242-Article Text-378-1-10-20170508
242-Article Text-378-1-10-20170508
Yuni Purwadi
Retno Murni Sari
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Anggaran Dinas PU
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar ditinjau dari Value For Money. Adapun
pengukuran Value For Money terdiri dari 3E (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas). Dalam
penelitian ini, pengukuran nilai ekonomi, menggunakan perbandingan realisasi biaya
dengan anggaran biaya dan melalui wawancara, nilai efisiensi menggunakan perbandingan
output dan input dari data LAKIP Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar,
sedangkan nilai efektivitas dihitung berdasarkan perbandingan nilai outcome dan output.
Adapun data yang dianalisis adalah program kegiatan pembangunan infrastruktur
jalan, jembatan dan irigasi mulai tahun 2007 sampai dengan
2012. Hasil penelitian ini dapat dikatakan ekonomis jika hasil dari perhitungannya
menunjukkan kurang dari 100%, untuk rasio efisien dapat dikatakan efisien jika hasilnya
menunjukkan nilai lebih dari 100%, sedangkan rasio efektivitas dapat dikatakan efektif
jika hasil perhitungannya menunjukkan nilai mendekati 100%. Adapun perhitungan
rasio ekonomi pada tahun anggaran 2007 sampai dengan 2012 adalah sebesar 99,45%,
97,97%, 98,29%, 98,25%, 98,64% dan 97,99%. Perhitungan rasio efisiensi pada tahun
anggaran 2007 sampai dengan 2012 masing-masing sebesar 100,55%, 102,07%,
101,74%, 101,78%, 101,38% dan 102,05%. Sedangkan untuk rasio efektivitas berdasarkan
LAKIP pada tahun anggaran 2007 sampai dengan 2012 adalah masing- masing sebesar
100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja anggaran Dinas PU Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Blitar terhadap program dan kegiatan pembangunan
infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi sudah ekonomis dan efisien, tetapi masih
belum efektif. Adapun saran yang diberikan penulis agar kinerja dinas bernilai efektif adalah
peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang ada di Dinas PU Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Blitar.
PENDAHULUAN
Sektor publik sering dinilai negatif oleh beberapa pihak, misalnya dalam
persoalan pembelanjaan anggaran sering terjadi pemborosan dana, sarang
inefisiensi, dan tidak memihak masyarakat. Seiring meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik menimbulkan gejolak
yang berakar pada ketidakpuasan. Dengan kata lain, kinerja instansi pemerintah
kini lebih banyak mendapat sorotan, karena masyarakat mulai mempertanyakan
manfaat yang mereka peroleh atas pelayanan instansi pemerintah.
Munculnya kritik keras yang ditujukan kepada organisasi-organisasi sektor
publik tersebut kemudian menimbulkan gerakan untuk melakukan reformasi
259 259
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
manajemen sektor publik. Salah satu gerakan reformasi sektor publik adalah
munculnya konsep manajemen publik modern atau lebih dikenal dengan New
260 260
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Public Management.
Tujuan New Public Management adalah menjadikan sektor publik sebagai
organisasi penyedia layanan publik yang efisien dan efektif. Konsep New public
management mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis
dalam perencanaan anggaran sektor publik, yaitu melalui anggaran berbasis
kinerja yang menekankan konsep value for money dan pengawasan atas kinerja
output. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan adanya suatu pengukuran
kinerja terhadap para penyelenggara negara yang telah menerima amanat dari
rakyat. Pengukuran kinerja tesebut akan melihat seberapa jauh kinerja yang telah
dihasilkan dalam suatu periode tertentu dibandingkan dengan yang telah
direncanakan.
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan adalah salah satu SKPD yang ada di
Pemerintah Kabupaten Blitar dengan tugas pokok dan fungsi dinas adalah
menyelenggarakan pembangunan infrastruktur di bidang jalan, jembatan dan
irigasi yang dijabarkan dalam bentuk program/ kegiatan yang ada di dinas. Untuk
melaksanakan program/ kegiatan dinas tersebut diperlukan anggaran yang
cukup besar sehingga hasil dari program/ kegiatan tersebut dapat dinikmati
masyarakat. Terwujudnya prasarana jalan, jembatan dan irigasi yang baik
merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Terciptanya
pembangunan jalan, jembatan dan irigasi sehingga dapat merata dan dinikmati
oleh masyarakat tentu harus didukung oleh peran serta pemerintah dalam
menyediakan anggaran yang memadai untuk membiayai program
pembangunan tersebut.
Namun dikhawatirkan, dengan anggaran yang disediakan untuk
pelaksanaan pembangunan tersebut belum sepenuhnya dapat memberi manfaat
yang maksimal kepada masyarakat, dikarenakan tidak efisien dalam
penggunaan dana serta terjadi pemborosan anggaran yang sia-sia, sehingga hasil
pembangunan kurang maksimal dari segi kualitas. Sekarang ini, berbagai tuntutan
masyarakat tentang pembangunan dan perbaikan jalan/ jembatan yang rusak serta
pembangunan saluran irigasi untuk petani, diharapkan mampu direalisasikan
pemerintah melalui program-program kerjanya. Maka dengan ini tugas dan
tanggung jawab yang harus dijalankan Pemerintah, dalam hal ini Dinas PU
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar semakin banyak, termasuk
kesiapan dalam menghadapi evaluasi atas kinerja yang telah dilaksanakan. Salah
satu hal yang dapat dijadikan alat untuk menilai pertanggungjawaban suatu
instansi Pemerintah adalah dengan melihat kinerja anggaran melalui perhitungan
dan analisis terhadap pencapaian target dan realisasi dari anggaran terhadap
program-program kerja dinas yang dibiayai melalui anggaran APBD, baik dari sisi
input, output, impact, dan benefit-nya.
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar adalah salah satu SKPD
di Pemerintah Kabupaten Blitar yang banyak menyerap anggaran yang cukup
besar untuk melaksanakan program-program dinas, tetapi masih belum efektif,
sehingga diperlukan adanya pengukuran kinerja anggaran untuk mengetahui
sejauh mana anggaran dari rakyat tersebut digunakan secara ekonomis, efisien dan
efektif. Selain itu pentingnya penilaian kinerja anggaran untuk mengetahui apakah
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar telah melaksanakan
261 261
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
program kerjanya dengan baik, terlebih pelaksanaan program-program yang
langsung berhubungan dengan pembangunan infrastruktur karena secara
langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh
262 262
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan program-program kerja di Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Blitar yang menelan anggaran biaya yang cukup besar, maka perlu
adanya pengukuran yang tepat mengenai penggunaan anggaran yang
bersumber dari APBD tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas, maka
rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana Pengukuran Kinerja Anggaran Dinas PU Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Blitar ditinjau dari Value For Money agar bernilai efektif ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran kinerja
anggaran pada Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar.
Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak,
diantaranya yaitu :
1. Bagi penulis
Sebagai bahan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh derajat kesarjanaan Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Kesuma Negara Blitar dan sebagai penerapan dari mata kuliah yang
pernah dipelajari sebelumnya serta untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan penulis.
2. Bagi instansi pemerintahan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar untuk mewujudkan
good governance.
3. Bagi pihak lain
Sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut dan akan menjadi input guna
menambah wawasan dan pengetahuan untuk acuan penelitian sejenis
berikutnya, khususnya dalam bidang kajian akuntansi sektor publik.
LANDASAN TEORI
Penelitian Terdahulu
Dian Annisa (2011) dengan judul “Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas
Kesehatan Kota Makasar Melalui Pendekatan Value For Money”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota
Makasar, melalui pengukuran 3E (ekonomi, efisiensi, dan efektivitas). Dalam
penelitian ini, pengukuran nilai ekonomi, menggunakan teknik wawancara, nilai
efisiensi menggunakan perbandingan output dan input dari data LAKIP Dinas
Kesehatan Kota Makassar, sedangkan nilai efektivitas dihitung berdasarkan
perbandingan nilai outcome dan output, dimana nilai outcome berisi tingkat
kepuasan masyarakat yang diperoleh dari kuesioner kepada masyarakat Kota
Makassar. Sampel pada kuesioner ini berjumlah 100, yang kemudian dilakukan
uji validitas dan reabilitas untuk mengukur keandalan data. Hasil penelitian ini
menunjukkan untuk tingkat ekonomi dan efisiensi, Dinas Kesehatan Kota Makasar
263 263
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
mampu mencapai hasil yang cukup baik. Namun, untuk tingkat efektivitasnya
masih kurang, karena didasari tingkat kepuasan masyarakat yang
264 264
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
belum maksimal.
