Anda di halaman 1dari 33

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN UNIT KERJA


PUSKESMAS TEMPEL I

BAB I PENDAHULUAN

Puskesmas Tempel I adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten


Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu
atau sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan kabupaten Sleman. Puskesmas
berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 128 tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
system kesehatan nasional dan system kesehatan kabupaten.
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini
puskesmas berupayaagar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang


standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan
1
indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan tahun 2010-2015 yang mencakup
pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi
dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat.

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

1. Keadaan Umum
Luas wilayah kerja Puskesmas Tempel I sebesar ±18,2 km² atau 56% dari luas wilayah
Kecamatan Tempel yang terletak dibagian utara Kecamatan Tempel. Wilayah kerja
Puskesmas Tempel I meliputi 4 desa yaitu:
2
a. Desa Margorejo dengan 14 dusun

b. Desa Lumbungrejo dengan 11 dusun

c. Desa Merdikorejo dengan 17 Dusun

d. Desa Mororejo dengan 13 dusun.


Batas Wilayah kerja Puskesmas Tempel I sebagai berikut :
Batas Utara : Kecamatan Turi
Batas Timur : Kecamatan Sleman
Batas Barat : Sungai Krasak Propinsi Jawa Tengah
Batas Selatan : Pondokrejo dan Desa Sumberejo Kec. Tempel.

2. Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tempel I tahun 2014 sebesar 28.465
jiwa. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 14.145 jiwa (49,69%) dan penduduk
perempuan sebanyak 14.320 jiwa (51,31 %). Sex ratio laki-laki : perempuan adalah
98,77%. Kepadatan penduduk diwilayah kerja Puskesmas Tempel I mencapai 1.569
jiwa /km²

Tabel 1. Luas wilayah, banyaknya penduduk, kepadatan penduduk dan Rasio


Jenis Kelamin menurut Desa di Wil. Puskesmas Tempel I tahun 2013

DESA Luas Jenis Kelamin Jumlah Jumlah Kepadatan

Km² Laki-2 Wanita Jiwa KK / Km²

1. Mororejo 3,37 2.496 2.605 5.101 1.625 1.462

2. Margorejo 5,39 4.995 4.996 9.991 3.149 1.887

3. Lumb.rejo 3,33 3.557 3.595 7.152 2.234 2.151

4. Merdi.rejo 6,13 3.097 3.124 6.221 2.066 1.007

Jumlah 18,1 14.145 14.320 28.465 9.074 1.569


2
Sumber data : Monografi Kecamatan Tempel 2013

3. Sosial Ekonomi
Keberhasilan program pembangunan masyarakat sangat tergantung dari kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Adapun indikator kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dillihat
diantaranya dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan masyarakat. Data Statistik
tingkat Kecamatan Tempel menunjukan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat
3
diwilayah kerja Puskesmas Tempel I dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan
sebagai berikut:
a. Tingkat Pendidikan
1. Tidak tamat SD : 1.652 ( 5,78 % )
2. Tamat SD : 6.799 ( 23,70 % )
3. Tamat SMP :5.183 ( 18,15 % )
4. Tamat SLTA : 7.449 ( 26,09 % )
5. Tamat PT : 1.816 ( 6,36 % )
b. Tingkat Pekerjaan
1. Petani : 9.647 ( 33,79 % )
2. PNS : 1.438 ( 5,03 % )
3. TNI : 460 ( 1,41 % )
4. Pedagang : 2.212 ( 7,74 % )
5. Buruh : 5.299 ( 18,56 % )

4. Sumberdaya Manusia

Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2014 jumlah tenaga yang
bekerja di lingkungan Puskesmas Tempel I Pegawai Negeri Sipil sebanyak 33 orang
dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang, 1 orang dokter MoU, 1 orang
Psykolog, 1 orang akuntansi dan 3 orang honor harian lepas.

5. Pencapaian Pembangunan Kesehatan

Data yang menyangkut derajat kesehatan untuk tahun 2013 yang dinyatakan
dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian
balita, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran
derajat kesehatan di Puskesmas Tempel I sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Yankesmas)

1. Kesehatan Ibu Dan Anak

Tabel Pencapaian Kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak

4
PENCAPAIAN
NO INDIKATOR TARGET (%)
2012 2013

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100% 100 100

2 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95,9% 88,44 98,78

3 Cakupan komplikasi kebidanan ditangani 100% 100 100

4 Cakupan Pelayanan Nifas 90% 86,6 92,62

5 Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 100% 100 100

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


6 100% 100 100
ditangani

7 Cakupan balita yang sudah SDIDTK ≥98% 56,06 92,34

8 Cakupan apras yang sudah SDIDTK 100% 100

9 Cakupan kunjungan neonatus 90% 91,8 100

Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes


10 93,6% 87,6 99,73
yang memiliki kompetensi kebidanan

11 Cakupan kunjungan neonatal (KN Lengkap) 94% 91,8 98,07

12 Cakupan peserta KB aktif 84% 81,01 86,6

13 Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln) ≥80% 100 92,34

Tahun 2013, jumlah sasaran Ibu Hamil ada 410 jiwa, Ibu Bersalin ada 365 jiwa,
dan Ibu Nifas 365 jiwa. Kunjungan Ibu Hamil untuk yang pertama kali atau yang
disebut dengan K-1 masih bisa dipertahankan sama seperti tahun 2012 yaitu
mencapai 410 jiwa (100%), ini berarti bahwa tingkat kesadaran Ibu Hamil dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan sudah baik, sedang untuk kunjungan K-4
mengalami peningkatan dari 88,44%(2012) menjadi 98,78%, pencapaian ini
melebihi target standar nasional sebesar 95%. Kondisi ini disebabkan karena
tingkat kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan
kesehatan dan juga sistem pencatatan dan pelaporan ibu hamil sudah baik.

