Anda di halaman 1dari 22

ANALISA RIIL

SOAL DAN PEMBAHASAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : GUSMA HIDAYANTI
NIM : E1R 016 035
KELAS : B REGULER PAGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
1. Misalkan A, B, C dan D suatu himpunan, buktikan bahwa: jika A  B dan C  D
maka (A  C)  (B  D)
Penyelesaian
Misalkan (a, c)  A  C , adit (a, c)  B  D
(a, c)  A  C  a  A dan c  C , karena A  B dan C  D maka a  B dan b  D ,
artinya (a, c)  B  D . Sehingga (A  C)  (B  D) .
Jadi terbukti bahwa jika A  B dan C  D maka (A  C)  (B  D) .

2. Misalkan P sebarang himpunan, buktikan bahwa jika 𝑃 ⊆ ∅ maka 𝑃 = ∅ !


Penyelesaian:
Himpunan kosong ∅ adalah subset dari setiap himpunan, sehingga ∅ ⊆ 𝑃.
Karena ∅ ⊆ 𝑃 dan 𝑃 ⊆ ∅ maka 𝑃 = ∅
Jadi terbukti bahwa jika 𝑃 ⊆ ∅ maka 𝑃 = ∅ .

3. Jika diketahui himpunan A sama dengan himpunan B, tunjukkan bahwa A – B = { }!


Penyelesaian:
Ambil sembarang 𝑥 ∈ 𝐴, karena 𝐴 = 𝐵 maka 𝑥 ∈ 𝐵.
Oleh karena setiap anggota A merupakan anggota B, maka 𝐴 = 𝐴 ∩ 𝐵.
Sehingga 𝐴 − 𝐵 = { }.

4. Misalkan A  {x | x  2} dan B  {x | x  3} , buktikan bahwa A  B


Penyelesaian
Ambil sebarang x  A, buktikan x  B
xA  x  2  x  3  xB
sehingga A  B .

5. Misalkan A, B dan C suatu himpunan, Buktikan bahwa jika


A  B dan B  C maka A  C.
Penyelesaian
Misalkan x  A, adit x  C
x  A  x  B ( karena A  B ), karena B  C  x  C , akibatnya x  A, sehingga
A  C.

x
6. Misalkan f ( x)  , tentukan Df
x 1
Penyelesaian

x
f ( x) 
x 1
Syarat agar D f  R :
(i). x  1  0  x  1
x
(ii). 0
x 1
Uji titik

++++++++ ------ ++++++++

-1 0

Jadi Df = (,1)  [0, )

x
7. Misalkan f ( x)  dan g ( x)  1  x 2 , tentukan R f  D g
x 1
Penyelesaian

x x
 y  f ( x)   y2   xy 2  y 2  x  xy2  x   y 2
x 1 x 1

 y2 y2 1 x2
x   f ( x ) 
y2 1 1 y2 1 x2

Syarat: 1  x 2  0  x  1
D f-1= Rf = R-{-1, 1}

 g ( x)  1  x 2

Syarat: 1  x 2  0  x 2  1  x 2  1  1  x  1
Dg = [-1, 1]
Jadi R f  D g = R-{-1, 1}  [-1, 1] = (-1, 1)
8. Misalkan f ( x)  x  1 dan g ( x)  x 2  1
a. Periksa apakah g o f terdefinisi?
b. Jika ya, tentukan g o f
Penyelesaian
 f ( x)  x 1

x  1  R jika x  1  0  x  -1
D f  {x  R | x  1}   1,  
R f  { y  R | y  x  1, x  [1, )}  0,  

 g ( x)  x 2  1

x 2  1  R , x  R
Dg  R  (, )

Rg  { y  R | y  x 2  1, untuk suatu x  Dg }  { y  R | y  1}  1, 

a. apakah g o f terdefinisi?
R f  Dg  [0, )  (, )  [0, )  

Karena R f  Dg   maka g o f terdefinisi

b. g  f  g ( f x )  g ( x  1)  ( x  1) 2  1  ( x  1)  1  x  2

9. Misalkan f ( x)  x  2 dan g  f  x 2  5x  6 , tentukan g (x ) = …?


Penyelesaian
g  f  g ( f ( x))  g ( x  2)  x 2  5x  6
Misalkan a  x  2  x  a  2
Maka g (a)  (a  2) 2  5(a  2)  6  a 2  4a  4  5a  10  6  a 2  a

Sehingga g ( x)  x 2  x

10. Misalkan A adalah himpunan tidak kosong, buktikan bahwa A + I = I + A = A dimana I


sebagai identitas dari operasi penjumlahan pada himpunan. Dalam hal ini identitas
operasi penjumlahan pada himpunan adalah himpunan kosong.
Penyelesaian:
(i) Akan ditunjukkan bahwa A + I = I + A
Ambil sembarang x  A + I
Maka x  A atau x  I, x  A  I atau x  I atau x  A dan x  I  A (sifat komutatif)
sehingga dapat ditulis x  I atau x  A dan x  I  A
artinya A + I = I + A
(ii) Akan ditunjukkan bahwa A + I = A
Ambil sembarang x  A + I
Maka x  A atau x  I, x  A  I atau karena I himpunan kosong
maka A  I = A, A  I = { }
Sehingga A + I = A
Karena A + I = I + A dan A + I = A, maka A + I = I + A = A

11. Buktikan bahwa jika 𝐴 ⊆ 𝐵, maka 𝐵 = 𝐴 − (𝐴 − 𝐵).


Penyelesaian:
Tunjukkan bahwa :
(i) 𝐴 − (𝐴 − 𝐵) ⊆ 𝐵
(ii) 𝐵 ⊆ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)
Bukti :
(i) 𝐴 − (𝐴 − 𝐵) ⊆ 𝐵
Misalkan x ∈ A − (A − B), adt x ∈ B
x ∈ A − (A − B) ⟺ x ∈ A dan x ∉ (A − B)
⟺ x ∈ A dan x ∉ (A ∩ Bc )
⟺ x ∈ A dan x ∉ A dan x ∉ B
⟺ x ∈ A dan x ∉ A atau x ∈ B
⟹ (x ∈ A dan x ∉ A)atau (x ∈ A dan x ∈ B)
⟹ x ∈ ( A ∩ Ac ) ∪ x ∈ (A ∩ B )
⟹ ∅ ∪ x ∈ B ∪ B, ( A ⊆ B )
⟺x∈B
∴ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵) ⊆ 𝐵
(ii) 𝐵 ⊆ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)
Misalkan x ∈ B, adt 𝑥 ∈ A − (A − B)
x ∈ B ⟺ x ∈ B dan x ∈ B karena A ⊆ B
⟹ x ∈ A dan x ∈ B
⟺ x ∈ (A ∩ B )
⟹ ∅ ∪ x ∈ (A ∩ B )
⟹ x ∈ ( A ∩ Ac ) ∪ x ∈ (A ∩ B )
⟹ x ∈ A ∩ (x ∈ Ac ∪ x ∈ B )
⟺ x ∈ A dan (x ∈ Ac atau x ∈ B )
⟹ x ∈ A dan x ∈ (Ac ∪ B)
⟹ x ∈ A dan x ∈ (A ∩ Bc )c
⟹ x ∈ A dan x ∈ (A − B)c
⟺ x ∈ A − (A − B)
∴ 𝐵 ⊆ 𝐴 − (𝐴 − 𝐵)
Jadi, terbukti bahwa jika 𝐴 ⊆ 𝐵, maka 𝐵 = 𝐴 − (𝐴 − 𝐵).

12. Misalkan A, B dan C adalah sebarang himpunan, buktikan bahwa


A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa :
(i) A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
Misalkan x  A  ( B  C ) adt bahwa x  ( A  B)  ( B  C )
x  A  ( B  C )  x  A dan x  ( B  C )

 x  A dan x  ( B  C ) c

 x  A dan x  B c atau x  C c
 x  A dan x  B c atau x  A dan y  C c
 x  A dan x  B atau x  A dan x  C
 x  ( A  B) atau x  ( A  C )
 x  ( A  B)  ( A  C )
Sehingga A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
(ii) ( A  B)  ( A  C )  A  ( B  C )
Misalkan x  ( A  B)  ( A  C ) adt bahwa x  A  ( A  C )
x  ( A  B)  ( A  C )  x  ( A  B) atau x  ( A  C )
 x  A dan x  B atau x  A dan x  C
 x  A dan x  B c atau x  A dan x  C c
 y  A dan x  B c atau x  C c

 x  A dan x  ( B  C ) c
 x  A  (B  C)
Sehingga ( A  B)  ( A  C )  A  ( B  C )
Jadi dari (i) dan (ii) terbukti bahwa A  ( B  C )  ( A  B)  ( A  C )
13. Buktikan bahwa 𝑆 𝐶 = ∅ dan ∅𝐶 = 𝑆
Penyelesaian:
1. 𝑆 𝐶 = ∅
Diketahui 𝑆 𝑐 = ∅ jika dan hanya jika 𝑆 𝑐 ⊆ ∅ dan ∅ ⊆ 𝑆 𝑐
Ambil𝑥 ∈ 𝑆 ⋂ 𝑆 𝐶 , berarti 𝑥 ∈ 𝑆 dan 𝑥 ∈ 𝑆 𝑐 berakibat 𝑥 ∈ ∅.
Dengan demikian 𝑆 𝑐 ⊆ ∅.
Karena menurut teorema himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari semua
himpunan, berarti ∅ ⊆ 𝑆 𝑐 .
Dari kedua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa 𝑆 𝐶 = ∅.
2. ∅𝐶 = 𝑆
Diketahui ∅𝐶 = 𝑆 jika dan hanya jika ∅𝐶 ⊆ 𝑆 dan 𝑆 ⊆ ∅𝐶
Jika𝑥 ∈ 𝑆 dan 𝑥 ∈ ∅, dengan kata lain 𝑥 ∈ 𝑆 dan lain 𝑥 ∈ ∅𝐶 .
Ini berarti 𝑥 ∈ 𝑆. Karena itu ∅𝐶 ⊆ 𝑆.
Ambil 𝑥 ∈ 𝑆 berarti 𝑥 ∈ 𝑆 dan 𝑥 ∉ ∅. Dengan demikian 𝑆 ⊆ ∅𝐶
Dari kedua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ∅𝐶 = 𝑆.
14. Misalkan: 𝑓: 𝐴 → 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑋  B , Y  B.
Buktikan bahwa 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 ) = (𝑓 −1 (𝑋))C
Penyelesaian:
i.𝑓 −1 (𝑋 𝐶 ) ⊆ (𝑓 −1 (𝑋))C
Misalkan 𝑎 ∈ 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 ) , adt 𝑎 ∈ (𝑓 −1 (𝑋))C
𝑎 ∈ 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 ) ⇔ 𝑓(𝑎) ∈ 𝑋 C
⟺ 𝑓(𝑎) 𝑋
⟹ 𝑎 𝑓 −1 (𝑋)
⟺ 𝑎 ∈ ((𝑓 −1 (𝑋))𝐶 )
ii.(𝑓 −1 (𝑋))C ⊆ 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 )
Misalkan 𝑎 ∈ (𝑓 −1 (𝑋))C , adt 𝑎 ∈ 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 )
𝑎 ∈ (𝑓 −1 (𝑋))C ⟺ 𝑎 𝑓 −1 (𝑋)
⟺ 𝑓(𝑎) 𝑋
⟹ 𝑓(𝑎) ∈ 𝑋 C
⟺ 𝑎 ∈ 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 )
Jadi dari (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa 𝑓 −1 (𝑋 𝐶 ) = (𝑓 −1 (𝑋))C
15. Misalkan {𝐵𝑖 } koleksi himpunan dari Y maka tunjukkan bahwa
𝑓 −1 (⋃𝑖=1 𝐵𝑖 ) = ⋃𝑖=1 𝑓 −1 (𝐵𝑖 ) !
Penyelesaian:
(i) Misalkan 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (⋃𝑖=1 𝐵𝑖 ), adt 𝑥 ∈ ⋃𝑖=1 𝑓 −1 (𝐵𝑖 )

𝑥 ∈ 𝑓 −1 (⋃ 𝐵𝑖 )
𝑖=1

⟹ 𝑥 ∈ 𝐵𝑖 , 𝑦 = 𝑓(𝑥) untuk suatu i


⟹ 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐵𝑖 ), untuk suatu i

⟹ 𝑥 ∈ ⋃ 𝑓 −1 (𝐵𝑖 )
𝑖

(ii) Misalkan 𝑥 ∈ 𝑥 ∈ ⋃𝑖=1 𝑓 −1 (𝐵𝑖 ) , adt 𝑥 ∈ ⋃𝑖=1 𝑓 −1 (𝐵𝑖 )

𝑥 ∈ 𝑓 −1 (⋃ 𝐵𝑖 )
𝑖=1

⟹ 𝑥 ∈ 𝐵𝑖 , 𝑦 = 𝑓(𝑥) untuk suatu i


⟹ 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐵𝑖 ), untuk suatu i

⟹ 𝑥 ∈ ⋃ 𝑓 −1 (𝐵𝑖 )
𝑖

Jadi, dari (i) dan (ii) sudah terbukti.


16. Jika {A1, A2, A3, …, An } merupakan koleksi dari himpunan dan E merupakan himpunan
n n
sebarang, buktikan    i   (  i)
i 1 i 1

Penyelesaian
n n
Adit : i)    i     i 
i 1 i 1

n n
ii)    i      i
i 1 i 1

n n
i) Misal      i adit    (  i )
i 1 i 1
n n
     Ai  x  E dan x   Ai
i 1 i 1

n
 x  E dan x  ( Ai ) c
i 1

n
 x  E dan x   Ai c
i 1

 x  E dan x  Ai c , i 1, 2, 3, ..., n

 x  E dan x  Ai,  i 1, 2, 3, ..., n

     i ,  i 1, 2,3,......... ...., n


n
      i 
i 1

n n
Jadi    i     i 
i 1 i 1

n n
ii) Misal      i  , adit      i
i 1 i 1

n
     i       i ,  i 1, 2,3,......... ...., n
i 1

 x  E dan x  Ai,  i 1, 2, 3, ..., n

 x  E dan x  Ai c , i 1, 2, 3, ..., n


n
 x  E dan x   Ai c
i 1

n
 x  E dan x  ( Ai ) c
i 1

n
 x  E dan x   Ai
i 1

n
      i
i 1

n n
Jadi    i      i
i 1 i 1

Dari i) dan ii) dapat disimpulkan bahwa :


n n
   i     i 
i 1 i 1
17. Misalkan f : A → B dan XB dan Y  B, buktikan bahwa
f 1 ( X  Y )  f 1 ( X )  f 1 (Y )
Penyelesaian
f 1 ( X  Y )  f 1 ( X )  f 1 (Y )

adit (i). f 1 ( X  Y )  f 1 ( X )  f 1 (Y ) dan

(ii). f 1 ( X )  f 1 (Y )  f 1 ( X  Y )

(i). misalkan z  f 1 ( X  Y ) adit z  f 1 ( X )  f 1 (Y )

z  f 1 ( X  Y )  f ( z )  X  Y  f ( z )  X dan f ( z )  Y

 z  f 1 ( X ) dan z  f 1 (Y )  z  f 1 ( X )  f 1 (Y )

Sehingga f 1 ( X  Y )  f 1 ( X )  f 1 (Y )

(ii). Misalkan z  f 1 ( X )  f 1 (Y ) adit bahwa z  f 1 ( X  Y )

z  f 1 ( X )  f 1 (Y )  z  f 1 ( X ) dan z  f 1 (Y )

 f ( z)  X dan f ( z)  Y  f ( z )  X  Y  z  f 1 ( X  Y )

Sehingga f 1 ( X )  f 1 (Y )  f 1 ( X  Y )

Jadi dari (i) dan (ii) maka terbukti bahwa f 1 ( X  Y )  f 1 ( X )  f 1 (Y )

18. Buktikan𝑨∪𝑨c= 𝑺
Penyelesaian
Diketahui 𝐴∪𝐴c =𝑆 jika dan hanya jika ∪𝐴c ⊆𝑆 dan 𝑆⊆𝐴∪𝐴c
- Jelas dari defenisi bahwa 𝐴∪𝐴c ⊆𝑆
- ambil sebarang 𝑥∈𝑆 , berarti 𝑥∈𝐴 atau 𝑥∉𝐴 .dalam notasi lain 𝑥∉𝐴 akan sama dengan
𝑥∈𝐴c. Pernyataan tersebut dapat pula dinyatakan dalam notasi 𝑥∈𝐴∪𝐴c
berarti dapat disimpulkan bahwa 𝑆⊆𝐴∪𝐴c dari kedua uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa 𝑨∪ Ac = 𝑺

19. Buktikan (𝑨c)c = A


Penyelesaian
Diketahui (𝑨c)c = A jika dan hanya jika (𝑨c)c ⊆A dan A ⊆(𝑨c)c
- Ambil sembarang 𝑥∈(𝑨c)c , berarti 𝑥∈ S dan 𝑥∉𝐴c, jadi 𝑥∈ S dan 𝑥∈ A. Karenanya
berarti 𝑥∈𝑨, sebab itu (𝑨c)c = A
- Ambil sembarang 𝑥∈𝑨, berarti 𝑥∈ S dan 𝑥∈𝑨, berakibat 𝑥∈ S dan 𝑥∉𝐴c. Dengan
demikian 𝑥∈(𝑨c)c . ini menunjukkan bahwa A ⊆(𝑨c)c
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa (𝑨c)c = A

20. Buktikan 𝑨∪𝑩 = 𝑩∪𝑨


Penyelesaian
Diketahui 𝑨∪𝑩 = 𝑩∪𝑨 jika dan hanya jika ∪𝑩⊆𝑩∪𝑨 dan 𝑩∪𝑨⊆𝑨∪𝑩
- Ambil sembarang 𝑥∈𝑨∪𝑩, berarti
- 𝑥∈𝑨 atau 𝑥∈ B. Ini dapat pula dinyatakan 𝑥∈ B atau 𝑥∈𝑨, sehingga berakibat 𝑥∈ B
∪ A. Oleh karenanya 𝑨∪𝑩⊆𝑩∪𝑨
- Ambil sembarang 𝑥∈𝑩∪𝑨, berarti ∈ B atau 𝑥∈𝑨. Ini dapat pula dinyatakan 𝑥∈𝑨
atau 𝑥∈ B, sehingga berakibat 𝑥∈𝑨∪𝑩. Oleh karenanya 𝑩∪𝑨⊆𝑨∪𝑩
Dari kedua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa 𝑨∪𝑩 = 𝑩∪𝑨

21. Buktikan A ∪𝑨 = 𝑨
Penyelesaian
Diketahui A ∪𝑨 = 𝑨 jika dan hanya jika A ∪𝑨⊆𝑨 dan 𝑨⊆ A ∪𝑨
- Ambil sebarang 𝑥∈ A ∪𝑨, berarti 𝑥∈ A atau 𝑥∈ A berakibat 𝑥∈ A. Karena itu A
∪𝑨⊆
- Ambil sebarang 𝑥∈ A, berarti 𝑥∈ A atau 𝑥∈ A. Dapat dinotasikan 𝑥∈ A ∪𝑨. Ini
mengakibatkan 𝑨⊆ A ∪𝑨
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa A ∪𝑨 = 𝑨

22. 𝑨∪ (𝑩∩𝑪) = (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪)


Penyelesaian
Diketahui 𝑨∪ (𝑩∩𝑪) = (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪) jika dan hanya jika ∪ (𝑩∩𝑪) ⊆ (𝑨∪𝑩) ∩
(𝑨∪𝑪) dan (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪) ⊆𝑨∪ (𝑩∩𝑪)
- Ambil 𝑥∈𝑨∪ (𝑩∩𝑪), berarti 𝑥∈𝑨 atau ∈ (𝑩∩𝑪), berarti pula 𝑥∈𝑨 atau (𝑥∈ B
dan 𝑥∈ C). Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan 𝑥∈𝑨 atau ∈ B dan
𝑥∈𝑨 atau 𝑥∈ C, berakibat 𝑥∈ (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪). Oleh karenanya 𝑨∪ (𝑩∩𝑪) ⊆
(𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪)
- Ambil 𝑥∈ (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪), berarti 𝑥∈𝑨 atau ∈ B dan 𝑥∈𝑨 atau 𝑥∈ C. Pernyataan
tersebut akan sama dengan pernyataan 𝑥∈𝑨 atau (𝑥∈ B dan 𝑥∈ C), berakibat
𝑥∈𝑨∪ (𝑩∩𝑪). Oleh karenanya 𝑨∪ (𝑩∩𝑪) ⊆ (𝑨∪𝑩) ∩ (𝑨∪𝑪)

23. Buktikan (𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪 = (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪)


Penyelesaian
Diketahui (𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪 = (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪) jika dan hanya jika (𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪⊆
(𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪) dan (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪) A ∪ B) ∩ C
- Ambil 𝑥∈(𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪, berarti 𝑥∈𝑨∪𝑩 atau 𝑥∈ C, berarti pula (𝑥∈𝑨 dan 𝑥∈ B) atau
𝑥∈ C. Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan (𝑥∈𝑨 atau 𝑥∈ C) dan
(𝑥∈ B atau 𝑥∈ C), berakibat 𝑥∈(𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪) oleh karenanya
(𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪 = (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪)
- Ambil 𝑥∈(𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪), berarti (𝑥∈𝑨 atau 𝑥∈ C) dan (𝑥∈ B atau 𝑥∈ C).
Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan (𝑥∈𝑨 dan 𝑥∈ B) atau 𝑥∈ C,
berakibat 𝑥∈(𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪. Oleh karenanya (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪) ⊆𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪
Dari kedua uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa (𝑨∩ 𝑩) ∪𝑪 = (𝑨∪𝑪) ∩ (𝑩∪𝑪)

24. Misalkan A, B, C, dan D adalah suatu himpunan.,


R : A  B, S : B  C , dan T : C  D , Buktikan bahwa ( R  S )  T  R  ( S  T )
Penyelesaian
Adit bahwa (i). (R  S)  T  R  (S  T) dan (ii). R  (S  T)  (R  S)  T
(i). Misalkan (a, d)  ( R  S )  T , Maka ada suatu c di C sedemikian hingga (a,c)
 ( R  S ) dan (c,d)  T . Karena (a, c)  ( R  S ) , ada suatu b di B sedemikian
sehingga (a,b)  R dan (b,c)  S . Karena(b,c)  S dan (c,d)  T , (b,d)  S  T . (a,b)
 R dan (b,d)  S  T , maka kita dapatkan (a,d)  R  ( S  T ) dengan demikian

( R  S )  T  R  (S  T ) .
(ii). Misalkan (a, d)  R  ( S  T ) , Maka ada suatu b di B sedemikian hingga (a,b)  R
dan (b,d)  ( S  T ) . Karena (b,d)  ( S  T ) ada suatu c di C sedemikian sehingga
(b,c)  S dan (c,d)  T . Karena (a,b)  R dan (b,c)  S , (a,c)  R  S . (b,c)  R  S dan
(c,d)  T , maka kita dapatkan (a,d)  ( R  S )  T dengan demikian
R  (S  T )  ( R  S )  T
Dari (i) dan (ii) terbukti bahwa ( R  S )  T  R  ( S  T ) .
25. Misalkan A, dan B suatu himpunan, buktikan bahwa:
a. jika A  B   maka A   dan B  
b. jika A  B   maka A   atau B  
Penyelesaian
a. jika A  B   maka A   dan B  
Dengan kontradiksi :
Andaikan A   atau B   , Akibatnya minimal salah satu dari A atau B adalah
himpunan kosong. Sebut saja Aadalah himpunan kosong ( A   ), akibatnya
A  B   , padahal A  B   . Hal ini adalah dua keadaan yang bertentangan.
Jadi, pengandaian A   atau B   salah. Akibatnya, A   dan B  
Jadi, terbukti bahwa : jika A  B   maka A   dan B  
b. jika A  B   maka A   atau B  
Dengan kontradiksi :
Andaikan A   dan B   , akibatnya A  B   , padahal A  B   . Hal ini
adalah dua keadaan yang bertentangan. Jadi, pengandaian A   dan B   salah.
Akibatnya, A   atau B  
Jadi, terbukti bahwa : jika A  B   maka A   atau B  
26. Buktikan bahwa :

|x| < |y| jika dan hanya jika x2< y2

Penyelesaian :
akan ditunjukkan bahwa: (i). |x| < |y|  x2< y2 dan (ii). x2< y2  |x| < |y|
(i). |x| < |y|  x2< y2
(*). |x| < |y|  |x| |x| < |x| |y|
 |x|2< |xy|
 x2<|xy|
(**). |x| < |y|  |x||y| < |y||y|
 |xy|< |y|2
 |xy|<y2
Dari (*) dan (**), maka berdasarkan teorema :
”Jika a  b dan b  c maka a  c ”
Akibatnya : x2< y2
terbukti bahwa : |x| < |y|  x2< y2
(ii).x2< y2  |x| < |y|
x2< y2  |x|2< |y|2
 |x|2 - |y|2 < 0

 ( x  y )( x  y )  0

Karena : ( x  y )  0 , maka ( x  y )  0 , sehingga |x| < |y|

terbukti bahwa : x2< y2  |x| < |y|


Jadi dari (i) dan (ii),terbukti bahwa: |x| < |y| jika dan hanya jika x2< y2
27. Buktikan untuk setiap bilangan real x berlaku │x2 │= │-x2 │= x

Penyelesaian :
Bukti
│x│2= (√x2) 2 = (x) 2 jika x > 0
= (-x) 2 jika x < 0
= x2 ………………(1)
│x2│= √(x2) 2 = (x2 ) sebab x 2> 0
= x2 ……………..(2)
Dari (1) dan (2)│x│2 = │x2 │= x2
1
28. Buktikan bahwa penjumlahan bilangna positif a dan lebih besar atau sama
a
1
dengan 2, yaitu jika a > 0 maka a   2.
a

Penyelesaian :
1 1
Jika a = 1 maka = 1, sehingga a   2 , sebaliknya
a a
Jika a ≠ 1 mka a – 1 ≠ 0, shingga (a-1)2 > 0 atau a2- 2a + 1 >0 atau a2+ 1 > 2a.
1
Karena a > 0 maka kita bisa mengalikan ketidaksamaan tersebut dengan ,sehingga
a
diperoleh:
1 1
(a2+ 1). > 2a.
a a
1 1
(a.a+ 1). > 2.a.
a a
1 1 1
a.a. + 1. > 2.a.
a a a
1
a.1+ 1. > 2.1
a
1
a+ >2
a
1
jadi terbukti bahwa jika a > 0 maka a   2.
a

29. Buktikan =

Penyelesaian :

= = ( Terbukti )

30. Tunjukkan bahwa 0  a  1  0  a 2  a  1

Penyelesaian :
0  a  1  0  a2  a  1
Karena a<1 dan a>0, maka menurut teorema a.a < 1.a atau a2<a, sehingga 0<a2<a<1

31. Buktikan bahwa jika |x – 3|  2 maka |x2 – 9|  18 .

Penyelesaian :
| x 2  9 | = |(x - 3)(x + 3)|
= |x – 3||x + 3|
 2 |x – 3 + 6|
 2 (|x – 3| + 6)
 2 ( 2 + 6)
 16
 18
Jadi |x – 3|  2  |x2 – 9|  18
32. Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan│ x + 1│< 3.

Penyelesaian :
Menurut teorema │ x + 1│< 3 Jika dan hanya jika -3 < x + 1 < 3
Tiap ruas ditambah dengan -1, didapat -4 < x < 2
Jadi himpunan penyelesaiannya
{ x / -4 < x < 2 }
Himpunan penyelesaian dapat pula ditulis dengan menggunakan simbul irisan :
{ x / x > -4 } ∩ { x / x < 2 }.
33. Buktikan Jika F1 dan F2 tertutup, maka F1∪F2 tertutup.
Jawab :
Akan dibuktikan bahwa F1∪F2 = F1∪F2.
Dari definisi, jelas bahwa F1∪F2.. ⊂F1∪F2 sehingga cukup dibuktikan F1∪F2 = F1
∪F2.
Diambil sebarang 𝑥 ∈ F1∪F2. Akan dibuktikan bahwa 𝑥 ∈F1 ∪F2. Menurut
proposisi
sebelumnya, 𝑥 ∈ F1∪F2= F1∪F2.Karena F1 dan F2 tertutup, maka 𝑥 ∈F1∪F2.
34. Jika 0 < 𝑐 < 1, 𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 0 < 𝑐 2 < 𝑐 < 1
Jawab :
Diketahui 0 < 𝑐 < 1, akan dibuktikan 0 < 𝑐 2 < 𝑐 < 1
𝑎
Misal 𝑐 = 𝑏 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 > 𝑎

𝑎 𝑎2
𝑐 2 = ( )2 = 2 > 0
𝑏 𝑏
𝑎 𝑎2
Karena 𝑏 2 > 𝑏. 𝐴𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 > 𝑏2
𝑏

Dapat ditulis 𝑐 > 𝑐 sehingga terbukti bahwa 0 < 𝑐 2 < 𝑐 < 1


2

35. Jika 𝑐 < 1, tunjukkan bahwa 1 < 𝑐 < 𝑐 2


Jawab :
Akan dibuktikan jika 𝑐 < 1 𝑚𝑎𝑘𝑎1 < 𝑐 < 𝑐 2
𝑎
Misal 𝑐 = 𝑏,𝑎 > 𝑏

𝑎 2 𝑎2 𝑎 2 𝑎
𝑐 2 = (𝑏) = 𝑏2 > 0. Karena 𝑎 > 𝑏 dan 𝑎2 > 𝑏 2 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑏) > 𝑏

Dengan kata lain 𝑐 < 𝑐 2 . Sehingga terbukti bahwa jika 𝑐 > 1 maka 1 < 𝑐 < 𝑐 2
36. Tunjukkan bahwa a  1  1  a  a 2

Jawab :
a  1  1  a  a2
Karena a >1 (secara otomatis a > 0), maka menrut teorema a.a > 1.a atau a 2>a,
sehingga a 2  a  1

37. Carilah  (tergantung pada  ) sedemikian sehingga

x2    4x  8  

Jawab :

4 x  8    4( x  2)    4 x  2    4 x  2    x  2 
4

Pilih :  
4
Akibatnya :
 
x2   x2   4 x  2  ( )( 4)
4 4
 4 x  2    4( x  2)  
 4x  8  

Jadi, terbukti bahwa : x  2    4x  8  

n
38. Misalkan barisan ( x n ) dengan x n  . Buktikan bahwa x n  1 !
n 1

Jawab :
Diberikan   0
Dicari N asli supaya  n  N  xn  1  

n
xn  1  1
n 1

n n 1
 
n 1 n 1

1

n 1
1 1 1
   
n 1 n N
1 1
  N 
N 
1
Pilih N 

1 1 1
n  N  xn  1    
n 1 N 1

Jadi terbukti x n  1

4n 2  2
39. Misalkan barisan ( x n ) dengan x n  . Tunjukkan bahwa ( x n ) terbatas!
2n 2  2

Jawab :
Dicari M> 0 sehingga x n  M , n

4n 2  2 2(2n 2  1) (2n 2  1) 2n 2  1
xn     2
2n 2  2 2(n 2  1) (n 2  1) n 1

2 n 2  1 2n 2 1
 2
 2  2  2 1 3
n n n
Pilih M = 3, jelas bahwa x n  3

40. buktikan bahwa jira A dan B subset tak kosong R dan memenuhi a ≤ b untuk
semua a  A dan b B , maka sup A ≤ inf B.

Jawab :
Ambil Semarang b B , maka a ≤ b untuk setiap a  A . Artinya b merupakan batas
atas A, seehingga sup A ≤ b. Selanjutnya,karena berlaku untuk semua b  B , maka
sup A merupakan batas bawah B, akibatnya sup A ≤ inf B.
41. Jika A  R, maka inf A = -sup (-A).

Jawab :
BUKTI :
Misalkan a = inf A, maka: (i). x ≥ a, bila x  A; dan (ii). a > b, bila b batas bawah A.
Dari (i) diperoleh -x ≤ -a, jadi –a batas atas –A; dan dari (ii) dipeoleh -b batas atas –
A dengan –b > -a; jadi –a = sup (-A), atau a = -sup (-A).
jadi terbukti bahwa Jika A  R, maka inf A = -sup (-A).
42. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐴 = {𝑓(𝑥)|𝑥 𝜖 [−1,1]}. Tentikan sup A
Jawab :
𝑓(𝑥) = 𝑥 maka supremum dari A = { 𝑓(𝑥)|𝑥 𝜖 [−1,1]} adalah pada x = 1
sehingga𝑓(1) = 1
43. Misalkan 𝑔(𝑥) = 1 − 𝑥 2 𝑑𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝐵 = {𝑔(𝑥)|𝑥 𝜖 [−1,1]}. Tentikan sup B
Jawab :
𝑔(𝑥) = 1 − 𝑥 2 maka supremum dari B = { 𝑔(𝑥)|𝑥 𝜖 [−1,1]} adalah pada x = 0
sehingga𝑔(0) = 1 − 02 = 1
2 x 2  3x  3
44. Diberikan fungsi f yang didefinisikan dengan f ( x)  untuk
2x  1
x  [2,3] . Tentukan konstanta M sedemikian sehingga f ( x)  M .

Jawab :

2 x 2  3x  1 2 x  3x  1
2

diketahui f ( x)   , maka:
2x  1 2x  1

2 x 2  3x  1  2 x 2  3x  1  2 x 2  3 x  1  2 3 2  3 3  1  28

Dan

2 x  1  2 x  1  2(2)  1  3

2 x 2  3x  1 28 28
Sehingga f ( x)   . Jadi, dengan mengambil M  , didapat
2x  1 3 3

f ( x)  M , untuk setiap x  [2,3] .

45. Tentukan himpunan A dari bilangan real x sedemikian hingga 2x  3  6.

Jawab :
Diketahui x  A dan 2x  3  6 , maka
1 1
2 x  3  6  2 x  3  (3)  6  (3)  2 x  0  3  2 x  3   2x   3
2 2
3 3
 1 x   x
2 2
3
Jadi A  {x  R | x  }
2
46. Misalkan 𝑎, 𝑏∈ℝdan berlaku 𝑎 ≤ 𝑏 + 𝜀untuk setiap 𝜀> 0. Tunjukkan bahwa
𝑎 ≤ 𝑏.
Jawab :
Akan dibuktikan 𝑎 ≤ 𝑏 jika 𝑎, 𝑏∈ℝberlaku 𝑎 ≤ 𝑏 + 𝜀 untuk setiap 𝜀> 0
Andaikan 𝑎 > 𝑏
1
Misalkan 𝜀0 = (𝑎 − 𝑏) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝜀0 > 0 sehingga diperoleh 𝑏 < 𝑎 − 𝜀0
2

Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui, jadi seharusnya 𝑎 ≤ 𝑏


Jadi, terbukti bahwa 𝑎 ≤ 𝑏
47. Misalkan A ⊂ R rapat dalam R dan 𝑥 𝜖 𝑅, Tunjukkan bahwa sup {𝑎 𝜖 𝐴|𝑎 <
𝑥} = 𝑥
Jawab :
A rapat dalam R berarti 𝑥, 𝑦 𝜖 𝑅 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 < 𝑦 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑎 𝜖 𝐴 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑥 < 𝑎 <
𝑦
Akan dibuktikan sup {𝑎 𝜖 𝐴|𝑎 < 𝑥} = 𝑥
i) 𝑎 ≤ 𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎 ∈ 𝐴
ii) 𝑦 < 𝑥, ∃𝑎0 ∈ 𝐴 ∋ 𝑦 < 𝑎0
Karena dari sifat kerapatan terdapat 𝑎 ∈ 𝐴 sehingga 𝑥 < 𝑎 < 𝑦 maka benar bahwa
∃𝑎0 ∈ 𝐴 sehingga 𝑦 < 𝑎0 jadi sup {𝑎 𝜖 𝐴|𝑎 < 𝑥} = 𝑥
48. Jika |𝑎 − 𝑚| < 1, tunjukkan bahwa |𝑎| < |𝑚| + 1
Jawab :
Diketahui |𝑎 − 𝑚| < 1 maka diperoleh
𝑎 − 𝑚 < 1 𝑑𝑎𝑛 − (𝑎 − 𝑚) < 1 ≡ (𝑎 − 𝑚) > −1
Sehingga −1 < 𝑎 − 𝑚 < 1
−1 + 𝑚 < 𝑎 < 1 + 𝑚
−(1 + (−𝑚)) < 𝑎 < 1 + 𝑚
Menurut teorema, maka diperoleh
−(1 + |−𝑚|) < 𝑎 < 1 + 𝑚
−(1 + |𝑚|) < 𝑎 < 1 + 𝑚
Dengan teorema, maka diperoleh |𝑎| < 1 + |𝑚|
Jadi terbukti |𝑎| < |𝑚| + 1
2n
49. Buktikan bahwa barisan  X n  dimana X n  konvergen ke 0
n

Penyelesaian:
misal ε > 0 diberikan sebarang, dicari N bilangan aseli sedemikian sehingga
xn  N maka xn  0  

2n
xn  1 = 9
n

1 n
= 2
n

1

n
1
Pilih N  maka :

2n 1 1 1
xn  1   0  2n    
n n n n

Jadi xn  0

1  2n
50. Buktikan bahwa barisan xn  dengan xn 
2
konvergen ke -
3n 3

Penyelesaian:
Misal ε > 0 diberikan sebarang, dicari bilangan asli N sedemikian sehingga
2
n  N maka xn  
3

2 1  2n 2
xn  = 
3 3n 3
1
=
3n
1 1
  
3n 3n

maka xn  konvergen ke -


1 2
Pilih N 
3 3

Anda mungkin juga menyukai