Anda di halaman 1dari 15

PERANAN SEGMENTASI DALAM PERILAKU KONSUMEN GUNA

MENCIPTAKAN IKLAN YANG EFEKTIF

Ambar Lukitaningsih
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

ABSTRACT
In life, many found the form of messages from producers to
consumers is one form of advertising. Advertising is a form of
information products and services from producers to consumers as
well as delivery of messages through a media sponsor. Advertising
in the marketing function is motivated by the need to strengthen and
consumers need of a product to achieve compliance satisfaction.
For it is necessary to create an effective ad to the right with the
objectives to be achieved. In creating effective ads need to pay
attention to consumer behavior to target, with an understanding of
consumer behavior will improve the ability of marketers to compete
with other similar products. Characteristics consumer advertisers
should know, because the purpose of the advertising itself to
persuade consumers to buy a product or service. In addition to the
selection of the consumer characteristics specific market
(segmentation) will be easier to communicate the product through
advertising media. Or character traits in a group is a market
segment data to facilitate market the product. By doing market
segment would be useful as a reference for throwing product to the
public (consumers). By performing segment of the market will be
very helpful introduction to the overall market conditions, how to
take advantage of opportunities and understanding of the grouping
consumer market segments that can be adjusted with a product that
will be marketed through advertising. On that basis in designing
advertising must understand and know what is happening in the
market as a product toss, so in general, is known there are three
criteria that can be used to measure the effectiveness of advertising,
namely: sales, admonishment, and persuasion.

Keywords: Segmentation, Consumer Behavior, Advertising

PENDAHULUAN kegiatan iklan dianggap sangat pen-


Iklan merupakan salah satu satu ting jika ingin produknya sukses di
komponen marketing mix yang umum pasar. Tak heran setiap tahun, mau-
dilakukan oleh perusahaan. Bahkan pun setiap lounching produk baru,

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 25
perusahaan bisa menghabiskan ratus- Misalnya, agen iklan ingin membuat
an juta sampai miliaran rupiah untuk iklan yang bernilai versi agen iklan.
pengeluaran biaya iklan. Dalam Di sisi lain, iklan tersebut sulit dipa-
tahun-tahun terakhir ini, pengiklanan hami oleh konsumen. Tambahan lagi,
telah meningkat secara besar-besaran. iklan pun belum bentu bisa mengha-
Hal itu seiring juga dengan bertam- silkan penjualan bagi pemilik merek.
bahnya secara pesat berbagai media Apalagi di era informasi saat ini.
yang ada dan muncul. Penyebabnya Consumer touch point sudah menga-
adalah faktor tehnologi dan pengem- lami perkembangan yang sangat pesat
bangan media elektronik yang demi- dalam 10 tahun terakhir. Seperti yang
kian pesatnya. Munculnya stasiun- dikatakan Ida Bagus Yudi Suryanata,
stasiun televisi baru, baik dengan Client Solution Director, The Nielsen
kabel maupun non kabel, meningkat- Company, hal tersebut digerakkan
nya pemakaian komputer dan hand- oleh tiga elemen makro yang utama,
phone, meningkatnya pemakai inter- yakni perkembangan ritel modern,
net, meningkatnya industri entertain- perkembangan teknologi komunikasi,
ment, membuat dunia pertelevisian dan konsumen yang makin heterogen.
semakin meningkat sangat pesat. Ritel modern menggerakkan
Menurut Murray dan Jenkins (1992) perubahan dalam perilaku pembelian.
perkembangan periklanan melalui be- Sebelumnya, konsumen sudah memu-
berapa tahap, yaitu: (1). Tahap Vehi- tuskan merek untuk pembelian sebe-
cle distribution, (2). Tahap vehicle ex- lum memasuki toko. Tetapi sekarang,
posure, (3). Tahap advertising expo- konsumen sering mengubah keputus-
sure, (4). Tahap advertising percep- an tersebut saat ter-expose oleh komu-
tion, (5). Tahap advertising comuni- nikasi yang dilakukan oleh peritel.
cation dan (6). Tahap sales response. Hal ini menyebabkan terjadi pergeser-
Bagi pengiklan bukan sesuatu an dari pre-store communication
yang mudah jika iklan yang dibuat menjadi terpecah ke in-store commu-
harus bisa tepat sasaran, ada banyak nication selain itu, teknologi komuni-
hal yang harus diperhatikan oleh kasi juga menjadi pendorong terhadap
pengiklan agar bisa membuat iklan perubahan metode beriklan. Dunia
yang efektif. Antara lain, pemilihan online dan komunikasi selular menja-
saluran komunikasi, rancangan iklan dikan pengiklan memiliki “amunisi”
yang menarik, biaya dan masih ba- tambahan untuk menyampaikan pesan
nyak lagi. Sejatinya, sebuah iklan – semisal mobil ad, SMS broadcast,
haruslah mampu memuaskan kepen- online ad, e-mail ad, serta buzz mela-
tingan stakeholder yang bermain di lui situs jejaring sosial. Ditambah,
dalamnya, yakni pemilik merek, agen saat ini, konsumen tidak lagi homo-
iklan, dan konsumen. Namun, tidak gen. Sebagai contoh sederhana adalah
dapat dipungkiri di antara ketiganya adanya komunitas-komunitas berda-
seringkali terjadi konflik kepentingan. sarkan hobi maupun minat.

