Tgs Dokumentasi
Tgs Dokumentasi
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan
lancar . Tugas ini dibuat dari sumber yang saya peroleh dari buku panduan yang
saya berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai dokumentasi
keperawatan . Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik .
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................1
Kata Pengantar...................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................5
B. Tujuan Umum..............................................................................................6
C. Tujuan Khusus............................................................................................7
BAB II : ISI............................................................................................................8
1. Pengkajian Keperawatan...........................................................................13
2) Tahap Pengkajian...............................................................................15
2) Dasar Analisis......................................................................................19
3. Diagnosa Keperawatan...............................................................................23
4. Intervensi Keperawatan...............................................................................30
1) Pengertian Intervensi............................................................................31
2) Tujuan Perencanaan.............................................................................32
5. Implementasi keperawatan.......................................................................34
1) Tahapa Tindakan Perawatan Pertimbangan dalam Implementasi Tindakan
Keperawatan...............35
6. Evaluasi Keperawatan..........................................................................38
1) Pengertian evaluasi............................................................................39
2) Tujuan Evaluasi..................................................................................40
3) Macam-Macam Evaluasi....................................................................41
A. Kesimpulan................................................................................................44
B. Saran..........................................................................................................45
Daftar Pustaka....................................................................................................46
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat las. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Hal ini
bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang memerlukan ilmu, teknik,
keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang sequensial dan
evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual
B. Tujuan Umum
C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tahap-tahap pembuatan dokumentasi keperawatan
BAB II
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan
bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan
hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan
c) Bahan pendidikan
e) Audit keperawatan
g) statistik
h) Bahan penelitian
Aspek-aspek keakuratan data, brevity (ringkas) dan legibility (mudah dibaca). Hal yang
d) Data pasien harus objektif dan bukan merupakan penafsiran perawat, dalam hal
ini perawat mencatat apa yang dilihat dari respon pasien pada saat merawat pasien
perubahan kondisi atau munculnya masalah baru, respon pasien terhadap bimbingan
perawat.
f) Harus dihindari dokumentais yang baku sebab sifat individu /Pasien adalah unik
g) Hindari penggunaan istilah penulisan yang tidak jelas dari setiap catatan yang
h) Data harus ditulis secara syah dengan menggunakan tinta dan jangan
i) Untuk merubah atau menutupi kesalahan apabila terjadi salah tulis, coret dan
j) Untuk setiap kegiatan dokumentasi, cantumkan waktu tanda tangan dan nama
jelas penulis.
k) Wajib membaca setiap tulisan dari anggota lain kesehatan yang lain sebelum
1. Pengkajian Keperawatan
A. Definisi Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
Pengumpulan dan pengorganisasian data harus menggambarkan dua hal, yaitu : status
kesehatan klien dan kekuatan, masalah kesehatan yang dialami oleh klien.
Pengkajian keperawatan data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang
berisikan status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis atau profesi
kesehatan lainnya.
Data fokus keperawatan adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien
terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya, serta hal-hal yang mencakup tindakan
B. Tahap Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara
Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial assessment),
c. Karakteristik Data
1. Lengkap
Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan klien. Data yang
terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat.
Misalnya klien tidak mau makan — kaji secara mendalam kenapa klien tidak mau
makan (tidak cocok makanannya, kondisi fisiknya menolak untuk makan/patologis, atau
untuk membuktikan benar-tidaknya apa yang telah didengar, dilihat, diamati dan diukur
melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang sekiranya
meragukan. Perawat tidak boleh langsung membuat kesimpulan tentang suatu kondisi
klien. Misalnya, klien tidak mau makan. Perawat tidak boleh langsung menuliskan :
`klien tidak mau makan karena depresi berat`. Diperlukan penyelidikan lanjutan untuk
menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada
saat pengkajian.
3. Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya memerlukan banyak sekali data yang
5. Sumber Data
memberikan informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapinya.
Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari orang terdekat klien
(keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan
klien
Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat penyakit
6 Jenis Data
a. Data Objektif
dengan menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti : warna kulit, tanda-
tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui `senses` : Sight,
2. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan oleh klien,
· Perawat lain
· Kepustakaan
a. Wawancara
masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara
Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan
masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan
klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi
dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu
keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan kemampuan skill
yang berusaha untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan.
Teknik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban dan
memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara aktif,
diam, sentuhan dan konta mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang
penting dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang sulit
dipelajari.
a. Persiapan
dengan membaca status klien. Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk
kepada klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya
dengan klien.
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak boleh memaksa atau
memberi kesempatan kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan posisi duduk
dan teknik yang akan digunakan dalam wawancara harus disusun sedemikian rupa
memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu yang diperlukan dan
faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan. Perawat perlu memberikan informasi
kepada klien mengenai data yang terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana
Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat memfokuskan arah pembicaraan pada
mengungkapkan perasaannya.
d. Terminasi
mengetahui kapan wawancara dan tujuan dari wawancara pada awal perkenalan,
sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai
keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu
2. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan
pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang
a. Tidak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara terinci
kepada klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena terkadang
hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data (data yang
diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya : `Pak, saya akan menghitung nafas bapak
dalam satu menit` —- kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak valid,
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan
masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah
a. Inspeksi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan. Hasilnya seperti : Mata kuning (icteric), terdapat struma di leher,
b. Palpasi
c. Auskultasi
alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung,
d. Perkusi
menggunakan tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek
spiritual.
b) Menggunakan berbagai sumber yang ada relevansinya dengan masalah klien dan
e) Mispersepsi data.
f) Tidak lengkap
2. ANALISA DATA
Analisa data adalah kemampuan kognitif perawat dalam pengembangan daya berpikir
dan penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan,
pengalaman, dan pengertian tentang subtansi ilmu keperawatan dan proses penyakit.
penyebab berdasarkan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk membuat
1. Anatomi – fisiologi
2. Patofisiologi penyakit
3. Mikrobiologi – parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
8. Teori-teori keperawatan
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan klien.
tindakan keperawatan.
