60 PDF
60 PDF
Diajukan Oleh :
Supriyanto
F1105026
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERS ITAS S EBELAS MARET
2010
ANALIS IS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUS I
ABS TRAK
Supriyanto
F1105026
Pembimbing
(Drs.Sutanto.M si)
NIP. 195611291986011001
i
HALAMAN PENGES AHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas
memenuhi sy arat-sy arat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi
Pembangunan.
ii
HALAMAN MOTTO
tetapi kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci. Inilah
hukum abadi.
(Penulis)
padanya walau dia sudah lupa dan tidak lagi peduli sama kita
dicintainya.
iii
HAL AM AN PERS EM BAHAN
untuk keberhasilanku………….
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr.Wb
Segala puji dan sy ukur bagi Allah SWT, alam semesta. Shalawat dan salam
Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas rahmat, karunia kekuatan hidayah yang
diberikan Allah padaku, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang penulis miliki, karenanya penulis mengucapkan terima kasih untuk
saran dan kritik yang penulis telah terima maupun yang akan diterima. Penulis juga
menyadari bahwasanya penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa
bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
v
3. Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas M aret
4. Bapak Drs. Sutanto, selaku dosen pembimbing skripsi ini yang telah
5. Terima kasih kepada Tim penguji yang telah meluangkan waktu untuk
7. Keluargaku Bapak’, Ibu, M as Parman dan dik Endah yang selalu memberi
perhatian dan kasih sayang yang membuat penulis selalu bangkit dalam
Kenthus, Gatot, Tholo, M enthok, Cecep, Samino bubut, Pak Budi kencleng,
Plecek, genthong pokoknya semua dech) serta semua anggota karang taruna
muda taruna karya makasih atas do’a dan canda tawa kalian yang buat aku
selalu bahagia.
vi
haji Hasan, Lindung, Rudi, Restu, Kiki, Vina, Adit, Pras, Catur, Handoko,
11. M y best friend anak- anak Nakata : Om Bram, Bang Siweng, Aang, Noly, Pak
12. Untuk M bak Sri, Jeng Desy , Si Gendhut Yuni, terima kasih atas semua
13. Pak kadus dan ibu kadus yang telah memberi masukan, semangat serta do’a
untuk penulis.
15. Terima kasih semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
kekurangannya, masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi suatu karya yang berguna bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
Supriyanto
vii
DAFTAR IS I
Halaman
HALAM AN PERSETUJUAN...............................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
ABSTRAK............................................................................................................ xii
BAB
I. PENDAHULUAN ..............................................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................12
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................12
vii i
E. Kontribusi Pariwisata Terhadap Pendapatan Daerah ....................................21
K. Hipotesis Penelitian.......................................................................................42
ix
d. Interprestasi Hasil secara Ekonomi........................................................85
A. Kesimpulan ...................................................................................................90
B. Saran ..............................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
xi
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tahun 2000-2008.......................................................................... 9
Tahun 2002-2004........................................................................... 10
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang tentu saja
mengangkat taraf hidup masy arakat (sesuai undang-undang dasar” 45 alenia IV).
penduduk sekitar 220 juta jiwa lebih. Terdapat beberapa sumber pendanaan
pembagunan baik yang bersumber dari dalam maupun luar negeri (Suparmoko,
1992:94-95).
1
1. Pendapatan pajak, adalah iuran dari masy arakat kepada pemerintah yang dpat
4. Sumber pendanaan dari luar negeri, adalah bantuan atau hibah yang diperoleh
dari pinjaman luar negeri dan penanaman modal asing (PM A).
semata, namun sektor-sektor lain yang saling terkait juga harus diupayakan
pembangunanya. Salah satu sektor yang tergantung pada sektor lain yaitu sektor
pariwisata yang sangat tergantung pada stablitas nasional dan jaminan keamanan,
Sektor pariwisata yang sangat terkait dengan sektor lain, merupakan suatu
tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk memberikan yang terbaik bagi “tamu”
yang datang berkunjung mulai dari jaminan keamanan dan kenyamanan selama
2
lapangan pekerjaan, serta sebagai wahana mengatasi konflik yang terjadi di
fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang
semuanya merupakan sumber daya modal yang besar artinya bagi usaha
sebesar 516,035,600 juta, dan tahun 2003 sebesar 606,563,875 juta, sedangkan
target 2004 sebesar 610,164,775 juta. Dengan potensi wisata yang dimiliki masih
lingkungan alam, keamanan, dan aspek global lainya. Contoh kerusakan alam
terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu
kekayaan alam yang dimiliki dan tidak ternilai harganya. Sebagai contoh lainya
3
wisatawan untuk berkunjung, seperti yang terjadi di Bali dimana tercatat jumlah
wisatawan manca negara yang datang ke Indonesia menurun sekitar 16,16% dari
pariwisata dunia terutama pada periode 1990-1996, namun badai krisis ekonomi
yang melanda indonesia sejak tahun 1997 hal tersebut merupakan pengalaman
yang sangat berharga bagi masy arakat pariwisata Indonesia untuk melakukan re-
nasional. M enghadapi tantangan dan peluang ini, telah dilakukan pula perubahan
peran pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu
berperan sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada
yang dilakukan oleh swasta dapat berkembang lebih pesat. Peran fasilitator disini
dapat diartikan sebagai menciptakan iklim yang nyaman agar para pelaku
kegiatan kebudayaan dan pariwisata dapat berkembang secara efisien dan efektif.
