Anda di halaman 1dari 15

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DALAM BERITA KRIMINAL SURAT KABAR


“JAWA POS” EDISI OKTOBER 2015

ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri

OLEH:

ANIK SURYANI
NPM: 11.1.01.07.0013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA NDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2016

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DALAM BERITA KRIMINAL SURAT KABAR
“JAWA POS” EDISI OKTOBER 2015
ANIK SURYANI
NPM: 11.1.01.07.0013
FKIP-PBSI
Dra. Endang Sri Mujiwati, M.Pd dan Dra. Sumiyarsi
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Salah satu ragam bahasa tulis yang digunakan untuk menyampaikan ide, pendapat, dan
gagasan adalah media massa. Dengan bahasa jurnalistik, media massa yang khas. Bahasa
jurnalistik memiliki ciri-ciri: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, menarik, lugas, mudah
dipahami, dan tidak bertele-tele tetapi tetap tidak meninggalkan kaidah yang dimiliki oleh ragam
bahasa Indonesia baku dalam hal pemakaian kosakata, struktur sintaksis, dan morfologi.
Dengan demikian salah satu contoh yang dapat digunakan untuk pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia adalah surat kabar di media massa “Jawa Pos”. Surat
kabar“Jawa Pos”merupakan salah satu sarana yang paling penting dalam melakukan pembinaan
bahasa Indonesia karena surat kabar “Jawa Pos”merupakan satu dari banyak media massa yang
menjadi sarana komunikasi lingkup masyarakat. Dalam surat kabar ini, ditulis dengan
penggunaan dan penataan kalimat sesuai kaidah tata bahasa indonesia. Namun, ternyata masih
juga terdapat kalimat yang tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa
Indonesia.
Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada kesalahan ejaan dalam berita kriminal
surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015. Tujuan penelitian secara umum untuk
mendeskripsikan kesalahan ejaan dalam berita kriminal surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober
2015, sedangkan tujuan secara khusus mendeskripsikan kesalahan penggunaan huruf kapital,
kesalahan penggunaan tanda baca, dan kesalahan penulisan kata dalam surat kabar “Jawa Pos”
edisi Oktober 2015.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan.
Data dalam penelitian ini berupa data tulis, yang kalimatnya mengandung kesalahan ejaan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015. Adapun
wacana yang akan disajikan sumber data dibatasi hanya pada edisi Oktober 2015, sedangkan
data penelitian berwujud potongan teks tulis surat kabar berita kriminal. Instrumen penelitian ini
adalah diri peneliti karena data diperoleh dari dokumen yang berupa data verbal atau tulisan.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
simak. Dengan kata lain metode simak dalam penelitian ini tidak mengunakan alat perekam,
tetapi yang digunakan dengan cara membaca dan memahami surat kabar, karena datanya
berbentuk teks atau tulisan.
Penelitian ini menggunakan pendeketan teoretis yang berupa pendekatan analisis wacana
dan pendekatan metodologis yang berupa pendekatan morfologi. Data dalam penelitian ini
berwujud penggalan tuturan atau wacana yang diduga mengandung kesalahan ejaan dalam berita
kriminal surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015, kemudian ditentukan beberapa paragraf
atau kalimat yang dipandang cukup mewakili sebagai contoh. Data dianalisis menggunakan
teknik bagi unsur langsung.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan ejaan dalam berita
kriminal surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015, terjalin dengan adanya aspek kesalahan

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
ejaan. kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan penggunaan tanda baca, dan kesalahan
penulisan kata.
Dari hasil penelitian dapat diberikan saran (1) bagi media cetak, hendaknya redaktur, jurnalis
media massa cetak dapat menata program komputer dalam bahasa Indonesia dan meneliti
kembali naskah artikel sebelum diterbitkan adalah cara yang tepat untuk mengurangi kesalahan
dalam pembuatan dan penulisan sebuah artikel, (2) bagi dunia pendidikan khususnya mahasiswa
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat melakukan sebuah tindakan misalnya mengkritisi
atau menganalisis penulisan yang telah dimuat dalam media tersebut.