Angel Yuanda (2007) dengan judul “Pengukuran Kinerja Organisasi Sektor
Publik Menggunakan Pendekatan Value For Money (studi kasus pada Pemerintahan
Kota Blitar). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kinerja Pemerintah
Kota Blitar jika dinilai menggunakan pendekatan Value For Money apakah kinerja
di Pemerintah Kota Blitar sudah ekonomis, efisien dan efektif. Teknik analisis
data yang digunakan untuk pengukuran kinerja keuangan Pemerintah Kota
Blitar adalah dengan menggunakan metode Value For Money yaitu dengan
menghitung rasio ekonomi, rasio efisien dan rasio efektivitas. Selain tiga
rasio diatas juga ada rasio kemandirian daerah, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan
dan DSCR, dimana rasio ini digunakan sebagai pelengkap atas metode Value For
Money. Hasil penelitian ini dapat dikatakan ekonomis jika hasil dari
perhitungannya menunjukkan kurang dari 100%, untuk rasio efisien dapat
dikatakan efisien jika hasilnya menunjukkan nilai kurang dari standar (anggaran)
pada tahun tersebut, sedangkan rasio efektivitas dapat dikatakan efektif jika hasil
perhitungannya menunjukkan nilai lebih dari 100%. Adapun perhitungan rasio
ekonomi pada tahun anggaran 2003 sampai dengan
2005 adalah sebesar 96,76%, 95,16% dan 94,62%. Perhitungan rasio efisiensi pada
tahun anggaran 2002 sampai dengan 2005 masing-masing sebesar 99%,1,01% dan
98%. Sedangkan untuk rasio efektivitas pada tahun anggaran 2003 sampai
dengan 2005 adalah sebesar 115,4%, 149,8% dan 126,9%. Berdasarkan hasil
penelitian disimpulkan bahwa hasil perhitungan rasio ekonomi menunjukkan
bahwa kinerja Pemerintah Kota Blitar dalam menghemat biaya sudah tercapai
hal ini ditunjukkan dengan semakin berkurangnya pos-pos yang tidak ekonomis
dari tahun ke tahun, selain itu hasil dari rasio ekonomi berada dibawah 100%. Hasil
perhitungan rasio efisiensi menunjukkan bahwa kinerja pemerintah kota Blitar
cukup efisien, hal ini bisa dilihat pada tahun 2005 yang mengalami penurunan dari
tahun 2004 dan ini berarti kinerja Pemkot dalam memungut pendapatan asli
daerah cukup efisien karena pada tahun 2005 tingkat pendapatan asli
daerah dalam hal ini pada pos lain-lain pendapatan yang sah menurun dari tahun
2004 sebesar Rp.12.578.790.304,00 menjadi Rp.5.763.870.602,00 pada tahun 2005.
Sedangkan hasil perhitungan rasio efektivitas menunjukkan bahwa kinerja
Pemerintah Kota Blitar dalam merealisasikan PAD sudah efektif, karena rasio
efektivitasnya menunjukkan hasil lebih dari 100%.
Penelitian yang dilakukan oleh Riswan Yudhi Fahrianta dan Viani Carolina
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasin, dalam jurnal Manajemen
dan Akuntansi volume 13, nomor 1, April 2012) dengan judul “Analisis Efisiensi
Anggaran Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas”. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis anggaran dan realisasi belanja pada SKPD Dinas Pendidikan
Kabupaten Kapuas, dengan fokus pada tingkat efisiensi anggaran belanja Dinas
Pendidikan Kabupaten Kapuas periode 2008 sd 2010, serta menganalisis
penyebab naik atau turunnya efisiensi anggaran belanja pada periode tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan dari sudut efisiensi dapat disimpulkan bahwa
Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas telah efisien dalam menggunakan dan
mengelola anggaran belanja, atau dengan kata lain tidak ada realisasi anggaran
belanja yang melebihi dari anggaran belanja yang telah ditetapkan. Ada 2 program
265 265
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas yang tingkat efisiensinya dibawah 50
% pada tahun 2010, yaitu Program Peningkatan Kapasitas
266 266
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
267 267
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
(2006:25) digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
268 268
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
269 269
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat aspek, yaitu
:
a) Perspetif finansial
270 270
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Indikator Kinerja
1. Peranan indikator kinerja dalam pengukuran kinerja
Indikator kinerja digunakan sebagai indikator pelaksanaan strategi yang telah
ditetapkan. Indikator tersebut dapat dapat berbentuk faktor-faktor
keberhasilan organisasi dan indikator kinerja kunci. Mardiasmo (2009:125)
Indikator kinerja kunci merupakan sekumpulan indikator yang dapat
dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun
nonfinansial untuk melaksanakan operasi dan kinerja unit bisnis. Indikator ini
dapat digunakan untuk mendeteksi dan memonitor capaian kinerja.
2. Peran indikator kinerja bagi pemerintah
Peran indikator kinerja bagi pemerintah menurut Mardiasmo (2009:128)
antara lain :
a. Untuk membantu memperjelas tujuan organisasi
b. Untuk mengevaluasi target akhir (final outcome) yang dihasilkan
c. Sebagai masukan untuk menentukan skema insentif manajerial
d. Memungkinkan bagi pemakai jasa layanan pemerintah untuk melakukan
pilihan
e. Untuk menunjukkan standar kinerja
f. Untuk menunjukkan efektivitas
g. Untuk membantu menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya
yang paling baik untuk mencapai target sasaran, dan
h. Untuk menunjukkan wilayah, bagian, atau proses yang masih potensial
untuk dilakukan penghematan biaya.
3. Karakteristik indikator Kinerja
Beberapa syarat indikator kinerja yang baik menurut Mahmudi (2005:161)
antara lain:
a. Konsistensi (Consistency)
b. Dapat diperbandingkan (Comparibility)
c. Jelas (Clarity)
d. Dapat dikontrol (Controllability)
e. Kontinjensi (Contingency)
f. Komprehensif (Comprehensiveness)
g. Fokus (Boundedness)
h. Relevan (Relevance)
i. Realistis (Feasibility)
4. Langkah-langkah Penyusunan Indikator Kinerja
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat indikator kinerja
menurut Mahmudi (2005:169) antara lain adalah:
a. Menuliskan tujuan atau outcome yang diharapkan dengan jelas untuk
mengembangkan indikator kinerja yang baik.
b. Mengidentifikasi dan menjelaskan keterkaitan antara outcome yang
diharapkan dengan output yang dihasilkan unit kerja.
271 271
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
c. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci telah ditentukan dan mendapat
persetujuan manajemen.
d. Menciptakan budaya organisasi yang menekankan pada budaya
272 272
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
273 273
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination and
Communication Tool).
f. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance Measurement Tool).
274 274
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
275 275
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
8. Prinsip-prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran
Prisip-prinsip pokok dalam siklus anggaran menurut Mardiasmo (2009:70)
meliputi :
276 276
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
277 277
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Ada tiga pokok bahasan indikator Value for Money seperti yang dijelaskan
menurut Mardiasmo dalam buku Akuntansi Sektor Publik (2009:131) antara lain:
278 278
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
1. Ekonomi
Merupakan perbandingan antara nilai input dengan input itu sendiri, apakah
sudah tepat guna. Pengertian ekonomi sering disebut penghematan yang
mencakup pengelolaan secara cermat dan tidak ada pemborosan. Suatu
kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau
mengurangi biaya yang tidak perlu. Dengan demikian, pada hakekatnya ada
pengertian yang serupa antara efisiensi dengan ekonomi, karena kedua- duanya
terdapat penghapusan atau penurunan biaya-biaya (cost reduction).
