Anda di halaman 1dari 23

KEPUTUSAN KEPALA DESA

Nomor: ..............

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR


UNIT USAHA AIR MINUM ISI ULANG
BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) .....................
DESA ...................
KECAMATAN ............ KABUPATEN ..........
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Membaca : Berdasarkan Peraturan Desa .................. Nomor ....tahun


....... terkait pembentukan dan pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa), prihal kebijakan pelaksanaan
kegiatan BUM Desa berdasarkan AD/ART.

Menimbang : 1. Bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) ..................


Desa .................. Kecamatan .................. Kabupaten
.................. adalah untuk mendorong/ menampung
seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat,
baik yang berkembang menurut adat istiadat/budaya
setempat, maupun kegiatan perekonomian yang
diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui
program/proyek pemerintah dan pemerintah daerah;

2. Bahwa untuk Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan,


dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)
....... supaya berkembang, tertib dan terkendali agar di
ikuti aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga yang sesuai dengan Prosedur dan Prinsip-Prinsip
BUM Desa;

3. Bahwa dalam pembuatan aturan sebagaimana Nomor 2


perlu dilengkapi dengan aturan dan prosedur dari pada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

1
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan Nomor 1, Nomor 2
dan Nomor 3, perlu menetapkan STANDAR
OPERASIONAL DAN PROSEDUR Unit Usaha Air Minum
Isi Ulang BUM Desa ..................;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten
Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara
(Lembaran Negara RI Tahun 1956 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1092);
2. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 No.5495)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan
Usaha Milik Desa. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 296)
5. Peraturan Daerah Kabupaten .................. Nomor ..
Tahun ... Tentang Pedoman Tata Cara Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten .................. Nomor ...);
6. Perdes Desa.....No...Tahun... tentang pendirian BumDes ...
Desa.....

2
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Desa No 4 Tahun 2015 terkait
tentang BUM Desa
2. Hasil Keputusan MD Tanggal……………2017,
tentang Pembentukan Tim Perumus AD/ART BUM
Desa Desa .................. Kecamatan ..................
Kabupaten ..................;
3. Anggaran Dasar dan Angggaran Rumah Tangga
Badan Usaha Milik Desa Kecamatan ...................

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Standar Operasional Dan Prosedur Unit Usaha Air
Minum Isi Ulang BUM Desa……………….. Sebagai
Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Kewajiban Pada BUM
Desa.
Satu : Standar Operasional dan Prosedur (SOP) adalah
dokumen administrasi yang mengatur sistematika kerja
dan hubungan antar unit / lembaga / institusi terkait
sesuai uraian tugasnya dalam sebuah organisasi secara
terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kedua : SOP dalam tata laksana organisasi BUM Desa dibuat
dengan maksud agar Pelaksana BUM Desa yang
diputuskan dalam MD :
1. Memahami tugas dan tanggungjawabnya dalam
pelaksanaan kegiatan administrasi Pelaku BUM Desa;
2. Mengetahui secara lebih rinci hak-haknya selama
perjanjian kerja;
3. Mengetahui dan memahami tata cara
pengadministrasian atas uraian tugasnya serta hak-
haknya;
4. Dapat mengadministrasikan dan mendokumentasikan
pelaksanaan tugasnya secara tepat waktu dan benar
sesuai program.

3
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Ketiga : Dokumen SOP ini adalah dokumen yang tidak
terpisahkan dari hasil kesepakatan dalam forum
Musyawarah Desa dan aturan–aturan yang berlaku
dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMes) .............. dan
penjelasannya, serta mengikuti panduan yang telah dan
yang sudah diterbitkan oleh Kepala Desa untuk
kepentingan pengaturan administrasi lainya.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Pelaksana Unit Usaha BUM Desa wajib melaksanakan tugas berdasarkan


AD / ART BUM Desa, keputusan MD, kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan MD serta aturan lainnya;
2. Pelaksana Unit Usaha BUM Desa wajib mengelola keuangan dengan
efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB II
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Dalam pelaksanaan tugas harian khususnya terkait dengan pengelolaan


keuangan, setiap pengelola unit usaha BUM Desa mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut.

