Anda di halaman 1dari 43

PENILAIAN, PENGENDALIAAN,

PENYEDIAAN, DAN
PENGGUNAAN OBAT

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/XII/23/2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 05-12-2015

Halaman : 1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Penilaian,pengendalian,penyediaan,dan penggunaan obat : Adalah penilaian


yang dilakukan petugas farmasi terhadap obat-obatan yang ada di ruang
farmasi, dan mengendalikan supaya tidak boros.dan penyediaannya harus di
kontrol agar tidak terjadi kekurangan obat serta melakukan kontrol terhadap
penggunaannya agar sesuai sasaran dan tidak di salah gunakan.

Tujuan sebagai pedoman dalam melaksanakan penilain, pengendalian, penyediaan


dan penggunaan obat untuk melengkapi kebutuhan pelayanan klinis

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK.No.4455/343/433.106.9/2015 Tentang


Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi mengambil buku catatan obat-obatan


2.Petugas farmasi menilai obat yang ada di ruang farmasi, apakah obat
tersebut baik dan atau ada kerusakan dan memeriksa tanggal kadaluarsa
obat.
3.Petugas farmasi mencatat keadaan obat, jumlah obat yang ada/stok obat,
Jumlah obat keluar, dan jumlah resep yang masuk
4.Petugas farmasi melakukan pengendalian terhadap proses pengeluaran obat
dan ketepatannya pada sasaran
5.Petugas farmasi melakukan proses penyediaan obat di ruang farmasi sesuai
kebutuhan dan seslalu mencatat tentang penyediaan dan pengeluaran obat
6.Petugas farmasi melakukan monitor dan kontrol terhadap penggunaan obat
agar tidak di salah gunakan dan sesuai sasaran..
7,Petugas farmasi melakukan pencatatan terhadap para pengguna obat sesuai
resep dari petugas unit pelayanan klinis.
8.Pencatatan dan pelaporan
PEMERINTAH DAERAH PENILAIAN, PENGENDALIAAN,
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
PENYEDIAAN, DAN NIP : 196002241983031005
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS PENGGUNAAN OBAT

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/XII/23/2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 05-12-2015

Halaman : 1/2

Buku catatan Melakukan


Bagan Alir Petugas obat-obatan pemeriksaan,penil
farmasi aian keadaan obat

Mengendalikan Mencatat hasil


penggunaan obat penilaian obat

Menyediakan obat
yang kurang Mencatat stok
obat dan obat
keluar

Memeriksa resep
Pencatatan dan
yang masuk
pelaporan

Selesai

Unit terkait 1.Ruang farmasi


2.Gudang farmasi
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
OBAT

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/11/XII-2015
No.Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 01/12/2015

Halaman :½

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
NIP 196002241983031005

Pengertian Penyediaan dan penggunaan obat : Adalah mekanisme penyediaan obat-


obatan di ruang farmasi dan penggunaan obat di puskesmas untuk
memenuhi kebutuhan kegiatan di unit pelayanan klinis puskesmas.

Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan penyediaan dan penggunaan obat untuk
pelayanan

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/343/433.106.9/2015 Tentang


Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi menyediakan obat-obatan dengan cara mengajukan


permintaan ke gudang farmasi.
2.Petugas farmasi menyediakan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan obat
yang biasa di pakai di unit pelayanan klinis
3.Petugas farmasi menggunakan obat-obatan sesuai dengan permintaan dari
unit pp\elayanan klinis melalui resep.
4.Petugas farmasi Melayani penjualan obat sesuai resep
5.Petugas famasi mencatat obat yang keluar dan yang di terima
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN
PEMERINTAH DAERAH
OBAT SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN NIP
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3- 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS
K.O/11/XII-2015
No.Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 01/12/2015

Halaman : 1/2

Mengajukan Mencatat semua


Petugas
Bagan Alir permintaan obat obat
farmasi

Penyerahan obat Melayani resep Menyediakan/me


pada pasien nyiapkan obat

Pejelasan tentang Pembayaran


obat kepada biaya
pasien

Selesai
pulang

Unit terkait 1.Ruang farmasi,


2.Unit pelayanan klinis
3.Pasien Rawat jalan dan Rawat Inap
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
TERHADAP FORMULARIUM

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/05/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 12-09-2015

Halaman :½

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium adalah Mekanisme untuk


mengevaluasi obat yang tersedia di kamar farmasi apakah sesuai dengan obat
yang ada di daftar formularium.
Hasil evaluasi : Adalah Hasil evaluasi yang di lakukan oleh petugas farmasi
terhadap obat yang ada di kamar farmasi dengan datar formularium yang
ada.,hasil tersebut akan di catat dan apabila ada ketidaksesuaian ,maka akan di
komunikasikan dengan petugas gudang farmasi.
Tindak lanjut : Adalah rencana tindak lanjut dari hasil evaluasi ,untuk
menentukan langkah yang akan di terapkan di dalam kegiatan unit farmasi.

Tujuan 1-Untuk pemenuhan obat di unit farmasi agar sesuai dengan datar obat
formularium.
2-Memastikan bahwa obat pada datar formularium tersedia dan cukup untuk
kebutuhan pasien selama 1 bulan

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/343/433.106.9/2015 Tentang Penyediaan


obat yang menjamin ketersediaan obat.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1-Petugas Farmasi mencatat semua obat yang ada di kamar farmasi .
2-Petugas farmasi mencocokkan hasil catatan obat di kamar farmasi dengan
daftar obat formularium
3- Petugas farmasi melakukan pencatatan terhadap obat-obatan yang kurang
atau tidak ada dalam daftar fomularium.
4-Petugas farmasi melakukan koordinasi dengan petugas gudang farmasi
tentang kekurangangan atau tidak adanya obat sesuai daftar obat
formularium
5-Petugas farmasi melengkapi obat di kamar farmasi sesuai datar obat
formularium.
6-Petugas farmasi melakukan evaluasi setiap hari terhadap stok obat di kamar
farmasi dan melengkapi apabila ada yang kurang.
7-Petugas farmasi selalu berkoordinasi dengan petugas gudang farmasi,apabila
ada stok obat yang kurang di kamar famasi untuk segera melakukan tindak
lanjut untuk kelengkapan obat .
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT
PEMERINTAH DAERAH SUROSO
TERHADAP FORMULARIUM NIP : 196002241983031005
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/05/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 12-09-2015

Halaman :½

Bagan Alir Petugas Mencatat semua obat di ruang


farmasi farmasi

Mencocokkan
sesuai Tidak sesuai
obat dengan obat
daftar
formularium

Pencatatan obat di Konfirmasi ke Mencatat obat yang


ruang farmasi gudang obat tidak sesuai
sesuai formularium

Evaluasi Melengkapi obat


Mencatat stok obat
ketersediaan obat sesuai daftar
formularium

Merapikan obat di
ruang farmasi

Selesai

Unit terkait 1-Kamar farmasi


2-Gudang farmasi
EVALUASI KESESUAIAN
PERESEPAN DENGAN
FORMULARIUM

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/12/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 01//12/2015

Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
NIP :
196002241983031005
Pengertian Evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium adalah : Mekanisme
untuk mengevaluasi dan meneliti obat yang tercantum dalam resep apakah
sesuai dengan daftar obat yang ada di formulaium.

Tujuan 1-Untuk mengetahui kesesuaian peresepan dengan daftar obat di


formularium
2-Evaluasi dan melakukan tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian resep
dengan daftar obat di formularium.

Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK No.445/344/433.106.9/2015 Tentang


Peresepan,Pemesanan dan Pengelolahan obat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1-Petugas farmasi menerima semua resep yang di berikan oleh pasien ke
kamar farmasi untuk menebus obat sesuai permintaan dari petugas
pelayanan klinis .
2-Petugas farmasi meneliti catatan obat dalam resep dan mencocokkan
dengan daftar obat formularium.
3-Petugas farmasi melakukan konfirmasi pada petugas pelayanan klinis
apabila obat dalam resep tidak ada dalam daftar obat formularium.
4-Petugas kamar farmasi memberikan obat pada pasien,apabila obat sesuai
dengan daftar oabat formularium .
5-Petugas farmasi akan mengevaluasi semua resep yang masuk di ruang
farmasi agar sesuai dengan daftar obat formularium.
6-Setiap resep yang tidak sesuai dengan daftar obat formularium,akan selalu
di konfirmasikan pada penulis resep untuk di ganti dengan obat yang sesuai
dengan formularium.
PEMERINTAH DAERAH EVALUASI KESESUAIAN
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
PERESEPAN DENGAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
FORMULARIUM HASIL EVALUASI NIP196002241983031005
DAN TINDAK LANJUT

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/12/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 01//12/2015

Halaman : 1/2

Peteugas Unit Petugas


Pasien pelayanan farmasiMenerima
resep

Resep sesuai
Tidak formlarium

ya

Menjelaskan ttg obat Menyiapkan obat


pasien

Menyerahkan obat
dan kwitansi biaya
obat Mencatat obat keluar

Selesai

Unit terkait 1.Ruang farmasi


2.Petugas pelayanan klinis
PERESEPAN,PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/08/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit :14 /09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP :
196002241983031005

Pengertian Peresepan, pemesanan ,dan pengelolaan obat adalah: Proses pelaksanaan


pelayanan obat-obatan di ruang farmasi untuk melayani pasien .mulai dari
menerima resep,menyiapkan obat hingga menyerahkan pada obat pada
pasien.

Tujuan Sebagai pedoman dalam melayani peresepan,pemesanan,dan pengelolahan


obat
Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK No.445/344/433.106.9/2015 Tentang
Peresepan,Pemesanan dan Pengelolahan obat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1-Petugas farmasi menerima resep yang di berikan oleh
pasien atau keluarga pasien.
2-Petugas farmasi meneliti catatan obat dalam resep
apakah sesuai dengan daftar obat formularium.
3-Petugas farmasi mengambil obat sesuai dengan
catatan resep
4-Petugas farmasi melakukan konfirmasi harga kepada
penebus obat.
5-Petugas farmasi memberi label obat tentang cara
minum,aturan pakai,dosis dalam satu hari, termasuk
penjelasan tentang kegunaan atau guna obat yang di
tebusnya. Dan menyerahkan kwitansi harga obat.
6-Petugas memotivasi untuk melakukan kontak dengan
petugas apabila ada hal-hal yang kurang di mengerti,
atau ada hal yang terjadi setelah minum obat
7-Petugas melakukan pencatatan tetang obat yang
keluar sebagai bahan pelaporan dan tertib
administrasi
PEMERINTAH DAERAH PERESEPAN,PEMESANAN DAN
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PENGELOLAHAN OBAT NIP :
PUSKESMAS KLAMPIS 196002241983031005
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/08/IX-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit :14 /09/2015

Halaman : 1/2

Bagan Alir Pasien


Unit pelayanan klinis Menerima resap

Meneliti Resep
Pasien menunggu

Menyerahlan obat
Menyiapkan obat
pada pasien

Menjelaskan tentang enyerahkan kwitansi


obat pada pasien pembayaran

Selesai pasien
pulang
Unit terkait 1-Ruang farmasi.
2-Unit pelayanan
3-Pasien atau keluarga pasien

MENJAGA TIDAK TERJADINYA


PEMBERIAN OBAT KADALUARSA

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/21/XII-2015
No.Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 04/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Menjaga tidak terjadinya pemberian obat Kadaluarsa adalah : Tugas dan
kewajiban petugas farmasi terhadap pelaksanaan pelayanan resep agar
senantiasa teliti dan memeriksa semua obat yang di berikan kepada pasien atau
keluarga pasien ,jangan sampai ada obat yang kadaluarsa.

Tujuan Untuk menghindari terjadinya pemberian obat yang sudah kadaluarsa pada
kepada pasien yang menyebapkan kerugian pasien atau bisa terjadi hal hal yang
tidak di harapkan .

Kebijakan

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1-Petugas farmasi menerima resep dari pasien atau keluarga .


2-Petugas farmasi memeriksa resep dengan benar sesuai identitas pasien.dan
Harus sesuai dengan daftar obat formularium
3-Petugas farmasi memeriksa semua obat – obatan yang akan diberikan Pada
Pasien ,tentang nama obat ,tanggal kadaluarsa.
4-Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga pasien.
5.Petugas farmasi menjelaskan tentang guna obat, cara minum, dosis obat,
Cara menyimpannya, dan efek samping obat.
6-Petugas farmasi menyerahkan kwitansi harga obat
7-Petugas farmasi melakukan pencatatan administrasi.
PEMERINTAH DAERAH MENJAGA TIDAK TERJADINYA SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN NIP : 196002241983031005
PEMBERIAN OBAT KADALUARSA
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/21/XII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 04/12/2015

Halaman : 1/2

Bagan Alir
Menerima resep
Pasien

Mengambil obat sesuai Meneliti resep


resep

Menjelaskan ttg obat Menyerahkan kwitansi


obat

Menyerahkan obat pd Pencatatan obat keluar


pasien
Selesai pulang

Unit terkait 1-Ruang farmasi


2-Pasien dan keluarga pasien

PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/03/IX-2015
No.Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 07/09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Pelaksanaan FIFO Dan FEFO adalah FIFO (first in first out) Barang yang
pertama kali datang harus menjadi barang yang pertama kali keluar.
FEFO (first Expired first outa) ini berarti yang kadaluarsa terlebih dahulu
harus Keluar lebih dulu.

Tujuan Sebagai acuan pengawasan kegiatan penyimpanan sediaan obat

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No:445/433.106.9/2015 Tentang


Peresepan,Pemesanan dan Pengelolahan obat

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
Prosedur/Langkah-Langkah 1Petugas farmasi mencatat jumlah, nomor batch, dan tanggal kadaluarsa
sediaan obat dikartu stok obat
2.Petugas farmasi menyimpan sediaan obat pada lemari khusus penyimpanan
obat
3.Setiap penyimpanan obat harus mengikuti prisip FIFO (First in first out =
pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO ( first expired First Out=
pertama kadaluwarsa-pertama keluar) dan harus dicatat dalam buku
persediaan obat.
4Petugas farmasi menyimpan obat pada kondisi yang sesuai atau lemari
khusus obat
5.Petgas farmasi menulis kartu stok setiap penambahan dan pengambilan
obat
6.Petugas farmasi menjumlah setiap penerimaan dan pengeluaran pada buku
obat disertai paraf petugas obat pada akhir bulan

obat Ruang farmasi Pengaturan


Penyimpanan obat

Pengeluaran obat Pengaturan Pengeluaran obat


Unit terkait Ruang farmasi

PERESEPAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/13/XII-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit : 02/12/2015

Halaman : 1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT DINAS SUROSO
KESEHATAN NIP :
PUSKESMAS KLAMPIS 196002241983031005

Pengertian Peresepan Psikotropika dan Narkotika adalah : Mekanisme pemberian


resep kepada pasien dengan isi resep obat yang mengandung psikotropika
dan narkotika.

Tujuan 1.Pengendalian obat psikotropika dan narkotika


2.Pemberian obat psikotropika dan narkotika yang tepat guna sesuai
sararan

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No:445/323/433.106.9/2015 Tentang


Peresepan Psikotropika dan Narkotika

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi menerima resep dari pasien atau keluarga pasien.
2.Petugas farmasi memeriksa resep dan penulis resep psikotropika dan
narkotika
3.Petugas farmasi Mengambil obat psikotropika sesuai resep
4.Petugas farmasi menyerahkan obat pada pasien dan memberi
penjelasan/informasi tentang obat psikotropika/narkotika,kegunaan obat,
cara pakai/minum, cara menyimpan, dan efek sampaing obat serta efek
yang di inginkan dalam pemberian obat tersebut.serta menginformasikan
kepada petugas farmasi apabila terjadi hal hal yang tidak di harapkan
setelah minum obat psikotropika, bisa melalui telephone, atau secara
langsung pada petugas farmasi.
5.Menjelaskan harga dan kwitansi obat
Unit terkait 1.Ruang farmasi
2.Petugas medis
3.Pasien/keluarga pasien.

PEMERINTAH DAERAH PERESEPAN PSIKOTROPIKA


KABUPATEN SUROSO
DAN NARKOTIKA NIP :
BANGKALAN UPT DINAS
KESEHATAN 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/13/XII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 02/12/2015

Halaman : 2/2

Bagan Alir pasien Petugas pelayanan Menerima resep


klinis psikotropika

Tidak sesuai

Meneliti resep
psikotropika dan
narkotika

sesuai

Menyerahkan nota Menjelaskan obat Menyiapkan obat


pembayaran psikotropika

Memberikan obat Pencatatan obat


keluar

Selesai pulang
Unit terkait 1.Ruang farmasi
2.Petugas medis
3.Pasien/keluarga pasien.

PENGGUNAAN OBAT YANG


DIBAWA SENDIRI OLEH PASIEN
ATAU KELUARGA

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/10/IX-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit :15 /09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP : 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Penggunaan Obat yang dibawa sendiri oleh Pasien atau keluarga adalah
Penggunaan obat yang langsung di bawa sendiri oleh pasien rawat jalan atau
rawat inap dan selanjutnya di gunakan dan dikelola sendiri tentang cara
menyimpannya, dan cara penggunaannya.

Tujuan 1.Memudahkan pasien atau keluarga dalam menggunakan obat tersebut.


2.Meringankan beban petugas farmasi dalam pengawasan pemakaian obat

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/318/433.106.9/2015 Tentang


Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh Pelanggan dan Keluarga
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah- 1.Perawat atau petugas kesehatan d rawat inap atau UGD melihat dan
Langkah menerima obat yang diajukan oleh pasien/dimiliki pasien
2.Perawat kesehatan atau petugas kesehatan melaporkan dan menayakan
tentang obat tersebut kepada dokter
3.Dokter jaga memberi penjelasan tentang obat tersebut, nama obat, dosis
obat, kegunaan obat, cara penggunaan yang dianjurkan, dan efek samping
obat. Serta menjelaskan apakah obat itu boleh dikonsumsi atau tidak.

Pasien
Petugas farmasi Menyerahkan
Bagan Alir obat
Mengembalikan obat
pd pasien Menjelaskan tetang obar
selesai
yang di bawa ke rumah

Unit terkait 1.Ruang farmasi.


2.Pasien atau keluarga pasien.

PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIK

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/14/XII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 02/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT DINAS SUROSO
KESEHATAN NIP 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pengawasan dan pengendalian obat psikotropika dan narkotika adalah :


Prosedur ini mengatur pengawasan dan pengendalian penggunaan
psikotropik dan narkotik

Tujuan Sebagai pedoman dalam pengawasan dan pengendalian penggunaan


pskikotropik dan narkotik

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No:445/323/433.106.9/2015 Tentang


Peresepan Psikotropika dan Narkotika

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-langkah 1.Resep psikotropik dan narkotik di beri penandaan khusus


2.Identifikasi pasien penerima resep psikotropik dan narkotika di verifikasi
kebenarannya saat penyerahan obat
3.Pengendalian obat psikotropik dan narkotika melalui tertib adminitrasi
kartu stock dan buku banru penyerahan obat psikotropik dan narkotika
4.Petugas farmasi menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien tentang
obat psikotropika yang akan dikonsumsinya, termasuk reaksi yang akan
terjadi setelah minum obat
Bagan Alir
Tim pengendali
Ruang farmasi
Mutumutu
pkmpkm
Memeriksa resep Memeriksa cara Memeriksa obat
narkotika dan penyimpanan obat narkotika dan
psikotropika narkotik dan psikotropika
psikotropika

Penjelasan ttg obat Menyerahkan obat


psikotropika dan Selesai
psikotropika pada
narkotika dan reaksinya
pasien

Unit terkait 1.Ruang farmasi,


2.Unit pelayanan klinis

PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN


DAN PELEBELAN

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/15/XII-2015
No.Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 02/12/2015

Halaman : 1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian ● Pemberian obat pada pasien adalah suatu prosedur dan penggunaan obat yang
di berikan pada pasien
● Pelebelan adalah suatu tanda khusus pada obat yang sering menyebabkan
terjadinya kesalahan/kesalahan serius(Sentinu event),obat yang beresiko
tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (Adverse outcome )
seperti obat yang terlihat mirip dan kdengarannya mirip ( nama obat rupa,dan
ucapan mirip/ NORUM ) atau look alike sound alike/LASA)

Tujuan 1. Agar keluarga/pelanggan memahami tentang penggunaan obat dan cara


mengkonsumsi dan penyimpanan yang benar
2. Untuk keamanan obat obat yang perlu di waspadai
3. Untuk menghindari kesalahan pemberian obat

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/428/433.106.9/2015 Tentang Standart


dan Layanan Klinis

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1. Petugas farmasi menjelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Petugas farmasi membacakan obat sesuai dengan pasien dengan prinsip
benar obat,benar pasien,benar dosis,dan benar waktu
3. Petugas memberi label warna merah pada kumpulan obat obat yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip(Nama obat rupa dan ucapan
mirip
4. Memberi Label “Obat High Alert”warna merah pada obat-obat konsetrat
tinggi.
5. Kebijakan atau prosedur tersebut dipantau pelaksanannya
6. Petugas farmasi menjelaskan tentang nama obat, dosis, cara minum dan
cara menyimpan obat, serta efek samping obat
7. Petugas farmasi menyerahkan kepada keluarga pasien/pasien.
PEMERINTAH DAERAH PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN 196002241983031005
DAN PELEBELAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/15/XII-2015
No.Revisi : 00

SOP Tanggal terbit : 02/12/2015

Halaman : 2/2

Petugas farmasi
Pasien
Bagan Alir

Memberi label obat Menyiapkan obat

Menjelaskan cara Menyerahkan obat


penggunaan obat

Pencatatan obat Menyerahkan nota


pembayaran

Selesai ,pasien
pulang

Unit Terkait 1.Ruang farmasi,


PEMBERIAN INFORMASI
PENGGUNAAN OBAT

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/06/IX-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit : 12/09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS 196002241983031005

Pengertian Pemberian Informasi penggunaan Obat adalah Menjelaskan pada pelanggan


tentang obat yang akan di konsumsi/dosis, aturan minum serta efek
pemakaian obat
Tujuan Pelanggan mengetahui dan mengerti tentang obat yang di beri oleh petugas
kamar obat berkaitan dengan dosis, cara minum, efek samping dan cara
penyimpanannya.
Kebijakan Kepala Puskesmas
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi memberikan dan menyebarkan informasi kepada pasien


secara aktif dan pasif tentang obat-obatan , nama obat, dosis obat, cara
minum, cara menyimpan obat, dll
2.Petugas farmasi menjawab pertanyaan dari pasien secara langsung ataupun
per telpon.
3.Petugas farmasi menjelaskan tentang efek samping obat

Menjelaskan tentang
Pasien Petugas farmasi penggunaan obat,dosis,cara
minum, dan efek yang
diinginkan

Bagan Alir Pembayaran obat Menyerahkan obat

Selesai
pasien
pulang

Unit terkait 1.Ruang farmasi


PEMBERIAN INFORMASI TENTANG
EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK
YANG DIHARAPKAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/24/XII-2015
No.Revisi :2
SOP
Tanggal terbit : 04/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
Nip : 196002241983031005

Pengertian Pemberian Informasi Tentang Obat-obatan yang diserahkan pada pelanggan


berkaitan dengan penyakit yang diderita.
Informasi menyangkut :Nama Obat,Cara minum Obat,Dosis dalam 1 hari,efek
samping dan konfirmasi pada petugas kesehatan,apabila mengalami kejadian
yang tidak diinginkan.
Tujuan Untuk menghindari tidak terjadinya pemberian obat yang sudah kadaluarsa
pada pelanggan
Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.455/354/433.106.9/2015 Tentang Penanganan
KTD,KNC,KPC
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Menerima resep dari pelanggan dengan ramah


2.Memeriksa resep dengan benar sesuai identitas pelanggan dan obat yang
dibeli
3.Memeriksa ketersediaan stok semua obat – obatan yang akan diberikan
4.Penjelasan pada pelanggan tentang:Nama Obat,Aturan Pakai,Dosis 1
Hari,Efik samping,Cara simpan Obat,dan melaporkan pada petugas kesehatan
apabila terjadi hal-hal yang kurang nyaman.

Mejelaskan pada pasien


Pasien Petugas farmasi ttg obat,efek samping obat
atau efek yang tidak di
harapkan

Bagan Alir

Pembayaran obat Menyerahkan obat

Selesai

Unit terkait Ruang farmasi


PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT
DI RUMAH

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/07/IX-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit :14 /09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT DINAS SUROSO
KESEHATAN NIP : 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Petunjuk Penggunaan Obat di rumah adalah Melakukan Penyimpanan obat


dirumah sendiri oleh pelanggan untuk kepentingan penggunaan oleh pelanggan
Tujuan 1.Menjamin sediaan farmasi obat tetap patens
2.Kwalitas obat tetap terjaga
3.Aman dari jangkauwan anak anak
Kebijakan Kepala Puskesmas
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Jelaskan pada pasien/keluarga tentang obat yang dibawa pulang tersebut
2.Jelaskan pada pasien cara menyimpanan obat dirumah
- Tempat yang aman dan mudah diambil
- Terhindar dari jangkauwan anak anak
- Letakkan obat pada lemari/mejadan jangan terkena matahari
- Obat yang perlu disimpan pada suhu dingin
- Melaporkan sesuatu yang terjadi setelah minum obat

Bagan Alir
Pasien Menjelaskan cara
Ruang farmasi penyimpanan obat
di rumah

Melakukan tanya
Menyerahkan obat jawab dengan
pasien ,apabila ada
yang kurang jelas

Selesai

Unit terkait Ruang farmasi,


PENANGANAN OBAT
KADALUARSA / RUSAK

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/04/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 07/09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Penanganan Obat Kadaluarsa/Rusak adalah Memisahkan obat-obatan yang


rusak dan kadaluarsa untuk di kembalikan ke gudang obat.
Tujuan Melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sedian
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memnuhi
persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan.Kebijakan Prosedur
Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/324/433.106.9/2015 Tentang Penanganan
Obat Kadaluarsa atau Rusak
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1. Petugas farmasi memeriksa semua obat yang ada di ruang farmasi
2. Petugas farmasi mengelompokkan obat-obatan yang kadarluarsa
3. Petugas farmasi mengemas obat kadaluarsa dalam tempat tertentu
4. Petugas farmasi mencatat obat-obatan yang kadaluarsa
5. Petugas farmasi mengembalikan obat-obat yang kadaluarsa ke gudang obat
6. Petugas gudang obat melaporkan hal tersebut ke Kapus dilanjutkan ke
dinkes kabupaten untuk berita acara pemusnahan obat kadaluarsa

Memeriksa semua obat


Petugas
Gudang farmasi dan lebel tgl obat
Bagan Alir farmasi

Mengemas obat Mencatat oabat Mengelompokkan obat


kadaluarsa kadaluarsa yang kadaluarsa

Mengembalikan obat Pemusnahan obat


selesai
yg kadaluarsa kadaluarsa

Unit terkait Ruang farmasi dan gudang Obat


PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/09/IX-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit : 15 /09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP :
196002241983031005

Pengertian Pelaporan Efek samping Obat adalah : Laporan atau pemberitahuan dari
pasien atau keluarga pasien tentang kejadian/efek samping Yang terjadi pada
pasien setelah mengkonsumsi obat dari petugas unit pelayanan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah petugas untuk :
1.Menemukan efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat,tidak
dikenal,Frekwensinya jarang.
2.Menentukan Frekwensi dan insidental efek samping obat yang sedah
dikenali,yang baru saja ditemukan.
3.Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi
timbulnya efek samping obat atau mempengaruhi angka kejadian dan
hebatnya efek samping obat
4Keselamatan pelanggan terjamin

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK.No. 445/428/433.106.9/2015 Tentang Standart


dan Layanan Klinis.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1-Petugas farmasi menerima keluhan dari pasien tentang ESO


2-Petugas farmasi menanyakan riwayat alergi sebelunya
3-Petugas farmasi meminta obat yang diminum dan mencocokkan dengan
catatan terapi
4-Petugas farmasimenanyakan keadaan pasien
5-Petugas farmasi memeriksa catatan resep dan penulis resep
6-Petugas farmasi konfirmasi pada penulis resep
7-Petugas farmasi melakukan tindakan sesuai advis penulis resep
8-Petugas farmasi melakukan koordinasi dengan petugas rawat inap dan ugd
tentang tindakan dan evaluasi hasil tindakan
9-Petugas mencatat kejadian efek samping obat dibuku laporan ESO
10-selesai
PEMERINTAH DAERAH PELAPORAN EFEK SAMPING SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN NIP:196002241983031005
OBAT
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/09/IX-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 15 /09/2015

Halaman : 1/2

Ruang farmasi Mencatat identitas


Pasien pelapor
Bagan Alir

Memeriksa resep Menanyakan Memeriksa obat


dan penulis resep keadaan pasien yang di minum

Konfirmasi pada Melakukan Melakukan


penulis resep tindakan sesuai koordinasi dengan
advis penulis resep petugas rawat inap
dan ugd tentang
Evaluasi hasil
tindakan

Pencatatan efek
samping obat

Selesai

Unit Terkait 1. Ruang farmasi


2. Pasien/Keluarga
3. Petugas unit pelayanan
PENCATATAN, PEMANTAUAN,
PELAPORAN, EFEK SAMPING
OBAT / KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan)
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/19/XII-2015
No.Revisi :2
SOP
Tanggal terbit : 04/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Pencatatan,pemantauan ,pelaporan, efek samping obat/ktd. Adalah : Suatu


proses kegiatan yang di lakukan oleh petugas farmasi untuk mencatat,
memantau terhadap efek samping obat yang di konsumsi oleh pasien.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk identifikasi kejadian yang
mengakibat kan cidera pada pelanggan.
Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK No.445/325/433.106.9/2015 Tentang Peanggung
jawab tindak lanjut pelaporan.
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi mecatat semua obat keluar melalui catatan resep.
2.Petugas farmasi memberi informasi yang luas pada setiap pasien atau
keluarga tentang obat dan efek samping obat.
3,Petugas farmasi .menganjurkan kepada pasien agar segera melaporkas kepada
petugas jika terjadi hal hal yang tidak dinginkan setelah mengkonsumsi obat.
4.Petugas farmasi mencatat semua kejadian yang tidak dinginkan setelah
mengkonsumsi obat
5.Melakukan tindakan tehadap ktd sesuai advis dokter
6,Simtem laporan pada atasan tetang kejadian yang tidak dinginkan

Memberi informasi ttg


pasien Ruang farmasi efek samping obat
kepada petugas farmasi

Bagan Alir Instruksi segera Mencatat obat yg di Klarifikasi tentang


berhenti minum obat konsumsi pasien obat yang di minum

Melakukan tindakan Memberi tahu kepada


sesuai advis dokter petugas farmasi ttg ktd

selesai

Unit terkait Ruang farmasi,dan UGD dan Rawat Inap


TINDAK LANJUT EFEK SAMPING
OBAT DAN KTD

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/25/XII-2015
No.Revisi :2
SOP
Tanggal terbit : 05/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT DINAS SUROSO
KESEHATAN NIP : 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Tindak lanjut efek samping adalah suatu pemantauan terhadap efek samping
obat setelah pelanggan meminum obat
KTD Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan setelah obat di minum oleh
pelanggan
Tujuan 1.Mencegah Terjadinya KTD
2.Peningkatan Mutu Peelayanan
3.Memecahkan Masalah untuk pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan
Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK.No.445/428/433.106.9/2015 Tentang Penanganan
KTD,KTC,KPC,KNC
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi . Menerima Keluhan/laporan/Informasi tentang efek


samping obat dari pasien atau keluarga
2.Klarifikasi tentang identitas pasien, obat yang di konsumsi, keadaan pasien
saatini
3.Petugas farmasi memerintahkan kepada pasien agar menghentikan minum
obat
4.Petugas farmasi melakukan konfirmasi kepada petugas pelayanan klinis
pemberi resep
5.Penanganan lebih lanjut terhadap pasein yang mengalami gangguan efek
samping obat
6.Pencatatan dan pelaporan efek samping obat
PEMERINTAH DAERAH TINDAK LANJUT EFEK SAMPING SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN NIP : 196002241983031005
OBAT DAN KTD
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/25/XII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 05/12/2015

Halaman : 1/2

Pasien Ruang farmasi Menerima laporan efek


samping obat

Memerintahkan untuk
menghentikan obat yg Klarifikasi obat dan
di minum keadaan pasien

Konfimasi pd Perubahan resep


petugas penulis oleh tenaga medis
resep

Menyerahkan obat pd Pergantian obat


pasien

selesai

Unit Terkait 1-Ruang farmasi


2-Pasien / Keluarga
3-Petugas Unit pelayanan
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
DAN KNC

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/22/XII-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 05-12-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP : 196002241983031005

Pengertian Identifikasi dan Pelaporan Kesalahan Pemberian Obat Dan KNC adalah :
Melakukan Indentifikasi terhadap masalah kesalahan pemberian
obat,Melaporkan kesalahan pemberian obat dan kejadian nyaris cidera yang
terjadi pada pasien
Tujuan 1.Deteksi dini terhadap resiko KNC
2.Menentukan Langkah-langkah tindakan pencegahan tewrjadinya KNC
3.Meningkatkan mutu pelayanan farmasi dan keselamatan pasien

Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK.No.445/428/433.106.9/2015 Tentang Penanganan


KTD,KTC,KPC,KNC.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-langkah 1.Melakukan Cross cekk dengan teliti tentang obat yang sudah di berikan pada
pelanggan.
2.Cross cekk obat-obatan yang dikomsumsi pelanggan rawat inap baik oral
maupun Injeksi
3Menerima laporan pelanngan/Keluarga tentang keadaan pelanggan yang
kurang nyaman setelah minum obat-obatan atau setelah Observasi Injeksi
4Memantau langsung pelanggan dan Cross cekk tentang obat yang diminum
atau injeksi yang masuk
5.Penanganan Tingkatan dan Tim Medis dan Paramedis untuk mengatasi
masalah.
6.Evaluasi hasil tindakan medis/Paramedis
7.DokumentasiPencatatan dan pelaporan.

Unit terkait 1-Ruang farmasi


2. pelayanan klinis
LAPORAN KESALAHAN
PEMBERIAN OBAT DAN KNC

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/16/XII-2015
No.Revisi :2

SOP Tanggal terbit : 03/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC adalah : Mekanisme pelaporan
yang di lakukan oleh pasien atau keluarga pasien terhada petugas farmasi
berkaitan dengan keadaan pasien setelah mengkonsumsi obat.

Tujuan Sebagai pedoman dalam pelaksanaan laporan kesalahan pemberian obat dan
KNC

Kebijakan Kepala Puskesmas sesuai SK.No.445/428/433.106.9/2015 Tentang Penanganan


KTD,KTC,KPC,KNC.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi Mengulangi penjelasan kepada pasien mengenai kegunaan


obat,dosis obat dan efek samping Obat
2.Petugas farmasi memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan
kembalai hal hal yang belum di mengerti
3.Petugas farmasi menuliskan pada buku laporan khusus apabila terjadi
kesalahan dalam pemberian obat
4.Petugas farmasi melaporkan kepada kepala puskesmas untuk dtindal lanjut

Petugas farmasi Petugas farmasi


Laporan
menerima laporan melakukan cross
Pasein
cek
Bagan Alir

Penanganan kasus Pemeriksaan pasien Kolaborasi dgn


KNC dan obat yg di petugas
konsumsi medis/paramedis

Pencatatan Evaluasi Selesai


kasus
Unit terkait Ruang farmasi,dan UGD dan Rawat Inap
PENYEDIAAN OBAT – OBAT
EMERGENCY DI UNIT KERJA

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/01/VIII-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit : 25/08/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP :
196002241983031005

Pengertian Menyediaan Obat-obatan Emergency pada unit kerja adalah : Penyediaan


obat-abatan emergensi pada unit pelayanan dengan cara di simpsn dalam
kotak emergensi yang sudah tersedia pada masing-masing unit pelayanan

Tujuan 1.Memudahkan penanganan kasus gawat darurat saat di butuhkan


2.Obat emergensi selalu siap untuk di pergunakan

Kebijakan Kepala Puskesma Sesuai SK No.445/320/433.106.9/2015 Tentang


Penyediaan Obat-obat Emergensi di Unit Kerja

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi menyediakan Obat-Obatan Emergency di dalam kotak


emergency yang ada di masing-masing Unit Pelayanan.
2.Mecatat obat-obat yang disiapkan dikotak Emergency
3.Melengkapi obat emergency setiap saat,apabila digunakan/dipakai oleh
petugas Pelayanan.
4.Mengisi lembar obat Emergency yang terpasang dikotak emergency
Buku catatan penggunaan obat emergency
5Memantau dan mengevaluasi setiap hari obat-obatan emergency dikotak
Emergency

Unit pelayanan Menyediakan obat


Petugas klinis emergensi pada
Bagan Alir
farmasi kotak emergensi

Konfirmasi pada Merapikan obat Mencatat obat yang


petugas pelayanan di pasang di kotak
klinis, apabila ada emergensi
obat yg terpakai

Mengisi obat yang Pencatatan obat Selesai


kurang keluar

Unit terkait 1.Ruang farmasi


2.Semua unit pelayanan
PENYIMPANAN OBAT
EMERGENCY DI UNIT
PELAYANAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/02/VIII-2015
No.Revisi :1
SOP
Tanggal terbit : 25/08/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Penyimpanan obat emergency di unit pelayanan adalah kegiatan


penyimpanan obat-obatan emergensi oleh petugas farmasi ysng di butuhkan
pasien secara cepat , tepat serta siap dalam kotak emergancy ,yang sudah
terpasang di masing-masing unit pelayanan.

Tujuan 1.Agar dapat menjamin ketersediaan & keamanan penyimpanan obat


emergency
2.Agar obat emergency dapat selalu tersedia saat di butuhkan
3.Memenuhi kebutuhan terapi / tindakan pelanggan yang memerlukan
penanganan cepat.

Kebijakan Kepala Puskesma Sesuai SK No.445/320/433.106.9/2015 Tentang


Penyediaan Obat-obat Emergensi di Unit Kerja

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-langkah 1. Siapkan obat-obat yang akan di simpan dalam kotak emergency


sesuai dengan daftar obat emergency yang telah di tetepakan
2. Susun obat emergency dalam kotak
3. Petugas farmasi meletakkan kotak obat emergency pada tempat yang
mudah diambil, mudah dilihat, dan aman penempatannya.
4. Setelah petugas medis melakukan tindakan emergency obat
emergency yang telah di gunakan harus cepat diganti sesuai jenis dan
jumlah yang di pakai
5. Pada saat pergantian shif, penanggung jawab shif berikutnya
melakukan pemeriksaan terhadap obat emergency dengan
mencocokkan antara jenis dan jumlah obat yang tersedia.
6. Jika terdapat kekurangan baik jumlah ataupun jenis obat emergency
petugas segera melengkapi kekurangan tersebut.
7. Petugas farmasi menyiapkan obat yang tercantum pada PO untuk di
letakkan dalam kotak emergency dan mengunci kembali kotak
emergency.
PEMERINTAH DAERAH PENYIMPANAN OBAT
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
EMERGENCY DI UNIT NIP : 196002241983031005
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS PELAYANAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/02/VIII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 25/08/2015

Halaman :½

Bagan Alir Petugas Unit Pelayanan Kotak


farmasi emergensi

Memeriksan isi Mencatat obat Menyimpan obat


kotak emergensi yang di masukkan emergensi dalam
kotak

Menambah obat jika Pencatatan obat


Selesai
terpakai keluar setiap hari

Unit terkait 1-Petugas ruang obat


2-Petugas Unit Pelayanan
MONITORING PENYEDIAAN
OBAT EMERGENSI DI UNIT
KERJA

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/20/XII-
2015
SOP No.Revisi :2
Tanggal terbit :04/12/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Monitoring penyediaan oabat emergensi di unit kerja adalah : Melakukan


monitor atau pemeriksaan setiap hari terhadap penyediaan obat emergensi di
unit pelayanan.

Tujuan 1.Untuk mengetahui ketersediaan obat emergensi setiap hari


2.Menambah obat emergensi apabila ada yang terpakai

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/343/433.106.9/2015 Tentang


Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi menyimpan obat emergensi di unit pelayanan klinis.


2.Obat – obatan Emergency disimpan dalam kotak Emergency dalam kead
terkunci dan tersegel
3.Segel diberi identitas yaitu tanggal pengecekan terakhir dan paraf petugas
4.Kotak Emergency hanya di buka pada saat keadaan emergency oleh petugas
5.Obat yang telah dipakai pada keadaaan Emergency diresepkan kembali
untuk penggantian stok obat – obatan Emergency yang telah terpakai
6.Setelah obat diganti petugas farmasi mengunci dan mensegel kembali kotak
emergency
7.Pengontrolan obat – obatan Emergency dilakukan oleh petugas farmasi
8.Pengontrolan oleh petugas farmasi dilkukan pada saat stock yaitu 1 bulan
sekali
9.Petugas farmasi mengecek jumlah stok dan kadaluarsa obat
PEMERINTAH DAERAH MONITORING PENYEDIAAN SUROSO
KABUPATEN BANGKALAN NIP : 196002241983031005
OBAT EMERGENSI DI UNIT
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS KERJA

No.Dokumen :SOP-PKM-KLP/P3-
K.O/20/XII-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit :04/12/2015

Halaman : 1/2

Mendatangi unit Memeriksa tempat


Bagan Alir Petugas pelayanan dan obat emergensi
farmasi

Memeriksa catatan
Menambahkan obat Mencocokkan catatan
obat dengan obat yang obat emergensi
jika ada yang terpakai
ada

Mencatat pemakaian Komunikasi dengan


dan penambahan obat petugas pelayanan
klinis

Selaesai

Unit Terkait 1-Ruang farmasi


2-Petugas Unit pelyanan klinis
PENYIMPANAN OBAT DI
GUDANG OBAT PUSKESMAS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
G.O-03/IX-2015
No.Revisi : 01
SO
P Tanggal terbit :11/09/2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Penyimpanan obat di gudang obat PKM adalah : Mekanisme


penyimpanan obat yang di lakukan di gudang obat puskesmas, setelah
mendapatkan obat dari DINKESKAB.

Tujuan Sebagai acuan dalam menyimpan obat di gudang obat puskesmas agar
rapi dan terpelihara kwalitasnya.

Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/344/433.106.9/2015 Tentang


peresepan,pemesanan, dan Pengelolaan obat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.

Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas farmasi menerima obat yang datang dari dinkeskab


2.Petugas farmasi.memeriksa obat sesuai catatan obat dari dinkes
kabupaten sesuai jumlah
3.Petugas farmasi memilah obat sesuai kategori obat oral, dan injeksi,
atau cairan,
4.Petugas farmasi menyimpan obat di gudang obat sesuai kategori obat
5.Petugas farmasi mencatat obat dalam buku penerimaan.

Menerima 0bat Memeriksa jumlah


Obat obat
datang

Memilah obat
Mencatat obat Menyimpan obat
sesuai kategori
dalam buku dalam gudang obat
penerimaan

Selaesai
Bagan Alir

Unit Terkait 1-Putugas gugang obat


DISTRIBUSI OBAT DARI
GUDANG OBAT PKM DI UNIT
PELAYANAN KESEHATAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
G.O-04/IX-2015
No.Revisi : 00
SO
P Tanggal terbit :11/09/2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP : 196002241983031005

Pengertian Distribusi obat dari gudang obat ke unit pelayanan kesehatan adalah :
Pendistribusia obat yang di lakukan oleh petugas gudang obat kepada unit
pelayanan kesehatan yang ada di PKM klampis.
Tujuan Melengkapi kebutuhan obat pada unit pelayanan kesehatan di PKM
klampis
Kebijakan Kepala Puskesmas Sesuai SK No.445/344/433.106.9/2015 Tentang
peresepan,pemesanan, dan Pengelolaan obat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan R I Nomor 30 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.
Prosedur/Langkah-Langkah 1.Petugas gudang obat menerima pengajuan LPLPO dari unit pelayanan
kesehatan
2.Petugas meneliti dan memeriksa permintaan obat dari unit yankes
3.Petugas gudang obat menyiapkan dan mengemas obat sesuai permintaan
unit yankes
4.Petugas gudang obat mencatat semua obat yang sudah di kemas dan di
tandatanagani lembar penyerahan obat

Gudang obat Memeriksa LPLPO


Bagan Alir Petugas
yankes

Pencatatan dan Mengemas


pelaporan permintaan obat

Selaesai

Unit Terkait 1-Unit pelayanan kesehatan


2.Ruang farmasi
3.Gudang obat
BAB VIII REKAPAN SOP AKREDITASI 2015
LABORATORIUM

1. SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM


2. SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN,PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
3. SOP PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN LAB.
4. SOP PENILAIAN KETEPATAN WAKTUPENYERAHAN HASIL LABORATORIUM
5. SOP PELAYANAN DI LUAR JAM KERJA.
6. SOP PEMERIKSAAN LAB YANG BERISIKO TINGGI.
7. SOP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI PETUGAS LAB.
8. SOP PENGGUNAAN APD.
9. SOP PEMATAUAN TERHADAP PENGGUNAAN APD.
10. SOP PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.
11. SOP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN LAB.
12. SOP PENGELOLAAN REAGEN.
13. SOP PENGELOLAAN LIMBAH.
14. SOP PEMANTAUAN WAKTU HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN URGEN/GAWAT DARURAT
15. SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS,,,,DI REKAM MEDIS
16. SOP PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG KRITIS,,,,PENETAPAN NILAI AMBANG BATAS
17. SOP HASIL MONITORING, HASIL MONITORING, DAN TINDAK LANJUT MONITORING.
18. SOP PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI REAGENSIA.
19. SOP PELABELAN
20. SOP EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI ,HASIL RENTANG NILAI DAN TINDAK LANJUT.
21. SOP PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM.
22. SOP KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN
23. SOP PERBAIKAN DAN BUKTI PELAKSANAAN PERBAIKAN.
24. SOP RUJUKAN LABORATORIUM.
25. SOP PMI DAN PME , BUKTI PELAKSANAAN PMI DAN PME.
26. SOP PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN PELAPORAN INSIDEN ,,,BUKTI LAPORAN.
27. SOP PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA.
28. SOP PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO LABORATORIUM,,,,BUKTI PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO.
29. SOP ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTIK KESELAMATAN /KEAMANAN KERJA.
30. SOP PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK PROSEDUR BARU,BAHAN BEBAHAYA,PERALATAN BARU.
SOP BAB VIII REKAPAN AKREDITASI 2015

RUANG FARMASI

1. SOP PENILAIAN,PENGENDALIAN, PENYEDIAAN, DAN PENGGUNAAN OBAT.


2. SOP PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT.
3. SOP TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAN OBAT.
4. SOP EVALUASI KETERSEDIAN OBAT TERHADAP FORMULARIUM
5. SOP EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN DENGAN FORMULARIUM.
6. SOP PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT.
7. SOP MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT KADALUARSA.
8. SOP PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA.
9. SOP PENGGUNAAN OBAT YANG DI BAWA SENDIRI OLEH PASIEN/KELUARGA.
10.SOP PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN
NARKOTIKA.
11.SOP PENYIMPANAN OBAT
12.SOP PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN DAN PELABELAN.
13.SOP PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT.
14.SOP PEMBERIAN INFORMASI TENTANG EFEK SAMPING OBAT ATAU EFEK YG TDK DI
HARAPKAN
15.SOP TENTANG PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT DI RUMAH.
16.SOP PENANGANAN OBAT KADALUARSA/RUSAK.
17.SOP PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT.
18.SOP PENCATATAN ,PEMANTAUAN,PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT. KTD
19.SOP TINDAK LANJUT EFEK SAMPING OBAT DAN KTD.
20.SOP IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC.
21.SOP PENYEDIAAN OABAT EMERGENSI DI UNIT KERJA.
22.SOP PENYIMPANAN OBAT EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
23.SOP MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA.
BAB VIII REKAPAN SOP AKREDITASI 2015

REKAM MEDIS
1. SOP AKSES TERHADAP REKAM MEDIS
2. SOP PENYIMPANAN REKAM MEDIS
3. SOP PENILAIAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN ISI REKAM MEDIS
4. SOP KERAHASIAAN REKAM MEDIS.

KESEHATAN LINKUNGAN
1. SOP PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS.
2. SOP PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI LISTRIK, AIR, VENTILASI,
GAS DAN SISTEM LAIN YANG DI GUNAKAN DI PUSKESMAS.
3. SOP JIKA TERJADI KEBAKARAN.
4. SOP PEMANTAUAN PEMELIHARAAN, PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN.

PERALATAN DAN INVENTARISASI


1. SOP INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN
BAHAN BERBAHAYA.
2. SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA.
3. SOP PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN
BAHAN BERBAHAYA.
4. SOP MEMISAHKAN ALAT YANG BERSIH DAN ALAT YANG KOTOR, ALAT YANG
MEMERLUKAN STERILILASI.
5. SOP STERILISASI.
6. SOP PEMANTAUAN BERKALA PELAKSANAAN PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN
STERILISASI INSTRUMEN.
7. SOP TENTANG PENANGANAN BANTUAN PERALATAN.
8. SOP KONTROL PERALATAN DAN PERAWATAN SECARA RUTIN UNTUK
PERALATAN KLINIS YANG DI GUNAKAN.
9. SOP PERGANTIAN DAN PERBAIKAN ALAT YANG RUSAK.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.


1. SOP PENILAIAN KUALIFIKASI TENAGA YANG MEMBERI PELAYANAN KLINIS.
2. SOP KREDENSIAL ,TIM KREDENSIAL ,BUKTI SERTIFIKASI DAN LESENSI.
3. SOP PENINGKATAN KOMPETENSI, PEMETAAN KOMPETENSI, RENCANA
PENINGKATAN KOMPETENSI.
4. SOP PENILAIAN KINERJA PETUGAS PEMBERI PELAYANAN KLINIS.
5. SOP EVALUASI HASIL MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN LATIHAN.
6. SOP EVALUASI TERHADAP URAIAN TUGAS DAN PEMBERIAN KEWENANGAN
PADA PETUGAS PEMBERI PELAYANANKLINIS.

Anda mungkin juga menyukai