Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENCEMARAN AIR

Disusun oleh:
Kelompok 6
Erfin Syahrullah (NPM P2.31.33.0.17.010)
Lia Musdalifah (NPM P2.31.33.0.17.022)
Miftah Dian Pratiwi (NPM P2.31.33.0.17.024)
Siti Arina Himatul (NPM P2.31.33.0.17.036)
Tania Saosa Pratiwi (NPM P2.31.33.0.17.040)
Vadhila Rahmadita (NPM P2.31.33.0.17.042)

Kelas: 1 D3 A Kesehatan Lingkungan

Dosen pembimbing:
Agus Riyanto, SKM., MKM.

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
A. Jenis Pencemaran Air dan Dampaknya terhadap Kesehatan dan
Lingkungan
Ada beberapa jenis pencemaran menurut ahli sebagai berikut:

1. Pencemaran Mikroorganisme Air

Bukan hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu mencemari air namun juga
beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri,
kuman, protozoa dan parasit kerap kali juga mampu membuat pencemaran pada air. Berbagai
mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan limbah padat lainnya seperti
limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri dan limbah lainnya. adanya
berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan air tersebut karena
sangat rawan menyebabkan berbagai jenis penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang disebabkan
oleh pencemaran air tersebut diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri.

2. Pencemaran dari Bahan Arnorganik Nutrisi Tanaman

Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan kimia sebagai pengusir
hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan oleh banyak petani. Memang
penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah hasil panen dari pertanian tersebut namun
disisi lain ada dampak negatifnya yaitu dapat mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan
menggunakan zat fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut. Hal ini jika dilakukan secara terus-menerus
maka akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian terutama bagi mereka yang tidak mengerti
asal-usul dari pencemaran tersebut. Oleh karena itu sebaiknya anda untuk mempertimbangkan
penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya lebih bijak lagi.

3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik

Adanya berbagai baha kimia organic di dalam air dapat membuat rasa dari air tersebut berubah dan
sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia anorganik tersebut misalnya saja logam, garam
dan asam. Biasanya ikan yang berada pada air yang mengandung zat tersebut akan mati dan bukan
hanya ikan saja namun juga mandeknya pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh
air tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan kehidupan kita.

4. Pencemar Bahan Kimia Organik

Bahan kimia organic yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya saja deterjen, minyak,
pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut dalam air juga bisa menyebabkan kematian pada
ikan yang hidup di air tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia organic yang terdapat
di dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang benar akan menimbulkan
berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada
kelahiran.
B. Jenis Parameter Fisika, Kimia, dan Mikro parasite

 Parameter Fisika

1. Suhu
Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya
matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggihan geografis dan
juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Di
samping itu pola temperatur perairan dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor
yang di akibatkan oleh aktivitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin
pabrik, penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan air
terkena cahaya matahari secara langsung.
Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan
untuk jangka panjang, misalnya stres yang ditandai dengan tubuh lemah, kurus, dan tingkah
laku abnormal. Pada suhu rendah, akibat yang ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan
terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Pada dasarnya
suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah
menyebabkan menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan
pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen
2. Kecerahan
Kecerahan merupakan ciri penentu untuk pencerahan, penglihatan yang mana suatu sumber
dilihat memancarkan sejumlah kandungan cahaya.dalam kata lain kecerahan adalah
pencerahan yang terhasil dari pada kekilauan sasaran penglihatan, kecerahan merupakan suatu
ukuran dimana cahaya didalam air yang disebabkan oleh adanya partikel-partikel kaloid dan
suspensi dari suatu bahan pencemaran, antara lain bahan organik dari buangan-buangan
industri, rumah tangga, pertanian yang terkandung di perairan ( Chakroff dalam Syukur, 2002).
3. Kedalaman
Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan, hal ini diakrenakan
kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi jumlah cahaya yang akan masuk ke perairan
dan ketersediaan oksigen diperairan tersebut, jika disuatu perairan kekurangan cahaya masuk
kedalamnya maka ikan tersebut akan stress. Begitu juga halnya dengan kandungan oksigen,
biasanya diperairan dalam ketersediaan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan perairan
dangkal.
 Parameter Kimia

1. pH (Derajat Keasaman)
pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan. Kadar pH dinilai
dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persediaan air memiliki pH antara 7,0-8,2 namun
beberapa air memiliki pH di bawah 6,5 atau diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada
umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat
menimbulkan noda alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan yang keras.

2. DO (Disolved Oxigent)
Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme untuk respirasi dan sebagai
zat pembakar dalm proses metabolisme. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah
penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari
proses fotosintesis. Selanjutnya daur kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke
atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari semua organisme.

Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada
pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi,
dan limbah (effluent) yang masuk ke dalam air (Effendi, 2003).

 Parameter Biologi

1. Jenis-Jenis Plankton
Plankton adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus.
Mereka terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai
tumbuhan (fitoplankton). Zooplankton ialah hewan-hewan laut yang planktonik sedangkan
fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta
mampu berfotosintesis (Dianthani, 2003).

Karena organisme planktonik biasanya ditangkap dengan menggunakan jaring-jaring yang


mempunyai ukuran mata jarring yang berbeda, maka penggolongoan plankton dapat pula
dilakukan berdasarkan ukuran plankton. Penggolongan ini tidak membedakan fitoplankton dari
zooplankton, dan dengan cara ini dikenal lima golongan plankton, yaitu : megaplankton ialah
organisme plaktonik yang besarnya lebih dari 2.0 mm; yang berukuran antara 0.2 mm-2.0 mm
termasuk golongan makroplankton; sedangkan mikroplankton berukuran antara 20 µm-0.2
mm. Ketiga golongan inilah yang biasanya tertangkap oleh jaring-jaring plankton baku. Dua
golongan yang lainnya: nanoplankton adalah organisme planktonik yang sangat kecil, yang
berukuran 2 µm-0.2 mm; organisme planktonik yang berukuran kurang dari 2 µm termasuk
golongan ultraplankton. Nanoplankton dan ultraplankton tidak dapat ditangkap oleh jaring-
jaring plankton baku.Untuk dapat menjaringnya diperlukan mata jaring yang sangat kecil.

2. Ikan

Ikan adalah makhluk hidup yang hidupnya diperairan dan juga ikan merupakan parameter
biologi yang dapat digunakan untuk meneliti parameter kualitas air disuatu perairan. Jika
disuatu perairan memiliki jenis ikan tertentu dalam jumlah yang sedikit ini menunjukkan
bahwa perairan itu tercemar atau kurang baik untuk dilakukannya budidaya ikan, begitu pula
sebaliknya, jika suatu perairan jumlahnya yang terdapat didalamnya jumlah yang banyak dan
beragam jenisnya, maka hal ini menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak mengalami
pencemaran dan cocok untuk pembudidayaan.

C. Mekanisme Penyebaran Pencemaran Air


Air terdapat di mana-mana dan harganya relatif murah. Air merupakan unsur pokok dalam
kehidupan manusia, dipergunakan untuk rumah tangga, industri, pertanian, rekreasi,
transportasi, perikanan dan lain-lain. Disamping itu air dapat pula menyebarkan penyakit,
terutama penyakit infeksi saluran pencernaan makanan. Makin padatnya penduduk di daerah,
dan semakin berkembangnya industri pencemaran air tidak dapat dihindari lagi. Pencemaran
air dapat terjadi pada air permukaan maupun air dalam tanah. Yang dimaksud dengan air
permukaan adalah air sungai, air danau, air sumur dangkal, air laut, sedang yang dimaksud
dengan air dalam tanah adalah sungai bawah tanah, lapisan air dalam tanah. dan air sumur
dalam.

• Pencemaran air permukaan.


Air yang semula merupakan air hujan, akan menghanyutkan berbagai macam limbah dan
kotoran lain baik yang berada dipermukaan tanah maupun yang telah dialirkan oleh air sungai.
Kotoran tersebut sangat bervariasi, dapat merupakan kotoran organik (kotoran manusia, hewan
dan sisa tumbuhan), maupun kotoran anorganik. Air itu menyerap karbon dan nitrogen yang
berasal dari tumbuhan dan tercampur debu. Air tersebut mengalir sepanjang sungai,
terakumulasi di danau yang akhirnya mengalir ke laut. Air yang tingkat kotorannya mencapai
tingkat yang membahayakan manusia dan kehidupan lain disebut sebagai air yang telah
tercemar

• Pencemaran air dalam tanah.


Air permukaan yang sudah tercemar sebagian mengalir di permukaan dan sebagian yang lain
masuk ke dalam lapisan tanah. Air yang menguap sesudah berada di udara yang suhunya
dingin, akan segera terkondensasi dan kemudian jatuh lagi sebagai air hujan atau salju. Air
yang merembes ke dalam tanah mengalir melalui berbagai lapisan tanah dan akhirnya
berkumpul di suatu tempat dan membentuk lapisan air dalam tanah.
Pencemaran air sumur dangkal atau air sumur pompa dangkal sangat dimungkinkan terjadi
sebagai akibat rembesan air kotor, septi tank yang merembes ke bawah masuk ke dalam lapisan
dalam tanah atau melalui retakan. Air yang masuk ke dalam tanah dapat mengalami
penyaringan alamiah, namun penyaringan itu tidak cukup untuk membersihkan air dalam tanah
secara alamiah.

Zat pencemar yang berada dalam air dikelompokkan menjadi dua, yaitu pencemar yang dapat
terurai dan pencemar yang tidak dapat terurai.
• Pencemar yang dapat terurai pada umumnya merupakan bahan organik, berasal dari kotoran
manusia, hewan dan sisa tumbuhan yang sudah mati. Penguraian ini dapat dilakukan oleh
bakteri baik yang aerobik maaupun bakteri anaerobik. Apabila bakteri pengurai tersebut
terdapat dalam air, maka sebagian oksigen yang ada dalam air dimanfaatkan oleh bakteri dalam
usaha metabolisme. Akibatnya terjadi pengurangan oksigen dalam air. Air ini dapat pulih
kembali kadar oksigennya apabila bersentuhan dengan udara. Tetapi apabila jumlah zat
pencemar terlalu banyak maka oksigen yang terlarut bisa habis. Keadaan aliran air yang
mengalami proses penguraian bakteri anaerobik ditandai oleh air yang berbau busuk, warna
air berubah menjadi kehitam-hitaman dan berbusa, dan dengan demikian kehilangan
keindahannya. Dalam proses penguraian tersebut didapatkan hasil samping dalam bentuk gas
karbon dioksida, gas methanol dan gas hidrogen sulfida.
• Jumlah zat pencemar organik yang dapat terurai dinayatakan oleh jumlah oksigen yang
diperlukan untuk proses oksidasi (penguraian) bahan tersebut, baik secara kimiawi maupun
secara biologik. Yang pertama dinyatakan dengan COD (Chemical Oxygen Demand),
kebutuhan oksigen secara kimiawi. Yang kedua dinyatakan dengan BOD (Biological Oxygen
Demand), kebutuhan oksigen secara biologik. Yang sering dipergunakan sebagai ukuran
adalah BOD5, artinya pengukuran kebutuhan oksigen oleh bakteri pembusuk dan pengurai
selama waktu lima hari pada suhu tertentu 20oC.

Kadar oksigen terlarut merupakan ukuran baik buruknya kualitas air bagi kehidupan dalam air.
• Kadar oksigen terlarut sebesar 7-8 ppm dibutuhkan oleh kehidupan beberapa jenis ikan
yang penting.
• Untuk semua jenis ikan dan berlangsungnya siklus kehidupan air diperlukan 4-5 ppm.
• Pada kadar oksigen terlarut 2-3 ppm hanya sejenis ikan gurami atau ikan yang tidak disukai
manusia yang dapat hidup.

Masalah lain yang ditimbulkan oleh pembuangan zat organik ke dalam arus air adalah
tumbuhnya tanaman algae (ganggang).
• Ganggang tumbuh karena mendapat makanan senyawa nitrat dan sulfat yang berasal dari
proses penguraian zat organik tersebut oleh bakteri pengurai dan pembusuk.
• Pada jumlah tertentu ganggang tersebut memberi pengaruh baik, yaitu memberi makan
kepada ikan.
• Akan tetapi bila jumlahnya terlalu banyak bahkan dapat meracuni ikan, emberi bau busuk,
merusak keindahan dan menimbulkanmaslah pada proses pembersihan air.
• Ganggang yang mati memerlukan pula oksigen guna proses penguraian dan
pembusukannya.

Beberapa sifat air yang perlu diperhatikan antara lain;


• Batas tertinggi mineral-mineral yang boleh dalam air minum disebut Maximum Allowable
Concentration (MAC). Angka MAC untuk nitrogen adalah sepuluh miligram per liter air,
sedang dalam bentuk nitrat adalah 45 miligram per liter air.
• Air yang banyak mengandung oksigen dan flourida akan melarutkan timah yang terdapat
dalam pipa ledeng, sehingga mengakibatkan konsentrasi yang cukup tinggi menyebabkan
Dental Flourosis (Mottledteeth atau belang-belang pada gigi). Kelainan ini hanya dapat timbul
pada anak-anak sampai umur 8-9 tahun, sesudah umur ini air yang mengandung banyak flour
tidak akan menyebabkan kelainan.
• Air minum yang banyak mengandung nitrat atau nitrogen dalam konsentrasi yang cukup
tinggi menyebabkan Blue Baby, yaitu kelainan bentuk butir darah merah yang tidak dapat
mengikat oksigen. Kelainan ini kadang-kadang dapat menyebabkan kematian bayi. Nitrat atau
nitrogen tersebut masuk ke dalam tubuh bayi karena susu yang diencerkan dengan air yang
mengandung kedua zat tersebut.
• Air yang banyak mengandung banyak mineral terutama sulfat dalam konsentrasi lebih besar
dari 250 miligram per liter air sebagai magnesium sulfat dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan dan diare bagi orang yang tidak biasa minum air seperti itu

Air Sebagai Pembawa Penyakit.


