Anda di halaman 1dari 65

1

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


Kunjungan Pertama
Tanggal 19 Maret 2019 jam 09:00 WIB

Tempat : Poli KIA Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok


Pengkaji : Restu Elvera
No. Rekam Medis : R03.62893.18

Identitas

Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. A

Umur : 33 tahun Umur : 37 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Jl. Enggano Lorong W barat 32 RT 07/ 15

Data Subjektif

Alasan Datang

Melakukan kunjungan ulang untuk pemeriksaan kehamilan rutin

Riwayat Haid

HPHT tanggal 10 Juli 2018, lamanya 4 hari, banyaknya 3-4 kali ganti pembalut /
hari. Haid sebelumnya tanggal 12 Juni 2018, lamanya 4 hari, siklus haid 28 hari,
taksiran persalinan tanggal 16 april 2019.

Riwayat Kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu


2

Anak I. Lahir tahun 2007, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh dukun, tidak
ada penyulit, jenis kelamin perempuan, BB 3000gr, PB -, keadaan sehat, nifas
baik.

Anak II. Lahir tahun 2011, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh dukun, tidak
ada penyulit, jenis kelamin perempuan, BB 2900gr, PB-, keadaan sehat, nifas
baik.

Riwayat Penyakit yang diderita

Tidak ada penyakit yang sedang di derita, tidak ada penyakit keturunan seperti

jantung, asma, liver, DM, hipertensi dan tidak ada penyakit menular seperti

HIV/ AIDS, hepatitis, TBC, Sifilis, begitupun juga keluarganya. Ibu tidak

pernah operasi, dan tidak memiliki alergi obat ataupun makanan.

Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan selama 2

tahun dan tidak menggunakan kontrasepsi apapun.

Riwayat dan Kebiasaan Sehari-hari

 Pola nutrisi

Ibu sehari hari makan tiga kali sehari dengan porsi sedang, jenis

makanan adalah sayur, lauk-pauk, buah terkadang tidak terdapat

pantangan. Frekuensi minum sehari 5-8gelas air putih dan tidak

merokok serta tidak mengkonsumsi alcohol

 Pesonal hygiene
3

Ibu mandi dua kali sehari mengganti pakaian dua kali sehari mengganti

pakaian dalam tiga kali sehari dalam satu hari gosok gigi dua kali sehari

dan keramas 2 hari sekali.

 Pola eliminasi

Saat hamil pada trimester III ini BAB ibu lancar satu kali sehari

konsistensi lunak dan pada BAK frekuensinya meningkat, yaitu 5-8 kali

dalam sehari.

 Pola istirahat

Ibu tidur malam kurang lebih 6-7 jam/ hari dan tidur siang kadang 1-2

jam tidak ada keluhan pola tidur. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah

sendiri seperti menyapu, mengepel, mencuci baju dan membereskan

rumah.

Kondisi psikososial

 Perkawinan

Ini merupakan perkawinan pertama bagi ibu dan pernikahan kedua bagi

suami, usia pertama kali ibu menikah 25 tahun dan suami 25 tahun,

lamanya menikah 11 tahun.

 Pandangan atau persepsi tentang kehamilan ini :

Kehamilan ini direncanakan dan keluarga mendukung terhadap kehamilan

ini. Tidak ada kepercayaan yang merugikan untuk kehamilan ini. .

Riwayat Kehamilan Ini

 Trimester I
4

Kunjungan pertama kali pada usia kehamilan 12 minggu di Puskesmas

kecamatan Tanjung Priok. Pada trimester I pemeriksaan dilakukan

sebanyak 1 kali, saat usia kehamilan 12 minggu pemeriksaan dilakukan

oleh bidan dan ibu tidak mengalami keluhan. diberikan terapi tablet fe

1x1, vitamin B complex , dan kalsium untuk perkembangan otak janin dan

agar ibu tidak mengalami anemia.

 Trimester II

Ibu melakukann kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 kali yaitu

pada usia kehamilan 16 minggu, 22 minggu dan 25 minggu. pemeriksaan

kehamilan oleh bidan dan ibu tidak terdapat keluhan terapi yang diberikan

adalah tablet Fe sebagai penambah darah dikonsumsi sehari satu kali pada

malam hari. Vitamin c dan kalk sebagai vitamin untuk pertumbuhan tulang

janin diminum 1 kali sehari..

 Trimester III

Kunjungan pada trimester III dilakukan sebanyak 4 kali, Kunjungan ke

empat pada trimester III yaitu tanggal 19 Maret 2019 di Puskesmas

Kecamatan Tanjung Priok, pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh

mahasiswa dan didampingi oleh bidan, ibu tidak ada keluhan. dilakukan

imunisasi TT I pada saat usia kehamilan 31 minggu pada tanggal 18

februari 2019 dan melakukan imunisasi TT II pada saat usia kehamilan 35

tanggal 19 maret 2019. terapi yang diberikan ialah Fe sebagai penambah

darah dikonsumsi sehari satu kali pada malam hari. Vitamin c dan kalk

sebagai vitamin untuk pertumbuhan tulang janin diminum 1 kali sehari.


5

P4K

1. Persiapan tempat bersalin : Puskesmas

2. Penolong persalinan : penolong persalinan

3. Biaya : JKN

4. Donor darah : Kamilah ( kakak kandung)

5. Kegawadaruratan dan rujukan : transportasi yang digunakan untuk

rujukan adalah motor.

DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan Umum

keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil,

tinggi badan 159 cm, berat badan sebelum hamil 52 kg, berat badan saat ini 61

kg, lila 25 cm TD: 130/80 mmHg, nadi: 78 x/menit, pernapasan 20 x/menit,

suhu 36,6 oC.

Pemeriksaan fisik

Rambut bersih tidak rontok dan tidak ada ketombe, muka tidak ada oedema,

mata konjungtiva tidak anemis kanan/kiri dan sklera tidak ikterik, hidung bersih

tidak ada sekret kanan/kiri, tidak ada polip kanan/kiri, telinga bersih tidak ada

pengeluaran kanan/kiri, mulut bersih tidak ada sariawan tidak ada caries, leher

tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dada simetris tidak, payudara bentuk

simetris, puting susu menonjol, pengeluaran belum ada, tidak ada nyeri
6

tekanan, tidak ada benjolan, areola bersih dan hiperpigmentasi, pembesaran

abdomen sesuai usia kehamilan , tidak ada bekas luka operasi, tidak terdapat

nyeri pinggang, ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem, tidak varises,

refleks patella positif.

Pemeriksaan obstetrik

TFU 30 cm, difundus teraba bokong, disebelah kanan perut ibu terapa

punggung dan disebelah kiri teraba ekstremitas bagian terendah teraba kepala

dan belum masuk PAP. DJJ (+) frekuensi 144 x/menit teratur, puntum

maksimum terdengar di 1 tempat di kanan bawah pusat ibu. TBJ = (30-13) x

155 = 2635 gram

Pemeriksaan penunjang

1) Laboratorium

Tanggal 05 Oktober 2019

a. Darah :

 Hemoglobin : 12,7 gr/dl

 Leukosit : 11.000 x103 mm3

 Trombosit : 297.000 x 103 mm3

 Hematokrit : 36 %

 Eritrosit : 4,10 jt/ mm3

 Golongan darah : B rhesus (+)

 Gula darah sewaktu : 86 Mg/dl


7

 HIV : Non Reaktif

 Sifilis : Non Reaktif

 HbsAg : Non Reaktif

b. Urine :

 reduksi : negatif

 protein : negatif

2) USG

Ibu belum melakukan pemeriksaan USG

Analisa
Diagnosa Kebidanan

Ibu : G3P2A0 hamil 35 minggu

Janin : Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Kepala

Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin dalam

keadaan baik. Ibu mengerti

2. Melakukan informed consent untuk meminta persetujuan ibu dan suami untuk

dijadikan pasien studi kasus dan akan didampingi selama kehamilan, persalinan

dan nifas. Ibu bersedia menjadi pasien.

3. Memberitahu dan menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti

keluar lendir darah, mulas yang semakin sering dan teratur. Dan meminta ibu

untuk datang ke tenaga kesehatan bila mengalami hal-hal tersebut. Ibu mengerti
8

dan telah mengetahuinya dan mengatakan akan datang ketenaga kesehatan jika

mengalami hal tersebut.

4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3 seperti demam tinggi,

keluar perdarahan hebat, pusing kepala hebat, penglihatan kabur,berkurangnya

gerakan janin, bengkak diwajah dan seluruh tubuh, dan keluar air-air yang tidak

bisa ditahan . jika terjadi hal demikian segera datang ke fasilitas kesehatan Ibu

mengerti dan akan segera mendatangi fasilitas kesehatan jika merasakan tanda

bahaya kehamilan trimester 3.

5. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi seimbang terutama

makanan yang banyak mengandung zat besi seperti makanan ati ampel,

ikan, dan bayam. Ibu mengerti dan akan mengikuti saran yang dikatakan

bidan.

6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu untuk tidak

terlalu lelah dalam melakukan pekerjaan rumah. Ibu mengatakan akan menjaga

pola istirahatnya dan akan beristirahat jika sudah terasa lelah saat melakukan

pekerjaan rumahnya.

7. Memberitahu ibu untuk mulai mempersiapkan kebutuhan persalinan seperti baju

ibu dan bayi, perlengkapan mandi ibu dan bayi. Ibu mengerti dan mengatakan

akan mempersiapkan kebutuhan persalinan.

8. Memerikan ibu tablet SF 1x1, kalak 1x1, vit c 1x1. Memeberitahu ibu efek

samping dari vitamin SF yaitu mual dan BAB berwarna kehitaman. Ibu mengerti

dan akan minum sesuai anjuran.


9

9. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang 2 minggu kemudian pada

tanggal 02 April 2019 ke puskesmas atau jika terdapat tanda bahaya pada

kehamilan maupun tanda-tanda persalinan. Ibu mengerti dan bersedia untuk

melakukan kunjungan ulang.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Kunjungan Kedua Kunjungan Rumah Pertama


Tanggal 22 Maret 2019 jam 14:00 WIB

Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Objektif

Pemeriksaan Umum

keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, kesadaran emosional stabil,

TD: 120/80 mmHg, nadi: 79 x/menit, pernapasan 19 x/menit, suhu 36,9 oC.

Pemeriksaan fisik

Rambut bersih tidak rontok dan tidak ada ketombe, muka tidak ada oedema,

mata konjungtiva tidak anemis kanan/kiri dan sklera tidak ikterik, hidung bersih

tidak ada sekret kanan/kiri, tidak ada polip kanan/kiri, telinga bersih tidak ada

pengeluaran kanak/kiri, mulut bersih tidak ada sariawan tidak ada caries, leher

tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,dada simetris payudara bentuk simetris,

puting susu menonjol, pengeluaran belum ada, tidak ada nyeri tekanan, tidak
10

ada benjolan, areola bersih dan hiperpigmentasi, pembesaran abdomen sesuai

usia kehamilan , tidak ada bekas luka operasi, tidak terdapat nyeri pinggang,

ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem, tidak varises, refleks patella

positif.

Pemeriksaan obstetric

TFU 30 cm, difundus teraba bokong, disebelah kanan perut ibu terapa

punggung dan disebelah kiri teraba ekstremitas bagian terendah teraba kepala

dan belum masuk PAP.

DJJ (+) frekuensi 141 x/menit teratur, puntum maksimum terdengar dikuadran

kanan bawah abdomen. TBJ : (30-13) x 155 = 2.635 gram

Analisa
Diagnosa Kebidanan

Ibu : G3P2A0 hamil 36 minggu

Janin : Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Kepala

Kebutuhan : KIE senam kegel dan teknik relaksasi pernafasan

Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan

baik. Ibu mengerti dan merasa senang mendengarnya.


11

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisinya. Ibu mengetahui

dan mengikuti anjuran yang disarankan dengan menjaga aspan nutrisinya

dengan makan makanan yang bernutrisi.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan menyarankan ibu untuk tidak

terlalu lelah dalam melakukan pekerjaan rumah. Ibu mengatakan akan

menjaga pola istirahatnya dan akan beristirahat jika sudah terasa lelah saat

melakukan pekerjaan rumahnya.

4. Mengajarkan ibu mengenai teknik relaksasi nafas dengan cara menarik

nafas dalam dari dalam hidung dan dihembuskan melalui mulut untuk

merelaksasi tubuh dan pikiran serta untuk melatih ibu mengurangi rasa

nyeri saat nanti muncul mulas sebelum bersalin. Ibu mengerti dan dapat

melakukannya dengan baik.

5. Mengajarkan ibu mengenai senam kegel untuk membantu melenturkan

otot sekitar jalan lahir dengan cara seperti menahan kencing selama 1

menit dan menganjurkan senam kegel ini dilakukan setiap hari. Ibu

mengerti dan mengatakan dapat melakukannya.

6. Menganjurkan ibu untuk sering melakukan posisi jongkok untuk

membantu penurunan kepala janin dengan catatan ibu tidak kelelahan. Ibu

mengerti dan akan melakukannya.

7. Memberitahu dan mengingatkan kembali kepada ibu tentang usia

kehamilan yang cukup untuk bersalin dan mengingatkan kembali

mengenai tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir darah, mulas yang


12

semakin sering dan teratur. Ibu mengerti dan telah mengetahuinya serta

mengatakan akan datang ketenaga kesehatan jika mengalami hal tersebut.

8. Menganjurkan ibu untuk memeriksa kembali perlengkapan bayi dan ibu

untuk persalinan nanti serta kelengkapan surat administrasi BPJS. Ibu

telah memeriksa kelengkapan perlengkapan bayi dan ibu untuk persalinan

nanti dan semua perlengkapan dan peralatan bayi dan ibu untuk persalinan

sudah tersedia serta surat administrasi jaminan kesehatan nasional telah

disiapkan.

9. Menjelaskan kepada ibu proses persalinan dan IMD. Ibu mengerti dan

mau melakukan IMD setelah persalinan.Mengingatkan ibu mengenai

persiapan menjadi orangtua seperti perawatan bayi baru lahir, membagi

tugas merawat bayi dengan suami, dan cara mengatasi sibling rivalry yang

mungkin dapat muncul. Ibu sangat antusias dalam pembahasan hal ini dan

mengatakan sudah memperkenalkan anak keduanya pada anak pertamanya

sejak awal kehamilan.

10. Merencanakan dengan ibu tentang pengasuhan bayi setelah lahir. Ibu

mengatakan akan mengasuh bayinya dengan suami dirumah dan dibantu

kakak dan ibunya yang tinggal di sebelah rumah ibu.

11. Menginformasikan ibu untuk tetap memperhatikan pergerakan janinnya

minimal 10 kali dalam 12 jam. Ibu menegerti dan akan melakukannya.

12. Mengevaluasi kembali vitamin pada kunjungan sebelumnya dan

mengajarkan ibu meminum vitamin sesuai anjuran. Ibu mengerti dan mau

melakukannya.
13

13. Mengevaluasi kembali HB ibu, dilakukan pemeriksaan HB, HB ibu 13,1

gr/dL. Ibu merasa senang karena HB ibu naik.


14

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Pemeriksaan Kehamilan Ketiga

Tanggal 28 Maret 2018 jam 10.00 WIB

Subjektif

Tidak ada keluhan

Objektif

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, TD:

120/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernapasan 19 x/menit, suhu 36,4 oC.

Pemeriksaan Fisik

Pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan , Ekstremitas atas dan bawah tidak

terdapat oedem, refleks patella positif.

Pemeriksaan Obstetrik

TFU 31 cm, difundus teraba bokong, disebelah kanan perut ibu terapa

punggung dan disebelah kiri teraba ekstremitas bagian terendah teraba kepala

dan sudah masuk PAP, teraba 4/5 bagian janin

DJJ (+) frekuensi 144 x/menit teratur, puntum maksimum terdengar dikuadran

kanan bawah abdomen. TBJ : (31-11) x 155 = 3100gram

Analisa

Diagnosa : G3P2A0 hamil 36 minggu


15

Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

Penatalaksanaan

1. Memberitahu kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan

baik. Ibu mengerti dan merasa senang mendengarnya.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisinya dengan baik. Ibu

mengerti dan mengikuti anjuran bidan dengan menjaga asupan nutrisinya.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu untuk

tidak terlalu lelah dalam melakukan pekerjaan rumah. Ibu mengatakan

akan menjaga pola istirahatnya dan akan beristirahat jika sudah terasa lelah

saat melakukan pekerjaan rumahnya.

4. Mengingatkan kembali ibu tentang tanda-tanda persalinan seperti keluar

lendir darah, mulas yang semakin sering dan teratur dan meminta ibu

untuk datang ke tenaga kesehatan bila mengalami hal-hal tersebut. Ibu

mengerti dan mengatakan akan datang ketenaga kesehatan jika mengalami

hal tersebut.