BAB III
Bagian Kesatu
Kewajiban, Tugas dan Hak Kepala Unit
Pasal 1

(1) Kepala Unit berkewajiban :


a) menyampaikan laporan dari kegiatan unit usaha Air Minum Isi
Ulang BUM Desa ………….kepada Penasehat Bumdes setiap 3 (tiga)
bulan sekali;

4
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
b) menyampaikan laporan perkembangan unit usaha BUM Desa
kepada masyarakat desa melalui forum musyawarah desa paling
sedikit 2 (dua) kali dalam setiap tahun.
c) Kepala Unit Usaha wajib menyiapkan Rancangan Kerja jangka
panjang yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran
dan tujuan Unit Usaha BUM Desa yang hendak dicapai dalam jangka
waktu 3 (tiga) tahun;
d) Rancangan Kerja jangka panjang sebagaimana dimaksud poin (a)
setelah ditandatangani bersama dengan Penasehat disampaikan
kepada Kepala Desa dan BPD untuk mendapatkan pengesahan;
e) Disamping wajib menyiapkan Rencana Kerja jangka panjang, kepala
unit usaha wajib menyampaikan rencana anggaran tahunan BUM
Desa sebagai penjabaran dari rencana kerja jangka panjang;
f) Rancangan anggaran tahunan BUM Desa sebagaimana dimaksud
poin (c) wajib disampaikan Kepada kepala desa dan BPD untuk
memperoleh pengesahan setelah mendapat persetujuan dalam
Musyawarah Desa;
g) Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah penutupan tahun buku, kepala
unit usaha wajib menyampaikan laporan tahunan kepada kepala
desa dan BPD untuk memperoleh pengesahan setelah ditetapkan
dalam Musyawarah Desa;
h) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud poin (e) ditandatangani
oleh semua anggota direksi, kepala unit usaha dan Penasehat ;
i) Dalam hal terdapat anggota direksi atau kepala unit usaha atau
Penasehat yang tidak bersedia menandatangani laporan tahunan
sebagaimana dimaksud poin (f), harus disebutkan alasannya secara
tertulis.
(2) Kepala unit berhak :
a. mendapatkan penghasilan yang sah sebagai penghargaan atas
pelaksanaan tugasnya;
b. mendapatkan jaminan asuransi keselamatan kerja;
c. mendapatkan pesangon jika terjadi pemutusan hubungan kerja
(PHK);

5
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Bagian Kedua
Kewajiban dan Hak Staff Administrasi
Pasal 2
(1) Staff Administrasi berkewajiban membuat dan menyimpan seluruh
administrasi yang berkaitan dengan unit usaha Air Minum Isi Ulang
(2) Staff administrasi berkewajiban membuat laporan kepada kepala unit
terkait unit usaha.
(3) Staff administrasi berhak mendapatkan penghasilan yang sah sebagai
penghargaan atas pelaksanaan tugasnya dengan mempertimbangkan
surplus unit usaha BUM Desa;

Bagian Ketiga
Kewajiban dan Hak Bendahara
Pasal 3
(1) Bendahara berkewajiban mencatat dan mengarsipkan seluruh transaksi
keuangan yang berkaitan dengan unit usaha Air Minum Isi Ulang serta
menyimpan bukti transaksinya.
(2) Bendahara berkewajiban membuat laporan keuangan kepada kepala
unit terkait keuangan unit usaha.
(3) Bendahara berhak mendapatkan penghasilan yang sah sebagai
penghargaan atas pelaksanaan tugasnya dengan mempertimbangkan
surplus unit usaha BUM Desa;

Bagian Keempat
Tugas dan Hak Karyawan
Pasal 4
(1) Pekerja Lapangan bertugas melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai
dengan ketentuan yang ada sebagai berikut:
a) Membersihkan Galon dan Air Minum
b) Merawat Peralatan Produksi Air Mium
c) Mengantar ke konsumen
d) Mencek stok persediaan Bahan maupun peralatan
e) Membuat Cap pemilik galon / nama Pemilik

6
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
(3) Pekerja Lapangan berhak mendapatkan penghasilan yang sah sebagai
penghargaan atas pelaksanaan tugasnya dengan mempertimbangkan
surplus unit usaha BUM Desa;

Pasal 5
(1) Kepala Unit Usaha bertanggung jawab penuh atas pengurusan Unit
Usaha BUM Desa untuk kepentingan dan tujuan BUM Desa
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Usaha harus mematuhi
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan peraturan perundang-
Undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung
jawaban serta kewajaran.

BAB IV
KEWAJIBAN PENGURUS UNIT USAHA BUM Desa
Pasal 6
Membuat Perencanaan Operasional

1. Dalam penyelenggaraan kegiatannya, Pengurus Unit Usaha BUM Desa


wajib membuat Rencana Anggaran Biaya yang disusun secara tertib dan
terinci sesuai dengan rencana;
2. Rencana Anggaran Biaya disusun berdasarkan Arus Kas atau Cash Flow
dan tertuang dalam laporan operasional;
3. Pendapatan terdiri dari :
1) Hasil Penjualan
2) Pendapatan Bunga Bank;
3) Pendapatan Penjualan Inventaris;
4) Pendapatan dari hadiah;
4. Biaya terdiri dari :
a. Biaya Operasional
1) Pendanaan operasional Unit Usaha BUM Desa bersumber dari
rencana pendanaan yang telah disahkan oleh MD berdasarkan
perhitungan perencanaan pendapatan.

7
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
2) Honor Pengurus Unit Usaha BUM Desa yang diberikan dengan
mempertimbangkan kewajaran sesuai dengan pelaksanaan tugas
dan tanggungjawab, sesuaikan dengan besaran pendapatan
3) Biaya Administrasi & Umum mencakup untuk pembelian alat tulis
kantor, biaya sewa kantor, listrik, telefon dan sebagainya.
4) Pendanaan pembelian inventaris dan aktiva tetap dengan
pertimbangan kebutuhan operasional dan pertimbangan
ketersediaan dana.
5) Bonus diberikan sekali setahun disesuaikan dengan hasil
keputusan dari SHU (sisa hasil usaha)
6) Biaya Lain-lain adalah biaya yang dikeluarkan oleh Pengurus
yang tidak termasuk biaya yang disebutkan di atas dan
diperuntuhkan untuk menunjang kegiatan operasional Unit Usaha
BUM Desa misalnya biaya Asuransi pengurus.
b. Biaya Lain-lain
1) Perhitungan surplus operasional dibuat setelah tutup buku secara
tahunan dan tidak ada selisih dana, bagi Pengurus yang belum
melakukan tutup buku tahunan tidak diperkenankan melakukan
pembagian surplus operasional.
2) Pembagian SHU digunakan untuk :
a. Penambahan Modal …….. %
b. Alokasi PAD……… %
c. Kotribusi Untuk BUM Desa……. %
d. Bonus Pengurus Unit BUM Desa ……. %
e. Dana Pendidikan/penguatan …… %
f. Sosial …….. %
3) Dana Pengelolaan terhadap dana bantuan langsung Sosial ayat 2
bagian f yang berasal dari surplus dikelola oleh Pengurus melalui
keputusan MD untuk penggunaannya.

8
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Pasal 7
Mengelola Keuangan Unit BUM Desa

Untuk menjaga keamanan dalam pengelolaan dana di Unit Usaha BUM


Desa maka diperlukan ketentuan atau aturan pembatasan sebagai berikut :
1. Pada saat tutup buku akhir bulan saldo kas (cash on hand) maksimum :
Dana yang ada di cash Rp. 200.000,-
2. Ketentuan khusus :
a. Operasional harus mengacu kesepakatan di MD. Total realisasi biaya
pengurus Unit Usaha BUM Desa tidak boleh melebihi 75% dari
realisasi pendapatan kotor unit Usaha BUM Desa tahun berjalan dan
dikendalikan secara bulanan;
1) Gaji Pengurus unit Usaha BUM Desa 40 % dari operasioal yang
sudah disepakati
a) Ketua Unit Usaha BUM Desa
b) Bendahara Unit Usaha BUM Desa
c) Sekretaris Unit Usaha BUM Desa
d) Karyawan Unit Usaha BUM Desa
2) Kontribusi Pendapatan BUM Desa 40 %
3) Biaya Operasional kantor/ ATK Unit Usaha BUM Desa 20 %
b. Untuk pengeluaran penyaluran dari keuntungan, harus mengacu
kepada hasil MD yang telah disetujui oleh Penasehat .

Pasal 8
Mengelola Daftar Inventaris dan Aktiva Tetap

Unit Usaha BUM Des harus Mengelola dan membuat daftar inventaris serta
aktiva tetap untuk memonitor / mengetahui jenis dan jumlah inventaris
yang dimiliki oleh Unit Usaha BUM Desa dan untuk mengetahui nilai buku
inventaris tersebut.

9
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Pasal 9
Mengelola Pengarsipan Atas Dokumen Keuangan dan Non Keuangan
1. Dokumen keuangan adalah dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan setiap transaksi-transaksi yang terjadi dalam pengelolaan dana
Unit Usaha BUM Desa. Dokumen keuangan terdiri dari buku rekening
bank, buku pencatatan transaksi (Buku Kas Harian), bukti transaksi,
Buku Jurnal,Buku Besar, Neraca, laporan Rugi laba, neraca, laporan
ekuitas dan laporan arus kas dokumen pelaporan keuangan dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan keuangan
harus mengarsipkan dokumen-dokumen tersebut sehingga mudah
dilakukan pencarian jika dibutuhkan;
2. Dokumen non keuangan adalah segala dokumen-dokumen non
keuangan yang berhubungan dengan kegiatan Unit Usaha. Untuk
Dokumen bersifat Asli dan memuat ketentuan hukum harus disusun
dalam Master File dan disimpan di lemari arsip, untuk keperluan
pemberkasan diperlukan copy master file.
3. Semua dokumen baik master file dan copy master file harus tersimpan
dan terawat dengan baik jika dengan sengaja ataupun tidak sengaja
menghilangkan data publik akan dituntut secara hukum.

Pasal 10
Membuat Alur Dokumen dan Kegiatan Operasional Unit Usaha
BUM Desa

Pengurus Unit Usaha Pekerja FORUM MD BANK


BUM Desa Lapangan
KEGIATAN: KEGIATAN: KEGIATAN: KEGIATAN:
1. Membuat proyeksi 1. 1. Melakukan 1. Memvalidasi
cash flow tahunan Melaksanakan pembahasan dan slip penarikan
yang terdiri dari kegiatan di menetapkan untuk
RAPB (Rencana lapangan sesuai terhadap cash flow rekening yang
Pendapatan dan dengan aturan dan RAPB yang ada dan
Biaya) yang terdiri yang telah meliputi rencana Operasional
dari rencana ditetapkan pendapatan dan Pengurus
pendapatan dan rencana biaya sebagai arsip.
biaya tahunan operasional UPK
untuk diajukan (Unit Pelaksana
diawal tahun dan Kegiatan).
disyah kan oleh
Forum MD saat LPJ
Keuangan
Pengurus

10
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
2. Setelah disetujui 2. Melakukan 2. Mencetak
dan ditetapkan perhitungan terhadap dalam buku
Forum MD, total alokasi biaya rekening.
pengurus operasional dan non
menjalankan operasional Pengurus
kegiatan dengan tidak boleh melebihi
berpegang pada 75%.
rencana.

3. Realisasi 3. Persetujuan terhadap 3. Memvalidasi slip


pengeluaran dan cash flow dan RAPB penyetoran
biaya untuk dituangkan dalam untuk rekening
pembayaran honor Berita Acara. sebagai arsip.
dan keperluan
operasional lainnya
setiap bulan
dilaporkan dalam
laporan operasional
pengurus

4. Proses pencatatan
pembukuan
sebagai berikut :
Pengurus menarik
dana operasional
dari bank
operasional
sejumlah
kebutuhan yang
ada di RAPB dan
cash flow

DOKUMEN : DOKUMEN : DOKUMEN:


1. Proyeksi cash flow 1. Berita Acara MD 1. Slip Penarikan
2. RAPB 2. Daftar Hadir yang sudah
3. Buku Kas Harian; 3. Kesepakan/Notulensi divalidasi
4. Buku Jurnal; 4. hasil MD 2. Slip
5. RAPB dan Cash flow Penyetoran
5. Buku Besar;
yang sudah
6. Neraca Saldo; divalidasi
7. Laporan Rugi 3. Buku
rekening.
Laba;
8. Neraca;
9. Laporan Ekuitas;
dan
10. Laporan Arus Kas.

11
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
BAB V
PERATURAN KERJA

Pasal 11
WAKTU KERJA

1. Hari dan jam kerja Pengurus Unit Usaha BUM Desa adalah :
Hari : Senin s/d Sabtu
Jam kantor : 08.00 s/d 16.00 WIB
Istirahat : 12.00 s/d 13.00 WIB
Kecuali hari Jum’at istirahat jam 11.30 s/d 13.00 WIB
Kecuali hari Sabtu sampai dengan jam 14.00 WIB
Dan atau apabila diperlukan secara khusus, pengurus siap bekerja
diluar waktu yang telah ditetapkan tanpa ada biaya lembur.
2. Semua staf dan pekerja lapangan harus mengisi daftar hadir dan pulang
setiap hari.
3. Semua staf dan pekerja lapangan harus membuat surat ijin Kepada
Kepala Unit apabila tidak bisa hadir.
Pengaturan hari kerja :
a. Setiap bulannya harus dilakukan pertemuan untuk membahas
kemajuan dan permasalahan unit BUM Desa
b. Kegiatan pembuatan laporan setiap akhir bulan.

