Anda di halaman 1dari 4

“Sebuah permata tidak akan dapat dipoles tanpa gesekan, demikian juga seseorang tidak akan menjadi

sukses tanpa tantangan.” Itulah kata yang memotivasi saya. Arti dari kalimat tersebut adalah selalu ingat
bahwa tiap tantangan dan masalah yang kita hadapi akan membuat kita semakin kuat dan berpengalaman.
Setiap kegagalan dan masalah yang telah dialami merupakan guru yang paling baik dalam menuju
kehidupan yang lebih baik. Terima semua jangan mengeluh, dan selalu lihat dari sisi terbaik dari apapun
yang dihadapi. Semakin banyak masalah dan tantangan yang dihadapi semakin banyak pengetahuan dan
kemampuan yang akan didapat untuk pengembangan diri menuju kesuksesan. Di dunia ini, tidak mungkin
ada orang sukses yang tidak pernah hidup terpuruk. Begitupun dengan saya sendiri. Saat akan memasuki
bangku SMA, saya sangat bimbang karena mensuport saya untuk bersekolah di SMA Negeri 4 Denpasar
yang notabenenya disebut sekolah 6 tahun. Namun, dengan dukungan keluarga saya pun memberanikan
diri untuk bersekolah disana. Tahun demi tahun saya lewati dengan semangat saya. Kemudian, tak terasa
sudah untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu duduk di bangku kuliah. Sudah sejak lama
saya ingin menjadi dokter karena pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang mulia yang dapat menolong
dan melayani masyarakat. Namun, tak disangka saya tiba-tiba ingin menjadi dokter gigi karena saya
memikirkan kedepannya apabila saya menjadi dokter gigi.

Seperti yang kita ketahui, menempuh pendidikan dokter maupun pendidikan dokter gigi tidaklah mudah.
Selain biaya yang tidak sedikit, mengenyam pendidikan dokter sangatlah lama yaitu 3 tahun menjalani
pendidikan akademik dengan … semester dan pendidikan profesi selama 2 tahun dengan … semester untuk
pendidikan dokter umum, sedangkan untuk mendidikan kedokteran gigi yaitu 4 tahun menjalani pendidikan
akademik dengan 8 semester dan pendidikan profesi selama 2 tahun dengan 4 semester. Memang lama studi
kedokteran gigi cukup panjang, bahkan lebih lama dari kuliah untuk menjadi dokter di Fakultas Kedokteran
(FK). Hal ini karena pada profesi kedokteran gigi terdapat ketrampilan klinik yang harus dipelajari. Masa
studi yang lama hendak menciptakan dokter gigi yang bermutu. Namun kenyataannya, jurusan ini
merupakan jurusan yang jurusan yang paling diminati tiap tahunnya. Berbicara tentang kedokteran gigi
pastinya mempelajari tentang kesehatan di daerah gigi dan mulut, bagaimana menangani berbagai
permasalahannya di dalam mulut dan cara menanganinya. Tentunya mata kuliah jurusan kedokteran gigi
lebih sedikit dari pendidikan dokter umum, namun tetap saja tidak bisa dipandang sebelah mata. Di jurusan
ini diperlukan skill dengan ketrampilan tangan yang baik dan jurusan ini juga mempelajari seluruh tubuh
manusia karena tubuh manusia itu satu kesatuan yang saling memengaruhi sehingga penting untuk
mengetahui pengaruh atau akibat dari permasalahan di dalam mulut.

Dari gambaran tersebut, kita ketahui bahwa masyarakat menganggap remen mengenai dokter gigi maka
dari itu saya ingin menjadi dokter gigi untuk membuktikan bahwa permasalahan pada gigi dan mulut
samalah pentinya dengan permasalahan pada tubuh manusia. Selain itu saya ingin menjadi dokter gigi
karena sudah dinggap spesialis sehingga nantinya tidak perlu untuk mengambil pendidikan spesialis atau
S2, seperti orthodonsia, bedah mulut, konservasi gigi,

Untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi dokter gigi, saya mengikuti ujian dan berhasil lolos di
Universitas Mahasaraswati Denpasar. Fakultas Kedokteran Gigi yang ada di Universitas Mahasaraswati
merupakan yang terbaik di Bali dalam hal jurusan atau progam studinya. Lolos dan mendapatkan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati adalah
sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya, sebab tidak dapat kita pungkiri bahwa sukses atau tidaknya
kehidupan juga akan ditentukan oleh dimana tempat kita mengeyam pendidikan. Akreditasi A yang telah
diraih Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati merupakan salah satu bukti keunggulan yang
dimilikinya. Selain itu, tamatan atau alumnusnya pun juga telah terbukti sukses dan profesional dalam
berkarier sebagai seorang doker gigi. Fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Mahasaraswati pun juga sangat baik dan mendukung baik kegiatan pembelajaran maupun
kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswinya. Tanpa adanya fasilitas maupun sarana
prasarana yang mendukung kegiatan pembelajar maupun kegiatan kampus lainnya, tentu akan membuat
suasana yang kurang nyaman sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan maupun kesuksesan yang
akan diraih oleh mahasiswa-mahasiswi kampus tersebut nantinya.

Kedepannya saat menjadi salah satu mahasiswi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati
saya akan melatih memampuan hard skill maupun soft skill yang saya miliki. Tentunya, saya akan belajar
dengan giat dan bersungguh-sungguh dengan mendapatkan pengajaran dari para pengajar di Universitas
Mahasaraswati dan kakak-kakak tingkat agar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka
miliki. Lalu, saya nantinya ingin mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu pertukaran pelajar
antar Perguruan Tinggi Negeri di Bali atau Indonesia maupun perguruan tinggi di luar negeri. Seperti yang
kita ketahui, Universitas Mahasaraswati melakukan kerjasama akademik untuk meningktakan kualitas di
segala bidang terus dilakukan secara berkesinambungan. Kerjasama tersebut dilakukan di beberapa
Universitas Negeri diantarannya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan Fakultas
Kedokterran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, sedangkan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar
negeri adalah School of Dentistry, SHOWA University, Tokyo dan Faculty of Medicine, KINKI University,
Osaka, Jepang, dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan kualitas pendidikan akademik dan
profesi. Maka dari itu, saya ingin mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai system pendidikan, social, dan
budaya yang mereka miliki. Selain itu, sebagai mahasiswa baru saya pun perlu untuk lebih mengenal dan
memahami tentang universitas, fakultas, maupun kampus dimana tempat saya nantinya akan melanjutkan
pendidikan. Pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 1 September 2019, Univeristas Mahasaraswati
mekakukan kegiatan Ganesha Maba yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat antar mahasiswa-
mahasiswa dari seluruh fakultas. Manfaat yang saya peroleh dari kegiatan tersebut tentunya bisa
mendapatkan banyak teman baru baik dari fakultas yang sama maupun fakultas lainnya. Memiliki teman
dari fakultas lainnya pasti akan sangat berguna nantinya saat mengenyam pendidikan maupun saat nantinya
sudah bekerja pada bidangnya masing-masing.

Meskipun hard skill selama mengenyam pendidikan sangatlah penting namun kita tidak boleh melupakan
soft skill yang kita miliki. Adanya soft skill di dalam diri seseorang juga dianggap penting karena sifat
kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang
menjadi ciri hubungan dengan orang lain sangat dibutuhkan dalam kehidupan yang kita tempuh dalam masa
perkuliahan, maupun setelah menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah. Dengan kata lain hard
skills lebih bersifat akademik sementara soft skills bersifat non akademik, keduanya merupakan aspek yang
saling melengkapi dan tidak bisa digantikan dengan salah satu saja. Sinergi antara hard skill dan soft
skill menjadikan seorang lulusan sebuah universitas diharapkan bukan hanya menjadi mahasiswa
berkompetensi dalam bidang pendidikan yang didalaminya, tetapi juga mampu menjadi seseorang yang
bermoral dan bertanggung jawab nantinya di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh
karena itu, saat saya menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Univeristas Mahasaraswati, saya ingin
mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang kesenian. Sejak kecil, saya gemar menari Bali
sehingga saya ingin mengembangkan potensi dan bakat tersebut serta berkompetensi kembali. Sehingga
dengan mengembangkan hobi menari, saya akan mendapatkan manfaat yang positif yaitu merefreshing otak
disaat kegiatan belajar mengajar di kampus. Dalam sebuah universitas maupun fakultas tentunya akan
banyak diadakan berbagai jenis kegiatan atau event seperti versa dentistry, ospek, festival musik, dan lain
sebagainya. Untuk menyukseskan berbagai kegiatan-kegiatan atau event tersebut tentu akan diperlukan
banyak mahasiswa maupun mahasiswi untuk menjadi panitia pelaksana. Saya pun juga berniat untuk
menjadi bagian dari kepanitian berbagai event yang akan diadakan nantinya. Dengan menjadi bagian dari
kepanitian event-event tersebut, maka akan banyak manfaat yang akan bisa saya dapatkan seperti
menambah pengalaman yang tentu akan berguna ketika saya sudah menjadi bagian masyarakat maupun
agar lebih dikenal lagi di kampus.

