Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL SURVEY

TUJUH CIRI PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN


LOKASI YANG TELAH DITENTUKAN

Oleh :

ReditaPriandina 1615012003
Edo Pangestu 1615012005
Adytia Yudi Pratama 1615012019
M. HelmyAbdillah 1615012025

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
1. Pengertian

Permukiman kumuh dapat diartikan sebagai suatu lingkungan permukiman yang telah
mengalami penurunan kualitas atau memburukbaik secara fisik, sosial ekonomi
maupun sosial budaya, yang tidak memungkinkan dicapainya kehidupan yang layak
bagi penghuninya, bahkan dapat pula dikatakan bahwa para penghuninya benar-benar
dalam lingkungan yang sangat membahayakan kehidupannya.

Pada umumnya permukiman kumuh diwarnai oleh tingkat kepadatan penduduk yang
sangat tinggi, tingkat kepadatan hunian sangat tinggi, tingkat kepadatan bangunan
yang sangat tinggi, kualitas rumah sangat rendah, tidak memadainya kondisi sarana
dan prasarana dasar seperti halnya air bersih, jalan, drainase, sanitasi, listrik, fasilitas
pendidikan, ruang terbuka/rekreasi/sosial, fasilitas pelayanan kesehatan, perbelanjaan
dan sebagainya. Selain itu juga diwarnai oleh tingkat pendapatan penghuninya yang
rendah, tingkat pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah, tingkat privasi
keluarga yang rendah serta kohesivitas komunitas yang rendah karena beragamnya
norma sosial budaya yang dianut.

Kumuh atau slum adalah permukiman atau perumahan orang-orang miskin kota yang
berpenduduk padat, terdapat di pinggir-pinggir jalan atau lorong-lorong yang kotor
dan merupakan bagian dari kota secara keseluruhan atau juga biasa disebut dengan
wilayah pencomberan oleh Suparlan. Tetapi pada perincian ini permukiman kumuh
dianggap sebagai tempat anggota masyarakat kota yang mayoritas berpenghasilan
rendah dengan membentuk permukiman tempat tinggal dalam kondisi minim.
(Raharjo, 2005:147)

2. Ciri Permukiman Kumuh

Ciri-ciri Fisik dan Non-Fisik Pemukiman Kumuh

Ciri-ciri pemukiman kumuh seperti yang diungkapkan oleh (Parsudi Suparlan : 1984)
adalah

1. Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai.

2. Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruang-


ruanganyamencerminkanpenghuninya yang kurangmampuataumiskin.
3. Adanyatingkatfrekuensidankepadatan volume yang tinggidalampenggunaanruang-
ruang yang ada di
pemukimankumuhsehinggamencerminkanadanyakesemrawutantataruangdanketidakb
erdayaanekonomipenghuninya.

4. Pemukimankumuhmerupakansuatusatuan-satuankomuniti yang
hidupsecaratersendiridenganbatas-bataskebudayaandansosial yang jelas,
yaituterwujudsebagai :

 Sebuahkomunititunggal, berada di tanahmiliknegara,


dankarenaitudapatdigolongkansebagaihunian liar.
 Satuankomunititunggalyangmerupakanbagiandarisebuah RT atausebuah RW.
 Sebuahsatuankomunititunggal yang terwujudsebagaisebuah RT atau RW
ataubahkanterwujudsebagaisebuahKelurahan, danbukanhunian liar.

5. Penghunipemukimankumuhsecarasosialdanekonomitidakhomogen,
warganyamempunyaimatapencahariandantingkatkepadatan yang beranekaragam,
begitujugaasalmuasalnya.
Dalammasyarakatpemukimankumuhjugadikenaladanyapelapisansosialberdasarkanata
skemampuanekonomimereka yang berbeda-bedatersebut.

6. Sebagianbesarpenghunipemukimankumuhadalahmereka yang bekerja di sektor


informal ataumempunyaimatapencahariantambahan di sektorinformil.
MenurutDepartemenPermukiman Dan Prasarana Wilayah (Depkimpraswil)
(www. ciptakarya. pu. go. id, diakses 10/10/2010), permukimankumuh (slum)
dapatdiklasifikasikankedalamduaklasifikasiyaitu :

1. Fisik :

 Berpenghunipadat> 500 orang/Ha


 Tata letakbangunankondisinyaburukdantidakmemadai
 Konstruksibangunankondisinyaburukdantidakmemadai
 Ventilasitidakada, kalauadakondisinyaburukdantidakmemadai
 Kepadatanbangunankondisinyaburukdantidakmemadai
 Keadaanjalankondisinyaburukdantidakmemadai
 Drainasetidakadadankalauadakondisinyaburukdantidakmemadai
 Persediaan air bersihtidaktersedia,
kalautersediakualitasnyakurangbaikdanterbatas, tidak/kuranglancar.
 Pembuanganlimbahmanusiadansampahtidaktersedia,
kalautersediakondisinyaburukatautidakmemadai.

