Anda di halaman 1dari 10

Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Isna Rahmawati

Abstrak : Anak membutuhkan nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka
mampu melakukan perspektif. Nilai merupakan unsur penting di dalam pembelajaran IPS. Nilai-nilai dapat
dikembangkan melalui berbagai cara, salah satunya dengan mengintegrasikannya dalam pembelajaranan IPS.
Salah satu tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar
dalam bersosialisasi dan berinteraksi.
Integrasi pembelajaran yang sarat dengan nilai dan pembentukan karakter diperlukan untuk membekali
peserta didik dalam mengantisipasi tantangan ke depan yang dipastikan akan semakin berat dan kompleks.
Guru sebagai pengembang kurikulum selanjutnya dituntut untuk mampu secara terampil menghadirkan suasana
dan aktivitas pembelajaran yang berorietansi pada penanaman dan pembinaan kepribadian, watak dan karakter.
Melalui pendekatan tersebut, pembelajaran di sekolah diharapkan akan jauh lebih bermakna (meaningfull) baik
bagi pendidik maupun anak didik sebagai dua pelaku utama pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan yang
berangkat dan didasarkan pada nilai diyakini akan melahirkan para lulusan yang berkepribadian, berkarakter
dan berwatak baik. Karena itu, tugas utama pendidikan dasar adalah membangun karakter anak didik yaitu
bertujuan agar anak didik sejak dini tidak gagal menjadi sosok manusia seutuhnya.

Kata Kunci: Integrasi, nilai-nialai, dan pembelajaran IPS

PENDAHULUAN Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,


berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
pembinaan watak sebagai tujuan (output)
penyelenggaraan pendidikan tentu akan berkaitan Pendidikan sebagai salah satu jembatan dalam
dengan seperangkat acuan nilai dan norma yang penanaman nilai-nilai. Orientasi penyelenggaraan
berkembang dan dijadikan pegangan oleh masyarakat. pendidikan menekankan pada pembinaan
Nilai sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan kepribadian, watak dan karakter anak. Karena itu,
manusia dan norma yang berfungsi mengatur hak dan integrasi pendidikan yang sarat dengan nilai dan
kewajiban secara benar dan bertanggungjawab tentu pembentukan karakter diperlukan untuk membekali
harus menjadi panduan bagi pembinaan peserta didik. peserta didik dalam mengantisipasi tantangan ke depan
Muara dari usaha tersebut ditegaskan dengan kalimat yang dipastikan akan semakin berat dan kompleks.
bahwa tujuan pendidikan nasional untuk Guru sebagai pengembang kurikulum selanjutnya
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki untuk dituntut untuk mampu secara terampil menghadirkan
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada suasana dan aktivitas pembelajaran yang berorietansi
* Progdi PGSD, FKIP, Unwidha

Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017 1


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

pada penanaman dan pembinaan kepribadian, watak dorongan yang lahir secara psikologis dalam diri
dan karakter seseorang. Misalnya, aktif dalam belajar mengerjakan
tugas tepat waktu, atau nilai tes bagus. Sedangkan
HAKIKAT NILAI
nilai-nilai sosial lahir karena adanya kontak secara
Nilai, dalam dunia pendidika, merupakan salah psikologis maupun sosial dengan dunia luar yang
satu bagian integral dari pendidikan afektif. Tujuan dipersepsi atau disikapi. Misalnya, pemaaf, empati,
pendidikan afektif adalah membantu siswa agar ramah, dan lain sebagainya (Rohmat Mulyana, 2004:
meningkatkan dalam hirarkhi afektif, yakni dari tingkat 30).
paling bawah (menerima pernyataan tentang nilai- Selain itu, Spanger (Rohmat Mulyana, 2004: 32-
nilai) melalui tingkat merespon terhadap nilai-nilai, 35) dalam teori nilai yang digagasnya menjelaskan
kemudian menghargainya, merasa komitmen terhadap adanya enam klasifikasi nilai yaitu: (1) nilai teoretik,
nilai-nilai itu, dan akhirnya menginternalisasi sistem (2) nilai ekonomis, (3) nilai estetik, (4) nilai politik, (5)
nilai-nilai sebagai tingkat tertinggi dalam nilai agama, (6) nilai sosial.
perkembangan afektif. Hal ini sangat esensial bagi
1. Nilai teoretik; nilai ini melibatkan pertimbangan
kehidupan individu dalam masyarakat (Nasution, 2006:
logis dan rasional dalam memikirkan dan
132).
membuktikan kebenaran sesuatu. Nilai teoritik
Nilai adalah yang memberi makna pada hidup, memiliki kadar benar-salah menurut timbangan akal
yang memberi pada hidup ini titik-tolak, isi, dan tujuan. pikiran. Oleh karena itu nilai teoritik erat dengan
Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi yang konsep, aksioma, dalil, prinsip, teori, dan
mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang. Nilai generalisasi yang diperoleh dar i sejumlah
lebih selalu menyangkut tindakan, oleh karena itu nilai pengamatan dan pembuktian ilmiah.
seseorang diukur melalui tindakan (Steeman (Sjarkawi,
2. Nilai ekonomis; merupakan nilai yang terkait
2006: 29)).
dengan pertimbangan nilai yang berkadar untung-
Menurut Nasution (2006: 33) “nilai adalah rugi. Objek yang ditimbangnya adalah harga dari
seperangkat sikap yang dijadikan dasar pertimbangan, suatu barang atau jasa. Nilai ekonomis lebih
standar atau prinsip sebagai ukuran bagi kelakuan”. mengutamakan kegunaan sesuatu bagi kehidupan
Nilai akan dijadikan dasar penentu tingkah laku manusia. Nilai ekonomis secara praktis dapat
seseorang terhadap sesuatu yang pantas dikejar oleh ditemukan dalam pertimbangan nilai produksi,
setiap manusia. Nilai merupakan sesuatu yang pemasaran, konsumsi barang, dan sebagainya.
berharga yang dilihat dari aspek tertentu dari diri
3. Nilai estetik; nilai estetik menempatkan nilai
seseorang atau kelompok masyarakat.
tertingginya pada bentuk dan keharmonisan.
Nilai dapat dibedakan berdasarkan derajat Dilihat dari sisi subjek yang memilikinya maka
kedekatan nilai dengan pemilik nilai (individu) dan akan muncul suatu kesan indah-tidak indah. Nilai
derajat manfaat nilai bagi orang lain (sosial), yaitu nilai estetik banyak dimiliki oleh para seniman, seperti
personal dan nilai sosial. Nilai-nilai personal terjadi musisi atau pelukis.
dan terkait secara pribadi atas dasar dorongan-

2 Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

4. Nilai politik; nilai tertinggi dalam nilai politik adalah kebajikan kepada sesamanya. Kebiasaan berderma,
kekuasaan. Kekuatan merupakan faktor penting menolong orang lain, dan bersikap kasih sayang
yang berpengaruh terhadap pemilikan nilai pada terhadap sesama merupakan hal yang tidak
diri seseorang. terpisahkan dari kehidupannya.
5. Nilai agama; secara hakiki, nilai agama merupakan Target utama nilai sosial adalah membangun
nilai yang memiliki kebenaran yang paling kuat kesadaran-kesadaran interpersonal yang mendalam.
dabandingkan dengan nilai-nilai yang lain. Nilai Anak dibimbing untuk mampu menjalin hubungan
agama bersumber dari kebenaran tertinggi yang sosial secara harmonis dengan orang lain melalui sikap
datangnya dari Tuhan, dan cakupan nilainya pun dan perilaku yang baik. Anak dilatih untuk
lebih luas. Struktur mental manusia dan kebenaran berprasangka baik kepada orang lain, bekerjasama,
mistik-transendental merupakan dua sisi unggul suka menolong, menghargai perbedaan pendapat, dan
yang dimiliki nilai agama. Oleh karena itu, nilai lain sebagainya. Semua perilaku tersebut dapat
tertinggi yang harus dicapai adalah kesatuan, yaitu membantu anak untuk hidup secara sehat dan
adanya keselarasan semua unsur kehidupan, antara harmonis dalam lingkungan sosialnya.
kehendak manusia dengan perintah Tuhan, antara Woods (Wikipedia, 2009: 1) menyatakan bahwa
ucapan dan tindakan, atau antara itiqad dengan nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah
perbuatan. berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan
6. Nilai sosial; Nilai yang terdapat pada nilai sosial kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut,
adalah kasih sayang antar manusia yang satu Suparto (Wikipedia, 2009: 1) mengemukakan bahwa
dengan yang lain. Oleh Karena itu, kadar nilai ini nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalam
bergerak pada rentang kehidupan yang masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat
individualistik yang alturistik, yaitu sifat seseorang menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan
yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain. masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain
Sikap tidak berpraduga jelek terhadap orang lain, itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir
keramahan, dan perasaan simpati dan empati bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan
merupakan perilaku yang menjadi kunci sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk
keberhasilan dalam meraih nilai sosial. mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya.
Dalam psikologi sosial, nilai sosial yang paling Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya
ideal dapat dicapai dalam konteks hubungan keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan
interpersonal, yakni ketika seseorang dengan yang nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi
lainnya saling memahami. Sebaliknya, jika manusia sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
tidak memiliki perasaan kasih sayang dan pemahaman masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok
terhadap sesamanya, maka secara mental hidup tidak akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga
sehat. Nilai sosial banyak dijadikan pegangan hidup berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku
bagi orang yang senang bergaul, suka berderma, dan manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
cinta sesama manusia atau yang dikenal sebagai sosok tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang
filantropik, yaitu sosok orang yang suka berbuat dianutnya.

Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017 3


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu nilai menjadi titik buat pelaksanaan sekolah tersebut.
masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan Inti pendidikan nilai adalah bagaimana suatu nilai
apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai dipercaya dan kemudian diimplementasikan dalam
contoh, orang menganggap menolong memiliki “nilai seluruh aspek kehidupan.
baik”, sedangkan mencuri bernilai “buruk”. Untuk Integrasi nilai-nilai dalam pembelajaran IPS
menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, membantu siswa menjadi manusia yang baik dalam
pantas atau tidak pantas harus melalui proses kehidupan interaksi sehari-hari di masyarakat. Oleh
menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh karena itu, dalam proses pembelajaran IPS
kebudayaan yang dianut masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya diupayakan memuat nilai-nilai yang
masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain berguna bagi pembentukan kepribadian anak sebagai
terdapat perbedaan tata nilai sosial. bekal hidup di masyarakat.
Nilai sosial berfungsi sebagai landasan, alasan, Sekolah merupakan rumah ke dua setelah
atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatan rumah keluarga. Untuk mengintegrasikan nilai-nilai
seseorang. Nilai sosial mencerminkan kualitas pilihan sekolah dapat menjadi jembatan untuk menghantarkan
siswa memiliki kepribadian yang baik. Menurut
PENANAMAN NILAI DALAM PROSES
Hurlock sekolah sangat berpengaruh dalam
PEMBELAJARAN
perkembangan kepribadian siswa, baik dalam cara
Proses penanaman nilai berlangsung secara berfikir, bersikap, maupun dalam berperilaku karena
bertahap. Ada lima fase proses penanaman nilai. sekolah memberikan pengaruh kepada siswa secara
Pertama, knowing, yaitu mengetahui nilai-nilai; dini seiring dengan masa perkembangan konsep
Kedua, comprehending, yaitu memahami nilai-nilai; dirinya. Sekolah merupakan substansi dari keluarga
Ketiga, accepting, yaitu menerima nilai-nilai; dan dan guru sebagai orang tua (Syamsu Yususf, 2001:
keempat internalizing, yaitu menjadikan nilai sebagai 95).
sikap dan keyakinan; dan kelima implementing, yaitu
Mengingat sangat pentingnya sekolah sebagai
mengamalkan nilai-nilai (Zubaedi, 2008: xi).
pengembang nilai-nilai pada peserta didik, maka
Salah satu fungsi pendidikan di sekolah adalah seluruh stakeholder yang ada seperti guru, kepala
untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai. sekolah, orang tua dan pihak-pihak yang terkait harus
Pengembangan nilai dalam kurikulum di sekolah mengoptimalkan tugas pokok masing-masing sehingga
bukanlah suatu hal yang baru karena setiap komponen tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Guru
mata pelajaran memuat nilai-nilai sebagai integrasi dari sebagai aktor yang terlibat langsung dalam proses
mata pelajaran dengan kehidupan sosial. Melalui pendidikan bertanggung jawab untuk mewariskan
pembelajaran dilakukan penanaman nilai-nilai pada nilai-nilai kepada siswa-siswanya.
siswa.
Mengingat bahwa nilai berkembang melalui
Drake (2007: 1) mengemukakan bahwa untuk tahapan-tahapan perkembangan anak dan lingkungan,
mencapai penanaman nilai dibutuhkan proses maka hendaknya penanaman nilai diberikan secara
pendidikan, yaitu dengan menciptakan etos budaya, dini dan selalu setiap waktu. Metode untuk
suasana atau lingkungan belajar di sekolah di mana menanamkan nilai-nilai kepada anak dapat dilakukan

4 Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

dengan contoh atau teladan. Disamping keteladanan, TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU


sebagai seorang guru penanaman nilai di sekolah juga PENGETAHUAN SOSIAL
perlu menggunakan metode pembelajaran yang
Bila dilihat dari fungsi dan tujuan kurikulum IPS
menyentuh emosi dan keterlibatan para siswa seperti sekolah dasar jelas bahwa pendidikan IPS sangat
metode cerita, permainan, simulasi atau imajinasi.
penting bagi anak-anak dalam kehidupannya baik
Dengan metode yang digunakan tersebut anak akan
sebagai warga negara, warga masyarakat, maupun
lebih mudah dalam menangkap konsep nilai yang
sebagai individu. Oleh karena itu, pembelajaran IPS
terkandung di dalamnya (Zaim Elmubarok, 2008: 36). hendaknya mampu mengembangkan berbagai dimensi,
Sekolah menjadi sarana pengembangan nilai- baik yang menyangkut pengetahuan, sikap, maupun
nilai menciptakan sebuah lingkungan sosial yang keterampilan. IPS berfungsi mengembangkan
menghargai kemajemukan dan keanekaragaman pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar untuk
sehingga menghasilkan sosok pribadi yang memiliki memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa
kemampuan intelektual dan akhlak yang seimbang. dalam kehidupan sehari-hari, serta mampu
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian mengembangkan keterampilan dasar yang berguna
mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam bagi dirinya (Isjoni, 2007: 54).
sistem kehidupan bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Mempelajari IPS pada dasarnya adalah
Sosial mengkaji bagaimana manusia bersama di antara mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, serta
sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangganya, keterampilan sosial siswa untuk dapat menelaah
bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka kehidupan sosial yang dihadapi sehari-hari dengan
untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, dan tujuan agar siswa mampu mengembangkan
sebagainya. Singkatnya, yang menjadi bahan kajian pengetahuan, nilai, dan sikap, serta keterampilan sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah keseluruhan tentang yang berguna bagi dirinya.
manusia (Alberta Learning Social Studies, 2009: 1; Pendidikan IPS mempunyai peranan untuk (a)
Mukminan dkk, 2002: 19-20).
sosialisasi, yaitu membantu siswa menjadi anggota
Khusus pada jenjang pendidikan sekolah dasar, masyarakat yang berguna dan efektif; (b) pengambilan
IPS mengambil bahan ajar dari cabang ilmu sosial keputusan, yaitu membantu siswa mengembangkan
khususnya sosiologi, geografi, sejarah, dan ekonomi. keterampilan berfikir dan keterampilan akademis; (c)
Dalam hal ini IPS diharapkan dapat mengembangkan sikap dan nilai, yaitu membantu siswa menandai,
kesadaran sosial dengan beberapa kemampuan seperti mengembangkan dan menilai sendiri dalam
kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, bersinergi, hubungannya dengan kehidupan masyar akat
dan bekerjasama dalam menyiapkan dan sekitarnya; dan (d) kewarganegaraan, yaitu
memanfaatkan lingkungan secara arif untuk membantu siswa menjadi warga negara yang baik
memenuhi kebutuhan manusia tanpa melupakan adat (Isjoni, 2007: 34).
istiadat pranata sosial, serta menumbuhkan nilai-nilai
Lebih lanjut Isjoni (2007: 50-51)
luhur seperti kejujuran, kepedulian, kerjasama, kasih mengemukakan empat tujuan IPS, yaitu:
sayang, saling menghargai, tenggang rasa dan lain
sebagainya dalam kehidupan sehari-hari.

Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017 5


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

1) Knowledge, merupakan tujuan utama dari Ellis (1997: 6) menyatakan bahwa tujuan
pengetahuan social, yaitu membentuk para siswa pembelajaran IPS adalah sebagi berikut:
belajar tentang diri mereka sendiri dan Social studies is designed to help children
lingkungannya. Hal-hal yang dipelajari meliputi, explain their world. Jean Piaget wrote that
geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi, dan the two most important tasks of childhood
antropologi. are organization and adaptation. By
2) Skill, yaitu kemampuan menggunakan dan organization, he basically meant the ability
mengamalkan pengetahuan dan ide-ide melalui to understand and classify things with
keterampilan berfikir, keterampilan akademik, respect to how they work. For example, a
keterampilan sosial, dan keterampilan meneliti. child’s initial insights to the U.S economic
3) Attitudes, yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu system or to the location of continents on
kelompok sikap, diperlukan untuk tingkah laku the world map represent examples of
berfikir, dan kelompok tingkah laku sosial. organization. Adaptation refers to the
process of accommodating oneself to one’s
4) Value, yaitu nilai-nilai yang terkandung di dalam
environment. A child who enters schools has
masyarakat yang didapatkan dari lingkungan
already adapted considerably to the
masyarakat sekitar maupun lembaga
environment through speech, dress, rules at
pemerintahan.
home, and so forth, but school is designed
Ilmu pengetahuan sosial memiliki tujuan untuk
to expand such adaptation greatly through
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
formal learning processes these processes
keterampilan sosial dalam bentuk konsep dan
are intellectual, social, emotional, and
pengalaman belajar yang dipilih atau diorganisasikan
physical.
dalam rangka kajian ilmu sosial. Jarolimek (1986: 4)
Pengertian tersebut di atas adalah juga
menyatakan bahwa:
mengutip pendapat Piaget yang menyatakan bahwa
The major mission of social studies
IPS dirancang untuk membantu siswa dalam
education is to help children learn about
menjelaskan dunianya. Ada dua perkembangan yang
the social world in which they live and how
paling penting pada masa kanak-kanak yaitu
it got that way; to learn to cope with social
pengorganisasian dan adaptasi. Dengan
realities; and to develop the knowledge,
pengorganisasian anak-anak pada dasarnya dapat
attitudes, and skills needed to help shape
memahami dan mengklasifikasikan sesuatu dengan
an enlightened humanity.
cara bagaimana hal itu dikerjakan. Adaptasi merujuk
Artinya bahwa misi umum pendidikan sosial pada akomodasi terhadap lingkungannya. Seorang
adalah membantu anak dalam kehidupan sosial untuk anak yang mulai masuk sekolah berarti telah siap
belajar kehidupan nyata; membantu pengembangan beradaptasi melalui percakapan, baju (seragam),
pengetahuan; sikap dan keterampilan dalam aturan di rumah dan sebagainya. Sekolah dirancang
membantu sesama dan membentuk serta untuk memper luas adaptasi melalui pr oses
mencerahkan manusia.

6 Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

pembelajaran formal. Proses-proses ini meliputi 1) Social studies teaching and learning are
intelektual, sosial, emosional, dan fisik. powerful when they are meaningful.
NCSS (2009: 2) menyatakan bahwa: Pembelajaran IPS yang baik adalah
The purpose of elementary school social pembelajaran yang bermakna. Siswa belajar
studies is to enable students to understand, menghubungkan pengetahuan, keyakinan dan
participate in, and make informed decisions sikap yang manfaatnya mereka peroleh baik di
about their world. Social studies content dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran
allows young learners to explain lebih ditekankan pada pengembangan ide-ide
relationships with other people, to yang penting dalam memahami,
institutions, and to the environment, and mengapresiasikan dan menerapkannya dalam
equips them with knowledge and kehidupan. Kebermaknaan dari isi materi
understanding of the past. diarahkan pada bagaimana menyajikannya pada
siswa dan bagaimana mengembangkannya
Artinya, tujuan dari studi sosial di sekolah dasar
melalui serangkaian kegiatan. Sedangkan
adalah untuk memungkinkan siswa untuk memahami,
interaksi dalam kelas difokuskan pada
berpartisipasi, dan membuat keputusan yang tepat.
pencapaian kompetensi yang penting. Aktivitas
Konten Ilmu Pengetahuan Sosial memungkinkan siswa
pembelajaran yang bermakna dan strategi
untuk menjelaskan hubungan dengan orang lain, untuk
penilaian difokuskan pada perhatian siswa
lembaga-lembaga, dan lingkungan, dan melengkapi
terhadap ide-ide penting dari yang mereka
mereka dengan pengetahuan dan pemahaman tentang
pelajari. Dengan demikian guru merefleksi
masa lalu.
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
Tujuan diajarkannya IPS di sekolah adalah
pembelajaran dengan mudah.
untuk memperlengkapi siswa dengan pengetahuan,
2) Social studies teaching and learning are
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai agar dengan ini
powerful when they are integrative.
mereka dapat mengenali dengan baik berbagai
permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di Pembelajaran IPS yang baik adalah
sekelilingnya. Diharapkan pula dengan ini siswa dapat pembelajaran yang terintegrasi. Pembelajaran
merumuskan dan memilih alternatif pemecahan IPS dalam penyampaian topik dilakukan melalui
masalah melalui proses pengambilan keputusan, yaitu upaya mengintegrasikan dalam hal: (a) lintas
alternatif pemecahan masalah paling tepat baik bagi ruang dan waktu, (b) pengetahuan,
dirinya sendiri maupun bagi orang lain (Abdul Aziz keterampilan, keyakinan, nilai dan sikap untuk
Wahab, 2008: 88; Sapriya, 2009: 194-195). dilaksanakan, (c) teknologi secara efektif, (d)
melalui lintas kurikulum.
a. Prinsip Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
3) Social studies teaching and learning are
Stahl (2008: 2) mengemukakan bahwa ada
powerful when they are value-based.
beberapa prinsip yang harus dipedomani dalam
pembelajaran IPS sehingga pembelajaran IPS Pembelajaran IPS yang baik adalah
memberikan hasil yang maksimal, yaitu: pembelajaran yang berbasis nilai. Kekuatan

Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017 7


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

pembelajaran IPS dengan mempertimbangkan penjelasan, untuk membangun pengetahuan


berbagai dimensi atau topik-topik maupun isu- siswa menjadi independent dan menjadi
isu yang kontroversi, pengembangan dan pembelajar yang memiliki kebijakan sendiri.
penerapan nilai-nilai sosial. Pembelajaran IPS Pembelajaran IPS ini menekankan pada
membentuk siswa menjadi: (a) peka terhadap kegiatan otentik yang diperuntukkan pada
implementasi kebijakan sosial yang potensial penerapan kehidupan nyata dengan
serta keputusan berdasarkan nilai, (b) sadar menggunakan keterampilan dan konteks materi
akan nilai-nilai, kompleksitas dan dilema isu- di bidangnya.
isu, (c) mempertimbangkan biaya dan Lebih lanjut, menurut Martorella (1994: 14),
keuntungan dari berbagai tindakan, (d) guru yang baik dalam melaksanakan pembelajaran IPS
mengembangkan rasional yang baik terhadap adalah:
nilai-nilai sosial demokratis dan politik. Dengan 1) menghubungkan pengetahuan baru kepada struktur
demikian kekuatan pembelajaran sosial
pengetahuan sosial siswa yang ada;
mendorong pengenalan pandangan yang
2) melibatkan siswa dalam menganalisis masalah-
berbeda, sensitivitas terhadap persamaan dan
masalah sosial yang penting, nilai, dan etika;
perbedaan budaya dan komitmen terhadap
tanggung jawab sosial. 3) memberikan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan
menarik, teka-teki, dan anomali sebagai suatu cara
4) Social studies teaching and learning are
untuk melibatkan mereka dalam menyelidiki data
powerful when they are challenging.
sosial;
Pembelajaran IPS yang baik adalah
4) sering memberikan peluang kepada siswa untuk
pembelajaran yang menantang. Siswa
terlibat secara aktif dalam membangun dan
diharapkan mencapai tujuan pembelajaran
menerapkan pengetahuan sosial;
secara individu dan kelompok melalui aktivitas
berfikir siswa yang menantang. 5) mengembangkan keterampilan dalam konteks
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan;
5) Social studies teaching and learning are
powerful when they are active. 6) menekankan hubungan di antara ide-ide, orang,
tempat, dan peristiwa;
Pembelajaran IPS yang baik adalah
pembelajaran yang aktif. Pembelajaran IPS 7) sering menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
yang aktif mengharapkan adanya kemampuan bekerja sama dalam kelompok kecil,
berfikir reflektif dan membuat keputusan mengembangkan ide-ide dan terlibat dalam
(decision making) selama pembelajaran. interaksi sosial;
Siswa mengembangkan pemahaman baru 8) mendorong siswa komunikasi lisan dan tulisan yang
melalui sebuah proses pembelajaran aktif berkaitan dengan data sosial.
dengan mengkonstruk pengetahuan sosial yang Dengan demikian pendidikan IPS dapat
penting. Guru mengawali kegiatan dengan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
memberikan bimbingan melalui modeling, mengatasi masalah sosial, sebab pendidikan IPS

8 Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

memiliki fungsi dan peran dalam meningkatkan sumber SIMPULAN


daya manusia untuk memperoleh bekal pengetahuan
Melalui integrasi nilai-nilai dalam pendidikan
tentang harkat dan martabat manusia sebagai mahluk
IPS akan memberikan bekal kepada siswa dalam
sosial, keterampilan menerapkan pengetahuan mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan
tersebut dan mampu bersikap berdasarkan nilai dan
sosial dalam kehidupannya. Pendidikan IPS
norma sehingga mampu hidup bermasyarakat.
membekali siswa tentang pengetahuan, keterampilan,
Guru dapat menciptakan kondisi yang kondusif sikap, dan nilai, sehingga dapat membentuk citra diri
untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai anak menuju siswa menjadi manusia yang memiliki jati diri yang
ke arah pembentukan kepribadian siswa yang lebih mampu hidup di tengah masyarakat dengan damai,
baik. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
dan dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
efektif akan mampu meningkatkan nilai-nilai sosial
pada diri siswa. Guru dalam merancang pembelajaran
harus mampu menciptakan iklim yang kondusif untuk
tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai, serta memberi
kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi
nilai-nilai yang mereka miliki. Metode permainan
merupakan metode yang baik untuk diterapkan.

Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017 9


ISSN 0215-9511
Pengintegrasian Nilai-Nilai Dalam Pembelajaran IPS

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz Wahab. (2008). Metode dan model- Rohmat Mulyana. (2004). Mengartikulasikan
model mengajar ilmu pengetahuan sosial pendidikan nilai. Bandung:Alfabeta
(ips). Bandung: Alfabeta.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS kosep dan
Drake, Christopher. (2007). The journal of moral pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
education trust: the importance of a values-
Sjarkawi. (2006). Pembentukan kepribadian anak,
based learning environment. Diambil pada
peran moral intelektual, emosional, dan social
tanggal 10 Juni 2009, dari http://
sebagai wujud integritas membangun jati diri.
www.livingvalues.net
Jakarta:Bumi Aksara.
Ellis, Arthur K. (1997). Teaching and
Stahl, J. 2008. A Vision of Powerful Teaching and
learningelementary social studies 6 . USA:
Learning in the Social Studies: Building Social
Seattle Pacific University.
Understanding and Civic Efficacy. Journal for
Isjoni. (2007). Integrated learning, pendekatan Social Studies. USA: National Council for Social
pembelajaran IPS di pendidikan dasar. Studies. Waldorf, Maryland.
Pekanbaru: Falah Production
Syamsu Yusuf. (2001). Psikologi perkembangan
Jarolimek. (1986). Social studies in elementary anak dan remaja. Bandung: Remaja
education. New York: Macmilan Publishing Rosdakarya.
Company.
Wikipedia. (2009). Nilai sosial. Diambil pada tanggal
Martorella, Peter H. (1994). Social studies for 10 Juni 2009, dari http://id.wikipedia.org/wiki/
elementary school children, developing young Nilai_sosial
citizens. New York: Macmillan College Publishing
Zaim Elmubarok. (2008). Membumikan pendidikan
Company.
nilai mengumpulkan yang terserak,
Mukminan, dkk. (2002). Dasar-dasar IPS. menyambung yang terputus, dan menyatukan
Yogyakarta: FIS UNY. yang tercerai. Bandung: Alfabeta.

Nasution. (2006). Kurikulum dan pengajaran. Zubaedi. (Ed). (2008). Evaluasi pendidikan nilai.
Jakarta: Bumi Aksara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
NCSS. (2009). Powerful and purposeful teaching
and learning in elementary school social
studies. Diambil pada tanggal 11 Januari 2009,
dari http://www.socialstudies.org/positions/
powerfulandpurposeful

10 Magistra No. 100 Th. XXIX Juni 2017


ISSN 0215-9511

Anda mungkin juga menyukai