Kata Kunci

surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015 ,kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan
penggunaan tanda baca, dan kesalahan penulisan kata

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. Latar Belakang Masalah aturan-aturan dasar yang bersifat mengikat.
Bahasa merupakan alat komunikasi Pada umumnya, bahasa tulisan banyak
yang efektif antar manusia, karena dalam memanfaatkan tanda baca, diksi yang tepat,
berbagai macam situasi bahasa dapat dan unsur-unsur gramatikal lainnya untuk
dimanfaatkan. Kemampuan berbahasa memudahkan pemahaman akan isi bahasa.
merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Salah satu ragam bahasa tulis adalah
Esa.Manusia adalah makhluk sosial yang media massa. “Media massa adalah alat atau
selalu berinteraksi dengan manusia lain. sarana yang digunakan dalam penyampaian
Interaksi antar manusia ini disebut pesan dari sumber (komunikator) kepada
komunikasi. Untuk berkomunikasi, manusia khalayak (komunikan/penerima) dengan
memerlukan bahasa sebagai alat menggunakan alat-alat komunikasi mekanis,
komunikasinya. Tidak dapat dibayangkan seperti surat kabar, radio, televisi, dan
bagaimana keadaan manusia bila tidak ada internet” (Suryawati, 2014:37).Informasi
bahasa yang berperan sebagai alat yang diperoleh saat ini sangatlah mudah
komunikasi. karena adanya media massa. Informasi dapat
Bahasa ada dua ragam yaitu bahasa diperoleh dari surat kabar, radio, televisi,
lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan adalah dan internet. Dengan media massa seseorang
bentuk bahasa yang diungkapkan secara bisa mengetahui semua informasi yang ingin
langsung menggunakan tutur kata secara di dapatnya.
lisan. Oleh karena itu, bentuk bahasa ini “Media massa dapat diartikan sebagai
terikat dengan ruang dan waktu, dimana segala bentuk media atau sarana komunikasi
aspek situasi berpengaruh besar terhadap untuk menyalurkan dan mempublikasikan
pemahaman isi bahasa tersebut. Selain berita kepada publik ataumasyarakat.
ucapan, pengungkapan bahasa lisan Bentuk media atau sarana jurnalistik yang
biasanya juga dilengkapi dengan nada suara, kini dikenal terdiri atas media cetak,media
gerak tubuh, dan ekspresi wajah.Bahasa elektronik, dan media online” (Yunus,
lisan lebih ekspresif karena mimik, intonasi, 2012:27).Kini seseorang bisa mendapatkan
dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi berbagai informasi baik di sekitarnya
satu untuk mendukung komunikasi yang maupun di luar kota bahkan luar negri.
dilakukan. Bahasa tulis adalah bentuk Bahkan bukan hanya menerima informasi
bahasa yang memakai teks tertulis sebagai seseorang juga bisa mempublikasikan berita
media perantaranya. Jenis bahasa ini tidak yang diperolehnya kepada publik atau
terikat dengan ruang dan waktu. Dalam masyarakat, melalui surat kabar, tabloid,
pembuatannya, bahasa tulisan mempunyai majalah, radio, televisi dan internet.

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Media cetak tergolong jenis media Basketball League dan Mading
massa yang paling populer. Mediacetak Championship. Halaman ini kini telah
merupakan media komunukasi yang bersifat menjadi bacaan wajib bagi remaja di
tertulis atau tercetak. Jenis media cetak yang Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih
beredar di masyarakat sangat beragam. berstatus mahasiswa, mulai dari reporter,
Salah satunya yaitu surat kabar“Jawa Pos”, editor, hingga fotografer.
surat kabar “Jawa Pos” adalah media Berita kriminal yaitu informasi yang
komunikasi yang bersisikan informasi aktual disampaikan pada publik melalui media
dari berbagai aspek kehidupan, seperti massa yang berkaitan dengan berbagai
politik, ekonomi, kriminal, seni, olah raga, peristiwa kejahatan (pelanggaran peraturan).
luar negri, dalam negri dan yang diterbitkan Setiap tindakan atau perbuatan tertentu yang
di Jawa Timur. Surat kabar “Jawa Pos” lebih tidak disetujui oleh masyarakat diartikan
menitikberatkan pada penyebaran informasi sebagai kejahatan. Jadi setiap perbuatan
(fakta maupun peristiwa) agar diketahui yang anti sosial, merugikan serta
publik. Surat kabar “Jawa Pos” terbit harian, menjengkelkan masyarakat, secara
ada juga “Jawa Pos” mingguan. Jawa Pos kriminologi dapat dikatakan sebagai
(utama), berisi berita-berita utama, politik, kejahatan.
ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, Berita kriminal dikemas berbagai
internasional, dan rubrik-rubrik tematik macam hal seperti hard news, investigasi,
lainnya. Metropolis, berisi berita Kota komedi, soft news,dan pendalaman kasus
Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan permasalahan kriminal yang akan dibahas.
Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, Berita kriminal juga dikemas tidak dari sisi
salah satunya berisi polling harian), hiburan, pelaku atau korban kejahatan saja, tetapi
kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik bisa di buat dari sisi profil seseorang yang di
"ringan" lainnya serta rubrik mingguan. dunia kriminal sepertihalnya hansip, polisi,
Olahraga , berisi berita-berita olahraga, dan lain-lain. Berita kriminal tidak hanya
terutama ulasan mengenai sepak bola dan menampilkan kekerasan tetapi bisa
balap ( Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga menayangkan suatu perita pesan dan tips
berisi iklan baris. Deteksi berisi berita tentang kriminal supaya audiens berhati
tentang kehidupan remaja, mulai dari dalam menanggulangi dan mengatasi tindak
otomotif, style, techno, hingga anime yang kriminal, karena kejahatan dapat dicegah.
terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada Berita kriminal dalam materi berita
bagian Metropolis. Hingga kini deteksi Jawa disasaster dan crimes. Dissaster (bencana)
Pos aktif mengadakan event seperti, Deteksi dan crimes (kriminal) adalah dua peristiwa

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
berita yang pasti akan mendapat tempat bagi ketika pemakaian huruf kapital tidak sesuai
pemirsa atau penonton. Berita-berita dengan pedoman penulisan huruf kapital.
semacam gempa bumi, tanah longsor, Dari contoh “mt pun masuk dan bergantian
kebakaran, banjir, dan bencana alam lainnya menyetubuhinya. Seolah tidak cukup dengan
termasuk berita kriminal adalah menyangkut hal itu, 3 pelaku lainnya bergantian
masalah keselamatan manusia. Dalam mencabuli korban meskipun tidak sampai
pendekatan psikologi dan keselamatan. menyetubuhinya. malam harinya, pelaku
Salah satu kesalahan berbahasa yang AG kembali menyetubuhi korban sebanyak
sering ditemukan di surat kabar adalah 2 kali hingga pada Kamis 30 Oktober pukul
kesalahan ejaan. “Ejaan adalah penulisan 10.00 WIB korban dipulangkan oleh pelaku
huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda AZ,” ujar Suharjono.Huruf kapital yang
baca” (Arifin dan Tasai, 2010: 164). dipakai di awal petikan langsung seharusnya
Kesalahan ejaan juga terjadi dalam media huruf besar dan penulisan inisial nama
massa surat kabar Jawa Pos. Hal tersebut seseorang seharusnya juga menggunakan
mencerminkan bahwa para wartawan yang huruf kapital, seperti yang tercantum dalam
membuat tulisan tersebut kurang pasal pemakaian huruf kapital dalam
memperhatikan kaidah-kaidah penulisan pedoman umum ejaan bahasa indonesia
yang benar. Kesalahan-kesalahan ejaan yang yang disempurnakan.
banyakdilakukan dalam menuliskan bahasa, Kesalahan penulisan kata pada surat
memang merupakan kesalahan umum yang kabar “Jawa Pos” ini terjadi dalam penulisan
banyak terjadi, dan banyak atau pernah kata sekedar padahal mestinya sekadar,
dilakukan oleh siapa saja. Namun, kesalahan dengan kata dasar kadar. Carut-marut yang
dalam bahasa tulis tidak dapat secara seharusnya karut-marut.
langsung diperbaiki. Kesalahan pemakaian tanda baca pada
Ada beberapa kesalahan ejaan juga surat kabar “Jawa Pos” terjadi
terjadi dalam media massa surat kabar Jawa dalampenulisan tanda titik (.). Pada contoh
Pos. Hal tersebut mencerminkan bahwa para kalimat berikut,“Ditanyakemungkinan
wartawan yang membuat tulisan tersebut pelaku berasal dari TNI.Nanang
kurang memperhatikan kaidah-kaidah mengungkapkan pihaknya tidak mau
penulisan yang benar, antara lain: kesalahan menduga-duga sebelum tertangkap
penulisan huruf kapital, kesalahan penulisan pelakunya”. Pada kalimat itu, penggunaan
kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca. tanda titik (.) setelah TNI tidak tepat karena
Kesalahan penulisan huruf kapital kalimat itu belum sempurna. Seharusnya
pada surat kabar “Jawa Pos” ini terjadi pada contoh tersebut menggunakan tanda

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
koma (,), sehingga kalimat itu menjadi, dalam berita kriminal surat kabar “Jawa
“Ditanyakemungkinan pelaku berasal dari Pos”, sehingga digunakan pendekatan
TNI,Nanang mengungkapkan pihaknya berupa pendekatan morfologi.Penentuan
tidak mau menduga-duga sebelum pendekatan dalam penelitian perlu
tertangkap pelakunya”. mempertimbangkan objek, data, sumber
Kesalahan-kesalahan tersebut dapat data, dan tujuan penelitian. Penelitian ini
menyebabkan kesalahpahaman dalam meneliti kesalahan ejaan dalam berita
menyampaikan gagasan utama. kriminal surat kabar “Jawa Pos”. Kesalahan
Kesalahpahaman tersebut dapat tersebut dianalisis dengan cara
menyebabkan gagalnya tujuan utama sebuah mengategorisasikan, menentukan sifat, jenis,
berita untuk menyampaikan laporan dan daerah kesalahan. Pekerjaan atau
peristiwa. Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan guru seperti itu, disebut analisis
dibuatlah judul sekripsi “Analisis Kesalahan kesalahan. Sejalan dengan pendapat
Ejaan Dalam Berita Kriminal Surat Kabar tersebut, Tarigan (1997: 90) mengemukakan
Jawa Pos Edisi Oktober 2015”. bahwa pengkajian segala aspek kesalahan
II. Metode Penelitian itulah yang dimaksud dengan istilah analisis
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian kesalahan. Hal ini sejalan dengan pengertian
1. Pendekatan Penelitian analisis kesalahan menurut Ellis (dalam
Pendekatan yaitu cara pandang Tarigan, 1997: 90), yaitu analisis kesalahan
terhadap objek penelitian. Penelitian dengan adalah suatu prosedur kerja yang biasa
objek yang sama dapat menghasilkan hasil digunakan oleh penulis dan guru bahasa
yang berbeda karena perbedaan pendekatan. meliputi pengumpulan sampel, penjelasan
Dengan demikian, peranan pendekatan kesalahan tersebut. Pengklasifikasian
dalam penelitian sangat penting karena kesalahan itu berdasarkan penyebabnya,
pendekatan merupakan landasan untuk serta pengevaluasian atau penilaian taraf
mengadakan penelitian. Seperti yang keseriusan kesalahan itu.
diungkapkan oleh Prastowo (2011:181), “ Menurut Abdul Chaer (2008: 25),
Pendekatan (approach) adalah cara “Proses morfologis adalah proses
mendekati objek penelitian.” pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar
Dalam penelitian kebahasaan terdapat melalui pembubuhan afiks, pengulangan,
beberapa macam pendekatan sesuai dengan penggabungan, pemendekan, dan
objek penelitian, misalnya pragmatik, penggubahan status. Proses morfologis
analisis wacana, stilistika, dan morfologi. melibatkan komponen (1) bentuk dasar, (2)
Objek penelitian ini berupa kesalahan ejaan alat pembentuk, (3) makna gramatikal, (4)

