Anda di halaman 1dari 4

KASUS 1

Interaksi obat harus diperiksa terlebih dahulu sebelum pemberian obat kepada ibu atau
neonatus.
Seorang ibu hamil yang menderita pre-ekplamsia telah berhasil ditangani dengan
pemberian magnesium sulfat. Akan tetapi, ibu tersebut ternyata mengalami kelemahan otot dan
konsentrasi magnesiumnya berada diatas batas-batas normal. Ketika berusia 12 jam bayi
perempuannya mendapatkan ampicilin plus gentamisin untuk mengatasi infeksi yang berat.
Setelah pemberian gentamisin yang kedua kalinya, bayi tersebut berhenti bernafas, bayi ini
dapat diselamatkan jiwanya dengan intubasi yang segera. Kedaannya membaik ketika
pemberian gentamisin dihetikan (Stockley, 1999:412).
Efek tambahan yang ditimbulkan oleh kombinasi magnesium dengan gentamisin sudah
cukup untuk menghasilkan penyekatan neuromuskuler. Ginjal neonatus mengeliminasi
magnesium dengan lambat sekali. Karena itu, kombinasi kedua obat ini berpotensi
membahayakan kedaan bayi dan hanya bisa diberikan secara aman bila tersedia fasilitas untuk
ventilasi artifisial. Jika kedua macam obat memiliki kerja yang sama, pemberian kombinasinya
dapat menghasilkan potensiasi satu sama lain (Stockley, 1999:412).

SOAP
S (DATA SUBJEKTIF)
1. Ny. A 32 tahun
2. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertama
3. Keluhan :
a. Sakit kepala
b. Sering mual muntah
c. Sesak napas
d. Penglihatan agak kabur

0 (DATA OBJEKTIF)

1. Pemeriksaan umum
Keadaan :
a. TD : 140/90
b. Edema pada pada kaki dan wajah
c. Proteinuria

A (ASSESMENT)
Nama Obat Guna Obat dalam Kasus
Magnesium Sulfat (MgSO4) Menangani pre eklampsia
Ampisilin dan Gentamisin Mengatasi nfeksi yang berat
1. Ibu menderita pre-eklampsi
2. Setelah diberikan obat Magnesium Sulfat. Ibu mengalami kelemahan otot

P (PLANING)
1. Memberikan obat Magnesium Sulfat kepada ibu untuk menangani pre-eklampsia
2. Menghentikan pemberian obat Magnesium Sulfat kepada ibu
3. Memberikan Ampisilin Plus Gentamisin kepada bayi perempuannya untuk mengatasi
infeksi yang berat
4. Memberikan untuk kedua kalinya Ampisilin Plus Gentamisin kepada bayi
perempuannya
5. Menghentikan pemberian obat Ampisilin Plus Gentamisin kepada bayi perempuannya
KASUS 2
Seorang pasien ibu hamil dengan usia kehamilan 32 minggu mendapatkan nifedipin
unuk mengatasi kontraksi uterus yang prematur. Akan tetapi, 12 jam kemudian terjadi
kontraksi uterus kembali dan magnesium sulfat disuntikan intravena untuk menghasilkan
tokolisis. Pasien tersebut memperlihatkan gerakan tersentak-sentak (tetani) pada
ekstremitasnya, kesulitan menelan, respirasi paradoksal dan kelemahan otot yang begitu
intensifnya sehingga ia tidak mampu mengangkat kepalanya dari bantal. Pemberian
magnesium dihentikan, dan pasien mengalami pemulihan dala waktu 25 menit berikutnya.
Kasus ini melukiskan bahaya interaksi obat, khususnya di bagian obstetri tempat obat-obat
tertentu jarang diperlukan.

SOAP
S (DATA SUBJEKTIF)
1. Ny. D 32 minggu
Keluhan : Ibu mengatakan hamil yang pertama

O (DATA OBJEKTIF)
2. Pemeriksaan umum :
TD: 90/80 mmHg
Nadi : 98x/mnt
RR: 25x/mnt
Temp axila : 37,9 C
Kepala Leher :
Anemis (-),ikterus (-), pupil isokor (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax:
Bentuk dada simetris, fremitus normal, perkusi sonor, tidak ada rhonki, tidak ada
wheezingg
Ekstermitas :
Akral hangat, edema (-)
A (ASSESMENT)
1. Ibu mengalami kontraksi uterus yang prematur
2. Karena diberikan obat magnesium sulfat,sehingga pasien memperlihatkan gerakan
tersentak-sentak pada ekremitasnya,kesulitan menelan,respirasi paradoksal dan
kelemahan otot yang begitu intensif

Nama Obat Guna Obat dalam Kasus


Nifedipin Utuk mengatasi kontraksi uterus yang
prematur
MgSO4 Untuk menghasilkan tokolisis (mencegah
kelahiran prematur)

P (PLANING)
1. Memberikan obat nifedipin untuk mengatasi kontraksi uterus yang prematur
2. Memberikan magnesium sulfat melalui suntikan intravena untuk menghasilkan
tokolisis
3. Pemberhentian pemberian obat magnesium sulfat

Anda mungkin juga menyukai