Anda di halaman 1dari 7

20

MA
TO TERI
P L DA
EV
EL N LAT

GEOGRAFI
-X
II S IHAN
MA SO
ALS
BM
PT
N

SET 20
BIOSFER

A. PENGERTIAN BIOSFER
Biosfer adalah lapisan flora dan fana yang meliputi persebarannya, tanah, air, dan udara.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA


a. Faktor fisiografik: topografi/relief/tinggi rendah permukaan tanah.
b. Faktor edafik: kondisi jenis tanah, tekstur tanah, air tanah, keasaman tanah.
c. Faktor klimatik: suhu/temperatur, kelembaban, curah hujan, angin.
d. Faktor biotik: hewan, tumbuhan, manusia.

C. FUNGSI HUTAN
a. Fungsi Langsung
1. Fungsi ekonomis: menambah devisa (dijual).
2. Fungsi estetis: keindahan alam (ajang rekreasi).
3. Fungsi strategis: pertahanan dan keamanan (benteng).
b. Fungsi Tak Langsung
1. Fungsi klimatologis: mengatur kelembaban tanah/iklim dan cuaca.
2. Fungsi hidrologis: mengatur debit air.
3. Fungsi orologis: mencegah erosi dan banjir.
4. Fungsi suaka alam: melindungi tanaman dan hewan-hewan langka.

1
c. Fungsi Hutan Menurut Tujuannya
1. Hutan produksi, untuk diambil hasilnya, berupa: kayu gelondong, kayu bakar, arang,
bahan penyamak kulit, rotan, kapur barus (dari getah damar), minyak terpentin
(dari getah pinus), bahan baku pulp (dari kayu pinus), bambu, minyak kayu putih,
cendana.
2. Hutan wisata, untuk rekreasi.
3. Hutan lindung, untuk:
• Melindungi tanah dari banjir, erosi, dan longsor.
• Menyimpan dan mengatur air tanah.
• Menjaga kesuburan tanah (terdapat di lereng-lereng pegunungan).
4. Hutan suaka alam, untuk melindungi tumbuhan dan hewan-hewan langka agar
tidak punah.
5. Hutan cadangan, sebagai cadangan untuk hutan produksi, hutan wisata, hutan
lindung, dan hutan suaka alam.
d. Manfaat Hutan
1. Menghasilkan humus sehingga menyuburkan tanah.
2. Mengatur peredaran air dalam tanah.
3. Mencegah erosi dan banjir.
4. Mengurangi polusi, karena tumbuhan menyerap CO2 dan mengeluarkan O2 di siang
hari.
5. Menghasilkan O2.
6. Keindahan alamnya menjadi obyek wisata.
7. Hasilnya menambah devisa.

D. JENIS HUTAN BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA


a. Hutan Hujan Tropis
1. Di daerah tropis, suhu rata-rata 26oC, di daratan rendah dan pegunungan, sebagian
besar di Papua.
2. Curah hujan tinggi sepanjang tahun 300 – 400 cm/tahun, tidak tampak perubahan
musim.
3. Pohon tinggi, rapat, berdaun lebat, daunnya hijau sepanjang tahun.
4. Tanah lembab, kelembaban relatif > 80%, gelap, sinar matahari tidak menembus
dasar hutan.
5. Terdapat liana, epifit, parasit, dan saprofit.
6. Jenis pohon bermacam-macam atau heterogen.
7. Pohon tersusun tiga tingkat, beratap/bertajuk/berkanopi.

2
Terdapat tujuh tumbuhan utama, yaitu:
1. Pohon, terdiri dari tiga lapis/tingkat:
• Tingkat 1: pohon tinggi 40 m disebut atap/tajuk/kanopi.
• Tingkat 2: pohon setinggi 15 – 30 m.
• Tingkat 3: pohon setinggi 5 – 15 m.
Pohon besar-besar, rapat, dan lebar daun sedang. Diselingi dengan semak-
semak tinggi dan bambu.
2. Terna, tumbuhan paku, lumut, dan semak-semak rendah yang tidak berkembang
dengan baik karena kurang cahaya.
3. Palma yang memanjat/membelit yang disebut liana: rotan.
4. Epifit: anggrek, alga, lumut kerak, lumut daun.
5. Parasit, benalu dan bunga rafflesia yang tidak berdaun dan berbatang.
6. Saprofit, cendana/jamur/fungi yang tumbuh di dekat permukaan tanah, hidup di
serasah daun, dan tidak berwarna.
7. Pencekik pohon, sejenis epifit tetapi akarnya turun ke bawah tanah. Sering
membunuh pohon inangnya karena terkurung oleh akar-akar yang kuat.
b. Hutan Hujan Subtropis
1. Di daerah subtropis dengan musim dingin berlangsung panjang.
2. Curah hujan tinggi sepanjang tahun 150 – 300 cm/tahun.
3. Pohon agak pendek, kurang lebat.
4. Musim panas pohon tumbuh.
5. Terdapat liana, epifit, terna, palma kecil, dan paku tiang.
c. Hutan Musim Tropis
1. Di daerah tropis.
2. Perbedaan musim hujan dan musim kemarau tampak jelas.
3. Musim kemarau daunnya rontok/meranggas.
4. Dipengaruhi angin muson/angin musim.
5. Berdaun lebar.
6. Pohon agak pendek, jarak pohon agak jauh.
7. Sinar matahari tembus ke dasar hutan.
8. Epifit sedikit.
9. Terdiri dari satu jenis pohon/homogen.
d. Hutan Musim Subtropis
1. Di daerah subtropis.
2. Pohon kurang lebat, jarak pohon agak jarang.
3. Daun lebar.
4. Musim dingin daun gugur/meranggas. Musim panas daun tumbuh hijau.
5. Curah hujan 70 – 150 cm/tahun.
6. Epifit dan liana sedikit.

3
e. Sabana
1. Semak belukar dan rumput.
2. Di daerah tropis dan subtropis.
3. Tinggi pohon 25 cm, pohon kerdil.
4. Curah hujan 250 – 500 mm/tahun (25 – 50 cm/tahun).
5. Musim kemarau lebih dari lima bulan untuk daerah tropis.
6. Porositas tanah rendah.
7. Cocok untuk peternakan hewan besar atau padang penggembalaan.
f. Stepa
1. Di daerah tropis dan subtropis.
2. Disebut juga putza, prairi, dan pampa.
3. Padang rumput rapat.
4. Curah hujan sangat rendah.
g. Hutan Mangrove
1. Di daerah tropis, terdiri dari enam jenis tumbuhan.
2. Di daerah pasir berlumpur: muara sungai dan teluk yang saat pasang surut terjadi
endapan lumpur sungai.
3. Berakar tunjang dengan akar nafas yang keluar dari lumpur.
4. Air payau.
5. Iklim panas dan lembab.
h. Hutan Berdaun Kaku
1. Di daerah tropis dan subtropis.
2. Selalu hijau bersifat xerophyta.
3. Daun kecil, keras, tebal seperti tulang.
4. Pohon rendah, batang benjol-benjol.
5. Heterogen: kaktus, zaitun, aloe, di Australia ada eucalyptus yang tinggi.
i. Hutan Berdaun Jarum/Konifera/Taiga/Boreal
1. Di belahan bumi utara, daerah subartik.
2. Selalu hijau.
3. Tidak rapat.
4. Heterogen: pinus, cemara.
j. Tundra
1. Padang lumut di daerah kutub utara/artik.
2. Musim dingin 9 bulan.
3. Di daratan rendah dan pegunungan.
4. Berupa lumut dan lumut kerak dengan ketebalan 15 – 35 cm.
Tundra artinya daratan tanpa pohon.

4
E. JENIS HUTAN BERDASARKAN IKLIM

Iklim Jenis Hutan


Artik Tundra
Subartik Taiga
Subtropis Hutan hujan, hutan gugur, sabana, stepa, hutan berdaun kaku
Hutan hujan tropis, hutan musim, sabana, sepa, hutan
Tropis
mangrove.

F. PERSEBARAN HUTAN DI INDONESIA


a. Berdasarkan Karakteristiknya

Jenis Hutan
Hutan Hujan Tropis Sabana Stepa Hutan Mangrove
Hutan Musim

Sumatera, Pantai Sumatera bagian


Jawa, Bali, timur, Jawa bagian
Kalimantan, Papua NTT
Pesebaran Sulawesi, NTB utara, Kalimantan
bagian utara.
Maluku bagian selatan, Papua
bagian selatan.

Beringin, damar,
tengkawang, Semak
Acanthus, avecenia,
Jenis getah perca, pinus belukar Padang
Jati bruguera, nipah,
Tumbuhan mercuri, jelutung, dan rumput
rhizopora, soneratia
kayu besi, meranti, rumput
kamper, samin

b. Berdasarkan Iklim

Iklim Af

Iklim Am

Iklim Aw
Hutan hujan tropis Hutan musim Sabana

Sumatera, Kalimantan Jawa, Sulawesi Bali, Nusa Tenggara

5
1. Iklim Af
• Curah hujan tinggi sepanjag tahun.
• Perbedaan musim hujan dan kemarau tidak tampak.
• Cocok untuk pertanian lahan basah/sawah.
2. Iklim Am
• Curah hujan sedang.
• Perbedaan musim hujan dan kemarau tampak jelas.
• Musim hujan untuk pertanian lahan basah/sawah, musim kemarau untuk
pertanian lahan kering/tegalan.
3. Iklim Aw
• Curah hujan rendah.
• Cocok untuk pertanian lahan kering dan peternakan hewan besar.

G. PERSEBARAN FAUNA INDONESIA

wandylee.files.wordpress.com

6
Fauna Indonesia Barat/ Fauna Indonesia Fauna Indonesia
Asiatis/Oriental Tengah/Peralihan/ Timur/Australia
Wallace
Sumater, Kalimantan, Sulewesi, Nusa Maluku, Papau.
Jawa, Madura, Bali. Tenggara.

GARIS WALLACE

GARIS WEBER
Banteng, badak, beruang
Kanguru, koala,
madu, bekantan, burung
Anoa, babi rusa, kakak tua, kaswari,
beo, burung merak,
biawak, komodo, cendrawasih,
burung kepodang, elang
kera hidung panjang, burung nuri,
bondol, gajah, harimau,
maleo, rusa timor, walabi, musang
jalak bali, lutung, macan,
rangkong, tarsius, berkantung.
orang utan, rusa, siamang,
ikan duyung, burung
singa, tapir.
mandar.

H. PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA


a. Pembangunan taman nasional, suaka margasatwa, dan cagar alam.
b. Pembinaan hutan lindung.
c. Pengembangan wisata alam.
d. Pembinaan cinta alam dan penyuluhan konservasi lingkungan hidup.
e. Monitoring dampak lingkungan hidup.
f. Perlindungan dan pengamanan hutan.
g. Pengembangan sarana dan prasarana.
h. Kerja sama dengan luar negeri.
i. UU perlindungan satwa liar dan langka.

Anda mungkin juga menyukai