Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2406-8012

KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMBELAJARAN IPA


DI SEKOLAH DASAR
(TELAAH BUKU SISWA KELAS IV SD TEMA 2 KARYA SUMINI)

Anatri Desstya
PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
Anatri.Desstya@ums.ac.id

Abstract

The purpose of this research was to determine aspects of applied learning approach based on science
process skills as a way to transfer material science for students in elementary school. The method used
is the method of library research. The collection and review of reference indicators for science process
skills is then connected to the science material in the student book IV theme 2. Researchers analyzed the
data associated with using inductive and deductive. The conclusion that: 1) In each sub-theme has been
referring to the learning approach science process skills, 2) Each sub-themes are science process skills
are fundamental, namely observation and communication, 3) No founding the activities to formulate
hypotheses.

Keywords: science process skills, science, elementary school

PENDAHULUAN dari berbagai sumber belajar, siswa mampu


Pemberlakuan Kurikulum 2013 pada merumuskan masalah, dan diarahkan untuk
sistem Pendidikan di Indonesia oleh pemerintah ber¿kir analisis.
menunjukkan adanya urgensi perubahan Menurut James Conant (1997:14) dalam
dari kurikulum sebelumnya. Ada pergeseran Usman Samatowa (2011), “Sains sebagai suatu
paradigma di dalam pembangunan abad 20 deretan konsep serta skema konseptual yang
dan abad 21, yaitu pembangunan ekonomi berhubungan satu sama lain, dan yang bertumbuh
berbasis sumber daya, sumber daya alam sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta
sebagai modal pembangunan, SDM sebagai berguna untuk diamati dan dieksperimen lebih
beban pembangunan, dan penduduk sebagai lanjut”. Berdasarkan penyelidikan yang panjang,
sumber kekayaan alam, dan hal itu semua konsep sains baru dapat ditemukan. Melalui
harus ditransformasi melalui pendidikan, yaitu eksperimen pertama dan eksperimen-eksperimen
pendidikan yang dirancang untuk menghasilkan selanjutnya, sikap ilmiah dari seorang peneliti
generasi yang mempunyai peradaban yang kuat. akan semakin terbentuk. Untuk membelajarkan
Abad XXI yang bercirikan pada informasi, sains di SD, seorang guru harus memperhatikan
komputasi, otomasi, dan komunikasi memerlukan hakikat sains dan karakteristik siswa SD, yang
proses pembelajaran yang menuntut lulusan logikanya masih didasarkan pada situasi
dapat beradaptasi sesuai zamannya. Dengan konkrit yang dapat diorganisir, diklasi¿kasikan
demikian, pembelajaran yang saat ini kita amati, atau dimanipulasi. Anak belum dapat berpikir
yaitu guru sebagai pemberi tahu segala informasi hipotesis dan menyelesaikan masalah-masalah
dan seolah-olah sebagai sumber belajar, harus abstrak yang pemecahannya berkoordinasi
diubah ke arah siswa mencari tahu informasi dengan banyak faktor (R. Rosnawati, 2013).

95 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 95 - 102


ISSN 2406-8012

Pembelajaran sains sebaiknya menggunakan Observasi atau pengamatan adalah kegiatan


