Anda di halaman 1dari 125

SURVEY PENDEKATAN KELUARGA

SEHAT
No Dokumen : SOP/UKM/KLP/
001/2017
No.Revisi :-
SOP
Tanggal terbit : 2-DES-2017
Halaman : 1/2

PEMDA
KABUPATEN
BANGKALAN
UPT DINAS
KESEHATAN
PUSKESMAS SUROSO
KLAMPIS NIP 196002241983031005

Pengertian Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Kegiatan Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi
keluarga- keluarga di wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara
terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga (Prokesga).

Tujuan 1. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, Kemenkes th
2016
2. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga,
Kemenkes, 2016

Alat dan bahan 1. Kartu Identitas petugas pendata


2. Tas dokumen
3. Prokesga
4. Pinkesga
5. Stiker
6. Bulpoin
7. Form daftar kunjungan rumah

Kebijakan 1. Permenkes No 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia


Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
2. SK Kepala Puskesmas Nomor ...... tentang Pendekatan Keluarga Sehat Puskesmas
Klampis

Referensi 1. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, Kemenkes,
2016
2. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Dengan Pendekatan Keluarga,
Kemenkes

Langkah langkah 1. Melakukan inventarisasi data jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas
2. Menyiapkan instrumen pendataan (prokesga, pinkesga)
3. Menyiapkan petugas pendataan
4. Melakukan pembagian wilayah
5. Menetapkan jadwal kunjungan rumah
6. Melaksanakan kunjungan rumah
7. Melaksanakan pencatatan hasil wawancara dengan KK dan Anggota Rumah Tangga
dalam Prokesga.
8. Memberikan 1 buah pinkesga kepada KK / anggota rumah tangga dalam satu rumah
9. Menempelkan stiker pada jendela / pintu depan rumah
Hal yg perlu 1. Semua data dan informasi yang diperoleh dari keluarga dalam kunjungan rumah
diperhatikan bukanlah untuk disebarluaskan atau disampaikan kepada keluarga atau orang lain. Jika
pun kasusnya harus dibicarakan dengan keluarga atau orang lain hendaknya dilakukan
tanpa menyebut nama (anonym). Atau sesudah mendapat ijin dari keluarga yang
bersangkutan.
2. Pembicaraan tentang masalah kesehatan suatu keluarga kepada pihak-pihak lain hanya
dilakukan apabila masalah tersebut tidak dapat diatasi sendiri, sehingga memerlukan
dukungan/bantuan dari komunitas (misalnya Dasawisma) atau pemuka masyarakat.
3. Pada kunjungan berikutnya, tetap tunjukkan perhatian dan berikan penghargaan berupa
pujian atau ungkapan rasa senang terhadap upaya yang telah dilakukan keluarga
4. Kalaupun keluarga melakukan saran Pembina Keluarga secara kurang benar atau bahkan
salah/keliru, hendaknya tidak dimarahi atau ditegur dengan keras. Tunjukkan sikap dapat
memahami kesalahan/kekurangsempurnaan, dan teruslah dengan sabar membimbing
keluarga tersebut. Jika perlu ulangilah penjelasan yang pernah disampaikan dengan
menggunakan bahasa atau cara lain yang mungkin lebih mudah dipahami oleh keluarga.
5. Satu keluarga pasti berbeda dengan keluarga lain dalam berbagai hal kondisi sosial
ekonomi, suku bangsa, agama, sikap dan perilaku, dan lain-lain. Oleh sebab itu,
Pembina Keluarga hendaknya bersikap luwes dan berupaya menyesuaikan diri dengan
setiap situasi dan kondisi yang dijumpai

Unit terkait UKP dan UKM

Dokumen terkait 1. Prokesga


2. Form daftar kujungan rumah
SISTIM TRANSPORTASI
RUJUKAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP
/P3-R.I-88/XI-2015
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 04-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
SUROSO
BANGKALAN UPT DINAS
NIP1966002241983031005
KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melakukan sitim rujukan pasien dengan menggunakan ambulance ke tempat


fasilitas kesehatan lain

Tujuan 1. Pelaksanaan sistim rujukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


2. Kelancaran dalam sistim rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain.
3. Terjaganya keselamatan pasien dalam pejalanan menuju tempat fasilitas
kesehatan yg di tuju.

Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas UGD dan Rawat inap

Referensi Peraturan menteri kesehatan republik indonesia No. 001 Tahun 2012 tentang
sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan.
Prosedur/Langkah 1. Perawat menjelaskan pada pasien tentang sistim transportasi rujukan ke
Pelaksanaan fasilitas kesehatan lain.
2. Untuk pasien umum jelaskan tentang biaya sesuai perda.
3. Untuk pasien Bpjs, sehati, dan spm, biaya gratis.
4. Jelaskan tentang setiap rujukan pasien dengan ada alat kesehatan yg
melekat di badan ,harus menggunakan ambulance dan di antar perawat
dan ada surat rujukan dari puskesmas.
5. Lakukan tandatangan surat persetujuan rujukan.
6. Selesaikan administrasi di puskesmas.
7. Siapkan sopir dan Ambulan untuk berangkat ke fasilitas kesehatan yang
lain.

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


Persiapan pelanggan yg akan dirujuk.
No.Dokumen :
No.Revisi :

SOP Tanggal terbit :


Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN
BANGKALAN UPT
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melakukan persiapan pelanggan yg akan di rujuk ke
faskes lain
Tujuan Mendapatkan pelayanan yg lebih intensif dengan
fasilitas yg lebih memadahi.
Kebijakan Kepala puskesmas kepada petugas
Referensi Permeskes Ri no.001 th 2012. Pasal 3.
Prosedur/Langkah 1.jelaskan pd pelanggan tetang penyakit yg diritanya.
Pelaksanaan 2.lakukan komonikasi terapeutik,agar pelanggan
kooperatif dgn rencana rujukan.
3.Beri sopport agar pelanggan merasa tenang dan yakin
bahwa dirinya bisa sembuh.
4.Lakukan persetujuan rujukan pada pelanggan atau
keluarga dan tanda tangan.
5Siapkan data yg diperlukan untuk rujukan.
6Lakukan Kelengkapan administrasi di PKM
7.Siapkan sistim rujukan untuk berangkat ke faskes yg
lain

Unit terkait 1. UGD dan rawat inap


PENGIRIMAN SAMPLE KE
LABORATORIUM
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Mengirimkan bahan sample berupa darah, urine, faeces, sputum dan bahan lain ke
laboratorium

Tujuan Membantu menegakkan diagnosa

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan PERSIAPAN


1. Baki sedang
2. Blangko permintaan laboratorium
3. Bahan yang diperiksa
4. Buku ekspedisi

TATA LAKSANA
1. Petugas menyiapkan baki sedang dan menaruh bahan sample diatasnya
2. petugas mencatat macam pemeriksaan kedalam buku ekspedisi
3. Petugas meletakan blangko pemeriksaan/permintaan kedalam buku ekspedisi
4. Selanjutnya petugas membawa sample dan buku ekspedisi ke laboratorium dan
melakukan serah terima dengan petugas laboratorium

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
PENGAMBILAN HASIL LABORATORIUM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

SUROSO
NIP
1966002241983031005
Pengertian Pengambilan hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan sample yang telah
dikirim atas permintaan dokter yang merawat

Tujuan Membantu dokter dalam menegakkan diagnosa

Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua unit pelayanan di Puskesmas.

Referensi Permenpan No.035 tahaun 2012

Prosedur/Langkah pelaksanaan PERSIAPAN


1.Buku ekspedisi

TATA LAKSANA
1. Petugas membawa buku ekspedisi ke laboratorium
2. Petugas melakkan cross check hasil laboratorium dengan buku ekspedisi
3. Petugas membawa hasil laboratorium ke ruangan
4. petugas memasukkan hasil laboratorium kedalam status pasien dan nota
biayanya

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
Alur pelayanan di PKM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP1966002241983031005

Pengertian Tahapan yang harus di lalui atau di lakukan oleh setiap pelanggan
yang memerlukan pelayanan di PKM

Tujuan Kelancaran dan ketertipan pelayanan dan administrasi di PKM

Referensi
Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Setiap pelanggan datang di PKM harus mendatarkan diri di
loket
2.Petugas loket harus memilah kepentingan pelanggan
[Pelayanan yg di butuhkan pelanggan]
3.Petugas loket mencatat data dan identitas pelanggan pada
rekam medik
4. Petugas loket menyerahkan atau mengantarkan pelanggan
dengan membawa rekam medik pada unit pelayanan yg di
perlukan.
3.Pelanggan masuk pada ruang pelayanan yg di perlukan.
5.Setelah selesai ruang pelayanan ,Pelanggan mengikuti arahan
petugas pelayanan [perlu pemeriksaan lab, atau langgung ke
ruang farmasi]
6.Penyelesaian administrasi dan pelanggan pulang.

Unit terkait Petugas loket pendaftaran dan semua petugas pelayanan di PKM
REKAM MEDIS

REKAM MEDIS

REKAM MEDIS

REKAM MEDIS
REKAM MEDIS

REKAM MEDIS

REKAM MEDIS
AKSES TERHADAP REKAM MEDIS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3.RI-
116/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP 1966002241983031005
PUSKESMAS
KLAMPIS

Pengertian Akses terhadap rekam medis adalah : Pemberian kewenangan terhadap petugas
medis dan paramedis di puskesmas untuk mengakses rekam medis, berkaitan dengan
kepentingan data pasien yang ada dalam rekam medis

Tujuan 1.Melengkapi data pasien apabila di perlukan


2.Untuk mengetahui catatan tertentu berkaitan dengan data pasien atau data penyakit
demi Kepentingan pengobatan atau perawatan pasien.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/327/433.106.9/2015. Tentang Akses


Terhadap Rekam Medis

Referensi
Prosedur/Langkah- 1.Petugas medis atau petugas paramedis memberitahukan kepada petugas rekam
langkah medis tentang keperluannya untuk mengakses rekam medis.
2.Petugas rekam medis akan mencari rekam medis yang di perlukan petugas medis
atau paramedis
3.Petugas rekam medis menyerahkan rekam medis yang di perlukan
4 Petugas medis atau para medis membawa rekam medis untuk keperluannya.
5 Petugas medis atau paramedis akan mengembalikan rekam medis kalau sudah
selesai kepentingannya.
6.Rekam medis harus dikembalikan ke petugas rekam medis dalam waktu 1 x 24
jam

Unit terkait Petugas penanggung jawab rekam medis

PENYIMPANAN REKAM MEDIS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3.RI-
116/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP 1966002241983031005
PUSKESMAS
KLAMPIS

Pengertian Penyimpanan rekam medis adalah : Petugas rekam medis melakukan penyimpanan
Rekam medis pada lemari tempat penyimpanan rekam medis

Tujuan 1.Ketertiban penyimpanan rekam medis


2.Menjaga berkas rekam medis dari hal hal yang tidak di harapkan seperti
hilang,atau rusak.
3.Memudahkan akses pencarian rekam medis, apabila di perlukan.

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/329/433.106.9/2015. Tentang


Pengkodean, penyimpanan dokumen rekam medis

Referensi
Prosedur/Langkah 1.Petugas rekam medis mengumpulkan semua rekam medis yang sudah di keluarkan
Pelaksanaan ke unit pelayanan setelah selesai jam pelayanan.
2.memilah rekam medis sesuai kode, nama, dan alamat.
3.Menyimpan rekam medis pada lemari yg sudah di tentukan
4.Merapikan susunan rekam medis pada tempatnya.
5.Mengunci lemari rekam medis setelah jam pelayanan

Unit terkait 1. Unit Rekam medis dan unit pelayanan klinis

PENILAIAN KELENGKAPAN DAN


KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3.RI-
71/XI-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP 1966002241983031005
PUSKESMAS
KLAMPIS

Pengertian Penilaian kelengkapan dan kerahasiaan rekam medis adalah : Pemeriksaan yamg di
lakukan oleh petugas rekam medis terhadap kelengkapan isi rekam medis yang
sudan di ambil dari unit pelayanan setelah selesai jam pelayanan.

Tujuan 1.Untuk kelengkapan berkas rekam medis


2.Keakuratan data termasuk data rahasia dari pelanggan
3.Menjaga kerahasiaan dan keamanan rekam medis

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/329/433.106.9/2015. Tentang


Pengkodean, penyimpanan dokumen rekam medis

Referensi
Prosedur/Langkah 1.Petugas rekam medis melakukan pemeriksaan pada berkas rekam medis ,catatan
Pelaksanaan yang ada didalamnya,kelengkapan isi rekam medis, jumlah lembar rekam medis
dan pengisian catatan petugas dalam mengisi item yg ada di dalamnya
2.Petugas rekam medis melakukan konfirmasi pada petugas unit pelayanan ,apabila
terdapat kekurangan data yg ada di rekam medis atau pengisiannya kurang lengkap
3.Petugas rekam medis melengkapi data yang belum terakumodasi oleh petugas unit
pelayanan.dengan Cara menuliskan data sesuai petunjuk petugas di unit pelayanan
klinis.
4.Petugas rekam medis menyimpan rekam medis yang sudah lengkap datanya pada
Lemari rekam medi.

Unit terkait 1.Petugas rekam medis


2.petugas unit pelayanan klinis

MENJAGA
KERAHASIAAN REKAM MEDIS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3.RI-
71/XI-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 26-10-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP 1966002241983031005
PUSKESMAS
KLAMPIS

Pengertian Menjaga kerahasiaan rekam medis adalah : Petugas rekam medis dan petugas
pelayanan klinis akan menjaga semua catatan rekam medis yang bersifat rahasia.dan
hanya boleh di akses oleh petugas unit pelayanan yang berkompeten.Seperti medis
dan para medis.

Tujuan 1.Menghindari terbongkarnya catatan yg bersifat rahasia dari oknum yg tidak


berkepentingan.
2.Menjaga kerahasiaan catatan pasien yang ada di dalam rekam medis.
3.Mudah dalam pengaksesan apabila di perlukan

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/337/433.106.9/2015. Tentang isi


rekam medis

Referensi
Prosedur/Langkah 1.Petugas rekam medis ,medis,dan para medis menjaga kerahasiaan isi dari rekam
Pelaksanaan medis
2.Petugas rekam medis Tidak boleh mengeluarkan rekam medis tanpa ada perintah
dari petugas unit pelayanan yg kompeten.
3.Tidak boleh menceritakan catatan rekam medis kepada orang lain.
4.Rekam medis bisa di keluarkan sewaktu waktu apabila ada perintah dari petugas
unit pelayanan.untuk kepentingan pengobatan atau perawatan
5.Kemudahan dan keakuratan berkas rekam medis dapat di akses apa bila ada
petugas unit pelayanana memerlukan/ membutuhkan dan mendapat ijin dari
penanggung jawab rekam medis

Unit terkait 1.Petugas rekam medis.


2.Petugas unit pelayanan klinis

IDENTIFIKASI PENANGANAN
KELUHAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3.RI-
94/XI-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 29-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
BANGKALAN UPT SUROSO
DINAS KESEHATAN NIP 1966002241983031005
PUSKESMAS
KLAMPIS

Pengertian Identifikasi Penanganan keluhan adalah : Petugas pelayanan klinis Mengidentifikasi


keluhan pelanggan dan keluarga pelanggan sebagai pengguna pelayanan
puskesmas untuk di dokumentasikan dan di analisa keberadaannya serta penanganan
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan

Tujuan 1.Mengetahui keluhan dan kebutuhan pelanggan sebagai pengguna pelayanan di


puskesmas.
2.Menentukan langkah penanganan yang tepat untuk menyelesaikan masalah
keluhan pelanggan
3.Memuaskan pelanggan dalam memanfaatkan pelayanan di puskesmas

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/313/433.106.9/2015. Tentang


Mutu Pelayanan Klinis dan keselamatan pelanggan

Referensi
Prosedur/Langkah 1.Petugas pelayanan klinis menerima semua bentuk laporan atau keluhan pasien
Pelaksanaan Ataupun keluarga pasien
2.Mencatat dan mendokumentasikan dalam buku pengaduan keluhan pelanggan.
3.Petugas pelayanan klinis bisa secara langsung menangani keluhan yang di
sampaikan oleh pasien atau keluarga pasien
4.Jika pemecahan masalah tidak bisa di tangani secara langsung ,maka petugaa akan
meneruskan bentuk keluhan pelanggan kepada petugas tim pengaduan.
5.Evaluasi penanganan keluhan pelanggan ,apakan selesai atau perlu penanganan
tindak lanjut

Unit terkait 1. Petugas pelayanan klinis


2. Tim informasi dan pengaduan Puskesmas Klampis

MANAGEMENT
KEAMANAN
LINGKUNGAN FISIK
PKM
MANAGEMENT
KEAMANAN
LINGKUNGAN FISIK
PKM

MANAGEMENT
KEAMANAN
LINGKUNGAN FISIK
PKM
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PKM

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/KESLING-
01/VII-2015

SOP

No.Revisi :01
Tanggal terbit 28-08-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SUROSO
BANGKALAN UPT NIP:1966002241983031005
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pemantauan lingkungan fisik puskesmas adalah : Pemantauan dan Pemeriksaan


keadaan fisik gedung pkm Yang di lakukan oleh petugas kesehtan lingkungan
Puskesmas secara berkala dan teratur untuk mengetahui kondisi fisik puskesmas,baik
dari dalam gedung maupun dari luar gedung.