Jumlah sasaran bayi adalah 365 bayi, yang melakukan kunjungan ke


pelayanan kesehatan pada usia neonatus atau kunjungan Neonatus (KN) yaitu usia
0-28 hari mencapai 98,07% meningkat jika dibandingkan tahun 2012. Dari jumlah

5
tersebut terdapat bayi dengan BBLR sebanyak 15 bayi (4,1%) hal ini menjadikan
perhatian tersendiri untuk tahun 2014. Kematian bayi tahun 2013 di wilayah
Puskesmas Tempel I sebanyak 1 dan kematian neonatal 5 anak.. Angka kematian
ini menunjukan bahwa angka Puskesmas tempel I sudah baik karena masih
dibawah angka Sleman dan Nasional.

Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) pada tahun 2013
tidak ada, kegiatan yang dilakukan adalah dengan selalu memberikan promosi
kepada ibu-ibu hamil dengan mencegah 3T (terlambat), yaitu dengan mengenali
bahaya dan mengambil keputusan, mencapai fasilitas yankes, dan mendapat
pelayanan adekuat di RS, dan juga cegah (4T) terlalu Muda untuk menikah, terlalu
tua untuk hamil, terlalu sering untuk hamil, dan terlalu banyak untuk melahirkan.

2. Kesehatan Reproduksi & Kb


Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja telah dilaksanakan oleh
puskesmas Ramah Remaja di Kabupaten Sleman, dengan kegiatan pembentukan
kader sebaya, konseling remaja oleh psikolog, penyuluhan dan pembinaan
langsung.

Untuk program Keluarga Berencana dari sasaran 4960 mengalami


peningkatan jika dibandingkan tahun 2012(4882) PUS (Pasangan Usia Subur) dari
jumlah tersebut 302 PUS (6,09%) adalah peserta KB aktif baru, sedangkan KB aktif
sebanyak 3874 PUS (78,1%) terdiri dari akseptor KB dengan MPKJ (Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi : IUD, sebanyak 83, Inplant 13, MOP
sebanyak 4 orang, MOW sebanyak 10 orang dan akseptor Non MPKJ (Non
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi: suntik,160 PUS, PIL sebanyak27 ,
dan Kondom sebanyak 5.

3. Gizi Masyarakat
Tabel. Pencapaian Kegiatan Program Gizi

PENCAPAIAN (%)
NO INDIKATOR TARGET
2012 2013

1 Tingkat partisipasi balita datang menimbang


84% 90,05 90,64
ke posyandu satu (D/S)

2 Cakupan balita gizi buruk mendapat


100% 100 1 00
perawatan

6
3 Cakupan Bayi yang dapat ASI eksklusif 6
80% 71,85 76,15
bulan

4 Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi kapsul vit A


≥95% 100 100
dosis tinggi 1 kali

5 Cakupan balita gizi kurang mendapat


100% 100 100
perawatan

6 Cakupan balita mendapat Vit A 2 kali


98% 86,90 98,65
pertahun

7 Pemantauan KADARSI 65% 100 100

8 Ibu Nifas mendapat Vitamin A ≥95% 91,82

9 Ibu hamil mendapat tablet Besi (Fe) 90 tablet 97% 87,60 97,31

10 MP-ASI pada bayi BGM dari maskin 90% 100 100

Jumlah seluruh balita di posyandu tahun 2013 adalah 2.040 Balita, yang
melakukan penimbangan secara teratur mencapai 1.849 Balita (90%), hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat untuk menimbangkan balitanya di
posyandu sudah cukup baik. Hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) jumlah balita
yang dipantau, menurut penilaian status gizi balita terdapat balita gizi buruk
sebanyak 13 anak (0,70%), gizi kurang mencapai sebanyak 186 (10,06%), gizi baik
mencapai 1619 (87,56%), dan gizi lebih sebanyak 31 anak (1,68%) apabila
dibandingkan dengan tahun 2012 angka gizi buruk mengalami peningkatan namun
angka gizi lebih mengalami penurunan.

Seluruh balita gizi buruk dilakukan pelacakan epidemiologi dan sebagai


penyebab gizi buruk tersebut adalah adanya penyakit penyerta, kelainan bawaan
sejak lahir dan karena pola asuh yang salah. Di Kabupaten Sleman dari seluruh
balita dengan gizi buruk sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai yang
dibutuhkan, diantaranya adalah mendapatkan PMT (Pemberian Makanan
Tambahan) berupa MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan rujukan ke
Rumah Sakit.

7
Program pemberian kapsul vitamin A untuk balita berjalan baik, untuk
anak balita (usia 1-4 tahun) yang mendapat 2 x vitamin A dosis 200.000 IU dalam
setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustusi adalah 98,65%.

Untuk kegiatan pemantaun ASI eksklusif yang dilakukan pada sasaran


yang berusia 6 – 11 bulan, pencapaian ASI Eksklusif ada 76,15%. Pemberian ASI
ekslusif yaitu Ibu memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan, masih
dibawah target KW-SPM yang harus dicapai sebesar 80%.

Hasil .pemantauan konsumsi garam beryodium yang dilakukan di wilayah


Puskesmas Tempel I, ada 99,33% yang sudah menggunakan garam beryodium
cukup. Sisanya belum atau tidak menggunakan garam beryodium cukup,
pemantauan ini dilakukan melalui siswa Sekolah Dasar, angka ini sudah melebihi
angka kabupaten yaitu 98,41%.

4. Promosi Kesehatan & Ukbm


Kegiatan Promosi Kesehatan dilakukan dalam bentuk kegiatan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk tatanan Institusi mencapai 78,77%
(T.65%), Institusi Pendidikan, Institusi Kesehatan dan Tatanan Tempat Kerja.
PHBS tatanan Rumah Tangga tahun 2013 berhasil dipantau sebanyak 695 rumah
tangga, dari hasil pemantauan tersebut 31,51% (Target 40%) sudah ber PHBS.