metode discovery, metode pembelajaran yang yang menggunakan semua indera, baik melihat,
menekankan pola dasar: melakukan pengamatan, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.
menginferensi, dan mengkomunikasikan. Semuanya bisa dilihat dan didengar oleh
Pola dasar ini dapat dirinci dengan melakukan siswa, namun hal itu berlalu begitu saja tanpa
pengamatan lanjutan (mengumpulkan data), memperoleh suatu makna, misalnya seorang guru
menganalisis data dan menarik kesimpulan menugaskan untuk mengobservasi benda-benda
(Kemdikbud, 2013). Pola-pola inilah yang yang ada di sekitar sekolah, kemudian disuruh
terdapat pada pendekatan keterampilan proses untuk mengklasi¿kasikan/menggolongkan
sains (scienti¿c process). benda hidup dan benda mati, dan menghitung
Arahan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 jumlahnya masing-masing. Pada kegiatan
di dalam Permendikbud tentang standar proses pengukuran, siswa ditugasi untuk mengukur
dan kurikulum selanjutnya dirinci dalam bentuk panjang, luas, kecepatan, suhu, dan volume suatu
silabus, buku guru, dan buku siswa. Berdasarkan benda. Semakin tinggi tingkat sekolah anak,
uraian di atas, maka peneliti melakukan kajian semakin rumit tugas-tugas pengukuran yang
terhadap satu buku siswa yang selama ini telah diberikan. Pada kegiatan mengenal hubungan
digunakan oleh praktisi pendidikan untuk ruang dan waktu, siswa dilatih agar mampu
mengetahui aspek pembelajaran yang diterapkan mengenal bentuk-bentuk benda. Anak-anak
berdasarkan pendekatan keterampilan proses dapat menghitung laju perahu dalam berbagi
sains sebagai cara untuk membelajarkan materi bentuk.
IPA bagi siswa di Sekolah Dasar. Masalah Keterampilan membuat hipotesis
yang akan diteliti adalah bagaimana aspek merupakan keterampilan untuk menyusun suatu
pembelajaran yang diterapkan berdasarkan perkiaraan yang beralasan untuk menerangkan
pendekatan keterampilan proses sains sebagai suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
cara untuk membelajarkan materi IPA bagi siswa Dalam kegiatan merencanakan penelitian, siswa
di Sekolah Dasar. dilatih untuk melakukan penelitian yang paling
Tujuan penelitian ini adalah untuk sederhana. Anak-anak perlu menentukan alat
mengetahui aspek pembelajaran yang diterapkan dan bahan yang akan digunakan, objek yang
berdasarkan pendekatan keterampilan proses akan diteliti, faktor atau variabel yang perlu
sains sebagai cara untuk membelajarkan materi diperhatikan, kriteria keberhasilan, langkah
IPA bagi siswa di Sekolah Dasar. Keterampilan kerja, serta mencatat dan mengolah data untu
Proses Sains (KPS) merupakan keterampilam menarik kesimpulan.
yang menjadi penggerak dan pengembangan Pada keterampilan mengendalikan variabel,
fakta dan konsep serta penumbuhan dan guru dapat melatih siswa untuk mengontrol dan
pengembangan sikap dan nilai. Keterampilan- memperlakukan variabel. Variabel merupakan
keterampilan inilah yang sering digunakan faktor yang berpengaruh. Keterampilan
oleh para ilmuwan selama penyelidikannya. interpretasi data merupakan kegiatan
Keterampilan itu adalah: 1) mengobservasi atau menafsirkan data. Data yang dikumpulkan
mengamati, termasuk didalamnya: menghitung, melalui observasi, penghitunga, pengukuran,
mengukur, mengkalsi¿kasi, dan mencari eksperimen atau penelitian sederhanadapat
hubungan ruang/ waktu; 2) membuat hipotesis; disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabel,
3) merencanakan penelitian/eksperimen; 4) gra¿k, histogram atau diagram. Keterampilan
mengendalikan variabel; 5) menginterpretasikan menginferensi merupakan keterampilan
atau menafsirkan data; 6) menyusun kesimpulan membuat kesimpulan sementara berdasarkan
sementara/ inferensi; 7) meramalkan/ informasi yang dimiliki sampai suatu waktu
memprediksi; 8) menerapkan/mengaplikasi; dan tertentu, dan bukan merupakan kesimpulan akhir.
9) mengkomunikasikan. Keterampilan meramalkan atau memprediksi

