Anda di halaman 1dari 10

MAGISTER PENDIDIKAN IPA

UNRAM 2019
TUGAS AKHIR DESAIN MODEL
PEMBELAJARAN IPA
DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH:
Prof. Dr. H. A. WAHAB JUFRI, M.Sc
Dr. AHMAD HARJONO, M.Pd

DISUSUN OLEH
DIAN KURNIAWATI
(I2E018003)
RANCANGAN PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN KOMPONEN-
KOMPONEN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) GURU

Pendidik yang berkualitas selalu menjadi tuntutan diberbagai jenjang dan jenis
institusi pendidikan. Untuk menjadi pendidik yang berkualitas maka diperlukan
penguasaan materi pembelajaran sekaligus metode mengajar sehingga dapat
mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kemampuan PCK (Pedagogical
Content Knowledge) pendidik akan sangat menentukan keberhasilan dalam
membangun keterampilan abad ke-21 peserta didik. Guru sebagai pendidik dapat
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga dapat
menemukan ide atau gagasan khususnya pada materi yang diajarkan. Keterampilan
abad 21 sangat penting bagi peserta didik untuk memecahkan berbagai masalah yang
muncul dengan penalaran yang logis dan solusi yang tepat. Dalam meningkatkan
penguasaan PCK, guru sebagai pendidik harus memperhatikan kompenen-komponen
PCK itu sendiri. Hal ini dilakukan agar guru dapat mempersiapkan rencana
pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Adapun komponen-komponen PCK yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu:
pengetahuan pemahaman terhadap peserta didik, kurikulum, materi pembelajaran,
tujuan dan proses pembelajaran, evaluasi serta sumber daya dalam mendukung
pembelajaran. Semua komponen PCK ini semaksimal mungkin harus dapat dikuasai
oleh guru agar keberhasilan dalam membangun keterampilan abad ke-21 peserta didik
terpenuhi.
Oleh karena itu, dalam tulisan ini, penulis akan membuat rancangan
pembelajaran dengan memilih satu kompetensi dasar sebagai contoh topik. Rancangan
pembelajaran ini dibuat dalam bentuk deskripsi. Tentunya dalam rancangan
pembelajaran ini akan memperhatikan komponen-komponen PCK yang harus dikuasai
oleh guru baik dari pemahaman terhadap peserta didik, pengetahuan terhadap indikator
dan tujuan pembelajaran sesuai kompetensi dasar yang telah ditentukan, metode atau
pun model pengajaran yang akan digunakan, media pembelajaran yang sesuai dengan
materi ajar dan karakteristik peserta didik, perangkat pembelajaran dalam mendukung
proses pembelajaran seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta jenis evaluasi
yang digunakan.
Rancangan pembelajaran yang penulis buat ini disesuaikan dengan komponen-
komponen PCK yang harus dikuasai oleh guru. Rancangan pembelajaran ini dibuat
sebagai bahan persiapan penulis sebelum melaksanakan pembelajaran sehingga dapat
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
menemukan ide atau gagasan. Dalam hal ini penulis memilih Kompetensi Dasar 3.6
pada jenjang SMP kelas IX. Kompetensi Dasar 3.6 meliputi menerapkan konsep
kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam
kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan
dan migrasi. Materi Kemagnetan ini mulai diajarkan di SMP/MTs. Pembelajarannya
biasa menggunakan simbol vektor atau lambang visual yang disesuaikan dengan
kondisi peserta didik. Sehingga, sebagai pendidik, penulis merancang pembelajaran
dengan memperhatikan tujuh komponen PCK yang disesuaikan dengan materi
kemagnetan.

1. Pemahaman terhadap Peserta Didik


Pemahaman terhadap peserta didik dapat diketahui melalui pengalaman
maupun riset. Banyak aspek yang dapat diperhatikan misalnya kemampuan awal
peserta didik, kebutuhan media pembelajaran yang diinginkan peserta didik
dalam menjelaskan materi kemagnetan, kesulitan belajar peserta didik maupun
gaya belajar. Dalam memahami peserta didik perlu dilakukan pengumpulan
informasi dengan wawancara terhadap guru yang pernah mengajar mereka
sebelumnya, bisa juga membaca hasil riset mengenai karakteristik peserta didik
pada umumnya pada proses pembelajaran khususnya materi kemagnetan.
Secara umum, kesulitan peserta didik pada materi kemagnetan adalah
sulit memahami konsep abstrak pada arah-arah gaya magnet dan menentukan
arah gaya magnet yang dialami oleh muatan listrik. Sehingga peserta didik
membutuhkan visualisasi yang dapat mendukung pembelajaran. Salah satu
sumber daya yang dapat digunakan untuk memvisualisasi konsep abstrak
kemagnetan adalah menggunakan media visual. Bisa berupa video
pembelajaran, animasi, atau multimedia interaktif. Visual dapat pula
menumbuhkan minat peserta didik dan dapat memberi hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata dan membantu peserta didik dalam
aktivitas pemecahan masalah. Mengaitkan konsep dengan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan terutama pada jenjang SMP, yang
merupakan jenjang menengah pertama, agar apa yang disampaikan dapat
dipahami. Selain itu, sebagai pendidik, penulis dapat melakukan refleksi diri,
meminta saran kepada peserta didik sebelum melanjutkan pada materi
kemagnetan. Penulis juga melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik, apakah dapat melanjutkan pembelajaran dengan materi
kemagnetan atau tidak. Ini juga diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
miskonsepsi pada peserta didik. Setelah mengetahui kemampuan peserta didik,
barulah dirumuskan indikator maupun tujuan pembelajaran dari KD 3.6 pada
materi kemagnetan.

