BAB I PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
1. Keadaan Umum
Luas wilayah kerja Puskesmas Tempel I sebesar ±18,2 km² atau 56% dari luas wilayah
Kecamatan Tempel yang terletak dibagian utara Kecamatan Tempel. Wilayah kerja
Puskesmas Tempel I meliputi 4 desa yaitu:
2
a. Desa Margorejo dengan 14 dusun
2. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tempel I tahun 2014 sebesar 28.465
jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 14.145 jiwa (49,69%) dan penduduk
perempuan sebanyak 14.320 jiwa (51,31 %). Sex ratio laki-laki : perempuan adalah
98,77%. Kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Tempel I mencapai 1.569
jiwa /km²
3. Sosial Ekonomi
Keberhasilan program pembangunan masyarakat sangat tergantung dari kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Adapun indikator kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dillihat
diantaranya dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan masyarakat. Data Statistik
tingkat Kecamatan Tempel menunjukan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat
3
diwilayah kerja Puskesmas Tempel I dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan
sebagai berikut:
a. Tingkat Pendidikan
1. Tidak tamat SD : 1.652 ( 5,78 % )
2. Tamat SD : 6.799 ( 23,70 % )
3. Tamat SMP :5.183 ( 18,15 % )
4. Tamat SLTA : 7.449 ( 26,09 % )
5. Tamat PT : 1.816 ( 6,36 % )
b. Tingkat Pekerjaan
1. Petani : 9.647 ( 33,79 % )
2. PNS : 1.438 ( 5,03 % )
3. TNI : 460 ( 1,41 % )
4. Pedagang : 2.212 ( 7,74 % )
5. Buruh : 5.299 ( 18,56 % )
4. Sumberdaya Manusia
Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2014 jumlah tenaga yang
bekerja di lingkungan Puskesmas Tempel I Pegawai Negeri Sipil sebanyak 33 orang
dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang, 1 orang dokter MoU, 1 orang
Psykolog, 1 orang akuntansi dan 3 orang honor harian lepas.
Data yang menyangkut derajat kesehatan untuk tahun 2013 yang dinyatakan
dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian
balita, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran
derajat kesehatan di Puskesmas Tempel I sebagai berikut:
4
PENCAPAIAN
NO INDIKATOR TARGET (%)
2012 2013
Tahun 2013, jumlah sasaran Ibu Hamil ada 410 jiwa, Ibu Bersalin ada 365 jiwa,
dan Ibu Nifas 365 jiwa. Kunjungan Ibu Hamil untuk yang pertama kali atau yang
disebut dengan K-1 masih bisa dipertahankan sama seperti tahun 2012 yaitu
mencapai 410 jiwa (100%), ini berarti bahwa tingkat kesadaran Ibu Hamil dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan sudah baik, sedang untuk kunjungan K-4
mengalami peningkatan dari 88,44%(2012) menjadi 98,78%, pencapaian ini
melebihi target standar nasional sebesar 95%. Kondisi ini disebabkan karena
tingkat kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan
kesehatan dan juga sistem pencatatan dan pelaporan ibu hamil sudah baik.
5
tersebut terdapat bayi dengan BBLR sebanyak 15 bayi (4,1%) hal ini menjadikan
perhatian tersendiri untuk tahun 2014. Kematian bayi tahun 2013 di wilayah
Puskesmas Tempel I sebanyak 1 dan kematian neonatal 5 anak.. Angka kematian
ini menunjukan bahwa angka Puskesmas tempel I sudah baik karena masih
dibawah angka Sleman dan Nasional.
Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) pada tahun 2013
tidak ada, kegiatan yang dilakukan adalah dengan selalu memberikan promosi
kepada ibu-ibu hamil dengan mencegah 3T (terlambat), yaitu dengan mengenali
bahaya dan mengambil keputusan, mencapai fasilitas yankes, dan mendapat
pelayanan adekuat di RS, dan juga cegah (4T) terlalu Muda untuk menikah, terlalu
tua untuk hamil, terlalu sering untuk hamil, dan terlalu banyak untuk melahirkan.