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
hasil proses pembentukan. Kesalahan demikian hasil laporan akan berupa kutipan-
morfologi adalah kesalahan yang kutipan data untuk memberi gambaran
disebabkan salah memilih afiks, salah penyajian laporan tersebut. Data tersebut
menggunakan kata ulang, salah menyusun berasal dari video, kemudian dianalisis. Dari
kata majemuk, dan salah memilih bentuk beberapa pernyataan tersebut, dapat
kata (Tarigan, 1988:195). Kesalahan diketahui dalam penelitian ini menggunakan
berbahasa dalam bidang morfologis pndekatan kualitatif karena pada penelitian
sebagian besar berkaitan dengan bahasa tulis ini data yang diteliti berupa data deksriptif.
Selain pendekatan morfologi, 2. Jenis Penelitian
penelitian ini juga menggunakan pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian
metodolgi kualitatif. Menurut Bogdan dan studi kasus. Menurut Walgito (2010:92),
Taylor dalam Moleong (2006: 4), “Studi kasusu merupakan suatu metode
“Metodologi kualitatif sebagai prosedur untuk menyelidiki atau mempelajari suatu
penelitian yang menghasilkan data deskriptif kejadian mengenai perseorangan.”
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari Penelitian studi kasus dilakukan secara
orang-orang dan perilaku yang dapat intensif, terinci, dan mendalam terhadap
diamati”. Dengan demikian, laporan suatu masalah. Hasil laporan berupa
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data deskripsi pelapor yang bersumber langsung
untuk memberi gambaran penyajian laporan dari kejadian atau fenomena.
tersebut. Data tersebut berupa kata-kata atau Penelitian studi kasus lebih
gambaran tentang sesuatu hal. memusatkan pada obyek tertentu yang
Menurut Best dalam Sukardi (2009: mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data
157), “Metode penelitian yang berusaha pada penelitian studi kasus dapat diperoleh
menggambarkan dan menginterpretasi objek dari sumber data yang telah diperoleh dan
sesuai dengan apa adanya”. Penelitian dikumpulkan. Data studi kasus dapat berupa
kualitatif bermaksud menggambarkan secara kejadian-kejadian yang terjadi di dalam
sistematis fakta dan karakteristik objek atau masyarkat atau data yang dikumpulkan
subjek yang diteliti secara tepat. Dengan berasal dari berbagai sumber.
demikian, penelitian kualitatif sangat cocok Menurut Basirun
untuk penelitian ini karena data tersebut (http://addhintheas.blogspot.co.id/2013/04/
berupa data deskriptif. metode-penelitian-deskriptif.html, diakses
Menurut Moleong (2006: 11), “Data pada tanggal 4 Januari 2016), “Fenomena
yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, disajikan secara apa adanya hasil
gambar, dan bukan angka-angka”. Dengan penelitiannya diuraikan secara jelas dan