2. Pengetahuan terhadap Kurikulum


Kurikulum yang akan digunakan dalam pembelajaran adalah kurikulum
2013. Sehingga sub-bab materi ajar yang akan diajarkan berpedoman pada
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 juga mengacu pada pengembangan
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Sehingga dalam hal ini, proses
pembelajaran akan menggunakan model dan media pembelajaran yang dapat
memfasilitasi pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.
Salah satunya kemampuan berpikir kreatif. Ini juga disesuaikan dengan
indikator dan tujuan pembelajarannya yang mengacu pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Model pembelajaran
yang digunakan dalam menjelaskan materi kemagnetan adalah model discovery
learning berbantuan multimedia interaktif. Sintaks model discovery learning
dapat dipadukan dengan multimedia interaktif. Alokasi waktu pembelajaran
juga disesuaikan dengan kalender akademik.

3. Pengetahuan terhadap Materi Pembelajaran


Materi Kemagnetan ini mulai diajarkan di SMP/MTs kelas IX semester
ganjil. Pembelajarannya biasa menggunakan simbol vektor atau lambang visual
yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Materi kemagnetan masuk pada
KD 3.6 yaitu menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik dan
pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari termasuk
pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi. Sub-bab
materi kemagnetan terdiri dari pemanfaatan medan magnet pada migrasi hewan,
teori dasar kemagnetan, dan kemagnetan dalam produk teknologi.

4. Pengetahuan terhadap Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran atau pun Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
dibuat untuk memandu pembelajaran yang akan dilaksankan. Tujuan
pembelajaran atau IPK yang dibuat harus bisa mengukur kemampuan peserta
didik. Dimensi proses kognitif terdiri dari kemampuan mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mendesain dan menilai. Sedangkan komponen
dimensi pengetahuan terdiri dari kemampuan faktual, konseptual, prosedural
dan metakognitif. Sehingga penjabaran minimal indikator kompetensi
disesuaikan dengan konten dari kompetensi dasar yang akan dianalisis.
KD 3.6 materi kemagnetan kelas IX yaitu menerapkan konsep
kemagnetan, induksi elektromagnetik dan pemanfaatan medan magnet dalam
kehidupan sehari-hari termasuk pergerakan/navigasi hewan untuk mencari
makanan dan migrasi. Sehingga penjabaran indikatornya meliputi kata kerja
pada kemampuan proses kognitif C1-C4 yaitu menyebutkan, mengidentifikasi,
mendeskripsikan, mendemonstrasikan atau menerapkan dan membedakan.
Sedangkan pada dimensi pengetahuan, KD 3.6 Kelas IX masuk pada tahap
procedural dikarenakan adanya tahapan-tahapan pada materi yang diajarkan.
Tujuan pembelajaran pada KD 3.6 materi kemagnetan kelas IX
(disesuaikan dengan model pembelajaran discovery berbantuan multimedia
interaktif) yaitu: (1) peserta didik dapat mengidentifikasi sifat magnet benda-
benda yang ada disekitarnya, (2) peserta didik dapat menjelaskan konsep gaya
magnet dari beberapa fenomena yang ditampilkan dalam multimedia interaktif,
(3) peserta didik dapat mendemosntrasikan cara pembuatan magnet secara
sederhana sesuai dengan informasi yang didapat dari tampilan video multimedia
interaktif dan (4) mendeskripsikan konsep kemagnetan dalam produk teknologi.
5. Pengetahuan terhadap Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan keterlaksanaan pembelajaran setelah
merancang tujuan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 dan karakteristik
peserta didik. Materi yang diajarkan adalah materi kemagnetan yang
notabenenya memuat konsep abstrak sehingga strategi pembelajarannya harus
dengan bantuan media visual. Sehingga model pembelajaran yang digunakan
adalah model discovery berbantuan multimedia interaktif.
Kegiatan Awal yaitu memeriksa kehadiran peserta didik dan
mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. Sebelum kegiatan pada
pertemuan awal dilaksanakan, sebagai pendidik, penulis sudah melakukan tes
awal untuk mengetahui dasar kemampuan peserta didik dalam mempelajari
materi kemagnetan. Tes awal dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik agar terlibat
dalam proses pembelajaran. Selain itu meinformasikan mengenai media
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dan menyiapkan
multimedia interaktif tersebut.
Fase 1 Memberikan Stimulus. Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan
adalah memberikan stimulus yang berkaitan dengan pokok bahasan kemagnetan
dengan memanfaatkan multimedia interaktif. Sebagai pendidik, penulis akan
menanyakan kepada peserta didik “apakah kalian pernah melihat magnet?”,
“apa yang kalian tahu tentang magnet?”. Ini dilakukan untuk memanggil
kembali ingatan mereka tentang magnet yang pernah diajarkan pada sekolah
dasar. Selain itu pada pokok bahasan pertama, sebagai pendidik, penulis juga
akan menyinggung mengenai benda-benda yang biasa ditemukan oleh peserta
didik yang mengandung magnet sampai pada pemanfaatan medan magnet pada
migrasi hewan. Pada materi pemanfaatan medan magnet pada migrasi hewan,
peserta didik akan difasilitasi video mengenai beberapa hewan yang melakukan
migrasi dengan bantuan medan magnet bumi. Contoh tampilannya seperti
gambar berikut.
Migrasi Burung Migrasi Ikan Salmon

