Anda di halaman 1dari 7

Penelitian ini melakukan analisis penilaian tingkat kesehatan bank pada Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) yang
menunjukkan hasil dibawah ini:

3.1. Analisis Profil Risiko (Risk profile)


Penelitian ini mengukur risiko kredit pada faktor risk profile menggunakan rasio Non
Performing Financing (NPF) dan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) untuk mengukur
risiko likuiditas.

a. Risiko Kredit
Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan NPF Bank Umum
Syariah (BUS) yaitu 5.62% dengan predikat Cukup Sehat. NPF tertinggi dimiliki oleh Bank
BJB Syariah dengan nilai rata-rata NPF sebesar 10.92% dengan predikat Kurang Sehat karena
meningkatnya jumlah kredit bermasalah Bank BJB Syariah terutama pada tahun 2017 dan
2016. NPF terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah dengan nilai NPF sebesar 0.34% dengan
predikat Sangat Sehat karena rendahnya kredit bermasalah yang dimiliki Bank BCA Syariah.

Tabel 10 Kesehatan Bank Syariah Berdasarkan Rasio NPF


Nama Bank Umum Non Performing Financing (NPL/NPF)
No. Rata2 PK Predikat
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017
1 Bank Muamalat 4.69 6.55 7.11 3.83 4.43 5.32 3 Cukup Sehat
2 Bank Syariah Mandiri 4.31 6.83 6.06 4.92 4.53 5.33 3 Cukup Sehat
3 Bank Mega Syariah 2.99 3.89 4.26 3.30 2.95 3.48 2 Sehat
4 Bank BRI Syariah 4.06 4.60 4.86 4.57 6.43 4.90 2 Sehat
5 Bank Syariah Bukopin 4.27 4.07 2.99 7.63 7.85 5.36 3 Cukup Sehat
6 Bank Panin Syariah 1.02 0.53 2.63 2.26 12.52 3.79 2 Sehat
7 Bank Victoria Syariah 3.71 7.10 9.80 7.21 4.59 6.48 3 Cukup Sehat
8 Bank BCA Syariah 0.10 0.10 0.70 0.50 0.30 0.34 1 Sangat Sehat
9 Bank BJB Syariah 1.86 5.84 6.93 17.91 22.04 10.92 4 Kurang Sehat
10 Bank BNI Syariah 1.86 1.86 2.53 2.94 2.89 2.42 2 Sehat
11 Bank Maybank Syariah 2.69 5.04 35.15 43.99 0.00 17.37 5 Tidak Sehat
12 BTPN Syariah 2.94 1.29 1.25 1.53 1.67 1.74 1 Sangat Sehat
RATA-RATA 2.88 3.98 7.02 8.38 5.85 5.62 3 Cukup Sehat
Sumber: Data diolah (2019)

b. Risiko Likuiditas
Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan Financing to Deposit
Ratio (FDR/LDR) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu 94.65% dengan predikat Cukup Sehat.
FDR tertinggi dimiliki oleh Bank Maybank Syariah dengan nilai rata-rata FDR sebesar
128.40% dengan predikat Tidak Sehat dan nilai PK 5. Angka tersebut menggambarkan bahwa
semakin rendahnya likuiditas Bank Maybank Syariah karena jumlah dana dari masyarakat yang
disalurkan kepada pembiayaan terlalu besar. Sedangkan FDR terendah dimiliki oleh Bank
Syariah Mandiri dengan nilai FDR sebesar 82.07% dengan predikat Sehat karena manajemen
Bank Syariah Mandiri mampu mengelola pembiayaan dengan sehat dan terukur sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
Tabel 11 Kesehatan Bank Syariah Berdasarkan Rasio FDR
Nama Bank Umum Financing to Deposit Ratio (FDR/LDR)
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017
1 Bank Muamalat 99.99 84.14 90.30 95.13 84.41 90.79 Cukup Sehat 3

2 Bank Syariah Mandiri 89.37 82.13 81.99 79.19 77.66 82.07 Sehat 2

3 Bank Mega Syariah 93.37 93.61 98.49 95.24 91.05 94.35 Cukup Sehat 3

4 Bank BRI Syariah 102.70 93.9 84.16 81.47 71.87 86.82 Cukup Sehat 3

5 Bank Syariah Bukopin 100.29 92.89 90.56 88.18 82.44 90.87 Cukup Sehat 3

6 Bank Panin Syariah 90.4 94.04 96.43 91.99 86.95 91.96 Cukup Sehat 3

7 Bank Victoria Syariah 84.65 95.19 95.29 100.67 83.59 91.88 Cukup Sehat 3

8 Bank BCA Syariah 83.50 91.20 91.40 90.10 88.50 88.94 Cukup Sehat 3

9 Bank BJB Syariah 97.4 84.02 104.75 98.73 91.03 95.19 Cukup Sehat 3

10 Bank BNI Syariah 97.86 92.6 91.94 84.57 80.21 89.44 Cukup Sehat 3

11 Bank Maybank Syariah 152.87 157.77 110.54 134.73 85.94 128.4 Tidak Sehat 5

12 BTPN Syariah 149.87 93.97 96.5 92.8 92.5 105.1 Kurang Sehat 4

RATA-RATA 103.52 96.29 94.36 94.40 84.68 94.65 Cukup Sehat 3


Sumber: Data diolah (2019)

2. Analisis Good Corporate Governance (GCG)


Hasil analisis self assessment Bank Syariah berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa rata-
rata secara keseluruhan Good Corporate Governance (GCG) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu
dengan Nilai Komposit 1.91% dengan predikat Baik selama tahun 2013-2017 mendapat
peringkat dua dengan rata-rata penerapan GCG secara umum masuk dalam kategori baik.
Penerapan pelaksanaan GCG tertinggi dimiliki oleh Bank BCA Syariah dengan nilai rata-rata
GCG Nilai Komposit sebesar 2.43% dengan predikat kategori Cukup Sehat. Hal tersebut
menggambarkan bahwa semakin rendahnya Good Corporate Governance Bank Muamalat
Indonesia semakin baik penerapan pelaksanaan GCG dalam perusahaan. Sedangkan GCG
terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah dengan nilai GCG Nilai Komposit sebesar 1.16%
dengan predikat Sangat Baik dengan mendapat peringkat kategori satu. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tingginya Good Corporate Governance Bank BCA Syariah.

Tabel 12 Kesehatan Bank Syariah Berdasarkan Rasio GCG


Good Corporate Governance (GCG)
Nama Bank Umum
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017

1 Bank Muamalat 1.15 3.00 3.00 2.00 3 2.43 Cukup Sehat 3

2 Bank Syariah Mandiri 1.85 2.12 2 2 1 1.79 Sangat Sehat 1

3 Bank Mega Syariah 1.87 2 1.54 1.64 2 1.81 Sehat 2

4 Bank BRI Syariah 1.35 1.74 1.61 1.6 2 1.66 Sehat 2


5 Bank Syariah Bukopin 1.5 2 1.5 1.5 2 1.70 Sehat 2

6 Bank Panin Syariah 1.35 1.4 2 2 3 1.95 Cukup Sehat 3

7 Bank Victoria Syariah 1.66 1.93 3 2.49 2 2.22 Sehat 2

8 Bank BCA Syariah 1.8 1 1 1 1 1.16 Sangat Sehat 1

9 Bank BJB Syariah 3 2 2 2 2.54 2.31 Cukup Sehat 3

10 Bank BNI Syariah 1.3 2 2 2 2 1.86 Sehat 2

11 Bank Maybank Syariah 2 2 2 2 2 2.00 Sehat 2

12 BTPN Syariah 2 2 2 2 2 2.00 Sehat 2

RATA-RATA 1.74 1.93 1.97 1.85 2.05 1.91 Sehat 2


Sumber: Data diolah (2019)