Keterampilan Proses SAINS ... (Anatri Desstya) 96


ISSN 2406-8012

merupakan kemampuan untuk membuat prediksi keteguhan hati, ketekunan, yang dilakukan
berdasarkan hasil observasi, pengukuran atau oleh individu untuk menyingkap rahasia alam
penelitian yang memperlihatkan gejala tertentu. semesta. Dalam membelajarkan sains, seorang
Guru dapat melatih anak-anak dalam membuat guru sebaiknya mengetahui karakteristik siswa
peramalan kejadian-kejadian yang akan datang SD dan hakikat sains sendiri, baik sebagai
beradasrkan pengetahuan, pengalaman, atau data produk, proses maupun sikap ilmiah. Mengacu
yang dikumpulkan. pada arahan pembelajaran pada kurikulum 2013,
Keterampilan penerapan atau aplikasi dapat yaitu sains diajarkan melalui metode discovery,
dilakukan seorang guru untuk menerapkan maka pembelajaran sains diarahkan untuk
konsep sains yang telah dikuasai untuk melakukan serangkaian proses ilmiah untuk
memecahkan masalah tertentu. Keterampilan mendapatkan sebuah konsep sains.
mengomunikasikan merupakan keterampilan Keterampilan proses sains merupakan
untuk menyampaikan hasil penemuannya kepada keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh,
orang lain, dalam bentuk laporan penelitian, mengembangkan dan menerapkan konsep-
membuat paper atau menyusun karangan. konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum dan
Menurut Semiawan (1992), terdapat teori sains. Dengan melibatkan keterampilan-
beberapa faktor yang mendasari bahwa keterampilan kognitif atau intelektual, siswa
pendekatan keterampilan proses sains perlu diharapkan mampu mempertajam penguasaan
diterapkan dalam proses belajar mengajar, yaitu: konsep yang dimiliki siswa dalam pembelajaran.
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Sehingga keterampilan proses sains dapat
berlangsung semakin cepat sehingga tidak berpengaruh pada penguasaan konsep siswa
mungkin lagi guru mengajarkan semua konsep dalam ranah kognitif.
dan fakta pada siswa. 2) Adanya kecenderungan Buku siswa dan buku guru merupakan bentuk
bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep dokumen sebagai rincian dari standart proses
yang rumit dan abstrak jika disertai dengan dan kurikulum 2013, termasuk di dalamnya
contoh yang konkret. Hal ini sesuai dengan berisi konsep-konsep dan fakta-fakta sebagai
teori perkembangan kognitif dari Piaget yang produk sains dan yang telah digunakan oleh
menyatakan bahwa anak Sekolah dasar berada praktisi pendidikan. Beberapa muatan pelajaran,
pada tahap perkembangan operasional konkret yaitu: IPS, Bahasa Indonesia, SBP (Seni Budaya
(7-12 tahun). 3) Penemuan dan perkembangan Prakarya), PPKn, PJOK, Matematika, dan IPA,
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat terintegrasi dalam satu tema. Penelitian ini
mutlak 100%, tapi bersifat relatif. 4) Dalam mengkaji buku siswa kelas IV untuk SD dan MI
proses belajar mengajar, pengembangan konsep tema 2, dari aspek muatan IPA. Manfaat dari
tidak terlepas dari pengembangan sikap dan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi
nilai dalam diri anak didik. Selama melakukan terhadap isi buku dari aspek pembelajaran yang
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan menerapkan keterampilan proses sains.
proses sains, siswa akan mengalami proses
belajarnya sendiri. Diharapkan, sikap ilmiah METODE PENELITIAN
akan mulai muncul. Sund (1981:40) menyatakan Metode yang digunakan dalam
sains sebagai batang tubuhnya pengetahuan penelitian ini adalah metode library research.
yang diperoleh melalui proses inkuiri terus Pengumpulan dan penelaahan referensi
menerus yang digerakkan oleh masyarakat yang tentang indikator-indikator pada pendekatan
bergerak dalam bidang sains. Sains merupakan keterampilan proses sains kemudian dihubungkan
suatu upaya manusia yang meliputi operasi dengan penyajian pada materi IPA dalam buku
mental, keterampilan dan strategi memanipulasi siswa kelas IV tema 2. Peneliti menganalisis
dan menghitung, keingintahuan (curiousity), data-data terkait dengan menggunakan metode

97 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 95 - 102


ISSN 2406-8012

Induktif dan Deduktif. Penelitian ini dilakukan karya Sumini dkk, dengan empat subtema yaitu
selama 2 bulan, dari bulan Nopember-Desember
1). Sumber Energi, 2) Pemanfaatan Energi, 3)
2015.
gerak dan Gaya, 4) Mengenal Energi Alternatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelaahan dari buku siswa ini
Buku yang ditelaah adalah buku siswa kelas
IV SD dan MI tema 2. Selalu Berhemat Energi, disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Deskripsi Pembelajaran Materi IPA terhadap Pendekatan Keterampilan Proses Sains

Bagian Sub Halaman


No Deskripsi Pembelajaran KPS
Tema Buku
Terdapat kegiatan: observasi (termasuk kegiatan
menentukan hubungan waktu, pengukuran), interpretasi
Sub Tema 1
1 Hal 30 data, mengendalikan variabel, merencanakan
Sumber Energi
eksperimen, menarik kesimpulan, dan mengaplikasikan,
mengkomunikasikan
Terdapat kegiatan: observasi, menginterpretasi data dalam
Hal 50 bentuk tabel, mengkomunikasikan

Terdapat kegiatan: merencanakan percobaan, observasi,


Hal 51 mengkomunikasikan.

Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen, observasi,


Sub Tema 2
Hal 71 menarik kesimpulan.
2 Pemanfaatan
Energi
Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen, observasi,
Hal 81 mengendalikan variabel, menarik kesimpulan.

Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen, observasi,


menarik kesimpulan, mengkomunikasikan
Hal 83

Hal 125 Terdapat kegiatan: observasi (termasuk kegiatan


menentukan hubungan waktu, pengukuran), manarik
kesimpulan.

Hal 131 Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen,


mengendalikan variabel, observasi (termasuk
Sub tema 3 Gerak
3 kegiatan pengukuran, menentukan hubungan waktu),
dan gaya
menginterpretasi data.

Hal 133 Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen, observasi


(termasuk kegiatan mengklasi¿kasikan).

Hal 134 Terdapat kegiatan observasi dan menginterpretasi data


Sub Tema 4
Terdapat kegiatan: merencanakan eksperimen, dan
4 Mengenal Energi Hal 173
aplikasi
Alternatif

Pada subtema 1. Sumber Energi, terdapat aktivitas untuk membedakan kecepatan penguapan