3. Gizi Masyarakat
Tabel. Pencapaian Kegiatan Program Gizi
PENCAPAIAN (%)
NO INDIKATOR TARGET
2012 2013
6
3 Cakupan Bayi yang dapat ASI eksklusif 6
80% 71,85 76,15
bulan
9 Ibu hamil mendapat tablet Besi (Fe) 90 tablet 97% 87,60 97,31
Jumlah seluruh balita di posyandu tahun 2013 adalah 2.040 Balita, yang
melakukan penimbangan secara teratur mencapai 1.849 Balita (90%), hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di
posyandu sudah cukup baik. Hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) jumlah balita
yang dipantau, menurut penilaian status gizi balita terdapat balita gizi buruk
sebanyak 13 anak (0,70%), gizi kurang mencapai sebanyak 186 (10,06%), gizi baik
mencapai 1619 (87,56%), dan gizi lebih sebanyak 31 anak (1,68%) apabila
dibandingkan dengan tahun 2012 angka gizi buruk mengalami peningkatan namun
angka gizi lebih mengalami penurunan.
7
Program pemberian kapsul vitamin A untuk balita berjalan baik, untuk
anak balita (usia 1-4 tahun) yang mendapat 2 x vitamin A dosis 200.000 IU dalam
setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustusi adalah 98,65%.
Jumlah Rumah Tangga bebas asap rokok dari 695 RT. Yang sudah bebas
asap rokok ada 52,81%(target 50%). Jika dilihat dari pengelolaan sampah dalam
rumah tangga sampel tersebut 23% sudah mengeola sampah dengan baik dan
benar.
9
Pelaksanan P2TB di Kabupaten Sleman sampai saat ini masih perlu terus
ditingkatkan dengan komitmen tinggi dan berbagai upaya yang konsisten.
Pencapaian Case Detection Rate (CDR) tahun 2012 sebesar 18 orang Untuk
angka konversi (Conversion Rate) pada tahun 2012 tercapai sebesar 12
orang. Angka kesembuhan (Cure Rate) pada tahun 2012 angka kesembuhan
mencapai 5 kasus
10
Paralysa (AFP) yaitu kasus lumpuh layu pada usia dibawah 15 tahun yang
bukan karena trauma kecelakaan.
d. Program Imunisasi
Program imunisasi untuk bayi di Puskesmas Tempel I telah menunjukkan hasil
yang baik dilihat dari persentase cakupan bayi yang mendapat imunisasi
lengkap telah tercapai melebihi 100%. Pemberian pelayanan immunisasi
langsung ke sasaran bayi, ibu hamil, wanita subur (calon pengantin) dan anak
sekolah Cakupan imunisasi tahun 2013 dengan sasaran 372 anak adalah
sebagai berikut :
1. BCG : 372(100%)
2. DPT I : 372(100%)
3. HB : 371(99,7%)
4. CAMPAK : 372(100%)
5. IPV : 372(100%)
Hasil kegiatan BIAS tahun 2013 mencapai 99,89 % dengan sasaran 250 siswa
adalah sebagai berikut:
Sedangkan menurut hasil pengawasan kualitas air pada tahun 2013 telah
memeriksa kualitas air sebanyak 48 sampel terdiri dari pemeriksaan kualitas air
sebanyak 24 sampel diperiksa bakteriologi dan 24 sampel diperiksa secara
kimia. Jumlah sampel air yang diperiksa secara bakteriologis memenuhi syarat
sebanyak 9 sampel (37,5%) yang memenuhi syarat, dan secara kimiawi dari uji
12
petik sebanyak 24 sampel sampel (100%) sampel yang diperiksa secara kimia
memenuhi syarat.
Penyehatan Perumahan
Pada tahun 2012 data jumlah rumah sebanyak rumah sebanyak 8.604 buah dan
dari jumlah rumah tersebut kategori sehat sebanyak 5.919 rumah atau (68,79%).