Pada fase yang sama, dengan pokok bahasan yang berbeda yaitu pada sub-bab
teori dasar kemagnetan, dan kemagnetan dalam produk teknologi. Pada pokok
bahasan ini, peserta didik akan difasilitasi video mengenai penerapan konsep
gaya magnet sehingga dapat membantu mengarahkan peserta didik pada fase
berikutnya. Contoh tampilannya seperti gambar berikut.

1 2 3

Fase 2 Mengidentifikasi Masalah. Pada fase ini, kegiatan yang


dilakukan adalah mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah
yang relevan dengan pokok bahasan sesuai dengan animasi/video yang disajikan
pada media pembelajaran. Kemudian mengelompokkan peserta didik dalam
kelompok kecil 4-5 orang.
Fase 3 Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok. Pada fase
ini, kegiatan yang dilakukan adalah membimbing dan meminta peserta didik
untuk berdiskusi dalam menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
untuk mengumpulkan informasi dan menemukan solusi benar dengan
menggunakan media pembelajaran.mengarahkan peserta didik untuk
menggunakan pengetahuan konseptualnnya dalam menemukan solusi. Berikut
contoh tampilan LKPD yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Fase 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya. Pada fase ini,
kegiatan yang dilakukan adalah membimbing peserta didik untuk mencoba dan
mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan
pada kehidupan nyata. Kemudian mengarahkan peserta didik untuk
mengkomunikasikan secara lisan hasil diskusinya antar sesama anggota
kelompok, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, mengutamakan
keterlibatan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran. Pendidik
menggunakan bahasa yang benar dan lancar
Fase 5 Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah.
Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi peserta didik dalam
mempresentasikan hasil temuan kerja kelompok. Kemudian membimbing dan
memotivasi peserta didik membuat kesimpulan.
Kegiatan Akhir. Pada fase ini, kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan penguatan konsep melalui kegiatan pengambilan kesimpulan
bersama dengan peserta didik mengenai materi pelajarandan melakukan
evaluasi akhir.

6. Pengetahuan terhadap Sumber Daya


Sumber daya di sini meliputi multimedia interaktif, dan sumber-sumber
belajar yang digunakan dan perangkat lainnya seperti LKPD. Penggunaan
sumber daya ini dilakukan agar proses pembelajaran menarik dan dapat
memotivasi peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran multimedia
interaktif yang digunakan meliputi video, animasi dan beberapa gambar
pendukung proses pembelajaran kemagnetan. Contoh tampilannyanya seperti
gambar berikut.
7. Pengetahuan terhadap Evaluasi
Evaluasi di dalam proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dilakukan agar seorang
pendidik mengetahui kemampuan peserta didik. Evaluasi bisa berupa penilaian
pada saat pembelajaran untuk menilai kemampuan psikomotorik dan afektif
peserta didik, bisa juga menggunakan tes atau soal untuk mengetahui
kemampuan kognitif peserta didik. Soal yang dirancang bisa dua jenis, yaitu
soal untuk mengukur pengusaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif peserta
didik. Soal penguasaan konsep bisa berupa uraian atau pilihan ganda.
Sedangkan soal kemampuan berpikir kreatif berupa uraian. Soal yang diberikan
tidak jauh beda dengan penerapan konsep magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa contuh soalnya sebagai berikut.
Contoh 1. Ayah dan Ryan tiba di rumah usai membeli 1 kg paku kecil.
Namun, tiba-tiba ayah Ryan tidak sengaja menjatuhkan plastik yang berisi paku
tersebut dan akhirnya jatuh berserakan di halaman rumah mereka. Apa yang
harus dilakukan Ryan untuk menolong ayahnya merapikan paku-paku tersebut?
Gunakanlah konsep kemagnetan dan berikan alasan jawabanmu.
Contoh 2. Suatu hari, untuk pertama kalinya, Reni diminta oleh ibunya
untuk mengasah pisau yang mulai tumpul. Reni pun membawa pisau tersebut
kebelakang rumah untuk mengasahnya menggunakan batu yang biasa
digunakan oleh ayahnya untuk mengasah pisau. Jika Reni sudah belajar materi
kemagnetan, bagaimana seharusnya Reni mengasah pisau tersebut?.

Anda mungkin juga menyukai