Keterampilan Proses SAINS ... (Anatri Desstya) 98


ISSN 2406-8012

dari tisue yang ditempatkan pada kondisi yang ini juga terkait dengan pemahaman cara dan
berbeda. Aspek pembelajaran KPS, meliputi: langkah kerja yang akan dilakukan.
observasi (termasuk kegiatan mengukur waktu Kegiatan siswa untuk menyusun hipotesis
kecepatan penguapan), menampilkan data diarahkan melalui seperangkat pertanyaan
pengamatan dalam bentuk tabel. Data yang yang jawabannya tertuju pada hasil eksperimen
diamati merupakan kondisi perubahan dari yang akan dilakukan. Seseorang dikatakan
3 benda yang dipanaskan pada dua kondisi. mengajukan hipotesis jika mereka menggunakan
Kegiatan mengendalikan variabel, yaitu: pengetahuan awal untuk menjelaskan suatu
menempatkan pada dua kondisi, panas dan kejadian dan menyadari kemungkinan lebih
teduh. Kegiatan merencanakan eksperimen dari suatu penjelasan dari suatu kejadian.
dipersiapkan sebelum semua kegiatan dilakukan. Siswa menggunakan pengetahuan awal tentang
Setelah data perubahan dicatat, kemudian pengalaman sehari-harinya dalam menjemur
digunakan untuk menarik kesimpulan, untuk pakaian di rumah pada kondisi terkena matahari.
kemudian diaplikasikan dengan kondisi sehari- Dari pengalaman ini, siswa mampu menyusun
hari saat menjemur pakaian ketika di rumah. hipotesis dari eksperimen yang akan dilakukan.
Observasi atau pengamatan tidak sama Hipotesis merupakan suatu perkiraan yang
dengan melihat. Dalam kegiatan mengobservasi beralasan untuk menjelaskan suatu kejadian atau
atau mengamati, kita memilah-milahkan bagian pengamatan tertentu, dan hipotesis ini kemudian
yang penting dan kurang penting. Kegiatan dibuktikan kebenarannya dengan percobaan
observasi ini menggunakan indra untuk melihat sebagai langkah selanjutnya.
dan merasakan. Untuk lebih lanjutnya, seseorang Dalam keterampilan mengomunikasikan,
dikatakan melakukan observasi jika siswa siswa dituntut untuk menyampaikan hasil
mengenali perbedaan dan persamaan objek atau temuannya kepada siswa yang lain dengan
kejadian. Ada dua kejadian yang diamati, yaitu cara menyusun laporan penelitian, menyusun
panas dan teduh yang masing-masing kondisi karangan, menyampaikan informasi dalam
terdapat 3 objek. Masing-masing objek pada dua bentuk gambar, model, tabel, diagram, gra¿k
kondisi tersebut diamati secara detail. atau hostogram, membuat berbagai pajangan
Pada subtema ini, sebelum melakukan yang dipamerkan di dalam ruang kelas,
eksperimen, dilakukan perencanaan terlebih atau menceritakan pengalamannya dalam
dahulu dengan menentukan alat dan bahan, kegiatan observasi. Penyampaian informasi
objek yang akan diteliti, faktor atau variabel pada subtema 1 disajikan dalam bentuk tabel
yang perlu diperhatikan, kriteria keberhasilan, pengamatan. Kegiatan untuk mengaplikasikan
cara dan langkah kerja, serta cara mencatat konsep ini dikembalikan siswa setelah menarik
dan mengolah data untuk menarik kesimpulan. kesimpulan dari eksperimen. Siswa menjemur
Dalam eksperimen ini, alat dan bahan yang perlu sesuatu benda di tempat yang terang. Dapat
disiapkan siswa adalah tisue, kertas HVS, dan ditarik kesimpulan, pada subtema I, aspek
sapu tangan masing-masing dua buah. Objek pembelajarannya sesuai dengan keterampilan
yang diteliti adalah kecepatan pengeringan. proses sains, meliputi kegiatan observasi,
Variabel yang diperhatikan adalah jenis tisue, interpretasi data, mengendalikan variabel,
kertas HVS dan sapu tangan yang sama. Variabel merencanakan eksperimen, menarik kesimpulan,
yang divariasi adalah tempat untuk menjemur, mengaplikasikan, dan mengomunikasikan.
yaitu teduh dan panas. Kriteria keberhasilan Pada subtema 2. Pemanfaatan Energi,
selama melakukan eksperimen dilihat pada hasil terdapat 5 jenis aktivitas yang sesuai dengan
eksperimen yang sesuai dengan teori tentang aspek keterampilan proses sains, yaitu untuk
kecepatan pengeringan suatu benda yang telah aktivitas I: observasi, menginterpretasi data,
diberikan sebelumnya. Keberhasilan eksperimen mengkomunikasikan; aktivitas II : merencanakan