2. Efisiensi
Pengertian efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antar
output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan. Proses kegiatan
operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja
tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang
serendah-rendahnya.
3. Efektivitas
Pengertian efektivitas menggambarkan akibat dari dampak (outcome) dari
output program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi
output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang
ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. Suatu
organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan, atau dikatakan spending
wisely (Mahmudi, 2005:92).
279 279
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
b. Apakah biaya organisasi lebih besar dari pada biaya organisasi lain yang
sejenis yang dapat diperbandingkan.
c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara
optimal?
280 280
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Efisiensi = Output
Input
3. Pengukuran Efektivitas.
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka
organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.
Efektivitas = Outcome
Output
( Mahmudi,2005 : 92 )
4. Pengukuran outcome
Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.
Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur
hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome
mengukur kualitas output dan dampaknya terhadap masyarakat.
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional Variabel
1. Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian keberhasilan dan kegagalan
kinerja suatu organisasi dikaitkan dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan. Untuk mengetahui kinerja pemerintah akan diukur dengan
menggunakan indikator Value For Money, yang meliputi : ekonomi, efisiensi dan
efektivitas.
a. Ekonomi adalah upaya penghematan terhadap kegiatan yang
mengeluarkan biaya sehingga tidak terjadi pemborosan;
b. Efisiensi adalah penggunaan sumber daya atau dana yang serendah-
rendahnya untuk menghasilkan suatu produk atau kegiatan tertentu;
c. Efektivitas adalah hasil dari suatu kegiatan yang bisa memenuhi tujuan
yang diharapkan.
2. Anggaran adalah rencana finansial yang berisi aktivitas/ kegiatan yang
berdampak pada pelayanan masyarakat serta bagaimana cara mendapatkan
dana untuk membiayai pengeluaran dari kegiatan tersebut.
281 281
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Populasi Penelitian dan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi
282 282
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Anggaran dan LAKIP yang ada pada Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Blitar. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Laporan
Realisasi Anggaran dan LAKIP Tahun 2007 s/d 2012.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Setelah data terkumpul, selanjutnya data yang bersifat
kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran
dapat diproses dengan beberapa cara yaitu diklasifikasikan dan dianalisis.
283 283
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
284 284
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
c. Meningkatnya cakupan pelayanan Penerangan Jalan Umum dan Listrik
Perdesaan.
285 285
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Analisa Data
Adapun dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data program
dan kegiatan berupa pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan dan irigasi.
1. Pengukuran Kinerja Anggaran Menggunakan Metode Value ForMoney
Pengukuran tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas anggaran belanja Dinas PU
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar ini didasarkan pada data anggaran
dan realisasi yang dituangkan dalam laporan realisasi anggaran dan LAKIP Dinas
PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar periode tahun 2007 sampai
dengan 2012.
a. Mengukur tingkat ekonomi
Dari hasil wawancara dengan Kasubbag Penyusunan Program Dinas PU
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar yang dilakukan penulis, Dinas
PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar telah melaksanakan
program kerjanya sesuai dengan prinsip ekonomis, yaitu setiap biaya
untuk belanja program didasarkan pada standar harga satuan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, sehingga belanja program
dikatakan ekonomis karena biaya yang dikeluarkan tidak melebihi atau
dibawah standar harga satuan yang telah ditetapkan.
Nilai Ekonomi dari program-program yang dilakukan Dinas PU Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar juga dapat diukur dengan
membandingkan biaya yang dikeluarkan (input) dengan anggaran yang
telah disetujui. Hasil penelitian ini dapat dikatakan ekonomis jika hasil dari
perhitungannya menunjukkan kurang dari 100%, yang berarti bahwa
286 286
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
semakin kecil rasio, maka semakin ekonomis. Adapun formulanya sebagai
berikut :
287 287
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Tabel 1.
Pengukuran kinerja anggaran tahun 2007-2009 dengan rasio ekonomi
2007 2008 2009 Rasio ekonomi (%)
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Program
2007 2008 2009
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Program 26.817.741. 26.549.071. 26.952.731. 25.786.437. 800.000. 777.372. 99,00 95,67 97,17
pembangunan jalan 100 800 700 900 000 000
dan jembatan
Program 491.550. 487.450. 1.468.135. 1.386.369. - - 99,17 94,43 -
pembangunan 000 000 000 000
saluran drainase /
gorong-gorong
Program 491.550. 486.403. 1.457.971. 1.446.679. - - 98,95 99,23 -
pembangunan 000 950 000 900
turap/ talud/
bronjong
Program 49.828.091. 49.723.223. 42.416.220. 41.216.866. 55.973.819. 55.733.317. 99,79 97,17 99,57
rehabilitasi/pemelih 500 150 400 800 000 500
araa
n jalan dan jembatan
Program tanggap 990.810. 985.125. 1.938.856. 1.922.644. - - 99,43 99,16 -
darurat 000 500 600 200
jalan dan jembatan
Program 5.884.421. 5.788.218. 4.730.502. 4.719.883. 1.000.000. 956.476. 98,37 99,78 95,65
peningkatan 500 000 000 400 000 400
sarana dan prasarana
kebinamargaan
Program 7.531.000. 7.464.217. 7.054.991. 6.546.862. 7.701.000. 6.947.047. 99,11 92,80 90,21
Pengembangan 000 200 600 700 000 900
Wilayah Strategis
dan
Cepat Tumbuh
Program - - 17.461.330. 17.404.739. 14.918.132. 14.721.768. - 99,68 98,68
pembangunan 000 000 500 300
infrastruktur
perdesaan
Program 8.799.132. 8.793.085. 22.874.454. 22.840.359. 5.200.000. 5.074.617. 99,93 99,85 97,59
Pengembangan 500 000 000 500 000 000
dan Pengelolaan
Jaringan
Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan
lainnya
Program Penyediaan 525.000. 525.000. 4.108.070. 4.094.762. 15.715.000. 15.366.723. 100 99,68 97,78
dan 000 000 000 700 000 800
Pengelolaan Air
Baku
Program 44.790. 44.565. 19.665. 18.290. 140.000. 138.967. 99,50 93,01 99,26
Pengembangan, 000 000 000 000 000 000
Pengelolaan, dan
Konservasi Sungai,
Danau
dan Sumber Daya
Air
288 288
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Lainnya
Program 49.000. 48.800. 842.150. 834.603. 40.000. 39.425. 99,59 99,10 98,56
289 289
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Tabel 2.
Pengukuran kinerja anggaran tahun 2010-2012 dengan rasio ekonomi
2010 2011 2012 Rasio ekonomi (%)
Program Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
2010 2011 2012
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Program 779.710. 768.425. 12.675.000. 12.675.000. 17,360,00 17,231,635 98,55 100 99,26
290 290
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar
output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu
291 291
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Tabel 3.
Pengukuran kinerja anggaran tahun 2007-2009 dengan rasio efisiensi
drainase / gorong-gorong
Program pembangunan turap/ 98,95 100 99,23 100 - - 101,06 100,78 -
talud/ bronjong
Program rehabilitasi/pemeliharaan 99,79 100 97,17 100 99,57 100 100,21 102,91 100,43
jalan dan jembatan
Program tanggap darurat jalan dan 99,43 100 99,16 100 - - 100,57 100,85 -
jembatan
Program peningkatan sarana dan 98,37 100 99,78 100 95,65 100 101,66 100,22 104,55
prasarana kebinamargaan
Program Pengembangan Wilayah 99,11 100 92,80 100 90,21 100 100,90 107,76 110,85
infrastruktur perdesaan
Program Pengembangan dan 99,93 100 99,85 100 97,59 100 100,07 100,15 102,46
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya
Program Penyediaan dan 100 100 99,68 100 97,78 100 100,00 100,32 102,27
Pengelolaan Air Baku
Program Pengembangan, 99,50 100 93,01 100 99,26 100 100,50 107,52 100,74
Pengelolaan, dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
Program Pengendalian Banjir 99,59 100 99,10 100 98,56 100 100,41 100,91 101,46
Jumlah Total Belanja 99,45 100 97,97 100 98,29 100 100,55 102,07 101,74
Program
Sumber : Data diolah dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2007-2009
292 292
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Tabel 4.
Pengukuran kinerja anggaran tahun 2010-2012 dengan rasio efisiensi
2010 2011 2012 Rasio efisiensi (%)
Input Output Input Output Input Output
Program
2010 2011 2012
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Program pembangunan jalan dan 98,55 100 100 100 99,26 100 101,47 100 100,75
jembatan
Program rehabilitasi/pemeliharaan 98,98 100 98,35 100 98,01 100 101,03 101,68 102,03
jalan dan jembatan
Program tanggap darurat jalan dan 97,36 100 98,83 100 98,84 100 102,71 101,18 101,17
jembatan
Program peningkatan sarana dan 98,94 100 98,19 100 98,52 100 101,07 101,84 101,50
prasarana kebinamargaan
Program Pengembangan Wilayah 99,77 100 - - 99,64 100 100,23 - 100,36
Jumlah Total Belanja 98,25 100 98,64 100 97,00 100 101,78 101,38 102,05
Program
Sumber : Data diolah dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2010-2012
293 293
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Kabupaten Blitar dapat dikatakan efektif. Adapun perhitungannya sebagai
berikut :
Rasio efektivitas = Outcome x 100%
Output
294 294
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Pembahasan
1. Analisa Pengukuran Value for money
Dari hasil pengukuran diatas menunjukkan untuk analisis ekonomi terhadap
program dan kegiatan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
tahun 2007 sampai dengan 2012 berkisar antara 97,97 % sampai 99,45 %. Hal ini
menunjukkan bahwa Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar telah
melakukan penghematan biaya, dengan rasio ekonomi tertinggi terjadi pada tahun
2008 dan 2012 dan terendah terjadi pada tahun 2007.
Untuk analisa efisiensi terhadap program dan kegiatan Dinas PU Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Blitar tahun 2007 sampai dengan 2012 berkisar antara
100,55 % sampai 102,05 %. Hal ini menunjukkan bahwa Dinas PU Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Blitar telah efisien dalam pengelolaan anggaran.
Untuk analisa efektivitas terhadap program dan kegiatan Dinas PU Bina Marga
dan Pengairan Kabupaten Blitar tahun 2007 sampai dengan 2012 dapat tercapai
100%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Blitar telah efektif.
2. Evaluasi Kinerja Anggaran
Meskipun hasil pengukuran kinerja anggaran Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Blitar sudah ekonomis dan efisien, tetapi belum bisa dikatakan efektif.
Hal ini disebabkan karena kualitas pekerjaan pembangunan infrastruktur masih
belum bisa maksimal. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Inspektorat Kabupaten Blitar dan Tim Audit BPK RI terhadap hasil pekerjaan di
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar yang dilaksanakan setiap
akhir pekerjaan setiap tahunnya, ternyata masih ditemukan beberapa pekerjaan
yang mutunya kurang dari standar. Akibat dari rendahnya kualitas pekerjaan
295 295
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
tersebut tentu akan sangat berdampak pada hasil pembangunan infrastruktur yang
tentunya langsung dapat dirasakan masyarakat.
296 296
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Seperti berkurangnya masa manfaat dan cepat rusaknya hasil pembangunan, baik
jalan, jembatan dan irigasi. Adapun yang menjadi penyebab dari rendahnya
kualitas pekerjaan tersebut diantaranya adalah :
a. Pihak rekanan/ CV sebagai pelaksana pekerjaan mengabaikan atau tidak
memperhatikan standar mutu pekerjaan demi mengejar keuntungan,
diantaranya pemakaian bahan material yang murah dan rendahkualitas.
b. Pihak rekanan/ CV tidak memperhatikan batas waktu kontrak pekerjaan,
sehingga ketika waktu kontrak akan berakhir mereka buru-buru akan
mengerjakan. Hal ini disebabkan pihak rekanan/ CV mengerjakan lebih dari
satu paket pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Akibatnya kualitas
pekerjaan kurang maksimal.
c. PNS yang bertugas sebagai pengawas pekerjaan telalu overload terhadap
jumlah paket pekerjaan yang diawasi, akibatnya pengawasan kurang
maksimal. Hal ini disebabkan karena minimnya jumlah PNS yang bertugas
sebagai pengawas yang mengawasi proyek pembangunan di lapangan.
d. PNS yang bertugas sebagai pengawas ada yang masih minim pengalaman,
sehingga hasil pengawasan kurang maksimal.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka langkah perbaikan yang perlu
dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar untuk
meningkatkan kualitas output dari setiap pekerjaannya adalah :
a. Pengadaan program pendidikan dan pelatihan bagi PNS untuk meningkatkan
kualitas SDMnya sesuai tugas pokok dan fungsinya;
b. Pembekalan kepada pengawas lapangan mengenai tugas dan tanggung jawab
selaku pengawas lapangan;
c. Penambahan jumlah pengawas lapangan sehingga tugas pengawasan proyek
pembangunan bisa maksimal;
d. Pelaksanaan pengawasan yang maksimal terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh rekanan/ CV agar memperhatikan mutu pekerjaan;
e. Pemberian sanksi/ denda kepada rekanan/ CV yang tidak melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan standar mutu;
f. Melaksanakan koordinasi dan evaluasi secara berkala mulai tingkat pengawas
lapangan dan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) mengenai
perkembangan pekerjaan di lapangan.
Dengan menerapkan kebijakan tersebut diatas diharapkan kinerja Dinas PU
Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar di masa yang akan datang bisa
menjadi lebih efektif, sehingga masyarakat dapat merasakan langsung dampak
dari pembangunan dari pemerintah.
297 297
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
2. Hasil pengukuran nilai ekonomi pada program dan kegiatan Dinas PU Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar tahun 2007 sampai dengan 2012 adalah
298 298
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
99,45%, 97,97%, 98,29%, 98,25%, 98,64% dan 97,99%. Rasio ekonomi tertinggi
terjadi pada tahun 2008 dan 2012 dan rasio ekonomi terendah terjadi pada
tahun 2007.
3. Hasil pengukuran nilai efisiensi pada program dan kegiatan Dinas PU Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar tahun 2007 sampai dengan 2012 adalah
100,55%, 102,07%, 101,74%, 101,78%, 101,38% dan 102,05%. Hal ini
menunjukkan bahwa Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar telah
efisien dalam pengelolaan anggaran.
4. Nilai efektivitas berdasarkan LAKIP tercapai 100%. Nilai ini berasal dari nilai
outcome setiap program dan kegiatan yang tercapai 100%. Namun menurut
penulis kinerja Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
terhadap program dan kegiatan masih belum efektif, Hal ini disebabkan karena
kualitas pekerjaan pembangunan infrastruktur masih belum bisa maksimal.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Hendaknya Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar lebih
memperhatikan value for money dalam merealisasikan program dan kegiatannya,
yaitu lebih ekonomis dalam penggunaan dana, serta efisien dan efektif dalam
pengelolaananggaran.
2. Adapun langkah perbaikan yang perlu dilakukan agar kinerja dinas bernilai
efektif adalah sebagai berikut :
a. Hendaknya Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar selalu
meningkatkan kualitas SDM dengan mengikutkan program pelatihan dan
pendidikan bagi PNS sesuai tugas pokok dan fungsinya.
b. Hendaknya Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar
mengusulkan penambahan jumlah personil sesuai dengan kebutuhan,
sehingga terjadi keseimbangan dalam pembagian tugas dan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar
Melalui Pendekatan Value For Money. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanudin Makassar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bastian, Indra.2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Efferin, Sujoko, dkk. 2004. Metode Penelitian untuk Akuntansi. Edisi Pertama.
Malang: Bayumedia Publishing.
Fahrianta, Riswan Yudhi dan Carolina, Viani. 2012. Analisis Efisiensi Anggaran
Belanja Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Banjarmasin. volume 13, nomor 1, April 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas PU Bina Marga dan
Pengairan Kabupaten Blitar.
299 299
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
Laporan Realisasi Anggaran Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Blitar.
300 300
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) ISSN: 2407-2680
Vol. 2, No. 2 (2015)
301 301