Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah


Keberhasilan upaya kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari indikator angka
kematian ibu dan anak. Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,
dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan atau terjatuh disetiap 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini juga mampu
menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas.1
Secara umum terjadi penurunan angka kematian ibu selama periode 1991-2015
yaitu dari angka 390 menjadi 305 pada tahun 2015. Menurut pusat data dan informasi
Kementerian Kesehatan pada tahun 2017, terdapat 5.324.562 orang ibu hamil di
Indonesia yang menjadi sasaran program pembangunan kesehatan tahun 2015-2019.
Terdapat 30.002 orang ibu hamil dan 28.639 ibu bersalin dan nifas di provinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2017.1
Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dibutuhkan juga peran aktif dari
ibu hamil untuk melakukan pelayanan antenatal sesuai dengan standar yang
ditentukan, yaitu mengikuti minimal empat kali kunjungan pelayanan antenatal.
Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat
meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, selain itu juga menentukan cara
persalinan yang tepat. Sekitar 26.041 orang ibu hamil melakukan kunjungan sesuai
standar, dari total 30.002 orang ibu hamil di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
atau sekitar 86.8%. Secara nasional angka kepatuhan kunjungan antenatal sudah
mencapai target yaitu 87.3% dengan target awal 76%.1
Letak sungsang merupakan salah satu penyulit yang dapat menimbulkan
komplikasi pada ibu maupun bayi, dimana angka kematian ibu dan bayi pada letak
sungsang lebih tinggi. Tercatat terdapat 18.31% angka kejadian persalinan letak
sungsang di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman pada tahun 2016.2 8.86% di RSUP Dr.
Kariadi Semarang, dan sekitar 4% di seluruh Indonesia.3 menentukan cara persalinan
pada letak sungsang sangat penting untuk menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas. 2,3
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada tahun
2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan
tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti
berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan
tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fsailitas pelayanan kesehatan, juga akan
semakin menekan risiko kematian ibu. oleh karena itu, rencana strategis kementerian
kesehatan tahun 2015-2019 menetapkan persalinan difasilitas pelayanan kesehatan
sebagai salah satu indikator upaya kesehatan ibu, menggantikan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan. Terdapat 17 provinsi yang belum mencapai target
cakupan persalinan difasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya adalah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dengan angka cakupan 74.86% dimana target nasional
adalah 79%, sedangkan secara nasional target ini telah dicapai dengan angka
83.67%.3
Kehamilan merupakan suatu proses implantasi ovum yang telah dibuahi oleh
sperma pada dinding rahim, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.1 sedangkan kelahiran adalah proses ekspulsi
atau ekstraksi lengkap janin dari seorang ibu setelah usia kehamilan 20 minggu atau
berat badan lahir diatas 500gr.2

Pada awitan persalinan, letak, presentasi, dan posisi janin terhadap jalan lahir
penting untuk mengetahui cara persalinan, sehingga ketiga hal ini harus ditentukan
saat awitan persalinan. Presentasi sendiri diartikan sebagai bagian tubuh janin yang
terbawah atau terdekat dari jalan lahir. Terdapat dua jenis presentasi yaitu presentasi
kepala dan presentasi bokong. Presentasi bokong itu sendiri dapat dikategorikan
kedalam letak sungsang dimana letak bayi memanjang dengan bagian teratas fundus
uteri adalah kepala. Letak sungsang dan presentasi bokong dapat menjadi penyulit
dalam proses persalinan oleh karena itu ibu hamil harus memeriksakan kehamilan
minimal 2 kali pada kehamilan trimester ketiga.2

Anda mungkin juga menyukai