Selain itu sub sektor pariwisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi
rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan
4
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari
sebagai fasilisator ternyata peran masy arakat juga sangat berpengaruh. Dimana
masy arakat merupakan sekelompok orang yang berada di suatu wilayah geografi
yang sama dan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang ada di sekitarnya. Di
kalangan swasta yang memiliki modal usaha yang besar yang berasal dari luar
daerah dan bahkan luar negeri. Sehingga masy arakat lokal yang berada di suatu
daerah destinasi atau tujuan pariwisata tidak dapat terlibat langsung dalam
sering kali menimbulkan opini bahwa masy arakat lokal bukan termasuk
alam dan budaya yang ada di sekitarnya. Namun mereka tidak memiliki
atau terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata yang berbasiskan alam dan
budaya. Sejak beberapa tahun terakhir ini, potensi-potensi yang dimiliki oleh
5
masy arakat lokal tersebut dimanfaatkan oleh para pengelola wilayah yang
menjaga kelestarian alam yang ada didaerahnya. Sehingga diharapkan masy arakat
lokal harus terlibat secara aktif dalam pengembangan pariwisata. Lebih jauh,
pariwisata juga diharapkan memberikan peluang dan akses kepada masy arakat
toko cinderamata (souvenir), warung makan dan lain-lain agar masy arakat
lokalnya memperoleh manfaat ekonomi yang lebih banyak dan secara langsung
hidupnya. Tingkat keterlibatan masy arakat dalam pariwisata sangat berbeda dan
ini tergantung dari jenis potensi, pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang
perjalanan wisata, hotel dan restoran. Selain itu juga didukung oleh industri-
6
Kebijaksanaan pembangunan kepariwisataan nasional dan daerah ini
satu sektor andalan pembangunan suatu daerah. Pariwisata adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata termasuk penguasaan objek dan daya tarik
lembaga ilmiah, lembaga swadaya masy arakat, swasta dan perseorangan guna
(public service). Yang pada dasarnya terkandung tiga misi utama pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, yaitu (1) meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan publik dan pelayanan masy arakat. (2) menciptakan efisiensi
7
dan efektifitas pengelolaan sumber daya daerah. Dan (3) memberdayakan dan
menciptakan ruang bagi masy arakat (publik) untuk berpartisipasi dalam proses
tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan undang-undang nomor 25 tahun 1999
ditempatkan secara utuh pada daerah kabupaten dan kota. Kehadiran dua paket
pemerintah daerah. Untuk dapat memainkan peran dengan baik dalam kompetisi
global, salah satu strategi yang paling efektif adalah berperan dengan lebih aktif
dalam memanfaatkan potensi yang ada secara optimal. Pariwisata sebagai industri
memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah menarik. Berbagai obyek wisata
yang ada di Wonogiri seperti obyek wisata budaya, wisata sejarah, wisata bahari,
wisata religi, dan wisata belanja apabila dikembangkan secara optimal akan
pariwisata maka dibentuk dinas pariwisata. Dinas pariwisata adalah salah satu
pelaksanaan tugas adalah salah satu faktor penting yang sangat menentukan suatu
8
kebijaksanaan pelaksanaan program pemerintah yang akan memperjelas visi dan
membutuhkan pengelolaan yang baik dan terencana agar memperoleh hasil yang
optimal bagi daerah dan layak menjadi potensi unggulan yang dibanggakan. Hal
ini dapat ditunjukkan melalui jumlah wisatawan dari tahun 2001-2008 yaitu
sebagai berikut:
9
Tabel 1.2 Produk Domestik regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha,
Di wongiri paling tidak terdapat 17 obyek wisata, baik wisata alam dan
rekreasi, wisata sejarah dan purbakala, wisata ritual, ziarah, sp ritual, maupun
10
agrowisata atau wisata pertanian. Namun tidak semua arena wisata itu dikenal
masy arakat dan laku dijual serta mendatangkan pengunjung. Dari 17 obyek
wisata itu, ternyata hanya sekitar 7 obyek saja yang efektif. Dan ini diperlukan
obyek yang tidak efektif menjadi suatu obyek yang mempunyai daya tarik untuk
sektor yang potensial bagi daerah yang bertujuan untuk memperbesar pendapatan
baik sesuai program dan visi yang telah dibuat maka saat ini perlu untuk menjalin
kerjasama dengan daerah lain serta beberapa pemilik travel wisata dalam rangka
yang tidak dapat hanya dibebankan kepada APBD saja, selain itu perlunya
11
B. Perumusan Masalah
Kabupaten Wonogiri?