Untuk menunjang P2DBD pelaksanaan sanitasi lingkungan sangat penting
dilakukan terutama dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
yang dapat dinilai dalam kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dengan
indikator Angka Bebas Jentik (ABJ). Pada tahun 2012 dari rumah yang dipantau
sejumlah 1.830 rumah dengan rumah bebas jentik sebanyak 1.771 (96.77%).,
untuk itu upaya promosi kesehatan masyarakat untuk memotivasi
membudayakan PSN perlu terus dilakukan.
b. Sanitasi Permukiman
Pada tahun 2012 dari 8.706 KK telah dilakukan pemeriksaan jamban sebanyak
5.919 rumah, dan dari jumlah tersebut memenuhi syarat kesehatan sebanyak
5.919 (100%), sedangkan bangunan menggunakan SPAL diperiksa sebanyak
4.525 unit, sedangkan rumah dengan tempat sampah memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 8.604.
13
masyarakat maupun institusi. Pencapaian penyuluhan P3 Napza tahun 2012
tercapai sebesar
a. SE secara pasif adalah jemaah haji secara aktif mengirimkan K3JH (Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) setelah 14 hari setibanya asal ke
Puskesmas pemeriksaan awal/terdekat.
b. SE secara aktif adalah petugas puskesmas mengunjungi ke rumah
jemaah haji untuk mengetahui kondisi kesehatannnya apabila setelah 14
hari jemaah haji tidak mengirimkan K3JH.
Tahun 2010 dilakukan pemantauan haji sebanyak 41 orang yang tersebar di 4
desa.
TAHUN
NO BULAN
2010 2011 2012
Dari Tabel dan grafik diatas dapat dilhat terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien
terutama untuk tahun 2012, hal ini sudah dapat dilihat pada awal tahun. Apabila dilihat
pada system pembayaran, ternyata pasien yang menggunakan fasilitas jamkesmas
yang mengalamai penurunan.
15
Kunjungan pasien untuk tahun 2012 masih di dominasi oleh BPU kemudian berturut-
turut diikuti KIA&KB, Laboratorium, BP.Gigi dan Konsultasi.
16
DATA SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN
PUSKESMAS TEMPEL I
Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2012 jumlah tenaga
yang bekerja di lingkungan Puskesmas Tempel I Pegawai Negeri Sipil sebanyak
33 orang dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang bidan,1 orang
dokter MoU, 1 orang Psykolog dan 3 orang honor harian lepas.
No Jabatan Jumlah
Kelompok Jabatan Struktural
Kepala Puskesmas 1
Ka.Sub Bag TU 1
Kelompok Jabatan Fungsional Umum
17
Penyusun Program dan Laporan 0
Pengadministrasi Barang 1
Pengadministrasi Keuangan 2
Pengadministrasi Umum. 4
Kelompok Jabatan Fungsional Khusus
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
Bidan 5
Perawat 6
Perawat Gigi 2
Asisten Apoteker 2
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
Sanitarian 1
Nutrisionis 1
Pranata Laboratorium 1
Perkam Medis 2
Tenaga MoU & Pegawai Tidak Tetap
Dokter Umum 1
Psykolog 1
Bidan Desa 3
18
POLA SEPULUH BESAR PENYAKIT
19
Kasus terbanyak pada kelompok umur 45-54 tahun adalah common
cold/Nasopharyngitis sebanyak 805 kasus, hipertensi primer sebanyak 631
kasus, gangguan sendi 463 kasus, data selengkapnya lihat lampiran.
● Untuk Usia 55 – 59 tahun
Kasus terbanyak yang terdiagnosis adalah hipertensi primer 363 kasus,
common cold/nasopharyngitis akut sebanyak 328 kasus, Gangguan sendi 250
kasus.
● Untuk usia 60 – 69 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 700 kasus, Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 463
kasus, gangguan sendi sebanyak 426 kasus, data selengkapnya dapat dilihat
Lampiran.
● Untuk usia > 70 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 589 kasus, gangguan sendi 326 kasus, Common
Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 276 kasus, data selengkapnya dapat
dilihat dalam Lampiran.