26 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


Keinginan dan kebutuhan para PENGERTIAN DAN PENTING-
konsumen terus-menerus berubah. NYA PERILAKU KONSUMEN
Seandainya para pengiklan berharap Agar memperoleh gambaran
dapat menarik dan berkomunikasi de- yang jelas tentang perilaku konsumen,
ngan khalayak, mereka harus menga- berikut akan dikemukakan definisi
krabkan diri dengan cara berpikir para perilaku konsumen menurut beberapa
konsumen dengan faktor-faktor yang penulis. Hawkins (1998) mengemu-
memotivasi mereka, dan dengan ling- kakan bahwa perilaku konsumen
kungan dimana mereka hidup, untuk (consumer behavior) adalah studi
itulah Perilaku konsumen mempunyai terhadap individu, kelompok atau
peran dalam menciptakan iklan yang organisasi dan proses yang mereka
efektif. gunakan untuk memilih, mengaman-
Dalam menciptakan iklan yang kan, menggunakan dan menentukan
efektif perlu memperhatikan perilaku produk, service, pengalaman atau ide
konsumen yang hendak dituju. Peng- untuk memuaskan kebutuhan dan
iklan harus mengetahui karakterisik dampak proses tersebut pada konsu-
konsumen, karena tujuan dari per- men atau masyarakat. Engel (1995)
iklanan itu sendiri untuk membujuk menyatakan bahwa perilaku konsu-
konsumen untuk melakukan pembeli- men adalah tindakan yang langsung
an suatu produk atau jasa. Selain ka- terlibat untuk mendapatkan, meng-
rakteristik konsumen pemilihan ke- konsumsi dan menghabiskan produk
lompok pasar yang spesifik (Segmen- dan jasa, termasuk proses yang men-
tasi) akan lebih mudah mengkomuni- dahului dan mengikuti tindakan ini.
kasikan produk melalui media per- Dari berbagai definisi tersebut dapat
iklanan. Ciri atau karakter pada seke- ditarik beberapa kesimpulan bahwa
lompok segmen pasar merupakan data (1) Perilaku konsumen menyoroti pe-
untuk memudahkan memasarkan pro- rilaku baik individu maupun rumah
duk. Segmen pasar menjadi acuan dan tangga. (2) Inti dari perilaku konsumen
tujuan utama dari produk yang dita- adalah proses pengambilan keputusan
warkan melalui periklanan, karena itu pembelian barang atau jasa (3) Tujuan
dalam merancang desain periklanan mempelajari perilaku konsumen ada-
harus memahami dan mengenal apa lah untuk menyusun strategi pemasar-
yang terjadi di pasar sebagai tempat an yang berhasil.
pelemparan produk. Para pemasar wajib memahami
Karena itulah riset perilaku kon- keragaman perilaku konsumen agar
sumen yang didasarkan pada faktor mampu memasarkan produknya de-
budaya, sosial, pribadi serta psikolo- ngan baik. Di samping itu, para pema-
gis menjadi faktor yang sangat pen- sar juga perlu memahami mengapa
ting dalam menganalisis kebutuhan dan bagaimana konsumen mengambil
dan karakteristik pembelian konsu- keputusan membeli, sehingga pema-
men. sar dapat merancang strategi pemasar-

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 27
an dengan lebih baik. Pemasar yang akan meningkatkan kemampuan pe-
mengerti perilaku konsumen akan masar dalam bersaing dengan produk
mampu memperkirakan bagaimana lain yang sejenis.
kecenderungan konsumen untuk bere-
aksi terhadap informasi yang diteri- Model Perilaku Konsumen
manya. Dengan demikian pemasar Menurut Hawkins (1998) per-
yang memahami perilaku konsumen sepsi adalah model proses informasi
akan mampu mempengaruhi konsu- yang berguna yang mempunyai empat
men dalam memilih produk dan me- langkah yaitu exposure, perhatian, in-
rek yang akan dibeli. Dengan kata terpretasi, dan ingatan. Belajar adalah
lain dapat dikatakan bahwa pema- waktu yang digunakan untuk menje-
haman terhadap perilaku konsumen laskan proses informasi yang mana

Experineces and Acquistions


EXTERNAL
INFLUENCES
Culture
Subculture
Demographics SITUATIONS
Social Status
Refences Groups Problem Recognition
Family
Marketing Activities Information Search
SEL-CONCEPT
Alternative Evaluation
AND
LIFESTYLE And Selection

INTERNAL Outlet Selection and


INFLUENCES Purchase
Perception
Learning Postpurchased proceses
Memory
Motives SITUATIONS
Personality
Emotios
Attitudes

Experiences and Acquistions

Gambar: Model Perilaku Konsumen menurut Hawkins


(Sumber: Hawkins, 1998)

