AMDAL
(ANALISIS MASALAH DAN DAMPAK LINGKUNGAN)
OLEH :
KELOMPOK V
1999, pasal 1 butir 1 ialah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) ialah telaah secara cermat dan mendalam
tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha dan kegiatan
pembangunan atau proyek agar dapat berjalan secara sinambung tanpa merusak
lingkungan hidup. Kegiatan AMDALl ini dibuat saat mulai perencanaan proyek,
yakni sebelum pembangunan fisik (bangunan gedung, bendungan, saluran irigasi dan
pengaruh dari aspek fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, social budaya dan
kesehatan masyarakat. kegiatan amdal ini mengacu pada peraturan pemerintah nomor
pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi. Dengan ini timbullah citra bahwa
gerakan lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta
pembangunan. Karena itu banyak pula yang mencurigai amdal sebagai suatu alat
AMDAL?
AMDAL
1.3.3 Untuk Mengetahui Bagaimana Prakiraan Dan Analisis Dampak
Lingkungan Fisik/Kimia
Lingkungan Biologi
1.3.6 Untuk Mengetahui Apa Saja Prosedur AMDAL (RKL Dan RPL)
AMDAL
Lingkungan
AMDAL
Lingkungan Fisik/Kimia
Lingkungan Biologi
1.4.5 Dapat Mengetahui Bagaimana Prakiraan Dan Analisis Dampak
1.4.6 Dapat Mengetahui Apa Saja Prosedur AMDAL (RKL Dan RPL)
AMDAL
Lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Sebenarnya AMDAL itu sudah mulai berlaku di Indonesia pada tahun 1986
karena berlakunya PP No. 29 Tahun 1986. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari
23. 1997, maka PP.51.1993 perlu penyesuaian, sehingga pada tanggal 7 Mei 1999,
Pemerintah RI menerbitkan PP. No. 27 Tahun 1999 sebagai penyempurnaan PP. 51.
1993. Efektif berlakunya PP. No. 27 Tahun 1999 mulai 7 November 2000 dan satu
hal penting yang diatur dalam PP No. 27 Tahun 1999 ini adalah pelimpahan hampir
Tahun 1999 Pasal 1 butir 1. Peraturan ini masih berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Selain mengacu pada peraturan tersebut di atas, maka landasan peraturan pemerintah
1) Amdal Di Australia
pada tahun 1970, yang membuat penyusunan laporan dampak lingkungan suatu
satu negara perintis adalah New South Wales, yang Negara Pengendalian
bagian utama saat ini AMDAL di Australia pada tingkat (Federal) Commonwealth.
Sistem Negara / Wilayah Tumpang tindih antara federal dan negara bagian
persyaratan ditujukan melalui perjanjian bilateral atau salah satu accredition off
mengelola secara nasional dan internasional flora yang penting, fauna, komunitas
h) National Heritage
Alat yang mengatur lokal untuk AMDAL di Australia Selatan adalah Undang-
Undang Pembangunan 1993. Ada tiga tingkat penilaian mungkin di bawah Undang-
Undang 1993 (Land Use Planning and Approvals Act (LUPAA)), Kebijakan dan
Proyek Negara UU 1993 (State Policies and Projects Act (SPPA)), dan Manajemen
3) Amdal Di Kanada
Assessment Act (CEAA)) adalah dasar hukum untuk penilaian proses lingkungan
federal (Environmental Assessment (EA)). CEAA mulai berlaku pada tahun 1995.
Amandemen legislatif diperkenalkan pada tahun 2001 dan mulai berlaku pada tanggal
yang berkaitan dengan pekerjaan fisik dan untuk setiap aktivitas fisik yang diusulkan
tercantum dalam Peraturan Inklusi Daftar tempat latihan satu atau lebih dari CEAA
berikut pemicu:
4) Amdal Di Cina
ditetapkan, hanya kemudian adalah EPB yang berwenang untuk pengembang baik.
US $ 25.000 sebagian kecil dari biaya keseluruhan proyek-proyek besar yang paling.
yang signifikan dari proyek tidak menyelesaikan secara hukum diharuskan penilaian
undang-undang untuk menghentikan 30 proyek pada tahun 2004, termasuk tiga hidro-
pembangkit listrik di bawah Tiga Ngarai Proyek Perusahaan. Meskipun satu bulan
kemudian (Catatan sebagai titik acuan, bahwa AMDAL khas untuk sebuah proyek
besar di Amerika Serikat memakan waktu satu sampai dua tahun). Sebagian dari 30
adalah penting.
Sebuah penyelidikan bersama oleh SEPA dan Departemen Tanah dan Sumber
Daya pada tahun 2004 menunjukkan bahwa 30-40% dari proyek pertambangan
dalam beberapa tahun terakhir. SEPA saja tidak dapat menjamin penegakan hukum
lingkungan penuh dan peraturan, mengamati Profesor Wang Canfa , direktur pusat
untuk membantu korban lingkungan di Cina Universitas Ilmu Politik dan Hukum .
Bahkan, menurut Wang, tingkat hukum lingkungan hidup China dan peraturan yang
Undang Kebijakan Lingkungan Nasional (NEPA), yang disahkan pada tahun 1969.
Tindakan tertentu dari pemerintah federal instansi harus didahului oleh EA atau EIS.
hukuman apapun jika EA atau EIS ternyata tidak akurat, sengaja atau sebaliknya.
NEPA mensyaratkan bahwa pernyataan yang masuk akal untuk dampak prospektif
diungkapkan di muka. Tujuan dari proses NEPA adalah untuk memastikan bahwa
suatu tindakan federal secara signifikan akan mempengaruhi lingkungan dan dengan
demikian memerlukan Pernyataan Dampak Lingkungan yang lebih rinci (EIS). Dirilis
dari hasil Penilaian Lingkungan baik Mencari Dampak yang Tidak Signifikan
(EIS). Penilaian lingkungan adalah dokumen publik yang ringkas yang disiapkan oleh
a) Memberikan bukti yang cukup singkat dan analisis untuk menentukan apakah
(FONSI)
dan sebagai alternatif yang dibutuhkan oleh CFR 102 (2) (E)
2.1.2 Kebijakan Lingkungan di Indonesia
d) Pasal 19: Tentang Pertimbangan Izin (rencana tata ruang, pendapat masyarakat,
Selain undang-undang No. 23 tahun 1997, ada PP No. 27 tahun 1999. Pasal 3
dalam PP tersebut pada ayat (1) disebutkan bahwa usaha dan atau kegiatan yang
meliputi:
ketiga yang digunakan untuk menentukan bentuk kajian lingkungan yang akan
a) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapai dengan analisis
b) Apabila skala atau besaran suatu jenis rencana usaha dan atau kegiatan lebih kecil
daripada skala/besaran yang tercantum dalam lampiran keputusan ini akan tetapi
atas dasar pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tampung
terhadap lingkungan hidup, maka bagi jenis usaha dan atau kegiatan tersebut
khusus ibukota Jakarta sebagai jenis usaha dan atau kegiatan yang wajib
c) Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak termasuk dalam lampiran
dan atau masyarakat menganggap perlu untuk mengusulkan jenis rencana usaha
dan atau kegiatan yang tidak tercantum dalam lampiran keputusan ini tetapi jenis
rencana usaha dan atau kegiatan tersebut dianggap mempunyai dampak penting
khusus ibukota Jakarta dan atau masyarakat wajib memberikan usulan secara
4. Kebijakan Internasional
kabupaten/kota):
diatur dalam Pasal 1 angka (11) Undang Undang Nomor 32Tahun 2009 tentang
penting suatu usaha dan / atau kegiatanyang direncanakan pada lingkungan hidup
dan/atau kegiatan.Hal ini sejalan dengan pengertian Amdal yang tertuang pada Pasal
Dampak Lingkungan.
berkaitan dengan istilah tehnis akantetapi juga aspek hukum dan aspek administratif.
Berdasarkan kajian ini, akan dapat diidentifikasi dampakdampak yang timbul, baik
Dari beberapa uraian di atas, peran Amdal dapat dijelaskan sebagai berikut:
lingkungan hidup bagi kegiatan usaha yang dilakukan. Analisis mengenai dampak
lingkungan hidup juga merupakan salah satu alat bagi pengambil keputusan untuk
mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan
lingkungan.
Pasal 4 angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2009 tentang Izin
Lingkungan. Amdal disusun oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha
dimaksud dalam ayat ini dilakukan pada tahap studi kelayakan atau desain detail
rekayasa.
Amdal memberikan gambaran yang jelas secara ilmiah tentang analisis kegiatan dan
dampak yang mungkin akan timbul oleh sebuah kegiatan. Amdal seharusnya
memperoleh pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek
usaha dan/atau kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil keputusan yang optimal dari
berbagai alternatif yang tersedia. Keputusan yang optimal tersebut dapat diartikan
positif dan negatif suatu kegiatan usaha. Pembangunan suatu wilayah merupakan hal
maka diperlukan suatu perencanaan yang matang.Salah satu bahan yang dapat
lingkungan hidup.
operasi proyek. Dengan kata lain, pemantauan ini merupakan alat pengelolaan
kegiatan yang wajib memiliki amdal atau UKL-UPL wajib memiliki Izin
Lingkungan. Izin Lingkungan tersebut tidak akan dikeluarkan apabila tidak ada
keputusan kelayakan lingkungan dari Komisi Penilai Amdal yang menilai dokumen
- Kerangka Acuan
Dampak Penting)
E. Rekomendasi Berupa Rkl Dan Rpl Bagi Pemrakarsa Dalam Pengelolaan Dan
Alur Kebijakan:
Amdal –> Pernyataan Layak Lingkungan –> Proyek Layak Bangun–>Rkl & Rpl
Dilaksanakan
- Tidak Mengetahui Ada Perbedaan Manfaat Bila Amdal Disusun Sbg Bagian Dr
Pemantauan Lingkungan
- AMDAL Akan Disusun Lebih Baik Bila Data Dan Informasi Rencana Usaha Dan
Tahun 2010 Tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan
Lampiran II
I. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Perusahaan : ________________________________
___________________________________
___________________________________
Keterangan:
Dilengkapi Dengan Petalokasi Kegiatan Dengan Skala Yang Memadai (1:50.000 Bila
Keterangan:
Tuliskan Ukuran Luasan Dan Atau Panjang Dan/Atau Volume Dan/Atau Kapasitas
Atau Besaran Lain Yang Dapat Digunakan Untuk Memberikan Gambaran Tentang
Skala Kegiatan. Sebagai Contoh Antara Lain:
1. Bidang Industri: Jenis Dan Kapasitas Produksi, Jumlah Bahan Baku Dan Penolong,
Panjang Dan Luas Lintasan Uji Seismik Dan Jumlah Bahan Peledak
Akan Dibangun, Kedalaman Tambatan Dan Bobot Kapal Sandar Dan Ukuran-
Jumlah Bahan Baku Dan Penolong, Jumlah Penggunaan Energi Dan Jumlah
Penggunaan Air
5. Bidang Pariwisata: Luas Lahan Yang Digunakan, Luas Fasiltas Pariwisata Yang
Akan Dibangun, Jumlah Kamar, Jumlah Mesin Laundry, Jumlah Hole, Kapasitas
Tahap Prakonstruksi :
Status Tanah).
Tahap Konstruksi:
Pembukaan Lahan)
Bangunan).
C. Dan Lain-Lain…..
Tahap Operasi:
C. Dan Lain-Lain…
(Catatan: Khusus Untuk Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Berskala Besar, Seperti
Antara Lain: Industri Kertas, Tekstil Dan Sebagainya,Lampirkan Pula Diagram Alir
Proses Yang Disertai Dengan Keterangan Keseimbangan Bahan Dan Air (Mass
Berupa :
1. Limbah Cair
-Terjadinya Penurunan Kualitas Air Sungai Xyz Akibat Pembuangan Limbah Cair
-Terjadinya Penurunan Kualitas Air Sungai Xyz Akibat Pembuangan Limbah Padat
Contoh:
Hidup.
V. Tanda Tangan Dan Cap
Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan atau kerap juga
disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu
penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu
rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada
Peraturan Menteri Negara LH Nomor 15 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
2. Proses pengumuman
yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk
pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur
dalam PerMen LH No 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
(hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk
menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA- ANDAL adalah
Penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL &
RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil
waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
Penyusun AMDAL Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting dan belum
kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat dalam bagian
Lisensi Penyusun AMDAL. Berbagai pedoman penyusunan yang lebih rinci dan
spesifik menurut tipe kegiatan maupun ekosistem yang berlaku juga diatur dalam
Demografi:
Struktur penduduk
pola perpindahan penduduk
pola perkembangan penduduk
Kepadatan penduduk
Ekonomi:
Sosial Budaya:
Prakiraan dampak zat toksis yang masuk kedalam tubuh manusia akan memberikan
efek akut atau kronis dan dipengaruhi oleh :
3.Dosis
7.Proses biokinetik di dalam tubuh, yang terdiri dari absorbsi, distribusi, penimbunan,
biotransformasi dan waktu eliminasi dari organ
8.Mekanisme keracunan.
Siapa yang terkena dampak: jumlah, ciri-ciri sosial (umur, jenis kelamin,
pekerjaan, dsb), level analisa (individu, kelompok, komunitas, masyarakat)
Dalam cara atau bentuk seperti apa mereka terkena dampak. Misalnya,
mobilisasi peralatan akan menimbulkan kebisingan & debu, dan akhirnya
gangguan ketidaknyamanan
Berapa lama dampak akan berlangsung: terjadi dalam setiap tahapan atau
pada tahapan
1.2.6 Prosedur AMDAL
Proses Penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan atau kerap juga
disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu
penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah. Ketentuan apakah suatu
rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada
Peraturan Menteri Negara LH Nomor 15 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha
2. Proses pengumuman
yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk
pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur
(hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk
menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA- ANDAL adalah
Penyusunan dan penilaian ANDAL,RKL dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL &
RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama
waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
rencana usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting dan
rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat dalam
dilaksanakan secara benar mulai dari proses persiapan, penyusunan dan pelaksanaan
kajian dan hasil kajian akan efektif dalam mengendalikan pencemaran dan kerusakan
proses kajian, pembahasan hasil dan penetapan status hasil kajian AMDAL.
lurus dengan kualitas dan efektifitas dokumen AMDAL sebagai salah satu instrumen
daripada itu menjadikan hasil kajian AMDAL sebagai dokumen penting dalam
bertanggung jawab terhadap hasil kajian yang dilakukan dan menaati etika ilmiah
pengumpulan dan analisa data, metode prakiraan dampak dan metode evaluasi
lingkungan serta memperdaya Tim Teknis dan Penilai yang mempunyai keterbatasan
memahami rencana kegiatan dan hasil kajian AMDAL yang dibuat oleh konsultan.
Tim Teknis Penilai yang biasanya berasal dari berbagai institusi termasuk
dokumen AMDAL yang diberikan. Untuk itu diperlukan anggota Tim Teknik Komisi
mempunyai integritas yang baik. Setiap orang yang diutus oleh institusi untuk duduk
di Tim Teknis Penilai AMDAL jangan hanya karena pertimbangan jabatan tetapi
memberikan koreksi dan masukan yang mendasar agar hasil kajian menjadi lebih
baik. Hasil Tim Teknis hendaknya memberikan gambaran utuh kepada Komisi
Penilai AMDAL dalam memberikan keputusan apakah suatu rencana usaha dan atau
kegiatan layak lingkungan atau tidak. Seringsekali tidak ada perbedaan pembahasan
AMDAL di Tim Teknis dan di Tim Komisi bahkan sepertinya tidak ada hubungan
hasil pembahasab Tim Teknis dan pembahasan yang dilakukan oleh Tim Komisi.
Institusi yang tidak kalah pentingnya adalah Sekretariat Komisi Penilai AMDAL
yang bertugas memfasilitasi berlangsungnya rapat Tim Teknis dan Komisi Penilai
dengan baik bahkan menyiapkan notulensi dan berita acara rapat serta memastikan
apakah Pemrakarsa atau Tim Penyusun telah mengakomodir seluruh masukan dan
beberapa daerah sering sekali simpul Sekretariat Komisi Penilai AMDAL menjadi
pintu yang menentukan apakah dokumen AMDAL sudah selesai dibahas atau tidak.
Kadang-kadang Tim Teknis dan Komisi Penilai tidak mengetahui apakah sungguh-
sungguh pemrakarsa atau tim penyusun telah melakukan perbaikan dokumen sesuai
dengan kesekapan rapat karena benar atau tidaknya dilakukan koreksi hanya
diputuskan oleh Sekretariat itu sendiri. Sekretariat Komisi Penilai AMDAL menjadi
simpul yang penting diperhatikan bahkan sering sangat menenetukan hasil akhir atau
sebagai instrumen pengelolaan lingkungan strategis. Saat ini lembaga yang diberikan
perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup
dengan memberikan lisensi. Hal ini dilakukan agar Pengelolaan Pelatihan dilakukan
lebih baik dan menghasilkan lulusan yang mampu memahami prosedur, substansi,
bahkan mampu menyusun dan menilai AMDAL. Setiap penyedia hendaknya terus
meningkatkan kualitas kurikulum dan praktek menyusun dan menilai serta berani
persyaratan yang telah ditentukan tanpa takut kehilangan atau kekurangan calon
sebagai penyusun AMDAL. Selain itu lembaga sertifikasi juga sudah mulai menilai
benar dengan cara melakukan evaluasi mutu dokumen AMDAL yang telah disusun
dan memberikan konsekuensi pencabutan lisensi bagi Penyusun AMDAL yang nakal.
Pihak lembaga sertifikasi juga agar membangun komunikasi dengan institusi penilai
hidup bagi suatu usaha dan atau kegiatan, maka pertanyaan yang mesti dijawab dan
tetaplah menjadi benda mati yang tidak berguna jika hanya diletakkan di rak-rak buku
bahkan di kantor pusat dan hanya dilihat ketika akan memperpanjang izin dan
sekedar menjawan ya pada pihak yang mengatakan apakah sudah memiliki dokumen
pemrakarsa melaksanakan RKL dan RPL jika dokumen tersebut tidak ada di
pengawasan penaatan kepada setiap usaha dan atau kegiatan wajib AMDAL untuk
memastikan seluruh Program RKL dan RPL dilaksanakan oleh pemrakarsa secara
bahwa dampak lingkungan yang diakibatkan dengan adanya usaha dan/atau kegiatan
dapat dikelola, terbukti di tingkat lapangan. Untuk itu diperlukan personil yang
memahami substansi AMDAL, mampu, cakap, berintegritas dan memiliki legalitas
rekaman data dan status penaatan untuk semua usaha dan/atau kegiatan wajib
AMDAL dan pada periode waktu tertentu seluruh data diolah untuk melihat
perubahan lingkungan apa yang terjadi dengan adanya kegiatan tersebut. Institusi
juga berani memberikan sanksi yang tegas kepada pemrakarsa dengan semangat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah
Dengan melihat kenyaataan saat ini, maka masih diperlukan waktu dan
instrumen pengelolaan lingkungan yang mampu mengawal dan mencegah untuk tidak
di atas tidak memiliki komitmen dan perhatian yang serius maka AMDAL akan
tetaplah jilidan-jilidan kertas yang tidak mampu berbuat banyak. Mari sama-sama
meliputi seluruh aspek yang terkait secara langsung maupun secara tidak langsung
usaha analisis berbagai dampak lingkungan yang terjadi pada berbagai aspek
lingkungan. Oleh karenanya, pemantauan lingkungan ini menyangkut aspek biologis
secara menyeluruh dalam hal ini yakni seluruh makhluk hidup yang terdapat didalam
suatu proyek pengelolaan AMDAL, aspek sosial ekonomi dan aspek sosial budaya.
Ketiga aspek tersebut menjadi pemantauan lingkungan atau lingkungan yang dikaji
sesuai prosedur AMDAL. Ketiga aspek tersebut juga merupakan bahan kajian
AMDAL yang digunakan sebagai tolok ukur penanganan AMDAL dalam sebuah
proyek. Apa saja pemantauan lingkungan yang menyangkup aspek biologi, sosial
1. Komponen Biologis
pengelolaan AMDAL. Hal ini karena komponen biologis meliputi seluruh komponen
diperlukan untuk berbagai dampak yang mungkin timbul. Aspek komponen biologis
terdiri dari komponen biotis, abiotis, interaksi komunitas dan pertukaran materi.
mengenai daya dukung lingkungan, areal yang bernilai pendidikan dan perngaruh
lingkungan yang penting dalam prosedur AMDAL. Komponen sosial ekonomi yang
sosial ekonomi sangat penting dilakukan karena menyangkut individu manusia yang
tinggal di sekitar proyek. Persepsi masyarakat dan fasilitas yang perlu diberikan agar
komponen sosial budaya menekankan pada pelestarian berbagai situs, benda dan
terhadap aspek sosial udaya akan memberikan berbagai fasilitas bagi pengembangan
1. AMDAL sudah mulai berlaku di Indonesia pada tahun 1986 karena berlakunya PP
No. 29 Tahun 1986. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari studi kelayakan
penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses
untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau
tidak.
formal dan informal. Dalam analisis dampak lingkungan melalui beberapa tahap
(1) Siapa yang terkena dampak: jumlah, ciri-ciri sosial (umur, jenis kelamin,
Dalam cara atau bentuk seperti apa mereka terkena dampak. Misalnya, mobilisasi
ketidaknyamanan. (3) Berapa lama dampak akan berlangsung: terjadi dalam setiap
5. Prakiraan dan analisis dampak lingkungan ekonomi, sosial, budaya dan kesehatan
penanganan/ pengelolaan LH
proses kajian, pembahasan hasil dan penetapan status hasil kajian AMDAL.
Monitoring atau pemantauan lingkungan dalam pengelolaan AMDAL meliputi
seluruh aspek yang terkait secara langsung maupun secara tidak langsung dalam