C. Tujuan Penelitian
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagi berikut:
di Kabupaten Wonogiri.
12
D. Manfaat Penelitian
daerah.
13
BAB II
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pariwisata
bahasa sansekerta yaitu kata “pari” yang berarti banyak; berkali-kali; berputar-
bahasa inggris adalah ”Tour” yang diartikan dalam kamus sebagai : (Spillane,
tempat yang menarik, atau Kunjungan singkat atau kunjungan lewat suatu
tempat.
berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk tinggal menetap ditempat
M enurut Frans Gomang, pariwisata yaitu salah satu dari industri gaya
baru, yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal
14
dapat diartikan sebagai rencana atau kegiatan yang melakukan perjalanan yang
mungkin kurang dari sehari (day tripper/visitor) atau juga sebuah perjalanan
dalam sebuah batasan nasional secara umum disebut turis domestik, atau juga
wisata internasional.
2. Definisi Wisatawan
24 jam didaerah atau negara yang dikunjungi. Namun apabila mereka tinggal
didaerah atau negara yang dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka
dalam bab 1 pasal 1, wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari
15
b. Hubungan dagang, sanak keluarga, handai taulan, konferensi-
disuatu daerah untuk melakukan suatu perjalanan wisata, namun tidak untuk
dibagi menjadi:
sendiri.
16
1. Pariwisata Internal, yang termasuk pariwisata domestik dan pariwisata
in bound.
baru, untuk menikmati rasa ingin tahu, untuk melihat sesuatu yang
kerja.
17
beristirahat untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
Pariwisata yang dilakukan karena ada daya tarik dari seni dan
18
4. Produk Industri Pariwisata
yang ada, segi eknomis mungkin yang paling menonjol dari keseluruhan
atau menghasilkan produk tertentu. Dalam hal ini perusahaan yang dimaksud
(Spillane. 2001).
tujuan akhir dari suatu proses produksi dapat digunakan untuk berbagi tujuan
2004).
19
Namun produk wisata bukanlah suatu produk yang nyata. Produk ini
bersifat ekonomis tetapi yang bersifat sosial, psikologis dan alam, walaupun
produk wisata itu sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh tingkah laku
ciri yaitu: a) hasil atau produk wisata tidak dapat dipindahkan. b) produksi
dan konsumsi terjadi pada tempat dan saat y ang sama. c) produk wisata tidak
yang didasarkan atas suatu kriteria tertentu. d) konsumen tidak mencicipi atau
mencoba contoh itu sebelumnya. e) hasil atau produk wisata itu banyak
tergantung pada tenaga manusia dan hanya sedikit yang menggunakan mesin.
besar.(Suwantoro. 2004;49).
sebenarnya ditunjang oleh berbagai macam usaha yang perlu dikelola secara
f. Penawaran barang dan jasa dengan mutu terjamin dan tarif harga yang
wajar.
20
g. Pengisian waktu dengan atraksi-atraksi yang menarik.
disamping retribusi daerah. Selain satu dari jenis pajak, pajak daerah
hukum publik.
bersifat ekonomis karena siapa saja tidak merasakan jasa balik dari
21
sehingga seperti halnya pajak , maka retribusi pun berlakunya
yang dipisahkan.
umum. Sesuai dengan tujuan BUM D, yaitu untuk turut serta dalam
makmur.
2. Dana permbangan.
bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan penerimaan
yang berasal dari sumber daya alam serta dana alokasi umum dan dana
alokasi umum.
22
3. Pinjaman daerah.
daerah kepada pemerintah pusat, hingga saat ini pemerintah daerah belum
daerah tetapi dilakukan oleh atau bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Dari penjelasan diatas untuk lebih jelasny a dapat dilihat pada gambar
23
Gambar 2.1
Kebutuhan diluar
Pengelolaan alokasi
aset
Pajak bumi dan bangunan
Prioritas nasional
Lain-lain BPHTB
Dana reboisasi
Hasil hutan, tambang, umum,
perikanan
M atching grant
M inyak bumi
Gas alam
Sumber : UU no. 25/1999 tentang perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah
24
Hasil penelitian Roerkgets dan Savat pada tahun 1983 (Soeratno.
pariwisata adalah:
masy arakat modern. Tidak ada satu negara akan mencapai tujuan nasionalnya
25
tanpa melakukan berbagai jenis kegiatan pemmbangunan, oleh karena itu
keadilan dan kesejahteraan rakyat bersifat relatif dan tidak akan pernah
merupakan tanggung jawab seluruh koponen masy arakat dan bukan tugas
berarti temuan baru, metode baru, sistem baru dan yang terpenting cara
26
pemerintah sebagian keseluruhan harus mejadikan sumber dari hal-hal
baru.