Tujuan 1.Agar gedung pkm tetap terpelihara


2.Mengetahui keadaan gedung pkm ,apakah ada kerusakan atau kurang aman untuk
pelanggan,atau perlu perbaikan
3.Melindungi pelanggan pkm dari bahayanya kerusakan gedung pkm yg membuat
pelanggan tidak nyaman berada di puskesmas

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/339/433.106.9/2015 Tentang pemeliharaan


lingkungan fisik Puskesmas

Referensi
Prosedur/Langkah-langkah 1.Petugas kesling Puskesmas memeriksa gedung pkm secara berkala setap 6 bln sekali
2.Petugas Kesling melakukan komunikasi dengan petugas yang menempati ruangan
tentang keadaan fisik Puskesmas.
3.Petugas kesling melakukan pendokumentasian terhadap keadaan fisik Puskesmas
4.Hasil pemantauan lingkungan fisik Puskesmas yang sudan di dokumentasikan akan
di bicarakan dengan kepala Puskesmas.
5.Membuat sisim pelaporan kepada atasan tentang keadan fisik pkm dan
merencanakan tindak lanjut pelaksanaan perbaikan
6.Dokumentasi perbaikan dan kerusakan gedung pkm

Unit terkait 1.Petugas kesling


2.Kepala pkm
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALASI LISTRIK,AIR,VENTILASI
DAN AC RUANGAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
03/VIII- 2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :03- 09-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pemantauan instalasi yang terpasang di pkm dan melakukan pemeliharaannya secara
berkala agar tetap baik dan layak pakai sesuai prosedur

Tujuan 1.Menjaga keamanan dalam pemakaian dan penggunaanya


2.Semua alat alat instalasi yg di gunakan oleh pkm tetap aman dan terpelihara
3.Menghindari terjadinya hal hal tidak di ingikan yang membahayakan petugas dan
pelanggan pkm. Seperti kebakaran

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang


Pemantauan,Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2 KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Melakukan pemantauan instalasi yang tepasang di pkm secara berkala sesuai
jadwal
2.Mencatat semua keadan instalasi yang terpasang di pkm berikut kondisi saat
pemantauan
3.Meminta informasi kepada petugas yg menenpari ruangan tetang keadaan instalasi
yg terpasang
4.Melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat yang terpasang di pkm dan
berkoordinasi dengan petugas kebersiha pkm untuk kebersihan alat yang terpasang
dan ventilasi ruangan ,agar tetap terpelihara dan bersih
5.Melaporkan keadaan instalasi kepada atasan dan mengulkan untuk perbaikan
6.Mendokumentasikan semua keadan istalasi dan melakukan pelaporan

Unit terkait 1.Petugas kesling


2.Pengelola barang pkm
JIKA TERJADI KEBAKARAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P1-
VII-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-08-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme untuk melakukan tindakan pemadaman kebakaran,


penyelamatan aset, penyelamatan petugas,pelanggan dan
proses evakuasi pada penghuni yang ada di dalam puskesmas

Tujuan 1.Untuk memadamkan kebakaran/api


2.Menyelamatkan pelanggan dan petugas yang ada di
dalamnya
3.Menyelamatkan aset yang ada di puskesmas

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/339/433.106.9/2015 Tentang


pemeliharaan lingkungan fisik Puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006 Tentang pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas.

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Petugas berusaha untuk mencari pusat / sumber terjadinya


kebakaran pada seluruh ruangan yang ada di puskesmas.
2.Secepatnya Petugas mengumumkan telah terjadi kebakaran
pada semua penghuni puskesmas.
3.Apabila sumber api terjadinya kebakaran terdeteksi ,maka
lakukan pemadaman api dengan APAR,dan lakukan
permintaan bantuan rekan lintas program untuk membantu
proses pemadaman api.
4.Semua petugas berusaha untuk memberitahukan pelanggan
jalur evakuasi penyelamatan untuk pelanggan dan semua
penghuni yang ada di dalam puskesmas
5.Lakukan permintaan bantuan pada orang-orang di sekitar
puskesmas untuk membantu proses pemadaman api
6.Apabila api belum padam lakukan koordinasi dengan lintas
sektor, terutama kepolisian,untuk menjaga keamanan baik
petugas, pelanggan ,dan aset yang ada di puskesmas
7.Koordinasi degan petugas pemadaman kebakaran
kabupaten ,apabila api belum padam
8.Prinsip Keselamatan dan keamanan di tujukan pada
Pelanggan, Petugas, Dan aset negara

Unit terkait 1.Petugas Kesehatan lingkungan


2.Petugas di Puskesmas
3.Petugas Pemeliharaan lingkungan fisik PKM

PEMANTAUAN,PEMELIHARAAN,P
ERBAIKAN SARANA DAN
PERALATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


111/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melakukan pemantauan pemeliharaan perbaikan sarana dan peralatan yang di


lakukan oleh petugas penanggung jawab pemeliharaan sarana dan peralatan
terhadap semua sarana dan peralatan yang ada di puskesmas dan di gunakan oleh
semua unit pelayanan puskesmas.

Tujuan 1.Pelaksanaan pemeliharaan perbaikan sarana dan peralatan di puskesmas


dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang sudah di tetapkan.
2.Memastikan semua sarana dan peralatan berfungsi dengan baik dan nomal

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2 KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan
dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah –langkah 1.Melakukan pemeriksaan jadwal pelaksanaan pemeliharaan ,perbaikan sarana


dan peralatan yang sudah di tetapkan.
2.Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan pemeliharaan perbaikan sarana
dan peralatan yang sedang di lakukan
3.Melakukan komuniksi pada petugas tentang keadaan atau kondisi sarana dan
peralatan yang tengah di perbaiki
4.Mendokumentasikan semua kegiatan pemeliharaan perbaikan sarana dan
peralatan dalam buku catatan pemeliharaan perbaikan sarana dan peralatan di
PKM
5.Semua hasil pemantauan pemeliharaan perbaikan sarana dan peralatan akan di
laporkan pada petugas bendahara barang dan kepala puskesmas.
Unit terkait 1.Petugas penanggung jawab peralatan dan sarana PKM
2.Petugas kesling PKM
MEMISAHKAN ALAT YG BERSIH
DAN ALAT YG KOTOR,ALAT YG
MEMBUTUHKAN STERILISASI

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


105/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman :1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
Nip.1966002241983031005
Pengertian Memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor,alat yang membutuhkan
sterilisasi adalah : Melakukan pemisahan dan mengelompokkan alat yang kotor
dan alat yang bersih dari unit pelayanan setelah di pergunakan dan
menggolongkan alat yang membutuhkan sterilisasi

Tujuan 1.Memudahkan dalam proses pembersihan alat-alat kesehatan


2.Memudahkan dalam proses sterilisasi
3.Alat-alat kesehatan bisa lebih awet digunakan /tidak cepat rusak

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang


Penanggung jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

Referensi 1. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan


dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2..PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah –langkah 1.Petugas peralatan medis mengumpukan semua alat yang sudah digunakan oleh
petugas pelayanan klinis.
2.Petugas peralatan medis mengelompokkan barang/peralatan sesuai jenis
bahannya
3.Peralatan dari plastik, logam, karet di pilah dan kelompokkan berbeda, agar
lebih mudah pembersihannya.
4.Alat dari logam di bersihkan tersendiri karena perlu penyeterilan yang berbeda
dengan alat yang dari karet dan plastik
5.Alat –alat yang tidak perlu dilakukan sterilisasi di letakkan pada tempanya
dengan rapi.

Unit terkait 1.penanggung jawab peralatan klinis


Sterilisasi

No.Dokumen :PKM-KLP/P3-RI-
110/XI-2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :26-11-2015

Halaman :1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP1966002241983031005

Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah


terjadinya infeksi atau penularan kuman melalui alat medis

Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril

Kebijakan Keputusan kepala puskesmas Nomor 445/349/433.106.9 Tentang pengelolaan


peralatan inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2 KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan
dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah-langkah PENATALAKSANAAN
1.Penyeterilan melaui sterilisator

a- Alat medik dari logam


- Setelah alat medik dipakai alat direndam dengan bayclin kurang lebih 10
menit , dibersihkan dengan sikat,disabun dan dicuci dengan air mengalir.
-Setelah alat dicuci,dikeringkan dengan lap kering dan di kelompokkan sesuai
jenisnya.
-Alat di masukkan dalan kain berlapis dua untuk di bungkus sesuai jenis alat.
-Alat di masukkan dalam sterilisator untuk disteril
- Alat dari logam atu instrumen yang sudah steril dimasukkan dalam bak
instrumen dan di beri tanggal penyeterilan
-Kasa dan alat dari kain di masukkan dalam tromol kasa dan ditutup rapat dan
di catat tanggal penyeterilan

b.Penyeterilan alat dengan menggunakan uap formalin :

-Sarung tangan/handschoen Direndam dengan larutan bayclin kurang lebih 10


menit,dicuci dan dibilas dengan air mengalir,diangin-anginkan samapi dengan
kering.
- Setelan kering dilap dengan kain,diberi talkum diatat kanan/kiri,dimasukkan
dalam kertas minyak.
-Dimasukkan dalam kotak penyeterilan selama 24 jam,dicatat tanggal,jam
penyeterilan.

c. Selang karet/suction ,
canula suqtion,dicuci dengan air mengalir,dianginanginkan diatur, dimasukkan
adalam kotak penyeterilan,waktu penyeterilan 24 jam,dicatat
tanggal,jam penyeterilan.

Sterilisasi

No.Dokumen :PKM-KLP/P3-RI-
110/XI-2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :26-11-2015

Halaman :1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP1966002241983031005

Prosedur/Langkah-langkah - Untuk mempertahankan benang,jarum


dalam keadaan sucihama,dimasukkan dalam
top[les / kotak dengan uap formalin

Keterangan:
1. Lenen set yang telah di steril dengan
hasil basah harus langsung dipakai
(tak lebih dari 24 jam) sesudah steril
2. Penyimpanan alat-alat steril pada
tempat yang kering
3. Bila lebih dari 3 x 24 jam barang
yang telah di steril tidak dipakai,
maka harus disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan
dengan kebutuhan penatalaksanaan

Unit terkait 1.Unit pelaynan klinis


2.Petugas penanggung jawab peralatan
PEMANTAUAN BERKALA
PELAKSANAAN PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN STERILISASI
ALAT KESEHATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-


RI-107/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi alat


kesehatan adalah memantau semua penggunaan alat kesehatan pada semua unit
pelayanan,termasuk pemeliharaan dan proses sterilisasi alkes.

Tujuan 1.Terpeliharanya alat kesehatan sesuai prosedur.


2.Penggunaan alat kesehatan sesuai prosedur

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang Pemantauan


prosedur pemeliharaan peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

Referensi 1. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar


Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah –langkah 1.Petugas penanggung jawab peralatan melakukan pemeriksaan alkes yg ada masing
masing yankes sesuai jadwal perencanaan pemantauan barang.
2. Petugas penanggung jawab melakukan konfirmasi pada petugas pengguna alkes
di unit yankes.tentang keadaan alat dan proses pemeliharannya
3. Petugas penanggung jawab memantau langsung proses kebesihan alat dan proses
sterilisasi
4.Mencatat keadaan barang sesuai keadaan.
5.Dokumentasi pemantauan alkes.

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.


PENANGANAN BANTUAN
PERALATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-


RI-108/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Penanganan bantuan peralatan adalah melakukan pengelolaan terhadap semua


bantuan peralatan medic yang terima oleh puskesmas.

Tujuan Ketertipan administrasi dan pembukuan barang yang akurat dan efisien.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan


dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah langkah 1.Petugas penanggung jawab melaporkan kepada kepala puskesmas tentang
perolehan bantuan barang /alat medis termasuk asal barang di peroleh dari…….
2.Petugas penanggung jawab mencatat semua barang batuan pada buku
penerimaan barang
3.Menghitung jumlah barang bantuan yg di terima.
4.Memeriksa keadaan barang yg diterima.
5.Memisahkan barang dan mengelompokan barang sesuai jenis barang.
6.Menyimpan barang dengan baik di tempat barang inventaris.
7.Melakukan serah terima dokumen barang bantuan.
8.Melaporkan hasil penerimaan barang kepada kepala puskesmas

Unit terkait Ruang bendahara barang.


KONTROL PERALATAN,TESTING
DAN PERAWATAN SECARA RUTIN
UNTUK PERALATAN KLINIS YANG
DIGUNAKAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


113/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Kontrol peralatan,testing dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang
digunakan adalah suatu mekanisme pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan
medis yang dilakukan secara rutin dan teratur untuk mecoba /testing peralatan
yang di gunakan di puskesmas.

Tujuan 1.Memastikan alat siap pakai/ layak pakai


2.Alat selalu dalam keadaan terpelihara
3.Mencegah alat cepat rusak
4.Memperpanjang masa pemakaian alat

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang


penanggung jawab peralatan dan kalibrasi

Referensi 1. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan


dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah - langkah 1. Petugas penanggung jawab memeriksa peralatan sesuai jadwal pemeriksaan
2. Petugas penanggung jawab berkomunikasi pada petugas ruangan pengguna
peralatan ttg keadaan alat
3. Petugas penanggung jawab melakukan uji coba/testing peralatan yang ada di
ruangan
4. Petugas penanggung jawab memastikan alat layak pakai
5. Petugas penanggung jawab melakukan perbaikan jika memungkinkan bisa di
perbaiki
6. Petugas penanggung jawab mencatat keadaan peralatan
7. Petugas penanggung jawab melaporkan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan
kepada kepala puskesmas
8. Petugas penanggung jawab mengusulkan pergantian jika peralatann rusak
9. Petugas penanggung jawab merencanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan

Unit terkait 1.Petugas penanggung jawab peralatan puskesmas


2.Bendahara barang puskesmas
PERGANTIAN DAN PERBAIKAN
ALAT YANG RUSAK

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


114/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pergantian dan perbaikan alat yang rusak adalah proses pergantian peralatan yang
sudah tidak bisa di gunakan lagi oleh pengguna peralatan di puskesmas

Tujuan 1.Peralatan tetap tersedia dan bisa di gunakan setiap saat di perlukan
2.Mempermudah petugas pengguna peralatan dalam pelaksanaan kegiatan di
ruangan

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan


dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Susuai hasil pemeriksaan oleh petugas pemeriksa peralatan ,jika ada yang rusak
maka petugas akan mencoba untuk memperbaiki barang, atau peralatan yang
rusak tersebut. Tetapi jika peralatan tersebut tidak bisa di perbaiki, maka
petugas peralatan akan melaporkan keadaannya pada bendahara
barang/peralatan puskesmas, untuk segera di gati dengan alat yang baru.
2. Petugas penanggung jawab mengganti alat yang rusak dengan alat yang baru
3. Petugas penanggung jawab memastikan barang pengganti dalam keadaan baik
dan layak pakai
4. Petugas penanggung jawab mencatat pergantian barang dalam buku pergantian
peralatan
5. Petugas penanggung jawab mencatat dalam buku pengeluaran barang
6. Petugas penanggung jawab mencatat dalam inventaris ruangan

Unit terkait 1Sumua unit pelayanan


2.Petugas ruangan unit pelayanan
3.Bendahara barang puskesmas
PEMELIHARAAN GEDUNG PKM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Proses pemeliharaan gedung pkm yang dilakukan oleh petugas pkm dalam rangka
perbaikan dan pemeliharaan secara berkala terhadap gedung PKM

Tujuan 1.Gedung pkm terpelihara dengan baik


2.Menjamin keamanan gedung pkm dari kerusakan yang fatal.
3.Gedung PKM tetap indah dan menyakinkan pelanggan untuk yakin
menggunakan PKM

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/339/433.106.9/2015 Tentang


pemeliharaan lingkungan fisik Puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006 Tentang pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas.

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1.Melakukan pemeriksaan gedung pkm baik dari luar pkm,ataupun dari dalam
pkm
2.Melakukan komunikasi dengan petugas ruangan dan petugas keamanan tentang
keadaan gedung pkm
3.Identifikasi kerusakan dan mendokumenkan dalam catatan keadaan gedung pkm
4.Melaporkan keadaan /kerusakan gedung pkm kepada kepala pkm
5.Menyusulkan perbaikan dan pemeliharan gedung pkm
6.Melaksanakan sistim perbaikan jika biaya memungkinkan
7.Melaksanakan pemeliharaan gedung pkm setiap satu tahun sekali.,misalnya
pengecatan,
8.Melakukan perbaikan dan pemeliharaan setiap tahun sesuai jadwal
pemeliharaan gedung pkm

Unit terkait 1.Petugas pengelola barang/ alkes


2.Petugas kesling pkm
3.Petugas keamanan dan kebersihan pkm
PEMELIHARAAN DAN PEMANTAUAN
INSTALASI LISTRIK,AIR,VENTILASI
DAN AC RUANGAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/RI-
03/VIII- 2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :03- 09-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Pemantauan instalasi yang terpasang di pkm dan melakukan pemeliharaannya secara
berkala agar tetap baik dan layak pakai sesuai prosedur

Tujuan 1.Menjaga keamanan dalam pemakaian dan penggunaanya


2.Semua alat alat instalasi yg di gunakan oleh pkm tetap aman dan terpelihara
3.Menghindari terjadinya hal hal tidak di ingikan yang membahayakan petugas dan
pelanggan pkm. Seperti kebakaran

Kebijakan Kepala pkm kepada petugas kesling dan pengelola barang

Referensi
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1- Melakukan pemantauan instalasi yang tepasang di pkm secara berkala sesuai
jadwal
2- Mencatat semua keadan instalasi yang terpasang di pkm berikut kondisi saat
pemantauan
3- Meminta informasi kepada petugas yg menenpari ruangan tetang keadaan
instalasi yg terpasang
4- Melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat yang terpasang di pkm dan
berkoordinasi dengan petugas kebersiha pkm untuk kebersihan alat yang
terpasang dan ventilasi ruangan ,agar tetap terpelihara dan bersih
5- Melaporkan keadaan instalasi kepada atasan dan mengulkan untuk perbaikan
6- Mendokumentasikan semua keadan istalasi dan melakukan pelaporan

Unit terkait 1- Petugas kesling


2- Pengelola barang pkm
KONDISI LISTRIK PADAM

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP:1966002241983031005

Pengertian Padamnya aliran listrik secara mendadak. Di puskesmas, sehingga menggangu


proses pelayanan di unit pelayanan

Tujuan 1.Keamanan pelanggan dan petugas tetap terjaga.


2.Semua kegiatan di puskesmas tetap berlangsung normal

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/339/433.106.9/2015 Tentang


pemeliharaan lingkungan fisik Puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 1428/MENKES/SK/XII/2006 Tentang pedoman
penyelenggaraan kesehatan lingkungan puskesmas.

Prosedur/Langkah-langkah 1. Apabila listrik padam petugas diesel tanpa menunggu perintah petugas desel
menghidupkan generator Puskesmas.
2. Diluar jam kerja, selain petugas jaga diesel, petugas yang lain perlu
membantupetugas jaga diesel menghidupkan generator.
3. Di luar jam dinas apabila dalam tempo 1 menit listrik belum menyala petugas
UGD perlu :
a. Menghubungi petugas diesel
b. Petugas diesel mematikan aliran listrik PLN
c. Setelah aliran dari PLN putus, kemudian generator dihidupkan
4. Apabila listrik padam lebih 10 menit dan generator tidak bisa hidup
makapetugas UGD harus lapor kepala puskesmas lewat telepon.
5. Apabila listrik hidup kembali petugas diesel mematikan diesel, kemudian
saluran dari PLN dihidupkan lagi.

Unit terkait 1. Petugas kesling PKM dan diesel


Sterilisasi

No.Dokumen :PKM-KLP/P3-RI-
110/XI-2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit :26-11-2015

Halaman :1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP1966002241983031005

Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah


terjadinya infeksi atau penularan kuman melalui alat medis

Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril

Kebijakan Keputusan kepala puskesmas Nomor 445/349/433.106.9 Tentang pengelolaan


peralatan inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2 KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan
dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan

Prosedur/Langkah pelaksanaan PENATALAKSANAAN


1.Penyeterilan melaui sterilisator
a- Alat medik dari logam
- Setelah alat medik dipakai alat direndam dengan bayclin kurang lebih 10
menit , dibersihkan dengan sikat,disabun dan dicuci dengan air mengalir.
-Setelah alat dicuci,dikeringkan dengan lap kering dan di kelompokkan sesuai
jenisnya.
-Alat di masukkan dalan kain berlapis dua untuk di bungkus sesuai jenis alat.
-Alat di masukkan dalam sterilisator untuk disteril
-Alat dari logam atu instrumen yang sudah steril dimasukkan dalam bak
instrumen dan di beri tanggal penyeterilan
-Kasa dan alat dari kain di masukkan dalam tromol kasa dan ditutup rapat dan
di catat tanggal penyeterilan

b.Penyeterilan alat dengan menggunakan uap formalin :


-Sarung tangan/handschoen Direndam dengan larutan bayclin kurang lebih 10
menit,dicuci dan dibilas dengan air mengalir,diangin-anginkan samapi dengan
kering.
- Setelan kering dilap dengan kain,diberi talkum diatat kanan/kiri,dimasukkan
dalam kertas minyak.
-Dimasukkan dalam kotak penyeterilan selama 24 jam,dicatat tanggal,jam
penyeterilan.

c. Selang karet/suction , canula suqtion,dicuci dengan air mengalir,diangin-


anginkan diatur, dimasukkan adalam kotak penyeterilan,waktu penyeterilan 24
jam,dicatat
tanggal,jam penyeterilan.
- Untuk mempertahankan benang,jarum dalam keadaan sucihama,dimasukkan
dalam top[les / kotak dengan uap formalin

Keterangan:
4. Lenen set yang telah di steril dengan hasil basah harus langsung dipakai
(tak lebih dari 24 jam) sesudah steril
5. Penyimpanan alat-alat steril pada tempat yang kering
6. Bila lebih dari 3 x 24 jam barang yang telah di steril tidak dipakai, maka
harus disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan dengan kebutuhan penatalaksanaan

Unit terkait 1.Unit pelayanan klinis


2.Petugas penanggung jawab peralatan
Menilai Kepuasan pelanggan

No.Dokumen : Sop-Pkm-kip/p3tu-
34/ix-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28 -09 -2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP 1966002241983031005

Pengertian Melakukan penilaian /evaluasi terhadap pendapat / kepuasan


masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai penyedia
pelayanan publik yang telah di lakasanakan oleh petugas
kesehatan

Tujuan 1.Sebagai evaluasi terhadap kinerja petugas kesehatan yang


telah melakukan pelayanan kesehatan apakah sudah sesuai
dengan harapan masyarakat .
2.Memperoleh gambaran secara obyektif mengenai kepuasan
masyarakat
3.Untuk menentukan langkah strategis sebagai perbaikan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Referensi 1.UU RI No 08 th 1999 tentang perlindungan konsumen


2.UU RI No 25 th 2009 Tentang pelayanan publik
3.UU RI No 36 th 2009 Tentang kesehatan

Prosedur/Langkah Pelaksanaan Memberikan penjelasan kepada masyarakat melaui program UKM di luar
gedung puskesmas dan menyebarkan lembar survey pedapat masyarakat tentang
pelayanan PKM.
1- Menyebarkan lembar kuesener kepuasan masyarakat
melalui semua unit pelayanan yang ada di puskesmas
2- Memasang kotak saran kepuasan masyarakat.
3- Memasang Call Center pada papan tempat /area pelayanan
dan area pengunjung PKM, sebagai sarana pengaduan
/kompalin masyarakat terhadap penlayanan kesehatan.
4- Mencatat pengaduan masyarakat secars langsung kepada
petus kesehatan.
5- Merekap semua hasil survey dan Call Center serta hasil
kotak saran setiap bulan
6- Mengelompokan hasil bentuk pengaduan dan kepuasan
serta melakukan prrosentase
7- Mencatat dan melaporkan kepada kepala PKM
8- Membawa hasil rekapitulasi dan membahas dalam tim
mutu PKM.
9- Melakukan sosialisasi hasil perbaikan dari tim mutu yg di
telah di setujui kepala PKM kepada masyarakat pengguna
layanan PKM
10- Melakukan sistim pencatatan dan pelaporan kepada
dinkes kabupaten
11- Melakukan pemantauan pada unit pelayanan tetang
keefektifan hasil perbaikan

Unit terkait 1- Tim pengaduan layanan PKM


2- Penanggung jawag UKM
3- Semua unit pelatanan PKM
4- Tim Kendali mutu PKM

PENYAMPAIAN INFORMASI

No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Penyampaian informasi adalah proses pemberian informasi kepada sasaran
Tujuan Untuk memberikan informasi kepada linsek, linprog dan masyakat tentang pelayanan
yang ada di puskesmas.
Kebijakan
Referensi Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian
Pendayaan Aparatur Negara RI, 2004.
Prosedur/Langkah-langkah A. Persiapan
Koordinator admen mengundang anggota tim admen,
1. Koordinator dan anggota tim admen mengidentivikasi sasaran yang akan
dilakukan jalinan komunikasi,
2. Sekretaris mencatat semua proses pembahasan
3. Koordinator dan anggota tim admen mengidentifikasi materi yang akan di
komunikasikan,
4. Ketua tim membagi tugas anggota tim
5. Anggota tim mengidentifikasi alat-alat dan bahan untuk membuat
kuosioner kepada masyarakat,
6. Anggota tim yang diberi tugas menyiapkan materi dan gambar untuk
membuat leaflet untuk menyampaikan informasi,
7. Anggota tim yang mendapat tugas menginformasikan kepada kepala
desa/kepala dusun/ketua RW/Ketua RT tentang rencana jalinan
komunikasi dengan masyarakat,
8. Anggota tim yang mendapat tugas dan kepada kepala desa/kepala
dusun/ketua RW/Ketua RT menentukan waktu pelaksanaan jalinan
komunikasi dengan masyarakat,
9. Anggota tim yang mendapat tugas memohon kepada kepala desa/kepala
dusun/ketua RW/Ketua RT untuk mengumpulkan sasaran/ masyarakat,

B. Pelaksanaan
kepala desa/kepala dusun/ketua RW/Ketua RT menyiapkan ruang/tempat/sarana
dan prasaran pertemuan,
12. kepala desa/kepala dusun/ketua RW/Ketua RT membuka pertemuan
13. Petugas membagikan materi jalinan komunikasi
14. Anggota tim yang diberi tugas menyampaikan materi sesuai dengan
rencana
15. Anggota tim yang diberi tugas memberi kesempatan kepada masyarakat
untuk bertanya apabila materi yang disampaikan belum jelas,
16. Masyarakat bertanya apabila ada materi yang belum jelas,
17. Petugas memberi jawaban pertanyaan kepada peserta sesuai dengan
pertanyyan,
18. Apabila petugas tidak bisa menjawab (tidak menguasai) maka jawaban
akan disampaikan lain waktu
19. Petugas mengevaluasi hasil penyampaian
20. Petugas menutup penyampaian materi,
21. Kepala desa/kepala dusun/ketua RW/ketua RT menutup pertemuan jalinan
komunikasi dengan masyarakat,
22. Petugas memohon tanda tangan kepala Desa/kepala dusun/ketua RW/ketua
RT sebagai tanda bukti telah menyampaikan komunikasi,
23. Petugas mencatat ke dalam buku catatan kegiatan,
24. Petugas melapor kepada coordinator admen dan kepala Puskesmas
25. Setiap akhir bulan petugas menyerahkan bukti pelaksanaan kegiatan
kepada bendahara BOK.
Unit terkait Penanggung jawab Promkes, dan UKM
REKAPITULASI PENGADUAN MASYARAKAT. PKM
KLAMPIS BLN.................TAHUN.........

No Waktu Variabel pengaduan Unit Nama Indentitas Petugas


Pengaduan Pelayanan pengadu pengadu dan penerima
Hari,Tgl,Jam,Bln No HP pengaduan

TIM PENGADUAN MASYARAKAT


PKM KLAMPIS
KETUA

NASARUDDIN SALEH.S.Kep Ns

KEWASPADAAN UNIVERSAL

No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Sistem yg di bentuk dan di persiapkan untuk menangani kasus kegawat daruratan
yg terjadi di wilayah kecamatan ,baik dalam gedung pkm,ataupun di luar gedung
pkm.

Tujuan 1-Untuk mengatasi kasus kegawatdaruratan yg terjadi di wilayah kerja pkm


2-Membatu korban mengatasi kegawatan jalan nafas,peredaran darah,dan
kesadaran,
3-Mencegah terjadinya kecacatan dan kelemahan yg menjurus pada kematian

Kebijakan
Referensi - KepmenkesRI Nomor 1087/menkes/skb/IX/2004 ttg pedoman penatalaksanaan
identifikasi korban mati pada bencana massal

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1-Pembentukan tim gawat darurat di pkm,yg terdiri dari dokter, dan perawat
terlatih serta bersertifikat BLS/ PPGD, serta tenaga lain yg kompeten seperti
supir ambulan

2-Berkomitmen siap untuk melaksanakan tugas sesuai SOP yg ada

3-Sistim komunikasi cepat per telphone bila terjadi gawat darurat

4-Menyiapkan alat ppgd dalam tas dan ambulan yg siap digunakan setiap saat

5-Melaksanakan SPGDT bila kasus massal/bencana

6-Melakukan tindakan di tempat kejadian sesuai SOP dan TRIAGE

7-Melakukan sistim rujukan pada kasus terrtentu sesuai TRIAGE

8-Melaksanakan sistim kolaborasi dengan lintas program dan lintas sektor apabila
terjadi musibah massal dalam wilayah PKM, jika di perlukan bisa koordinasi
dengan SPDGT kabupaten.
Unit terkait 1-Petugas UGD
2-TIM penanganan gawat darurat PKM

MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN


MASYARAKAT

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/R1-
02/IX-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP:
196002241983031005

Pengertian Suatu proses untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat melalui


komunikasi dalam suatu acara rapat bersama

Tujuan 1- Silaturrahmi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat


2- Menemukan suatu usulan kebutuhan masyarakat dan sistim
pemecahannya

Kebijakan Kepala pkm kepada petugas UKM dan penyelenggara kegiatan


Referensi Keputusan kepala pkm pada semua petugas penyelenggara pertemuan lintas
program dan lintas sektoral
Prosedur/Langkah-langkah 1- kepala desa/kepala dusun/atau yang mewakili menempati ruangan yang
telah disediakan
2- Petugas membagikan materi jalinan komunikasi
3- Anggota tim yang diberi tugas menyampaikan materi sesuai dengan
rencana
4- Anggota tim yang diberi tugas memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk bertanya apabila materi yang disampaikan belum
jelas,
5- Kepala desa atau yang mewakili masyarakat bertanya apabila ada
materi yang belum jelas,
6- Petugas memberi jawaban pertanyaan kepada peserta sesuai dengan
pertanyyan,
7- Apabila petugas tidak bisa menjawab (tidak menguasai) maka jawaban
akan disampaikan lain waktu
8- Petugas mengevaluasi hasil penyampaian
9- Petugas menutup penyampaian materi,
10-Petugas mendokumentasikan hasil penyampaian,
11-Kepala desa/kepala dusun/atau yang mewakili menutup pertemuan
jalinan komunikasi dengan masyarakat,
12-Petugas memohon tanda tangan kepala Desa/kepala dusun/atau yang
mewakili sebagai tanda bukti telah menyampaikan komunikasi,
13-Petugas mencatat ke dalam buku catatan kegiatan,
14-Petugas melapor kepada coordinator admen dan kepala Puskesmas
15-Setiap akhir bulan petugas menyerahkan bukti pelaksanaan kegiatan
kepada bendahara BOK.

Cara Mendapatkan Umpan Balik,


Pembahasan dan Tindak Lanjut
terhadap Umpan Balik Masyarakat
tentang Mutu dan Kepuasan

No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian  Cara Mendapatkan Umpan Balik, Pembahasan dan Tindak Lanjut terhadap
Umpan Balik Masyarakat tentang Mutu dan Kepuasan adalah cara
pengumpulan informasi dalam rangka mengetahui harapan pelanggan
terhadap pelayanan puskesmas
 Cara mendapatkan umpan balik pelanggan melalui kotak saran, survey
pelanggan dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara,
informasi langsung dari pelanggan melalui berbicara langsung, telpon dan
pesan singkat (SMS).
 Umpan balik, pembahasan dan tindak lanjut terhadap masyarakat
dilaksanakan oleh koordinator admen, anggota tim admen di Puskesmas
maupun di desa,
Tujuan 1- Sebagai pedoman dalam melaksanakan pengumpulan informasi harapan
pelanggan
2- Memperoleh informasi yang luas dari masyarakat tetang masalah
kesehatan yang di perlukan
Kebijakan Kepala PKM kepada petugas Menagement pelayanan

Referensi Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian


Pendayaan Aparatur Negara RI, 2004.
Prosedur/Langkah-langkah A. Cara mendapat umpan balik dari pelanggan melalui kotak saran,
1. Koordinator kelompok kerja administrasi dan manajemen (admin)
Puskesmas membuka kotak saran Puskesmas setiap bulan,
2. Koordinator admen merekap isi kotak saran didalam rekapan harapan
pelanggan Puskesmas,
3. Koordinator admen memisahkan/ memilah- milah sesuai dengan pelayanan
yang diinginkan,
4. Koordinator admen mencatat umpan balik yang diberikan pelanggan ke
buku catatan,
B. Informasi langsung dari pelanggan.
5. Anggota tim admen memberi kesempatan kepada pelanggan untuk
menyampaikan umpan balik harapan pelanggan,
6. Anggota tim admen mempersilahkan pelanggan untuk memberikan umpan
balik harapan pelanggan,
7. Anggota admen mencatat umpan balik yang diberikan pelanggan ke dalam
buku rekapan,
8. Anggota tim admen melaporkan hasil umpan balik yang diberikan
pelanggan,
9. Koordinator admen menerima laporan hasil umpan balik pelanggan,
10. Koordinator admen mencatat hasil umpan balik harapan pelanggan
kedalam rekapan koordinator,
11. Koordinator admen menandatangai umpan balik harapan pelanggan dari
anggota tim didalam rekapan harapan pelanggan anggota tim,
12. Koordinator dan anggota tim admen menerima informasi langsung dari
pelanggan, baik bicara langsung, telpon maupun SMS,
13. Informasi dari pelanggan direkap kedalam rekapan harapan pelanggan
setiap anggota tim,
14. Anggota tim admen menyerahkan umpan balik harapan pelanggan
individu koordinator admen,
15. Koordinator menerima rekapan harapan pelanggan secara individu direkap
kedalam rekapan koordinator,
16. Bidan kKoordinator menandatangani serah terima harapan pelanggan
individu kedalam rekapan individu,
17. Koordinator setiap akhir bulan mengundang anggota tim admen untuk
membahas hasil umpan balik harapan pelanggan puskesmas,
18. Koordinator dan anggota tim admen membahas hasil rekapan koordinator
umpan balik harapan pelanggan pelayanan puskesmas,
19. Koordonator dan anggota tim admen membuat rencana tindak lanjut hasil
pembahasan umpan balik harapan pelanggan puskesmas,
20. Koordonator admen membagi tugas kepadaanggota tim didalam
menyelesaikan permasalahan umpan balik harapan pelanggan,
21. Anggota tim melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang
telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
22. Koordonator admen melapor kepada kepala Puskesmas tentang hasil
bahasan umpan balik harapan pelanggan puskesmas
23. Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik dan tindsak lanjut
atas laporan Koordonator admen,
24. Koordinator admen mencatat hasil tindak lanjut atas laporan yang
diberikan.

Unit terkait 1- Petugas koordinator UKM


2- Penyelenggara pelayanan PKM
KAJIAN MUTU DAN KEPUASAN
PELANGGAN PUSKESMAS

No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian 1. Kajian muu dan kepuasan pelanggan adalah : cara pengumpulan informasi
dalam rangka mengetahui harapan pelanggan terhadap pelayanan
puskesmas
2. Cara mendapatkan umpan balik pelanggan melalui kotak saran, survey
pelanggan dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara,
informasi langsung dari pelanggan melalui berbicara langsung, telpon dan
pesan singkat (SMS).
3. Umpan balik, pembahasan dan tindak lanjut terhadap masyarakat
dilaksanakan oleh koordinator admen, anggota tim admen di Puskesmas
maupun di desa,
4. Cara mendapatkan umpan balik dari pelanggan melalui kotak saran,
informasi langsung dari pelanggan melalui berbicara langsung, telpon dan
pesan singkat (SMS), dilaksanakan setiap hari baik didalam gedung maupun
diluar gedung, baik hari kerja maupun diluar hari kerja, sedangkan survey
pelanggan dengan menggunakan kuesioner sebagai panduan wawancara
dilaksanakan di dalam gedung Puskesmas setiap hari Kamis genap, dengan
sampel 25 % pasien/ klien yang datang.
Tujuan Sebagai pedoman dalam meksanakan pengumpulan informasi harapan
pelanggan
Kebijakan Kepala PKM kepada petugas Menagement pelayanan

Referensi Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian


Pendayaan Aparatur Negara RI, 2004.
Prosedur/Langkah-langkah C. Cara mendapat umpan balik dari pelanggan melalui kotak saran,
25. Koordinator kelompok kerja administrasi dan manajemen (admin)
Puskesmas membuka kotak saran Puskesmas setiap bulan,
26. Koordinator admen merekap isi kotak saran didalam rekapan harapan
pelanggan Puskesmas,
27. Koordinator admen memisahkan/ memilah- milah sesuai dengan
pelayanan yang diinginkan,
28. Koordinator admen mencatat umpan balik yang diberikan pelanggan ke
buku catatan,
D. Informasi langsung dari pelanggan.
1. Anggota tim admen memberi kesempatan kepada pelanggan untuk
menyampaikan umpan balik harapan pelanggan,
2. Anggota tim admen mempersilahkan pelanggan untuk memberikan
umpan balik harapan pelanggan,
3. Anggota admen mencatat umpan balik yang diberikan pelanggan ke
dalam buku rekapan,
4. Anggota tim admen melaporkan hasil umpan balik yang diberikan
pelanggan,
5. Koordinator admen memasukan menerima laporan hasil umpan balik
pelanggan,
6. Koordinator admen mencatat hasil umpan balik harapan pelanggan
kedalam rekapan koordinator,
7. Koordinator admen menandatangai umpan balik harapan pelanggan dari
anggota tim didalam rekapan harapan pelanggan anggota tim,
8. Koordinator dan anggota tim admen menerima informasi langsung dari
pelanggan, baik bicara langsung, telpon maupun SMS,
9. Informasi dari pelanggan direkap kedalam rekapan harapan pelanggan
setiap anggota tim,
10. Anggota tim admen menyerahkan umpan balik harapan pelanggan
individu koordinator admen,
11. Koordinator menerima rekapan harapan pelanggan secara individu
direkap kedalam rekapan koordinator,
12. Bidan kKoordinator menandatangani serah terima harapan pelanggan
individu kedalam rekapan individu,
13. Koordinator setiap akhir bulan mengundang anggota tim admen untuk
membahas hasil umpan balik harapan pelanggan puskesmas,
14. Koordinator dan anggota tim admen membahas hasil rekapan
koordinator umpan balik harapan pelanggan pelayanan puskesmas,
15. Koordonator dan anggota tim admen membuat rencana tindak lanjut
hasil pembahasan umpan balik harapan pelanggan puskesmas,
16. Koordonator admen membagi tugas kepadaanggota tim didalam
menyelesaikan permasalahan umpan balik harapan pelanggan,
17. Anggota tim melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang
telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
18. Koordonator admen melapor kepada kepala Puskesmas tentang hasil
bahasan umpan balik harapan pelanggan puskesmas
19. Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik dan tindsak lanjut
atas laporan Koordonator admen,
20. Koordinator admen mencatat hasil tindak lanjut atas laporan yang
diberikan.

Unit terkait 1. Petugas koordinator UKM


2. Penyelenggara pelayanan PKM
KONSULTASI ANTARA PELAKSANA DENGAN
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
DAN KEPALA PUSKESMAS
No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian konsultasi antara pelaksana dengan penanggung jawab program dan kepala
puskesmas adalah proses komunikasi antara pelaksana ke pengelola atau dari
pelaksana dan pengelola ke kepala puskesmas sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan

Tujuan Memperoleh kejelasan informasi atau mencari upaya pemecahan masalah terkait
pelaksanaan kegiatan program dan pelayanan di Puskesmas klampis

Kebijakan Kepala PKM kepada semua pemegang progran unit pelayanan

Referensi Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian


Pendayaan Aparatur Negara RI, 2004.
Prosedur/Langkah-langkah 1. Pelaksana pelayanan/program yang akan konsultasi mempersiapkan bahan/
materi konsultasi dan mencatat di buku konsultasi,
2. Pelaksana pelayanan/program menentukan konsultan yang akan dituju
(pengelola / Kepala Puskesmas)
3. Jika konsultasi hanya di tingkat pengelola maka menyampaikan materi
Pelaksana pelayanan/program konsultasi ke pengelola
4. Pelaksana pelayanan/program memberitahu penanggung jawab
program/pelayanan untuk berkonsultasi,
5. Penanggung jawab progam memberi kesempatan pelaksana program untuk
berkonsultasi,
6. Penanggung jawab program/pelayanan menentukan waktu untuk pelaksanan
program/pelayanan berkonsultasi,
7. Penanggung jawab program mepersilahkan pelaksana program/pelayanan
untuk menyampaikan materi konsultasi,
8. Pelaksanan program/pelayanan memberikan penjelasan sesuai materi
konsultasi,
9. Penanggung jawab program menjelaskan sesuai materi yang dikonsultasikan
konsultasikan,
10. Penanggung jawab program dan pelaksana program mendokumentasikan ke
dalam buku konsultasi,
11. Jika konsultasi di tingkat Kepala Puskesmas, maka pelaksanaan atau
penanggung jawab program/pelayanan yang akan berkonsultasi
menghubungi petugas admen
12. Petugas admen mengisi materi konsultasi di buku konsultasi di buku
konsultasi admen seperti yang tertulis di buku konsultasi
program/pelayanan,
13. Petugas admen melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa
pelaksanaan/penanggung jawab program/pelayanan akan berkonsultasi,
14. Kepala Puskesmas memanggil pelaksana/penanggung jawab
program/pelayanan yang akan berkonsultasi,
15. Kepala Puskesmas menerima pelaksana/penanggung jawab
program/pelayanan yang akan berkonsultasi,
16. Kepala Puskesmas mempersilahkan pelaksana/penanggung jawab
program/pelayanan yang akan berkonsultasi untuk menyampaikan materi
konsultasi,
17. Pelaksana atau penanggung jawab program/pelayanan menyampaikan
materi konsultasi kepada kepala puskesmas
18. Kepala puskesmas memberikan penjelasan sesuai materi konsultasi

Unit terkait Semua penanggung jawab program danpenanggung jawab unit pelayanan
MONITORING PELAYANAN
No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Monitoring pelayanan adalah : fungsi manajemen yang
berkesinambungan yang mempunyai tujuan utama menyediakan umpan
balik dan indikasi awal tentanng bagaimana kegiatan-kegiatan
dilaksankan, perkembangan atau pencapaian kinerja dari waktu ke waktu
serta pencapaian hasil yang diharapkan kepada manajer dan
stakeholder/kepala puskesmas.
Tujuan Menjamin kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan, yang mencakup standar input (waktu,biaya,
SDM,teknologi,dll).
Kebijakan Kepala PKM kepada petugas managemen dan semua unit
pelayanan pkm

Referensi Kesepakatan bersama

Prosedur/Langkah-langkah 1. Penanggung jawab pelayanan menetapkan standar dan indikator untuk


menilai proses pelaksanaan pelayanan,
2. Penanggung jawab pelayanan mengumpulkan data
3. Penanggung jawab pelayanan melakukan investigasi kinerja
(pengamatan) dari pelaksanaan kegiatan/proses kegiatan yang dipilih,
4. Penanggung jawab pelayanan membandingkan data yang diperoleh
dengan standar/ indikator (baik kualitatif maupun kuantitatif) yang telah
ditentukan .
5. Penanggung jawab pelayanan mengamati perubahan lingkungan,
6. Penanggung jawab pelayanan mengumpulkan data untuk pengkajian
pengaruh lingkungan tersebut terhadap kegiatan yang sedang
dilaksanakan,
7. Penanggung jawab pelayanan melakukan pengolahan, analisis data yang
diperoleh,
8. Penanggung jawab pelayanan membuat penilaian dan kesimpulan
tentang proses pelaksanaan kegiatan.
9. Penanggung jawab pelayanan mencatat hasil analisis dan kesimpulan,
10. Penanggung jawab program merumuskan rekomendasi tindak lanjut,
11. Penanggung jawab pelayanan mengambil keputusan melakukan tindakan
(termasuk koreksi dan penyesesuai kegiatan, maupun perencanaan
ulang),
12. Penanggung jawab pelayanan menyampaikan semua hasil monitoring,
pengendalian dan tindak lanjut kepada pihak yang berkepentingan
sebagai wujud akuntabilitas dan proses pengambilan keputusan lebih
lanjut.
13. Penanggung jawab program mencatat hasil monitoring dan tindak lanjut
yang dilaksanakan.
Unit terkait Semua uniy pelayanan dan penanggung jawab program

koordinasi dan integrasi penyelenggaraan program


dan penyelenggaraan pelayanan
No.Dokumen :
No.Revisi :01
SOP Tanggal terbit

Halaman :1/1
PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis
KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian  Mekanisme komunikasi dan koordinasi lintas program pelayanan
puskesmasadalahkomunikasi oleh penanggung jawab program pelayanan
puskesmas kepada pelaksana program pelayanan puskesmas serta lintas
programagar ada kesamaan persepsi untuk efektifitas pelaksanaan program
pelayanan puskesmas
 Mekanisme komunikasi dan koordinasi dilaksanakan melalui pengarahan
penanggung jawab kepada pelaksana program pelayanan puskesmas
maupun pertemuan lintas program
 Komunikasi dan koordinasi program pelayanan puskesmas dilaksanakan
oleh pelaksana dan penanggung jawab program pelayanan puskesmas
 Komunikasi dan koordinasi dilaksanakan setiap bulan dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
Tujuan Sebagai panduan dalampertemuanlintas program pelayanan puskesmas demi
efektifitas proses maupun hasil pengelolaan program pelayanan puskesmas
Kebijakan Kepala PKM kepada semua penanggung jawab program dan pelaksana
unit pelayanan
Referensi  Program pelayanan puskesmas PenyuluhanDepkes RI 2005.
Prosedur/Langkah-langkah A. Sebagai Penyelenggara
1. Koordinatordan pelaksana pelayanan puskesmas mengadakan pertemuan
untuk membicarakan hal – hal yang akan dibicarakan didalampertemuan
lintas program pelayanan puskesmas.
2. Koordinator dan pelaksana pelayanan menentukan program mana yang
akandiundang,
3. Pelaksanaprogam yang ditunjukmembuatsuratundangan,
danmemintatandatangankepada koordinator pelayanan puskesmas,
4. Koordinator pelayanan puskesmas menandatangani surat undangan,
5. Pelaksana pelayanan puskesmas yang ditunjuk menyampaikan undangan /
memberikan informasi kepada koordinator program
lain yang diundang,
6. Pada hari pelaksanaan pertemuan, koordinator pelayanan puskesmas
membuka dan memimpin pertemuan,
7. Koordinator pelayanan puskesmas memberikan waktu kepada pelaksana
yang ditunjuk untuk menyampaikan hal – hal yang akan dibicarakan,
8. Koordinator pelayanan puskesmas memberikan kesempatan kepada
peserta pertemuan / koordiator lain / yang mewakili,
9. Koordinator program pelayanan puskesmas membahas apa yang
disampaikan oleh pelayanan lain maupun yang disampaikan oleh program
pelayanan puskesmas,
10. Koordinator program pelayanan puskesmas memimpin kesepakatan
bersama dan pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan
kewenangan masing – masing,
11. Pelaksana administrasi mencatat pertemuan didalam notulen pertemua,
12. Pelaksana administrasi meminta tandatangan peserta pertemuan,
13. PelaksanaAdministrasi membacakan hasil pertemuan,
14. Koordinator pelayanan puskesmas menandatangani surat tugas dari
peserta rapat / pertemuan,
15. Koordinator program pelayanan puskesmas menutup pertemuan,
16. Peserta pertemuan melakukan kegiatan sesuai dengan peran tugas dan
kewenangan masing–masing dengan didokumentasikan pada buku /
kegiatan individu,

A. Penyelenggaraanoleh Program lain.


17. Koordinator program pelayanan puskesmas menerimaundangandari
program lain.
18. Koordinatordanpelaksana program pelayanan puskesmas
membicarakansuratundangandanmenunjuksiapa yang ditugaskan
( bisapelaksanamaupunkoordinator sendiri )
19. Pelaksana / Koordinator yang
akanmenghadiripertemuanmempersiapkanmateripertemuandansurattugas.
20. Pelaksana / Koordinatormenghadiripertemuansesuaidenganundangan.
21. Pelaksana / Koordinatormengikutipertemuandenganmenyampaikanhal –
hal yang adakaitannyadenganpembahasanpertemuan.
22. Pelaksana / Koordinatormencatatdalam proses pertemuan.
23. Pelaksana / Koordinatormemintatandatangansurattugas yang dibawa.
24. Pemimpinpertemuanmenutuppertemuan.
25. Apabila yang mengikutipertemuanpelaksanamelaporkepadakoordinator.
26. Apabila yang mengikutipertemuankoordinator, koordinator
danpelaksanamembahashasilpertemuandenganlintassektoraldanpembagian
tugasapabilahasilpertemuanada yang perluditindaklanjuti.
27. Koordinatordanpelaksanamelakukankegiatansesuaidengantugasmasing –
masingdanmencatatdibuku / kegiatanindividu.
Unit terkait Penanggung jawab Program dan unit pelayanan

KAJIAN DAN TINDAK LANJUT TERHADAP


MASALAH-MASALAH SPESIFIK
DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM DAN PELAYANAN
PUSKESMAS
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P1-03/IX-
2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit : 02-09-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :05-09-2015 SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP:
1966002241983031005
Pengertian Kajian dan tindak lanjut terhadap masalah-asalah spesifik terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan puskesmas adalah suatu upaya untuk
mengidentifikasi masalah-asalah spesifik terjadi dalam proses penyelengaraan
pelayanan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.

Tujuan Untuk mengidentifikasi masalah-asalah spesifik terjadi dalam proses


penyelengaraan pelayanan sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan

Kebijakan Kepala PKM kepada pelaksana program dan pelayanan kesehatan

Referensi Managemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Airlangga Offset,1999

Prosedur/Langkah-langkah 1. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab program/pelayanan dan


pelaksana program/pelayanan,
2. Kepala Puskesmas memberikan meunjuk penanggung jawab
program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah spesifik dalam penyelenggaraan program
dan pelayanan di puskesmas,
3. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
mencatat tugas yang diberikan untuk mengidentifikasi masalah-asalah
spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
4. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
yang diberi tugas merencanakan kegiatan identifikasi masalah-masalah
spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,

5. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan


yang diberi tugas melaksanakan kegiatan identifikasi masalah-masalah
spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
6. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
yang diberi tugas mencatat hasil dentifikasi masalah-asalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
7. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
melaporkan hasil identifikasi masalah-asalah spesifik dalam penyelenggaraan
program dan pelayanan di puskesmas kepada kepala puskesmas,
8. Kepala Puskesmas menerima laporan hasil kegiatan identifikasi masalah-
asalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
9. Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab program/pelayanan dan
pelaksanan program/pelayanan membahas hasil kegiatan identifikasi
masalah-asalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di
puskesmas,
10. Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab program/pelayanan dan
pelaksanan program/pelayanan menentukan upaya pencegahan masalah-
asalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
11. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
mencatat upaya pencegahan masalah-asalah spesifik dalam penyelenggaraan
program dan pelayanan di puskesmas,
12. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
melaksanakan kegiatan upaya pencegahan masalah-asalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
13. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
mencatat kegiatan upaya pencegahan masalah-asalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas,
14. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan
melaporkan kegiatan upaya pencegahan masalah-asalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas kepada kepala
puskesmas,
15. Kepala Puskesmas menerima laporan kegiatan upaya pencegahan masalah-
asalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas
dari pelaksana/penanggung jawab program/pelayanan,
15. Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab program/pelayanan dan
pelaksanan program/pelayanan merencanakan upaya tindak lanjut untuk
mengatasi masalah-asalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan
pelayanan di puskesmas,

16. Penanggung jawab program/pelayanan dan pelaksanan program/pelayanan


mendokumentasikan upaya tindak lanjut untuk mengatasi masalah-asalah
spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas.
17.
Unit terkait Penanggung jawab program dan penanggung jawab pelayanan PKM

Monitoring bukti pelaksanaan


Kinerja Oleh Kepala Puskesmas
Dan Penanggung Jawab
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P1-02/IX-
2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal : SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS

NIP:
1966002241983031005
Pengertian Monitoring /pemeriksaan oleh kepala PKM terhadap semua pemegang program
dan penanggung jawab pelayanan dalam melaksanakan kegiatan program sesuai
dengan perencanaan yang sudah di tetapkan bersama dalam perencanaan
program PKM

Tujuan Tercapainya target kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara paripurna

Kebijakan Kepala PKM kepada semua progam pelayanan PKM

Referensi 1. Standart pelayanan PKM 2013 Dinkes prop Jatim


2. Target yang sudah di sepakati dalam perencanaan puskesmas

Prosedur/Langkah-langkah 1. Kepala PKM memberi pengumuman secara tertulis tentang diadakannya


penilaian intern ddi PKM menyangkut semua program
2. Mamasang kertas pengumuman penilaian pada papan komunikasi
internal
3. Jadwal penilaian dan tgl penilaian terpampang jelas, atau bisa di
umumkan dalam acara apel pagi
4. Penilaian dilakukan sesuai jadwal yang terpampang
5. Dilakukan penilaian oleh kepala PKM yang di dampingi sekretari untuk
mencatat semua hasil temuan dalam penilaian
6. Kepala PKM dalam melakukan penilaian sambila berkomunikasi tentang
hambatan pelaksanaan dan faktor pendukung dalam kegiatan,serta
usulan untuk perbaikan peningkatan kegiatan.
7. Pencatatan semua hasil penilaian kinerja semua program pkm dan
penanggung jawab pelayanan di PKM
8. Dokumentasi hasil penilaian untuk pengkajian analisi perbaikan

Unit terkait Semua program PKM dan Petugas penanggung jawab pelayanan di PKM

BARANG
PERALATAN
DAN
STERILISASI
PENGELOLAAN BARANG
INVENTARIS

No.Dokumen PKM –KLP/P3-RI-


101/XI-2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit 19 -11 -2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN NIP:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS
Pengertian Pengelolaan barang iventaris adalah : Pengelolaan seluruh barang inventaris milik
negara dan milik swadaya serta barang bantuan dari swasta yg ada di puskesmas.
Terkait dengan pencatatan inventaris, penerimaan barang,pendistribusian barang
,penyimpanan barang, serta penggunaannya.
Tujuan Menyelamatkan barang milik Negara dan mempergunakan sesuai prosedur yg ada.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
.
Prosedur/Langkah-langkah 1.Menerima barang inventaris yang diserah terimakan dari bendahara barang
dinkes
2.kabupaten kepada bendahara barang puskesmas.
3.Menerima barang droping dari Pusat, menandatangani Berita Acara penerimaan
barang
4.Memeriksa barang dan menghitung barang yang di terima.
5.Mencatat barang yg diterima dalam buku inventaris.
6.Memberi nomor inventaris
7.Menyimpan data pendukung penerimaan barang
8.Melaporkan barang yang terima kepada kepala Puskesmas.
9.Membuat daftar pendistribusian barang
10.Mendistribusikan barang ke ruangan
11.Meminta tandatangan Penanggung jawab Ruangan menandatangani DIR
12.Memasang DIR dalam ruangan
13.Menyimpan Arsip DIR
14.Memantau barang inventaris dalam ruangan setiap enam bulan sekali untuk
dicocokan dengan DIR
15.Menerima laporan kerusakan barang inventaris dari pengguna atau penanggung
jawab ruangan.
16Menyimpan barang inventaris yang belum sempat didistribusikan atau barang
inventaris yang rusak berat kedalam gudang/tempat yang aman.
17.Melaporkan kerusakan barang kepada kepala Puskesmas.dan tindak lanjut
putusan kepala Puskesmas
18.Menggudangkan barang inventaris yang rusak berat dan mengeluarkan dari
DIR.

Unit terkait Petugas bendahara barang puskesmas

PROSES INVENTARISASI PUSKESMAS


PENERIMAAN BARANG INVENTARIS
DARI BENDAHARA BARANG DINKES
KAB. BANGKALAN KEPADA
PUSKESMAS KLAMPIS

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


102/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 19-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Menerima barang invetaris yg dikirim oleh dinkes kabupaten kepada puskesmas
klampis

Tujuan Menginventarisir barang milik Negara,menyimpan dan mendistribusikan sesuai


kebutuhan di PKM

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
.
Prosedur/Langkah-langkah 1.Menerima barang yg dikirim oleh pengelola barang dinkes kabupaten kepada PKM.
2.Memeriksa dokumen terkait dgn barang tersebut, termasuk jumlah barang,jenis
barang,keadaan barang. Serta asal barang.
3.Menandatangani surat penerimaan barang.
4.Memberi nomor barang,
5.Mencatat dalam buku penerimaan barang.
6.Menyimpan barang di tempat yg aman.
7.Melaporkan penerimaan barang kepada ka.puskesmas.

Unit terkait Ruang bendahara barang.


PENGELUARAN BARANG
INVENTARIS DARI BENDAHARA
BARANG PUSKESMAS KEPADA
UNIT PELAYANAN PUSKESMAS

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


103/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit :19-11-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mengeluarkan barang invetaris dari gudang inventaris puskesmas dan di serahkan
pada unit pelayanan kesehatan sesuai keperluan.

Tujuan Melengkapi kebutuhan pelayanan kesehatan dan menujang mutu pelayanan di


puskesmas.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2.KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan
dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP NO 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
.
Prosedur/Langkah langkah 1.Menerima surat pengajuan permintaan barang dari unit yankes kepada
bendahara barang yg di tandatangai oleh kepala puskesmas.
2.Menyeleksi dan memeriksa barang yg diminta oleh yankes apakah ada stok
atau tidak ada.
3.Memeriksa barang yg akan dikeluarkan ,apakah layak pakai atau tidak.
4.Menyerahkan alat yg di perlukan pada unit pelayanan sesuai permintaan.
5.Melakukan acara serah terima barang dan tanda tangan.
6.Mencatat buku barang keluar
7.Mencatat barang di kartu inventaris ruangan.

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang unit pelayanan


JADWAL PEMELIHARAAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


104/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Proses penjadwalan pemeliharaan peralatan yang ada di unit pelayanan di


puskesmas

Tujuan Untuk melaksanakan pemeriksaan secara rutin terhadap Peralatan yang di gunakan
di unit pelayanan puskesmas

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang


Penanggung jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

Referensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.

Prosedur/Langkah-langkah 1Merencanakan jadwal pemeriksaan peralatan dalam tabel pemeriksaan


2.Konfirmasi tetang jadwal pemeriksaan kepada masing- masing ruangan yang
akan di periksa sesuai jadwal
3.Melaksanakan pemeriksaan sesuai jadwal pemeriksaan
4.Mencatat semua hasil pemeriksaan

Unit terkait Ruang bendahara barang.


JADWAL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN PUSKESMAS KLAMPIS TH
2015

NO TGL PEMERIKSAAN RUANGAN PERALATAN KONDISI PARAF


ALAT PEMERIKSA
PENATALAKSANAAN STERILISASI
ALAT MEDIK

No.Dokumen : PKM-KLP/P3-
RI/112/XI/2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman :½

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
NIP
1966002241983031005
Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau penularan kuman melalui alat medis

Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril

Kebijakan Keputusa kepala puskesmas no 445/340/433.106.9/2015 tentang Penanggung jawab


peralatan dan kalibrasi

Referensi 1. UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. KEPMENKES Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah pelaksanaan PENATALAKSANAAN :


Penyeterilan alat menggunakan sterilisator autoclave :
1. Alat medik dari logam
1.1 Setelah alat medik dipaaki,direndam dengan bayclin kurang lebih 10 menit ,
dibersihkan dengan sikat,disabun dan dicuci dengan air mengalir.
1.2 Setelaha lat dicuci,diangin-anginkan,dilap dengan kain,alat
dikumpulkan.dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
1.3 Alat dipak,dibungkus dengan dua lapisan kain pembungkus,diberi kertas
indikator autoclave tape,alat siap disteril.
1.4 Dikirim ke bagian sterilan ( kamar operasi ) diserahkan,dicatat tanggal
penyeterilan.
2. Tromol
2.1 Kasa,buick gaas,alat lain dimasukkan dalam tromol,kode pengenal tromol
belum steril dibuka.
2.2 Tutup tromol diberi indikator autoclave tape,dikirim ke kamar operasi ( bagian
penyeterilan )
2.3 Dicatat tanggal penyeterilan setelah alat steril kode tromol ditutup.
3. Lenen Zet
3.1 Dengan dua lapis pembungkus diset kebutuhan lenen untuk set dasar,set
MOW,set operasi kecil,set operasi mata,dll.
3.2 Lenen set siap disteril,siap diberi autoclave tape.
3.3 Dicatat tanggal penyeterilan lenenzet tersebut.
Penyeterilan alat dengan menggunakan uap formalin :
1. Sarung tangan/handschoen
1.1 Direndam dengan larutan bayclin kurang lebih 10 menit,dicuci dan dibilas
dengan
air mengalir,diangin-anginkan samapi dengan kering.
1.2 Setelan kering dilap dengan kain,diberi talkum diatat kanan/kiri,dimasukkan
dalam kertas minyak.
1.3 Dimasukkan dalam kotak penyeterilan selama 24 jam,dicatat tanggal,jam
penyeterilan.
1. Selang karet/suction , canula suqtion,dicuci dengan air mengalir,dianginanginkan
diatur, dimasukkan adalam kotak penyeterilan,waktu penyeterilan 24 jam,dicatat
tanggal,jam penyeterilan.
2. Untuk mempertahankan benang,jarum dalam keadaan sucihama,dimasukkan
dalam top[les / kotak dengan uap formalin

Keterangan:
7. Lenen set yang telah di steril dengan hasil basah harus langsung dipakai (tak
lebih dari 24 jam) sesudah steril
8. Penyimpanan alat-alat steril pada tempat yang kering
9. Bila lebih dari 3 x 24 jam barang yang telah di steril tidak dipakai, maka
harus disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan dengan kebutuhan penatalaksanaan

Unit terkait 1.Ruangan rawat inap dan UGD


2.Balai pengobatan
3.KIA
MEMISAHKAN ALAT YG BERSIH
DAN ALAT YG KOTOR,ALAT YG
MEMBUTUHKAN STERILISASI
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
105/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman :½

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
USKESMAS KLAMPIS
Nip.1966002241983031005
engertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat
kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan,
menyeterilkan dan menyimpannya

ujuan Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang Penanggung


jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

eferensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah -langkah A. Pemeliharaan Peralatan dari Logam


1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralatan :
- Alat kotor
- Larutan desinfektan, gelas pengukur
- Bak/ember tempat merendam
- Air mengalir
b. Prosedur :
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan alat dari kotoran yang melekat
dibawah air kran mengalir
- Dikeringkan (setelah kering dimasukan
kesteroilisator)
2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
Panas kering
-
- Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen
dalam keadaan bersih/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan
kain
- Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral)
selama 30 menit untuk yang dibungkus, 20 menit
untuk yang tidak dibungkus.
- Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan
dalam tempatnya
B. Pemeliharaan Tensi Meter
- Mengunci air raksa setelah pemakaian alat.
- Menggulung kain beserta manset dan disusun /
dimasukkan ke dalam bak tensimeter.
- Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya.
- Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali
seminggu.
- Perhatikan kaca pengukur harus tetap dalam
keadaan bersih dan mudah di baca.

C. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Pispot

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN


EMERINTAH DAERAH No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT 105/XI-2015 NIP
DINAS KESEHATAN No.Revisi : 01 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 2/2

rosedur/Langkah -langkah a. Peralatan


- Pispot + urinal kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan (bayclin)
- Bak septik tank
- Keranjang sampah.
- Bak/ ember tempat merendam.
- Lap bersih dan kering.
- Sikat bertangkai
b. Prosedur
- Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang
sampah, dengan memakai korentang spoel hoek
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian
mengalirkan air kran supaya kotoran masuk tangki septik
tank. Membilas alat dari kotoran yang masuk, melekat
dengan mempergunakan sikat bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot
terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai
air sabun/ detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam
yang berisi (bayclin)
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.
-
D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan
Urinal
a. Peralatan
- Urinal yang kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Bak septik tank.
- Bak/ ember perendam
- Lab bersih dan kering
- Sikat
b. Prosedur
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi
larutan desinfektan sampai semua permukaan urinal
terendam (konsentrasi sama dengan perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai
sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya

Unit terkait
MEMASANG KARTU INVENTARIS
DI RUANGAN UNIT PELAYANAN
PUSKESMAS

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


106/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
Nip.1966002241983031005
Pengertian Memasang kartu inventaris di semua unit yankes sesuai jumlah barang yang ada
di ruangan

Tujuan Menginventarisir barang milik Negara dan ketertipan inventaris ruangan

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1.UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3.PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah -langkah 1.Mencatat semua barang invenris yang ada di ruangan pada kartu inventaris.
2.Memasang kartu inventaris di diding ruangan yg telah di tanda tangani oleh
pengelola barang dan penanggung jawab ruangan
3.Memeriksa barang inventaris ruangan setiap 3 bulan

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang pelayanan kesehatan

PEMANTAUAN BERKALA PROSEDUR


PEMELIHARAAN DAN STERILISASI
ALAT KESEHATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


107/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS

engertian Memantau semua penggunaan alat kesehatan pada semua unit pelayanan,termasuk
pemeliharaan dan proses sterilisasi alkes.

ujuan 1.Terpeliharanya alat kesehatan sesuai prosedur.


2.Penggunaan alat kesehatan sesuai prosedur

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang Pemantauan


prosedur pemeliharaan peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

eferensi 1UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3.PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.
rosedur/Langkah –langkah 1.Melakukan pemeriksaan alkes yg ada masing masing yankes sesuai jadwal
perencanaan pemantauan barang.
2.Melakukan konfirmasi pada petugas pengguna alkes di unit yankes.tentang keadaan
alat dan proses pemeliharannya
3.Memantau langsung proses kebesihan alat dan proses sterilisasi
4.Mencatat keadaan barang sesuai keadaan.
5.Dokumentasi pemantauan alat kesehatan

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang pelayanan kesehatan

PEMANTAUAN BERKALA PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN STERILISASI ALAT


KESEHATAN TGL BULAN TH

NO ALAT YG DI UNIT MEDIS NON STERIL TDK KET PARAF


PANTAU MEDIS STERIL ALAT
YANG
PANTAU
PETUGAS UNIT YG DI PERIKSA PETUGAS PEMERIKSA

NAMA NAMA

JADWAL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN GEDUNG PUSKESMAS

NO TGL PELAKSANAAN GEDUNG YG DI LAKUKAN


PEMELIHARAAN
PENANGANAN BANTUAN ALAT
KESEHATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


108/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melakukan pengelolaan terhadap semua bantuan peralatan medic yang terima oleh
puskesmas.

Tujuan Ketertipan administrasi dan pembukuan barang yang akurat dan efisien.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas
Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan
2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah langkah 1.Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang perolehan bantuan barang /alat
medis termasuk asal barang di peroleh dari…….
2.Mencatat semua barang batuan pada buku penerimaan barang
3Menghitung jumlah barang bantuan yg di terima.
4.Memeriksa keadaan barang yg diterima.
5.Memisahkan barang dan mengelompokan barang sesuai jenis barang.
6Menyimpan barang dengan baik di tempat barang inventaris.
7.Melakukan serah terima dokumen barang bantuan.
8.Melaporkan hasil penerimaan barang kepada kepala puskesmas

Unit terkait Ruang bendahara barang.

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


109/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman :½

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat


kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan,
menyeterilkan dan menyimpannya

Tujuan Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan


Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang Penanggung
jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas
Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan
2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah langkah A. Pemeliharaan Peralatan dari Logam


1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralata
b. Prosedur :
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan alat dari kotoran yang melekat n :
- Alat kotor
- Larutan desinfektan, gelas pengukur
- Bak/ember tempat merendam
- Air mengalir
dibawah air kran mengalir
- Dikeringkan (setelah kering dimasukan
kesteroilisator)
2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
- Panas kering
- Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen
dalam keadaan bersih/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan
kain
- Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral)
selama 30 menit untuk yang dibungkus, 20 menit
untuk yang tidak dibungkus.
- Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan
dalam tempatnya
B. Pemeliharaan Tensi Meter
- Mengunci air raksa setelah pemakaian alat.
- Menggulung kain beserta manset dan disusun /
dimasukkan ke dalam bak tensimeter.
- Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya.
- Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali
seminggu.
- Perhatikan kaca pengukur harus tetap dalam
keadaan bersih dan mudah di baca.

C. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Pispot

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN


EMERINTAH DAERAH No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT 109/XI-2015 NIP
DINAS KESEHATAN No.Revisi : 01 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman :½

rosedur/Langkah Pelaksanaan a. Peralatan


- Pispot + urinal kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan (bayclin)
- Bak septik tank
- Keranjang sampah.
- Bak/ ember tempat merendam.
- Lap bersih dan kering.
- Sikat bertangkai
b. Prosedur
- Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang
sampah, dengan memakai korentang spoel hoek
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian
mengalirkan air kran supaya kotoran masuk tangki septik
tank. Membilas alat dari kotoran yang masuk, melekat
dengan mempergunakan sikat bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot
terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai
air sabun/ detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam
yang berisi (bayclin)
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.
-
D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan
Urinal
a. Peralatan
- Urinal yang kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Bak septik tank.
- Bak/ ember perendam
- Lab bersih dan kering
- Sikat
b. Prosedur
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi
larutan desinfektan sampai semua permukaan urinal
terendam (konsentrasi sama dengan perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai
sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.


STERILISASI PERALATAN YG
PERLU DI STERILISASI

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


110/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman :¼

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen


besertasporanyapada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia
Tujuan Peralatan pelayanan klinis dalam keadaan siap pakai dan steril
Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang
pengelolaan barang inventaris puskesmas
Referensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan
2. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan
dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I Nomor 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Prosedur/Langkah – langkah Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
1.Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan
lain-lain.
(2)Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan
lain-lain.
(3)Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung, drain dan lain-lain.
(4)Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea
dan lain-lain.
(5)Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom
dan lain-lain.
(6)Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan
lain-lain.
(7)Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain.
(8)Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Pelaksanaan :
(1)Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih
(1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari
logam, kaca dan karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu
dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya
peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol,
sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene
panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
Misalnya :(1)Kateter.
PEMERINTAH DAERAH STERILISASI PERALATAN YANG PERLU DI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN STERILISASI NIP
UPT DINAS KESEHATAN 1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
110/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 2/4

Prosedur/Langkah - langkah 2)Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.


(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan :
nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga
seluruh bagian dapat disterilkan.
(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitung sejak peralatan disterilkan).
(6)rang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan
korentang steril.
(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun
tutupnya.
(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus
disterilkan kembali.
Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
Tujuan :
(1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
(2)Mencegah peralatan cepat rusak.
(3)Mencegah terjadinya infeksi silang.
a.Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)pisau operasi.
(2)Gunting.
(3)Pinset.
(4)Kocher.
(5)Korentang.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci.
(4)Sikat halus.
(5)Bengkok (nierbekken).
(6)Lap kering.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Kain kasa.
(9)Stalisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1)Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan
yang telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam
sekurang-kurangnya 24 jam.
(2)Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan

STERILISASI PERALTAN YANG PERLU DI


PEMERINTAH DAERAH STERILISASI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN NIP
UPT DINAS KESEHATAN No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- 1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS 112/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 3/4

Prosedur/Langkah Pelaksanaan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya,
dimasak sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit
baru diangkat.
(3)Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang
steril ketempat penyiumpanan yang steril.
(4)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus
dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam
sterilisator, setelah air mendidih dan ditungguantara tiga sampai lima menit baru
diangkat.
b.Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)kateter.
(2)Pipa penduga lambung atau maagslang.
(3)Drain.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
(3)Sabun cuci.
(4)Bengkok (nierbekken).
(5)Spuit.
(6)Kapas bersih dan tempatnya.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1)peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan
kapas bersih.
(2)Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau
air mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.
(3)Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
(4)Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan
dibiarkan antara lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang
steril. Setelah itu peralatan disimpan ditempat yang steril.
(5)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
d.Pemeliharaan sarung Tangan.
Persiapan :
(1)Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).
(2)Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci.
(4)Lap kering atau handuk.
(5)Bedak biasa.
(6)Tablet formalin secukupnya.
(7)Tromol atau stoples yang tertutup rapat.

STERILISASI PERALTAN YANG PERLU DI


PEMERINTAH DAERAH STERILISASI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN NIP
UPT DINAS KESEHATAN No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- 1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS 112/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 4/4

Prosedur/Langkah - langkah Pelaksanaan :


(1)Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamnya, lalu
dibilas.
(2)Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan
udara kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
(3)Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya
terbalik atau langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap
kering.
(4)Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
(5)Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan
misalnya satu kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau
kanan saja, harus diberi label pengenal yang jelas pada tromol atau stoples
masing-masing yang menunjukkan sebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan
jam dimulainya sterilisasi.
(6)Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah
berisi tablet formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan.
Untuk tromol atau stoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50
gram.
(7)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.

Unit terkait 1.Penanggung jawab pemeliharaan peralatan puskesmas

PELAKSANAAN PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN, DAN PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN


DI PUSKESMAS

JADWAL PELAKSANAAN
NO NAMA PERALATAN TGL/BLN/ KONDISI/SARANA/ALAT PEMERIKSA/
SARANA TH PEMANTAU

BARANG
PERALATAN
DAN
STERILISASI
PENGELOLAAN BARANG
INVENTARIS
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
101/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 19 -11 -2015

Halaman : 1/1

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS

engertian Mengelola seluruh barang inventaris milik Negara dan milik swadaya serta barang
bantuan dari swasta yg ada di puskesmas. Terkait dgn pencatatan inventaris,
penerimaan barang,pendistribusian barang ,penyimpanan barang, serta penggunaannya.
Tujuan Menyelamatkan barang milik Negara dan mempergunakan sesuai prosedur yg ada.
Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang
pengelolaan barang inventaris puskesmas

eferensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah-langkah Menerima barang inventaris yang diserahterimakan dari bendahara barang dinkes
kabupaten kepada bendahara barang puskesmas.
Menerima barang droping dari Pusat, menandatangani Berita Acara penerimaan barang
Memeriksa barang dan menghitung barang yang di terima.
Mencatat barang yg diterima dalam buku inventaris.
Memberi nomor inventaris
Menyimpan data pendukung penerimaan barang
Melaporkan barang yang terima kepada kepala Puskesmas.
Membuat daftar pendistribusian barang
Mendistribusikan barang ke ruangan
Meminta tandatangan Penanggung jawab Ruangan menandatangani DIR
Memasang DIR dalam ruangan
Menyimpan Arsip DIR
Memantau barang inventaris dalam ruangan setiap enam bulan sekali untuk dicocokan
dengan DIR
Menerima laporan kerusakan barang inventaris dari pengguna atau penanggung jawab
ruangan.
Menyimpan barang inventaris yang belum sempat didistribusikan atau barang
inventaris yang rusak berat kedalam gudang/tempat yang aman.
Melaporkan kerusakan barang kepada kepala Puskesmas.dan tindak lanjut putusan
kepala Puskesmas
Barang inventaris dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai kerusakan.
Mengajukan permintaan pembayaran setelah barang selesai diperbaiki dengan
persetujuan Kasubag. Umum/Pejabat Pengadaan/Kuasa pengguna barang.
Menggudangkan barang inventaris yang rusak berat dan mengeluarkan dari DIR.
Unit terkait Ruang yankes dan gudang barang
PENERIMAAN BARANG
INVENTARIS DARI BENDAHARA
BARANG DINKES KAB.
BANGKALAN KEPADA PUSKESMAS
KLAMPIS
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
102/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 19-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Menerima barang invetaris yg dikirim oleh dinkes kabupaten kepada puskesmas
klampis

Tujuan Menginventarisir barang milik Negara,menyimpan dan mendistribusikan sesuai


kebutuhan di PKM

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah-langkah 1. Menerima barang yg dikirim oleh pengelola barang dinkes kabupaten kepada
PKM.
2. Memeriksa dokumen terkait dgn barang tersebut, termasuk jumlah
barang,jenis barang,keadaan barang. Serta asal barang.
3. Menandatangani surat penerimaan barang.
4. Memberi nomor barang,
5. Mencatat dalam buku penerimaan barang.
6. Menyimpan barang di tempat yg aman.
7. Melaporkan penerimaan barang kepada ka.puskesmas.

Unit terkait Ruang bendahara barang.


PENGELUARAN BARANG
INVENTARIS DARI BENDAHARA
BARANG PUSKESMAS KEPADA
UNIT PELAYANAN PUSKESMAS

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


103/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit :19-11-2015

Halaman :1/1

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS

engertian Mengeluarkan barang invetaris dari gudang inventaris puskesmas dan di serahkan
pada unit yankes sesuai keperluan.

ujuan Melengkapi kebutuhan pelayanan kesehatan dan menujang mutu yankes di


puskesmas.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

eferensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah langkah 1. Menerima surat pengajuan permintaan barang dari unit yankes kepada
bendahara barang yg di tandatangai oleh kepala puskesmas.
2. Menyeleksi dan memeriksa barang yg diminta oleh yankes apakah ada stok
atau tidak ada.
3. Memeriksa barang yg akan dikeluerkan ,apakah layak pakai atau tidak.
4. Menyerahkan alat yg di perlukan pada yankes sesuai permintaan.
5. Melakukan acara serah terima barang dan tanda tangan.
6. Mencatat buku barang keluar
7. Mencatat barang di kartu inventaris ruangan.

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.


JADWAL PEMELIHARAAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


104/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
NIP1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Proses penjadwalan pemeliharaan peralatan yang ada di unit pelayanan di puskesmas

Tujuan Untuk melaksanakan pemeriksaan secara rutin terhadap Peralatan yang di gunakan di
unit pelayanan puskesmas

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang Penanggung


jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah-langkah 1. Merencanakan jadwal pemeriksaan peralatan dalam tabel pemeriksaan


2. Konfirmasi tetang jadwal pemeriksaan kepada masing- masing ruangan yang
akan di periksa sesuai jadwal
3. Melaksanakan pemeriksaan sesuai jadwal pemeriksaan
4. Mencatat semua hasil pemeriksaan

Unit terkait Ruang bendahara barang.


JADWAL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERALATAN PUSKESMAS KLAMPIS TH
2015

NO TGL PEMERIKSAAN RUANGAN PERALATAN KONDISI PARAF


ALAT PEMERIKSA
PENATALAKSANAAN
STERILISASI
ALAT MEDIK

No.Dokumen : PKM-KLP/P3-
RI/112/XI/2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS
NIp:1966002241983031005
Pengertian Melaksanakan penyeterilan alat yang baru digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau penularan kuman melalui alat medis

Tujuan 1. Keamanan bagi pelanggan dalam tindakan medic yang akan dilakukan oleh
petugas
2. Menghindari terjadinya penularan melalui alat ysng tidak steril

Kebijakan Keputusa kepala puskesmas no 445/340/433.106.9/2015 tentang Penanggung


jawab peralatan dan kalibrasi

Referensi 1.UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3.PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah pelaksanaan PENATALAKSANAAN :


Penyeterilan alat menggunakan sterilisator autoclave :
1. Alat medik dari logam
Setelah alat medik dipaaki,direndam dengan bayclin kurang lebih 10 menit ,
dibersihkan dengan sikat,disabun dan dicuci dengan air mengalir.
a. Setelah lat dicuci,diangin-anginkan,dilap dengan kain,alat
dikumpulkan.dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
b.Alat dipak,dibungkus dengan dua lapisan kain pembungkus,diberi kertas
indikator autoclave tape,alat siap disteril.
c. Dikirim ke bagian sterilan ( kamar operasi ) diserahkan,dicatat tanggal
penyeterilan.
2. Tromol
2.1 Kasa,buick gaas,alat lain dimasukkan dalam tromol,kode pengenal tromol
belum steril dibuka.
a. Tutup tromol diberi indikator autoclave tape,dikirim ke kamar operasi ( bagian
penyeterilan )
b. Dicatat tanggal penyeterilan setelah alat steril kode tromol ditutup.
3. Lenen Zet
a. Dengan dua lapis pembungkus diset kebutuhan lenen untuk set dasar,set
MOW,set operasi kecil,set operasi mata,dll.
b. Lenen set siap disteril,siap diberi autoclave tape.
c. Dicatat tanggal penyeterilan lenenzet tersebut. *
Penyeterilan alat dengan menggunakan uap formalin :
Sarung tangan/handschoen
1.Direndam dengan larutan bayclin kurang lebih 10 menit,dicuci dan dibilas
denganair mengalir,diangin-anginkan samapi dengan kering.
2 Setelan kering dilap dengan kain,diberi talkum diatat kanan/kiri,dimasukkan
dalam kertas minyak.
3. Dimasukkan dalam kotak penyeterilan selama 24 jam,dicatat tanggal,jam
penyeterilan.
4 Selang karet/suction , canula suqtion,dicuci dengan air mengalir,diangin-
anginkan diatur, dimasukkan adalam kotak penyeterilan,waktu penyeterilan 24
jam,dicatat
tanggal,jam penyeterilan.
5. Untuk mempertahankan benang,jarum dalam keadaan sucihama,dimasukkan
dalam top[les / kotak dengan uap formalin

Keterangan:
1.Lenen set yang telah di steril dengan hasil basah harus langsung dipakai (tak
lebih dari 24 jam) sesudah steril
2.Penyimpanan alat-alat steril pada tempat yang kering
3.Bila lebih dari 3 x 24 jam barang yang telah di steril tidak dipakai, maka harus
disteril ulang
Hal-hal yang belum diatur akan disesuaikan dengan kebutuhan penatalaksanaan

Unit terkait 1.Penanggung jawab peralatan dan sterilisasi


MEMISAHKAN ALAT YG BERSIH
DAN ALAT YG KOTOR,ALAT YG
MEMBUTUHKAN STERILISASI
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
105/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman : 1/2

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
USKESMAS KLAMPIS
Nip.1966002241983031005
engertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat
kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan,
menyeterilkan dan menyimpannya

ujuan Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang Penanggung


jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

eferensi 1.UU R I Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. KEPMENKES R I Nomor 128 /MENKES/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.PP R I NO 72 TH 1998 Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah -langkah A. Pemeliharaan Peralatan dari Logam


1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralatan : Alat kotor
- Larutan desinfektan, gelas pengukur
- Bak/ember tempat merendam
- Air mengalir
b. Prosedur :
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan alat dari kotoran yang melekat dibawah air
kran mengalir
- Dikeringkan (setelah kering dimasukan kesteroilisator)
2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
- Panas kering
- Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen dalam keadaan
bersih/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan kain
- Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral) selama 30
menit untuk yang dibungkus, 20 menit untuk yang tidak dibungkus.
- Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan dalam
tempatnya
B Pemeliharaan Tensi Meter
-Mengunci air raksa setelah pemakaian alat.
-Menggulung kain beserta manset dan disusun / dimasukkan ke
dalam bak tensimeter.
- Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya.
- Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali seminggu.
- Perhatikan kaca pengukur harus tetap dalam keadaan bersih dan
mudah di baca.
C. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Pispot

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN


EMERINTAH DAERAH No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT 105/XI-2015 NIP
DINAS KESEHATAN No.Revisi : 01 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 2/2

rosedur/Langkah -langkah a. Peralatan


- Pispot + urinal kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan (bayclin)
- Bak septik tank
- Keranjang sampah.
- Bak/ ember tempat merendam.
- Lap bersih dan kering.
- Sikat bertangkai
b. Prosedur
- Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang
sampah, dengan memakai korentang spoel hoek
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian
mengalirkan air kran supaya kotoran masuk tangki septik tank.
Membilas alat dari kotoran yang masuk, melekat dengan
mempergunakan sikat bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot
terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai air
sabun/ detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam yang
berisi (bayclin)
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.

D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Urinal


a. Peralatan
- Urinal yang kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Bak septik tank.
- Bak/ ember perendam
- Lab bersih dan kering
- Sikat
b. Prosedur
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi larutan
desinfektan sampai semua permukaan urinal terendam
(konsentrasi sama dengan perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai
sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya
Unit terkait Penanggung jawab peralatan dan sterililasi
MEMASANG KARTU INVENTARIS DI
RUANGAN UNIT PELAYANAN
PUSKESMAS

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


106/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 22-11-2015

Halaman : 1/1

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
SUROSO
USKESMAS KLAMPIS
Nip.1966002241983031005
engertian Memasang kartu inventaris di semua unit yankes sesuai jumlah barang yang ada di
ruangan

ujuan Menginventarisir barang milik Negara dan ketertipan inventaris ruangan

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

eferensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah -langkah 1. Mencatat semua barang invenris yang ada di ruangan pada kartu inventaris.
2. Memasang kartu inventaris di diding ruangan yg telah di tadatangani kepala
puskesmas.
3. Memeriksa barang inventaris ruangan setiap 3 bulan

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.

PEMANTAUAN BERKALA
PELAKSANAAN PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN STERILISASI
ALAT KESEHATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


107/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1

EMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS

engertian Memantau semua penggunaan alat kesehatan pada semua unit pelayanan,termasuk
pemeliharaan dan proses sterilisasi alkes.
ujuan 1.Terpeliharanya alat kesehatan sesuai prosedur.
2.Penggunaan alat kesehatan sesuai prosedur

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang Pemantauan


prosedur pemeliharaan peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

eferensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

rosedur/Langkah –langkah 1.Melakukan pemeriksaan alkes yg ada masing masing yankes sesuai jadwal
perencanaan pemantauan barang.
2.Melakukan konfirmasi pada petugas pengguna alkes di unit yankes.tentang keadaan
alat dan proses pemeliharannya
3.Memantau langsung proses kebesihan alat dan proses sterilisasi
4.Mencatat keadaan barang sesuai keadaan.
5.Dokumentasi pemantauan alkes.

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.

PEMANTAUAN BERKALA PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN STERILISASI ALAT


KESEHATAN TGL BULAN TH

NO ALAT YG DI UNIT MEDIS NON STERIL TDK KET PARAF


PANTAU MEDIS STERIL ALAT
YANG
PANTAU
PETUGAS UNIT YG DI PERIKSA PETUGAS PEMERIKSA

NAMA NAMA

JADWAL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN GEDUNG PUSKESMAS

NO TGL PELAKSANAAN GEDUNG YG DI LAKUKAN


PEMELIHARAAN
PENANGANAN BANTUAN
PERALATAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


108/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/1
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip.1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melakukan pengelolaan terhadap semua bantuan peralatan medic yang terima oleh
puskesmas.

Tujuan Ketertipan administrasi dan pembukuan barang yang akurat dan efisien.

Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang


pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 4. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


5. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah langkah 1.Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang perolehan bantuan barang /alat
medis termasuk asal barang di peroleh dari…….
2.Mencatat semua barang batuan pada buku penerimaan barang
3Menghitung jumlah barang bantuan yg di terima.
4.Memeriksa keadaan barang yg diterima.
5.Memisahkan barang dan mengelompokan barang sesuai jenis barang.
6Menyimpan barang dengan baik di tempat barang inventaris.
7.Melakukan serah terima dokumen barang bantuan.
8.Melaporkan hasil penerimaan barang kepada kepala puskesmas

Unit terkait Ruang bendahara barang.

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN


No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
109/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015
Halaman : 1/2

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat


kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan,
menyeterilkan dan menyimpannya

Tujuan Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan


Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/340/433.106.9/2015 Tentang Penanggung
jawab peralatan dan kalibrasi di Puskesmas

Referensi 4. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


5. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah langkah A. Pemeliharaan Peralatan dari Logam


1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralata
b. Prosedur :
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan alat dari kotoran yang melekat n :
- Alat kotor
- Larutan desinfektan, gelas pengukur
- Bak/ember tempat merendam
- Air mengalir
dibawah air kran mengalir
- Dikeringkan (setelah kering dimasukan
kesteroilisator)
2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
- Panas kering
- Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen
dalam keadaan bersih/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan
kain
- Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral)
selama 30 menit untuk yang dibungkus, 20 menit
untuk yang tidak dibungkus.
- Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan
dalam tempatnya
B. Pemeliharaan Tensi Meter
- Mengunci air raksa setelah pemakaian alat.
- Menggulung kain beserta manset dan disusun /
dimasukkan ke dalam bak tensimeter.
- Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya.
- Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali
seminggu.
- Perhatikan kaca pengukur harus tetap dalam
keadaan bersih dan mudah di baca.

C. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Pispot

SOP PEMELIHARAAN PERALATAN


EMERINTAH DAERAH No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT 109/XI-2015 NIP
DINAS KESEHATAN No.Revisi : 01 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/2

rosedur/Langkah Pelaksanaan a. Peralatan


- Pispot + urinal kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan (bayclin)
- Bak septik tank
- Keranjang sampah.
- Bak/ ember tempat merendam.
- Lap bersih dan kering.
- Sikat bertangkai
b. Prosedur
- Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang
sampah, dengan memakai korentang spoel hoek
- Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian
mengalirkan air kran supaya kotoran masuk tangki septik
tank. Membilas alat dari kotoran yang masuk, melekat
dengan mempergunakan sikat bertangkai
- larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot
terendam.
- Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai
air sabun/ detergen.
- Membilas pispot di bawah air mengalir
- Merendam pispot di bak /ember tempat perendam
yang berisi (bayclin)
- Mengeringkan pot dengan kain lap.
- Menyimpan pot pada tempatnya.
-
D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan
Urinal
a. Peralatan
- Urinal yang kotor.
- Sarung tangan
- Larutan desinfektan
- Bak septik tank.
- Bak/ ember perendam
- Lab bersih dan kering
- Sikat
b. Prosedur
- Membawa urinal ke kamar spoel hoek.
- Memakai sarung tangan.
- Membuang urinal ke bak septik tank.
- Membilas urinal dengan air.
- Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi
larutan desinfektan sampai semua permukaan urinal
terendam (konsentrasi sama dengan perendaman pispot)
- Memberihkan dengan cara menyikat memakai
sabun/detergen
- Membilas urinal dibawah air mengalir
Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya

Unit terkait Ruang bendahara barang.dan ruang yankes.


STERILISASI PERALATAN YG PERLU
DI STERILISASI
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
110/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 26-11-2015

Halaman : 1/4

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen


besertasporanyapada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia
Tujuan Alat-alat perawatan dan kedokteran dalam keadan steril siap pakai
setiap saat diperlukan.
Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang
pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah - langkah Sterilisasi


Pengertian ; Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom,
panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.
Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
(1)Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-
lain.
(2)Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-
lain.
(3)Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga
lambung, drain dan lain-lain.
(4)Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan
lain-lain.
(5)Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan
lain-lain.
(6)Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-
lain.
(7)Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain.
(8)Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi,
baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Pelaksanaan :
(1)Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C)
dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan
karet.
(2)Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan
tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan
logam yang tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
(4)Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat,
uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya
sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
Perhatian :
(1)Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
Misalnya :(1)Kateter.

STERILISASI PERALATAN YANG PERLU DI


EMERINTAH DAERAH STERILISASI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT NIP
DINAS KESEHATAN No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS 110/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 2/4

rosedur/Langkah - langkah 2)Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.


(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan :
nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga
seluruh bagian dapat disterilkan.
(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat
(dihitung sejak peralatan disterilkan).
(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator,
sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang
steril.
(8)Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun
tutupnya.
(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
Tujuan :
(1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
(2)Mencegah peralatan cepat rusak.
(3)Mencegah terjadinya infeksi silang.
a.Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)pisau operasi.
(2)Gunting.
(3)Pinset.
(4)Kocher.
(5)Korentang.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci.
(4)Sikat halus.
(5)Bengkok (nierbekken).
(6)Lap kering.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Kain kasa.
(9)Stalisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1)Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air
mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam
didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang
telah dipergunakan pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya 24 jam.
(2)Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan

STERILISASI PERALTAN YANG PERLU DI


EMERINTAH DAERAH STERILISASI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT NIP
DINAS KESEHATAN No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS 112/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 3/4

rosedur/Langkah Pelaksanaan dengan cara merebus didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak
sampai mendidih. Setelah air mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru
diangkat.
(3)Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang
steril ketempat penyiumpanan yang steril.
(4)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat
semula.
Perhatian :
Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus
dibungkus dulu dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam
sterilisator, setelah air mendidih dan ditungguantara tiga sampai lima menit baru
diangkat.
b.Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.
Jenis peralatan :
Misalnya :
(1)kateter.
(2)Pipa penduga lambung atau maagslang.
(3)Drain.
Persiapan :
(1)Peralatan yang akan dibersihkan.
(2)Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
(3)Sabun cuci.
(4)Bengkok (nierbekken).
(5)Spuit.
(6)Kapas bersih dan tempatnya.
(7)Larutan desinfektan.
(8)Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
Pelaksanaan :
(1)peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan
kapas bersih.
(2)Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalir sambil dipijit-pijit sampai bersih.
(3)Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
(4)Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan
antara lima samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah
itu peralatan disimpan ditempat yang steril.
(5)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
d.Pemeliharaan sarung Tangan.
Persiapan :
(1)Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).
(2)Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
(3)Sabun cuci.
(4)Lap kering atau handuk.
(5)Bedak biasa.
(6)Tablet formalin secukupnya.
(7)Tromol atau stoples yang tertutup rapat.

STERILISASI PERALTAN YANG PERLU DI


EMERINTAH DAERAH STERILISASI SUROSO
KABUPATEN BANGKLAN UPT NIP
DINAS KESEHATAN No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI- 1966002241983031005
USKESMAS KLAMPIS 112/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 4/4

rosedur/Langkah - langkah Pelaksanaan :


(1)Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamnya, lalu dibilas.
(2)Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan
udara kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
(3)Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya
terbalik atau langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap
kering.
(4)Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
(5)Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan misalnya
satu kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau kanan saja,
harus diberi label pengenal yang jelas pada tromol atau stoples masing-masing
yang menunjukkan sebelah kanan atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya
sterilisasi.
(6)Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah
berisi tablet formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan.
Untuk tromol atau stoples ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50
gram.
(7)Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula.

Unit terkait
PEMANTAUAN,PEMELIHARAAN,PER
BAIKAN SARANA DAN PERALATAN
No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-
111/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian
Tujuan
Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/338/433.106.9/2015 Tentang
pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.

Prosedur/Langkah -langkah

Unit terkait
PELAKSANAAN PEMANTAUAN, PEMELIHARAAN, DAN PERBAIKAN SARANA DAN PERALATAN
DI PUSKESMAS

JADWAL PELAKSANAAN

NO NAMA PERALATAN TGL/BLN/ KONDISI/SARANA/ALAT PEMERIKSA/


SARANA TH PEMANTAU
PENILAIAN KUALIFIKASI TENAGA DAN
PENETAPAN KEWENANGAN

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

PEMERINTAH DAERAH Disahkan Kepala Puskesmas Klampis


KABUPATEN BANGKALAN Tanggal :
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
Nip : 196002241983031005

Pengertian Suatu penilaian kewenangan terhadap tenaga medis dengan instrumen


kewenangan yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku terhadap
semua petugas di puskesmas klampis.
Tujuan Untuk mengetahui petugas pelayanan di puskesmas apakah didalam
melaksanakan tugas sudah sesuai kewenangan yang telah diberikan kepadanya
Kebijakan Kepala puskesmas kepada semua petugas pelayanan di puskesmas klampis.
Referensi

Prosedur/Langkah - langkah 1. Tim mutu puskesmas melakukan pengamatan,memeriksa kinerja, tanya


jawab dengan petugas yang diberi kewenangan khusus yang bekerja di
Puskesmas Klampis
2. Penilaian menggunakan instrumen kewenangan yang sudah diseepakati
dan di putuskan bersama kepala puskesmas
3. Hasil penilaian didokumentasikan dan di bahas di dalam tim
mutu puskesmas.
Unit terkait Semua petugas di Puskesmas Kelampis
Dokumen terkait Cek list penilaian

KONTROL PERALATAN,TESTING
DAN PERAWATAN SECARA RUTIN
UNTUK PERALATAN KLINIS YANG
DIGUNAKAN

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


113/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Suatu mekanisme pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan medis yang dilakukan
secara rutin dan teratur untuk mecoba /testing peralatan yang di gunakan di
puskesmas.

Tujuan 1. Memastikan alat siap pakai/ layak pakai


2. Alat selalu dalam keadaan terpelihara
3. Mencegah alat cepat rusak
4. Memperpanjang masa pemakaian alat

Kebijakan

Referensi
Prosedur/Langkah - langkah 1. Petugas memeriksa peralatan sesuai jadwal pemeriksaan
2. Petugas berkomunikasi pada petugas ruangan pengguna peralatan ttg keadaan
alat
3. Melakukan uji coba/testing peralatan yang ada di ruangan
4. Memastikan alat layak pakai
5. Melakukan perbaikan jika memungkinkan bisa di perbaiki
6. Mencatat keadaan peralatan
7. Melaporkan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan kepada kepala puskesmas
8. Usulan pergantian jika peralatann rusak
9 Merencanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan

Unit terkait 1. Petugas pemeliharaan peralatan puskesmas


2. Bendahara barang puskesmas

PERGANTIAN DAN PERBAIKAN


ALAT YANG RUSAK

No.Dokumen : PKM –KLP/P3-RI-


114/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28-11-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Proses pergantian peralatan yang sudah tidak bisa di gunakan lagi oleh pengguna
peralatan di puskesmas

Tujuan 1. Peralatan tetap tersedia dan bisa di gunakan setiap saat di perlukan
2. Mempermudah petugas pengguna peralatan dalam pelaksanaan kegiatan di
ruangan
Kebijakan Surat Keputusan kepala Puskesmas Nomor 445/349/433.106.9/2015 Tentang
pengelolaan barang inventaris puskesmas

Referensi 1. UU Nomor 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


2. Kepmenkes Nomor 128 /Menkes/SK’II/2004 Tentang Kebijakan dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.
3. PP NO 72 TH 1998 ttg kefarmasian dan alat kesehatan.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Susuai hasil pemeriksaan oleh petugas pemeriksa peralatan ,jika ada yang
rusak maka petugas akan melaporkan keadaan barang yang rusak
2. Mengganti alat yang rusak dengan alat yang baru
3. Memastikan barang pengganti dalam keadaan baik dan layak pakai
4. Mencatat pergantian barang dalam buku pergantian peralatan
5. Mencatat dalam buku pengeluaran barang
6. Mencatat dalam inventaris ruangan

Unit terkait 1. Sumua unit pelayanan


2. Petugas ruangan unit pelayanan
3. Bendahara barang puskesmas

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA


SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

SUMBER DAYA MANUSIA

PENILAIAN KUALIFIKASI TENAGA


DAN PENETAPAN KEWENANGAN
No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-38/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 29-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme penilaian kualifikasi tenaga pelayanan di puskesmas klampis dan


penetapan kewenangan sesuai dengan kompensi yang di miliki oleh petugas
pelayanan.

Tujuan 1. Untuk menjamin pelayanan klinis di PKM di lakukan oleh tenaga yang kompeten
2. Meningkatkan mutu pelayanan di PKM
3. Penerapan dan penetapan kewenangan kepada petugas sesuai dengan keahlian dan
profesionalisme yang di miliki petugas
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015
tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1. UU R I Nomor 8 tahun 1974 ,perubahan Nomor 43 tahun 1999, tentang pokok
pokok kepegawaian,
2. Permenkes R I Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011.Tentang Regestrasi tenaga
kesehatan
3. Kepmenkes R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2010.Tentang pedoman penyusunan
sumber daya manusia kesehatan.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Pengamatan dan pemeriksaan data identitas serta sertifikasi dan lesensi dari
petugas kesehatan yang akan bertugas di unit pelayanan klinis yang di lakukan
oleh Tim kredensial PKM
2. Pertimbangan sertifiksi dan lesensi yang di miliki petugas untuk penempatan
sesuai dengan keahliannya
3. Keputusan Tim kredensial di ajukan kepada kepala PKM untuk di berikan job
diskreption sesuai rekomendasi TIM Kredensial.
4. Keputusan Kepala PKM untuk menempatkan posisi Tenaga yang sudah di ajukan
Tim Kredensial ,sesuai kebutuhan unit pelayanan.
5. Pemberian surat keputusan kepala PKM tentang Kewenangan dan uraian tugas
yang di berikan kepada petugas sesuai keahliannya
Unit terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Tim Kredensial PKM
3. Tata Usaha Kepegawaian PKM Klampis.
KREDENSIAL DAN TIM
KREDENSIAL

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-39/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 29-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Kredensial : adalah proses evaluasi terhadap tenaga Pelayanan Klinis Untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis. Sedangkan re-kredensial
adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki
kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis
tersebut.
TIM Kredensial : Adalah Tim yang dibentuk puskesmas untuk melakukan
seleksi dan evaluasi terhadap tenaga pelayanan klinis di puskesmas. Ada beberapa
hal yang harus di pertimbangkan dalam melakukan kredensial diantaranya:
1..Data personalia baru yang akan masuk di instansi PKM menyangkut
kompetensi Ijash, Sertififasi, Lesensi, Bukti keahlian lain yang di miliki
2. Data petugas yang sudah menempati unit pelayanan klinis
3. Uraian tugas dan Kewenangan petugas pelayanan klinis di PKM
Tujuan
Proses kredensial menjamin tenaga pelayanan yang kompeten dalam
memberikan pelayanan di unit pelayanan kepada pengguna pelayanan di
puskesmas sesuai dengan standar pelayanan/SOP yang berlaku. Proses kredensial
mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan kinerja tenaga pelayanan klinis
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015
tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.Peraturan Pemerintah R I .Nomor 32 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
2.KEPMENKES R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman
PenyusunanPerencanaan sumber daya manusia kesehatan
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1. Tenaga pelayanan baru harus mengajukan permohonan kepada Ketua
Kepala puskesmas untuk menjadi petugas pelayanan di PKM
2. Kepala Puskesmas akan meneruskan permohonan tersebut kepada ketua
Tim kredensial untuk di tindak lanjuti
3. Tim Kredensial mengadakan pertemuan bersama anggota untuk
melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan metode yang telah
disepakati.
4. Hasil rapat ketua dan Tim kredensial akan di laporkan kepada kepala PKM
5. Untuk tenaga pelayanan yang sudah menduduki tempat Unit pelayanan m,
maka tim kredensial akan melakukan evaluasi terhadap kinerja dan
kelayakan kewenangan yang sudah di amanatkan pada petugas tersebut.
6. Hasil kerja Tim kredensial akan di bicarakan dalam rapat bersama kepala
puskesmas untuk menentukas langkah berikutnya.
7. Kepala puskesmas menentukan keputusa terkait tugas dan kewenangan

8. terhadap petugas pelayanan klinis di PKM.


Unit terkait 1.Kepala Puskesmas
2.Tim Kredensial Puskesmas
PENINGKATAN KOMPETENSI

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-40/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 30-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme Peningkatan keahlian/keprofesian yang berupa pendidikan, pelatihan


yang behubungan dengan profesinya, seminar dll yang dilakukan oleh petugas
kesehatan di puskesmas klampis ,

Tujuan 1.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam melaksanakan tugasnya


di unit pelayanan Puskesmas.
2.Meningkatkan mutu petugas pemberi pelayanan publik
3.Penyesuaian keahlian petugas untuk penempatan tenaga di unit pelayanan klinis

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015


tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.Peraturan Pemerintah R I .Nomor 32 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
2.KEPMENKES R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman
PenyusunanPerencanaan sumber daya manusia kesehatan

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Pendataan tenaga klinis di PKM Klampis .


2.Pendataan .Kelengkapan Persyaratan ,sertifikasi lesensi dan keahlian lain yang di
miliki oleh petugas pelayanan klinis
3.Melakukan cross cek kesesuaian sertifikasi dan lesensi petugas dengan penempatan
di Unit pelayanan klinis
4.Pemberian informasi pada petugas pelayanan klinis tentang adanya formasi
pendidikan dan latihan untuk peningkatan kompetensi.
5.Kepala Puskesmas memberikan ijin bagi petugas yang berminat untuk mengikuti
peningkatan kompetensi ,yang berupa pendidikan, pelatihan, dan peningkatan
kompeten yang lain

Unit terkait 1.Petugas pelayanan klinis puskesmas


2.Bagian Tata Usaha PKM
PEMETAAN KOMPETENSI

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-41/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 30-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme pemetaan ketenagaan yang di lakukan uantuk pemenuhan tenaga secara
merata sesuai dengan sertifikasi dan keahlian petugas pada di unit pelayanan di
Puskesmas klampis
Tujuan 1.Pemenuhan jumlah tenaga yang di perlukan di Unit pelayanan PKM Klampis
2.Penempatan tenaga yang sesuai dengan kompetensi yang di miliki oleh seseorang
3.Peningkatan mutu pelayanan di masing-masing Unit pelyanan yang di kerjakan oleh
tenaga yang kompeten
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015
tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.Peraturan Pemerintah R I .Nomor 32 Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
2.KEPMENKES R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 Tentang Pedoman
PenyusunanPerencanaan sumber daya manusia kesehatan
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Pendataan semua tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Klampis
2.Klasifikasi tenaga pelayanan klinis sesuai sertifikasi dan lesensi yang di miliki
3.Penghitungan jumlah tenaga yang ada dengan jumlah Unit pelayanan
4.Kepala Puskesmas dan Tim Kredensial Mempertimbangkan Penempatan tenaga
Pada Unit Pelayanan sesuai sertifikasi dan lesensi, serta pengaman petugas dalam
hal Pelayanan kesehatan
5.Keputusan Kepala Puskesmas Untuk menempatkan tenaga kesehatan pada unit
pelayanan di PKM
Unit terkait 1.Kepala Puskesmas
2.Tim Kredensial PKM
PENILAIAN KINERJA PETUGAS
PEMBERI LAYANAN KLINIS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-42/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 31-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1960002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme pelaksanaan penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan klinis pada
masing-masing petugas di unit pelayanan puskesmas oleh Kepala Puskesmas dan Tim
Kredensial
Tujuan 1.Mengetahui pelaksanaan pelyanan di Puskesmas
2.Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan
3.Mencapai target yang sudah di tetapkan
4.Peningkatan displin petugas layanan klinis.
Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015
tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.UU R I Nomor 8 tahun 1974 ,perubahan Nomor 43 tahun 1999, tentang pokok-
pokok kepegawaian,
2.Peraturan pemerintah R I Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai
3.Kepmenkes R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2010.Tentang pedoman penyusunan
sumber daya manusia kesehatan
Prosedur/Langkah pelaksanaan Pengamatan dan inspeksi serta pemeriksaan kepala puskesmas kepada petugas
layanan klinis di ruangan pelayanan di arahkan pada :
A. Melakukan pemeriksaan dokumentasi pelayanan klinis di Unit pelayanan
B. Kontrol pelaksanaan pelayanan di unit pelayanan klinis, apakah suda sesuai
dengan prosedur yang di tetapkan
C. Pemeriksaan sistem Dokumentasi di Ruangan apakah tertip sesuai SOP
D. Pengamatan Prilaku/etika petugas ,termasuk tingkat kedisiplinan dan kerapian
penampilan apakah sesuai aturan atau tidak
E. Pemantauan Jam kerja pelayan harus sesuai aturan yang berlaku.
F. Loyalitas petugas terhadap kegiatan di puskesmas
G.Penerapan Kerja sama lintas program di puskesmas
H.Tingkat kepatuhan petugas terhadap tugas yang di berikan
I. Sistem pencatatan dan pelaporan sesuai dengan jadwal yang sudan di tetapkan
Unit terkait 1.Petugas Unit Pelayanan Puskesmas
2.Tim Kredensial Puskesmas
EVALUASI HASIL MENGIKUTI
PENDIDIKAN DAN LATIHAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-43/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 31-10-2015

Halaman :01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1960002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Melakukan evaluasi hasil mengikuti pendidikan dan latihan pada petugas yang sudah
mengikuti diklat tersebut, berkaitan dengan pemahaman dan penerapan hasil diklat di
unit pelayan puskesmas
Tujuan 1.Peningkatan pemahaman dan pengetahuan petugas dalam pelayanan kesehatan
2.Melakukan sosialisasi hasil diklat di puskesmas kepada petugas lain di PKM
dengan tujuan bisa di mengerti dan di laksanakan oleh Unit terkait
3.Penerapan hasil dilat pada unit pelayanan
4.Peningkatan mutu Petugas dan pelayanan di PKM

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015


tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.KEPMENKES R I Nomor 128/MENKES/sk/ii/2004 Tentang kebijakan dasar
puskesmas.
2.PERMENPAN Nomor 7/PER/25/M.PAN/2/2010 Tentang Pedoman penilaian
kinerja unit paelayanan publik.
Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Kepala PKM melakukan pengamatan evaluasi pada petugas yang sudah melakukan
DIKLAT tentang Kesehatan
2.Kepala PKM memerintahkan petugas yang sudah mengikuti DIKLAT untuk
mensosialisasikan tentang hasil DIKLAT Kepada semua petugas layanan di PKM
3.Dalam kegiatan pelaksanaan kepala PKM Menganjurkan untuk melakukan
perbaikan dan perubahan sesuai dengan hasil DIKLAT dan sesuai SOP yang berlaku
di PKM
4.Hasil evaluasi dijadikan refrensi bagi kepala puskesmas untuk perbaikan pelayanan
di PKM pada masa berkelanjutan demi peningkatan mutu pelayanan yang baik dan
bermutu

Unit terkait Semua petugas pelayanan klinis yang sudah mengikuti DIKLAT
EVALUASI TERHADAP URAIAN
TUGAS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-
TU-44/XI-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 31-10-2015

Halaman : 01

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN
Nip:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mekanisme evaluasi terhadap petugas pelayanan yang di beri tanggung jawab untuk
melakukan tugas sesuai bidang keahliannya pada tempat di mana petugas tersebut di
tempatkan.