99 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 95 - 102


ISSN 2406-8012

eksperimen, observasi, mengkomunikasikan; memecahkan masalah khusus, mempelajari


aktivitas III: merencanakan eksperimen, keterampilan dan kecakapan berpikir logis yang
observasi, menarik kesimpulan; aktivitas membantu mereka memaknai pengalaman.
IV: merencanakan eksperimen, observasi, Keterampilan menginterpretasi data hanya
mengendalikan variabel, menarik terdapat pada aktivitas I. Data yang dikumpulkan
kesimpulan; dan aktivitas V: merencanakan melalui observasi tersebut disajikan dalam
eksperimen, observasi, menarik kesimpulan, bentuk tabel, untuk kemudiaan dikomunikasikan
mengkomunikasikan. kepada orang lain.
Dalam kegiatan mengobservasi atau Keterampilan untuk mengomunikasikan
mengamati, kita memilah-milahkan bagian hasil eksperimen terdapat pada aktivitas I, II, dan
yang penting dan kurang penting. Kegiatan V. Dalam keterampilan mengomunikasikan, siswa
observasi menggunakan semua indra untuk dituntut untuk menyampaikan hasil penemuannya
melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan kepada siswa lain, dengan cara menyusun laporan
mencium. Pada aktivitas I, kegiatan siswa penelitian, menyusun karangan, menyampaikan
dikatakan melakukan observasi dengan kriteria: informasi dalam bentuk gambar, model, tabel,
menggunakan indera penglihatan, karena siswa diagram, gra¿k atau histogram, membuat
mengamati alat-alat rumah tangga di rumah. berbagai pajangan yang dipamerkan di dalam
Siswa mengamati objek yang berupa peralatan ruang kelas, atau menceritakan pengalamannya
rumah tangga secara detail, dilihat dari aspek dalam kegiatan observasi. Pada aktivitas I,
sumber energi yang digunakan serta kegunaan tampilan yang berupa tabel untuk kemudian
alat tersebut. Pada aktivitas II, keterampilan dibacakan di depan kelas merupakan bentuk
observasi dilakukan dengan indera penglihatan keterampilan mengomunikasikan. Pada aktivitas
dan perasa. Siswa diminta untuk melihat objek II, keterampilan mengomunikasikan disajikan
yang dijemurnya, setelah beberapa menit, dengan bentuk membuat laporan. Sedangkan pada
kemudian diraba. Pada aktivitas III, keterampilan aktivitas V, keterampilan mengomunikasikan
observasi dilakukan dengan indera penglihatan. dilakukan dengan membacakannya di depan
Siswa mengamati secara detail tentang perubahan kelas. Untuk aktivitas yang lain, tidak ditemukan
dari kejadian awal, yaitu ketika kertas dengan kegiatan observasi. Namun, keterampilan ini
pola tertentu dipanaskan di atas lilin, menuju dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran yang
ke kejadian akhir, yaitu terjadinya gerakan pada lain, mengingat pembelajaran di sekolah dasar
kertas. Pada aktivitas IV, observasi dilakukan dilakukan secara tematik terpadu.
dengan indera penglihatan dan perasa. Siswa Keterampilan dalam merencanakan
mengamati beberapa objek yang dimasukkan eksperimen ditemukan pada aktivitaas II, III, IV,
ke dalam air panas, kemudian memegangnya dan V. Eksperimen adalah kegiatan untuk menguji
atau merasakan apakah benda tersebut menjadi kebenaran dari suatu hipotesis yang disusun.
panas atau tidak. Pada aktivitas V, keterampilan Sebelum melakukan eksperimen, dilakukan
observasi dilakukan dengan indera penglihatan. perencanaan terlebih dahulu dengan menentukan
Siswa melihat peristiwa mendidihnya air yang alat dan bahan, objek yang akan diteliti, faktor
dipanasi selama waktu tertentu secara detail. atau variabel yang perlu diperhatikan, kriteria
Dalam setiap aktivitas tersebut, keterampilan keberhasilan, cara dan langkah kerja, serta cara
observasi sebagian besar dilakukan dengan mencatat dan mengolah data untuk menarik
indera penglihatan. Sesuai dengan teori Piaget, kesimpulan.
anak SD yang duduk di kelas 4 berada pada tahap Pada subtema 3. Gerak dan Gaya, terdapat
perkembangan kognitif operasional konkret (7-12 empat aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran
tahun). Anak masih sangat membutuhkan benda- KPS. Aktivitas I, terdapat kegiatan: observasi
benda konkret untuk membantu pengembangan (termasuk kegiatan menentukan hubungan waktu,
kemampuan intelektualnya. Anak mulai pengukuran), menarik kesimpulan; aktivitas

Keterampilan Proses SAINS ... (Anatri Desstya) 100


ISSN 2406-8012

II: merencanakan eksperimen, mengendalikan 3 pasang buah benda untuk dijatuhkan dari
variabel, observasi (termasuk kegiatan ketinggian yang divariasi. Hubungan waktu
pengukuran, menentukan hubungan waktu), di sini dilakukan dengan menghitung dan
menginterpretasi data; aktivitas III: terdapat mengamati benda yang lebih cepat sampai di
kegiatan: merencanakan eksperimen, observasi tanah.
(termasuk kegiatan mengklasi¿kasikan); Keterampilan proses yang belum
aktivitas IV: observasi dan menginterpretasi data. diterapkan pada tema ini adalah menyusun
Sebagian besar subtema ini memuat kegiatan hipotesis. Menurut Conny Semiawan, dkk, yang
observasi dan merencanakan eksperimen. tertera dalam tabel acuan penerapan keterampilan
Keterampilan merencanakan eksperimen memproseskan perolehan dari SD sampai
perlu dilatihkan kepada siswa, baik untuk dengan SMA, kelas 4 SD/MI sudah mulai bisa
dicoba di sekolah maupun di rumah. Saat di untuk menyusun sebuah hipotesis. Hipotesis
rumah, siswa dapat diarahkan belajar secara merupakan suatu perkiraan yang beralasan untuk
berkelompok, atau individu dengan bimbingan menerangkan suatu kejadian atau pengamatan
orang tua. Sehingga saat menarik kesimpulan, tertentu. Kegiatan menyusun hipotesis dapat
tidak akan mengalami kesalahan. Keterampilan dilakukan guru dengan memberikan instruksi
merencanakan eksperimen, meskipun sangat secara lisan, sebelum semua kegiatan tersebut
sederhana, perlu dilakukan sendiri oleh siswa. dilakukan. Kegiatan pengendalian variabel dan
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bruner, bahwa interpretasi data baru bisa dimulai ketika kelas
siswa hendaknya belajar melalui partisipasi aktif 5 SD. Namun dalam hasil kajian ini, kegiatan
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar mengendalikan variabel sudah mulai diterapkan.
mereka memperoleh pengalaman dan melakukan Kelas 4 SD merupakan kelas tinggi yang
eksperimen-eksperimen yang memungkinkan diperkirakan mereka sudah mulai bisa untuk
untuk menemukan prinsip-prinsip itu berpikir logis.
sendiri. Jadi kesimpulannya pada subtema Pada pembelajaran sains, hal yang
3, terdapat kesesuaian aspek pembelajaran mendasari hakikat sains sebagai produk yang
dengan keterampilan proses sains, meliputi berupa fakta-fakta dan konsep-konsep ilmiah,
kegiatan: observasi, mengendalikan variabel sebagai proses dan sikap ilmiah, yang diajarkan
merencanakan eksperimen manarik kesimpulan. pada jenjang sekolah dasar, dapat dimulai pada
dan menginterpretasi data. hal-hal yang sangat sederhana dan ditemukan di
Subtema 4. Mengenal Energi Alternatif, sekitar kita (secara kontekstual). Keterampilan
terdapat tugas proyek untuk membuat sebuah proses sains dalam pembelajaran yang meliputi
kincir air yang terbuat dari plastik. Siswa (melakukan observasi, menentukan variabel,
diberi tugas untuk menyelesaikan proyek membuat hipotesis, melakukan, pengukuran,
di rumah, melalui kegiatan merencanakan dan analisis data, menarik simpulan, serta
eksperimen, meliputi penyiapan alat dan bahan membuat laporan hasil pratikum) akan dapat
serta menunjukkan langkah kerja. Pada akhir diakses dengan menerapkan model pembelajaran
percobaan, kemudian diaplikasikan pada sistem kontekstual. Dengan melakukan kegiatan yang
PLTA. tercermin dalam komponen pembelajaran
Kegiatan observasi merupakan kontestual guru dapat melakukan penilaian yang
keterampilan proses sains yang sangat mendasar. otentik (penilaian secara keseluruhan dalam
Dengan melihat benda-benda yang didekatkan proses pembelajaran terhadap siswa. Kegiatan
dengan magnet, siswa dapat mengklasi¿kasikan yang dilakukan siswa tersebut akan mampu
benda yang bersifat magnetis dan non magnetis, memberikan pencapaian keterampilan proses
seperti yang terdapat pada subtema 3. Siswa yang maksimal.
dapat menentukan hubungan waktu dengan Berdasarkan hasil penelaahan dan uraian-
mengendalikan variabel, yaitu menyiapkan uraian di atas, peneliti telah dapat membuktikan

