Anda di halaman 1dari 1

Teori Kontruktivisme dan Penerapannya dalam pembelajaran

Konstruktivistik memiliki konsep bahwa belajar merupakan proses aktif pelajar

mengkostruksi arti baik dalam bentuk teks, dialog, pengalaman fisis, ataupun bentuk lain.

Belajar adalah kegiatan aktif bagi pelajar, hanya dengan keaktifannya ia bisa mengolah cara

berpikir, bertanya secara aktif, dan mencerna informasi yang diterima dengan kritis. Oleh

karena itu, kegiatan aktif dalam proses belajar perlu untuk ditekankan. Ini merupakan proses

penyesuaian konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada dalam pikiran

mereka.

Penerapan Teori Belajar Konstruktivistik dalam Pembelajaran

Penerapan teori belajar konstruktivistik meliputi 4 tahapan,

1. Apersepsi. Pelajar didorong untuk mengemukakan pengetahuan awal tentang konsep yang

akan dibahas. Pelajar diberi kesempatan untuk mengilustrasikan pemahamannya tentang suatu

konsep.

2. Eksplorasi. Pelajar diberi kesempatan untuk menyelidiki kegiatan dan menemukan konsep

melalui pengumpulan data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang oleh pendidik kemudian

didiskusikan secara berkelompok.

3. Diskusi dan penjelasan konsep. Pelajar menyampaikan penjelasan dan solusi berdasarkan hasil

observasi yang telah ditentukan oleh guru.

4. Pengembangan dan aplikasi. Guru berusaha menciptakan suasana belajar yang memungkinkan

pelajar dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya baik melalui kegiatan ataupun

pemunculan dan pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai