Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/268365402

Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada Transmisi


Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity dan Frequency Diversity

Article

CITATIONS READS

0 827

1 author:

Endah Sudarmilah
Universitas Muhammadiyah Surakarta
32 PUBLICATIONS   27 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Video games Stimulate Cognitive Abilities of Children View project

Augmented Reality Educational Game View project

All content following this page was uploaded by Endah Sudarmilah on 16 March 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Endah Sudarmilah, Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang pada Transmisi Gelombang Mikro Digital

Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang (Fading) pada


Transmisi Gelombang Mikro Digital dengan Space Diversity
dan Frequency Diversity

Endah Sudarmilah
Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak
Informasi yang ditransmisikan melalui jaringan telekomunikasi tidak hanya
dalam wujud “suara” saja, tetapi dapat pula dalam wujud data, video dan image.
Informasi yang berbeda-beda wujudnya tersebut dapat ditransmisikan melalui media
yang beragam pula. Salah satu media transmisi yang banyak digunakan saat ini
adalah jaringan gelombang mikro.
Komunikasi gelombang mikro banyak diterapkan baik pada komunikasi satelit
maupun komunikasi terrestrial. Sebagai komunikasi terrestrial gelombang mikro
merambat melalui atmosfer, karena itu gelombang mikro dipengaruhi oleh adanya
redaman (pengurangan energi) dan pudaran (fading) akibat efek atmosfer dan relief
bumi.
Dengan adanya banyak pengaruh redaman dan pudaran pada berkas
gelombang mikro maka perlu diberikan suatu solusi untuk mengatasinya yaitu dengan
peragaman (diversity) baik itu peragaman ruang (space diversity) maupun peragaman
frekuensi (frequency diversity).

Kata Kunci: transmisi, gelombang mikro, peragaman, redaman, pudaran.

efek atmosfer sangat mempengaruhi energi dan berkas


1. Pendahuluan gelombangnya. Antisipasi hal tersebut adalah dengan
Komunikasi memegang peranan penting dalam adanya space diversity (peragaman ruang) dan
kehidupan manusia. Pada awalanya kebutuhan frequency diversity (peragaman frekuensi).
berkomunikasi hanya terbatas pada suatu lingkup
daerah yang kecil saja, namun semakin lama 2. Sistem Transmisi Gelombang Mikro
kebutuhan akan komunikasi antar derah, antar pulau, (Microwave)
antar negara, bahkan ke seluruh dunia, sehingga
Sistem transmisi gelombang mikro bekerja pada
kemudian istilah “telekomunikasi” menjadi tidak asing
frekuensi UHF 300 MHz-30 GHz (pada umumnya 1-3
lagi bagi kita. Seiring dengan berkembangnya tingkat
GHz) yang mempunyai panjang gelombang dalam
peradaban manusia, teknik bertelekomunikasi pun
ruang bebas antara 1 cm-1 m. sinyal gelombang mikro
semakin maju. Berawal dari penemuan telepon oleh
dipancarkan melalui lintasan lurus dari satu titik ke
Alexander Graham Bell, kemudian menyusul
titik yang lain, dikenal dengan istilah “ lintasn garis
penemuan-penemuan perangkat telekomunikasi
pandang” atau line of sight (LOS. Stasiun yang
modern seperti faksimili, radio, satelit, telepon seluler,
digunakan, baik stasium pemencar, penerima, maupun
dan lain-lain.
relai ditempatkan pada lokasi yang tinggi pada menara
Saat ini informasi yang ditransmisikan melalui
antena yang tinggi pula, agar transmisi dapat
jaringan telekomunikasi tidak hanya dalam wujud
mencakup daerah LOS yang maksimum sehingga
“suara” saja, tetapi dapat pula dalam wujud data, video
dapat diperoleh suatu lintasan gelombang yang bersifat
dan image. Informasi yang berbeda-beda wujudnya
langsung (direct signal path).
tersebut dapat ditransmisikan melalui media yang
Propagasi LOS gelombang mikro menggunakan
beragam pula. Salah satu media transmisi yang banyak
gelombang radio atau RF (Radio Frequency), yang
digunakan saat ini adalah jaringan gelombang mikro.
juga merupakan gelombang elektromagnetik.
Sistem transmisi gelombang mikro dapat diguna-
Komunikasi gelombang mikro dapat digunakan untuk
kan untuk komunikasi satelit maupun komunikasi
komunikasi satelit maupun komunikasi terentrial
terentrial yang merambat melalui atmosfer, sehingga

69
JURNAL TEKNIK ELEKTRO EMITOR Vol. 2, No. 2, September 2002

yang merambat melalui atmosfer, sehingga efek digital menggunakan gelombang radio yang
atmosfer sangat mempengaruhi energi dan berkas termodulasi digital PSK (Phase Shift Keying), atau
gelombangnya. Readaman energi dan pemudaran modulasi QAM (Quadrature Amplitude Modulation)
berkas gelombang ini yang disebut dengan pemudaran dan penjamakan yang digunakan adalah TDMA (Time
(fading). Division Multiple Access).
Sistem transmisi gelombang mikro terdiri atas dua Sistem gelombang mikro digital dari konfigurasi-
macam yaitu sistem analog dan sistem digital. Sistem nya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
gelombang mikro analog menggunakan gelombang
2.1. Point to Point Digital Microwave
radio dengan modulasi FM (frequency Modulation),
baik dengan sistem penjamakan (multiplexing) Merupakan transmisi gelombang mikro digital
frekuensi atau FDM (Frequency Division Multi- yang terjadi antara satu titik dengan satu titik lain.
plexing) maupun waktu atau TDM (Time Division Sistem ini menggunakan antena parabola, sedemikian
Multiplexing). Sedangkan sistem gelombang mikro rupa sehingga gelombang yang dikirim memiliki
perarahan (directivity) yang tinggi dengan daerah
berkas (beam area) yang sempit, yang dikenal dengan
antene directional. Konfigurasi point to point digital
microwave ditunjukkan pada Gambar 1.
2.2. Point to Multipoint Digital Microwave
Merupakan transmisi gelombang mikro digital
yang terjadi antara satu titik (master) ke banyak titik
(remote), atau sebaliknya. Menara yang berfungsi
sebagai masterdielengkapai dengan antena yang
bersifat segala arah (omnidirectional), agar dapat
menerima dan mengirimkan informasi ke dari dan ke
banyak arah, sehingga dapat menjangkau ke daerah-
daerah lokasi remote yang luas. Sedangkan menara
Gambar 1. Konfigurasi Point to point Digital remotemenggunakan antena terarah (directional), pada
Microwave umumnya yang digunakan adalah berbentuk parabola.
Transmisi dengan jarak 30-60 km atau lebih
digunakan repeater sebagai regenerator sinyal, agar
informasi yang diterima sesuai dengan data yang
ditransmisikan. Transmisi pada area relatif sempit
tidak membutuhkan repeater karena jarak antara
pengirim dan penerima tidak terlalu jauh, pada
keadaan ini variable jarak tidak banyak berpengaruh
pada transmisi sinyal.
Master dan remote masing-masing dilengkapi
dengan modul radio dan multiplexer, yang selanjutnya
dihubungkan ke piranti komunikasi seperti PABX
(Private Automatic Branch Exchange) unttuk layanan
telepon, ke modem untuk transmisi data dan
sebagainya. Konfigurasi dan diagram kotak point to
multipoint digital microwave ditunjukkan pada
Gambar 2. Konfigurasi Point to Multipoint Digital Gambar 2 dan Gambar 3.
Microwave
3. Efek Atmosfer dan Pemudaran
(Fading) pada Gelombang Mikro
Komunikasi gelombang mikro banyak diterapkan
baik pada komunikasi satelit maupun komunikasi
terrestrial. Sebagai komunikasi terrestrial gelombang
mikro merambat melalui atmosfer, sehingga akan
timbul dampak-dampak sebagai berikut;
3.1. Efek atmosfer
- Absorbsi
Absorbsi dapat disebabkan oksigen dalam
atmosfer, hujan dan kabut. Hal ini
menyebabkan energi yang dipropagasikan
Gambar 3. Diagram kotak Point to Multipoint Digital mengalami redaman (atenuasi meningkat0.
Microwave hujan yang lebat menyebabkan atenuasi dapat
meningkat 1 dB/km pada gelombang yang