28 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


ingatan dan perilaku dirubah sebagai kompleks, yang diciptakan oleh ma-
hasil dari proses informasi yang disa- nusia, diturunkan dari generasi ke ge-
dari maupun yang tidak disadari. Mo- nerasi sebagai penentu dan pengatur
tivasi adalah sebuah pendirian yang tingkah laku manusia dalam masyara-
mewakili sebuah kekuatan dari dalam kat yang ada.
yang tak dapat dilihat yang merang- Sedangkan Hawkins (1998) me-
sang dan mendorong sebuah respon nyatakan kebudayaan adalah kom-
perilaku dan memberikan arah yang pleksitas yang meliputi pengetahuan,
spesifik pada respon tersebut. Dengan kepercayaan, seni, hukum, moral,
demikian, motivasi merupakan do- kebiasaan dan kemampuan lain yang
rongan kebutuhan dan keinginan in- diperoleh manusia sebagai anggota
dividu yang diarahkan pada tujuan masyarakat. Dari kedua definisi di
untuk memperoleh kepuasan. atas jelas bahwa kebudayaan itu ber-
Selanjutnya sikap adalah suatu ubah setiap saat sesuai dengan per-
proses kognitif, emosi, perceptual dan kembangan perilaku masyarakat.
motivasi organisasi yang berlangsung Sementara itu demographics adalah
lama dengan menghormati beberapa menggambarkan sebuah populasi
aspek lingkungan kita. Emosi adalah suatu ukuran, distribusi dan struktur.
kekuatan, perasaan yang relatif tidak Perilaku pembelian seseorang bisa
dapat dikontrol, yang mempengaruhi dipengaruhi oleh umur, jenis pekerja-
perilaku. Selanjutnya, ingatan adalah an, tingkat pendidikan dan tingkat
total akumulasi pengalaman pembe- pendapatannya. Dengan demikian
lajaran sebelumnya, yang terdiri dari seorang pemasar dituntut untuk dapat
ingtan jangka pendek dan ingatan mengkombinasikan keseluruhan va-
jangka panjang. Personality yaitu se- riabel demografis untuk menentukan
buah kecenderungan respon karakter pasar sasaran dan mengembangkan
individu yang berlaku pada situasi strategi pemasaran untuk meraih tar-
yang similar. get tertentu.
Faktor eksternal yang mempe-
ngaruhi perilaku pembelian konsumen Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
terdiri dari kebudayaan, demographics, Perilaku Konsumen
kelas sosial, subkultur, keluarga, refe- Menurut Philip Kotler dan Gary
rensi kelompok, aktivitas marketing, Armstrong (1997) keputusan pembe-
pelayanan, fasilitas, dan promosi. lian dari pembeli sangat dipengaruhi
Kebudayaan bersifat sangat luas yang oleh faktor kebudayaan, sosial, priba-
mencakup pengetahuan, kepercayaan, di dan psikologi dari pembeli:
kesenian moral, hukum, adat istiadat Faktor Budaya, Faktor budaya mem-
dan lain-lain kemampuan serta kebia- berikan pengaruh paling luas dan da-
saan yang didapatkan oleh manusia lam pada perilaku konsumen. Peng-
sebagai anggota masyarakat. Kebuda- iklan harus mengetahui peranan yang
yaan adalah simbol dan fakta yang dimainkan oleh budaya, subbudaya

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 29
dan kelas sosial pembeli. Budaya ada- ngaruhi perilaku pembelian. Keluarga
lah penyebab paling mendasar dari adalah organisasi pembelian konsu-
keinginan dan perilaku seseorang. men yang paling penting dalam mas-
Budaya merupakan kumpulan nilai- yarakat. Keputusan pembelian keluar-
nilai dasar, persepsi, keinginan dan ga, tergantung pada produk, iklan dan
perilaku yang dipelajari oleh seorang situasi. Seseorang umumnya berparti-
anggota masyarakat dari keluarga dan sipasi dalam kelompok selama hidup-
lembaga penting lainnya. Setiap kebu- nya keluarga, klub, organisasi. Posisi
dayaan terdiri dari subbudaya-sub- seseorang dalam setiap kelompok
budaya yang lebih kecil yang membe- dapat diidentifikasikan dalam peran
rikan identifikasi dan sosialisasi yang dan status. Setiap peran membawa
lebih spesifik untuk para anggotanya. status yang mencerminkan penghar-
Sub-budaya dapat dibedakan menjadi gaan yang diberikan oleh masyarakat.
empat jenis: kelompok nasionalisme, Faktor Pribadi. Keputusan pembelian
kelompok keagamaan, kelompok ras, juga dipengaruhi oleh karakteristik
area geografis. Banyak subbudaya pribadi seperti umur dan tahapan daur
membentuk segmen pasar penting dan hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, ga-
pemasar sering kali merancang produk ya hidup, serta kepribadian dan kon-
dan program pemasaran yang disesuai- sep diri pembeli. Konsumsi seseorang
kan dengan kebutuhan konsumen. juga dibentuk oleh tahapan siklus hi-
Faktor Sosial. Perilaku konsumen ju- dup keluarga. Beberapa penelitian ter-
ga dipengaruhi oleh faktor sosial, se- akhir telah mengidentifikasi tahapan-
perti kelompok kecil, keluarga serta tahapan dalam siklus hidup psikolo-
peranan dan status sosial konsumen. gis. Orang- orang dewasa biasanya
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh mengalami perubahan atau transfor-
banyak kelompok kecil. Kelompok masi tertentu pada saat mereka menja-
yang mempunyai pengaruh langsung. lani hidupnya. Pekerjaan mempenga-
Definisi kelompok adalah dua orang ruhi barang dan jasa yang dibelinya.
atau lebih yang berinteraksi untuk Para pemasar berusaha mengidentifi-
mencapai sasaran individu atau ber- kasi kelompok-kelompok pekerja
sama. Kelas-kelas sosial adalah mas- yang memiliki minat di atas rata-rata
yarakat yang relatif permanen dan terhadap produk dan jasa tertentu. Si-
bertahan lama dalam suatu masyara- tuasi ekonomi seseorang akan mem-
kat, yang tersusun secara hierarki dan pengaruhi pemilihan produk. Situasi
keanggotaannya mempunyai nilai, ekonomi seseorang terdiri dari pen-
minat dan perilaku yang serupa. Kelas dapatan yang dapat dibelanjakan
sosial bukan ditentukan oleh satu fak- (tingkatnya, stabilitasnya, dan pola-
tor tunggal, seperti pendapatan, tetapi nya), tabungan dan hartanya (terma-
diukur dari kombinasi pendapatan, suk persentase yang mudah dijadikan
pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan uang). Gaya hidup seseorang adalah
variabel lain. Keluarga dapat pempe- pola hidup di dunia yang diekspresi-

30 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


kan oleh kegiatan, minat dan pendapat jaran menjelaskan perubahan dalam pe-
seseorang. Gaya hidup menggambar- rilaku seseorang yang timbul dari peng-
kan “seseorang secara keseluruhan” alaman. Sedang kepercayaan merupa-
yang berinteraksi dengan lingkungan. kan suatu pemikiran deskriptif yang di-
Gaya hidup juga mencerminkan miliki seseorang terhadap sesuatu.
sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Dengan memahami perilaku
Kepribadian adalah karakteristik psi- konsumen, maka ini sangat penting
kologis yang berada dari setiap orang digunakan sebagai dasar untuk memi-
yang memandang responnya terhadap lih segmen pasar yang dituju sehingga
lingkungan yang relatif konsisten. manfaat dari iklan tidak akan menjadi
Kepribadian dapat merupakan suatu sia-sia.
variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis perilaku konsumen. SEGMENTASI DALAM PERILA-
Faktor Psikologi. Pemilihan barang KU KONSUMEN
yang dibeli seseorang lebih lanjut di- Segmen pasar menjadi acuan
pengaruhi oleh empat faktor psikolo- dan tujuan utama dari produk yang
gis, yaitu motivasi, persepsi, pengeta- ditawarkan melalui periklanan. Oleh
huan serta kepercayaan. Motivasi me- karena itu dalam merancang desain
rupakan kebutuhan yang cukup mene- periklanan harus memahami dan
kan untuk mengarahkan seseorang mengenal apa yang terjadi di pasar
mencari cara untuk memuaskan kebu- sebagai tempat pelemparan produk.
tuhan tersebut. Beberapa kebutuhan Dengan melakukan pemilihan kelom-
bersifat biogenik, kebutuhan ini tim- pok pasar yang spesifik serta ciri atau
bul dari suatu keadaan fisiologis ter- karakter pada sekelompok segmen
tentu, seperti rasa lapar, rasa haus, ra- pasar akan bermanfaat bagi pengiklan
sa tidak nyaman. Sedangkan kebutuh- untuk lebih mudah mengkomunikasi-
an lain bersifat psikogenik yaitu kebu- kan produk melalui media periklanan.
tuhan yang timbul dari keadaan fisio- Dan ini merupakan data untuk memu-
logis tertentu, seperti kebutuhan untuk dahkan memasarkan produk.
diakui, kebutuhan harga diri atau ke- Kotler (1990) berpendapat, seg-
butuhan diterima. Persepsi didefinisi- mentasi pasar adalah memilah-milah-
kan sebagai proses di mana seseorang kan suatu pasar yang luas ke dalam
memilih, mengorganisasikan, meng- kelompok-kelompok berdasarkan fak-
artikan masukan informasi untuk tor geografi, demografi, psikologi,
menciptakan suatu gambaran yang dan behavioristik:
berarti dari dunia ini. Orang dapat
memiliki persepsi yang berbeda-beda Segmen pasar berdasarkan faktor
dari objek yang sama karena adanya geografi
tiga proses persepsi: perhatian yang Segmen pasar berdasarkan fak-
selektif, gangguan yang selektif, meng- tor geografi merupakan tujuan pasar
ingat kembali yang selektif. Pembela- dalam unit geografis yang berbeda.

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 31
Pada segmen ini, advertiser memutus- a. Golongan anak-anak
kan dalam mendesain produk yang Masa perkembangan anak-anak
mengacu pada: 1) Beroperasinya pro- merupakan masa perkembangan
duk ke dalam satu atau beberapa wila- ke arah keremajaan, seperti per-
yah geografis, 2) Beroperasinya pro- kembangan fisik, motorik, bica-
duk ke dalam semua wilayah dengan ra, emosi, bermain, kreativitas,
memperhatikan variasi-variasi kebu- moral, kepribadian, dan perkem-
tuhan dan pilihan geografis. Jenis pro- bangan lainnya. Berbagai per-
duk yang berdasarkan kewilayahan kembangan tersebut menggugah
tersebut sering dilakukan advertiser advertiser untuk menciptakan
dalam menciptakan desain periklanan periklanan yang benar-benar ter-
ke local genius. Perbedaan konsep konsep, berdasarkan segmen pa-
acuan pada daerah tertentu dalam sar, antara lain produk yang
desain periklanan yang memberikan mengarah ke pendidikan, kelucu-
kekhasan daerah tertentu, seperti seni an dalam hiburan.
dan budaya yang ada, merupakan b. Golongan remaja
penekanan informasi yang melekat Masa remaja ini disebut sebagai
pada produk. masa penghubung atau masa per-
alihan antara masa kanak-kanak
Segmen pasar berdasarkan faktor ke masa dewasa. Pada periode ini
demografi terjadi perubahan-perubahan be-
Segmen pasar berdasarkan fak- sar dan esensial mengenai kema-
tor demografi merupakan pembagian tangan psikologis dalam mene-
pasar ke dalam kelompok-kelompok mukan dirinya dan mencari nilai-
variabel demografi (kependudukan). nilai kebaikan, kebijaksanaan,
Pemilihan segmen pasar ini dimak- keindahan, senang terhadap to-
sudkan untuk mengetahui tingkat koh idola (terkenal), tertarik la-
keinginan, pemilihan, dan pemakaian wan jenis, dan lain-lain. Adverti-
konsumen terhadap kelompok varia- ser di sini harus bisa membuat
bel tertentu. Pemilihan variabel pada konsep iklan kreatif yang bisa
segmen pasar ini yaitu tingkat usia menguhubungkan dengan psiko-
dan daur hidup, dan jenis kelamin. logis segmen remaja.
1. Tingkat usia dan daur hidup c. Golongan dewasa
Produk yang diperuntukkan konsu- Segmen pasar yang diarahkan ke
men selalu berubah seiring dengan kelompok orang dewasa merupa-
pertumbuhan usia anak-anak, rema- kan segmen yang luas bila diban-
ja, dan dewasa. Pengelompokkan dingkan dengan golongan anak-
ini bukan berdasarkan faktor usia anak dan remaja. Hal ini dapat
melainkan faktor psikologis konsu- diketahui dari ciri-cirinya, seperti
men sebagai calon pembeli, go- pemantapan letak kedudukan,
longannya. orientasi tugas kebersamaan,

32 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


hubungan sosial yang tinggi dan melekat dengan status si pembeli
sebagainya. Untuk golongan ini (konsumen).
dalam membuat konsep iklan 2. Gaya hidup
Advertiser harus bisa menyentuh Gaya hidup seseorang menunjuk-
ciri-ciri segmen pasar golongan kan pola hidup masyarakat yang
dewasa. diperlihatkan dalam kegiatan. Gaya
2. Jenis kelamin hidup seseorang mencerminkan
Segmen pasar jenis kelamin meru- keseluruhan pribadi orang tersebut
pakan pelemparan produk seni dan dalam pergaulan dengan lingkung-
desain ke pasaran dengan memper- annya. Gaya hidup memperlihatkan
hatikan kesempatan kebutuhan pria, sesuatu yang lebih daripada sekedar
wanita atau kedua-duanya. Pelem- kelompok sosial atau pribadinya
paran produk berdasarkan kelom- sendiri. Gaya hiduplah yang meng-
pok kelamin ini, dimana dalam gambarkan keseluruhan pola ber-
menginformasikan melalui per- tindak dalam pola interaksi sese-
iklanan harus memperhatikan sifat- orang yang mempunyai ciri psiko-
sifat mereka dan barang apa yang logis. Gaya hidup tidak sepenuhnya
dibutuhkan. dipengaruhi oleh pendapatan eko-
nomi yang tinggi, melainkan suatu
Segmen pasar berdasar faktor psi- gejala yang timbul dari diri manu-
kologi sia untuk mencapai kepuasan batin
Segmen pasar berdasarkan fak- terhadap benturan tuntutan di mas-
tor psikologi merupakan jangkauan yarakat. Sehingga Advertiser di sini
pasar berdasarkan unsur kejiwaan da- harus bisa membuat konsep iklan
lam diri manusia. Pada segmen pasar dengan mengacu gaya hidup yang
ini para pembeli dibagi ke dalam ke- sedang dianut oleh masyarakat
lompok yang berbeda-beda berdasar- yang dijadikan target audience.
kan kelas sosial, gaya hidup, dan ciri- 3. Kepribadian
ciri kepribadian. Yang dimaksud Kepribadian adalah
1. Kelas sosial ciri-ciri psikologis seseorang yang
Kelas sosial adalah kelompok- menimbulkan tanggapan secara re-
kelompok yang relatif abadi dalam latif, konsisten terhadap lingkung-
suatu masyarakat yang tersusun annya. Kepribadian bisa berguna
secara hirarkis dan para anggota untuk menganalisis tingkah laku
masyarakatnya mempunyai nilai, konsumen jika terdapat hubungan
minat, dan tingkah laku yang sama. antara jenis kepribadian tertentu de-
Merancang iklan dalam kelas sosial ngan produk. Advertiser bisa mem-
khusus dan memperbaiki citra pro- buat konsep iklan yang bersentuhan
duk agar lebih menarik minat para dengan kepribadian masing-masing
kelas sosial tertentu. Produk yang segmen yang dituju.
ditujukan pada kelas sosial sangat

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 33
Segmen pasar berdasarkan faktor tetap sebuah produk. Produk yang
behavioristik dipasarkan berdasarkan segmen
Segmen pasar berdasarkan fak- pasar ini merupakan cara untuk
tor behavioristik merupakan jangkau- menekankan kepercayan terhadap
an pasar yang mengarah pada perilaku produk, memperkenalkan produk
konsumen dengan memperhatikan atau mengingatkan produk yang
kelompok-kelompok tertetu berdasar- telah lama ditinggalkan.
kan pengetahuan, sikap, kegunaan 4. Tingkat pemakaian
atau tanggapan terhadap produk yang Tingkat pemakaian merupakan
dijual. Dalam Segmen pasar ini terdiri bentuk segmen pasar berdasarkan
dari faktor kesempatan, manfaat yang pengelompokan pemakai produk
dicari, status pemakai, dan tingkat baik ringan, menengah, dan berat.
pemakai. Pada segmen ini advertiser Untuk menentukan pengelompokan
harus pandai-pandai membuat konsep segmen pasar ini sebaiknya dibuat
iklan yang bisa mengena kesasaran presentasi berdasarkan tingkat eko-
atas dasar kesempatan, manfaat yang nomi dan selera.
dicari maupun status pemakai audien- Dengan memahami berbagai
ce yang dituju. macam segmen pasar tersebut di atas
1. Kesempatan diharapkan akan sangat bermanfaat
Para pembeli bisa membedakan digunakan sebagai acuan untuk me-
menurut kesempatan ketika mem- lempar produk kepada masyarakat
peroleh gagasan membeli atau me- (konsumen). Di samping pengenalan
makai produk. Penciptaan iklan terhadap kondisi pasar secara menye-
berdasarkan kesempatan ini tentu- luruh, bagaimana memanfaatkan ke-
nya advertiser memandang dalam sempatan konsumen dan pemahaman
segi fungsi tertentu. terhadap pengelompokan segmen
2. Manfaat yang dicari pasar sesuai dengan produk yang akan
Bentuk segmen pasar yang kuat dipasarkan melalui periklanan.
adalah klasifikasi pada konsumen
menurut perbedaan manfaat yang FUNGSI PERIKLANAN DALAM
konsumen (masyarakat) cari dari PEMASARAN
produk yang dipasarkan. Konsu- Salah satu fungsi iklan dalam
men mencari produk yang membe- pemasaran adalah memperkuat do-
rikan manfaat-manfaat tertentu bagi rongan kebutuhan dan keinginan kon-
si pemakai. sumen terhadap suatu produk untuk
3. Status pemakai mencapai pemenuhan kepuasannya.
Status pemakai merupakan segmen Djayakusumah (1982) mengatakan,
penerapan produk berdasarkan pa- agar iklan berhasil merangsang tin-
da kelompok tertentu, seperti non dakan pembeli, setidaknya harus me-
pembeli, eks pemakai, calon pema- menuhi kriteria AIDCDA yaitu:
kai, pemakai pertama, dan pemakai Attention: mengandung daya tarik

