Anda di halaman 1dari 1

AUDIT LINGKUNGAN HIDUP

 Audit lingkungan hidup diatur dalam UU No. 32/2009 pasal 48-52


 Audit lingkungan dapat bersifat sukarela tetapi juga dapat bersifat wajib
 Audit lingkungan hidup wajib dilaksanakan untuk:
a. Usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan
hidup; dan/atau
b. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
 Audit lingkungan hidup untuk kegiatan yang berisiko tinggi dilakukan secara
berkala
 Penjelasan Pasal 49 UU No. 32/2009 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
“usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi” adalah usaha dan/atau
kegiatan yang jika terjadi kecelakaan dan/atau keadaan darurat menimbulkan
dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup
seperti petrokimia, kilang minyak dan gas bumi, serta pembangkit listrik tenaga
nuklir.
 Dokumen audit lingkungan hidup memuat:
a. Informasi yang meliputi tujuan dan proses pelaksanaan audit;
b. Temuan audit;
c. Kesimpulan audit; dan
d. Data dan informasi pendukung
 Bila penanggung jawab kegiatan tidak melaksanakann audit lingkungan hidup,
Menteri yang membidangi lingkungan hidup dapat menugaskan pihak ketiga yang
independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup dengan biaya yang
ditanggung oleh penanggung jawab kegiatan
 Audit lingkungan hidup dilaksanakan oleh auditor lingkungan hidup yang telah
memiliki sertifikat kompetensi auditor lingkungan hidup
 Peraturan pelaksana audit lingkungan hidup adalah Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 03 tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup
 Dalam PerMenLH No. 03 tahun 2013 tidak secara jelas dinatur mengenai ruang
lingkup dari audit lingkungan hidup
 Audit lingkungan hidup melakukan penilaian terhadap apakah berbagai prinsip,
rencana, upaya pencegahan risiko lingkungan hidup, dan pertanggungjawaban
sudah diterapkan dalam tata laksana (manajemen) penanggung jawab kegiatan
dalam menjalankan kegiatannya

Anda mungkin juga menyukai