Pasal 12
Masa Percobaan

Bagi setiap pengurus baru wajib menjalani masa percobaan berkaitan


dengan uji kemampuan dalam memajukan unit usaha BUM Desa:
1) Bagi Pengurus / Karyawan baru paling lama 3 (tiga) bulan pertama
setelah menjabat atau diterima bekerja merupakan masa percobaan.
Masa percobaan dimaksud untuk memberikan kesempatan untuk
saling menilai kelangsungan hubungan kerja.
2) Selama masa percobaan honorarium yang diberikan hanya sebesar
80% dari honor yang ditetapkan dari persentase.
3) Apabila dalam masa percobaan dinyatakan lulus maka haknya
diberikan penuh.
4) Masa kerja dihitung dari sejak berakhirnya masa percobaan.

12
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Pasal 13
Kode Etik

Setiap staff dan pekerja lapangan harus menjunjung tinggi martabat pribadi
serta menjunjung tinggi nama baik Unit Usaha BUM Desa dan kepercayaan
masyarakat, karenanya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari harus
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Pengurus Unit Usaha BUM Desa dilarang menerima pemberian dalam
bentuk apapun dari masyarakat yang dapat mempengaruhi keputusan
yang akan diambil.
2. Pengurus Tidak dibenarkan :
a. Dua orang berstatus suami istri
b. Keluarga langsung derajat pertama (orang tua dan anak)
c. Hubungan keluarga kandung (kakak beradik)
3. Pengurus dilarang untuk melakukan tindakan tercela seperti pemalsuan
dokumen,tanda tangan serta tindakan – tindakan ketidak jujuran
lainnya yang merugikan Unit Usaha BUM Desa.
4. Setiap pelanggaran kode etik ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku :
a. Pengurus menggunakan uang Unit Usaha BUM Desa untuk
kepentingan pribadi;
b. Pengurus meminjam uang di Unit Usaha BUM Desa dengan
mengatasnamakan orang lain;

Pasal 14
Katagori Pelanggaran Prosedur

1. Pengurus tidak masuk selama 3 hari berturut – turut tanpa seijin


manajer atau Penasehat .
2. Pengurus tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksinya.
3. Pengurus dalam menjalankan tugasnya mengabaikan aturan yang ada
baik yang ditetapkan dalam MD maupun aturan dalam AD/ART serta
Perdes.

13
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
BAB VI

HAK PENGURUS

Pasal 15
Honorarium

Menerima honorarium (gaji) sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya


serta masa kerja yang sudah dijalani sebagai pengurus. Besaran
honorarium yang diterima pengurus disesuaikan dengan rata-rata
pendapatan setiap bulannya dalam satu tahun anggaran dengan ketentuan
sebagai berikut :

1. Honorarium pengurus Unit BUM Desa setiap bulanya, diatur dalam


kontrak kerja antara pengurus BUM Desa dengan Kariawan.
2. menerima honor maksimal sesuai dengan tabel di bawah ini dan
ditambah dengan tunjangan-tunjangan sesuai aturan yang ditetapkan
oleh Forum MD dengan ketentuan:
Jabatan Penerimaan insentif dari Pendapatan Kotor
Kepala Unit
Staff Administrasi
Staff Keuangan
Pekerja Lapangan

3. Pengurus dapat memperoleh kenaikan Honor secara berkala setiap tahun


sebesar Perhitungan RMS dari surplus tahunan yang diterima dengan
pengaturan yang disesuaikan dengan prestasi kerja;
4. Honorarium selama sakit diberikan apabila tidak dapat menjalankan
kewajiban berturut-turut karena sakit berdasarkan keterangan dokter
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) 2 (dua) bulan Pertama 75% honorarium
b) 2 (dua ) bulan kedua 50% honorarium
c) 2 (dua) bulan ketiga 25% honorarium
5. Pembayaran selama sakit dibatasi maksimal 4 bulan, untuk
selanjutnya dilakukan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

14
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
6. Bagi masa jabatan 1 tahun apabila mengundurkan diri atau
dikeluarkan akan diberikan pasangon 1 bulan gaji
Pasal 16
Bonus

Menerima bonus dari surplus (tutup buku akhir tahun) harus disesuaikan
dengan hasil kesepakatan besaran dari 15 % dari SHU bagi yang disepakati
di dalam MD yang sudah ada dialokasikan

Pasal 17
Hari Libur

Mengikuti kalender Nasional yang diumumkan oleh Pemerintah sebagai hari


libur nasional merupakan hari libur resmi pengurus.

Pasal 18
Cuti Tahunan

5) Setiap pengurus/karyawan yang telah menyelesaikan masa kerjanya


secara teratur dan tidak terputus – putus selama satu tahun, berhak
mendapat cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan upah
penuh;
6) Cuti bersama yang diterapkan oleh pemerintah merupakan faktor
pengurang hak cuti tahunan
7) Apabila hak cuti tidak dapat diambil pada tahun tersebut hak cuti
menjadi hangus.

Pasal 19
Cuti Hamil

1) Hak yang melekat pada pengurus wanita yang akan melahirkan, adalah
cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan kalender. Penggunaan cuti hamil
dapat diajukan ½ bulan sebelumnya setelah usia kandungan sudah 7
bulan menurut keterangan dokter
2) Cuti hamil tidak mengurangi hak cuti tahunan.

15
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Pasal 20
Cuti Khusus
1. Untuk melaksanakan kegiatan agama khususnya untuk melaksanakan
ibadah haji Pengurus Unit Usaha BUM Desa memberikan cuti khusus
untuk menunaikan ibadah haji maksimal 45 hari dengan tidak
mengurangi hak cuti tahunan.
2. Untuk keperluan tersebut harus mengajukan permohonan 3 bulan
sebelumnya.
3. Bagi Pengurus yang sedang menjalankan ibadah haji hanya
mendapatkan 50% honorarium yang diterima.

Pasal 21
Izin Keperluan Pribadi
Pengurus dapat diberikan ijin dengan tetap mendapatkan honorarium
dalam meninggalkan pekerjaan disesuaikan dengan jumlah kehadiran.
Adapun izin yang diperkenankan adalah sebagai berikut :
1) Perkawinan diri sendiri 7 hari kerja
2) Perkawinan anak sendiri 3 hari kerja
3) Kelahiran anak kandung 2 hari kerja
4) Kematian anggota keluarga(Istri/Suami /anak /orang tua/ mertua) 3
hari kerja
5) Kematian saudara kandung 1 hari kerja
6) Perkawinan saudara kandung 1 hari kerja
7) Khitanan anak sendiri 3 hari kerja
Jika jumlah izin melebihi ketentuan yang diperkenankan maka akan
mengurangi hak cuti tahunan.

Pasal 22
Prosedur Izin

Izin adalah keadaan meninggalkan tugas karena sakit dengan keterangan


dokter atau alasan lainya, oleh pengurus ataupun karyawan dengan
pemberitahuan resmi kepada Kepala Unit.

16
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Pasal 23
Batas Waktu Izin

Batas waktu izin meninggalkan tugas karena sakit untuk pengurus dengan
ketentuan sebagai beikut :

1) Ijin sakit adalah maksimal 5 hari kerja disertai dengan surat keterangan
dokter;
2) Ijin sakit melebihi ketentuan akan dikompensasikan dengan cuti
tahunan;
3) Ijin tanpa keterangan dikompensasikan dengan tunjangan prestasi
(Insentif bulanan);
4) Ijin meninggalkan tugas yang melebihi batas waktu yang ditentukan
dikompensasikan
5) dengan hak cuti tahunan dan tidak mendapat hak insentif bulanan serta
bonus.

Pasal 24

Perekrutan Pengurus Unit Usaha BUM Desa

Untuk Perekrutan Pengurus Unit Usaha BUM Desa disesuaikan dengan


kebutuhan yang ada lapangan.

Berdasarkan hasil evaluasi kebutuhan pengurus apabila dipandang perlu


harus diadakan pendaftaran dan seleksi.
Peserta yang diperbolehkan warga mendaftar adalah yang berasal dari Desa
setempat dengan bukti memiliki KTP setempat serta diusulkan oleh Dusun.
Sedangkan pemilihan dan penetapannya harus disepakati dalam MD.

Pasal 25
Penilaian Prestasi Kerja

1. Prestasi kerja pengurus dinilai minimal 1 (satu) tahun sekali;

2. Penilaian prestasi kerja pengurus dilakukan oleh Badan Pengawas yang


di laporkan kepada MD atau sebutan lainnya melalui mekanisme
laporan Pertanggung Jawaban Tahunan;
3. Penilaian prestasi kerja masing – masing personil dilakukan oleh Badan
Pengawas secara berkala dan diakumulasi pada laporan tahunan.
17
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
BAB VI
PELAPORAN
Pasal 26
1. Pengurus unti usaha setiap bulannya wajib membuat laporan rangkap 3
untuk dikirim ke:
a. Pengurus Operasional BumDes
b. Arsip.
2. Prinsip administrasi keuangan / pembukuan dan pelaporan :
a. Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Sistematis;
b. Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Kronologis;
c. Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Informatif;
d. Pembukuan dan pelaporan harus dilakukan secara Auditable /
mudah diperiksa.
3. Periode pelaporan keuangan dan tutup buku :
a. Dilakukan pada setiap akhir bulan untuk kepentingan laporan
bulanan;
b. Berakhirnya masa jabatan pengurus sebagai laporan
pertanggungjawaban;
c. Dilakukan per 31 Desember setiap tahunnya.
4. Pengurus Unit usaha BUM Desa bertanggung jawab kepada Kepala
Desa.
5. Proses pertanggungjawaban Pengurus unit usaha BUM Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), diatur sebagai berikut :
a. setiap akhir tahun anggaran, Pengurus Unit Usaha BUM Desa wajib
menyusun laporan pertanggungjawaban untuk disampaikan dalam
forum musyawarah desa yang menghadirkan elemen pemerintahan
desa, elemen masyarakat serta seluruh kelengkapan organisasi BUM
Desa;
b. laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
paling sedikit memuat :
1) laporan kinerja Pengurus unit usaha BUM Desa selama 1 (satu)
tahun;
2) kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya
pengembangan, dan indikator keberhasilan;

18
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
3) laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha; dan
4) rencana-rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi.
c. proses pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk evaluasi
tahunan serta pengembangan usaha ke depan; dan
d. mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban disesuaikan dengan
AD/ART.

BAB VII
EVALUASI KINERJA
Pasal 27
Evaluasi kinerja Pengurus dilakukan oleh Pengawas dan Kades dan
sedangkan hasil evaluasi disampaikan ke masyarakat melalui forum MD.
Adapun hasil evaluasi tersebut sebagai dasar pertimbangan forum untuk
memutuskan laporan pertanggungjawaban pengurus Operasional diterima,
ditolak atau diterima dengan catatan, dan evaluasi ini dilakukan setiap 3
bulan sekali.
1. Evaluasi kinerja pengurus Operaional dimaksudkan untuk melihat
bagaimana pengurus Operasioanal melaksanakan pekerjaannya dan
sebagai acuan bagi upaya perbaikan kinerja di masa yang akan datang;
2. Evaluasi kinerja pengurus Operasional dilakukan oleh tim evaluasi yang
terdiri dari Badan Pengawas, Kades
3. Evaluasi kinerja dilakukan secara periodik sehingga perkembangan
kinerja pengurus Operasional dapat dipantau;
4. Tujuan evaluasi kinerja Operasioanal :
a. Mendapat informasi tentang kinerja pengurus Operasional yang
digunakan sebagai dasar melakukan upaya peningkatan kinerja
melalui pemberian bantuan umpan balik yang bersifat konstruktif;
b. Membantu tiap-tiap personil pengurus Operasional terutama untuk
menunjukkan kelemahan-kelemahan yang memerlukan bimbingan
dan pelatihan;
c. Membantu manajemen kegiatan terutama bagi pihak yang memiliki
kewenangan menilai untuk menentukan aspek mana yang perlu
perhatian khusus agar dapat menyusun petunjuk khusus, petunjuk
tambahan, pelatihan spesifik;

19
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
d. Memberi informasi kepada personil pengurus Operasional tentang
kekuatan-kekuatan mereka yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan, baik demi kebutuhan
pekerjaan maupun untuk pengembangan diri;
e. Agar evaluasi kinerja dapat bersifat konsisten maka diperlukan
aspek dan indikator penilaian yang standar yaitu :

Aspek / Komponen penilaian Pelaksana Waktu


indikator penilaian penilaian
1. Administrasi 1. Tertib administrasi Pengawas,Kades 3 bulanan
pembukuan jika diperlukan
2. Tertib laporan pihak external

2. Norma dan 1. Tugas dan tanggung Pengawas,Kades 3 bulanan


teknis jawab jika diperlukan
pelaksanaan 2. Teknis pelaksanaan tugas pihak external
tugas 3. Hasil pelaksanaan tugas
4. Norma pelaksanaan
tugas
5. Ketepatan waktu
pelaksanaan
6. Koordinasi
7. Kehadiran
8. Ketaatan terhadap aturan
(AD/ART BUM Desa dan
SOP BUM Desa)

BAB VIII
SANKSI ATAS PELANGGARAN
Pasal 28

1. Dalam hal Pengurus melakukan penyimpangan AD/ART, SOP Unit


Usaha BUM Desa yang termasuk kategori pelanggaran ringan akan
diberi peringatan berupa teguran secara lisan, kemudian tertulis dan
sebanyak-banyaknya tiga kali.
2. Apabila Pengurus melakukan penyimpangan keuangan baik sendiri-
sendiri atau bersama-sama, hal tersebut termasuk pelanggaran berat,
maka Tim Evaluasi Kinerja, yang terdiri dari Badan Pengawas, dan
Kades pemberhentian sementara dan menonaktifkan paling lama 1
bulan setelah diberikannya surat pemberhentian sementara /
penonaktifan.
3. Dalam masa non aktif diupayakan semua penyimpangan keuangan telah
dapat diselesaikan, yang selanjutnya Tim Evaluasi Kinerja
memberhentikannya secara tetap untuk selama-lamanya.
20
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
4. Pemberhentian Pengurus Operasional tersebut dituangkan dalam Berita
Acara.
5. Semua hak-hak dari Pengurus yang diberhentikan akan diberikan
setelah dikurangi kewajibannya.
6. Dalam hal Pengurus yang melakukan penyimpangan keuangan sampai
batas waktu yang ditentukan belum dapat menyelesaikannya, maka
akan diselesaikan melalui proses hukum.

BAB IX
PROSEDUR PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 29

1. Kepala Unit dan staff dapat diberhentikan, karena :


a. telah selesai masa baktinya;
b. meninggal dunia;
c. mengundurkan diri;
d. tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan usaha;
e. Laporan pertanggung jawaban keuangan dan pengelolaan usaha
ditolak dalam Forum Musyawarah Desa;
2. Dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam pidana berdasarkan
Keputusan Pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
3. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pada poin 5 ( lima ) dan
pertimbangan forum, maka bisa dilakukan pemutusan hubungan kerja.
4. Jika Pengawas menemukan adanya pelanggaran prosedur maupun kode
etik oleh Pengurus Operasional maka prosedur yang ditempuh, yaitu :
a. Pengurus diberi hak klarifikasi hasil temuan Pengawas kepada
pengurus MD dan Kades
b. Pengawas akan memberikan rekomendasi terhadap hasil temuan dan
klarifikasi yang diberikan Pengurus Operasional.
c. Rekomendasi dari Pengawas dipakai sebagai bahan pertimbangan
forum MD untuk mengambil keputusan.
d. Pengurus Operasional yang mengundurkan diri atau PHK diwajibkan
mengadakan serah terima pekerjaan ke Kades.

21
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
BAB X
KARYAWAN
Pasal 30

1. Karyawan atau Staff Khusus adalah pegawai yang diangkat oleh


Pengurus atas persetujuan MD
2. Pengurus dapat mengajukan pengangkatan karyawan atau staff khusus
jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Bidang pekerjaan yang dibutuhkan jelas dan bersifat tenaga bantuan
teknis di luar tugas harian pengurus.
b) Rencana Pengangkatan karyawan atau staff khusus telah dibuat
dalam rencana kerja dan rencana anggaran biaya operasional.
c) Kondisi operasional telah mengalami surplus atau telah ada
penambahan modal minimal 15% dari modal dasar.
d) Calon karyawan atau staf khusus yang diajukan telah dilakukan uji
kelayakan dan kepatutan oleh Tim yang dibentuk oleh MD.
3. Masa kerja dan besarnya honor karyawan atau staff khusus ditentukan
berdasarkan kebutuhan yang diatur tersendiri melalui Perjanjian
Kontrak Kerja.

BAB XI
ATURAN PERALIHAN DAN ATURAN TAMBAHAN
Pasal 32

1. Unit Usaha Isi Ulang Air Minum yang sudah dibentuk dan sudah
berjalan, dinyatakan masih berlaku dan tetap dapat menjalankan
kegiatannya.
2. Pengurus unit usaha BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam menjalankan kegiatannya berpedoman pada SOP ini.
3. SOP ini bisa dirubah apabila dianggap perlu dan ada kesepakatan dalam
Forum MD.

22
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT
Ditetapkan di : ..................
Pada Tanggal :
Ketua BPD;

......................
Mengetahui,
Kades Desa

......................

Lampiran :
1.Pembukuan Unit Usaha BUM Desa
2. Laporan Keuangan Unit BUM Desa

23
LAMPIRAN BAHAN BACAAN PELATIHAN
PENGEMBANGAN BUMDESA LP3MD PROV. SUMUT

Anda mungkin juga menyukai