UNIVERSITAS INDONESIA
A. Project Definition
Desa Minapolitan Garam yang akan kembangkan di Nagekeo, NTT ini akan kami
usung dengan misi menjadi sentra wisata teknologi pengolahan garam air laut skala
nasional dan juga skala internasional untuk jangka penjang. Produk garam olahan
yang dihasilkan adalah garam konsumsi (garam dapur), garam mandi (bath salt),
garam pembersih (detergent), dan garam produk kecantikan.
Tujuan utama:
• Menumbuhkan ketertarikan investor domestik untuk berinvestasi, setidaknya sebesar
900 juta rupiah atau 1% dari total foreign direct investment (FDI) di NTT. Berdasarkan
data yang kami peroleh, peran investor domestik masih nihil. Oleh karena itu, sangat
perlu dilakukan usaha untuk memberikan insentif dan ketertarikan bagi mereka, salah
satunya dengan menyediakan produk bernilai tambah yang tinggi.
• Menjadikan NTT sebagai sentra teknologi pengolahan garam. Sebelumnya, petani
garam di NTT hanya memproduksi garam dapur dalam jumlah kecil dan dengan
metode tradisional. Dengan adanya sentra teknologi pengolahan garam ini, mereka
diharapkan mampu memproduksi garam sebagai bahan campuran produk lain
sehingga permintaan terhadap garam mengalami kenaikan.
• Menjadi trigger untuk proyek-proyek pengembangan teknologi industri garam. Setelah
terlaksananya proyek ini, diharapkan setidaknya 10 pembangunan proyek lain yang
masih terkait dalam kurun waktu 5 tahun.
• Menigkatkan pendapatan di sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan
pariwisata rata-rata 3% dalam kurun waktu 5 tahun.
Project Master Plan
Tujuan sekunder:
• Mengurangi tingkat pengangguran sebesar 3% di NTT dengan mempekerjakan warga
asli.
• Memberikan nilai tambah terhadap produksi garam dalam negeri. Hal ini dikatakan
berhasil apabila garam yang diproduksi tidah hanya digunakan sebagai garam
konsumsi.
• Membangun citra Indonesia, terutama Nagakeo sebagai penghasil garam terbesar dan
terbaik di dunia.
C. Scope statement
Produk yang akan disajikan dari proyek ini berupa sentra edukasi yang kemudian diberi
nama “Proyek Pengembangan Wisata Desa Minapolitan Garam”. Sentra edukasi ini
terdiri dari pabrik dan pusat penjualan. Pada awalnya, kami akan mengedukasi
masyarakat selama 3 bulan. Dalam masa ini, mereka akan belajar cara mengolah garam
bernilai tambah tinggi dengan produk seperti: produk kecantikan, cleanser perhiasan,
2 detergent, dan pengawet makanan. Selain itu, mereka juga akan diedukasi cara
memasarkan produk agar dapat memikat para konsumen. Setelah proses pelatihan ini
selesai, sentra edukasi akan diubah menjadi desa wisata dengan konsep yang sama
sehingga bangunan pabrik dan sentra penjualan yang sudah ada sebelumnya dapat
menjadi salah satu tujuan wisata. Dalam fase ini, mereka akan bekerja secara mandiri
dengan aktifitas yang sudah diajarkan selama masa pelatihan. Kami selaku project
manager hanya akan membantu mengelola keuangan agar investor, masyarakat lokal,
dan pihak lain yang terkait mendapatkan benefit sesuai porsinya. Untuk pengadaan
teknologi dan perbaikan infrastruktur akan dilakukan oleh pihak luar (pemenang open
tender). Selanjutnya, kami akan berperan sebagai pengawas pelaksanaan proyek ini.
D. Project time
Pelaksanaan Proyek Pengembangan Desa Minapolitan Garam di Nagakeo, NTT secara
garis besar diuraikan ke dalam 5 fase utama, yakni fase planning, project executing,
engineering and training, project control, dan project closing yang digambarkan dengan
network diagram berikut.
0 Proyek Pembangunan Desa Minapolitan Garam di NTT 948 days Mon 6/2/14 Wed 7/5/17 -
3 Mencari informasi mengenai potensi daerah NTT 4 days Mon 6/2/14 Thu 6/5/14 -
11 Menentukan ruang lingkup proyek 1 day Fri 6/6/14 Sat 6/7/14 10FF
13 Menganalisa stakeholder dari proyek 2 days Sat 6/7/14 Tue 6/10/14 12FF
15 Penentuan manajer proyek 1 day Wed 6/11/14 Thu 6/12/14 13FS+1 day
16 Penentuan tim inti proyek beserta divisi di dalamnya 4 days Thu 6/12/14 Tue 6/17/14 15
Open recruitment SDM untuk setiap divisi dan sub- 18FS+2 days
19 17 days Fri 6/20/14 Thu 7/10/14
divisi
20 Melakukan publikasi open recruitment 7 days Fri 6/20/14 Sat 6/28/14 18FS+2 days
25 Mempublikasikan nama-nama yang telah diterima 1 day Tue 7/8/14 Wed 7/9/14 24
28 Pembuatan Master Plan Kegiatan Proyek 4 days Thu 7/10/14 Sat 7/12/14 26
33 Penentuan konsep desain Desa Minapolitan 2 days Sat 7/12/14 Tue 7/15/14 31
46 Survey Kebutuhan Material dan Fasilitas 7 days Tue 7/29/14 Wed 8/6/14 42
47 Identifikasi hasil dari survey pendahuluan 2 days Wed 8/6/14 Fri 8/8/14 44,45,46
49 Pengajuan proposal ke Kementerian Perindustrian 21 days Sat 8/16/14 Wed 9/10/14 48FS+2 days
51 Pelaksanaan perizinan terhadap pihak terkait 21 days Mon 9/29/14 Thu 10/23/14
57 open tender pengadaan dan perbaikan infrastruktur 30 days Sat 1/10/15 Sat 2/14/15 55
59 open tender pengadaan teknologi pengolahan garam 30 days Sat 1/10/15 Sat 2/14/15 55
60 Fiksasi para pemenang tender 5 days Sat 2/14/15 Fri 2/20/15 57,58,59
61 Pengadaan material dan fasilitas pelatihan 60 days Tue 2/24/15 Wed 5/6/15 60FS+3 days
65 Pengadaan dan perbaikan infrastruktur 180 days Wed 5/13/15 Sat 12/12/15 63FS+2 days
67 Pengadaan teknologi pengolahan garam 90 days Wed 5/13/15 Thu 8/27/15 63FS+2 days
68 Pelatihan pengolahan garam di NTT 92 days Tue 12/22/15 Sat 4/9/16 64FS+7 days
69 Pelatihan pengolahan garam secara umum 30 days Tue 12/22/15 Tue 1/26/16 64FS+7 days
70 Pelatihan pengolahan garam untuk industri kecantikan 60 days Thu 1/28/16 Sat 4/9/16 69FS+2 days
71 Pelatihan pengolahan garam untuk industri makanan 60 days Thu 1/28/16 Sat 4/9/16 69FS+2 days
72 Pelatihan pengolahan garam untuk industri kerajinan 60 days Thu 1/28/16 Sat 4/9/16 69FS+2 days
74 Inspeksi dan pengecekan sebelum test-run 14 days Sat 4/9/16 Tue 4/26/16 68
79 Inspeksi dan pengecekan setelah test-run 21 days Fri 3/17/17 Tue 4/11/17 78
81 Publikasi Desa Minapolitan Garam di Nagakeo, NTT 45 days Tue 4/11/17 Sat 6/3/17 79
82 Peresmian Desa Minapolitan Garam di Nagakeo, NTT 3 days Sat 6/3/17 Wed 6/7/17 81
Proyek ini diselenggarakan dengan asumsi 1 minggu terdiri atas 6 hari kerja dan
setiap hari kerja terdiri dari 9 jam kerja dengan alokasi waktu 1 jam untuk istirahat.
Dari uraian kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kegiatan
proyek ini direncanakan akan dimulai pada tanggal Senin, 2 Juni 2014 dan akan
berakhir pada tanggal Rabu, 5 Juli 2017 atau memakan waktu 948 hari.
E. Master Budget
6 Dari uraian kegiatan yang sudah kami sampaikan di atas, kami membuat rancangan
anggaran untuk proyek ini dengan rincian sebagai berikut.
