Anda di halaman 1dari 10

1

INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

1. CAKUPAN PENGAWASAN RUMAH SEHAT

a. Pengertian

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau


hunian dan sarana pembinaan keluarga.

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat


kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
yang tidak terbuat dari tanah (kedap air).

Syarat rumah sehat :


1) Pencahayaan : cukup, terang di semua ruangan untuk membaca.
2) Atap : tidak bocor
3) Dinding : bersih, kering dan kuat
4) Tersedia jamban keluarga yang sehat.
5) Tersedia air bersih.
6) Pengudaraan : segar, banyak udara yang masuk.
7) lantai : bersih, teratur, rapih, ada dinding pemisah, bebas
tikus dan nyamuk.
8) Ada sarana pembuangan air limbah.

b. Defenisi Operasional

Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah rumah sehat yang ada I
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu 1 tahun.

c. Satuan

Persen (%)

d. Sasaran.

Jumlah rumah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.

e. Target

75 %.
2

f. Cara Perhitungan

jumlah rumah sehat di wilayah


kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Cakupan pengawasan = ------------------------------------------------- X 100 %
Rumah sehat jumlah rumah yang ada di wilayah
Kerja pukesmas dalam kurun waktu
Satu tahun.

g. Sumber Data
1. Buku catatan kegiatan di lapangan.
2. Register Kesehatan Lingkungan.
h. Referensi.
Kepmenkes RI no. 829/Menkes/SK/II/1999 Tentang Kesehatan
Perumahan.

2. CAKUPAN PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH.


a. Pengertian
Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari, seperti
minum / masak serta mandi / cuci dll.
Persyaratan fisik air bersih yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa.
Persyaratan bakteriologis yaitu tidak mengandung E. Coli.
Air bersih dapat diperoleh dari sarana air berupa sarana air bersih berupa :
Non Perpipaan seperti Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan.
Perpipaan seperti Keran umum, hidran umum, terminal air, penampungan
air hujan, perlindungan mata air, dll.

b. Defenisi Operasional
Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah persentase jumlah sarana
air bersih yang diperiksa di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.

c. Satuan
Persen (%)
3

d. Sasaran
Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu
tahun.
e. Target
100 %
f. Cara Perhitungan
Jumlah sarana air bersih yang diperiksa
Ada di wilayah kerja puskesmas dalam
Cakupan kurun waktu satu tahun
Pengawasan = ------------------------------------------------------------ X
100 %
Sarana Air Bersih jumlah sarana air bersih yang ada di wilayah
Kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

g. Sumber Data.
Buku Catatan kegiatan di lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
h. Referensi
Permenkes No. 32 tahun 2017 Tentang Standard kualitas Mutu Air Bersih.

3. CAKUPAN PENGAWASAN JAMBAN


a. Pengertian
Jamban merupakan fasilitas pembuangan tinja yang digunakan oleh
keluarga.
Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja dan menggunakan septik
tank dengan sarana air bersih.
Kriteria jamban sehat yaitu ruangan cukup leluasa untuk bergerak,
pencahayaan dan ventilasi cukup, lantai tidak licin, tidak menjadi sarang
serangga, septik tank sekurang-kurangnya 10 m dari sumber air.
b. Defenisi Operasional
Cakupan pengawasan jamban adalah persentase jumlah jamban yang
diperiksa di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
c. Satuan
Persen (%)
4

d. Sasaran
Jumlah Sarana Jamban yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
e. Target
100 %
f. Cara Perhitungan

jumlah jamban diperikssa di wilayah kerja


Cakupan puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Pengawasan =----------------------------------------------------------- x100 %
Jamban jumlah sarana jamban yang ada di wilayah
Kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

g. Sumber data
buku Catatan Kegiatan di lapangan.
Register kesehatan lingkungan.
h. Referensi
Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat.

4. CAKUPAN KELUARGA YANG STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN


(BABS)
a. Pengertian
Stop BABS adalah suatu kondisi setiap individu dalam komunitas tidak
buang air besar sembarangan.
Perilaku Stp BABS di ikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang
saniter berupa jamban sehat. Saniter merupakan kondisi fasilitas ssanitasi
yang memenuhi standard dan persyaratan kesehatan yaitu tidak
mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan – bahan yang
berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia dan dapat
mencegah vector pembawa untuk penyebar penyakit pada manusia dan
lingkungan sekitar.
5

b. Defenisi Operasional.
Keluarga yang stop buang air besar sembarangan (BABS) adalah
persentase keluarga yang tidak buang air besar sembarangan dalam suatu
wilayah kerja puskesmas.

c. Satuan
Persen (%)
d. Sasaran
Semua kepala Keluarga yang ada di wilayah kerja puskesmas
e. Target
100 %
f. Cara Perhitungan
jumlah KK yang stop BABS dalam
wilayah kerja puskesmas
Keluarga Stop BABS = -------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah KK dalam wilayah kerja puskemas

g. Sumber data
Register Kesehatan Lingkungan

h. Referensi
Permenkes No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

5. CAKUPAN PENGAWASAN SPAL ( SARANA PEMBUANGAN AIR LIMBAH)


a. Pengertian
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan sarana untuk
pembuangan air limbah rumah tangga.
SPAL sehat adalah fasilitas pembuangan air limbah yang sifatnya tertutup
dan tidak mencemari.

b. Defenisi Operasional
Cakupan Pengawasan SPAL adalah Persentase jumlah SPAL rumah
tangga yang diperiksa di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
6

c. Satuan
Persen (%)
d. Sasaran
Jumlah SPAL rumah tangga yang ada dalam wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
e. Target
100 %
f. Cara perhitungan
jumlah SPAL rumah tangga yang
diperiksa di wilayah kerja puskesmas
Cakupan Pengawasan dalam kurun waktu satu tahun
SPAL = --------------------------------------------------------X100 %
Jumlah sarana SPAL rumah tangga
Yang ada di wilayah kerja puskesmas
Dalam kurun waktu satu tahun
g. Sumber Data
Buku Catatan kegiatan lapangan
Register kesehatan lingkungan

h. Referensi
Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat

6. CAKUPAN PENGAWASAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)


a. Pengertian
Tempat – tempat umum adalah suatu bangunan atau tempat yang sering
digunakan untuk sarana pelayanan umum.
Tempat tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu terpenuhinya
sanitai dasar (seperti air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya
pengendalian vector, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria atau
persyaratan atau standar kesehatan.
7

b. Defenisi operasional
Cakupan pengawasan tempat-tempat umum adalah persentase jumlah TTU
yang diperiksa di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun.

c. Satuan
Persen (%)
d. Sasaran
Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
e. Target
100 %
f. Cara perhitungan
jumlah TTU di periksa yang ada di wilayah
Cakupan kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Pengawasan TTU = --------------------------------------------------------------- X 100
%
Jumlah TTU yang ada di wilayah kerja puskesmas
Dalam kurun waktu satu tahun
g. Sumber data
Register Kesehatan Lingkungan
h. Referensi
Permenkes RI Nomor 1405/menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan
kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industry
Kepmenkes RI nomor 519/menkes/SK/VI/2008 Tentang Pedoman
penyelenggaraan pasar sehat.
Kepmenkes RI Nomor 1204/menkes/SK/X/2004 tentangPersyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah sakit.
Permenkes RI Nomor 80/menkes/per/II/ 1990 Tentang Persyaratan
kesehatan hotel
Kepmenkes RI Nomor 1429 tahun 2006 Tentang Pedoman
penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Sekolah.
8

7. CAKUPAN PENGAWASAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN DAN


MINUMAN (TPMM)
a. Pengertian
Tempat pengolahan makanan dan minuman (TPMM) merupakan suatu
bangunan yang digunakan untuk mengelola makanan atau minuman
TPMM yang memenuhi syarat yaitu terpenuhinya sanitasi dasar,
terlaksananya pengendalian vector, hygiene sanitasi makanan minuman,
pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria , persyaratan atau standar
kesehatan.

b. Defenisi Operasional
Cakupan pengawasan TPMM adalah persentase jumlah TPMM yang
diperiksa di wilayah kerja puskesmas dalam kurung waktu satu tahun.

c. Satuan
Persen (%)
d. Sasaran
Jumlah TPMM yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
e. Target
100 %
f. Cara Perhitungan
jumlah TPMM diperiksa pada wilayah kerja
Cakupan puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Pengawasan = -------------------------------------------------------------- X 100 %
TPMM jumlah TPMM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

g. Sumber Data
Buku catatan kegiatan di lapangan
Register kesehatan lingkungan
9

f. Referensi
Kepmenkes No. 1098/menkes/SK/VII/2003 Tentang hygiene saitasi Rumah
Makan dan Restorant.
Permenkes No. 1096/menkes/per/VI/2011 Tentang Hygiene Sanitasi
Jasaboga
Permenkes RI 736 tahun 2010 Tentang Tata Laksana kualitas air minum
Kepmenkes RI No. 492 tahun 2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene
sanitasi Makanan Jajanan
Permenkes 492 tahun 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Pedoman Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.

8. CAKUPAN KEGIATAN KONSELING KESEHATAN LINGKUNGAN


a. Pengertian
Konseling kesehatan lingkungan merupakan wahana yang berfungsi
mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk mencegah penyakit
dengan bimbingan, penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas
puskesmas melalui proses konseling dan kunjungan rumah penderita
penyakit berbasis lingkungan dan klien.
Konseling Kesehatan Lingkungan bukan merupakan unit pelayanan yang
berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian internal dari kegiatan puskesmas

b. Defenisi Operasional
Cakupan konseling kesehatan lingkungan adalah persentase konseling
yang diberikan oleh petugas puskesmas pada penderita

c. Satuan
Persen (%)
d. Sasaran
Jumlah Penderita penyakit berbasis lingkungan dan klien di puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
e. Target
50 %
10

f. Cara Perhitungan
Jumlah Pasien penyakit berbasis lingkungan
Yang dirujuk / klien yang berkunjung untuk
Cakupan Mendapatkan konseling dalam kurun waktu
Kegiatan Satu tahun
Konseling = ---------------------------------------------------------------- X 100%
Kesehatan lingkungan jumlah pasien penyakit berbasis lingkungan
/ klien di puskesmas dalm kurun waktu
Satu tahun
g. Sumber data
Register kunjungan Pasien di puskesmas
Register Konseling kesehatan lingkungan
h. Referensi
Permenkes No. 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai