4 Layout Rencana
Untuk keperluan bertambat, sisi perairan dermaga harus memiliki kedalaman yang memenuhi
syarat kedalaman perairan minimum. Syarat kedalaman perairan minimum bergantung pada
draught kapal rencana yang akan dilayani dermaga tersebut. Ilustrasi kedalaman perairan
minimum dapat dilihat pada Gambar XX.
Menurut OCDI (2002) halaman 348, 353 dan 402 kedalaman dermaga dihitung dengan
Persamaan xx.
𝐷𝑚𝑖𝑛 = 1.1 𝑥 𝐷
Dimana:
Kapal rencana yang didesain memiliki kapasitas 20.000 DWT. Diketahuin bahwa draught
untuk kapal tanker kapasitas 30.000 DWT dari OCDI (2002) halaman 12 Tabel T-2.1.1 adalah
10,9 meter. Maka kedalaman perairan yang minimum untuk desain dermaga adalah sebagai
berikut:
Elevasi dermaga (ilustrasi pada Gambar xx) dihitung dengan Persamaan xx berikut:
𝐻𝑏 = 𝐻𝐻𝑊𝐿 + 0.5 𝐻𝑠 + 𝐹𝑏
Keterangan:
Diketahui bahwa besar elevasi HHWL adalah XX meter (diukur dari LLWL). Diketahui
bahwa tinggi gelombang maksimum adalah xx meter. Sedangkan nilai freeboard dermaga
diasumsikan sebesara xx meter. Besarnya elevasi dermaga dihitung dari LLWL adalah sebagai
berikut:
𝐻𝑏 = 𝐻𝐻𝑊𝐿 + 0.5 𝐻𝑠 + 𝐹𝑏 =
Berdasarkan Bristih Standard, Maritime Strucutres – Part 4: Code of Practice for Design of
Fendering and Mooring Systems (halaman 16), jarak antar komponen Breasting Dolphin (BP)
dapat dilihat pada Gambar 2.6. Jarak breasting dolphin dihitung dengan menggunakan
Persamaan xx.
Ilustrasi jarak breasting dolphin pada tugas besar ini dapat dilihat pada Gambar XX
72 m
Berdasarkan British Standard, Maritime Structures – Part 4: Code of Practice for Design of
Fendering and Mooring Systems (halaman 31), diketahui syarat panjang mooring line optimum
adalah sebesar 35 m – 50 m. Pola mooring normal terdiri dari tali yang menambatkan kapal
yang membuat sudut horizontal sekitar 45°, -90° dan -45° terhadap sumbunya. Ilustrasi jarak
mooring dolphin dapat dilihat pada Gambar xx.
Dengan mengasumsikan panjanga mooring line 50 m dan sudut mooring 45 maka jarak
antar mooring dolphin dihitung dengan menggunakan Persamaan Xx.
Berdasarkan British Standard, Maritime Structures – Part 4: Code of Practice for Design of
Fendering and Mooring Systems (halaman 32), jarak Mooring Dolphin ke titik tengah kapal
adalah 35 m – 50 m. Pada dermaga ini, diambil jarak Mooring Dolphin ke titik tengah kapal
sebesar 50 m. Ilustrasi jarak antara Mooring Dolphin dan kapal dapat dilihat pada Gambar xx.
Gambar xx Jarak antara Mooring Dolphin dan kapal
Sumber: British Standard, Maritime Structures – Part 4: Code of Practice for Design of
Fendering and Mooring Systems (BS 6349-4 1994). Halaman 32.
Layout rencana dermaga dolphin pada tugas besar ini dapat dilihat pada Gambar xx.
2.5 Kode, Standar dan Referensi yang Digunakan
ASCE Standard 7 2010, Minimum Design Loads for Buildings and Others Structures (ASCE
7-10)
British Standard, Maritime Structures – Part 1: Code of Practice for General Criteria (BS 6349-
1 2000)
British Standard, Maritime Structures – Part 4: Code of Practice for Design of Fendering and
Mooring Systems (BS 6349-4 1994)
Fentek Marine Systems. 2011. Fentek® Marine Fendering Systems Catalogue. Hamburg:
Fentek.
OCDI. 2002. Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities in Japan.
Japan: OCDI.
Standar Nasional Indonesia, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-2847-2002)
Thoresen, Carl A. 2014. Port Designer’s Handbook, Third Edition. London: ICE Publishing.
Trelleborg. 2007. Safe Berthing and Mooring, Trelleborg Marine Systems. ____: Trelleborg.