Cost Estimation
Task Name Item Duration Start Finish
(Rp)
Publikasi media Fri Sat
Melakukan publikasi open recruitment 7 days
massa lokal 6/20/14 6/28/14 30.000.000
Wed Thu
Melakukan rapat perdana konsumsi 1 day
7/9/14 7/10/14 3.000.000
Fri Thu
Pembuatan proposal proyek Cetak Proposal 5 days
8/8/14 8/14/14 1.000.000
Perizinan melakukan pembangunan / perbaikan Thu
Admistrasi Mon
infrastruktur, bangunan dan sarana akomodasi
Perizinan
21 days
9/29/14
10/23/1 0,- (*)
serta pengadaan teknologi pengolahan garam 4
Tue
Pembebasan Fri
Pembelian dan pembersihan lahan 45 days 11/18/1
Lahan 1/9/15
4 300.000.000
open tender pengadaan dan perbaikan Media Massa Sat Sat
infrastruktur Lokal
30 days
1/10/15 2/14/15
20.000.000
open tender pengadaan dan perbaikan Media Massa Sat Sat
bangunan dan sarana akomodasi Lokal
30 days
1/10/15 2/14/15
20.000.000
open tender pengadaan teknologi pengolahan Media Massa Sat Sat
garam Lokal
30 days
1/10/15 2/14/15
20.000.000
Rapat pleno antara pemegang proyek dan Thu Mon
konsumsi 3 days
seluruh pemenang tender 5/7/15 5/11/15 5.000.000
Gambar 2. Stakeholder Mapping Proyek Pengembangan Desa Minapolitan Garam Nagakeo, NTT
Dari matriks di atas, dapat dilihat bahwa proyek ini melibatkan berbagai pihak, di
antaranya petani garam lokal, bank, investor, pemenang tender, penduduk setempat,
masyarakat adat, pecinta lingkungan, pemerintah pusat (kementrian perindustrian,
pariwi-sata, dan UKM), serta pemerintah daerah. Untuk menganalisis semua
stakeholder terkait, kami menggu-nakan stakeholder mapping dengan menggolongkan
stakeholder dalam constraint aktif – pasif serta pro – kontra.
Kuadran pertama merupakan daerah pro-aktif yang terdiri dari petani garam lokal,
investor, pemenang open tender, dan penduduk setempat. Petani garam lokal pastinya
mendukung proyek ini karena proyek ini merupakan bentuk nyata untuk meningkatkan
produksi garam mereka. Penduduk setempat dengan pola pikir modern tentunya juga
mendukung proyek ini sebagai salah satu jembatan untuk meningkatkan perekonomian
mereka. Lain halnya dengan investor dan pemenang open tender yang memiliki
kepentingan lain dalam pengembangan proyek ini. Mereka aktif mendukung Proyek
Pengembangan Desa Wisata Minapolitan Garam untuk menambah benefit yang dapat
8 mereka terima seperti profit dan suku bunga kredit.
Kuadran kedua atau area pro-pasif terdiri dari pemerintah pusat (kementerian
perindustrian, pariwisata, dan UKM) serta pemerintah daerah. Keduanya akan
mendukung proyek ini sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan potensi
Nagakeo sebagai penghasil garam terbaik di dunia. Hal ini dapat berimbas pada
meningkatnya perekonomian di Wilayah Timur. Meskipun dukungan yang bisa
diberikan oleh pemerintah berupa kemudahan perizinan, tetapi mereka akan
menyetujui dijalankannya proyek ini.
G. Risk analysis
Beberapa resiko yang mungkin terjadi seiring dengan pembangunan proyek ini
antara lain sebagai berikut.
Warga setempat yang masih menjaga kearifan lokal sehingga tertutup dengan
adanya pengadaan teknologi. Cara untuk menyikapinya adalah memberikan
penyuluhan kepada warga bahwa proyek ini adalah proyek yang tidak merusak
ekosistem laut karena yang diambil hanya garamnya. Limbah yang dihasilkan pun
tidak besar karena pengolahannya semi-tradisional yang berbasis teknologi.
Karena proyek ini banyak menggunakan tenaga outsource, akan ada kemungkinan
dalam pelaksanaannya mengalami beberapa hal yang melenceng dan tidak sejalan.
Untuk mengantisipasi hal ini, persetujuan antara kedua belah pihak dan
penandatanganan MOU dengan poin-poin yang detail dan jelas perlu dilakukan
sebelum mengadakan deal dengan pemenang tender,
Belum adanya pengalaman yang dimiliki project manager sehingga mungkin
investor kurang yakin berinvestasi. Hal ini akan kami atasi dengan memilih
pemenang tender yang kredibel, memiliki nama baik, dan sudah berpengalaman.
9
Dengan demikian diharapkan investor mau mengambil resiko berinvestasi di industri
ini.
References
Zubir, Zalmi, “Simulasi Bisnis Perusahaan Manufaktur”, Lembaga Penerbit FEUI,
2006 (ZZS)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025
NTT dalam Angka
http://www.fransiscusgo.com/content/reformasi-birokrasi-ntt-investasi-pos-
kupang-june-8th-2012
http://nttprov.go.id/2012/index.php/en/
Project Master Plan
10