5. Menganjurkan ibu untuk memeriksa kembali perlengkapan bayi dan ibu

untuk persalinan nanti. Ibu mengerti dan akan memeriksa kembali

perlengkapannya.

6. Mengingatkan kembali ibu tentang P4K. Ibu sudah memastikan kembali

kebutuhan persalinan dan sudah menempel stiker P4K di depan pintu

rumahnya.

7. Mengevaluasi pemberian vitamin, tablet Fe pada kunjungan sebelumnya

dan menganjurkan tetap meminumnya sesuai anjuran. Ibu meminum


16

sesuai anjuran dan akan melanjutkan minum vitamin dan tablet Fe sesuai

anjuran.

8. Memberikan konseling kepada ibu mengenai kontrasepsi yang akan

digunakan setelah persalinan seperti IUD post plasenta, metode

kontrasepsi jangka panjang serta metode kontrasepsi lainnya. Ibu

mengatakan dalam menggunakan kontrasepsi akan mendiskusikannya

dengan suami.

9. Menginformasikan ibu untuk tetap memperhatikan pergerakan janinnya

minimal 10 kali dalam 12 jam. Ibu menegerti dan sudah melakukannya


17

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Pemeriksaan Kehamilan Keempat Kunjungan Rumah ketiga

Tanggal 31 Maret 2019 jam 10:00 WIB

Subjektif

Keluhan : ibu merasa nyeri pada perut bagian bawah.

Objektif

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, TD:

120/70 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernapasan 19 x/menit, suhu 36,4 oC.

Pemeriksaan Fisik

Pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan , Ekstremitas atas dan bawah tidak

terdapat oedem, refleks patella positif.

Pemeriksaan Obstetrik

TFU 31 cm, difundus teraba bokong, disebelah kanan perut ibu terapa

punggung dan disebelah kiri teraba ekstremitas bagian terendah teraba kepala

dan sudah masuk PAP, teraba 4/5 bagian janin

DJJ (+) frekuensi 149 x/menit teratur, puntum maksimum terdengar dikuadran

kanan bawah abdomen. TBJ : (31-11) x 155 = 3100 gram


18

Analisa

Diagnosa : G3P2A0 hamil 37 minggu

Janin tunggal, hidup, intrauterin, presentasi kepala

Kebutuhan : KIE mengenai fisiologis kehamilan trimester III

Penatalaksanaan

1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dan janin

dalam keadaan sehat dan ibu sudah mendekati waktu persalinan. Ibu

mengerti.

2. Memberitahu ibu bahwa rasa ketidaknyamanan saat di trimester III seperti

nyeri perut bagian bawah merupakan hal yang normal karena adanya

proses penurunan kepala janin. Ibu mengerti.

3. Mengingatkan kembali ibu untuk datang ke fasilitas kesehatan jika

terdapat tanda-tanda persalinan seperti keluar bercak/flek dari kemaluan

ibu, mulas yang sering dan teratur, keluar air ketuban secara spontan. Ibu

mengerti tentang tanda persalinan tersebut dan akan segera ke fasilitas

kesehatan.

4. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidak melakukan aktivitas yang

menyebabkan ibu kelelahan. Ibu mengerti.

5. Mengingatkan kembali ibu mengenai alat kontrasepsi yang akan

digunakan ibu setelah melahirkan bayinya nanti. Ibu memilih akan

menggunakan kontrasepsi implant dan dipasang saat 48 jam setelah

melahirkan.
19

6. Menganjurkan ibu dan suami untuk berhubungan intim dengan suaminya

agar proses persalinan lebih cepat. Ibu mengerti dan akan melakukannya.

7. Mengingatkan ibu untuk tetap melanjutkan meminum vitamin, tablet Fe

dan kalsium. Ibu dapat memahami dengan baik dan bersedia meminumya.

8. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 02 April 2019. Ibu

bersedia untuk datang saat kunjungan ulang atau bila ada keluhan.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Kala I fase aktif

Tanggal 8 April 2018 jam 05.30 WIB

A. Data Subjektif

Ibu datang dengan keluhan mulas-mulas sejak pukul 21.30 WIB dari

pinggang ke arah perut sebanyak 3 kali dalam 10 menit dan keluar lendir

darah dari jalan lahir sejak pukul 02.00 WIB, Pergerakan janin aktif sebanyak

lebih dari 10 kali dalam 12 jam terakhir. Makan terakhir pukul 20.00 WIB

(nasi, lauk dan sayur) sebanyak ¼ piring. Minum terakhir pukul 03.00 WIB

(air putih) sebanyak ±250 ml. BAB terakhir pukul 22:00 WIB, tidak ada

keluhan. BAK terakhir pukul 03.00 WIB, tidak ada keluhan.

B. Data Objektif

Keadaan Umum : Baik


20

Kesadaran : Composmentis

Keadaan Emosional : Stabil

TTV Tekanan Darah : 120/90 mmHg Pernafasan : 20 x/Menit

Nadi : 82 x/Menit Suhu : 36,7 ºC

Wajah : Tidak edema, ibu terlihat tenang

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Abdomen

TFU : 31 cm

Leopold I : Teraba bulat lunak tidak melenting (bokong)

Leopold II : Kiri : teraba bagian-bagian kecil yang menonjol (ekstremitas)

Kanan : teraba panjang keras terasa seperti papan (punggung)

Leopold III : Teraba bulat keras melenting (kepala), bagian terbawah janin

sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen , 3/5 bagian

HIS :3x10’30”, teratur, kekuatan sedang

DJJ : 148 x /menit, teratur

TBJ : (31-11) x 155 = 3.100 gram

Kandung kemih : Kosong


21

Ekstremitas : Tidak edema

Pemeriksaan Dalam :

1. vulva vagina tidak ada kelainan, tidak ada varises, terdapat pengeluaran

lendir darah, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar bartolini dan

kelenjar skene

2. Portio : Tebal lunak

3. Pembukaan : 4 cm

4. Ketuban : (+)

5. Presentasi : Kepala

6. Penurunan : Hodge II

7. Posisi : Belum teraba

Anus : Tidak ada hemoroid

C. Analisa

Diagnosa ibu : G3P2A0 Hamil 37 minggu 5 hari inpartu kala satu fase

aktif

Diagnosa janin : Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

Kebutuhan : Observasi kemajuan persalinan

D. Penatalaksaan
22

1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan bahwa

keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik, Ibu sudah pembukaan 4 cm.

Ibu dan keluarga mengerti.

2. Menghadirkan pendamping persalinan. Ibu ditemani oleh suami dan

ibunya.

3. Membimbing ibu dalam melakukan relaksasi pernafasan saat adanya

kontraksi dengan cara menarik nafas dalam melalui hidung dan

mengeluarkan secara perlahan melalui mulut secara berulang. Ibu mengerti

dan dapat mengulangi teknik relaksasi dengan baik.

4. Mengajarkan keluarga cara masase punggung ibu untuk mengurangi nyeri

ibu saat ada kontraksi. Keluarga mengerti dan dapat melakukannya dengan

baik.

5. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap memenuhi nutrisi dan hidrasi, guna

menambah tenaga untuk persiapan saat mengejan. Ibu bersedia untuk

makan dan minum. Ibu meminum air mineral sebanyak 450 ml, larutan

isotonik sebanyak 600 ml, dan teh manis hangat sebanyak 200 ml. serta

makan nasi, lauk, dan sayur sebanyak ¼ porsi.

6. Menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi seperti jongkok dan jalan-jalan

di sekitar ruang bersalin untuk membantu penurunan kepala janin. Ibu

berdiri dan jongkok di samping tempat tidur.

7. Menganjurkan ibu tidak menahan BAB dan BAK untuk keefektifan

penurunan kepala janin. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya,


23

8. Memberikan dukungan dan semangat kepada ibu agar bersabar dalam

penantian persalinan. Ibu terlihat lebih tenang dan dapat menguasai

dirinya.

9. Mengobservasi kemajuan persalinan seperti detak jantung janin, his, nadi,

setiap 30 menit dengan partograf dan melakukan pemeriksaan dalam serta

tekanan darah 4 jam lagi atau jika ada indikasi. Partograf terlampir.

Observasi telah dilakukan.

10. Menyiapkan partus set, hecting set, obat-obatan dan kebutuhan

persalinan lainnya. Sudah disiapkan.

11. Memberi tahu macam-macam posisi dalam bersalin dan

menganjurkan kepada ibu untuk memilih posisi yang membuat ibu

nyaman. Ibu mengerti.


24
25

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Kala II

Tanggal 01 April 2018 jam 05:00 WIB

Subjektif

Ibu merasa mulas yang makin sering dan kuat serta merasa ingin BAB.

Objektif

Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik, kesadaran : Compos mentis, keadaan emosional,

stabil, tekanan darah : 110/70 mmHg, pernafasan :18 x/menit, nadi : 82

x/menit, suhu: 36,5ºC

Pemeriksaan obstetri

DJJ : Teratur, 158 x/menit, HIS : 4x10’45”, kekuatan kuat, kandung kemih:

kosong,

Tanda gejala Kala II: 1. Dorongan meneran : iya

2. Tekanan anus : iya

3. Perineum menonol : iya

4. Vulva membuka : iya

Pemeriksaan Dalam :

Vulva vagina tidak ada kelainan, terdapat pengeluaran air-air berwarna jernih

berbau khas dan lendir darah, tidak ada lesi, tidak ada edema, portio : tidak
26

teraba, pembukaan : 10 cm, ketuban: negatif berwarna jernih dan berbau

khas, presentasi: kepala, penurunan : H III, posisi : UUK depan, Penyusupan :

Tidak ada (moulage 0)

A. Analisa

Diagnosa Ibu : G3P2A0 Hamil 37 minggu 5 hari partus kala II

Diagnosa Janin : Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala

Kebutuhan : Pimpin persalinan

B. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

bahwa pembukaan jalan lahir telah lengkap dan ibu sudah boleh

mengedan pada saat his (mulas) datang, dan istirahat sejenak disaat

mulas hilang. Ibu mengerti dan dapat melakukan sesuai intruksi.

2. Mendekatkan partus set, hecting set, dan obat-obatan. Telah didekatkan.

3. Mempersiapkan diri penolong dengan memakai alat pelindung diri

sebelum melakukan pertolongan persalinan. Alat pelindung diri sudah

dipakai.

4. Membantu ibu mengatur posisi persalinan yang membuat ibu nyaman

yang telah diajarkan sebelumnya. Ibu memilih posisi setengah duduk

dengan kedua pada dibuka lebar dan kedua tangan meraih pada bagian

dalam.
27

5. Memberikan dukungan kepada ibu untuk tetap bersemangat demi

kelahiran sang bayi. Ibu merasa lebih tenang dan siap untuk mengedan.

6. Membantu ibu dengan memimpin meneran yang baik ketika ada his,

menganjurkan ibu untuk istirahat dan minum saat tidak ada his serta

memberi pujian kepada ibu saat ibu dapat meneran dengan baik. Ibu

berusaha meneran dengan baik dan istirahat serta minum saat tidak ada

his. Ibu minum air teh hangat sebanyak ±50 ml.

7. Melibatkan keluarga sebagai pendamping persalinan dalam proses

persalinan. Keluarga membantu memberikan minum saat ibu istirahat

dari proses mengejan.

8. Melakukan pertolongan persalinan sesuai APN. Ibu dipimpin meneran

selama 15 menit. Bayi lahir normal pukul 05.15 WIB dengan letak

belakang kepala, langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus

otot aktif, jenis kelamin laki-laki.

9. Melakukan pertolongan pada bayi baru lahir seperti mengeringkan bayi

dengan kain kecuali kedua tangan untuk proses IMD, melakukan klem

tali pusat, memotong dan mengikat tali pusat bayi. Sudah dilakukan.

10. Memfasilitasi bayi untuk inisiasi menyusu dini (IMD). Bayi sudah

difasilitasi untuk inisiasi menyusu dini.


28

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Kala III

Tanggal 01 April 2019 jam 05.16 WIB

A. Data Subjektif

Ibu merasa masih mulas pada perutnya dan bahagia atas kelahiran bayinya.

B. Data Objektif

Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, keadaan emosional :

Stabil, Abdomen : Tidak ada janin kedua, TFU : Sepusat, kontraksi uterus:

baik, kandung kemih: kosong

Tanda pelepasan plasenta

1. Uterus globuler : iya

2. Semburan darah : iya

3. Tali pusat memanjang : iya

Genetalia : Tampak pengeluaran darah secara normal ±100 cc dan tali pusat

nampak di depan vagina

C. Analisa

Diagnosa : P3A0 partus kala III

Kebutuhan : Manajemen aktif kala III


29

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan, bahwa ibu

dalam kondisi baik dan memberitahu bahwa plasenta akan segera lahir. Ibu

mengerti dengan kondisinya.

2. Memastikan adanya janin kedua. Tidak terdapat janin kedua.

3. Melakukan manajemen aktif kala III

a. Menyuntik oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 paha bagian luar.

b. Melakukan penegangan tali pusat terkendali setelah terdapat tanda-

tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat memanjang, semburan darah

tiba-tiba, dan uterus globuler. Kemudian menolong lahirnya plasenta

dengan tangan kiri diatas suprasimfisis mendorong kearah belakang

atau kearah kepala ibu secara dorsokranial dan tangan kanan

meregangkan tali pusat searah jalan lahir.

c. Pukul 05.20 WIB plasenta lahir spontan dan lengkap.

d. Melakukan massase fundus uterus selama 15 detik guna menimbulkan

kontraksi untuk mencegah perdarahan pasca persalinan.

4. Melakukan pemeriksaan plasenta. Selaput ketuban utuh, panjang tali pusat

50 cm, diameter 20 cm, tebal 3 cm, insersi tali pusat sentralis

5. Menilai perdarahan. Perdarahan normal ±100 cc.

6. Menilai robekan jalan lahir. Laserasi jalan lahir pada mukosa vagina, kulit

perenium dan otot perenium.

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


30

Kala IV

Tanggal 01 April 2018 jam05:21 WIB

Subjektif

Ibu senang atas kelahiran bayinya dan merasa lega karena plasenta sudah

lahir, namun ibu masih merasa mulas.

Objektif

Keadaan Umum: baik, kesadaran : Composmentis, keadaan emosional : stabil

tekanan darah : 120/80 mmHg, pernafasan : 22 x/Menit, nadi : 81 x/menit,

suhu : 36.3ºc, TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus : baik, perdarahan :

± 250 cc, laserasi: rupture perenium derajat 2 (robekan pada mukosa vagina,

kulit perenium dan otot perenium)

Analisa

Diagnosa : P2A0 partus kala IV

Masalah : Rupture perenium grade 2

Kebutuhan : Penjahitan pada robekan jalan lahir

A. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa

kondisi ibu dan bayi sehat. Ibu dan keluarga mengerti dan terlihat senang.
31

2. Melakukan inform consent kepada ibu dan suami bahwa akan dilakukan

penjahitan karena terdapat robekan pada vagina ibu. Ibu dan suami setuju

dilakukan penjahitan.

3. Menyiapkan hecting set dan melakukan penjahitan dengan lidokain. Alat

telah disiapkan dan luka robekan telah dijahit.

4. Melakukan massase uterus uterus ulang searah jarum jam dan melihat

pengeluaran darah pada jalan lahir. Tidak terdapat pengeluaran darah

aktif, darah yang keluar terjadi karena kontraksi normal dari rahim.

5. Mendesinfektankan partus set, hecting set dengan merendam alat di

larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Alat telah di desinfektankan.

6. Membersihkan, merapihkan, dan mengganti pakaian ibu, memakaikan

pembalut guna pemantauan perdarahan serta memantau tekanan darah,

nadi, suhu, kontraksi uterus, TFU, perdarahan, kandung kemih setiap 15

menit pada satu jam pertama dan setiap 30 menit pada satu jam kedua.

Telah dilakukan, observasi terlampir pada lembar partograf.

7. Mengajarkan ibu dan keluarga cara menilai kontraksi uterus yang baik,

dan mengajarkan teknik massase uterus setiap kali uterus teraba lembek.

Ibu dan keluarga dapat mempraktikannya.

8. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum. Ibu minum air putih dan

makan roti.

9. Menganjurkan kepada ibu untuk mobilisasi dini diatas tempat tidur, yaitu

dengan miring kekanan maupun miring kekiri. Ibu tidak terdapat keluhan

saat mobilisasi.
32

10. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Ibu mengerti dan akan

menyusui bayinya.

11. Menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan BAK dan memberitahu

pentingnya tidak menahan BAK yaitu agar involusi uteri berjalan dengan

baik. Ibu mengerti dan ibu BAK sebanyak ± 450 ml dibantu oleh tenaga

kesehatan.

12. Melakukan pemantauan/observasi setiap 15 menit selama 1 jam pertama

postpartum dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua postpartum, untuk

melakukan observasi terhadap tekanan darah, nadi, TFU, kontraksi

uterus, kandung kemih dan perdarahan. Observasi dilakukan sesuai

dengan jam, dan dicatat pada lembar partograf.

13. Memberikan ibu therapy berupa amoxicillin 500 mg 3x1, vitamin C 1x1,

paracetamol 3x1, , SF 1x1, serta vitamin A pertama dan memberitahu

agar ibu mengonsumsi obat dengan air mineral karena jika dikonsumsi

dengan air teh atau susu dapat mengurangi efek obat. Ibu mengerti dan

meminum obatnya setelah makan.

14. Memberitahu ibu tanda bahaya untuk ibu setelah melahirkan seperti:

perdarahan pervaginam, infeksi pada luka jalan lahir, sakit kepala yang

hebat, penglihatan kabur, payudara kemerahan, bengkak, dan terasa sakit.


33

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

UMUR SATU JAM

Tanggal 01 April 2018 jam 06.15 WIB

Subjektif

Bayi lahir pukul 05.15 WIB spontan, langsung menangis dan bayi bergerak
aktif.

Objektif

a. Penilaian Awal

Keadaan Umum : Baik

1. Menangis kuat : Ya

2. Warna kulit : Kemerahan

3. Tonus otot : Bergerak aktif

b. Tanda-tanda vital :

Pernapasan : 51 x/menit, denyut jantung bayi : 152 x/menit, teratur, suhu :

36,9 0C

c. Pemeriksaan Antropometri

Berat badan : 3.100 gram, panjang badan : 48 cm, lingkar kepala: 32 cm,

lingkar dada : 31 cm, Lingkar Perut: 29 cm, lila: 11 cm

d. Pemeriksaan Fisik
34

Kulit: Kemerahan, tidak ada ruam atau bercak tanda lahir., kepala: tidak ada

cepal hematoma, tidak ada caput succedenum, mata : Simetris, sklera tidak

ikterik, tidak ada pengeluaran cairan dari mata., telinga : Simetris, sejajar

dengan garis mata, terdapat lubang telinga, tidak ada pengeluaran cairan,

hidung: terdapat lubang hidung dan septum hidung, tidak ada pernapasan

cuping hidung, mulut: tidak terdapat labioskizis, palatoskizis dan

genatoskizis, leher : Tidak ada kelainan dan tidak ada pembesaran kelenjar,

dada: tidak ada kelainan, tidak ada retraksi dinding dada, terdapat 2 puting

susu, bunyi detak jantung normal, ekstremitas atas : lengkap, simetris, tidak

ada fraktur dan tidak ada kelainan polidaktili maupun sindaktili, abdomen :

Tidak ada pembesaran, tidak ada kelainan, umbilikus :Tidak ada perdarahan

dan infeksi, punggung : Tidak ada kelainan, Genetalia : normal, jenis

kelamin laki laki penis ber;ubang di bagian ujung, dan testis sudah turun.

Anus : Terdapat lubang anus, Ekstremitas bawah: Lengkap, simetris, tidak

fraktur dan tidak ada kelainan.

Refleks :

Labirin : Positif, Glabela : Positif, Tonic neck : Positif, Grasping : Positif,

Morrow : Positif, Rooting: Positif, Sucking : Positif, Swallowing : Positif,

Babinski : Positif

e. Eliminasi

1. BAB : Sudah

2. BAK : Belum
35

A. Analisa

Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam

Kebutuhan : Asuhan bayi baru lahir, pemberian vitamin K, salep mata,


imunisasi HB-0 dan penkes ASI

B. Penatalaksanaan

1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan bayi saat ini dalam

keadaan sehat. Ibu dan keluarga mengerti.

2. Mengganti kain bayi yang sudah kotor dengan kain yang kering dan

bersih. Kain telah diganti.

3. Memberikan injeksi Vit-K phytomenadione 1 mg secara IM di paha

anterolateral kiri untuk mencegah terjadinya perdarahan intrakranial pada

bayi baru lahir. Vitamin K telah diberikan.

4. Memberikan salep mata chloramphenicol 1 % untuk mencegah infeksi

pada mata. Salep mata telah diberikan.

5. Mencegah hipotermi bayi dengan memakaikan pakaian kering, bedong,

topi, sarung tangan dan sarung kaki serta menjelaskan kepada ibu untuk

segera mengganti popok jika bayi BAB atau BAK. Bayi telah dipakaikan

baju dan topi serta telah dibedong.

6. Menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya sesering mungkin atau

maksimal 2 jam sekali. Ibu mengatakan akan menyusui bayinya.

7. Memberitahukan kepada ibu agar setelah memberikan ASI menepuk-

nepuk punggung bayi secara perlahan-lahan, atau posisikan bayi tidur


36

miring agar bayi bersendawa serta melakukan rawat gabung antara ibu dan

bayi. Ibu mengerti, ibu dan bayi telah dirawat gabung.

8. Melakukan perawatan tali pusat, menjaga kebersihannya, dan menjaga

agar tali pusat tetap dalam kondisi kering. Perawatan tali pusat telah

diberikan.

9. Mengajarkan kepada ibu mengenai teknik menyusui yang benar dan

bagaimana perlekatan mulut bayi dengan puting susu yang benar. Ibu

dapat menyusui dengan baik dan nyaman.

10. Rencana pemberian imunisasi HB0 secara IM 1 jam setelah pemberian

vitamin K. HB0 telah diberikan.

11. Memberikan KIE kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya pada bayi baru

lahir dan menganjurkan ibu memanggil petugas kesehatan bila

menemukan tanda-tanda seperti bayi tampak lemah, tidak mau menyusu,

pernapasan cepat, bayi tampak gelisah, demam pada bayi hingga kejang,

mata atau ekstremitas bayi berubah menjadi sedikit kekuningan, talipusat

membengkak, berdarah, bernanah atau berbau muntah terus menerus. Ibu

mengerti dan mengatakan akan memanggil petugas jika menemui tanda

tanda bahaya pada bayinya.


37

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

UMUR 6 JAM

Tanggal 01 April 2019 Jam 11.15 WIB

A. Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK. Ibu mengatakan bayinya

sudah menyusui dan menyusu kuat, ia menyusui bayinya setiap 1 jam sekali.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Keadaan emosional : Tidak rewel

2. Tanda – tanda vital

a. Detak Jantung Bayi : 144 x/m

b. Pernafasan : 48 x/m

c. Suhu : 37,1 oC

3. Tali pusat : Tali pusat tertutup kassa kering, tidak ada tanda-tanda

infeksi

4. BAB / BAK : + / +

C. Analisa

Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 6 jam

Kebutuhan : Asuhan untuk Neonatus 6 jam


38

D. Penatalaksanaan

1. Memberi tahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam

keadaan baik. Ibu dan keluarga mengerti.

2. Memberi tahu ibu untuk memberikan ASI on demand pada bayinya atau

memberikan ASI sesuai kebutuhan bayinya saat bayi ingin menyusu. Ibu

mengerti dan akan memberikan ASI pada bayinya.

3. Mengingatkan ibu untuk membangunkan dan menyusui bayinya jika

bayinya tidur dalam waktu yang lama. Ibu mengerti dan akan

membangunkan bayinya 2 jam sekali.

4. Memberi tahu posisi yang benar untuk ibu dan bayi saat menyusui dan

memberitahu perlekatan mulut bayi pada payudara ibu saat menyusui yang

benar. Ibu mengerti cara menyusui yang baik dan benar untuk ibu dan

bayi.

5. Memberi tahu untuk tidak memberi apapun pada bayi selain ASI selama 6

bulan pertama. Ibu mengerti dan akan melakukannya.

6. Memberitahu ibu untuk tidak memberi apapun pada tali pusat bayi serta

mengajarkan ibu tentang cara perawatan tali pusat. Ibu mengerti dan akan

melakukannya.

7. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayinya seperti memakaikan

topi, bedong, selimut serta mendekap bayi dan rajin menyusui. Ibu

mengerti dan akan melakukannya.


39

8. Memberitahu ibu untuk menjemur bayinya setiap pagi dibawah sinar

matahari untuk mencegah atau mengurangi kuning pada bayi. Ibu mengerti

dan akan melakukannya.