5. Buat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah dan penyebabnya.
3. Diagnosa Keperawatan
dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan
mencegah dan merubah status kesehatan klien (Carpenito, 2000; Gordon, 1976 &
NANDA).
gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan
kemungkinan akan terjadi, dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas
wewenang perawat.
a) Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit.
Tujuan : menjelaskan status kesehatan klien atau masalah kesehatan klien secara jelas
standart yang telah disepakati (NANDA, Doengoes, Carpenito, Gordon, dll), supaya :
keperawatan.
· Patofisiologi penyakit : adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang
· Maturasional :
c) Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau gejala, yang
a) Perumusan harus jelas dan singkat dari respon klien terhadap situasi atau
· Pertukaran
· Komunikasi
· Berhubungan
· Nilai-nilai
· Pilihan
· Bergerak
· Penafsiran
· Pengetahuan
· Perasaan
· Pola eliminasi
bahwa klien memiliki kelebihan dalam hal tertentu. Kelebihan tersebut dapat digunakan
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka klien tersebut mengalami keterbatasan
Pada tahap ini, penting untuk menentukan masalah potensial klien. Misalnya ditemukan
adanya tanda-tanda infeksi pada luka klien, tetapi dari hasil test laboratorium, tidak
menunjukkan adanya suatu kelainan. Sesuai dengan teori, maka akan timbul adanya
infeksi. Perawat kemudian menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu
melawan infeksi.
d) Penentuan keputusan
ü Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan) : tidak
ada indikasi respon keperawatan, meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan, serta
adanya inisiatif promosi kesehatan untuk memastikan ada atau tidaknya masalah yang
diduga.
ü Masalah aktual, resiko, atau sindrom : tidak mampu merawat karena klien menolak
kompeten dan bekerja secara kolaboratif pada masalah tersebut. Masalah kolaboratif
pengobatan dan situasi yang lain. Tugas perawat adalah memonitor, untuk mendeteksi
status klien dan kolaboratif dengan tenaga medis guna pengobatan yang tepat.
merujuk kepada kelengkapan dan ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan
data, kerja sama dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga
Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara akurat, yang dilakukan
bersama klien atau keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan
dengan mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada klien atau
signifikan, maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosis
· Aktual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
· Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak
memastikan masalah keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor
pendukung belum ada tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah (Keliat,
1990).
individu, keluarga, dan atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke
tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Ada 2 kunci yang harus ada : 1) sesuatu yang
menyenangkan pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. 2) Adanya status dan
diagnosa keperawatan aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul / timbul
a) resiko Gunakan format PES untuk semua masalah aktual dan PE untuk masalah.
c) Gunakan istilah diagnosis keperawatan yang ada dalam NANDA ( terbaru : 2007
– 2008 ).
d) Mulai pernyataan diagnosis keperawatan dengan mengidentifikasi informasi
4. Intervensi Keperawatan
4.1. Pengertian
Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan
secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan
dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau
Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat dibagi menjadi dua (Carpenito, 2000) :
a) Tujuan Administratif
b) Tujuan Klinik
· Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga, dan
menyusun suatu “sistem” untuk menentukan diagnosa yang akan diambil tindakan
pertama kali. Salah satu sistem yang bisa digunakan adalah hirarki “kebutuhan
diagnosa keperawatan dan masalah kolaboratif yang terjadi kepada klein. Dengan
Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar yang digunakan untuk
Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien
yang dapat dicapai dan dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan mandiri,
Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien dalam
penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu rencan mengidentifikasi suatu
permasalahan.
4.3.4. Tahap IV : Dokumentasi
pengiriman, dan evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang perawat
profesional (Ryan, 1973). Format repra membantu perawat untuk memproses informasi
5. Implementasi Keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap
pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena
itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
· Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensi tindakan
dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional. Pendekatan ini
meliputi :
petunjuk dan perintah dari doktek atau tenaga kesehatan lainnya. Tipe tindakan
dengan tenaga kesehatan lainnya,misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi dan
dokter.
akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Ada 3 tipe sistem
antara lain :
intervensi.
d) Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta
e) Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.
f) Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada
klien.
sendiri.
· Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan.
· Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi
klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon
diberikan.
· Lakukan pendokumentasian.
6. Evaluasi Keperawatan
6.1. Pengertian
Tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
berhasil dicapai. Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan,
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini
a) Evaluasi formatif
· Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat /
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan
bukti dari segala macam tuntutan, yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan
hanya tentang tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
diatas.
B. Saran
klien. Jadi kita sebagai mahasiswa harus belajar memahami apa itu dokumentasi
keperawatan dan bagaimana cara membuatnya. Sehingga jika kelak kita terjun dilahan
kita sebagai calon perawat sudah paham dengan cara pembuatan dan tujuan
Daftar Pustaka
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan Konsep & Praktik. Jakarta :
Salemba Medika.
http://yenibeth.wordpress.com/2008/05/31/pengkajian-keperawatan-3/
http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/
http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-perencanaan-keperawatan/
http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/