Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatNya Panduan Second Opinion Rumah Sakit Umum Sylvani ini dapat
diselesaikan.
Dengan terbitnya Panduan Second Opinion merupakan pendapat medis yang
diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau terapi maupun rekomendasi
medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila mana
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi rumah sakit. Akhir kata kami
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya
panduan ini.

Binjai, 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1

B. TUJUAN............................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI............................................................................... 2

A. PENGERTIAN................................................................................... 2

BAB III RUANG LINGKUP......................................................................... 6

BAB IV TATA LAKSANA............................................................................ 7

BAB V PENUTUP......................................................................................... 8

ii
PANDUAN SECOND OPINION
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesalahan diagnosis dan perbedaan penatalaksanaan pengobatan dokter
yang satu berbeda dengan dokter lainnya sering terjadi di belahan dunia
manapun. Di negara yang paling maju dalam bidang kedokteran pun, para dokter
masih saja sering melakukan overdiagnosis, overtreatment atau wrong
diagnosis pada penanganan pasiennya. Begitu juga di Indonesia, perbedaan
pendapat pada dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang biasa terjadi.
Perbedaan dalam penentuan diagnosis dan penatalaksanaan mungkin tidak
menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan
merugikan bagi penderita. Tetapi bila hal itu menyangkut kerugian biaya yang
besar dan ancaman nyawa maka akan harus lebih dicermati. Sehingga, sangatlah
penting untuk melakukan second opnion terhadap dokter lain tentang
permasalahan kesehatan tertentu yang belum pernah terselesaikan. Memang
mencari second opinion akan memerlukan biaya lebih untuk konsultasi tetapi ini
bisa meminimalisir terjadinya kesalahan, bagaimanapun dokter juga manusia
selain itu penyakit juga bisa menimbulkan gejala yang bervariasi, bisa berbeda
antara satu orang dengan yang lainnya atau sesuai dengan perjalanan penyakit.
Manfaat lain mendapatkan second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Kalau kita kurang puas dan
merasa tidak pas dengan pendapat dokter yang menangani, carilah second
opinion atau bahkan third opinion jika memang diperlukan terutama pada
penyakit-penyakit berat atau pada kondisi yang rawan misalnya pada bayi.
Pertanyaan-pertanyaan yang belum tuntas saat berkonsultasi dengan dokter
pertama bisa ditanyakan pada dokter kedua

PANDUAN SECOND OPINION Page 1


BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN
Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter
atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapi dan rekomendasi medis lain
terhadap penyakit seseorang.
Meminta Pendapat Lain (Second Opinion) adalah pendapat medis yang
diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau terapi maupun
rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien.
Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut
pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau berkonsultasi
dengan dokter pertama. Second opinion hanyalah istilah, karena dalam
realitanya di lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter
untuk dimintakan pendapat.
Second opinion atau mencari pendapat kedua yang berbeda adalah
merupakan hak seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatannya.
Hak pasien ini adalah hak mendapatkan pendapat kedua ( second opinion) dari
dokter lainnya. Di Indonesia misalnya, ada Undang-Undang nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, bagian empat pasal 32 poin (h) tentang hak pasien
menyebutkan: “setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP)
baik di dalam maupun diluar rumah sakit”.
Sudah menjadi hak pasien untuk mendapatkan second opinion. Yang
dimaksud dengan second opinion disini adalah pandangan dokter lain terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi pasien. Misalnya kita berobat ke dokter A jika
anda ragu tentang pendapat dokter tersebut, sebelum mengambil obat atau terapi
yang disarankan dokter A tidak ada salahnya untuk mengunjungi dokter B untuk
mendapatkan pendapat kedua dari dokter B. Kadang ada pasien yang ragu
dengan kondisi medisnya, namun mungkin terlalu sungkan untuk menanyakan
pada dokter lain. Atau ketika bertemu dengan dokter kedua tidak menyebutkan
riwayat bahwa dia telah berkonsultasi sebelumnya dengan dokter yang pertama.
Padahal riwayat konsultasi atau terapi sebelumnya sangat penting bagi dokter
manapun untuk menyelami kondisi kesehatan pasien yang sebenarnya. Tidak ada
larangan memang bagi pasien untuk bertemu dokter manapun sesuai dengan
pilihannya dan seberapa banyak dokter yang ia temui. Namun tidak ada salahnya
meminta pada dokter yang memeriksa sebelumnya, seandainya Anda
menemukan keraguan, agar dirujukkan atau diberikan pengantar berkonsultasi

PANDUAN SECOND OPINION Page 2


pada dokter lain yang mungkin dapat membantu Anda. Dalam beberapa kasus
mungkin, dokter Anda sendiri yang akan menyarankan untuk mencari pendapat
kedua, terutama dokter yang lebih ahli tentang masalah kesehatan yang sedang
Anda derita. Jangan heran jika pendapat dari sejumlah dokter akan berbeda,
setiap penyakit memiliki presentasi yang berbeda-beda ketika hadir di ruang
periksa, pendekatan dan pertimbangan masing-masing dokter akan berbeda
tergantung spesifikasi keilmuan dan pengalaman yang dimilikinya.

I. PERMASALAHAN KESEHATAN YANG MEMERLUKAN SECOND


OPINION
Ada sejumlah kondisi di mana umumnya pasien meminta pendapat kedua yaitu :
1. Keputusan dokter mengenai tindakan operasi, diantaranya operasi usus buntu,
operasi amandel (tonsilektomi), operasi caesar, operasi hordeolum (bintilan),
operasi ligasi ductus lacrimalis (mata belekan dan berair terus) dan tindakan
operasi lainnya.
2. Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2
minggu, misalnya pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian
antibiotika jangka panjang, pemberian anti alergi jangka panjang dan
pemberian obat-obat jangka panjang lainnya.
3. Keputusan dokter dalam mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal :
baik obat minum, antibiotik atau pemberian susu.
4. Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada
kasus yang tidak seharusnya diberikan: seperti infeksi saluran nafas, diare,
muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan
diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotik.
5. Keputusan dokter dalam mengadviskan pemeriksaan laboratorium dengan
biaya sangat besar dan tidak sesuai dengan indikasi penyakit yang
dideritanya.
6. Keputusan dokter mengenai suatu penyakit yang berulang diderita misalnya:
penyakit tifus berulang, pada kasus ini sering terjadi overdiagnosis tidak
mengalami tifus tetapi diobati tifus karena hasil laboratorium yang
menyesatkan.
7. Keputusan diagnosis dokter yang meragukan : biasanya dokter tersebut
menggunakan istilah “gejala” seperti gejala tifus, gejala demam berdarah,
gejala usus buntu dan lain-lain.
8. Keputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh
institusi kesehatan nasional atau internasional.

PANDUAN SECOND OPINION Page 3


Dalam mencari hak pasien untuk mendapatkan second opinion juga perlu
strategi supaya kita mendapatkan pelayanan terbaik yaitu :
1. Carilah dokter yang sesuai kompetensinya atau keahliannya yang menurut
anda lebih bisa dipercaya. Minta juga rekomendasi dari keluarga, tetangga
atau teman dekat dokter mana yang mereka rekomendasikan.
2. Rekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga
terhadap dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk
dijadikan referensi. Karena pengalaman yang sama tersebut sangatlah
penting dijadikan sumber referensi.
3. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang permasalahan kesehatan
tersebut. Jangan mencari informasi sepotong-sepotong, karena seringkali
akurasinya tidak dipertanggung jawabkan. Carilah sumber informasi yang
kredibel seperti WHO, CDC, IDI atau organisasi yang resmi lainnya.
4. Bila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan second opinion
juga harus dilakukan dalam waktu singkat hari itu juga
5. Mencari second opinion terhadap dokter yang dapat menjelaskan dengan
mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. Biasanya dokter
tersebut menjelaskan dengan baik dan mudah diterima. Dokter yang cerdas
dan bijaksana biasanya tidak akan pernah menyalahkan keputusan dokter
sebelumnya atau tidak akan pernah menjelek-jelekan dokter sebelumnya atau
menganggap dirinya paling benar.
6. Bila melakukan second opinion sebaiknya awalnya jangan menceritakan dulu
pendapat dokter sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter
sebelumnya, agar dokter terakhir dapat objektif dalam menangani kasusnya.
Kecuali dokter tersebut menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah
diberikan atau pemeriksaan yang telah dilakukan.
7. Bila sudah memperoleh informasi tentang kesehatan, jangan menggurui
dokter yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi sebaiknya anda diskusikan
informasi yang anda dapat kemudian mintakan pendapat dokter tersebut
tentang hal itu.
8. Bila pendapat kedua dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita dapat
memutuskan salah satu keputusan tersebut berdasarkan argumen yang yang
dapat diterima secara logika. Atau dalam keadaan tertentu ikuti advis dari
dokter tersebut bila terdapat perbaikan bermakna dan sesuai penjelasan dokter
maka keputusan tersebut mungkin dapat dijadikan pilihan. Bila hal itu masih
membingungkan, tidak ada salahnya melakukan pendapat ketiga. Biasanya
dengan berbagi pendapat tersebut penderita akan dapat memutuskannya. Bila
pendapat ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya kasus yang dihadapi
adalah kasus yang sangat sulit.