40

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

UMUR 5 HARI

Tanggal 06 April 2019 jam 14.00 WIB

Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sehat, aktif dan sudah mampu menghisap puting susu

dengan baik, tali pusat sudah puput. Ibu mengatakan bayi BAB ±6 kali sehari

dengan berwarna kuning, memiliki bentuk lunak dan seperti berbiji-biji.

Sedangkan bayi BAK sebanyak ±7 kali sehari berwarna kuning jernih.

Objektif

Pemeriksaan umum

Keadaan Umum : Baik

Tanda-tanda vital :

a. Pernapasan : 48 x/menit

b. Denyut jantung : 142 x/menit

c. Suhu : 36,7 0C

BB : 3180 gram

PB : 49 cm

Pemeriksaan fisik

 Refleks hisap : Baik

 Mata : Tidak ada nanah, sklera ikhterik, tidak ada tanda tanda

infeksi
41

 Warna kulit : Kemerahan, kulit muka kuning

 Tali Pusat : Bersih, sudah puput dan tidak ada tanda-tanda infeksi

Analisa

Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 5 hari.

Kebutuhan : Asuhan untuk Neonatus 5 hari

Penatalaksanaan

1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa kondisi bayi saat ini dalam

kuning namun masih dalam batas normal. Ibu dan keluarga mengerti.

2. Mengevaluasi pemberian pendidikan kesehatan tentang personal hygiene

pada bayi. Tubuh bayi terlihat bersih dan tidak terdapat infeksi pada tali

pusat.

3. Memotivasi ibu agar tetap memberikan ASI saja kepada bayi, tidak

memberikan makanan atau minuman tambahan. Ibu mengerti dan

mengatakan hanya memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

4. Mengevaluasi pemberian penkes tentang menyendawakan bayinya segera

setelah menyusui agar bayi tidak gumoh. Seusai ibu menyusui bayinya, ibu

langsung menyendawakan bayinya dengan menepuk-nepuk pelan punggung

bayinya atau memiringkan posisi bayinya.

5. Mengevaluasi penkes tentang menjemur bayinya di pagi hari. Bayi tidak

ikterus.

6. Memberitahu ibu dan keluarga agar selalu mencuci tangan jika ingin

memegang bayi. Ibu mengerti.


42

7. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi. Ibu mengerti dan

mengatakan akan selalu menjaga kehangatan bayi.

8. Mengingatkan ibu untuk melakukan kontrol nifas dan neonatus 1 bulan di

puskesmas pada tanggal 8 April 2018. Ibu mengerti dan bersedia untuk

kontrol.
43

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

UMUR 2 MINGGU

15 April 2019 pukul 16.00 WIB (Kunjungan rumah kedua)

A. Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sehat, aktif dan mampu menghisap puting susu

dengan kuat. Ibu mengatakan bayi BAK 6-7 kali sehari dengan berwarna

kuning jernih, BAB 3 kali sehari berwarna kuning lunak Sejauh ini tidak ada

masalah pada bayi.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Tangis Bayi : Kuat

Tonus Otot : Kuat

Tanda-tanda vital :

a. Pernapasan : 45 x/menit

b. Denyut jantung : 133 x/menit

c. Suhu : 36,7 0C

C. Analisa

Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2 minggu.

Kebutuhan : Asuhan neonatus 2 minggu


44

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa

bayi dalam keadaan baik. Ibu mengerti dan senang dengan keadaan bayinya.

2. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga suhu tubuh bayi, menjaga bayi

tetap bersih, hangat, dan kering dengan cara langsung mengganti pakaian

bayi setiap selesai BAB dan BAK apabila basah atau lembab. Memakaikan

pakaian yang bersih dan kering. Ibu mengerti dan dapat mempraktikkannya.

3. Memberi apresiasi dengan memberi pujian kepada ibu karena hanya

memberikan ASI saja hingga hari ini, serta menganjurkan kepada ibu agar

tetap memberikan ASI saja kepada bayi selama enam bulan tanpa makanan

atau minuman tambahan. Ibu mengerti dan bersedia untuk hanya

memberikan ASI saja kepada bayinya.

4. Mengajarkan ibu mengenai cara masase bayi yang dilakukan selama ±15

menit sebelum atau setelah mandi untuk merelaksasi bayi dan menguatkan

ikatan antara ibu dan anak serta boleh dilakukan oleh suami. Ibu mengerti

dan dapat melakukannya dengan baik.

5. Mengingatkan kembali dan mengevaluasi pengetahuan ibu tentang tanda-

tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu bayi tampak lemah, tidak mau

menyusu, pernapasan cepat, bayi tampak gelisah, berat badan bayi cepat

menurun, demam pada bayi hingga kejang, muntah terus menerus, BAB

berlendir atau berdarah atau tidak BAB selama 3 hari. Ibu mengerti dan

bersedia untuk ke fasilitas kesehatan jika terdapat tanda bahaya pada bayi

baru lahir.
45

6. Mengingatkan ibu pada saat bayi berusia satu bulan atau pada tanggal 01

Mei 2018 membawa ke fasilitas kesehatan untuk kunjungan neonatus dan

mendapatkan vaksin BCG dan Polio 1 serta tidak lupa untuk membawa

buku KIA. Ibu mengerti dan akan membawa bayi ke puskesmas untuk

imunisasi dan membawa buku KIA.

7. Mengingatkan kembali kepada ibu setiap ingin memegang bayi maka tangan

harus dalam keadaan bersih atau dengan mencuci tangan terlebih dahulu .

Ibu mengerti dan bersedia.


46

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 6 JAM

Tanggal 01 April 2018 pukul 11.15 WIB

Subjektif

Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya, sudah merasakan

lega dan sudah dapat berkemih di kamar mandi namun hanya sedikit. Ibu

belum BAB. Ibu sudah mobilisasi bertahap seperti jalan ke kamar mandi dan

duduk. Ibu sudah berhasil memberikan ASI kepada bayinya tanpa ada keluhan.

Ibu sudah dapat berjalan dengan baik tanpa ada keluhan. Ibu masih merasa

sedikit mulas dan dapat mempraktikkan teknik massase uterus yang diajarkan.

Ibu sudah meminum obat dan vitamin yang di resepkan, serta sudah makan dan

minum. Ibu merasa keluar darah namun tidak banyak, masih dalam batas

normal.

Objektif

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik, kesadaran : Compos Mentis, keadaan emosional :

Stabil Tanda-tanda vital, tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 80 x/menit,

pernapasan : 22 x/menit, suhu: 36,5 oC

Pemeriksaan fisik

Mata : Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikhterik., payudara : tidak

terdapat pembengkakan, puting susu menonjol dan sudah ada pengeluaran

ASI, abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus : baik, teraba
47

keras, kandung kemih : Kosong. Vagina : Perdarahan normal, ±50 cc, warna

kemerahan (lochea rubra), Luka jahitan bersih, tidak terdapat edema, tidak

ada tanda-tanda infeksi dan masih basah, ekstremitas : Tidak ada edema,

varises

Analisa

Diagnosa : P3A0 post partum 6 jam

Kebutuhan : Asuhan Nifas 6 jam

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu

baik. Ibu mengetahui keadaan dirinya bahwa dalam keadaan baik.

2. Mengevaluasi ibu cara masase uterus selama 15 detik searah jarum jam

untuk mencegah perdarahan dan membuat kontraksi rahim ibu baik bila

rahimnya terasa lembek. Ibu dapat melakukannya dengan baik dan akan

melakukannya

3. Memberitahu ibu tanda bahaya nifas seperti rahim terasa lembek,

demam, sakit kepala atau pandangan kabur, sulit menyusui, perdarahan

berlebihan dan berbau busuk, nyeri dan bengkak pada payudara untuk

segera memberitahu petugas kesehatan bila mengalami salah satu tanda

tersebut. Ibu mengerti macam-macam tanda bahaya nifas dan bersedia

memberitahu petugas kesehatan jika terjadi hal tersebut.

4. Memotivasi ibu untuk mobilisasi. Ibu mengerti dan sudah dapat

berjalan ke kamar mandi.


48

5. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK, BAB dan tidak takut

untuk BAB, BAK karena luka jahitan agar kontraksi uterus tetap baik

dan keras. Ibu mengerti dan bersedia tidak menahan BAB, BAK.

6. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan daerah kemaluannya dan

segera mengganti pembalut jika sudah penuh. Ibu juga harus membasuh

kemaluan dengan air bersih dan mengeringkannya dengan handuk

khusus agar tidak lembab. Ibu mengerti.

7. Memberitahu ibu untuk istirahat cukup dan berkerja sama dengan suami

untuk bergiliran menjaga bayinya. Ibu dan keluarga mengerti.

8. Memberitahu ibu bahwa tidak ada pantangan makan dan harus banyak

makan sayur, ikan, daging dan putih telur untuk mempercepat

penyembuhan luka. Ibu dapat mengulangi informasi yang diberikan dan

akan makan makanan kaya protein.

9. Memberitahu kepada ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

secara bergantian payudara kanan dan kiri selama ±30 menit setiap

minimal 2 jam sekali dan tidak memberikan makanan apapun selain

ASI selama 6 bulan. Ibu dapat mengulangi informasi yang diberikan.

10. Mengajarkan ibu tentang teknik menyusui yang benar. Semua areola

masuk ke dalam mulut bayi, perut bayi menyentuh perut ibu, dan ibu

tetap memperhatikan hidung bayi agar tidak tertutup. Ibu mengerti

dengan penjelasan yang diberikan.

11. Memberitahu ibu untuk makan makanan bergizi seimbang dan minum

yang cukup dan minum air hangat untuk memperlancar BAK ibu.
49

12. Mengajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan payudara dan

masase payudara agar memperlancar ASI. Ibu mengerti dan dapat

mengikuti setiap langkah perawatan payudara yang telah diperagakan.

13. Memberitahukan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 6 hari

kemudian yaitu tanggal 19 April 2018 di puskesmas. Ibu akan

melakukan kunjungan ulang.


50

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 6 HARI

Tanggal 06 April 2019 pukul 14.00 WIB

A. Data Subjektif

Ibu merasa bahwa tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya dan namun ibu

mengeluh sulit untuk BAK. Ibu makan teratur sebanyak 3 kali sehari, banyak

meminum air mineral sebanyak 8-9 gelas perhari. Pengeluaran pervaginam

berupa darah berwarna kecoklatan, dan tidak ada keluhan pada pengeluaran

pervaginam. Ibu memberikan ASI setiap dua jam sekali. Ibu tidur malam 6-7

jam dan tidur siang kadang-kadang 1 jam, ibu tidur dengan teratur meskipun

kadang terbangun untuk menyusui. Ibu sudah BAB tanpa keluhan, tidak ada

keluhan pada luka jahitan serta mengganti pembalut 3 kali sehari, dan

mengganti celana dalam setiap ibu merasa tidak nyaman.

B. Data Objektif

1. Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Stabil
2. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 110/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Pernapasan : 19 x/menit
 Suhu : 36,3 oC
3. Pemeriksaan fisik
 Mata : Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik
 Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan,
51

putting susu menonjol dan ASI keluar banyak


 Abdomen
TFU : 1 jari diatas pusat
Kontraksi uterus : Teraba keras
Kandung kemih : Penuh
 Vagina
Perdarahan : Normal
Warna : merah kekuningan (lochea sanguinolenta)
Luka jahitan : Luka jahitan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi dan
Namun luka masih basah
 Ekstremitas : Tidak ada edema, tidak ada varises

C. Analisa

Diagnosa : P3A0 post partum 5 hari

Kebutuhan : Asuhan postpartum 5 hari

Pemeriksaan USG

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik namun

tinggi fundus ibu tidak dalam batas normal namun ibu tidak perlu khawatir

k . Ibu mengerti.

2. Mengevaluasi pola makan ibu sehari-hari, personal hygiene serta pola

pemberian ASI ibu terhadap bayinya. Ibu mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang dan tidak ada pantangan makanan. Ibu mandi 2 kali sehari

dan selalu menjaga kebersihan organ genetalianya dengan mengganti celana

dalam apabila sudah lembab. Ibu sering memberikan ASI kepada bayinya

atau setiap 2 jam sekali.


52

3. Mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya masa nifas. Ibu mengerti

dan dapat mengulangi beberapa tanda bahaya masa nifas.

4. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengurangi

kelelahan yang berlebihan karena akan mempengaruhi produksi ASI. Ibu

mengerti mengenai penjelasan yang diberikan.

5. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunungan ulang nifas pada hari senin

tanggal 8 april 2019 untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ibu

mengerti dan bersedia untuk kontrol.


53

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 7 HARI

Tanggal 08 April 2019 pukul 09.00 WIB

Subjektif

Ibu merasa bahwa tubuhnya baik baik saja namun ibu mengeluh sulit untuk

BAK. Ibu makan teratur sebanyak 3 kali sehari, banyak meminum air mineral

sebanyak 8-9 gelas perhari. Pengeluaran pervaginam berupa darah berwarna

kecoklatan namun hanya sedikit. Ibu memberikan ASI setiap dua jam sekali.

Ibu tidur malam 6-7 jam dan tidur siang kadang-kadang 1 jam, ibu tidur dengan

teratur meskipun kadang terbangun untuk menyusui. Ibu sudah BAB tanpa

keluhan, tidak ada keluhan pada luka jahitan serta mengganti pembalut 2 kali

sehari, dan mengganti celana dalam setiap ibu merasa tidak nyaman.

Objektif

Pemeriksaan Uum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan emosional : Stabil

Tanda-tanda vital

 Tekanan darah : 110/80 mmHg


 Nadi : 80 x/menit
 Pernapasan : 19 x/menit
 Suhu : 36,3 oC
Pemeriksaan fisik

 Mata : Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik


54

 Payudara : Tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan,


putting susu menonjol dan ASI keluar banyak
 Abdomen
TFU : 1 jari diatas pusat
Kontraksi uterus : Teraba keras
Kandung kemih : Penuh
 Vagina
Perdarahan : sedikit
Warna : merah kecoklatan (lochea sanguinolenta)
Luka jahitan : Luka jahitan baik, tidak ada tanda-tanda infeksi dan
Namun luka masih basah

Dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui penyebab TFU ibu tinggi namun
tidak terdapat pengeluaran.

 Ekstremitas : Tidak ada edema, tidak ada varises


Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium
- Hemoglobin : 10,8 gr/dL
- Leukosit : 9.000 x103 mm3

-
Trombosit : 290.000 x 103 mm3

- Hematokrit : 39 %

- Eritrosit : 4,10 jt/ mm3

E. Analisa

Diagnosa : P3A0 post partum 7 hari dengan TFU tinggi

Kebutuhan : Rujukan untuk pemeriksaan USG

F. Penatalaksanaan
55

1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik namun tinggi

fundus ibu tidak dalam batas normal namun ibu tidak perlu khawatir karena

akan dilakukan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan

USG . Ibu mengerti.

2. Mengevaluasi pola makan ibu sehari-hari, personal hygiene serta pola

pemberian ASI ibu terhadap bayinya. Ibu mengkonsumsi makanan dengan

gizi seimbang dan tidak ada pantangan makanan. Ibu mandi 2 kali sehari dan

selalu menjaga kebersihan organ genetalianya dengan mengganti celana

dalam apabila sudah lembab. Ibu sering memberikan ASI kepada bayinya

atau setiap 2 jam sekali.

3. Mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya masa nifas. Ibu mengerti dan

dapat mengulangi beberapa tanda bahaya masa nifas.

4. Menganjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup untuk mengurangi

kelelahan yang berlebihan karena akan mempengaruhi produksi ASI. Ibu

mengerti mengenai penjelasan yang diberikan.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap tenang dan tidak berfikiran negatif mengenai

apa yang sedang dialaminya.

6. Memberikan surat rujukan dan menganjurkan ibu untuk melakukan USG ke

RSUK Tanjung Priok untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Ibu mengerti

dan bersedia melakukannya


56

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 9 HARI

10 April 2019 pukul 16.00 WIB (Kunjungan ke RSUK Tanjung Priok)

Subjektif

Ibu mengaatakan bahwa telah dilakukan USG dan dokter menjelaskan bahwa

yang menyebabkan TFU ibu tinggi adalah kandung kemih yang penuh advice

dokter melakukan pengecekan residu urine dengan kateter dan didapatkan

residu urine ± 1300 cc lalu dipasang DC dipertahankan selama 2 x 24 jam dan

saat ini ibu merasa lega karena TFU sudah normal dan tidak terdapat keluhan

lagi.

Objektif

- Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan emosional : Stabil

- Tanda-tanda vital

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 82 x/menit

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu : 36,4 oC

- Pemeriksaan fisik

- Abdomen

TFU : Pertengahan Simfisis dengan pusat


57

Kandung kemih : Kosong

- Vagina

Perdarahan : Normal

Warna : kuning kecoklatan (lokea serosa)

Luka jahitan : bersih, kering, tidak ada tanda-tanda infeksi

- Ekstremitas : Tidak edema, tidak varises

A. Analisa

Diagnosa : P3A0 nifas 9 hari dengan retensio urine

Kebutuhan :

- asuhan kebidanan nifas pada retensio urine

- Kolaborasi dengan SpOG

- Senam kegel

- Dukungan dan motivasi

B. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu

mengerti dan senang atas hasil pemeriksan.

2. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu mengalami retensio urine

atau ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih atau buang air

kecil secara spontan. Ibu menegerti dengan apa yang dismapaikan.

3. Terpasang infus di kanan kanan ibu yitu cairan RL 500 mL dan diberikan

injeksi zibac 1 gr secara IV setelah dilakukan skintest.


58

4. Memberikan motivasi ibu agar ibu tetap semangat. Ibu termotivasi dan

merasa tenang

5. Terpasang dower catteter yang dipertahankan hingga 2x 24 jam untuk

menjaga kandung kemih tetap kosong dan memungkinkan kandung kemih

menemukan kembali tonus otot normal dan sensasi.

6. Membimbing ibu melakukan senam Kegel untuk meningkatkan resistensi

uretra dengan cara memperkuat otot panggul

7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberi asi kepada bayinya dengan cara

memompa ASI nya dan dibawa kerumah untuk diberikan kepada bayinya.

Ibu mengerti dan mau melakukannya.

8. Mengingatkan kembali mengenai pemenuhan gizi dan hidrasi ibu nifas . Ibu

mengerti.

9. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya dan bayinya. Ibu

mengerti dan bersedia melakukannya.

10. Memberikan terapi yaitu Oksibutinin untuk meningkatkan aktifitas buli-

buli, Dyclomine dan Flavoxate untuk melemaskan otot polos dan

Antidepresan trisiklik (Imipramine) untuk meningkatkan resistensi uretra

Catatan Perkembangan Hari Kedua

Tanggal 10 april 2019 pukul 16 : 00 WIB

Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Objekif
59

Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, TTV
: TD 110/80 mmHg, nadi : 80x/Menit, TFU : pertengahan pusat dengan
symphisis, Lochea : serosa.

Analisa

P3A0 post partum 10 hari dengan retensio urine

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bhwa saat ini ibu dalam keadaan
baik. Ibu senang mendengarnya
2. Melakukan kolaborasi dengan SpOG melakukan bleeding training (
buka tutup cateter setiap 4 jam) dari tanggal 9 april sampai degan
tanggal 10 April 2019 pukul 16:00 WIB. Didapatkan residu urine
terkahir 300 cc. Dilakukan aff DC dan ibu dianjurkan untuk berlatih
BAK secara spontan
3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih dan meminum obat
yang telah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dnegan mandi
2 kali / hari dan rutin mengganti celana dalam dan pembalut ketika
terasa tidak nyaman. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
5. Pukul 20 : 00 WIB ibu belum bisa BAK sendiri dilakukan pengecekan
residu urine dengan hasil ±500 cc
6. Dilakukan pemasangan DC kembali dan dilakukan observasi kembali.

Catatan perkembangan hari Keempat

Tanggal 13 april 2019 pukul 16 : 00 WIB

Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Objektif
60

Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, TTV
: TD 120/80 mmHg, nadi : 78x/Menit, TFU : 2 jari diatas symphysis, Lochea :
serosa.

Analisa

P3A0 post partum 12 hari dengan retensio urine

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam keadaan
baik. Ibu senang mendengarnya
2. Melakukan kolaborasi dengan SpOG melakukan bleeding training
kembali ( buka tutup cateter setiap 4 jam) dari tanggal 11 april sampai
degan tanggal 12 April 2019 pukul 16:00 WIB. Didapatkan residu
urine terkahir 250 cc. Dilakukan aff DC dan ibu dianjurkan untuk
berlatih BAK secara spontan
3. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih dan meminum obat
yang telah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menajaga kebutuhan nutrisinya dengan
makan makanan bergizi seimbang. Ibu mau melakukannya.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan mandi
2 kali / hari dan rutin mengganti celana dalam dan pembalut ketika
terasa tidak nyaman. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
6. Pukul 17 : 00 WIB ibu sudah bisa BAK sendiri dilakukan pengecekan
residu urine dengan hasil ±100 cc
7. Dilakukan Observasi 1 hari lagi apabila ibu sudah bias BAK dengan
spontan advice dokter ibu diperbolehkan pulang.

Catatan perkembangan hari Kelima

Tanggal 14 april 2019 pukul 16 : 00 WIB


61

Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan sudah dapat BAK secara spontan

Objektif

Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, TTV
: TD 120/70 mmHg, nadi : 80x/Menit, TFU : 2 jari diatas sympysis, Lochea :
serosa.

Analisa

P3A0 post partum 13 hari dengan retensio urine

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam keadaan
baik. Ibu senang mendengarnya
2. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih dan meminum obat
yang telah diberikan
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menajaga kebutuhan nutrisinya dengan
makan makanan bergizi seimbang. Ibu mau melakukannya.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan mandi
2 kali / hari dan rutin mengganti celana dalam dan pembalut ketika
terasa tidak nyaman. Ibu mengerti dan mau melakukannya.
5. Dilakukan pengecekan residu urine pada pukul 15 : 00 WIB dengan
hasil 100cc
6. Ibu diperbolehkan pulang.
62

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 32 HARI

3 Mei 2019 pukul 13.00 WIB (Kunjungan rumah kedua)

Subjektif

Ibu mengatakan saat ini tidak memiliki keluhan pada masa nifasnya. Ibu

mengatakan mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum banyak air

mineral. Ibu mengatakan sering mengganti pembalut dan pakaian dalam. Ibu

tidak memiliki keluhan dalam BAB dan BAK sudah tidak ada keluhan. Ibu

mengatakan sudah dapat menyesuaikan diri untuk saat harus bangun di malam

hari untuk menyusui. Ibu mengatakan suaminya membantu merawat bayi dan

anak kedua ibu sangat senang karena memiliki adik.

C. Data Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan emosional : Stabil

Tanda-tanda vital

- Tekanan darah : 110/70 mmHg

- Nadi : 82 x/menit

- Pernapasan : 22 x/menit

- Suhu : 36,4 oC

Pemeriksaan fisik

- Mata : Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterik


63

- Payudara : Tidak ada pembengkakan, puting susu menonjol dan

ASI keluar banyak.

- Abdomen

TFU : Tidak teraba

Kandung kemih : Kosong

- Vagina

Perdarahan : tidak ada

Warna : Putih kekuningan ( Lochea Serosa)

Luka jahitan : bersih, kering, tidak ada tanda-tanda infeksi

- Ekstremitas : Tidak edema, tidak varises

D. Analisa

Diagnosa : P3A0 nifas 32 hari

Kebutuhan : Asuhan Postpartum 32 hari

E. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik. Ibu

mengerti dan senang atas hasil pemeriksan.

2. Memberikan apresiasi dengan memberi pujian karena ibu hanya memberikan

ASI hingga saat ini dan memotivasi ibu agar terus memberikan ASI demi

mendukung pemberian ASI Ekslusif. Ibu termotivasi untuk selalu

memberikan ASI kepada bayinya dan ASI yang di produksi banyak.

3. Mengingatkan kembali pada ibu menjaga bayi tetap hangat. Ibu mengerti.
64

4. Mengingatkan kembali mengenai pemenuhan gizi dan hidrasi ibu nifas dan

menyusui. Ibu mengerti.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan dirinya dan bayinya. Ibu

mengerti dan bersedia melakukannya.

6. Mengingatkan kembali ibu mengenai cara melakukan perawatan payudara.

Ibu telah melakukannya dengan baik dan dilakukan sekali sehari setiap akan

mandi.

7. Menganjurkan ibu tetap melibatkan suami dalam menerapkan pola asuh yang

baik dan adil terhadap anak-anaknya untuk menghindari adanya sibling

rivalry serta tetap melibatkan anak pertamanya dalam perawatan anak kedua.

Ibu mengerti dan ibu telah melibatkan suami dalam mengasuh anak-anaknya.
65

Anda mungkin juga menyukai