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
gamblang tanpa manipulasi oleh karena itu pendahuluan kemudian (4) menyusun
penelitian ini tidak adanya suatu hipotesis rancangan penelitian.
tetapi adalah pertanyaan penelitian”. Dalam Setelah menemukan permasalahan
penelitian studi kasus menerapkan studi yang paling menonjol, peneliti membuat
morfologi. batasan-batasan yang jelas dari aspek yang
diteliti. Dari aspek objektif yang ada, aspek
B. Instrumen Penelitian kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan
Kedudukan peneliti dalam penelitian penulisan tanda baca, dan kesalahan
kualitatif bertindak sebagai instrumen. penulisan kata padaberita kriminal surat
Instrument atau alat peneliti adalah kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015.
keseluruhan proses penelitian. Instrumen Kemudian pemilihan judul dilakukan
juga merupakan perencana, pelaksana dengan menyiapkan objek penelitian
pengumpulan data, analisis, penafsir data, terlebih dahulu kemudian dicari
dan pada akhirnya menjadi pelapor dari permasalahan yang paling menonjol dari
peneltian. Hal tersebut sesuai dengan objek yang telah dipilih. Objek penelitian ini
pendapat Moleong (2006: 9), “Dalam berupa surat kabar yang berjudul “Jawa
penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau Pos”. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih
dengan bantuan orang lain merupakan alat fokus pada satu arah dalam kontek masalah
pengumpul data utama”. yang diteliti. Kegiatan selanjutnya adalah
Dengan demikian peneliti sebagai mengkonsultasikan judul kepada dosen
instrumen peneitian. Peneliti yang bertugas pembimbing II, dosen pembimbing I serta
dalam pengumpulan data, menganalisis, ketua program studi. Setelah mendapatkan
menafsirkan data dan akhirya menjadi persetujuan, peneliti melakukan studi
pelapor penelitian. Peneliti sebagai pustaka dengan mencari sumber atau
instrumen tidak diketahui statusnya oleh literature yang berkaitan dengan masalah
subyek atau obyek yang diteliti. yang diteliti.
2. Tahap pelaksanaan
C. Tahapan Penelitian Kegiatan yang dilakukan pada tahap
1. Tahap persiapan pelaksanaanadalah pengumpulan data,
Kegiatan pada tahap persiapan ini pengolahan data, penafsiran dan
diawali dengan serangkaian kegiatan penyimpulan hasil pengolahan data. Data -
meliputi (1) penentuan masalah, (2) data yang diteliti dan diolah adalah data
mengkonsultasikan judul kepada dosen yang berhubungan dengan masalah yang
pembimbing, (3) melakukan studi akan diteliti. Menganalisis data merupakan

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kegiatan analisis terhadap data yang katagori-katagori atau diubah dalam bentuk
terkumpul dengan menggunakan teknik angka-angka. Analisis kuantitatif disebut
penelitian yang sesuai dengan keberadaan juga analisis statistik. Analisis statistik
data yang ada.(Moleong , 2006: 103) dibedakan menjadi dua, yaitu statistik
“Analisis data adalah mengorganisasikan deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
dan mengurutkan data kedalam pola, deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
kategori dan uraian satuan dasar sehingga sifat-sifat sampel atau populasi. (Budiwanto:
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan 1999). Statistik inferensial digunakan untuk
hipotesis kerja seperti yang disarankan mengambil kesimpulan mengenai sifat-sifat
data”. populasi berdasarkan data dari sample. Dari
Dalam tahap pengumpulan data, data tersebut peneliti bertugas untuk
peneliti mulai melakukan pencatatan dan mengatur, mengelompokkan, memberi kode
pengumpulan data-data yang diperlukan dan mengkategorikan data.Teknik yang
dalam penelitian. Data-data tersebut yang digunakan harus sesuai dengan
berhubungan dengan masalah yang ingin pengumpulan data yang sesuai dengan
diteliti. Selanjutnya data-data tersebut keberadaan data. Kemudian dilakukan
dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek dengan tindakan penarikan kesimpulan yang
yang akan diteliti yaitu elemen semantik, disusun berdasarkan analisis data penelitian.
sintaksis, dan leksikon. Adapun hasil dari 3. Tahap penyelesaian
penyusunan penelitian dikonsultasikan pada Kegiatan yang dilakukan padatahap
dosen pembimbing I dan II untuk dikoreksi penyelesaian ini meliputi penyusunan
apabila terdapat kesalahan-kesalahan dan laporan, revisi laporan, penggandaan
kemudian dilakukan revisi laporan. laporan, penyerahan laporan penelitian.
Setelah diperoleh data dari hasil Penyusunan laporan penelitian merupakan
pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah kegiatan yang harus dilakukan peneliti,
melakukan analisis data. Berdasarkan sifat melaporkan semua hasil kegiatan yang telah
data yang dikumpulkan, analisis data hasil dilakukan secara tertulis dibawah bimbingan
penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu dosen pembimbing I dan II, dan apabila
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. hasil laporan ada masalah dapat dilakukan
Analisis kualitatif digunakan untuk data revisi dari hasil revisi diserahkan kepada
yang bersifat uraian kalimat yang tidak dosen pembimbing untuk dapat persetujuan.
dapat diubah dalam bentuk angka-angka. Setalah disetujui oleh dosen pembimbing I
Sedangkan analisis kuantitatif digunakan dan II, maka laporan ini digandakan
untuk data yang dapat diklasifikasi dalam sebanyak empat kali kemudian laporan