Harapan lainnya yang saya inginkan yaitu bisa lulus dengan tepat waktu dari Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati dengan kemampuan hard skill maupun soft skill yang saya miliki. Menjalani
perkuliahan untuk menjadi profesi dokter gigi biasanya kurang lebih selama 5 tahun. Dan nantinya saya
bisa lulus dengan tepat waktu dan telah mendapatkan gelar “Drg.”. Selain itu, saya juga berharap
mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) cumlaude yaitu berkisar 3,80. Dengan demikian, saya bisa
mengaharumkan nama jurusan, fakultas, maupun universitas dan dapat membanggakan kedua orang tua
dan keluarga saya nantinya. Setelah lulus nanti, untuk 1-2 tahun kedepannya saya ingin bekerja di rumah
sakit atau klinik bertaraf internasional agar menambah wawasan dan bahasa, selain itu tentunya
mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan saya akan tidak pernah berhenti untuk belajar dan bekerja
dengan sungguh-sungguh untuk menekuni karir yang saya jalani agar menciptakan citra yang baik di depan
pasien-pasien yang saya rawat.

Setelah nantinya saya merasa sudah memiliki pendapatan dari bekerja di rumah sakit maupun di klinik,
saya berharap pendapatan yang saya kumpulkan tersebut saya gunakan untuk melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi yaitu spesialis atau S2 di Universitas terbaik Indonesia yaitu Universitas Indonesia. Saya ingin
menjadi pribadi yang lebih mandiri dengan berada jauh dari orang tua saya dan mendapatkan pendidikan
yang sangat baik, maka dari itu saya berkeinginan melanjutkan di Universitas Indonesia dan mengambil
Spesialis orthodontis (Orthodontist). Orthodontist adalah salah satu spesialisasi dari ilmu kedokteran gigi.
Untuk dapat menjadi seorang orthodontis, dokter gigi harus melanjutkan pendidikan di bangku kuliah
selama paling tidak 3 tahun. Orthodontist adalah profesi yang memberikan perawatan pada maloklusi, mulai
dari yang ringan sampai dengan yang berat. Perawatan yang umum dilakukan oleh seorang orthodontist
adalah meratakan gigi dan berhubungan dengan merapikan gigi menggunakan kawat gigi. Saya memilih
spesialis ini karena saya tertarik yang berkaitan pada kawat gigi, yaitu ingin mengetahui bagaimana
memasang kawat gigi dan saya ingin membantu masyarakat khususnay perempuan yang masih tidak
percaya diri menujukkan kondisi rahang maupun gigi yang tidak rapi. Setelah mendapatkan gelar Sp.Ort,
saya ingin membangun klinik di tempat asal saya yaitu di Singakerta Ubud Gianyar karena di daerah sana
belum ada praktek dokter gigi maupun spesialis gigi sehingga saya dapat membantu masyarakat disana
dalam pengobatan kesehatan gigi dan mulut. Dan tak lupa untuk mensosialisasikan pencegahan, cara
mengobati, dan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Ketika sudah menjadi spesialis orthodontis,
saya akan tetap menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan teman-teman lainnya kemudian bersama-
sama membangun klinik maupun Rumah Sakit Gigi pertama di Bali. Selain itu, saya akan mengajar menjadi
dosen di Universitas Mahasaraswati untuk membagikan ilmu-ilmu yang saya miliki.

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian. Peribahasa yang sudah sangat sering kita dengar. Apabila
ingin mendapatkan kesenangan atau keberhasilan di kemudian hari haruslah berani bersusah payah terlebih
dahulu. Untuk mendapatkan kesuksesan nantinya, kita harus lelah letih untuk mengejar impian dan cita-
cita apalagi kita nantinya sebagai dokter maupun dokter gigi akan melewati banyak tantangan, maka dari
itu jangan cepat menyerah dan selalu ingat bahwa orang tua selalu mendukung setiap saat.

Anda mungkin juga menyukai