34 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


Interest: mengandung perhatian dan menarik perhatian konsumen, menda-
minat, Desire: memunculkan keingin- patkan reaksi, serta memisahkan pro-
an untuk mencoba atau memiliki, duk dan jasa yang diiklankan produk
Conviction: menimbulkan keyakinan lain dalam persaingan (Lee, 1999).
terhadap produk Decision menghasil- Mendukung apa dikatakan Shimp
kan kepuasan terhadap produk (2000) investasi besar-besaran dalam
Action: mengarah tindakan untuk periklanan menunjukkan bahwa ba-
membeli. nyak perusahaan yang memiliki keya-
Berdasarkan konsep AIDCDA, kinan akan efektivitas iklan. Secara
promosi periklanan harus diperlukan umum, periklanan dihargai karena
pengetahuan yang cukup tentang pola dikenal sebagai pelaksana beragam
perilaku, kebutuhan, dan segmen fungsi komunikasi yang penting bagi
pasar. Dengan menggunakan konsep perusahaan bisnis dan organisasi
tersebut diharapkan konsumen dapat lainnya, dimana fungsi-fungsi tersebut
melakukan pembelian secara berkesi- antara lain:
nambungan. 1. Memberi informasi (informing),
yakni membuat konsumen sadar
IKLAN YANG EFEKTIF akan merek-merek baru, mendidik
Pada saat sekarang, pengertian mereka tentang berbagai fitur dan
efektif sering diidentikkan dengan te- manfaat merek, serta memfasili-
pat guna. Suatu iklan dapat dikatakan tasi penciptaan citra merek yang
efektif, apabila tujuan dari periklanan positif.
tersebut dapat tercapai atau terlaksa- 2. Membujuk (persuading), yang
na. Seperti yang dikatakan Lingga berarti iklan yang efektif akan
Purnama (1991), dalam pembuatan mampu membujuk pelanggan
iklan mempunyai tujuan harus dapat untuk mencoba produk dan jasa
menginformasikan, membujuk dan yang diiklankan.
mengingatkan pembeli tentang pro- 3. Mengingatkan (reminding), di ma-
duk yang ditawarkan oleh perusahaan na iklan berfungsi untuk menjaga
melalui media iklan tersebut. Mendu- agar merek perusahaan tetap segar
kung pendapat T. Hani Handoko dalam ingatan para konsumen.
(1998) yang menyatakan bahwa ada 4. Memberi nilai tambah (adding
beberapa kriteria dalam menilai efek- value). Periklanan memberi nilai
tivitas, yaitu: Kegunaan, ketepatan tambah pada konsumen dengan
dan objektivitas, ruang lingkup, efek- mempengaruhi persepsi konsumen.
tivitas biaya, akuntabilitas, dan Mendukung pendapat Eka, dkk
ketepatan waktu. (2001) untuk bisa menciptakan iklan
Menurut pendapat beberapa pa- yang efektif, tentunya harus diawali
kar periklanan, agar sebuah kampanye dengan pemahaman program pema-
periklanan menjadi efektif, iklan ha- saran produk yang diiklankan, karena
rus mengandung gagasan besar yang iklan merupakan bagian dari kegiatan

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 35
pemasaran. Dengan mempelajari data lebih menyukai atau lebih tertarik
tentang produk, harga, distribusi, pa- pada produk yang diiklankan.
sar sasaran, serta persaingan, produ- 2. Distinctive, yaitu memiliki daya
sen dapat memprediksi masalah- tarik yang khas/berbeda dimana
masalah apa saja yang mungkin diha- iklan harus menyatakan apa yang
dapi serta bagaimana mengatasinya. membuat produk mereka lebih
Jawaban permasalahan tersebut dapat baik dari produk-produk pesaing.
membawa kepada penemuan ide be- 3. Believable, yakni dapat dipercaya.
sar (the big idea) yang akan menjadi Yang ketiga ini tidaklah mudah
dasar dalam pengembangan proses karena pada umumnya banyak
terbentuknya iklan. Lalu bagaimana konsumen yang meragukan kebe-
ide besar tersebut dapat dituangkan naran iklan.
dalam bentuk nyata suatu iklan, baik Seperti yang dikatakan Ray
di media cetak, elektronik, maupun (1996) iklan dapat juga mempenga-
media luar ruang inilah yang biasa ruhi seberapa sesuai produk yang
disebut pengembangan strategi kreatif diiklankan dapat dirasakan, kemudian
periklanan. dapat mempengaruhi sikap dan ingat-
Bermacam cara pengembangan an. Adanya keteringatan seseorang
strategi kreatif periklanan dapat dila- pada suatu produk akan menyebabkan
kukan, yang populer di antaranya ada- stabilitas minat membeli, karena seti-
lah strategi Unique Selling Proposition ap tindakannya akan didasari oleh
(USP) dengan pelopornya Rosse ingatan yang sudah ada dalam benak-
Reeves, dan strategi positioning oleh nya. Adanya informasi-informasi po-
Al Ries dan Jack Trout. Pada dasar- sitif yang baru dan menarik serta la-
nya, berbagai pengembangan strategi yak untuk diperhatikan akan semakin
periklanan tersebut diawali dari dua memperkuat keteringatan atau top of
sudut pandang, yakni apakah mene- mind (Assael 1996). Mendukung per-
kankan pada kelebihan / fitur produk nyataan di atas, Krishnan & Chakra-
(product benefit / feature) agar orang varti dalam Cobb, Walgreen et al
mudah kenal, ingat, dan dapat dibeda- (1995) menyatakan iklan akan mem-
kan dengan merek lain, atau dikem- pengaruhi kekuatan ekuitas merek
bangkan dari kebutuhan atau motivasi dan ekuitas merek yang kuat akan
yang ada dari konsumen. Untuk mela- menyebabkan konsumen menempat-
kukan pendekatan kepada konsumen kan merek tersebut dalam preferensi-
dan agar pesan mudah diterima, perlu nya serta meningkatkan probabilitas
juga digunakan daya tarik (appeals). penempatan merek dalam evoked set
Daya tarik yang digunakan dalam pe- nya (Cobb, Walgreen et al 1995). Se-
san iklan harus memiliki tiga karak- dangkan Kover, Goldberg, & James
teristik: (1995) menyatakan iklan kreatif ha-
1. Meaningful, yaitu menunjukkan nya merupakan ambisi dari para
manfaat yang membuat konsumen copywritter/art director untuk meme-

36 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


nuhi nilai artistik, tanpa memiliki maka iklan tersebut semakin efektif
pengaruh yang signifikan pada efek- dalam menyampaikan tujuannya.
tivitas dan sikap terhadap iklan. Mendukung pendapat Kotler
(2000) secara umum, dikenal ada tiga
MENGUKUR EFEKTIVITAS kriteria yang dapat digunakan untuk
IKLAN mengukur efektivitas iklan, yaitu:
Seringkali kita kesulitan menge- penjualan, pengingatan, dan per-
tahui apakah iklan kita efektif atau suasi. Efektivitas periklanan yang
tidak. Padahal, biaya iklan yang dike- berkaitan dengan penjualan dapat
luarkan sangat besar. Apalagi jika kita diketahui melalui riset tentang dampak
memasang di TVC (TV Commercial). penjualan, sedangkan efektivitas per-
Berbagai model telah diciptakan un- iklanan yang berkaitan dengan pengi-
tuk mengetahui efektivitas iklan. Mo- ngatan dan persuasi bisa diketahui me-
del adalah penyederhanaan dari se- lalui riset tentang dampak komunikasi.
suatu yang mampu mewakili sejum- Kriteria pertama adalah penju-
lah objek atau aktivitas (Mc Leod, alan. Mengaitkan iklan dengan penju-
Raymond Jr). alan akan cukup sulit dilakukan kare-
John Howard mengatakan na banyaknya faktor di luar iklan
bahwa sebuah model dapat digunakan yang berpengaruh secara signifikan
secara kualitatif maupun kuantitatif. terhadap keputusan konsumen dalam
Dalam mengukur efektivitas iklan di- aktivitas membeli. Faktor-faktor ter-
gunakan model, dengan pertimbangan sebut antara lain: fitur produk, harga,
bahwa konsumen hidup di dalam ketersediaan, dan juga reakisi pesaing.
lingkungan yang kompleks. Perilaku Makin kecil pengaruh dari faktor
konsumen pun sangat kompleks. De- tersebut atau makin terkendali faktor-
ngan menggunakan model, perilaku faktor tersebut, makin mudah diukur
konsumen dapat dijelaskan lebih seberapa kuat dampak iklan terhadap
sederhana. penjualan. Namun demikian, dengan
Menurut Lee (1999), efektivitas alat analisis yang tepat, dimungkinkan
dapat diukur dalam lingkup pencapai- untuk melihat peran parsial iklan ter-
an kepedulian, penyampaian pokok hadap penjualan suatu produk.
pikiran, keterpengaruhan sikap, pen- Kriteria kedua adalah peng-
ciptaan tanggapan emosional, serta ingatan. Kriteria ini banyak diguna-
kecenderungan pilihan pembelian. kan dalam mengukur kemampuan
Menurut Schults & Tannen-baum mengingat konsumen terhadap iklan
dalam Shimp (2000), efektivitas iklan atau bagian dari iklan. Misalnya, da-
dapat dilihat dari pengenalan merek lam suatu telaah daya ingat konsumen
(brand recognition), iklan diingat, pada satu hari setelah iklan ditayang-
serta pesan iklan dipahami. Semakin kan, para peneliti dapat menggali in-
tinggi tingkat merek dikenal, iklan formasi dari konsumen dengan meng-
diingat dan pesan iklan dipahami, ajukan pertanyaan kepada pemirsa,

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 37
“Apakah mereka menonton program PENUTUP
televisi tertentu kemarin?” Jika mere- Periklanan merupakan salah
ka menonton program tersebut, kemu- satu tahap dalam pemasaran. Tanpa
dian konsumen bisa ditanyai, “Apa- periklanan, berbagai produk tidak
kah mereka mengingat adanya iklan akan dapat mengalir ke para distri-
yang ditayangkan, dan hal apa saja butor atau penjual apalagi ke konsu-
yang mereka ingat sehubungan de- men. Iklan akan bisa bermanfaat bagi
ngan iklan yang ditayangkan?” perusahaan dalam pelaksanaan fungsi-
Kriteria ketiga, yaitu persuasi fungsi pemasaran, maka suatu per-
yang berkaitan dengan pengukuran iklanam harus fleksibel, stabil, berke-
sinambungan dan sederhana serta mu-
dampak pemahaman konsumen terha-
dah untuk dipahami. Hal ini memer-
dap suatu iklan, terhadap perubahan
lukan analisis, peramalan dan pe-
kepercayaan konsumen pada ciri atau ngembangan usaha periklanan dengan
konsekuensi produk, sikap terhadap mempertimbangkan segala sesuatu
merek atau keinginan membeli. Pen- pembuatan iklan sebagai proses yang
dekatan lain yang dapat digunakan berkesinambungan. Agar iklan tepat
adalah suatu iklan dapat menciptakan dengan sasaran yang di kehendaki
rantai akhir suatu pengetahuan produk maka pengiklan harus bisa mencipta-
sebagaimana yang diingatkan, yaitu kan iklan yang efektif dengan mem-
menemukan apakah konsumen mem- perhatikan perilaku konsumen yang
bentuk pengasosiasian yang tepat an- hendak dituju. Pengiklan harus me-
tara merek dengan pribadi konsumen. ngetahui karakterisik konsumen, ka-
Dengan demikian, jelas bahwa rena tujuan dari periklanan itu sendiri
untuk membuat iklan yang efektif untuk membujuk konsumen untuk
menjadi sangat rumit dewasa ini, melakukan pembelian suatu produk
iklan yang mampu meraih konsumen atau jasa. Selain karakteristik konsu-
menjadi semakin kompleks dan mem- men pemilihan kelompok pasar yang
buat konsumen duduk diam untuk spesifik (segmentasi) akan lebih mu-
mendengarkan pesan sebuah iklan, dah mengkomunikasikan produk me-
adalah tantangan berat bagi pemasar. lalui media periklanan. Ciri atau ka-
Diharapkan para pemasar perusahaan rakter pada sekelompok segmen pasar
dan profesional dalam agensi per- merupakan data untuk memudahkan
iklanan dapat terus menerus mencip- memasarkan produk. Dengan melaku-
kan segmen pasar akan bermanfaat
takan iklan yang efektif, iklan yang
sebagai acuan untuk melempar pro-
dapat diterima oleh konsumen dengan
duk kepada masyarakat (konsumen).
sepenuh hati, seperti yang diungkap- Di samping itu adalah pengenalan
kan oleh John Mc Neil (mantan Art terhadap kondisi pasar secara menye-
Director Ogilvy & Mather), “If you luruh, bagaimana memanfaatkan ke-
say it with a degree of sincerity and sempatan konsumen dan pemahaman
honesty and with a great love of the terhadap pengelompokan segmen
craft, it will come through”. pasar sesuai dengan produk yang akan

38 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, April 2013: 25 – 39


dipasarkan melalui periklanan. Oleh Terth Edition”, Prentice Hall
karena itu dalam merancang desain International,Inc., New Jersey.
periklanan harus memahami dan me- Kotler, Philip dan Gary Armstong,
ngenal apa yang terjadi di pasar seba- 1997. Dasar-dasar Pemasaran,
gai tempat pelemparan produk, kegi- Terj. Alexander Sindoro, Jakar-
atan iklan harus dievaluasi untuk me- ta: Prenhallindo.
ngetahui apakah jelas, mudah dipa- Kotler, Philip, 1990, Manajemen Pe-
hami, dan akurat dan tepat pada sa- masaran, Analisis, Perencanan,
sarannya. Berbagai keputusan dan dan Penganalisaan, Jakarta:
kegiatan perusahaan hanya efektif Erlangga.
bila didasarkan atas informasi yang Lee, Monle, Carla Johnson, 1999,
tepat. Periklanan juga perlu memper- Prinsip-Prinsip Pokok Periklan-
hatikan prinsip- prinsip kelengkapan an Dalam Perspektif Global,
(comprehensiveness), kepaduan Jakarta:Kencana Prenada Media
(unity) dan konsistensi. Untuk menge- Group.
tahui efektif tidaknya sebuah iklan Murray, George B and Jenkins, John
secara umum, dikenal ada tiga kriteria RG,1992, The Concept of
yang dapat digunakan untuk mengu- Effective Research in Adverti-
kur efektivitas iklan, yaitu: penjualan, sing, Journal of Advertising
pengingatan, dan persuasi. research.May-June.
Purnama, Lingga. 2001. Strategic
DAFTAR PUSTAKA Marketing Plan, Jakarta: Gra-
Djayakusuma, Tams, 1982, Periklan- media Pustaka Utama.
an. Bandung: Armico. Shimp, Terence A., 2000, Periklanan
Engel, J.F. 1995. Perilaku Konsumen, Promosi Jilid I, Jakarta: Erlang-
Edisi Keenam. Alih Bahasa ga.
Budijanto. Jakarta: Binarupa Shimp, Terence A., 2000, Promosi
Aksara. dan Periklanan, Aspek Tambah-
Eka, Rita, AR Saliman, 2001, Peri- an Komunikasi Pemasaran
klanan Yang Efektif, Jurnal Terpadu, Jakarta: Erlangga.
Ekonomi Perusahaan Vol. 8 Wansink. B & Ray.M.L, 1996, Ad-
no.2, Juli. vertising Strategies to Increase
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen. Usage Frequency, Journal of
Edisi Kedua. Yogyakarta: Ba- Marketing, Vol. 60,31-46
dan Penerbit Fakultas Ekonomi Walgreen, Cathy J Cobb, Cynthia A
UGM. Ruble, Naveen Donthu, 1995,
Hawkins, D.1998. Consumer Beha- Brand Equity, Brand Preference
vior: Building Marketing Stra- And Purchase Intent. Journal of
tegy, (7th Edition). New York: Advertising, Vol.XXIV, Num-
McGraw-Hill. ber 3, Fall.
Kotler, Philip, 2000, Marketing Ma-
nagement: Analysis, Planning,
Implementation and Control,

Peranan Segmentasi dalam Perilaku Konsumen Guna Menciptakan Iklan ... (Ambar L.) 39

Anda mungkin juga menyukai