Masalah pencemaran air lainnya adalah air dapat menyebarkan penyakit. Penyakit-penyakit
yang penularannya terjadi dengan perantaraan air (water borne diseases) adalah penyakit;
• Penyakit gastro intestinal
• Penyakit infeksi saluran makanan seperti kolera,
• Penyakit typhus abdominalis, para typhus A,B,C,
• Penyakit desentri basiler, desentri amuba,
• Penyakit hepatitis infeksiosa (penyakit kuning), dan
• Beberapa jenis penyakit cacing
Sumber utama bibit penyakit tersebut adalah kotoran manusia yang sedang menderita
penyakit-penyakit tersebut di atas. Karena pembuangan kotoran manusia yang tidak memenuhi
syarat kesehatan maka bibit penyakit tersebut tersebar. Kotoran manusia (faeces) dari penderita
atau membawa bibit penyakit akhirnya dengan suatu cara dapat masuk ke dalam persediaan air
minum. Pada umumnya air minum ini berasal dari air permukaan atau air sumur dangkal.
Kemudian tanpa dimatikan (dididihkan) terlebih dahulu bibit penyakit tersebut terminum
manusia.

Masalah lainnya adalah masalah air panas yang dibuang ke dalam aliran air. Akibat naiknya
suhu air adalah turunnya daya larut oksigen dalam air, mempercepat pemakaian oksigen dalam
proses pembusuakan dan penguraian, dan pengaruh langsung dari kenaikan suhu terhadap
beberapa jenis organisme. Misalnya, beberapa jenis ikan air tawar yang memerlukan suhu
rendah dan oksigen terlarut yang tinggi untuk berkembang biak. Dengan naiknya suhu ikan
akan tersebut mati

D. Standar Kulaitas Air


Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan
manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan, tidak ada
satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh
manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 %
dari berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk
anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan
kebutuhan manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui
bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang
memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada bebarapa
persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas bau, warna dan
rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman
air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat
berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai sesuai dengan
aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Air sebagai materi esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk
keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat,
setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf kehidupan
seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap
hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996:
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan
sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh
manusia sebagian besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di
dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia
berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan
fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula
untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain dari air
berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan
ini. Semakin maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan
setiap orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat
bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup
diantaranya sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus
bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang
memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai
akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air
permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling
banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber
lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran
yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering
ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan
penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk
kebutuhan manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan
air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia
mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan kualitas air
minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia sebagai air minum
berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum
yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan sistem dan proses yang akan dilakukan
terhadap sumber daya air

Persyaratan Kualitas Air


Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak
tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
E. Metode Pemeriksaan Air

Metode MPN COLIFORM

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi
(confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan
coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi
sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga
memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran
adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali
meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan
mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora
(Fardiaz,1989).

Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh
(growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada
umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang
digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam
sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10
coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi
kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen
sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN
tertinggi (FDA, 1989).

Bakteri Coliform Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain.
Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.
Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin
baik (FRIEDHEIM, 2001).
Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin
kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya
untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja
manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme
yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E. coli), Enterococcus faecalis, Clostridium
sp. Di Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi adalah E. coli (GAUSE, G. F. 1946).

Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi kemungkinan besar
adanya organisme patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu faecal
coliform dan non-faecal coliform. E. coli adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E.
coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan
sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam analisis dengan
alasan; a) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora
normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau
hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi, b) E. coli
mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan
benar, c) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi
penggunaan domestik, d) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan
bersama-sama dengan E. coli dalam air tersebut (GAUSE, G. F. 1946).

Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang
termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine
yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi
bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila
berlebih didalam tubuh (GAUSE, G. F. 1946).

Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum.


Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter
fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tertentu
secara langsung, keberadaannya di dalam air minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah.
Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat
kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain
yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen-yang
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas-
adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut, dan muntah-muntah
(Official Chemical Method, 1979)

Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat
menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan
(Dad,2000).
Daftar Pustaka
https://perikananachyou.wordpress.com/2016/04/03/parameter-kualitas air-
secara-fisika-kimia-dan-biologi-di-perairan/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pencemaran-air
http://bhybhaeg.blogspot.co.id/2012/03/standar-kualitas-air-bersih.html

Anda mungkin juga menyukai