PANDUAN SECOND OPINION Page 4


9. Keputusan second opinion terhadap terapi alternatif sebaiknya tidak
dilakukan karena pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman
tentang kasus yang berbeda dan latar belakang ke ilmuan yang berbeda.
10. Kebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas
dokter atau gelar profesor yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan
landasan pertimbangan kejadian ilmiah berbasis bukti penelitian di bidang
kedokteran.

BAB III
RUANG LINGKUP
Unit terkait dalam menanggapi permintaan pendapat lain / Second Opinion dari
pasien/keluarga pasien yaitu :

1. Unit Gawat Darurat

PANDUAN SECOND OPINION Page 5


2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Pelayanan Lainnya

1. Pentingnya Second Opinion untuk pasien adalah :


a. Kesalahan diagnosis dan penatalaksanaan pengobatan dokter sering terjadi di
belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia
b. Perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang
biasa terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak
menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita
c. Second opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nyawa, kerugian biaya
atau dampak financial yang besar.
2. Permasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion :
a. Keputusan dokter tentang tindakan operasi, apalagi yang akan membuat
perubahan anatomis permanen pada tubuh pasien dan tindakan operasi lainnya.
b. Keputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2 minggu,
misalnya pemberian obat TBC jangka panjang, pemberian antibiotika jangka
panjang dan pemberian obat-obat jangka panjang lainnya.
c. Keputusan dokter dalam pemberian obat yang sangat mahal : baik obat minum,
antibiotika, susu mahal atau pemberian imunisasi yang sangat mahal
d. Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus
yang tidak seharusnya

BAB IV
TATA LAKSANA

1. Petugas medis/perawat diruang perawatan menerima permintaan/keinginan


pasien dan / keluarganya untuk mendapatkan opini kedua dari dokter lain yang
tidak merawat dengan kompetensi yang sama baik di dalam maupun di luar

PANDUAN SECOND OPINION Page 6


rumah sakit. Dokter yang dituju harus memiliki Surat Izin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun di luar rumah sakit dan Surat Tanda Registrasi (STR).
2. Petugas medis/perawat yang menerima permintaan dari pasien dan / keluarganya
berkewajiban untuk memenuhi permintaan tersebut sebagai salah satu bagian dari
hak pasien dan / keluarganya dengan berpegang pada aturan yang berlaku di
rumah sakit dan menyiapkan formulir persetujuan permintaan pendapat lain
(second opinion).
3. Siapkan berkas rekam medis pasien.
4. Jelaskan kepada pasien / keluarga tenang hal yang perlu dipertimbangkan dalam
meminta pendapat lain.
5. Berikan kesempatan kepada pasien / keluarga untuk bertanya.
6. Persilahkan pasien / keluarga untuk membubuhkan tanda tangan
7. Simpan formulir Permintaan Pendapat Lain ke dalam berkas rekam medis pasien.

BAB V
PENUTUP

Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di


Rumah Sakit maka pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien Rumah Sakit sangatlah
penting. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penekanan atau penurunan insiden
sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit
di Indonesia. Program Keselamatan Pasien merupakan proses yang tidak akan pernah
usai, karena itu diperlukan budaya termasuk motivasi yang cukup tinggi untuk
bersedia melaksanakan program keselamatan pasien secara berkesinambungan dan
berkelanjutan.

Ditetapkan di Binjai
Pada Tanggal 2018

PANDUAN SECOND OPINION Page 7


Direktur RSU Sylvani

dr.Dovi Camela Sitepu ,M.Kes

PANDUAN SECOND OPINION Page 8

Anda mungkin juga menyukai