Anda di halaman 1dari 5

Resume M5

Bahasa Indonesia

1. Bahasa merupakan kemampuan manusia untuk berkomuniksi dengan manusia lainnya,


secara umum berupa tanda , misalnya kata dan gerakan.
2. Hakikat bahasa adalah dasar (intisari) atau kenyataan yang sebenarnya
(sesungguhnya) dari sistem lambang bunyi tersebut, dimana bahasa adalah sebuah
sistem bahasa bukanlah sebuah unsur yang terkumpul secara tak beraturan tetapi diatur
oleh pola-pola yang sistematis dan sistemis, yaitu tersusun dari sistem fonologi,
gramatika, dan leksikon. Bahasa berupa bunyi, arbitrer, bermakna, konvensional, unik,
universal, produktif, bervariasi, dinamis, alat interaktif sosial, berwujud lambang dan
merupakan identitas dari penuturnya.
3. Fungsi bahasa, adalah sebagai alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan
4. Kedudukan Bahasa Indonesia di identifikasikan
menjadi bahasa persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa standar.
5. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
6. Hakikat pemerolehan bahasa anak adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan
oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya.
7. Teori Pemerolehan bahasa anak
a. Teory behviorisme, Abdul Chaer, perolehan bahasa pertma dikendalikan dari
sisi luar anak, yaitu rangsangan lingkungan, baik orang tua atau yang lainnya
b. Teory nativisme, chomsky, setiap anak telah dibekali oleh kemampuan dasar
yang ada sejak dia lahir, jadi anak tinggal melatih apa yang sebenarnya telah
ada dalam dirinya
c. Teori kognitivisme, laughlin, perolehan bahasa pertma anak adalah proses
pengendalian dalam berinteraksi dengan lingkungan, anak sendiri yang aktif
dalam proses belajar bahasa
d. Teory interaksionisme, perolehan bahasa anak merupakan interaksi
kemampuan dasar anak dengan lingkungannya
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak
a. Faktor Alamiah.
b. Faktor Perkembangan Kognitif
c. Faktor Latar Belakang Sosial
d. Faktor Keturunan
9. Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Anak
a. Tahap satu kata atau Holofrastis Tahap ini berlangsung ketika anak berusia
antara 12 dan 18 bulan. Misalnya “mam” “pa”
b. Tahap dua kata, Satu frase Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20
bulan. Ujaran-ujaran yang terdiri atas dua kata mulai muncul seperti mama mam
dan papa ikut.
c. Ujaran Telegrafis Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran
kata ganda (multiplewordutterences) atau disebut juga ujaran telegrafis.
10. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bunyi bahasa serta
merumuskannya secara teratur dan sistematis
11. Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau
menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu
sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa.
12. Fonemik adalah kajian atau analisa bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya
sebagai pembeda makna. Bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia akan memiliki
pembeda makna pada setiap bunyi bahasanya.
13. Morfologi dalam ilmu linguistik juga mengkaji tentang perubahan makna dan
perubahan kelas kata yang disebabkan oleh perubahan bentuk kata tersebut.
14. Morfem adalah bentuk yang sama yang terdapat berulang-ulang dalam satuan bentuk
lain.
15. kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah deretan
huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
16. Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari struktur gramatikal dari frase, klausa,
kalimat, dan wacana.
17. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.
18. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
19. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa
20. Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang
satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan.
21. Semantic adalah ilmu mengkaji tata makna secara formal (bentuk) yang tidak
dikaitkan dengan konteks.
22. Pertalian bentuk makna
a. Sinomim adalah dua kata lebih yang mempunyai makna atau arti yang sma
b. Antonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai makna berlawanan
c. Homonim adalah dua kata atu lebih yang sama penulisan dan pengucapan tetapi
arti bereda
d. Homofon adalah dua kata atau lebih yang cara pengucapannya sama tetapi
penulisan dan maknya berbeda
e. Homograf adalah dua kata atau lebih yang sama bentuk penulisannya tetapi
makna dan pengucapnnya berbeda
f. Polisemi adalah keragaman makna yang dimiliki oelh sebuah kata
23. Majas yaitu gaya bahasa yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan pesan
secara imajinatif dan kias.
a. Majas Perbandingan. Majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk
menyandingkan ataupun membandingkan objek yang satu dengan objek
lainnya. Gaya bahasa ini dilalui dengan proses penyamaan, pelebihan atau
penggantian. Contoh : Pak Anto merupakan tangan kanan pak lurah.
b. Majas Pertentangan. Majas pertentangan adalah majas yang menggunakan kata-
kata kias yang bertentangan dengan maksud asli penulis. Contoh Riski
tetap tersenyummeski di dalam hatinya menangis
c. Majas Penegasan. Majas ini merupakan gaya bahasa yang dibuat bertujuan
untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca agar menyetujui ujaran yang
diungkapkan. Contoh Meri sangat cerdas, Meri sangat baik, Meri adalah teman
dekatku.
24. Keterampilan Menyimak adalah keterampilan dengan kegiatan mendengarkan
lambang–lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai
pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami
makna komunikasi, dan merespons yang terkandung dalam lambang lisan yang
disimak.
25. Keterampilan berbicara adalah salah satu keterampilan berbahasa sebagai
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan serta mengungkapkan pendapat atau pikiran dan
perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun
dengan jarak jauh. Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki
keterkaitan erat dengan aspek keterampilan berbahasa lainnya, yaitu antara berbicara
dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
26. Keterampilan membaca adalah suatu keterampilan dalam kegiatan yang berupaya
untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan
27. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan buah
pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan
benar.
28. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak
dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara
6-13 tahun. Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai
media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun
kecerdasan emosi anak
29. Perkembangan sastra anak
a. Usia 1-2 tahun, Rima permainan, macam-macam tindakan (sedikit
memperhatikan kata-kata)
b. Usia 2-7 tahun : Anak mampu memahami struktur cerita: secara
simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar. Demikian pula anak
memahami alur atau hubungan cerita (pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan
penutupan)
c. Usia 7-11 tahun (operasi konkret) : tanggapan yang flexible, memahami
struktur sebuah buku, alur sorot balik dan identifikasi berbagai sudut pandang
cerita
d. Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal) : mampu berfikir abstrak,
bernalar dari hipotesis ke simpulan logis. Mereka dapat menangkap alur dan
subalur dalam pikirannya. Adakalanya terjadi perbedaan minat antara anak
lelaki dan perempuan
30. Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra
anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat
dibedakan atas tiga hal, yaitu: (1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda
mati, (2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain
manusia, dan (3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari
manusia itu sendiri.
31. Apresiasi reseptif menekankan pada penikmatan, sedangkan apresiasi produktif
menekankan pada proses kreatif dan penciptaan. Dalam hubungannya dengan apresiasi
produktif, pengapresiasi di tuntut menghasilkan karya sastra yang dapat berupa puisi,
prosa, drama, pementasan, karya sastra dan esai.
32. Apresiasi sastra secara produktif tidak mungkin terwujud tanpa diberikan pengajaran
menulis, khusunya menulis kreatif di sekolah-sekolah.Menulis kreatif memberikan
kesempatan untuk melatih dirinya mengemukakan ide imajinasinya dalam bentuk karya
sastra, baik prosa, puisi, maupun darama.

Anda mungkin juga menyukai