101 Profesi Pendidikan Dasar Vol. 2, No. 2, Desember 2015 : 95 - 102


ISSN 2406-8012

bahwa buku siswa kelas 4 tema 2 Selalu Berhemat SIMPULAN


Energi, karya Sumini, dkk, memuat beberapa Kesimpulan dari penelitian ini yakni:
konsep-konsep dan fakta-fakta sebagai produk
1) Pada setiap subtema buku siswa kelas 4
sains, yang bisa dibelajarkan oleh para pendidik
dengan pendekatan keterampilan proses sains. tema 2 karya Sumini, dkk. telah mengacu
Metode mengajar dengan pendekatan ini dapat pada pembelajaran dengan pendekatan
dimulai secara kontekstual, yaitu pembelajaran keterampilan proses sains, 2) Setiap
yang memungkinkan siswa dapat belajar subtema terdapat keterampilan proses
mengenai fenomena-fenomena yang terjadi
sains yang mendasar yaitu observasi dan
pada lingkungan sekitar, berinteraksi dengan
lingkungan belajarnya dalam mengkonstruksi mengomunikasikan, 3) Belum ditemukan
pengetahuannya. kegiatan untuk menyusun hipotesis.

DAFTAR PUSTAKA

Conny Semiawan, dkk. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. Grasindo.
I Ketut Wardana. (2013). “Pengaruh Model Kontekstual terhadap Keterampilan Proses Sains dan
Hasi Belajar Sains pada Siswa Kelas IV SD Gugus V Dr. Soetomo”. e-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, vol. 3, 2013.
.
Kemdikbud. (2013). Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemdikbud.
R. Rosnawati. (2013). Enam Tahapan Aktivitas dalam Pembelajaran Matematika Mendayagunakan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sund, RB. Bybee. RW. Trowbridge, LW. (1981). Becoming Secondary School Science Teacher.
Columbus. Ohio: Charles E Marriel Publishing Company.
Sumini, dkk. (2014). Buku Teks Pelajaran Tematik Kelas IV Tema 2: Selalu Berhemat Energi.
Surakarta: PT. Tiga Serangkai.
Sumiyati. (2013). Implementasi Kurikulum Menuju Indonesia Maju. Prosiding SNPS 2013. ISSN
2354-7022.
Usman Samatowa. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks.

Keterampilan Proses SAINS ... (Anatri Desstya) 102

Anda mungkin juga menyukai