cara kerjanya lamban, sistem kerja yang berbelit-belit, cara berpikir yang
seluruh jajaranya harus merupakan sumber dari ide-ide baru. (c) inovasi
tarik wisata dan penurunan suku bunga dan perpanjangan masa tenggang,
27
mampu mempertahankan kemerdekaanya dan kedaulatanya dengan tetap
produtif, (e) landasan kehidupan politik yang kukuh dan demokratis, (f)
memiliki visi yang jelas tentang masa depan yang di inginkan, (g) rakyat
(h) kesediaan mengambil resiko, (i) orientasi masa depan, (j) bersedia
menerima perubahan.
28
penegakan disiplin, (d) kepeloporan dadalam ketaatan perundang-
memadai karena tidak diminati oleh masy arakat dan karena secara
29
Namun sebagai industri perdagangan jasa kegiatan pariwisata
i. Perencanaan Pariwisata
pula.
30
perencanaan pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk memacu
pembangunan pariwisata.
31
iii. Kebijakan Pariwisata
manca negara.
32
yang harus dibuat pemerintah untuk kepentingan tersebut adalah: (1)
1. Permintaan pariwisata
sebagai berikut:
33
e. Dorongan kebutuhan pemukiman.
hidup manusia. Oleh karena kehidupanya dalam masy arakat wajar maka
indah, udara yang segar, langit yang cerah, pantai yang bersih dan
suatu perjalanan karena itu mereka berada dalam kondisi siap untuk
34
seseorang sangat menentukan dapat tidaknya seseorang berwisata karena
perjalanan wisata. Selain itu faktor yang lain yaitu perubahan harga akan
hal yang dapat dilihat, digunakan dan dapat dibeli di daerah tujuan wisata,
2. Penawaran pariwisata
dirinya sebagai salah satu tujuan wisata. Keadaan alam dan masy arakat
menjadi daya tarik yang kuat di pasaran wisata dunia. Namun demikian,
berkunjung dan arena secara relative biaya transport yang semakin mahal
pertumbuhan suatu negara tujuan wisata terletak pada persiapan apa yang
ditawarkan itu sup aya memadai dengan permintaan. Ini adalah proses
35
permintaan dan analisis produk, tempat kedua unsur ini merupakan unsur
akhir pekan. Kondisi ini akan menambah jumlah waktu luang bagi para
yang cukup, akan tetapi waktu luangnya sangat terbatas sehingga tidak
potensial menjadi wisatawan aktual. Jadi paling tidak saat ini pariwisata
kegiatan wisata.
uang oleh pekerja bidang pariwisata di luar negeri dan sebagainya. Hal ini
36
jasa, dimana salah satu sifat dari produksi jasa adalah dihasilkanya melalui
sektor pariwisata mampu lapangan kerja seper tiga dari penduduknya yang
kegiatan ekonomi.
37
d. M endorong pertumbuhan ekonomi daerah.
masuk dan cukai yang diterima negara yang diterima dari sektor
38
dan budaya, pertumbuhan hasil kerajinan dan pelestarian peninggalan
sejarah.
wisatawan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Alat uji yang
Y= β₀ + β₁ + U
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada kenaikan dalam jumlah
teryata koefisien regresi memiliki nilai t= 1,777 dan probabilitas = 0,13577 yang
Wisata Budaya Candi Borobudur sebagai salah satu sumber pendapatan daerah
Kabupaten M agelang. Hipotesis yang di ajukan adalah dari sekian banyak obyek
wisata di propinsi jawa tengah yang jumlahnya lebih dari 20 buah. Taman Wisata
39
dikunjungi dan berpendapatan paling tinggi. Dengan jumlah pengunjung pada
tahun 1997 sebanyak 2,28 juta orang atau 15,98% dari total pengunjung diseluruh
obyek wisata yang ada di propinsi jawa tengah, sedangkan jumlah pendapatan PT
Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko pada tahun 1997
sebesar Rp. 3.166,31 juta atau 30,32% dari total pendapatan seluruh obyek wisata
pendapatan dari penjualan karcis tanda masuk, parkir kendaraan, sewa kios
souvenir dan rumah makan. Hasil penelitian ini menunjukan elastisitas setoran PT
Taman Wisata Budaya Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko terhadap
rata-rata sebesar 2, ini apabila setoran tersebut naik 1% maka PAD Kabupaten
yang berarti pada PADny a yang dapat dilakukan salah satunya adalah menarik
jumlah wisatawan yang lebih banyak. Dengan wisatawan yang lebih banyak akan
40
10. Kerangka Pemikiran.
sedangkan rata-rata lama menginap dapat dilihat bahwa semakin besar wisatawan
41
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Jumlah Wisatawan
Biaya Pengelolaan
42
pariwisata dan kebudayaan dalam rangka peningkatan pariwisata di
Kabupaten Wonogiri.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber, dengan cara
yang terkait yang diperlukan. Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh
potensi daerah yang berupa pajak milik daerah dan hasil pengelolaan
44
2. Pendapatan Pariwisata
dan olah raga, pajak hotel dan restoran, pajak keramaian dan retribusi
3. Jumlah Wisatawan
negeri yang datang dan menginapdi hotel berbintang mapun non bintang
analisis uji ekonometrika yaitu uji untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan
asumsi klasik yang meliputi uji multikolenearitas, uji homoskedastisitas, dan uji
45
variabel independen dengan variabel dependen serta menunjukan seberapa besar
E. Uji S tatistik
1. Uji Hipotesis I
berikut.
M odel : YO = a + b X
Dimana :
a = Konstanta.
unit variabel X
X = Tahun.
a= N= Jumlah data b=
46
2. Uji Hipotesis II
Kontribusi =
Dimana :
M odel : YO = a + b X
Dimana :
a = Konstanta.
unit variabel X
X = Tahun.
a= N= Jumlah data b=
47
3. Uji Hipotesis III
a. Analisis Regresi
Dimana:
Ln = Logaritma natural.
βo = Konstanta.
sebagai berikut :
48
i. Pengujian secara induvidual (Uji-t).
dari hipotesis nol. Ada tiga uji statistik yang dilakukan yaitu:
1) Uji t
a. M enentukan Hipotesis
b. M enentukan nilai α
t tabel = ; d f = N-K
t hitung =
Se = Standard error
49
kriteria Pengujian
Aturan Uji t
d. Kesimpulan
secara signifikan.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel independen yang ada
mengetahui apakah persamaan model cukup eksis untuk digunakan. Dalam uji F
50
Ha ≠ β1≠ β2≠ β3≠ β4≠ 0 (berarti secara bersama-sama variabel
N = Jumlah data
Fhit = R2 / (k-1)
(1-R2) / (N-k)
Dimana;
N = banyaknya observasi
e). Kesimpulan
51
2. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya
secara bersama-sama.
R2 =
2
Nilai R berkisar antara 0 dan 1, semakin mendekati angka 1 dikatakan
a. Uji Multikolinearitas
satu hubungan linear pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari
Salah satu asumsi model klasik yang menjelaskan ada tidaknya hubungan
antara beberapa atau semua variabel dalam model regresi. Jika dalam model
52
a. Korelasi Parsial
R2a lebih tinggi dari nilai R2 pada regresi antar variabel bebas, maka dalam
b. Uji Homoskedastisitas
yang mempunyai variabel yang tidak sama, sehingga penaksir OLS tidak efisien.
Dari hasil regresi dilakukan uji t jika nilai probabilitas semua variabel independen
signifikan padatingkat α = 5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada
tingkat α = 5% semua koefisien regresi tidak signifikan yang berarti tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas.
53
c. Uji Autokorelasi
serangkaian obeservasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang (Gujarati, 1995:
analisa regresi dengan angka Durbin –Watson dalam tabel dengan derajat
kebebasan (N-k) dan tingkat signifikan tertentu. Angka Durbin –Watson dalam
tabel menunjukkan nilai distribusi antar batas bawah (dL) dan batas atas (dU).
Ap abila hipotesis nol adalah bahwa tidak ada serial korelasi positif,
maka jika :
d < dL : menolak Ho
d > dU : tidak menolak Ho
dL ≤ d ≤ dU : pengujian tidak menyakinkan
Ap abila hipotesis nol adalah bahwa tidak ada serial korelasi negatif,
maka jika :
54
d > 4 – dL : menolak Ho
Ap abila hipotesis nol adalah dua ujung, yaitu bahwa tidak ada serial
d < dL : menolak Ho
d < 4 - dL : menolak Ho
Tidak ada
Autokorelasi
Autokorelasi Ragu- Ragu- Autokorelasi
55
BAB IV
1. Letak Geografis
Jawa Tengah yang berjarak +32 km dari kota Solo kearah selatan. Kabupaten
Wonogiri merupakan salah satu daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dan
memiliki keanekaragaman biji tambang, keindahan alam, budaya serta sifat dan
tahun 1993 berjumlah sekitar 1.047.460 jiwa dengan luas wilayah +192.236 Ha.
dengan koordinat 70 320-80 LS dan 1100 410 -1110 180 BT dengan jarak +133 km
dari Ibu Kota Prop insi Jawa Tengah. Pada masa lalu Jawa Tengah terkenal dengan
daerah yang gersang dengan topografis berbukit dan jurang-jurang yang terjal.
