Reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu, dan komprehensif, dengan tujuan
untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik. Good governance ( tata pemerintahan yang
baik) adalah system yang memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan
Negara yang efektif dan efesien dengan menjaga sinergi yang konstruktif di antara pemerintah,
sector swasta, dan masyarakat.
Birokrasi yang dikemukakan oleh Blau & Meyer, 1971, Coser & Rosenberg, 1976, dan
Mouzelis, dalam Setiawan, 1998 adalah suatu system control dengan organisasi yang dirancang
berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistematis, dan bertujuan untuk mengkoordinasi dan
mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas
adminitrasi berskala besar.
Reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah meningkatkan kinerja melalui berbagai cara
dengan tujuan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Dengan demikian, reformasi birokrasi
berarti
a. Perubahan cara berfikir ( pola fikir, pola sikap, dan pola tindak)
b. Perubahan penguasa menjadi pelayan
c. Mandahulukan peranan dari wewenang
d. Tidak berfikir hasil produksi tetapi hasil akhir
e. Perubahan manajemen kerja
f. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan professional, bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melalui penataan kelembagaan, penataan
ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia, akuntabilitas kinerja yang berkualitas
efisien, efektif, dan kondusif, serta pelayanan yang prima (konsisten dan transparan)