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian ini diserahkan kepada LP2M, I. HASIL DAN KESIMPULAN
Prodi, Perpustakaan kampus dan dipakai
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu
peneliti sendiri sebagai arsip.
mendeskripsikan KesalahanPenulisan EYD
dalamsurat kabar “Jawa Pos” edisi Oktober
D. Waktu Penelitian
2015. Diperoleh kesimpulan bahwa,
Penelitian ini dilakukan di Kota
kesalahan penulisan EYD dalamsurat kabar
Kediri, tepatnya di Kampus UNP Kediri.
“Jawa Pos” edisi Oktober 2015terdapat tiga
UNP Kediri dipilih menjadi tempat
bentuk kesalahan, yaitu (1)
penelitian karena UNP Kediri merupakan
kesalahanpenggunaanhurufkapital, (2)
tempat yang memungkinkan dan
kesalahanpenggunaantandabaca, dan (3)
mendukung dalam mengadakan penelitian.
kesalahanpenulisan kata.
Keadaan yang mendukung itulah yang akan
Dari sisi jumlahnya ditemukan
memudahkan perolehan data yang relatif
kesalahan penulisan surat kabar berita
lengkap dan variatif saat mengadakan
kriminal “Jawa Pos” edisi Oktober 2015.
penelitian.
Pertama, bentuk kesalahan penulisan huruf
Perlu diperhatikan dalam sebuah
kapital pada surat kabar “Jawa Pos” edisi
penelitian berjalan sesuai rencana, maka
Oktober 2015 terdapat delapan jenis
direncanakan jadwal penelitian. Jadwal
kesalahan, yakni (1)huruf pertama kata pada
penelitian disusun untuk menunjukkan
awal kalimat, (2) huruf pertama dalam kata
tahapan-tahapan yang dilalui dalam
dan ungkapan yang berhubungan dengan
penelitian, rincian kegiatan pada setiap
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata
tahapan, dan waktu yang diperlukan dalam
ganti untuk Tuhan, (3) huruf pertama gelar
melaksanakan setiap kegiatan tersebut.
kehormatan, keturunan, dan keagamaan
Melihat ciri-ciri penelitian kualitatif,
yang diikuti nama orang, (4) huruf pertama
penelitian kualitatif memerlukan waktu yang
nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
relatif lama karena, penelitian kualitatif
orang, nama instansi, atau nama tempat, (5)
berusaha mendeskripsikan objek secara
huruf pertama nama khas dalam geografi,
lengkap dan sistematis. Hal tersebut sesuai
(6) huruf pertama nama bangsa, suku, dan
dengan pernyataan Sugiyono (2010:402),
bahasa, (7) huruf pertama nama tahun,
“Penelitian kualitatif memerlukan waktu
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah,
sekitar 6 sampai 24 bulan.” Untuk itu, perlu
dan (8) huruf pertama kata ganti Anda.
direncanakan jadwal penelitian, agar
Kedua, bentuk kesalahan penggunaan tanda
penelitian tepat waktu sesuai perencanaan.
baca pada surat kabar “Jawa Pos: edisi
Adapun waktu yang digunakan

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 13||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oktober 2015 juga diperoleh. Terdapat lima Andi, Prastowo. 2011. Metode Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
jenis kesalahan, yakni (1) tanda titik (.), (2)
tanda koma (,), (3) tanda titik dua (:), (4) Arikunto, Suharsimi. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosda.
tandaseru (!), dan (5) tanda kurung ( ).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Ketiga, bentuk kesalahan penulisan kata Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI
surat kabar “Jawa Pos” edisi Oktobe 2015 .Jakarta . PT Rineka Cipta.