70
Endah Sudarmilah, Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang pada Transmisi Gelombang Mikro Digital

berfrekuensi 6-10 GHz, dan untuk gelombang fasenya, berkas gelombang mikro yang
dengan frekuensi lebih dari 10 GHz dapat berubah sudut fase dapat menimbulkan
meningkat sampai 10 dB/km. penguatan atau redaman bagi energi berkas
- Refraksi (pembiasan) gelombang mikro yang sudut fasenya tidak
Hal ini terjadi karena pengaruh perubahan berubah. Salah satu contoh pementulan
temperatur, kelembaban dan kerapatan misalnya pemantulan tanah atau ground
atmosfer refraksi dapat menyebabkan reflection.
penyimpangan berkas gelombang mikro dari - Daerah fresnel
sinyal yang merambat. Daerah berkas gelombang mikro yang keluar
- Jebakan atmosfer (duct) dan masuk antena dipol λ/2 yang sefase
Ini terjadi karena kondisi temperatur dan dengan gelombang langsung. Daerah fresnel
kerapatan atmosfer yang bervariasi. Di sini dirancang dengan mempertimbangkan titik
berkas gelombang mikro hanya terpantul- pantulan yang ada agar tidak menyebabkan
pantul di suatu daerah tertentu pada atmosfer, atenuasi yang besar.
terjebak dan sulit dipropagasikan. - Diffraksi
Karakteristik gelombang mikroyang terjadi
3.2. Efek relief bumi
apabila berkas gelombang mikro melewati
Efek ini disebabkan oleh benda-benda yang penghalang dengan grazing incidence (hanya
berada di permukaan bumi, misalkan batu, tumbuhan, menyentuh penghalang) yang kemudian
gedung, bahkan dapat pula disebabkan oleh bentuk diuraikan. Energi gelombang inipun terurai,
kurva bumi itu sendiri, efek yang ditimbulkan antara besarnya tergantung oleh ukuran dan bentuk
lain; dari penghalang tersebut. Redaman (loss)
- Pemantulan (refleksi) yang terjadi pada daerah dibelakang
Berupa pemantulan berkas yang penghalang disebut shadow los. Redaman ini
menyebabkan berkas dapat berubah sudut tergantung frekuensi, frrekuensi tinggi
cenderung tidak didiffraksikan. Diffraksi
lebih banyak terjadi pada frekuensi rendah
dan redaman yang terjadi lebih besar.
Selain redaman energi, pada gelombang mikro
juga terjadi pudaran atau fading. Berdasar pada
penyebabnya fading dapat dibedakan menjadi:
1. flat fading
Pudaran terjadi karena pengaruh indeks bias pada
atmosfer sesuai bentuk kurva bumi.
2. atmospheric multipath fading
Pudaran terjadi karena lapisan-lapisan atmosfer.
3. ground reflection multipath fading
Pudaran disebabkan oleh adanya pantulan berkas
ke permukaan tanah.
Dengan adanya banyak pengaruh redaman dan
pudaran pada berkas gelombang mikro maka perlu
diberikan suatu solusi untuk mengatasinya yaitu
dengan peragaman (diversity) baik itu peragaman
Gambar 4. Pemantulan Tanah (ground reflection)
ruang (space diversity) maupun peragaman frekuensi
(frequency diversity).

4. Antisipasi Redaman dan Fading pada


Transmisi Gelombang Mikro
4.1. Peragaman Ruang (space diversity)
Peragaman ruang merupakan suatu metode untuk
mengurangi redaman dan pudaran yang terjadi pada
berkas gelombang mikro atau untuk meningkatkan
reliabilitas berkas gelombang mikro.
Metode peragaman ruang konfigurasinya dapat
ditunjukkan pada Gambar 5, pada metode ini
digunakan antena penerima yang lebih dari sau yang
dipisahkan secara vertical. Pemasangan antena ini
masih dalam satu menara yang sama. Peragaman
ruang juga membutuhkan piranti combiner dan sistem
Gambar 5. Peragaman Ruang (space diversity) penyaklaran.

71
JURNAL TEKNIK ELEKTRO EMITOR Vol. 2, No. 2, September 2002

Tabel 1. Jarak pemasangan antena penerima F = fade margin antena (bila ada lebih dari satu
untuk metode peragaman ruang. diambil yang terkecil)
4.2. Peragaman Frekuensi (frequency diversity)
Peragaman frekuensi juga merupakan metode
antisipasi pengaruh redaman dan pudaran pada berkas
gelombang mikro, dengan mengoperasikan dua buah
frekuensi yang berlainan pada pemancarnya.
Konfigurasi dari peragaman frekuensi ditunjukkan
pada Gambar 6.
Dua buah frekuensi yang berbeda tersebut
digunakan untuk mengirimkan informasi yang sama,
dengan harapan untuk diterima pada penerima untuk
dipilih berkas dengan redaman dan pudaran yang
paling kecil sehingga informasi yang diterima tetap
Tabel 2. Ketentuan konstanta K
utuh. Spasi atau perbedaan frekuensi yang digunakan
untuk mengirimkan informasi ini kira-kira 2%.
Reliabilitas dari peragaman frekuensi diambil dari
kesempatan berkurangnya pudaran yang terjadi pada
dua buah frekuensi pada saat yang bersamaan.
Faktor peningkatan pada peragaman frekuensi
ditunjukkan pada persamaan (2).
I sd = K ⎛⎜ σ f ⋅10 10 ⎞⎟
F
2
⎝ ⎠
Dimana:
Isd = faktor peningkatan frequency diversity
σf = prosentase spasi frekuensi (4-100%)
F = fade margin antena
K = konstanta
Adanya peragaman ruang dan frekuensi tersebut
dalam berbagai penelitian ternyata dapat digunakan
untuk antisipasi adanya redaman dan pudaram (fading)
pada transmisi gelombang mikro, akan tetapi unjuk
kerja dari peragaman ruang dinilai lebih banyak
mencapai hasil yang baik dibanding peragaman
frekuensi dengan adanya faktor kebetulan pada
peragaman frekuensi.

5. Kesimpulan
Dari artikel diatas dapat dapat disimpulkan
Gambar 6. Peragaman frekuensi (frequency diversity) berbagai hal sebagai berikut:
1. Sistem transmisi gelombang mikro dalam unjuk
kerjanya sangat dipengaruhi faktor atmosfer
Berkas gelombang mikro yang diterima pada
dalam bentuk redaman (pengurangan energi) dan
masing-masing antena penerima dengan metode ini
pudaran (fading).
akan dibandingkan dan dikombinasikan untuk
2. Redaman (pengurangan energi) dan pudaran
selanjutnya diambil berkas gelombang mikro yang
(fading) dapat diantisipasi dengan metode
memiliki redaman dan pudaran yang paling minimal.
peragaman (diversity) baik itu peragaman ruang
Pemasangan antena penerima pada peragaman
(space diversity) maupun peragaman frekuensi
ruang juga mempunyai standar yang merupakan hasil
(frequency diversity).
penelitian dari GTE-Lenkurt (asosiasi insinyur dalam
3. Peragaman ruang menggunakan penduplikasian
bidang sistem komunikasi gelombang mikro) yang
alat pada penerima pada transmisi gelombang
ditunjukkan dalam tabel 1.
mikro untuk kemudian berkas yang masuk
Untuk faktor peningkan metode peragaman ruang
dikombinasikan dan dicari berkas yang memiliki
dapat dirumuskan pada persamaan (1).
F
redaman dan pudaran yang paling kecil.
7 ⋅10 −5 ⋅ f ⋅ s 2 ⋅10 10
1 4. Peragaman frekuensi adalah metode penduplika-
I sd =
D sian alat pada pemancar gelombang mikro yang
Dimana: digunakan untuk mengirimkan informasi yang
Isd = faktor peningkatan space divrsity sama dengan frekuensi yang berbeda, untuk
f = frekuensi (GHz) diterima penerima dan diproses diambil berkas
s = jarak antena penerima (feet) dengan redaman dan pudaran yang paling kecil
D = panjang berkas (miles)

72
Endah Sudarmilah, Antisipasi Pengaruh Pemudaran Gelombang pada Transmisi Gelombang Mikro Digital

sehingga informasi yang hilang saat transmisi peragaman frekuensi dengan adanya faktor
dapat minimal. kebetulan pada peragaman frekuensi.
5. Unjuk kerja dari peragaman ruang dinilai lebih
banyak mencapai hasil yang baik dibanding

Daftar Pustaka
[1] Antenna Decoupling, Demodulator, GTE-Lenkurt, 1978.
[2] Multupath Fading, Demodulator, GTE-Lenkurt, November 1967
[3] Space Diversity, Demodulator, GTE-Lenkurt, May 1973
[4] Endah S, Sonya R, Point to Multipoint Digital Microwave PT. Caltex Pacific Indonesia di Minas,
Laporan Kerja Praktek S-1 Teknik Elektro UGM, Yogyakarta, 2001.
[5] Laine R U, Determining Antenna Heigths for Coastal Areas, Lenkurt Electric, Yogyakarta, 2001.
[6] Schilling, Donald D, Taub, Hebert, Principles of Communications Systems, 2nd edition, Singapore, Mc
Graw Hill Book Co, 1986.
[7] Winch, Robert G, Telecommunication Transmission Systems, Singapore, McGraw-Hill, 1993.

73
JURNAL TEKNIK ELEKTRO EMITOR Vol. 2, No. 2, September 2002

74

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai