Anda di halaman 1dari 3

Dalam mengambil keputusan dibutuhkan beberapa langkah agar perusahaan dapat mencapai tujuan

yang ingin dicapai meski dengan resiko yang sebesar apapun akan selalu ada peluang dibalik sebuah
masalah yang dihadapi. Untuk itu harus diketahui beberapa cara sebagai berikut.

5 Langkah Untuk Mengambil Keputusan Bisnis

Dalam berbisnis anda akan selalu dihadapkan pada beberapa pilihan yang sulit. Meski begitu, anda tetap
dituntut untuk selalu menghasilkan keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat.

1. Mengidentifikasi Masalah

Hal paling penting sebelum melakukan pengambilan keputusan adalah mengidentifikasi permasalahan
dalam bisnis anda yang butuh diselesaikan/ diputuskan penyelesaiannya.

Jika anda salah dalam mengidentifikasi masalah, bukan tidak mungkin jika keputusan yang anda ambil
nantinya tidak menjawab permasalahan yang anda miliki.

Dalam pengambilan keputusan, penting sekali bagi kita untuk mengidentifikasi akar masalah (root/core
problem). Bukan hanya sekedar dampak langsung dari akar masalah.

Sebagai contoh, jika terdapat masalah dalam bisnis anda berupa menurunnya tingkat penjualan. Perlu
diketahui bahwa menurunnya tingkat penjualan bukan merupakan akar masalah, melainkan hanya
dampak langsung dari akar masalah.

Setelah melalui proses identifikasi, ternyata anda menemukan bahwa menurunnya penjualan
disebabkan oleh perubahan tren/selera masyarakat di Indonesia. Nah, hal inilah yang menjadi akar
masalah dari usaha anda.

Dari situ, anda baru bisa melaksanakan langkah pengambilan keputusan yang kedua untuk dapat segera
menyelesaikan permasalahan usaha anda.

Beberapa metode sistematis juga bisa anda lakukan untuk membantu anda mengidentifikasi masalah,
diantaranya adalah metode tulang ikan (fishbone) dan metode akar penyebab (root cause).

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah anda yakin bahwa anda telah menemukan akar permasalahan, anda bisa mulai mengumpulkan
informasi-informasi yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu anda dalam proses
pengambilan keputusan.

Perlu diketahui bahwa dalam mengumpulkan informasi, anda tidak boleh setengah-setengah. Artinya,
setiap informasi yang anda kumpulkan harus bisa dielaborasi secara lebih mendalam agar anda
mendapatkan informasi yang sangat detil.
Hal ini dapat mencegah anda untuk mengambil keputusan yang salah dikarenakan data/informasi
sebagai acuan pengambilan keputusan tidak lengkap.

Sebagai contoh, pada saat penjualan usaha anda menurun karena adanya perubahan tren, anda bisa
mulai mencari informasi-informasi untuk menyelesaikan masalah bisnis anda.

Diantara informasi yang bisa anda cari misalnya memperdetil lagi mengapa tren dan selera masyarakat
Indonesia berubah, ke arah mana perubahannya, apa yang disarankan oleh para ahli dalam menghadapi
kondisi seperti ini.

Selain itu, anda juga bisa berdiskusi dengan partner atau karyawan dalam bisnis anda. Diskusi untuk
pengumpulan informasi baiknya dilakukan dengan cara brainstorming, dimana semua anggota diskusi
bebas memberikan ide dan gagasan tanpa disanggah secara langsung oleh anggota yang lain.

Dengan menggunakan brainstorming, harapannya anda akan menampung lebih banyak informasi
sebagai bahan anda untuk mengambil keputusan.

3. Membuat Prediksi Untuk Masa Depan

Setelah anda berhasil mengambil informasi-informasi yang relevan untuk membantu anda mengambil
keputusan, sekarang tugas anda adalah membuat prediksi untuk masa depan. Hal ini karena prediksi
yang anda buat, bisa jadi membuat pengambilan keputusan yang anda buat jadi berbeda.

Contohnya, jika anda memprediksi bahwa perubahan selera masyarakat yang terjadi akan berlaku
selamanya/dalam jangka waktu yang panjang, maka anda bisa mulai memikirkan untuk mengubah
produk usaha anda/memodifikasinya agar sesuai dengan selera masyarakat.

Namun, jika anda memprediksi bahwa perubahan selera masyarakat tersebut hanya berlaku
sementara/musiman, maka mungkin saja anda akan memutuskan untuk efisiensi biaya demi
mempertahankan usaha di musim paceklik dan berharap kembali bangkit jika selera masyarakat sudah
kembali seperti semula.

4. Mengambil Keputusan dari Beberapa Alternatif

Nah, jika anda telah melakukan ketiga langkah sebelumnya dengan baik maka anda sudah siap untuk
mengambil keputusan.

Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya anda membuat list pilihan-pilihan yang akan anda ambil.

Hal ini penting karena jika anda hanya punya satu pilihan, itu artinya tidak ada pilihan lain yang bisa
dibandingkan dan bisa jadi pilihan yang anda putuskan bukanlah yang terbaik.
Buatlah tabel keuntungan dan kerugian dari mengambil masing-masing pilihan. Lalu bandingkan dan
analisis dengan seksama agar pilihan yang anda pilih nantinya benar-benar yang memiliki
manfaat/keuntungan paling banyak.

5. Mengimplementasikan Keputusan, Evaluasi, dan Belajar

Banyak orang berpikir bahwa puncak dari proses pengambilan keputusan adalah lahirnya keputusan itu
sendiri. Nyatanya tidak, setelah pengambilan keputusan dilakukan maka anda masih memiliki beberapa
PR lagi, yang terdekat adalah implementasi keputusan anda.

Ya, keputusan yang diambil tidak akan ada gunanya jika tidak diimplementasikan. Itu sebabnya, anda
harus memikirkan strategi jitu agar implementasi yang dilakukan berjalan efektif dan efisien.

Setelah implementasi keputusan dilakukan, anda harus mengevaluasinya secara berkala. Hal ini
dilakukan untuk mengukur sejauh apa efektifitas dari keputusan yang telah anda ambil. Jika ternyata
tidak efektif, bukan tidak mungkin anda harus memikirkan alternatif penyelesaian masalah yang lain.

Setelah dievaluasi dan melakukan tindak lanjut atas evaluasi tersebut, hal terakhir yang harus anda
mengerti adalah bahwa apapun hasil dari pengambilan keputusan yang anda ambil, anda akan selalu
mendapatkan keuntungan darinya: pelajaran berharga.

Hasil dari pengambilan keputusan yang anda ambil harus anda sematkan dalam memori anda dan
dijadikan tambahan informasi untuk pengambilan keputusan bisnis di masa depan. Dengan begitu, anda
akan semakin canggih dalam mengambil keputusan dan itu sangat menguntungkan bagi bisnis anda.

Contoh Studi Kasus Dari Perusahaan Yang di Observasi

Kedua-duanya baik dari segi masalah dan peluang Perusahaan mengalami misalnya ketika masalah ayam
tiba-tiba harganya turun otomatis yang awalnya harga beli ayam itu mahal kemudian dijual harga mahal
lagi maka ayam itu tidak akan laku. Jadi perusahaan harus bisa ngambil keputusan rugi karena mau
bagaimana lagi misalkan jika tidak di jual pasti ayam butuh diberi pakan dan minum sehingga makin
banyak pengeluaran. Maka lebih meminimalisasi kerugian itu dengan yang seharusnya harganya 25.000
kemudian tiba-tiba harga ayamnya turun menjadi 20.000 bagi perusahaan tidak masalah daripada
perusahaan tetap ingin naik harganya tapi perusahaan juga harus mengeluarkan biaya yang lebih buat
membeli pakan ayam dan lainnya. Peluangnya perusahaan mengambil keputusan dimana perusahaan
hanya akan mendapat kerugian yang seminimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai