Disusun Oleh
Laksita Dinnya P. 22010118220047
Mila Hapsari Dwi U. 22010118220195
Darali Nova Kireina M.
Muhammad RiZky C. 22010118220178
Adinda Luthfia K. 2201011822012
Nahla 22010118220045
Pembimbing
dr. Dwi Lestari Partiningrum, Sp.PD, K-GH, M.Si.Med
2019
Efek Jangka Panjang dari Sindrom Nefrotik Steroid
Resisten pada Anak
Abstrak
HASIL
Secara keseluruhan, 906 periode terapi individual tercatat pada 612 pasien
selama tahun pertama dari onset penyakit; 380 pasien diterapi dengan satu obat
imunosupresif, 173 pasien diterapi dengan dua obat imunosupresif yang berbeda,
dan 59 pasien diterapi dengan tiga atau lebih obat imunosupresif yang berbeda.
Hasil terapi dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Secara keseluruhan, remisi
proteinuria lengkap diamati dengan 18,5% terapi dan pada 24,5% pasien. Tingkat
tertinggi dari remisi lengkap dan parsial dicapai dengan inhibitor kalsineurin
(CNI)–seusai protokol, sedangkan steroid intravena, siklofosfamid (CPH), dan
mikofenolat mofetil (MMF) menunjukkan hasil kurang efektif pada > 80% pasien.
Diantara 502 pasien dengan penyakit sporadik tanpa diagnosis genetik,
139 (27,3%) mencapai remisi lengkap, dan 87 (17,3%) lainnya mencapai remisi
parsial. Tingkat respon yang serupa diamati di antara 36 pasien dengan penyakit
turunan tetapi tanpa diagnosis genetik yang pasti, dengan 11 (31%) pasien
mencapai remisi lengkap dan enam (17%) pasien mencapai remisi parsial. Pada
subkelompok pasien dengan penyakit turunan yang tidak dapat dijelaskan secara
genetik, tidak ada satupun dari 17 anak dengan respons IIS tetapi empat dari 19
anak IIS yang tidak responsif berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir
(ESRD). Satu dari tiga penerima transplantasi ginjal mengalami proteinuria pasca
transplantasi rekuren.
Diantara 74 anak yang tercatat dengan diagnosis genetik, remisi lengkap
transien tercatat pada dua (2,7%) anak, dan remisi parsial tercatat pada delapan
(11%) anak. Informasi genetik terperinci dapat dilihat pada Tabel Tambahan 2.
Satu pasien dengan mutasi WT1 mencapai remisi lengkap dengan siklosporin A
(CsA) dan metil prednisolon intravena selama 2 minggu diikuti dengan
proteinuria subnefrotik ringan. Keadaan remisi parsial dipertahankan selama 11
tahun. Pada follow-up terakhir, 12 tahun setelah onset penyakit, pasien tersebut
masih mengalami CKD stadium 2. Pasien lainnya, senyawa heterozigot dalam
NPHS2, juga menunjukkan remisi lengkap transien selama 4-6 minggu sebelum
tercatat relaps. Pasien tersebut berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir
dalam waktu 4 tahun. Remisi parsial dengan penurunan proteinuria menjadi
proteinuria non nefrotik diamati pada delapan pasin dengan penyakit genetik
selagi mendapatkan terapi siklosporin A dan empat pasien mendapatkan terapi
siklosporin A digabung dengan antagonis RAAS. Lima dari delapan pasien
merupakan nefrotik, dan empat pasien merupakan CKD stadium 3-5 pada
observasi terakhir.
PEMBAHASAN
Analisis integratif ini dari kohort global terbesar dari SRNS pediatrik
memberikan bukti tegas untuk efek prognostik independen dari penegakkan
diagnosis genetik, temuan histopatologis pada awal penyakit, dan respons awal
proteinuria terhadap terapi IIS.
Secara keseluruhan rata-rata tingkat kelangsungan hidup bebas ESRDS
dalam kohort pasien anak yang tidak dipilih dengan SRNS primer adalah 74%
pada 5 tahun dan 48% pada 15 tahun setelah diagnosis, juga sejalan dengan
penelitian kohort sebelumnya yang melaporkan 65% -92% kelangsungan hidup
ginjal pada 5 tahun dan 34% –76% pada 15 tahun. Kami menggunakan informasi
luas yang dikumpulkan di PodoNet Registry untuk menggambarkan faktor-faktor
kunci yang membantu memprediksi hasil ginjal jangka panjang.
Tabel 1. Karakteristik pasien dengan respon terhadap terapi imunosupresif,
kejadian keluarga, dan temuan genetik
Tabel 2. Respon terhadap episode terapi IIS selama tahun pertama setelah
terdiagnosis pada 612 pasien dengan SRNS
Untuk analisis pasien dengan SSP, pasien dengan usia orang dewasa, dan
pasien tanpa informasi hasil klinis dikeluarkan. Oleh karena itu, dari 1.840 pasien
yang terdaftar di PodoNet, dengan beberapa alasan anggota keluarga terdaftar,
satu anggota keluarga perwakilan dipilih secara acak dan dimasukkan ke dalam
analisis. Pasien yang dimasukkan dirawat di 62 pusat di 21 negara. Pada 612
pasien, informasi yang memadai dapat diberikan untuk menilai respons terhadap
strategi pengobatan imunosupresif yang berbeda dalam 12 bulan setelah onset
penyakit (Gambar 1, Tabel 1).
Tabel 3. Faktor risiko ESRD menurut analasis regresi Cox yang belum
disesuaikan, sebuah model yang menyesuaikan untuk penyakit herediter, dan
model multivariate.
Analisis Statistik
Pada jurnal ini, data disajikan sebagai median (rentang interkuartil) atau
persentase relatif terhadap semua pasien dengan informasi yang tersedia mengenai
item yan menarik. Analisis Kaplan-Meier dan uji log-rank digunakan untuk
menganalisis waktu ESRD menurut respon IIS, penyakit herediter dan diagnosis
histopatologi. Batas kepercayaan untuk proporsi tanpa ESRD adalah berdasarkan
perkiraan estimasi normal log-log-transformed.
4. Cattran DC, Rao P: Long-term outcome in children and adults with classic
focal segmental glomerulosclerosis. Am J Kidney Dis 32: 72–79, 1998
5. Gipson DS, Chin H, Presler TP, Jennette C, Ferris ME, Massengill S, Gibson
K, Thomas DB: Differential risk of remission and ESRD in childhood FSGS.
Pediatr Nephrol 21: 344–349, 2006
6. Paik KH, Lee BH, Cho HY, Kang HG, Ha IS, Cheong HI, Jin DK, Moon KC,
Choi Y: Primary focal segmental glomerular sclerosis in children: Clinical course
and prognosis. Pediatr Nephrol 22: 389–395, 2007
7. Abrantes MM, Cardoso LS, Lima EM, Penido Silva JM, Diniz JS, Bambirra
EA,Oliveira EA: Predictive factors of chronic kidneydisease in primary focal
segmental glomerulosclerosis. Pediatr Nephrol 21: 1003–1012, 2006
8. Abeyagunawardena AS, Sebire NJ, Risdon RA, Dillon MJ, Rees L, Van’t Hoff
W, Kumarasiri PV, Trompeter RS: Predictors of long-term outcome of children
with idiopathic focal segmental glomerulosclerosis. Pediatric Nephrol 22: 215–
221, 2007
14. Cattran DC, Appel GB, Hebert LA, Hunsicker LG, Pohl MA, Hoy WE,
Maxwell DR, Kunis CL; North America Nephrotic Syndrome Study Group: A
randomized trial of cyclosporine in patients with steroid-resistant focal segmental
glomerulosclerosis. Kidney Int 56: 2220–2226, 1999
24. Hodson EM, Willis NS, Craig JC: Interventions for idiopathic steroidresistant
nephrotic syndrome in children. Cochrane Database Syst Rev 11: CD003594,
2010
32. Ruf RG, Lichtenberger A, Karle SM, Haas JP, Anacleto FE, SchultheissM,
Zalewski I, Imm A, Ruf EM, Mucha B, Bagga A, Neuhaus T, Fuchshuber A,
Bakkaloglu A, Hildebrandt F; Arbeitsgemeinschaft Für Pädiatrische Nephrologie
Study Group: Patients with mutations in NPHS2 (podocin) do not respond to
standard steroid treatment of nephrotic syndrome. J Am Soc Nephrol 15: 722–
732, 2004
41. Rubin D: Multiple Imputation for Nonresponse Surveys, New York, John
Wiley & Sons, Inc., 1987