BERBASIS WEB
Disusun oleh:
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
dan penyusup. Sebuah penilaian mengungkapkan bahwa 70% perangkat IoT sangat
mudah menyerang. Oleh karena itu, mekanisme yang efisien sangat diperlukan untuk
mengamankan perangkat yang terhubung ke internet terhadap peretas dan
penyusup.[4]
2.2. Arduino
Arduino adalah sebuah pengendali mikro board tunggal yang memiliki sifat
terbuka (open source) yang diturunkan dari platform berbasis Wiring. Pengendali ini
dirancang untuk mempermudah penggunaan dalam berbagai bidang elektronik.
Hardware arduino mengandung prosesor jenis Atmel AVR, dan memiliki bahasa
pemrograman tersendiri.
Pembuatan Arduino dimulai pada tahun 2005, dimana sebuah situs
perusahaan komputer Olivetti di Ivrea, Italia membuat perangkat untuk
mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebih murah dibandingkan
sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan Mei 2011, dimana sudah lebih
dari 300.000 unit Arduino terjual.
Pendiri dari Arduino itu sendiri adalah Massimo Banzi dan David Cuartielles.
Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan Arduin dari Ivrea tetapi
seturut dengan perkembangan zaman, maka nama proyek itu diubah menjadi Arduino
yang berarti “teman yang kuat” atau dalam versi bahasa Inggrisnya dikenal dengan
sebutan “Hardwin”.
Awalnya Massimo Banzi membangun disekitar proyek Pengkabelan dari
Hernando Barragan. Pengkabelan ini adalah proyek tesis Hernando di desain
Interaksi Institute Ivrea. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjadi versi elektronik
pengolahan yang digunakan di lingkungan pemrograman dan mengambil pola sintaks
Processing tetapi dengan berkembangnya teknologi maka Arduino menjadi sangat
popular dikalangan mahasiswa dan pelajar saat ini. Mereka mengembangkan Arduino
dengan bootloader dan software yang user friendly sehingga menghasilkan sebuah
board mikrokontroler yang bersifat open source yang bisa dipelajari dan
dikembangkan oleh mahasiswa, pelajar, professional, pemula, dan penggemar
elektronika maupun robotik di seluruh dunia.
2.3. DHT-11
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek
suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen
resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari
segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan
dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah
terinterverensi.
Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan
kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada
memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.
Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan
breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini.
3
Spesifikasi:
• Tegangan Masukan: 5Vdc
• Rentang temperature: 0-50° C, kesalahan ± 2 ° C
• Kelembaban: 20-90% RH ± 5% RH error
4
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
PERENCANAAN
ANALISIS KEBUTUHAN
PERANCANGAN SOFTWARE
T
DISETUJUI?
PENULISAN LAPORAN
T
DISETUJUI?
IMPLEMENTASI
SISTEM
SELESAI
5
3.2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan
penggambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan. Analisis yang dibutuhkan
terdiri dari pengguna dan analisis spesifikasi perangkat.
Sensor Suhu dan Kelembaban berbasis Arduino UNO. Sensor berfungsi sebagai
input. Sensor Suhu dan Kelembaban menggunakan komponen DHT-11 yang dapat
mengetahui berapa suhu dan kelembaban di area/lingkungan sensor tersebut. Sensor
akan membaca suhu dan kelembaban di lingkungan tersebut setiap 5 detik dan
mengirimkan informasi tersebut kepada mikrokontroller Arduino UNO dan akan
ditampilkan di antarmuka web.
6
ARDUINO UNO ANTARMUKA WEB
SENSOR DHT-11
PENGGUNA
7
Gambar Tampilan Program Arduino IDE
8
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya Arduino(Alat)
Flowchart diatas merupakan alur kerja dari alat yang telah dibuat. Yang mana alur
kerjanyaadalah seperti berikut:
1. 4 sensor DHT11 membaca suhu dan kelembaban di 4 tempat yang berbeda
hal ini bertujuan agar didapatkan pembacaan sensor DHT11 yang akurat
dengan menghitung rata-rata pembacaan sensor setiap detik
2. Setelah sensor melakukan pembacaan suhu dan kelembaban, selanjutnya
data tersebut diolah dalam arduino
3. Setelah data hasil pembacaan diolah, maka akan ditampilkan pada web
browser user.
9
4.1.1. Flowchart Untuk Skenario Bekerjanya System
10
4.2. Rancangan Antar Muka / Interface
11
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:
a. Sistem ini dapat melakukan monitoring suhu dan kelembaban dalam ruangan
yang dapat membantu penghuni rumah supaya dapat menyesuaikan dengan
tingkat suhu dan kelembaban yang sehat.
b. Sistem ini menggunakan 4 sensor DHT11 yang dipasang di setiap titik
berbeda, hal ini perlu dilakukan agar hasil pembacaan yang didapat lebih
akurat dengan cara mendapatkan rata-rata pembacaan dari setiap titiknya
5.2 SARAN
Saran untuk peneliian ini adalah:
a. Untuk perkembangan selanjutnya agar ditampilkan setiap pembacaan yang
ada pada setiap sensor, supaya user bisa mengetahui tingkat keakuratan
data yang ditampilkan.
b. Untuk tampilan pada web browsernya bisa di tingkatkan kembali, supaya
meningkatkan tingkat user experience dari pengguna.
12
DAFTAR PUSTAKA
13