juga diperoleh. Terdapat tiga jenis kesalahan Arikunto, Suharsimi. 2010. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosda.
yakni, (1) kata depan atau preposisi (di, ke,
dari), dan (2) kata tidak baku. Gunawan wibisono. 2009. Reportase Berita
Hukum dan Kriminal. (online). Tersedia
Kesalahan Penulisan EYD dalam surat http://
kabar “Jawa Pos” edisi Oktober 2015 harus www.asiaaudiovisualra09gunawanwibisono.
wordpress.com/2009/07/05/reportase-berita-
ditindaklanjuti untuk segera dilakukan hukum-dan-kriminal/, diakses tanggal 9
pembenahan. Penanganan yang setengah- Januari 2016.

setengah atau tidak secara tuntas akan Kridalaksana, Harimurti. 1984.Leksikon


Komunikasi Penyuntingan. Jakarta: Pradaya
berakibat pada semakin rusaknya tatanan Paramita
berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Meinanda, Teguh. 1981. Pengantar Ilmu
Oleh karena itu harus ada kontrol yang Komunikasi. Bandung: Amrico.
kuatdari pihak redaktur.Editor hendaknya Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi
lebih teliti untuk melihat pengunaan Bahasa Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Indonesia dalam surat kabar. dalam
Muslich, Masnur. 2014. Fonologi Bahasa
penelitian ini yaitu mulai bulan Oktober
Indonesia (Tinjuan Deskriptif Sistem Bunyi
2015 sampai dengan Februari 2016. Bahasa Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara.
II. DAFTAR PUSTAKA Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian.
Cetakan ke tujuh. Jakarta Ghalia Indonesia.
Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran. 2010.
Cermat Berbahasa Indonesia untuk Subroto, Edi. 1992.
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika PengantarMetodePenelitianLinguistikStrukt
Pressindo. ural. Surakarta: Universitas. SebelasMaret.

Abidin, Yunus, dkk. 2010. Kemampuan Sholihuddin. 2007. Mengenal Jurnalistik


berbahasa Indonesia di PerguruanTinggi. Mengapa Tidak?.Kediri Komunitas
Bandung: CV. MaulanaMedikaGrafika. Brawijaya.

Ahmadi, Mukhsin. 1990. Komposisi. Sudarman , Haris.,2011,Menulis Artikel dan


Malang: YA3 Malang. Tajuk Recana, Bandung : Simbiosa
Rekatama Media.
Aji Putra, Brama, 2012, Menembus Koran :
Berani MenulisArtikel,Yogyakarta. ______, Paryati. 2008. Menulis di media
Massa. Yogjakarta: PustakaPelajar.
Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 14||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sudaryanto. 2012. Ismawati, Esty. 2012. Metode Penelitian:
MetodeLinguistikKeArahMemahamiMetode Pendidikan Bahasa Dan Sastra. Yogyakarta:
Linguistik. Yogyakarta: Ombak
GadjahMadaUniversityPress.
Yunus, Syarifudin. 2012. Jurnalistik
Sugiarto, Eko. 2012. Master EYD. Terapan (Risman Sikumbang, Ed). Bogor :
Yogyakarta: Khitah Publishing. Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik.
pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kualitatif, dan R&D). Bandung:
ALFABETA, CV. http://www.kbbi.web.id/kriminal, diakses 13
November 2015
Sultra, Taya. 2013. Berita Kriminal.
(online). Tersedia: http://ayufatimahzahra.blogspot.co.id/2012/11
http:/www./jurnaltaya.blogspot.co.id/2013/1 /kriminalitas.html, diakses 22 Januari 2016
1/berita-kriminal.html, diakses 15 http:/www./berbagiilmublogspotcom.blogsp
November 2015 ot.co.id/2011/03/pengertian-media-
Suryawati, Indah. 2014. Jurnalistik: Suatu cetak.html,diakses 12 Desember 2015
Pengantar Teori dan Praktik (Zaenudin A. Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian
Naufal, Ed). Bogor : Ghalia Indonesia. Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: PT. Bumi Aksara

Anik Suryani | 11.1.01.07.0013 simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia || 15||

Anda mungkin juga menyukai