Jumlah Rumah Tangga bebas asap rokok dari 695 RT. Yang sudah bebas
asap rokok ada 52,81%(target 50%). Jika dilihat dari pengelolaan sampah dalam
rumah tangga sampel tersebut 23% sudah mengeola sampah dengan baik dan
benar.

Jumlah Posyandu di wilayah Puskesmas Tempel I ada 60, dari jumlah


tersebut 41 posyandu (68%) sudah purnama dan mandiri. Seluruh posyandu aktif
melakukan kegiatan setiap bulannya, rata-rata tiap posyandu memiliki lebih dari 5
orang kader.

Program Desa Siaga Puskesmas Tempel I terdapat 4 desa termasuk


kriteria desa siaga aktif dari 4 desa yang menjadi binaan Puskesmas Tempel I.
Masing-masing desa memiliki minimal 1 Poskesdes dengan Bidan sebagai
koordinator dibawah tanggungjawab Kepala Desa. Kegiatan di Poskesdes adalah
mengakomodasikan kegiatan-kegiatan UKBM (Posyandu, Poksila/Kelompok Usia
Lanjut, GSI/Gerakan Sayang Ibu, surveilens penyakit menular, pendataan risiko
8
tinggi, PHBS, Kesehatan Lingkungan, dll), sedang untuk masalah kuratif
(pengobatan) dan rehabilitatif dilakukan dengan kerjasama atau sistem rujukan ke
pelayanan kesehatan (Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Balai Pengobatan,
Klinik Ibu & Anak, Rumah Sakit, dll). Pelayanan Kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin mencapai 94,96% dan rujukan pasien masyarakat miskin 100%

Salah satu UKBM yang dikelola Dinas Kesehatan adalah Pengobat


Tradisional (Battra), yang sampai saat ini baru dilakukan pendaftaran/registrasi bagi
Battra yang mendaftar, belum dilakukan pemantauan/monitoring terhadap kegiatan
Batra tersebut.

Kegitan UKS dengan Sekolah Sehat pada tahun 2012, dilakukan


penjaringan kesehatan untuk siswa tingkat SD/MI dengan hasil, dari jumlah siswa
yang ada sebanyak 1.593 siswa, berhasil diperiksa kesehatannya sebanyak 707
jiwa, angka tersebut 100% dari sasaran yang ada, ini menunjukkan bahwa kegiatan
penjaringan kesehatan siswa klas I yang bertujuan untuk deteksi dini kelainan pada
usia anak sekolah sudah berjalan dengan baik.

Kegiatan penyuluhan Napza dan HIV/AIDs untuk masyarakat dengan


target 15% dan sudah dicapai 17%.

b. Program Pemberantasan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2pl)


1. Pemberantasan Penyakit
a. Penyakit Menular
1) Program Pemberantasan Penyakit Diare
Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum upaya penanggulangannya telah semakin baik
dengan terbukti angka kesakitan yang makin menurun. 100% diare pada
Balita telah ditangani sehingga kematian Balita karena diare dilaporkan nihil.
Dalam program P2 Diare di Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
lingkungan tidak bisa lepas dari program dan kegiatan di lintas sektor dan
program.

2) Program Pemberantasan penyakit Tuberkulosis


Program Pemberantasan dan Penanggulangan TB dilaksanakan dengan
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse-Chemotheraphy ).
Penerapan strategi ini dilakukan di pelayanan dasar dan rujukan, baik
pemerintah maupun swasta dengan pelaksanaan jejaring yang kuat.

9
Pelaksanan P2TB di Kabupaten Sleman sampai saat ini masih perlu terus
ditingkatkan dengan komitmen tinggi dan berbagai upaya yang konsisten.

Pencapaian Case Detection Rate (CDR) tahun 2012 sebesar 18 orang Untuk
angka konversi (Conversion Rate) pada tahun 2012 tercapai sebesar 12
orang. Angka kesembuhan (Cure Rate) pada tahun 2012 angka kesembuhan
mencapai 5 kasus

3) Program Pemberantasan Penyakit Malaria


Program/kegiatan P2 Malaria yang telah dilaksanakan cukup efektif seperti
kegiatan pelacakan kasus dan surveillance epidemiologi, pengobatan
penderita, penyemprotan insektisida di daerah endemis, penyuluhan di
masyarakat dll. Untuk penanggulangan penyakit malaria pada tahun 2013
tidak diketemukan kasus malaria yang positif.

4) Program Pemberantasan Penyakit Demam Dengue/Demam Berdarah


Dengue (DBD).
Kabupaten Sleman masih merupakan wilayah endemis penyakit DBD. Pada
tingkat kecamatan endemisitasnya mencapai 100% (17 Kec.). Dalam
penanggulangan DBD antara lain dilaksanakan fogging fokus yang
direncanakan pada 2 lokasi terealisasi 100%. Permasalahan sulitnya
penanggulangan DBD antara lain karena belum adanya vaksin untuk upaya
preventif, dan upaya promosi yang telah ada belum dapat benar-benar
membudayakan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk DBD (PSN-DBD). Tanpa kesadaran masyarakat untuk memutus
mata rantai penularan DBD dengan gerakan PSN maka upaya aparat
pemerintah tidak akan berarti. Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk
pencapaiannya adalah 20/100.000(target 50 orang per 100.000)

b. Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Kegiatan kewaspadaan dini terhadap penyakit terutama surveilans penyakit


menular dilaksanakan dengan pelaporan Surveilans Terpadu Puskesmas
(STP), pelaporan penyakit wabah (W1) 24 jam dan laporan mingguan penyakit
wabah (W2) selama 52 minggu. Dari target 52 laporan mingguan wabah
terealisasi 100%. Adapun penyakit menular yang menajdi prioritas program
surveilans saat ini adalah penyakit poliomielitis dan penyakit campak.
Surveilans penyakait polio dilaksanakan melalui surveilans Acute Flaccid

10
Paralysa (AFP) yaitu kasus lumpuh layu pada usia dibawah 15 tahun yang
bukan karena trauma kecelakaan.

c. Penanganan penyakit Lepstospirosis.

Dalam penanggulangan Leptospirosis perlu antisipasi timbulnya KLB, epidemi


bahkan pandemi. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencegah penularan
lebih luas dengan penyuluhan-penyuluhan dan penyelidikan epidemiologi.

d. Program Imunisasi
Program imunisasi untuk bayi di Puskesmas Tempel I telah menunjukkan hasil
yang baik dilihat dari persentase cakupan bayi yang mendapat imunisasi
lengkap telah tercapai melebihi 100%. Pemberian pelayanan immunisasi
langsung ke sasaran bayi, ibu hamil, wanita subur (calon pengantin) dan anak
sekolah Cakupan imunisasi tahun 2013 dengan sasaran 372 anak adalah
sebagai berikut :

1. BCG : 372(100%)
2. DPT I : 372(100%)
3. HB : 371(99,7%)
4. CAMPAK : 372(100%)
5. IPV : 372(100%)
Hasil kegiatan BIAS tahun 2013 mencapai 99,89 % dengan sasaran 250 siswa
adalah sebagai berikut:

1. Campak : 503 (99,41%)


2. DT 1 : 508 (99,41%)
3. TD 2 : 486(99,41%)
4. TD 3 : 488(100%)
5. TT4 : 469(100%)
Dalam pelaksanaan BIAS terpadu Selain hasil pencapaian cakupan secara
kuantitatif peningkatan kualitatif dalam pelayanan imunisasi di unit pelayanan
kesehatan baik pemerintah dan swasta perlu terus dilakukan. Salah satu
upaya selain implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2000 yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas, pada tahun 2008 juga telah dilakukan
kegiatan DQS (Data Quality Self-Assesment).

2. PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN


11
1 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95% 95
Cakupan Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi
2 90%
syarat sanitasi 94
3 Rumah tangga pengguna air bersih ≥95% 100

Cakupan Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan


4 75%
yang memenuhi syarat sanitasi 91

5 Cakupan rumah tangga yang menggunakan jamban sehat 85%


80
6 Cakupan SPAL 95% 75

7 Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak 80%


80
8 Tata kelola limbah medis dan non medis
1. TPS limbah medis padat dengan tempat khusus dan
100%
strategis 100
2. Tempat limbah medis cair dengan septic tank/bak
100%
penampung yg sehat 100
4. Mobilisasi/packing dari masing-masing ruang pelayanan
100%
ke TPS khusus tiap hari 100
5. Mobilisasi ke tempat pemusnahan (incenerator) minimal
100%
1 kali per bulan 100
6. Pembakaran limbah medis di incenerator oleh pihak
100%
ketiga 100

a. Penyediaan Air Bersih

Di Puskesmas Tempel I cakupan penggunaan sarana air yaitu sebesar 28.440


jiwa. Pada tahun 2013 dari 8.706 Kepala Keluarga (KK) di Wilayah Puskesmas
Tempel I 5.243 KK menggunakan air sumur gali, dan sisanya menggunakan
sumber mata air gunung merapi.

Sedangkan menurut hasil pengawasan kualitas air pada tahun 2013 telah
memeriksa kualitas air sebanyak 48 sampel terdiri dari pemeriksaan kualitas air
sebanyak 24 sampel diperiksa bakteriologi dan 24 sampel diperiksa secara
kimia. Jumlah sampel air yang diperiksa secara bakteriologis memenuhi syarat
sebanyak 9 sampel (37,5%) yang memenuhi syarat, dan secara kimiawi dari uji

12
petik sebanyak 24 sampel sampel (100%) sampel yang diperiksa secara kimia
memenuhi syarat.

Penyehatan Perumahan

Pada tahun 2012 data jumlah rumah sebanyak rumah sebanyak 8.604 buah dan
dari jumlah rumah tersebut kategori sehat sebanyak 5.919 rumah atau (68,79%).
Untuk menunjang P2DBD pelaksanaan sanitasi lingkungan sangat penting
dilakukan terutama dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
yang dapat dinilai dalam kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dengan
indikator Angka Bebas Jentik (ABJ). Pada tahun 2012 dari rumah yang dipantau
sejumlah 1.830 rumah dengan rumah bebas jentik sebanyak 1.771 (96.77%).,
untuk itu upaya promosi kesehatan masyarakat untuk memotivasi
membudayakan PSN perlu terus dilakukan.

b. Sanitasi Permukiman
Pada tahun 2012 dari 8.706 KK telah dilakukan pemeriksaan jamban sebanyak
5.919 rumah, dan dari jumlah tersebut memenuhi syarat kesehatan sebanyak
5.919 (100%), sedangkan bangunan menggunakan SPAL diperiksa sebanyak
4.525 unit, sedangkan rumah dengan tempat sampah memenuhi syarat
kesehatan sebanyak 8.604.

c. Pemantauan TTU, TPM dan TP2Pestisida


TTU di wilayah Puskesmas Tempel I pada tahun 2012 tercatat 58 buah, dari
jumlah tersebut TTU yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 56 buah.
Persentase TTU yang diperiksa 96,55% tinggal 2 tempat yang belum diperiksa.

C. PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN


1. Kesehatan Jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
menunjukkan banyaknya gangguan jiwa yang ditangani pada sarana
pelayanan kesehatan umum, Tahun 2012 kunjungan pelayanan penanganan
kasus penyakit gangguan kejiwaan sebanyak . Dibanding target Nasional
pencapaian gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum masih
rendah disebabkan oleh belum adanya data dari instansi maupun lembaga di
luar Dinas Kesehatan misalnya Rumah Sakit Swasta.

Penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan sebagai salah satu upaya


promotif preventive untuk mengurangi angka penggunaan Napza baik di

13
masyarakat maupun institusi. Pencapaian penyuluhan P3 Napza tahun 2012
tercapai sebesar

2. Surveilans Kesehatan Haji


Tujuan dari Surveilans Epidemiologi (SE) kesehatan haji adalah untuk
mencegah keluar masuk penyakit menular dari luar negeri yang mungkin
terbawa oleh jemaah haji ke Indonesia.

Kegiatan surveilans dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu:

a. SE secara pasif adalah jemaah haji secara aktif mengirimkan K3JH (Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji) setelah 14 hari setibanya asal ke
Puskesmas pemeriksaan awal/terdekat.
b. SE secara aktif adalah petugas puskesmas mengunjungi ke rumah
jemaah haji untuk mengetahui kondisi kesehatannnya apabila setelah 14
hari jemaah haji tidak mengirimkan K3JH.
Tahun 2010 dilakukan pemantauan haji sebanyak 41 orang yang tersebar di 4
desa.

3. Kunjungan Pasien Puskesmas


Pasien di Puskesmas Tempel I terdiridari pasien umum dan pasien dengan
Jaminan Kesehatan (Askes, Jamkesmas, Jamkesda dan lain-lain). Jumlah
kunjungan pasien dapat dilihat dalam table berikut:

Tabel. Kunjungan Pasien Puskesmas Puskesmas Tempel I

TAHUN
NO BULAN
2010 2011 2012

1 Januari 2.906 2818 3294

2 Februari 3.274 3039 3007

3 Maret 3.687 3405 2990

4 April 3.184 3620 3006

5 Mei 3.072 3665 2826

6 Juni 3.166 3057 2495

7 Juli 3.057 3386 2433

8 Agustus 3.095 2832 2142


14
9 September 2.637 2675 2615

10 Oktober 3.416 2989 2779

11 Nopember 2.267 2970 2414

12 Desember 2.775 2819 2387

Jumlah 36.536 37.275 32.388

Grafik Kunjungan Pasien Tahun 2010 s/d 2013

Dari Tabel dan grafik diatas dapat dilhat terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien
terutama untuk tahun 2012, hal ini sudah dapat dilihat pada awal tahun. Apabila dilihat
pada system pembayaran, ternyata pasien yang menggunakan fasilitas jamkesmas
yang mengalamai penurunan.

Grafik Kunjungan Pasien Berdasarkan Sistem Pembayaran

15
Kunjungan pasien untuk tahun 2012 masih di dominasi oleh BPU kemudian berturut-
turut diikuti KIA&KB, Laboratorium, BP.Gigi dan Konsultasi.

Tabel. Kunjungan Pasien Berdasarkan Tempat Pelayanan

Jenis Pelayanan 2011 2012

BPU 25.890 22.776

GILUT 4.374 2.908

KIA&KB 6.104 5.191

LAB. 3.979 4.152

Gizi, Kesling,Psiko 2.237 1.571

16
DATA SARANA DAN PERALATAN KESEHATAN
PUSKESMAS TEMPEL I

A. Sarana dan Prasarana


Jumlah sarana kesehatan di Puskesmas Tempel I terdiri dari :
Tabel. Sarana dan Prasarana Puskesmas Tempel I

No. Nama Sarpras Jumlah Keterangan


1. Puskesmas Induk 1 Luas Bangunan (374 m²)
Luas Tanah (1.210 m²)
2. Puskesmas Pembantu 2
● Pustu Mororejo L.B (42 m²); LT(215 m²)
● Pustu Merdikorejo LB.(40 m²); LT(605 m²)
3. Pos UKK 1
4. Ambulance 1
5. Posyandu Balita 60
6. Posyandu Lansia 31
7. Poskesdes 4
8. Poskestren 6
9. SBH 1
10. UKGMD 14
11. TOGA 5

B. Sumberdaya Manusia Kesehatan

Jumlah sumber daya manusia, Sampai dengan Desember 2012 jumlah tenaga
yang bekerja di lingkungan Puskesmas Tempel I Pegawai Negeri Sipil sebanyak
33 orang dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 3 orang bidan,1 orang
dokter MoU, 1 orang Psykolog dan 3 orang honor harian lepas.

Tabel Ketenagaan Puskesmas Tempel I Tahun 2012

No Jabatan Jumlah
Kelompok Jabatan Struktural
Kepala Puskesmas 1
Ka.Sub Bag TU 1
Kelompok Jabatan Fungsional Umum
17
Penyusun Program dan Laporan 0
Pengadministrasi Barang 1
Pengadministrasi Keuangan 2
Pengadministrasi Umum. 4
Kelompok Jabatan Fungsional Khusus
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
Bidan 5
Perawat 6
Perawat Gigi 2
Asisten Apoteker 2
Penyuluh Kesehatan Masyarakat 1
Sanitarian 1
Nutrisionis 1
Pranata Laboratorium 1
Perkam Medis 2
Tenaga MoU & Pegawai Tidak Tetap
Dokter Umum 1
Psykolog 1
Bidan Desa 3

18
POLA SEPULUH BESAR PENYAKIT

Pola Penyakit Rawat Jalan di Pusat Kesehatan Masyarakat Tempel I :