● Untuk semua golongan umur
Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 6.673 kasus, hipertensi primer sebanyak
2.600 kasus, gangguan sendi ada 1.890 kasus. penyakit pulpa dan jaringan peripikal
sebanyak 1.642 kasus, sindroma nyeri kepala sebanyak 1.258 kasus. Diabetes melitus
(NIDDM) sebanyak 928 kasus, dermatitis kontak alergi sebanyak 903 kasus Gout
sebanyak 865 dan Anemia defisiensi besi 776 kasus. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
A. Visi
Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan Visi Pembangunan Kesehatan
Kabupaten Sleman “Terwujudnya Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Berdaya
Saing dan Berkeadilan”. Perwujudan masyarakat yang maju dan tercukupi kebutuhan
lahiriah dan batiniahnya ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan kehidupan
masyarakat. Pencapaian kondisi sejahtera dalam arti masyarakat yang keadaan
ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta spiritualnya baik adalah dengan upaya
peningkatan kreatifitas untuk mencapai keunggulan/prestasi sehingga dapat bertahan
20
dan bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, disamping upaya untuk mewujudkan
keadilan dan kesetaraan gender dengan peningkatan akses dan partisipasi perempuan
dalam pembangunan.
Untuk dapat mewujudkan Visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat”, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan
sebagai berikut.
22
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
KaSubBag TU
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL :
Pengadministrasi Umum
Pengadministrasi
DOKTER Keuangan
DOKTER GIGI Pengadministrasi Barang
BIDAN Penyusun Program dan
PERAWAT Laporan
PERAWAT GIGI
ANALIS
KESEHATAN
NUTRISIONIST
SANITARIAN
PENYULUH
KESEHATAN
ASISTEN
APOTEKER
PEREKAM MEDIS
PSIKOLOG
23
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
KEPALA
PUSKESMAS
24
BAB VI
URAIAN JABATAN
25
meliputi pencegahan dan
penyembuhan penyakit,
pemulihan kesehatan gigi dan
mulut akibat penyakit gigi dan
mulut, serta meningkatkan
derajad kesehatan masyarakat.
● Membina peran serta
masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut.
26
g. asisten apoteker ● Melaksanakan penyiapan
pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana
kerja, penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik.
j. epidemiologi
k. rekam medis ● Melaksanakan pelayanan
rekam medis guna tertib
administrasi dan tersedianya
informasi kesehatan yang
berdaya guna dan berhasil
guna.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Kepala UPT :
1. Kepala UPT dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas
2. Kepala UPT menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
secara berkala melalui Sekretaris
Organisasi :
1. Setiap kepala satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggungjawab kepada atasannya dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
2. Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh kepala satuan organisasi diolah
dan dipergunakan sebagai bahan laporan kepada atasan serta untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
3. Setiap laporan yang disampaikan kepada atasan, untuk tembusan laporan
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
29
2. Auditor
30
2. Auditor
21. Fuad Masykuri, SKM. PKM 1. Kepegawaian
2. PJ Posyandu
3. PJ Batra
4. PJ Akta Kelahiran
5. Auditor
22. Subari Pelayanan Laboratorium 1. Tim Pengadaan
Barang dan Jasa
2. Malaria
3. Auditor
23. Ilmi Jazmiyati 1. Pelayanan Apotik 1. Auditor
2. PJ Gudang Obat
24. Rafikasari, A.Md. Pelayanan Rekam 1. PJ SP2TP
Medis 2. Pengelola BPJS
3. Back Up Data
33. Suroyo
34. Wike Nurhidayah,A.Md.Keb. Bidan Program SDIDTK
35. M.S. Wahyuni,A.Md.Keb. Bidan 1. Program Kespro
2. Program
HIV/AIDS
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi bagi pegawai baru Puskesmas Tempel I, dilaksanakan selama 1 minggu pada
masing-masing unit yang ada di Puskesmas Tempel I.
31
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
32
BAB IV
BAB VII
PENUTUP
33