Disusun Oleh,
Kelompok :
ABSTRAK
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu
membutuhkan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak dapat dihindari
bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan
manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan
kelompok inilah yang disebut sebagai interàksi sosial. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi
adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata
kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya. Teori
dasar Biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untük mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold
D. Lasswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi
dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi :
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia
dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar
pada hal-hal yang mengancam alam sekitamya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui
suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan
pengetahuannya, yakni belajar dan pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka
terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan
suatu masyarakat Sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan
lingkungannya. Penyesuaian di sini bukan saja terletak pada kemampuan manusia memberi
tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi dan musim yang mempengaruhi
perilaku manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan.
Dalam lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana
yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang
ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan
pertukaran nilai, perilaku, dan peranan. Misalnya bagaimana orang tua mengajarkan tatakrama
bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan untuk mendidik
warga negara Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana
pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan anggota
masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi tersebut menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam berhubungan
dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David K. Berlo dari Michigan State University
menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen dan interaksi sosial berguna
untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri
sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan masyarakat (Byrnes, 1965). Jadi komunikasi
jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan antar manusia,
sebab berkomunikasi dengan baik akan memberi pengaruh langsung pada struktur keseimbangan
seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari,
pemuka agama, penyuluh lapangan, pramuniaga dan lain sebagainya. Pendek kata, sekarang ini
keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir
mereka, banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan
media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi
massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran..
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada
barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan
komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Yang
kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak,
menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan umum. Iklan non nkomersil lebih
dikenal dengan iklan layanan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, rumusan masalah yang ingin
dungkapkan yaitu :
C. Metodologi Penulisan
Pembahasan suatu masalah memerlukan data yang di dapat dari hasil penelitian secara
umum untuk mencari data yang di anggap perlu dan mendukung penelitian. Untuk itu metode
yang kami gunakan ialah Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan menggali
informasi dari buku – buku, literatur, maupun media internet.
BAB 2. ISI
1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya
berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya
yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan
Secara harfiah, komunikasi berasal dari Bahasa Latin: “Communis” yang berarti keadaan
yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah sutu proses di dalam upaya
membangun saling pengertian. Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana
pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan
kesalahpahaman yang bisa saja terjadi. Berikut merupakan definisi komunikasi menurut
beberapa ahli :
Effendi (1995)
Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik
secara langsung (lisan) maupun tak langsung (tulisan).
Palo Alto
Ketika dua orang sedang bersama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena mereka
tidak dapat berperilaku.
Bovee
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Harold D. Lasswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada
siapa dengan efek apa.
Theodorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang
kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
Delton E, Mc Farland
Komunikasi adalah suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
William Albig
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak
mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku
manusia dan adat kebiasaan.
Charles H. Cooley
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan
simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses
tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan
maksud tersebut.
Karfried Knapp
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik,
seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara
langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun
nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Perubahan
tingkah laku maksudnya yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam
aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya suatu
organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan
berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat
macet atau berantakan.
2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi,
kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya.
Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan,kesakitan dan penyakit
(Gochman,1988. De Clereq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung paling tidak
komponen biomedis, personal dan sosiokultural.
Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, bukan hanya suatu
keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi
tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas. Tetapi juga kejadian mental dan keadaan
perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.
3. Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui
saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia
tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani) dan sosial.
Komunikasi kesehatan lebih sempit daripada komunikasi manusia pada umumnya.
Komunikasi kesehatan berkaitan erat dengan bagaimana individu dalam masyarakat berupaya
menjaga kesehatannya, berurusan dengan berbagai isu yang berhubungan dengan kesehatan.
Dalam komunikasi kesehatan, fokusnya meliputi transaksi hubungan kesehatan secara spesifik,
termasuk berbagai faktor yang ikut berpengaruh terhadap transaksi yang dimaksud.
Dalam tingkat komunikasi, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang seperti
program – program kesehatan nasional dan dunia, promosi kesehatan, dan rencana kesehatan
publik.
Dalam konteks kelompok kecil, komunikasi kesehatan merujuk pada bidang – bidang
seperti rapat – rapat membahas perencanaan pengobatan, laporan staf, dan interaksi tim medis.
Dalam konteks interpersonal, komunikasi kesehatan termasuk dalam komunikasi manusia
yang secara langsung mempengaruhi profesional – profesional dan profesional dengan klien.
Komunikasi kesehatan dipandang sebagai bagian dari bidang – bidang ilmu yang relevan,
fokusnya lebih spesifik dalam hal pelayanan kesehatan.
B. Jenis – Jenis Komunikasi
Kontak mata
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi
atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan
kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya.
Sentuhan
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi
verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur
tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
Suara
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk
komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
Gerak isyarat
Gerak yang dapat mempertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stress.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Menurut Potter dan Perry
(1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang terapeutik. Komunikasi
interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok
kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan personal.
Komunikasi perorangan
Komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien
Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu :
Usaha pencegahan (usaha preventif)
Usaha pengobatan (usaha kuratif)
Usaha promotif
Usaha rehabilitative
Dari keempat jenis usaha ini, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama,
karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memrlukan biaya
yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi. Dapat kita
mengerti bahwa mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta
memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah
ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.
Leavell dan Clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the Doctor in his Community”,
membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa
sebelum sakit dan pada masa sakit. Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
Masa sebelum sakit
Mempertinggi nilai kesehatan (health promotion)
Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
Beberapa usaha diantaranya :
Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.
Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, seperti : penyediaan air rumah tangga yang baik,
perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik
Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang
diakibatkan suatu penyakit (disibility limitation).
Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha poin c, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang
sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah terjadi kecacatan, maka
dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertamabah berat (dibatasi), fungsi dari alat tubuh yang
menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.
1. Rehabilitasi (rehabilitation)
Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Rehabilitasi ini terdiri atas :
a. Rehabilitasi fisik yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.
Misalnya, seorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu mendapatkan rehabilitasi dari
kaki yang patah yaitu denganmempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki
yang sesungguhnya.
b. Rehabilitasi mental yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan .seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badania
muncul pula kelainan-kelaianan atau gangguan mental.untuk hal ini bekas penderita perlu
mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam masyarakat.
c. Rehabilitasi social vokasional yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan
dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimalnya sesuai dengan kemampuan dan
ketidak mampuannya.
d. Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun
kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: misalnya
penggunaan mata palsu. Usaha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat,
memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan
memahami keandaan mereka (fisik mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka
dalam proses penyesuian dirinya dalam masyarakat dalam keadan yang sekarang ini. Sikap yang
diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang berdasarkan
unsure kemanusian dan keadailan social. Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan
dari setiap warga masyarakat, bukan hanya berdasarkan belas kasian semata-mata, melainkan
juga berdasarkan hak asasinya sebagai manusia.
2. Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu health promotion.
Sesungguhnya, penerjemahan kata health promotion atau tepatnya promotion of health kedalam
bahasa Indonesia pertama kali dilakukan ketika para ahli kesehatan masyarakat di Indonesia
menerjemahkan lima tingkatan pencegahan (five levels of prepention) dari H.R.Leavell dan E. G.
Clark dalam buku preventive medicine for the doctor in his community. Menurut leavell dan
clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terdapat 5 tingkat pencegahan terhadap
penyakit, yaitu :
1) Promotion of healt,
2) Specific protection,
3) Early diagnosis and prompt treatment,
4) Limitation of disability, dan
5) Rehablitation.
Tingkat pencegahan yang pertama, yaitu promotion of healt oleh para ahli kesehatan
masyarakat di Indonesia di terjemahkan menjadi peningkatan kesehatan,bukan promosi
kesehatan.Mengapa demikian? Tidak lain karena makna yang terkandung dlam istilah promotion
of health disini adalah meningkatkan kesehatan seseorang,yaitu melalui asupan gizi
seimbang,olahraga teratur,dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat,tidak terserang
penyakit.
Namun demikian,bukan berarti bahwa peningkatan kesehatan tidak ada hubungannya
dengan promosi kesehatan. Leavell dan Clark dalam penjelasannya tengtan promotion of health
menyatakan bahwa selain melalui peningktan gizi dll,peningkatan kesehatan juga dapat di
lakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (health education)kepada individu dan
masyarakat.
Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai
promosi kesehatan : “ Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-
being, an individual or group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs,
and to change or cope with the environment “. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan diatas bahwa Promosi Kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu
mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Dalam konferensi ini ,health promotion di maknai sebagai perluasan dari healt education atau
pendidikan kesehatan.
3. Kebijakan Kesehatan
a. Definisi Kebijakan Kesehatan
Ilmu kebijakan adalah ilmu yang mengembangkan kajian tentang hubungan antara pemerintah
dan swasta, distribusi kewenangan dan tanggung jawab antar berbagai level pemerintah,
hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya, ideologi kebijakan makna
reformasikesehatan. Ilmu manajemen digunakan dalam ilmu kebijakan yaitu dalam perencanaan
dan pelaksanaan kebijakan kesehatan, teori dan konsep manajemen tidak dapat diabaikan. Apa
sistem kebijakan kesehatan itu ?
Kebijakan (Policy)
Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung jawab dalam bidang kebijakan
tertentu
Kebijakan Publik (Public Policy)
Kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh pemerintah atau Negara
Kebijakan Kesehatan (Health Policy)
Segala sesuatu untuk mempengaruhi faktor – faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat; dan bagi seorang dokter kebijakan merupakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1994)
3) Komunikasi kesehatan beroperasi pada level atau konteks komunikasi antar personal, kelompok,
organisasi, publik, dan komunikasi massa sehingga proses pembangunan kesehatan dapat
dijalankan secara merata.
4) Komunikasi kesehatan mencakup variasi interaksi dalam kerja kesehatan misalnya komunikasi
dengan pasien di klinik, self help groups, mallings, hotlines, dan kampanye media massa, dimana
hal ini akan lebih mudah dalam menyusun rencana pembangunan kesehatan yang lebih baik
sesuai dengan permasalahan kesehatan yang dialami oleh suatu masyarakat.
5) Komunikasi kesehatan merupakan pendekatan yang menekankan usaha mengubah perilaku
audiens agar mereka tanggap terhadap masalah tertentu dalam satuan waktu tertentu yang
nantinya hal ini dapat berpengaruh pada proses pembangunan kesehatan.
6) Komunikasi kesehatan merupakan pemanfaatan media dan teknologi komunikasi dan teknologi
informasi dalam penyebarluasan informasi kesehatan sehingga dapat memudahkan rencana
pembangunan kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan,
yakni sebagai berikut:
a. Komunikasi kesehatan yaitu proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui
saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia
tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
b. Jenis – jenis komunikasi ada dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah komunikasi dalam kesehatan hendaknya
selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan
masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam
penyampaian pesan informasi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/komunikasi-kesehatan.html
http://anwarbutur.blogspot.com/2011/06/makalah-komunikasi-kesehatan.html
http://lannysays.blogspot.com/2013/10/makalah-komunikasi-kesehatan-memilih.html