● Untuk usia 0 – 7 hari
kasus terbanyak adalah Dermatofitosis ada 2 kasus common
cold/nasopharyngitis sebanyak 1 disusul BBLR sebanyak 1 Kasus.
● Untuk usia 8 - 28 hari
Kasus penyakit pada usia 8-28 hari tahun 2012 kasus terbanyak ádalah
common cold sebanyak 16 kasus, dengan jumlah yang sama yaitu 2 kasus (
Dermatitis, Dermatifosis, BBLR).
● Untuk usia 1 Bulan – <1 tahun
Kasus terdiagnosis paling banyak adalah common clod sebanyak 412 kasus,
Diare dan gastroenteristis sebanyak 69 kasus, Dermatitis kontak alergi 43
kasus. Data selengkapnya lihat lampiran.
● Untuk Usia 1 – 4 tahun
Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 1083 kasus, demam dan
gastroenteristis 153 dan diurutan ketiga ada dermatitis kontak alergi sebanyak
91 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
● Pola penyakit usia 5 – 9 tahun
Common Cold/Nasopharyngitis sebanyak 866 kasus kemudian gangguan
perkembangan dan erupsi gigi sebanyak 337 kasus, Penyakit pulpa dan
jaringan periapikal 149 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
● Pola penyakit usia 10 – 14 tahun
Common cold sebanyak 420 kasus, gangguan perkembangan dan erupsi gigi
sebanyak 94 kasus, dyspepsia ada 78 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
● Untuk Usia 15 – 19 tahun
Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 400 kasus, Penyakit Pulpa dan
jaringan periapikal sebanyak 156 kasus, Syndroma nyeri kepala sebanyak 94
kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
● Untuk Usia 20 – 44 tahun
Kasus terbanyak yang terdiaknosis adalah Common Cold/Nasopharyngitis
Akut sebanyak 1603 kasus, penyakit pulpa dan jaringan peripikal sebanyak
814 kasus, diikuti Schizophrenia 524 kasus, data selengkapnya dapat dilihat
dari selengkapnya sebagai berikut:
● Untuk Usia 45 – 54 tahun

19
Kasus terbanyak pada kelompok umur 45-54 tahun adalah common
cold/Nasopharyngitis sebanyak 805 kasus, hipertensi primer sebanyak 631
kasus, gangguan sendi 463 kasus, data selengkapnya lihat lampiran.
● Untuk Usia 55 – 59 tahun
Kasus terbanyak yang terdiagnosis adalah hipertensi primer 363 kasus,
common cold/nasopharyngitis akut sebanyak 328 kasus, Gangguan sendi 250
kasus.
● Untuk usia 60 – 69 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 700 kasus, Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 463
kasus, gangguan sendi sebanyak 426 kasus, data selengkapnya dapat dilihat
Lampiran.
● Untuk usia > 70 tahun
Kasus yang ditemukan pada kelompok umur ini adalah hipertensi primer
sebanyak 589 kasus, gangguan sendi 326 kasus, Common
Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 276 kasus, data selengkapnya dapat
dilihat dalam Lampiran.
● Untuk semua golongan umur
Common Cold/Nasopharyngitis Akut sebanyak 6.673 kasus, hipertensi primer sebanyak
2.600 kasus, gangguan sendi ada 1.890 kasus. penyakit pulpa dan jaringan peripikal
sebanyak 1.642 kasus, sindroma nyeri kepala sebanyak 1.258 kasus. Diabetes melitus
(NIDDM) sebanyak 928 kasus, dermatitis kontak alergi sebanyak 903 kasus Gout
sebanyak 865 dan Anemia defisiensi besi 776 kasus. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.

BAB III VISI, MISI, TATA NILAI PUSKESMAS

A. Visi
Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan Visi Pembangunan Kesehatan
Kabupaten Sleman “Terwujudnya Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Berdaya
Saing dan Berkeadilan”. Perwujudan masyarakat yang maju dan tercukupi kebutuhan
lahiriah dan batiniahnya ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan kehidupan
masyarakat. Pencapaian kondisi sejahtera dalam arti masyarakat yang keadaan
ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta spiritualnya baik adalah dengan upaya
peningkatan kreatifitas untuk mencapai keunggulan/prestasi sehingga dapat bertahan

20
dan bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, disamping upaya untuk mewujudkan
keadilan dan kesetaraan gender dengan peningkatan akses dan partisipasi perempuan
dalam pembangunan.

Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat


kabupaten Sleman hidup dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup bersih
dan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif untuk terwujudnya
keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih yang
cukup, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya.

Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat. Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, diharapkan tercapai dengan mudah, karena pelayanan
kesehatan diselenggarakan sesuai dengan standart dan etika profesi yang ada.

Puskesmas Tempel I dalam mewujudkan visi Kabupaten tersebut mempunyai


visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat”
utamanya untuk masyarakat diwilayah kerja puskesmas Tempel I.

B. Misi Puskesmas Tempel I

Untuk dapat mewujudkan Visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat”, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan
sebagai berikut.

1) Memberikan pelayanan Kesehatan yang berkualitas.


2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional
3) Mengelola sarana dan prasarana yang memadai
4) Menjalin kerjasama masyarakat, lintas sektor dan pihak swasta dalam pelayanan
kesehatan
5) Mengelola manajemen yang efektif dan efisien

C. Tata Nilai Puskesmas Tempel I


21
Totalitas, Profesional, Ketulusan, Empati, Peduli

22
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Kepala Puskesmas

KaSubBag TU

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL :
Pengadministrasi Umum
Pengadministrasi
DOKTER Keuangan
DOKTER GIGI Pengadministrasi Barang
BIDAN Penyusun Program dan
PERAWAT Laporan
PERAWAT GIGI
ANALIS
KESEHATAN
NUTRISIONIST
SANITARIAN
PENYULUH
KESEHATAN
ASISTEN
APOTEKER
PEREKAM MEDIS
PSIKOLOG

23
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

KEPALA
PUSKESMAS

ADMINISTRASI UPAYA KESEHATAN UPAYA KESEHATAN


DAN MASYARAKAT PERORANGAN
MANAJEMEN (UKM) (UKP)

UKM WAJIB UKM REKAM MEDIS


PENGEMBANGA PELAYANAN
N
KEPEGAWAI PENGOBATAN
PROMKE UMUM
AN S PERKESM
KEUANGAN PELAYANAN
KIA AS GIGI DAN
PENGADAAN GIZI LANSIA
BARANG MULUT
KESLING KESEHAT PELAYANAN
PEMELIHAR P2M AN JIWA
AAN KONSULTASI
OLAH GIZI
BARANG RAGA PELAYANAN
UKS LABORATORIU
M
PELAYANAN
KIA : ANC, KB,
IMUNISASI
PELAYANAN
OBAT

24
BAB VI
URAIAN JABATAN

No. Uraian jabatan Keterangan


1. Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Memimpin dan melaksanakan
tugas di Puskesmas sesuai
dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Menyelenggarakan urusan umum,
kepegawaian, keuangan,
perencanaan, evaluasi dan
mengkoordinasi pelaksanaan
tugas satuan organisasi
2.1. Kelompok Fungsional Umum
a. Pengadministrasi Umum Mengelola naskah dinas dan
menyiapkan keperluan dinas
pimpinan sesuai pedoman dan
ketentuan dalam rangka
menunjang pelaksanaan
ketatausahaan
b. Pengadministrasi Barang Menyelenggarakan administrasi
pengelolaan barang sesuai
pedoman dan ketentuan yang
berlaku untuk tertib administrasi
barang
c. Pengadministrasi Keuangan Mengelola administrasi keuangan
sesuai pedoman dan ketentuan
untuk menunjang kelancaran
kegiatan
d. Penyusun Program dan Laporan Melaksanakan penyusunan
program dan laporan dengan
menumpulak, menyusun, mengkaji
dan mengevaluasi sesuai program
dan ketentuan yang berlaku untuk
kelancaran dan
pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas
2.2 Kelompok Fungsional Tertentu/Khusus
a. dokter Pelaksana di bidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
pada sarana pelayanan kesehatan
di lingkungan Depeatemen
Kesehatan dan instansi di luar
Departemen Kesehatan

b. dokter gigi ● Memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat

25
meliputi pencegahan dan
penyembuhan penyakit,
pemulihan kesehatan gigi dan
mulut akibat penyakit gigi dan
mulut, serta meningkatkan
derajad kesehatan masyarakat.
● Membina peran serta
masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut.

c. bidan ● Memberikan pelayanan


kesehatan ibu dan reproduksi
perempuan, pelayanan
Keluarga Berencana,
pelayanan kesehatan bayi dan
anak-anak, serta pelayanan
kesehatan masyarakat.

d. perawat ● Memberikan pelayanan


keperawatan berupa Asuhan
Keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam upaya
peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
● Pembinaan peran serta
masyarakat dalam rangka
kemandirian Keperawatan.

e. perawat gigi ● Memberikan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut
● Memberikan pelayanan Asuhan
Keperawatan Gigi dan Mulut
pada masyarakat

f. sanitarian ● Melaksanakan pengamatan,


kesehatan lingkungan,
pengawasan kesehatan
lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka
perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat
memelihara, melindungi dan
meningkatkan cara-cara hidup
bersih dan sehat.

26
g. asisten apoteker ● Melaksanakan penyiapan
pekerjaan kefarmasian yang
meliputi penyiapan rencana
kerja, penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi dan
pelayanan farmasi klinik.

h. nutrisionis ● Melaksanakan pelayanan di


bidang gizi, makanan dan
dietetic yang meliputi
pengamatan, penyusunan
program, pelaksanaan,
penilaian gizi bagi perorangan,
kelompok di masyarakat.

i. pranata laboratorium kesehatan ● Melaksanakan tugas pelayanan


laboratorium kesehatan meliputi
bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi, imunoserologi,
toksikologi, kimia lingkungan,
patologi anatomi (histopatologi,
sitopatologi, histokimia,
imunopatologi, patologi
molekuler), biologi dan fisika.

j. epidemiologi
k. rekam medis ● Melaksanakan pelayanan
rekam medis guna tertib
administrasi dan tersedianya
informasi kesehatan yang
berdaya guna dan berhasil
guna.

l. apoteker Belum ada


m. promosi kesehatan (PKM) ● Melaksanakan kegiatan
advokasi
● Melaksanakan kegiatan bina
suasana
● Melaksanakan pemberdayaan
masyarakat
● Melakukan penyebarluasan
informasi kesehatan dalam
berbagai bentuk dan saluran
komunikasi
● Membuat rancangan media,
baik media cetak, elektronika
maupun luar ruang
● Melakukan
pengkajian/penelitian perilaku
27
masyarakat yang berhubingan
dengan kesehatan
● Merencanakan intervensi dalam
rangka mengembangkan
perilaku masyarakat yang
mendukung kesehatan

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Kepala UPT :
1. Kepala UPT dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas
2. Kepala UPT menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
secara berkala melalui Sekretaris

Kepala Subbagian Tata Usaha :


1. Kepala Subbagian Tata Usaha mengkoordinasikan pelaksanaan tugas setiap
satuan organisasi
2. Kepala Subbagian Tata Usaha dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
setiap satuan organisasi berdasarkan arahan Kepala UPT dan wajib
menyampaikan laporan secara berkala.

Kepala Satuan Organisasi :


1. Setiap kepala satuan organisasi bertugas memimpin, mengkoordinasikan dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.
2. Setiap kepala satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya dan mengambil langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
28
3. Setiap bawahan dapat memberikan saran dan pertimbangan kepada atasannya
mengenai langkah pelaksanaan tugas dan fungsi satuan organisasi masing-
masing.