Sebagian besar permukaan tanahnya yang berkapur ini seakan sulit dijamin
Dengan kondisi alam yang seperti tersebut di atas itulah, maka tidak
berimigrasi ke kota besar untuk mencari nafkah. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa para perantau tersebut terkenal dengan sosok perkerja yang ulet, tekun,
jujur dan kuat. Adapun hasil-hasil produksi dari sektor pertanian antara lain adalah
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, canthel (sorgum), kacang tanah,
56
sedangkan dari sektor industri yaitu industri makanan, obat-obatan dan kerajinan,
antara lain : genting, kerajinan rotan, mebel kayu, tatah sungging (wayang kulit),
batu mulia, logam, batu kaca, batu kapur, jamu, tahu/tempe, brem, gaplek/cassava,
cabuk, dan thiwul. Kesenian khas Wonogiri yang terkenal antara lain yaitu wayang
Kabupaten yang berbeda dalam wilayah propinsi Jawa Tengah yang terbagi
Samudra Indonesia
empat kabupaten yang termasuk dalam tiga propinsi. (Sumber Dinas Pariwisata
Kabupaten Wonogiri).
2. Penduduk
bermata pencarian sebagai perantau hal ini disebabkan karena keadaan daerah
yang gersang dengan topografis berbukit dan jurang-jurang yang terjal. Sebagian
57
besar permukaan tanahnya yang berkapur ini seakan sulit dijamin perkembangan
Dengan kondisi alam yang seperti tersebut di atas itulah, maka tidak
berimigrasi ke kota besar untuk mencari nafkah. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa para perantau tersebut terkenal dengan sosok perkerja yang ulet, tekun,
58
Table 4.2 Tingkat Kepadatan Penduduk
59
19. Purwantoro 197 990 197 996 279 1.020
dan patut untuk dikunjungi. M engingat daerah Wonogiri bamyak memiliki obyek
antara lain temasuk jenis wisata alam, wisata alam, wisata budaya dan wisata
budaya buatan. Potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Wonogiri dapat
dijadikan andalan sebagai daya tarik wisata. Potensi yang dapat dikembangkan di
60
Oby ek wisata sp iritual sembukan merupakan salah satu obyek wisata
alam, obyek wisata (sp iritual) yang mempunyai beberapa sarana ibadah antara
merupakan pintu gerbang ke-13 Kerajaan Ratu Kidul. Pantai Sembukan ini
selalu dilewati oleh Kanjeng Ratu Kidul saat menghadiri pertemuan dengan
sangat menarik dan selalu mendatangkan wisatawan yang cukup banyak. Pada
dan kebahagiaan.
Selain masy arakat awam juga banyak para penjabat yang datang ke
obyek wisata ini untuk melakukan meditasi, memohon agar semua cita-
citanya dapat terkabulkan dan ternyata banyak yang berhasil juga. (Pesona
61
Oby ek wisata Pantai Nampu terletak di wilayah desa Gunturharjo
Pantai Nampu ini merupakan salah satu obyek wisata pantai di wilayah
alam pasir putih, gelombang air yang besar sehingga sangat cocok untuk
kegiatan olah raga air seperti selancar dan sebagainya. (Pesona Wisata
Kabupaten Wonogiri).
mempunyai Stalagtite dan stalagmite yang sangat indah. Goa Ngantap ini
Goa Puteri Kencana adalah goa alam yang terletak di desa Wonodadi,
Kawasan ini berada sekitar 250 m di atas permukan laut. Goa Puteri Kencana
juga termasuk obyek wisata budaya (sp iritual). Pada setiap tahunnya di Goa
di area parkir sebelah kiri bawah pintu masuk Goa Puteri Kencana, upacara
Kabupaten Wonogiri)
62
e) Oby ek Wisata Cagar Alam Donoloyo
Oby ek Wisata Cagar Alam hutan jati Donoloyo sangat sakral. Kayu
jati di hutan ini khusus digunakan untuk menbangun Istana Raja Surakarta.
memperbaiki keraton maka diambillah kayu dari hutan jati donoloyo tersebut.
Kabupaten Wonogiri)
yang beriklim sejuk dan di dukung dengan panaroma alam yang sangat indah.
Di kawasan wisata ini terdapat 3 buah air terjun yang dinamakan Air Terjun
Girimanik M oyo dan Air Terjun Tinjo M oyo. Air Terjun Tinjo M oyo
63
2. Obyek Wisata S piritual
a) Sendang Drajat
sendang ini. M enurut cerita sendang ini juga menjadi tempat pemandian
dipercayai oleh khalayak bahwa orang yang sulit mencari jodoh apabila mandi
air di sendang ini segera akan menemukan jodohnya. Bagi para pengunjung
yang sedang datang bulan atau sudah berkeluarga di larang untuk mandi di
b) Sendang Glambreh
Pada zaman dahulu sendang ini pernah digunakan untuk mandi Roro
M endut. Pada saat itu kemben yang digunakan Roro M endut terlepas
Nglambreh. Luas sendang nglambreh ini sekitar 100 m. Airnya sangat dingin,
menurut cerita air telaga nglambreh berkhasiat untuk awet muda, bagi wanita
yang mencuci muka di telaga tersebut akan terlihat cantik dan apabila kaum
pria akan terlihat lebih tampan. Telaga yang airnya sangat jernih tersebut
sangat rindang.