3. Analisis Earnings (Rentabilitas)


Penelitian ini mengukur Analisis Earnings (Rentabilitas) pada faktor earnings dengan
menggunakan Return on Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM) dan Beban & Pendapatan
Operasional (BOPO) sebagai berikut:

a. Return on Asset (ROA),


Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan Return on Asset
(ROA) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu 0.27% dengan predikat Kurang Sehat dengan nilai
PK 4. ROA tertinggi dimiliki oleh Bank BNI Syariah dengan nilai rata-rata ROA sebesar 1.36%
dengan predikat kategori Sehat dengan nilai PK 2, karena meningkatnya pendapatan atas aset
di Bank BNI Syariah. ROA terendah dimiliki oleh Bank Maybank Syariah dengan nilai ROA
sebesar -3.53% dengan predikat kategori Tidak Sehat karena pendapatan atas aset di Bank
Maybank Syariah tidak berjalan dengan baik.

Tabel 13 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio ROA

Return On Asset (ROA)


Nama Bank Umum
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017

1 Bank Muamalat 0.50 0.17 0.20 0.22 0,11 0.27 Kurang Sehat 4

2 Bank Syariah Mandiri 1.52 -0.03 0.56 0.59 0.59 0.65 Cukup Sehat 3

3 Bank Mega Syariah 2.33 0.29 0.3 2.63 1.56 1.42 Sehat 2

4 Bank BRI Syariah 1.15 0.08 0.77 0.95 0.51 0.69 Cukup Sehat 3

5 Bank Syariah Bukopin 0.69 0.27 0.79 -1.12 0.02 0.13 Kurang Sehat 4

6 Bank Panin Syariah 1.03 1.99 1.14 0.37 -10.8 -1.25 Tidak Sehat 5

7 Bank Victoria Syariah 0.50 -1.87 -2.36 -2.19 0.36 -1.11 Tidak Sehat 5

8 Bank BCA Syariah 1.00 0.80 1.00 1.10 1.20 1.02 Cukup Sehat 3

9 Bank BJB Syariah 0.91 0.72 0.25 -8.09 -5.69 -2.38 Tidak Sehat 5

10 Bank BNI Syariah 1.37 1.27 1.43 1.44 1.31 1.36 Sehat 2
11 Bank Maybank Syariah 2.87 3.61 -20.1 -9.51 5.5 -3.53 Tidak Sehat 5

12 BTPN Syariah 0.11 4.23 5.2 9 11.2 5.95 Sangat Sehat 1

RATA-RATA 1.17 0.96 -0.90 -0.38 0.53 0.27 Kurang Sehat 4


Sumber: Data diolah (2019)

b. Net Interest Margin (NIM)


Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan Net Interest Margin
(NIM) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu 7.56% dengan predikat Sangat Sehat dengan nilai PK
1. NIM tertinggi dimiliki oleh Bank Mega Syariah dengan nilai rata-rata NIM sebesar 8.384%
dengan predikat kategori Sangat Sehat dan nilai PK 1. Hal ini karena meningkatnya jumlah
pendapatan bunga bersih Bank Mega Syariah. NIM terendah dimiliki oleh Bank Victoria
Syariah dengan nilai NIM sebesar 2.916% dengan predikat kategpri Sehat dan nilai PK 2. Hal
ini dikarenakan rendahnya pendapatan bunga bersih yang dimiliki Bank Victoria Syariah.

Tabel 14 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio NIM


Net Interest Margin (NIM)
Nama Bank Umum
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017

1 Bank Muamalat 4.64 3.36 4.09 3.21 2.48 3.556 Sangat Sehat 1

2 Bank Syariah Mandiri 7.25 6.22 6.54 6.75 7.35 6.822 Sangat Sehat 1

3 Bank Mega Syariah 10.7 8.33 9.34 7.56 6.03 8.384 Sangat Sehat 1

4 Bank BRI Syariah 6.27 6.04 6.66 6.67 5.84 6.296 Sangat Sehat 1

5 Bank Syariah Bukopin 3.86 2.75 3.14 3.31 2.44 3.1 Sangat Sehat 1

6 Bank Panin Syariah 4.26 4.34 3.61 3.49 3.13 3.766 Sangat Sehat 1

7 Bank Victoria Syariah 2.96 3.34 2.80 2.63 2.85 2.916 Sehat 2

8 Bank BCA Syariah 4.30 2.90 3.10 3.50 4.30 3.62 Sangat Sehat 1

9 Bank BJB Syariah 6.3 5.88 5.68 5.16 4.68 5.54 Sangat Sehat 1

10 Bank BNI Syariah 7.3 8.15 8.25 8.32 8.1 8.024 Sangat Sehat 1

11 Bank Maybank Syariah 6.61 6.65 6.54 4.99 8.79 6.716 Sangat Sehat 1

12 BTPN Syariah 20.7 33.3 34.3 35.8 36 32 Sangat Sehat 1

RATA-RATA 7.09 7.60 7.84 7.61 7.66 7.56 Sangat Sehat 1


Sumber: Data diolah (2019)

c. Beban Operasional, Pendapatan Operasional (BOPO)


Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan Beban Operasional
dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu 97.85% dengan
predikat kategori Tidak Sehat dengan nilai PK 5. BOPO tertinggi dimiliki oleh Bank Victoria
Syariah dengan nilai rata-rata BOPO sebesar 116.36% dengan predikat Tidak Sehat dan nilai
PK 5 karena meningkatnya Beban Operasional Bank Victoria Syariah terutama pada tahun
2014 dan 2016. BOPO terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah dengan nilai BOPO sebesar
91% dengan predikat kategori Sangat Sehat dan nilai PK 1. Hal ini dikarenakan rendahnya
Beban Operasional yang dimiliki Bank BCA Syariah, terutama pada tahun 2017.
Tabel 15 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio BOPO
Beban & Pendapatan Operasional (BOPO)
Nama Bank Umum
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017

1 Bank Muamalat 93.9 97.33 97.36 97.76 97.68 96.798 Kurang Sehat 4

2 Bank Syariah Mandiri 84 100.6 94.78 94.12 94.44 93.592 Sangat Sehat 1

3 Bank Mega Syariah 86.1 97.61 99.51 88.16 89.16 92.106 Sangat Sehat 1

4 Bank BRI Syariah 90.4 99.77 93.17 91.33 95.24 93.986 Sangat Sehat 1

5 Bank Syariah Bukopin 92.3 96.77 91.99 109.6 99.20 97.974 Tidak Sehat 5

6 Bank Panin Syariah 81.3 82.58 89.29 96.17 217.40 113.35 Tidak Sehat 5

7 Bank Victoria Syariah 92 143.3 119.2 131.3 96.02 116.36 Tidak Sehat 5

8 Bank BCA Syariah 90.2 92.9 92.5 92.2 87.20 91 Sangat Sehat 1

9 Bank BJB Syariah 85.8 91.01 97.01 96.22 94.91 92.982 Sangat Sehat 1

10 Bank BNI Syariah 88.3 89.8 89.63 86.88 87.62 88.452 Sangat Sehat 1

11 Bank Maybank Syariah 67.8 69.62 192.6 160.3 83.36 114.73 Tidak Sehat 5

12 BTPB Syariah 99 85.92 85.3 75.1 68.8 82.818 Sangat Sehat 1

RATA-RATA 87.58 95.60 103.53 101.60 100.92 97.85 Tidak Sehat 5


Sumber: Data diolah (2019)

4. Analisis Capital (Permodalan)


Hasil analisis capital Bank Syariah Tabel 16 menunjukkan bahwa rata-rata secara keseluruhan
Capital Adequency Ratio (CAR) Bank Umum Syariah (BUS) yaitu 22.65% dengan predikat
kategori Sangat Sehat dan nilai PK 1. Maksudnya adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS)
mampu untuk memenuhi KPMM terbukti dengan seluruh bank mendapat peringkat satu
dengan predikat sangat sehat. CAR tertinggi dimiliki oleh Bank Maybank Syariah dengan nilai
rata-rata CAR sebesar 56.17% dengan predikat kategori Sangat Sehat dan nilai PK 1. Hal ini
dikarenakan meningkatnya kecukupan modal Bank Maybank Syariah. CAR terendah dimiliki
oleh Bank Muamalat Indonesia dengan nilai CAR sebesar 13.58% dengan predikat Sangat
Sehat dan nilai PK 1 karena rendahnya kecukupan modal yang dimiliki Bank Muamalat
Indonesia dibandingkan Bank Umum Syariah lainnya, walaupun kategori masih tergolong
bagus.

Tabel 16 Kesehatan Bank Berdasarkan Rasio CAR


Capital Adequency Ratio (CAR)
Nama Bank Umum
No. Rata2 Predikat PK
Syariah Indonesia
2013 2014 2015 2016 2017

1 Bank Muamalat 14.1 13.9 12,00 12.7 13.6 13.58 Sangat Sehat 1

2 Bank Syariah Mandiri 14.10 14.12 12.85 14.01 15.89 14.19 Sangat Sehat 1
3 Bank Mega Syariah 13 19.3 18.7 23.5 22.2 19.34 Sangat Sehat 1

4 Bank BRI Syariah 14.5 12.9 13.9 20.6 20.3 16.45 Sangat Sehat 1

5 Bank Syariah Bukopin 11.10 14.80 16.3 15.2 19.20 15.31 Sangat Sehat 1

6 Bank Panin Syariah 20.8 25.7 20.30 18.2 11.5 19.3 Sangat Sehat 1

7 Bank Victoria Syariah 18.40 15.3 16.1 16 19.3 17.02 Sangat Sehat 1

8 Bank BCA Syariah 22.4 29.6 34.3 36.7 29.4 30.48 Sangat Sehat 1

9 Bank BJB Syariah 18 15.8 15 16.6 17.9 16.67 Sangat Sehat 1

10 Bank BNI Syariah 16.23 16.26 15.48 14.92 10.14 14.61 Sangat Sehat 1

11 Bank Maybank Syariah 59.4 52.1 38.4 55.1 75.8 56.17 Sangat Sehat 1

12 BTPN Syariah 86.9 33.9 19.9 23.8 28.9 38.68 Sangat Sehat 1

RATA-RATA 25.74 21.97 20.13 22.28 23.68 22.65 Sangat Sehat 1


Sumber: Data diolah (2019)

5. Analisa Metode Risk Based Bank Rating (RBBR)


Hasil Metode Risk Based Bank Rating (RBBR) Bank Syariah Tabel 17 menunjukkan bahwa
rata-rata tingkat kesehatan pada Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dinilai dengan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) tahun 2013-2017 di
Indonesia yaitu nilai PK 3 dengan predikat Cukup Sehat. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 dan sesuai yang telah dijelaskan dalam SE BI No. 13/24/DPNP
25 Oktober 2011 serta SE OJK Nomor 14/SEOJK.03/2017, metode RBBR ini menitikberatkan
pertimbangan kesehatan bank umum berdasarkan prinsip kehatihatian dan manajemen resiko.

Tabel 17 Kesehatan Bank Metode Risk Based Bank Rating (RBBR)


Berdasarkan Industri Perbankan Syariah di Indonesia
Risk Based Bank Rating (RBBR)
No. Pengukuran Keuangan Rata2 Predikat PK
2013 2014 2015 2016 2017

Non Performing Loan


1 2.88 3.98 7.02 8.38 5.85 5.62 Cukup Sehat 3
(NPL/NPF)

Loan to Deposit Ratio


2 103.52 96.29 87.61 94.40 84.68 93.30 Cukup Sehat 3
(LDR/FDR)

Good Corporate
3 1.74 1.93 1.97 1.85 2.05 1.83 Sehat 2
Governance (GCG)

Return On Asset
4 1.17 0.96 -0.90 -0.38 0.53 0.27 Kurang Sehat 4
(ROA)

Net Interest Margin


5 7.09 7.60 7.84 7.61 7.66 7.56 Sangat Sehat 1
(NIM)

Beban & Pendapatan


6 87.58 95.60 103.53 101.60 100.92 97.85 Tidak Sehat 5
Operasional (BOPO)
Capital Adequency
7 25.74 21.97 20.13 22.28 23.68 22.65 Sangat Sehat 1
Ratio (CAR)

KESEHATAN INDUSTRI Cukup Sehat 3

Sumber: Data diolah (2019)

Anda mungkin juga menyukai