Organisasi :
1. Setiap kepala satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggungjawab kepada atasannya dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
2. Setiap laporan dari bawahan yang diterima oleh kepala satuan organisasi diolah
dan dipergunakan sebagai bahan laporan kepada atasan serta untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.
3. Setiap laporan yang disampaikan kepada atasan, untuk tembusan laporan
disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Distribusi Ketenagaan di Puskesmas Tempel I

NAMA PETUGAS Pendidikan TUGAS POKOK TUGAS INTEGRASI


PENANGGUNG JAWAB Terakhir
1. Sri Subiyatun W.,S.SiT., M.Kes Kepala Puskesmas
2. Samsu Eko S.,S.Gz. Ka Subbag TU
3. Dr. Endang Haryanti Dokter umum Auditor, MTP
4. Dr. Hari Dokter Umum

5. Drg. Ch. Yulin Wulandari Dokter gigi Manajemen


Representatif
6. Dr. Puji Priyati Dokter umum JAMU
7. Catur Eni Prihatin, A.Md.Keb 1. 2. Bidan
3. Koordinator KIA
4. Penanggung
Jawab PWS KIA

8. Yudi Ernawati,A.Md.Keb. Bidan 1. Bendahara BOK

29
2. Auditor

9. Endang Jwantilah Perawat 1. Program TBC


2. Diare
3. W2
4. Flu Burung
5. Koordinator
Pustu
Merdikorejo

10. Sri Sulistyowati,A.Md.Kep. Perawat 1. Kesehatan Jiwa


dan Napsa
2. ISPA dan
Kesehatan Kerja
(UKK)

11. Darwati,A.Md.Keb. Bidan 1. Program


Imunisasi
2. Kesehatan OR
3. Desa Siaga
Lumbungrejo
4. Auditor

12. Nurlatifah,A.Md.Keb. Bidan 1. Penanggung


Jawab KB
2. Tim Jama Mutu
3. Auditor

13. Sumini, A.M.K.G. Perawat Gigi 1. Program UKGMD


2. Auditor

14. Haryanti,A.M.K.G. Perawat Gigi UKGS

15. Yetik Purniawati,A.Md.Kep. Perawat 1. Surveilance


2. P2M
3. PTM
4. Auditor

16. Suryantara Perawat Program Haji


17. Mujiono Perawat 1. Kesehatan Usila
2. UPM
3. Kesehatan Indera

18. Suyadi Perawat 1. PHN


2. UKS
3. JAMU
4. SPMKK

19. Reno Kaeksi Nutrisionist 1. Koordinator


Yanmas
2. PJ BOK
3. Auditor
20. Siti Sumaryati, SKM. Sanitarian Puskesmas 1. Penanggung jawab
Kebersihan

30
2. Auditor
21. Fuad Masykuri, SKM. PKM 1. Kepegawaian
2. PJ Posyandu
3. PJ Batra
4. PJ Akta Kelahiran
5. Auditor
22. Subari Pelayanan Laboratorium 1. Tim Pengadaan
Barang dan Jasa
2. Malaria
3. Auditor
23. Ilmi Jazmiyati 1. Pelayanan Apotik 1. Auditor
2. PJ Gudang Obat
24. Rafikasari, A.Md. Pelayanan Rekam 1. PJ SP2TP
Medis 2. Pengelola BPJS
3. Back Up Data

25. Kristina Saptati Pelayanan Rekam 1. Pengelola


Medis Jamkesos
2. Pengelola
Jamkesda

26. Sri Wardani, S.E. Pengadministrasi 1. PJ Absensi


Barang 2. Dokumen Kontrol

27. Karsilah Pengadministrasi Urusan


Keuangan Kerumahtanggaan
(Pengeluaran)
28. Tri Handayaningsih Pengadministrasi
Keuangan (Penerimaan)
29. Liza Ariyanti,S.E. Akuntansi Keuangan
30. Sarjono Pengadministrasi Umum Arsip
31. Sudiman Pengemudi PJ Ambulance
32. Kholinjah Psikolog 1. Kesehatan Jiwa
2. Tim Penanganan
Keluhan
Pelanggan

33. Suroyo
34. Wike Nurhidayah,A.Md.Keb. Bidan Program SDIDTK
35. M.S. Wahyuni,A.Md.Keb. Bidan 1. Program Kespro
2. Program
HIV/AIDS

36. Faridatun Nafia,A.Md.Keb. Bidan Program MTBS


37. Sulistiyono Pengadministrasi Umum Pelayanan Obat

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi bagi pegawai baru Puskesmas Tempel I, dilaksanakan selama 1 minggu pada
masing-masing unit yang ada di Puskesmas Tempel I.

31
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pusat Kesehatan Masyarakat Tempel I dalam mengkoordinasikan semua kegiatan,


mengadakan pertemuan bulanan pada hari Selasa Minggu pertama tiap bulan.

BAB XI
PELAPORAN

1. Laporan Harian

2. Laporan Bulanan

3. Laporan Tahunan

32
BAB IV

BAB VII

PENUTUP

Secara umum pembangunan kesehatan di Wilayah Pusat Kesehatan


Masyarakat Tempel I telah menunjukkan berbagai perbaikan terhadap derajat
kesehatan, upaya dan sarana kesehatan sedikit demi sedikit telah dipenuhi oleh
Pemerintah Kabupaten sehingga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) di Kabupaten Sleman. Sementara itu pembangunan kesehatan, terus diupayakan
sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan keadaan sosial dan ekonomi
masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Dengan telah disusunnya buku profil ini semoga dapat memberikan manfaat dan
gambaran secara luas tentang pencapaian pembangunan bidang kesehatan di
Kabupaten Sleman khususnya wilayah Puskesmas Tempel I.

33

Anda mungkin juga menyukai