64
c) Pertapaan Girimanik
Wonogiri)
barat daya. Berdasarkan proyek Bengawan Solo 1999, luas daerah Tangkapan
Air (WTA) Waduk serba guna Gajah M ungkur Wonogiri adalah seluas 1,350
m2, terdiri atas 1.260 km2 daerah pengaliran sungai dan 90 km2 daerah
genangan waduk.
M ungkur yaitu Kali Keduang (426 km2), Kali Tirtomoyo (206 km2), Kali
65
2 2 2
Temon (69 km ), Kali Bengawan Solo (200 km ), Kali Alang (235 km ), Kali
beberapa atraksi wisata tirta seperti keindahan genangan air waduk yang dapat
menikmati dengan perahu motor, jet sky dan jet boat. Pengunjung dapat
menikmati suasana sekitar waduk yang asri sambil naik gajah atau kereta
kelinci. Atraksi lainnya adalah kebun binatang mini (taman satwa), kolam
renang, mainan anak-anak, sarana olah raga ganthole dan lain-lain. Selain itu
juga ada event wisata budaya berbagai jenis kesenian yang duitampilkan
antara lain tarian tradisional seperti tayuban, kethek ogleng, wayang kulit,
reog, dan sajian hiburan musik. Selain itu setiap tahun pada bulan suro
Tradisi ruatan saat ini sudah menjadi salah satu bagian dari event
tahunan yang tetap diadakan dan keberadaanya telah menjadi salah satu
bagian dari paket wisata yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan, Pariwisata
66
atau tradisi jawa yang merupakan aset pariwisata yang menarik bagi
wisatawan.
Bagi sebagian besar masy arakat jawa yang masih memegang teguh
adat dan tradisi, ruatan bukan hanya sekedar sebuah acara melainkan juga
sebagai simbol pemujan atau penolak bala. M enurut cerita jawa baru, manusia
yang di ruat adalah mereka yang termasuk ke dalam golongan yang menjadi
jatah makan Bethara Kala. M elalui tata cara upacara tertentu, maka seseorang
lampau ruatan hanya diselenggarakan oleh masy arakat jawa terutama yang
masih tetap setia pada tradisi dan adat istiadat leluhurnya. Sampai saat ini
tahun pada bulan suro. Up acara ritual tersebut erat kaitanya dengan sejarah
awal atau dini apabila terjadi kerusakan atau kerapuhan pada pusaka-pusaka
tersebut.
67
4) Pekan Gebyar Gajah Mungkur
Ketupat Lebaran. Event tersebut selama satu minggu dengan kegiatan yang
dilaksanakan adalah pentas kesenian selama satu minggu yang berupa pentas
orkes melayu, campur sari dan lain-lain dengan tujuan untuk menghibur
masy arakat yang berkunjung ke obyek wisata Waduk Gajah M ungkur. Event
M ungkur ditutup dengan atraksi budaya Sedekah Bumi yaitu berupa upacara
(andum ketup at) sebanyak 15.000 pengunjung yang datang secara simbolis
dari panggung hiburan permanen yang ada di kawasan obyek wisata Waduk
Gajah M ungkur. Ritual yang didasari filosofi makna ”kupat” (ketup at)
rutin digelar di kawasan Waduk Gajah M ungkur adalah lomba dayung tingkat
(ganthole) adalah merupakan kegiatan olah raga udara yang sudah diadakan
sejak tahun 1980-an dan mengalami masa keemasan pada tahun 1994 di mana
pada waktu itu diadakan lomba kejuruan ganthole tingkat Internasional. Salah
satu daya tariknya adalah termal yang terbilang fantastis. M elayang dari bukit
68
joglo yang berada pada ketinggian 400 m di atas permukaan laut atau melesat
dari lokasi peluncuran lain yang lebih rendah sekitar 180 m di atas p ermukaan
terbang. Selain olah ragawan, para wisatawan pun di beri kesempatan oleh
serba guna ini merupakan hasil pengorbanan sebagian masy arakat Wonogiri
“M onumen Bedol Desa” di dekat pintu air Waduk Gajah M ungkur (Pesona
sekitar + 9 km ke arah barat daya dari kota Wonogiri. Taman rekreasi ini di
69
bangun di perairan Waduk Gajah M ungkur. Tempat ini merupakan lokasi
air waduk dengan sistem jala dan karamba terapung (RIPPDA Kabupaten
Wayang Kulit terletak di pinggir jalan raya, tepatny a di Padepokan Pak Bei
1. Analisis Hipotesis I
sepenuhnya berasal dari semua obyek yang ada di Kabupaten Wonogiri. Hanya
ada beberapa obyek yang dikelola penuh dan beberapa obyek lainnya yang
berikut
M odel : YO = a + b X
Dimana :
70
a = Konstanta.
variabel X
X = Tahun.
a= N= Jumlah data b=
a= = = 425.134.825
b= = = 20.677.235,73
didapat p ersamaan :
71
Persentase yang di dapat menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
yang membuat daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Karena salah satu faktor
pameran nasional.
2. Analisis Hipotesis II
Salah satu potensi yang dapat dijadikan sumber keuangan pada kabupaten
72
retribusi pada sektor pariwisata karena merupakan salah satu komponen dari
retribusi daerah dan sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan Pendapatan
Kontribusi =
Dimana :
M odel : YO = a + b X
Dimana :
a = Konstanta.
variabel X
X = Tahun.
73
Tabel 4.5 Perhitungan S ektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Dae rah
(PAD).
a= N= Jumlah data b=
a= = = 0,106
b= = = -0,015
74
didapat persamaan :
1. 2009 5 0,031
2. 2010 6 0,016
3. 2011 7 0,001
4. 2012 8 -0,029
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah mengalami penurunan dari tahun
ke tahun. Penurunan yang terjadi mungkin disebabkan karena ada sektor lain
75
3. Analisis Hipotesis III
untuk pengolahan hasil menggunakan interpolasi data tahun 2003 sampai tahun
2007.
a. Pengujian Model
sisanya 4,43% dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak termasuk dalam
model ini.
1) Uji F
diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 115,1981 sedangkan nilai untuk Ftabel
76
adalah 3,59. Berdasarkan pada periode pengujian hipotesis dengan uji F,
karena nilai F hitung (115,1981) > F tabel (3,59) maka hipotesis H0 ditolak dan
kabupaten Wonogiri.
2) Uji t (t-test)
2007 (Y) yang dinilai melalui variabel- variabel bebas yaitu jumlah
jika nilai probabilitas yang didapatkan lebih kecil dari 10% dan 20% maka
77
nilai koefisien regresi yang didapatkan mempunyai pengaruh yang tidak
pendapatan pariwisata.
Wonogiri.
pariwisata
1) Uji Multikolinearitas
78
2 2 2 2
membandingkan nilai (r ) dengan nilai R . apabila nilai R > (r ), berarti
Hubungan antar
r2 R2 Keterangan
variabel
Tidak terdapat
WSTt terhadap BPt
0,625238 0.955752 multikolinearitas
Tidak terdapat
BPt terhadap WSTt
0,625238 0.955752 multikolinearitas
79
2) Uji Heteroskedastisitas
regresi yang tidak sama sehingga penaksir OLS tidak efisien baik dalam
sampel kecil ataupun besar (tetapi masih tetap tidak bias dan konsisten).
bebas tersebut tidak signifikan pada derajat α = 5%. Dari hasil tersebut
3) Uji Autokorelasi
80
Dalam menentukan ada tidaknya autokorelasi pada model
nilai distribusi antar batas bawah (dL) dan batas atas (dU).
d < dL : menolak Ho
d < 4 - dL : menolak Ho
Tidak ada
Autokorelasi
Autokorelasi Ragu- Ragu- Autokorelasi
Positif ragu ragu Negatif
0 dL dU 4- dU 4 – dL 4
81
Berdasarkan hasil analisis regresi nilai d yang didapat sebesar
0,998 dan nilai du adalah 1,676. Sehingga 0<d (0,539616) < dl (0,998),
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000
171401984
300000000
200000000
100000000
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Y= 358.468.185,3 + 20.677.235,73 X
82
besar dilihat dari besarnya pendapatan periwisata tiap tahunnya.
Daerah (PAD) karena ada sebagian obyek wisata yang masih menjadi
Kabupaten Wonogiri.
Y = 0,106 – 0,015 X
83
pula dengan kenaikan jumlah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor-
sektor lain dengan jumlah yang lebih besar. Sektor pertanian misalnya
yang sangat luas. Peranan masy arakat sendiri dalam industri pariwisata
Kabupaten Wonogiri.
0,47%.
84
terhadap pendapatan pariwisata di Kabupaten Wonogiri. Namun
85
pendapatan periwisata karena hanya memberikan kontribusinya sebesar
86
pengelolaan pariwisata memberikan kontribusinya terhadap pendapatan
87
BAB V
A. Kesimpulan
Kabupaten Wonogiri.
88
memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah
lain.
pariwisata.
89
B. S aran
publik di tempat wisata Kabupaten Wonogiri kurang begitu baik. Selain itu
pengembangan obyek wisata, pangsa pasar, media yang tepat, pola kerja
90
memerlukan dana investasi yang besar dengan jangka panjang maka
91
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga: Jakarta.
Paramita.
Yogyakarta: ANDI.
Dipublikasikan.
M ada.
Yogyakarta: ANDI.
92