1. Bahasa merupakan kemampuan manusia untuk berkomuniksi dengan manusia lainnya,
secara umum berupa tanda , misalnya kata dan gerakan. 2. Hakikat bahasa adalah dasar (intisari) atau kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya) dari sistem lambang bunyi tersebut, dimana bahasa adalah sebuah sistem bahasa bukanlah sebuah unsur yang terkumpul secara tak beraturan tetapi diatur oleh pola-pola yang sistematis dan sistemis, yaitu tersusun dari sistem fonologi, gramatika, dan leksikon. Bahasa berupa bunyi, arbitrer, bermakna, konvensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, alat interaktif sosial, berwujud lambang dan merupakan identitas dari penuturnya. 3. Fungsi bahasa, adalah sebagai alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan 4. Kedudukan Bahasa Indonesia di identifikasikan menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar. 5. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. 6. Hakikat pemerolehan bahasa anak adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya. 7. Teori Pemerolehan bahasa anak a. Teory behviorisme, Abdul Chaer, perolehan bahasa pertma dikendalikan dari sisi luar anak, yaitu rangsangan lingkungan, baik orang tua atau yang lainnya b. Teory nativisme, chomsky, setiap anak telah dibekali oleh kemampuan dasar yang ada sejak dia lahir, jadi anak tinggal melatih apa yang sebenarnya telah ada dalam dirinya c. Teori kognitivisme, laughlin, perolehan bahasa pertma anak adalah proses pengendalian dalam berinteraksi dengan lingkungan, anak sendiri yang aktif dalam proses belajar bahasa d. Teory interaksionisme, perolehan bahasa anak merupakan interaksi kemampuan dasar anak dengan lingkungannya 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak a. Faktor Alamiah. b. Faktor Perkembangan Kognitif c. Faktor Latar Belakang Sosial d. Faktor Keturunan 9. Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Anak a. Tahap satu kata atau Holofrastis Tahap ini berlangsung ketika anak berusia antara 12 dan 18 bulan. Misalnya “mam” “pa” b. Tahap dua kata, Satu frase Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20 bulan. Ujaran-ujaran yang terdiri atas dua kata mulai muncul seperti mama mam dan papa ikut. c. Ujaran Telegrafis Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran kata ganda (multiplewordutterences) atau disebut juga ujaran telegrafis. 10. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bunyi bahasa serta merumuskannya secara teratur dan sistematis 11. Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa. 12. Fonemik adalah kajian atau analisa bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya. 13. Morfologi dalam ilmu linguistik juga mengkaji tentang perubahan makna dan perubahan kelas kata yang disebabkan oleh perubahan bentuk kata tersebut. 14. Morfem adalah bentuk yang sama yang terdapat berulang-ulang dalam satuan bentuk lain. 15. kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti. 16. Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari struktur gramatikal dari frase, klausa, kalimat, dan wacana. 17. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. 18. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat. 19. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa 20. Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan. 21. Semantic adalah ilmu mengkaji tata makna secara formal (bentuk) yang tidak dikaitkan dengan konteks. 22. Pertalian bentuk makna a. Sinomim adalah dua kata lebih yang mempunyai makna atau arti yang sma b. Antonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai makna berlawanan c. Homonim adalah dua kata atu lebih yang sama penulisan dan pengucapan tetapi arti bereda d. Homofon adalah dua kata atau lebih yang cara pengucapannya sama tetapi penulisan dan maknya berbeda e. Homograf adalah dua kata atau lebih yang sama bentuk penulisannya tetapi makna dan pengucapnnya berbeda f. Polisemi adalah keragaman makna yang dimiliki oelh sebuah kata 23. Majas yaitu gaya bahasa yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias. a. Majas Perbandingan. Majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan ataupun membandingkan objek yang satu dengan objek lainnya. Gaya bahasa ini dilalui dengan proses penyamaan, pelebihan atau penggantian. Contoh : Pak Anto merupakan tangan kanan pak lurah. b. Majas Pertentangan. Majas pertentangan adalah majas yang menggunakan kata- kata kias yang bertentangan dengan maksud asli penulis. Contoh Riski tetap tersenyummeski di dalam hatinya menangis c. Majas Penegasan. Majas ini merupakan gaya bahasa yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca agar menyetujui ujaran yang diungkapkan. Contoh Meri sangat cerdas, Meri sangat baik, Meri adalah teman dekatku. 24. Keterampilan Menyimak adalah keterampilan dengan kegiatan mendengarkan lambang–lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi, dan merespons yang terkandung dalam lambang lisan yang disimak. 25. Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan erat dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca. 26. Keterampilan membaca adalah suatu keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan 27. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. 28. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak 29. Perkembangan sastra anak a. Usia 1-2 tahun, Rima permainan, macam-macam tindakan (sedikit memperhatikan kata-kata) b. Usia 2-7 tahun : Anak mampu memahami struktur cerita: secara simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar. Demikian pula anak memahami alur atau hubungan cerita (pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan penutupan) c. Usia 7-11 tahun (operasi konkret) : tanggapan yang flexible, memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi berbagai sudut pandang cerita d. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal) : mampu berfikir abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis. Mereka dapat menangkap alur dan subalur dalam pikirannya. Adakalanya terjadi perbedaan minat antara anak lelaki dan perempuan 30. Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu: (1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati, (2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia, dan (3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri. 31. Apresiasi reseptif menekankan pada penikmatan, sedangkan apresiasi produktif menekankan pada proses kreatif dan penciptaan. Dalam hubungannya dengan apresiasi produktif, pengapresiasi di tuntut menghasilkan karya sastra yang dapat berupa puisi, prosa, drama, pementasan, karya sastra dan esai. 32. Apresiasi sastra secara produktif tidak mungkin terwujud tanpa diberikan pengajaran menulis, khusunya menulis kreatif di sekolah-sekolah.Menulis kreatif memberikan kesempatan untuk melatih dirinya mengemukakan ide imajinasinya dalam bentuk karya sastra, baik prosa, puisi, maupun darama.