Tujuan 1.Petugas melakukan tugas yang sudah di berikan oleh penanggung jawab layanan
puskesmas dengan baik dan benar.
2.Petugas melaksanakan tugasnya sesuai SOP diunit pelayanan yang ditempatinya.
3.Bertanggung jawab terhadap uraian tugas yang sudah tandangani dalam berita acara
uraian tugas.

Kebijakan Keputusan kepala Puskesmas kepada Tim kredensial No.445/173/436.106.9/2015


tentang Kredensial Klinis dan Tim Kredensial Puskesmas Klampis
Referensi 1.UU R I Nomor 8 tahun 1974 ,perubahan Nomor 43 tahun 1999, tentang pokok-
pokok kepegawaian,
2.Peraturan pemerintah R I Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai
3.Kepmenkes R I Nomor 81/MENKES/SK/I/2010.Tentang pedoman penyusunan
sumber daya manusia kesehatan

Prosedur/Langkah pelaksanaan 1.Kepala puskesmas melakukan pengamatan /monitorong terhadap ruang unit
pelayanan dan kinerja petugas pada unit tersebut.
2.Komunikasi dengan petugas unit layanan tentang pelaksanaan tugas yang sudah di
berikan dan di tandatangani
3.Kepala puskesmas memeriksa pelaksanaan tugas ,apakah sesuai dengan SOP atau
ada kesulitan dalam layanan.
4.Pencapaian program pelayanan apakah memenuhi target yang sudah di tetapkan
5,Sistim pencatatan dan pelaporan apakah di laksanakan dengan baik dan sesuai
jadwal.
6.Kelengkapan pencatatan dilakukan dengan tertip dan rapi

Unit terkait 1.Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab pelayanan puskesmas


2.Petugas Unit pelayanan
INFORMASI

No.Dokumen : SOP-PKM-INFORMASI-
01-IX/2015
No.Revisi :01
SOP
Tanggal terbit 28-08-2015

Halaman :1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN SUROSO
BANGKALAN UPT DINAS
KESEHATAN NIP:1966002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Informasi adalah berita yang di sampaikan kepada semua obyek melalui seseorang
secara langsung atau melalui media,
Informasi di puskesmas adalah penyampaian semua keadaan atau semua data yang
terkait dengan pelayanan yang di sediakan oleh puskesmas
Tujuan 1.Penjelasan kepada publik tentang pelayanan yang tersedia di PKM Klampis
2.Informasi pada semua pengguna pelayanan puskesmas tentang petugas penyedia
pelayanan dan sarana yang ada di Puskesmas
3.Memuaskan pengguna pelayanan dalam hal untuk mengetahui semua sarana dan
petugas yang ada di PKM Klampis
Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/179/4.33.106.9/2015
Referensi 1.UU R I Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Standar Pelayanan Publik
2.Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian
Pendayaan Aparatur Negara RI, 2004.
Prosedur/Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan tempat informasi
2. petugas menempati di tempat penyampaian informasi
3. petugas menyampaikan informasi yang perlu/ di tanyakan oleh masyarakat
pengguna pelayanan di puskesmas
4. petugas memberitahukan petunjuk kepada masyarakat yang membutuhkan
infirmasi tentang pelayanan puskesmas
5. petugas berusaha untuk memasang mapflred di dinding puskesmas terkait
dengan semua informasi tentang pelayanan di puskesmas
6. penyampaian informasi terkait dengan semua program pelayanan yang ada
di puskesmas dan juga di informasikan melalui penyuluhan di luar gedung
puskesmas klampis

Unit terkait 1. petugas informasi


2. tim informasi dan pengaduan di puskesmas klampis

PENGADUAN MASYARAKAT

No.Dokumen:SOP-PKM-PENGADUAN-
02/IX-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03/09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KLAMPIS SUROSO
NIP 1966002241983031005

Pengertian Suatu proses pelaporan atau pemberitahuan ,atau komplain yang di lakukan
masyarakat kepada petugas kesehatan terkait semua kegiatan pelaksananan
pelayanan petugas kepada masyarakat yang kurang/tidak sesuai dengan harapan yg
di inginkan , sehingga masyarakat kurang puas terhadap pelayanan yg di
terimanya.

Tujuan Sebagai kritik membangun terhadap pelayanan petugas kesehatan,agar pelayanan


di masa yang akan datang bisa lebih baik dan sesuai dengan aturan yg berlaku.

Kebikjakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/179/433.106.9/2015 tentang informasi


dan pengaduan masyarakat

Referensi 1. Undang-Undang nomor 25 tahun 2009 tentang standart pelayanan publik.

Prosedur/Langkah-langkah 1. Petugas pengaduan menerima bentuk Pengaduan masyarakat secara


langsung/tatap muka dengan petugas penerima pengaduan.
2. Petugas pegaduan menerima bentuk Pengaduan melalui SMS ,Telephone,
kepada petugas Call Center Puskesmas .
3. Petugas pengaduan menerima bentuk Pengaduan melalui tulisan yg sudah
di siapkan di masing- masing unit pelayanan, dalam bentuk lembaran kritik
dan saran.
4. Semua bentuk pengaduan masyarakat terhadap petugas pelayanan
puskesmas klampis akan di lanjutkan dengan proses penanganan
pengaduan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan di puskesmas
klampis. ( SOP penanganan Pengaduan )
5. Petugas pengaduan mencatat semua bentuk pengaduan masyarakat dalam
buku pegaduan.
6. Merekap semua catatan pengaduan setiap bulan.
7. Menskoring jumlah bentuk pengaduan.
8. Membahas pengaduan daalm tim informasi dan pengaduan
9. Membahas pengaduan dalam tim menejemen mutu puskesmas klampis

Unit terkait 1. Petugas tim informasi dan pengaduan


2. Semua petugas pelayanan.
3. Petugas Call Center
PENANGANAN PENGADUAN
MASYARAKAT

No.Revisi : SOP-PKM-KLP/TU-
01/IX-2015
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 03/09/2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP 1966002241983031005

Pengertian Suatu proses yang di lakukan oleh petugas aparatur pemerintah, dalam hal ini
Puskesmas klampis untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pengaduan
dari masyarakat tentang pelayanan kesehatan di puskesmas klampis.

Tujuan Menyelesaikan masalah secara cepat tepat dan akurat, sehingga masyarakat bisa
puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh petugas tim pengaduan Puskesmas

Kebijakan Keputusan kepala puskesmas Nomor


Referensi 1- UU RI No 08 th 1999 tentang perlindungan konsumen
2- UU RI No 25 th 2009 Tentang pelayanan publik
3- UU RI No 36 th 2009 Tentang kesehatan

Prosedur/Langkah Pelaksanaan 1. Petugas menerima laporan dari masyarakat.berkaitan dengan pengaduan


tentang ketidakpuasan pelayanan di puskesmas.
2. Melakukan cross cek tetang kebenaran laporan tersebut.
3. Jika laporan benar ,maka petugas akan mencatat tentang laporan tersebut,
dan konfimasi pada petugas peyanan yang di adukan oleh masyarakat.
4. Membahas bentuk pengaduan di dalam tim management mutu dan kepala
puskesmas.
5. Menyampaikan hasil putusan rapat management mutu dan kepala
puskesmas kepada pihak pelapor/pengadu.
6. Konfimasi tetang hasil putusan managemant mutu pada pelapor/pengadu,
apakan bisa diterima atau tidak puas. Atau mendatangi pelapor/pengadu
untuk kompensasi jika di perlukan dan bisa menanyakan langsung pada
pelapor tetang keinginan yang di maksud.
7. Kalau efektif berarti masalah selesai dan dilakukan
pencatatan/dokumentasi tetang masalah tersebut dan proses
penyelesaiannya.
8. Kalau belum puas ,maka akan dilakukan penerusan laporan kepada kadikes
kabupaten,untuk penyelesaian lebih lanjut.

Unit terkait 1. Petugas pelayanan puskesmas klampis.


2. Tim pengendali mutu puskesmas.
3. Tim Audit internal puskesmas.
4. Call center puskesmas.
5. Kepala puskesmas klampis.
Menilai Kepuasan pelanggan

No.Dokumen : Sop-Pkm-kip/p3tu-
34/ix-2015
No.Revisi : 01
SOP
Tanggal terbit : 28 -09 -2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS NIP 1966002241983031005

Pengertian Melakukan penilaian /evaluasi terhadap pendapat / kepuasan


masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai penyedia
pelayanan publik yang telah di lakasanakan oleh petugas
kesehatan

Tujuan 1.Sebagai evaluasi terhadap kinerja petugas kesehatan yang


telah melakukan pelayanan kesehatan apakah sudah sesuai
dengan harapan masyarakat .
2.Memperoleh gambaran secara obyektif mengenai kepuasan
masyarakat
3.Untuk menentukan langkah strategis sebagai perbaikan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Referensi 1.UU RI No 08 th 1999 tentang perlindungan konsumen


2.UU RI No 25 th 2009 Tentang pelayanan publik
3.UU RI No 36 th 2009 Tentang kesehatan

Prosedur/Langkah Pelaksanaan Memberikan penjelasan kepada masyarakat melaui program UKM di luar
gedung puskesmas dan menyebarkan lembar survey pedapat masyarakat tentang
pelayanan PKM.
12- Menyebarkan lembar kuesener kepuasan masyarakat
melalui semua unit pelayanan yang ada di puskesmas
13- Memasang kotak saran kepuasan masyarakat.
14- Memasang Call Center pada papan tempat /area
pelayanan dan area pengunjung PKM, sebagai sarana
pengaduan /kompalin masyarakat terhadap penlayanan
kesehatan.
15- Mencatat pengaduan masyarakat secars langsung
kepada petus kesehatan.
16- Merekap semua hasil survey dan Call Center serta
hasil kotak saran setiap bulan
17- Mengelompokan hasil bentuk pengaduan dan
kepuasan serta melakukan prrosentase
18- Mencatat dan melaporkan kepada kepala PKM
19- Membawa hasil rekapitulasi dan membahas dalam
tim mutu PKM.
20- Melakukan sosialisasi hasil perbaikan dari tim mutu
yg di telah di setujui kepala PKM kepada masyarakat
pengguna layanan PKM
21- Melakukan sistim pencatatan dan pelaporan kepada
dinkes kabupaten
22- Melakukan pemantauan pada unit pelayanan tetang
keefektifan hasil perbaikan

Unit terkait 5- Tim pengaduan layanan PKM


6- Penanggung jawag UKM
7- Semua unit pelatanan PKM
8- Tim Kendali mutu PKM
KERANGKA ACUAN KEJA
REKAM MEDIS
I. PEDAHULUAN
Puskesmas adalah salah satu unit pelaksana pembangunan kesehatan kecamatan dan merupakan
bagian integral daripembangunan nasional, oleh karena itu kesehatan adalah suatu aspek yang
mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat
dan sejahteran. Kesehatan yang ingin dicapai adalah keadaan kesejahteraan dalam dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan ini hanya
dapat diwujudkan oleh petugas kesehatandan peran serta masyarakat.
Dalam pasal 5 UU kes.NO.23 TAHUN 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut
serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga serta lingkungan.
Kesehatan yang ingin dicapai adalah keadaan kesejahteraan dari badan jiwa dan sosial orang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial danekonomi. Sebagaimana juga dinyatakan
dalam GBHN dan system kesehatan nasional bahwa tujuan pembangunan dalam bidang yang optimal
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan system kesehatan
nasional sebagaipemikiran dasar yang memberi arah tujuan, bentuk dan sifat pembangunan kesehatan
yang dilaksanakan nantinya dapat bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Berdasrkan sisystem pelayanan kesehatan yang terdapat di indonesia, maka Puskesmas mencapai bagian
terdepan dalam memberi pelayanan kesehatan pada masyrakat. Sesuai dengan penelitian. Puskesmas
adalah suatu unit organisasi fungsional terdepan yang berfungsi mengembangkan dan membina peran
serta masyarakat menyelengarakan pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya secara menyeluruh dan
terpadu secara integrasi melalui usaha-usaha kegiatan pokok puskesamas mencapai tujuan yaitu :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif

II LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Tehnis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Wilayah kerja
puskesmas meliputi wilayah kerja administratif,yaitu satu wilayah kecamatan.atau beberapa desa /
kelurahan di satu wilayah kecamatan. Di dalam pelakasanaannya tentunya Puskesmas memiliki
beberapa program pokok Puskesmas yang harus dilaksanakan di puskesmas. Kegiatan –kegiatan
yang menyangkut pelayan di berbagai unit pelayanan tentunya di butuhkan pelaksanaan
administrasi yang sesuai dengan kebutuhan kelengkapan administratif. Sehingga puskesmas
mempunyai catatan dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan yang di kerjakan.
Program UKP di puskesmas merupakan pelayanan petugas kesehatan kepada pengguna
pelayanan di puskesmas ,di mana dalam pelaksanaannya memerlukan catatan dan administrasi yang
lengkap dan akurat. Salah satunya adalah catatan rekam medis.
Sesuai dengan Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 /MENKES /PER
/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen identitas pasien ,
Pemeriksaan, pengobatan, Tindakan dan Pelayanan lain yang di berikan kepada pasien. Rekam
medis merupakan sistem administrasi yang baik.data medis tertulis yang sangat penting dan dapat
di pergunakan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum. Dengan demikian maka penerapannya
harus di laksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
III. TUJUAN
A- Umum
Kelengkapan dokumentasi dan administrasi pelayanan kesehatan di puskesmas klampis
B- Khusus
- Regestrasi terhadap semua pengguna pelayanan di puskesmas klampis
- Ketertipan administrasi untuk dokumentasi pelayanan
- Menjaga kerahasiaan dan keamanan data pelanggan pengguna pelayanan di puskesmas
klampis.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
Kegiatan pelaksanaan rekam medis di puskesmas klampis di awali dengan persiapan dokumen
rekam medis oleh petugas rekam medis ruang rekam medis hingga selesai pelayanan dan
penyimpanan kembali rekam medis pada tempatnya.
Rincian kegiatan :
1. Loket pendaftaran :
- Petugas mendata identitas pelanggan sesuai kartu identitas
- Memberi nomor regester sesuai kode penomoran,alamat lengkap
- Petugas rekam medis membawa berkas rekam medis ke unit pelayanan yang di perlukan
pelanggan
2. Unit pelayanan kesehatan puskesmas klampis
- Petugas unit pelayanan menerima berkas rekam medis dan memanggil pelanggan masuk
dalam ruang pelayanan.
- Petugas unit pelayanan melakukan anamesa pada pelanggan tetang keadaan umum ,
pengkajian awal, pemeriksaan fisik, menentukan diagnosa ,melakukan inform
consent,melakukan tindakan keperawatan ,tindakan medis, termasuk peresepan obat, serta
penyuluhan perorangan tentang keadaan pelanggan dan penyakit yang di deritanya.
- Petugas pelayanan akan mencatat semua informasi dari pelanggan berkaitan dengan penyakit
yang di deritanya.
- Penulisan dalam rekam medis akan dilakukan dengan jelas .
- Sistem penulisan menggunakan beberapa kode dan singkatan yang sudah di sepakati dalam
pelayanan di puskesmas klampis. { Terlampir }
- Pada akhir pelayanan petugas rekam medis akan menganbil semua rekam medis yang ada di
masing- masing unit pelayan,untuk di kontrol kelengkapan isi rekam medis
- Rekam medis pelanggan rawat inap akan di serahkan oleh perawat jaga rawat ianap saat
pelanggan pulang atau di rujuk,meninggal.
- Ketidak lengkapan /kekurangan catatan pada rekam medis akan di konfirmasi oleh petugas
rekam medis selambat lambatnya 14 hari sejak tgl pelayanan di lakukan.
- Petugas rekam medis akan menyimpan berkas rekam medis dengan rapi dan aman dalam
lemari rekam medis dan di kunci oleh penanggung jawab rekam medis.
- Pada akhir bulan petugas rekam medis akan menghitung jumlah kunjungan sesuai status
pelanggan, Umum, BPJS, SPM, Sehati, DLL
- Semua pelayanan terkait dengan rekam medis harus di lakukan sesuai SOP yang ada di
puskesmas klampis [ SOP Terlampir ]
- Akses terhadap rekam medis hanya di lakukan oleh petugas Medis dan Paramedis di unit
pelayanan. Dan kepala puskesmas sebagai penanggung jawab pelayanan puskesmas. [ SOP
Terlampir ]
V. SASARAN
1. Petugas rekam medis di puskesmas klampis
2. Petugas penyedia layanan di puskesmas
3. Pelanggan rawat jalan dan rawat inap puskesmas
VI. JADWAL KEGIATAN
1. Setiap hari jam kerja pelayanan
2. Di luar jam kerja untuk UGD dan Rawat inap, akan di laksanakan oleh petugas rawat inap
dengan menggunakan ekspedisi rekam medis.
VII. URAIAN PROSEDUR
1. Pendaftaran di loket
2. Berkas rekam medis di kirim ke unit pelayanan
3. Pengisian rekam medis dengan lengkap
4. Pengambilan kembali berkas rekam medis dari masing masing unit pelayanan
5. Penyimpanan rekam medis di lemari

6. Rekam medis untuk pelanggan rawat ianap akan diserahkan oleh petugas piket rawat inap
saat pelanggan keluar dari rawat inap dengan keadaan : Pulang paksa atau pulang sembuh,
pelanggan di rujuk ke fasilitas kesehatan lain atau meninggal dunia
7. Rekam medis akan di periksa oleh petugas rekam medis terkait kelengkapan isi rekam medis

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan rekam medis ini disusun agar bisa dijadikan acun bagi petugas rakam
medis di puskesmas klampis dan semua unit pelayanan di puskesmas. Harapan yang di inginkan
penerapan yang baik dan kelengkapan isi rekam medis dapat di laksanakan dengan penuh tanggung
jawab.. Semoga dengan penerapan berkas rekam medis ini bisa menjadikan peningkatan mutu
pelayan di puskesmas klampis
Akhinya kami tutup acuan rekam medis ini ,semoga isi yang terkandung di dalamnya bisa
bermanfaat bagi petugas rekam medis dan bagi semua petugas penyedia layanan di puskesmas
klampis pada umumnya. Semoga ALLAH SELALU MERIDHOI KITA SEMUA .....AMIN

Penyusun rekam medis PJ


Rekam medis

ERY AGUSTIONATA S.SOS

Anda mungkin juga menyukai