2. Non Fisik :

 Tingkat kehidupanSosialekonomirendah
 Pendidikandidominasi SLTP kebawah
 Mata pencaharianbertumpupadasektor informal
 Disiplinwargarendah
 Dll.

KarakteristikPermukimankumuhBerdasarkanpenelitianparaahlipermukimankumuhme
milikikarakteristikataucirikhassebagaiberikut;

1. Dihuniolehpendudukdenganpenghasilanrendahdenganporsipengeluara
nuntukmakandanminum yang relative besar.
2. Pendidikankepalakeluargapadaumumnyarendah.
3. Pemakaian air bersihjugamasihrelatifesedikit.
4. Pembuangansampahtidaktertatarapi,
dancenderungadakesanberserakan.
5. Cara pendudukpembuanganmembuangtinjadankotoranlaintidaksehat.
6. Drainasekurangberfungsidenganbaiksehinggaterjadigenangan air,
berbaubusukdankotor.
7. Bangunanberhimpitandanseadanyakarenapadaumumnyatidakberstatus
penempatanataupemilihanlahan yang jelas. (AdiPrasetyo : 2009
diaksestanggal 23/01/2011).
Disampingituterdapat pula pendapatlain yang menyebutkankarakteristik yang
merupakanciri-ciridaripermukimankumuhyaitu:

1. Permukimankumuhtersebutdihuniolehpenduduk yang
padatdanberjubel, karenaadanyapertambahanpenduduk yang
alamiahmaupunmigrasi yang tinggidaridesa.
2. Permukimankumuhtersebutdihuniolehwarga yang
berpenghasilanrendahatauberproduksisubsistem, yang hidup di
bawahgariskemiskinan.
3. Perumahan di permukimantersebutberkualitasrendahataumasuk s
ubstandard housing condition), yaitudalamkategorirumahdarurat(
bangunanrumah yang terbuatdaribahan-bahantradisional, seperti : bambu,
kayu, ilalang, danbahanbahancepathancurlainnya.
4. Kondisikebersihandansanitasirendah.
5. Langkanyapelayanankota (urban service), seperti : air bersih, fasilitas
MCK, sistempembuangankotorandansampahsertaperlindungandarikebakaran.
6. Pertumbuhantidakterencanasehinggapenampilanfisiknya pun
tidakteraturdanterurus.
7. Secarasosialterisolirdaripermukimanlapisanmasyarakatlainya.
8. Permukimantersebutpadaumumnyaberlokasidisekitarpusatkotadanseri
ngkalitakjelas pula status hukumtanah yang di tempati (AdiPrasetyo : 2009
diaksestanggal 23/01/2011).

Kondisirumahbesertalingkungannyatidakmemenuhipersyaratan yang
layakuntuktempattinggalbaiksecarafisik, kesehatanmaupunsosialmenurut
(ParsudiSuparlan : 1984). dengankriteriaantara lain7 :

1. Luaslantaiperkapita, di kotakurangdari 4 m2 sedangkan di


desakurangdari 10 m2.
2. Jenisataprumahterbuatdaridaundanlainnya.
3. Jenisdindingrumahterbuatdarianyamanbambu yang belumdiproses. 4.
JenislantaitanahTidakmempunyaifasilitastempatuntukMandi, Cuci, Kakus
(MCK).
3. HasilPengamatan

a. Tingkat Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk di kecamatan Bumi Waras kabupaten Bandar Lampung merupakan yang
terpadat diantara kecamatan lain yang ada di Bandar Lampung. Hasil pengamatan di RT 07,
08, 09 dalam satu RT jumlah penduduk mencapai 1200 jiwa dengan asumsi perkeluarga
berjumlah 4 orang. Luas wilayah dari ketiga RT tersebut sebesar 12,8 Ha.

Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas, dihitung dengan
rumus sebagai berikut :

Jadi kepadatan penduduk arimatik = 1200 = 9.375 jiwa/km2


0,128

Dengan hasil perhitungan maka RT 07, 08, 09 kecamatan Bumi Waras memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi.

b. Tingkat Pendapatan Rata-Rata Penduduk

Meskipun letak kecamatan ini yang langsung berbatasan dengan laut, masyarakatnya
tidak lagi bergantung pada hasil laut. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kualitas air
laut disekitaran pemukiman ini diakibatkan oleh tumpukan sampah yang berada di
tepi pantai atau lebih tepatnya di belakang rumah warga. Maka warga setempat
kebanyakan adalah berdagang atau buruh bangunan. Karena memiliki tingkat
kepadatan yang tinggi berdampak akan kebutuhan warga yang tinggi akan bahan
pangan. Hal ini dimanfaatkan sebagian besar warganya menggantungkan hidupnya
dengan berjualan makanan ataupun bahan sembako lainnya.

Sebagian besar warganya khususnya kaum adam, mereka kebanyakan berprofesi


sebagai buruh bangunan. Hal ini dikarenakan pembangunan di sana cukup pesar
walaupun dengan lahan yang terbatas. Mudahnya mendirikan banguanan membuat
pertumbuhan peduduk di kawasan ini semakin tidak terkendali. Namun disisi lain
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Salah satu narasumber kami yaitu pak Said. Beliau berprofesi sebagai kuli banguanan
namun terkadang masih sebagai nelayan. Beliau merupakan satu-satunya nelayan
yang masih bertahan. Kerena hasil laut yang tak menentu maka dari itu beliau
menjadi kuli bangunan seperti warga lainnya. Sebagai buruh bangunan memiliki
penghasilan yang tak menentu, karena tidak setiap waktu ada pembangunan. Hal ini
berpengaruh pada pengahasilan beliau yang rata- rata dalam satu bulan sekitar Rp.
700.000 sampai Rp 1.100.000. Dengan berpenghasilan sebesar itu dapat dinyatakan
masyarakat berda di kalangan menengah kebawah.

c. Frekuensi Kepadatan Antar Ruang

Tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi membuat jarak antar rumah hanya
sekitar 80 cm sampai 120 cm. Di setiap sisi rumah dimanfaatkan sebagai akses jalan
menuju rumah warga lainnya. Dengan lebar jalan yang sangat jauh dari standar
membuat jalanan ini berasa sangat sempit dan hanya bisa diakses oleh satu kendaraan
motor. Terkadang salah satu motor harus mengalah dan menunggu di perempatan
jalan sebelum masuk kedalam gang. Pejalan kaki yang melintas masih dapat
berpapasan satu sama lain tapi saat membawa barang belanjaan akan sangat
merepotkan melintasi jalan tersebut. Kondisi jalan saat ini berupa paving block di
sepanjang jalan yang ada. Pembuatan paving block baru dibuat beberapa tahun yang
lalu oleh pemerintah, sebelumnya kondisi jalan berupa jalan tanah yang membuat saat
hujan menjadi becek. Mayoritas warganya berprofesi sebagai pedagang, karena
keterbasan lahan membuat mereka berjualan sepanjang jalan. Maka jalan tersebut
hanya dapat dilewati oleh orang saja, dan menjadikan ruang tersebut sangat sempit.
Kondisi tempat jualan yang kurang sehat karena berada ditempat yang tidak
seharusnya. Namun warga sekitar tidak memiliki pilihan lain akan hal tersebut. Di
beberapa tempat gang yang sempit dimanfaatkan warga sebagai gudang. Mereka
meletakkan kayu-kayu bekas bangunan maupun barang-barang rumah tangga yang
tidak terpakai ke gang tersebut. Dari semua itu membuat ruang-ruang di pemukiman
ini sangatlah sempit. Ketika berada di sana berasa pergerakan kita terbatas karena
beberapa kondisi di atas.

e. Pemukiman Kumuh Secara Sosial dan Ekonomi Tidak Homogen

Kondisi sosial warga sekitar sangat baik. Dapat dilihat interaksi antar warga masih
sangat erat. Dalam saat kondisi
Kesimpulan

Berdasarkanhasilpengamatan yang telah kami lakukanberdasarkan survey danstudi


literature
bahwasannyakawasanKelurahanKangkungTelukBetungmerupakankawasanpermukim
ankumuh.Hal itudapat di lihatdariciri – ciripermukimankumuh yang terdapatdisana.
Referensi

https://perencanaankota.blogspot.com/2016/04/ciri-ciri-fisik-dan-non-fisik-pemukiman-
kumuh.html

http://kawasankimuh.blogspot.com/2016/01/kriteria-umum-permukiman-kumuh.html

Anda mungkin juga menyukai