Anda di halaman 1dari 5

Puskesmas PELAYANAN MEDIS

…… No. Dokumen : Ditetapkan oleh


Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
………………….
Halaman :
Nip.

I.Pengertian  Penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena merupakan


prosedur pemberian obat dan/ atau cairan dengan metode invasif
memakai jarum atau pemasangan infus melalui jalur intravena.
II.Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam pengisian rekam
medis di Puskesmas
Tujuan pemberian obat dan/atau cairanmeminimalkan efek samping
dan mempertahan kadar terapeutik obat dalam darah;

Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan


dan elektrolit tubuh;
Transfuse darah dan produk darah; dan Memberikan nutrisi
parenteral dan suplemen nutrisi
III.Kebijakan Langkah- langkah pelayanan medis pasien di Puskesmas sesuai dengan
SPO.
IV.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan
V.Prosedur PERSIAPAN
 Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan
dilakukan
 Tanda tangan informed consent
 Persiapan alat injeksi
 Kapas alkohol
 Sarung tangan
 Obat yang sesuai
 Spuit 2 ml – 5 ml
 Bak spuit
 Baki obat
 Plester
 Perlak pengalas
 Pembendung vena (torniquet)
 Kassa steril (bila perlu)
 Bengkok

 Persiapan alat standar infus


 Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
 Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan

1
Puskesmas PELAYANAN MEDIS
…… No. Dokumen : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
………………….
Halaman :
Nip.

 Perlak dan tourniquet


 Plester dan gunting
 Bengkok
 Sarung tangan bersih
 Kassa seteril
 Kapas alkohol dalam tempatnya
 Bethadine dalam tempatnya
PROSEDUR KERJA
 Prosedur kerja injeksi
 Cuci tangan
 Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
 Salam terapeutik
 Identifikasi klien
 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
 Atur klien pada posisi yang nyaman
 Pasang perlak pengalas
 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
 Letakkan pembendung
 Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi
obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
 Pakai sarung tangan
 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode
ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang
mengandung mikroorganisme.
 Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan.
 Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser,
memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk
perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena
 Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel
dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
 Observasi adanya darah pada spuit
 Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat
perlahan-lahan.

2
Puskesmas PELAYANAN MEDIS
…… No. Dokumen : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
………………….
Halaman :
Nip.

 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat


dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
 Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang
diberi betadin
 Kembalikan posisi klien
 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam
bengkok
 Buka sarung tangan
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan

 Prosedur kerja infus


 Mencuci tangan
 Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
 Mengisi selang infus
 Membuka plastic infus set dengan benar
 Tetap melindungi ujung selang steril
 Menggantungkan infus set dengan cairan infus
dengan posisi cairan infus mengarah keatas
 Menggantung cairan infus di standar cairan infus
 Mengisi cairan infus set dengan cara menekan
(tapi jangan sampai terendam)
 Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
 Menutup ujung selang dan tutup dengan
mempertahankan kesterilan
 Cek adanya udara dalam selang
 Pakai sarung tangan bila perlu
 Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
 Meletakkan perlak dan pengalas
 Memilih vena yang tepat dan benar
 Memasang tourniquet
 Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas

3
Puskesmas PELAYANAN MEDIS
…… No. Dokumen : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
………………….
Halaman :
Nip.

kebawah dengan sekali hapus


 Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
 Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
 Memperhatikan adanya darah dalam
kompartemen darah dalam abocath
 Tourniquet di cabut
 Menyambungkan dengan ujung selang yang telah
terlebih dahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan
sambil dibiarkan menetes sedikit
 Memberikan plester pada ujung abocath tapi
tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
 Membalut dengan kassa betadinsteril dan
menutupnya dengan kassa steril kering
 Memberi plester dengar benar dan
mempertahankan keamanan abocath agar tidak
tercabut
 Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan
pasien
 Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana
respon pasien
 kembali cuci tangan
 Catat tindakan yang dilakukan

EVALUASI
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien
terhadap pemberian tindakan.

DOKUMENTASI
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan,
hasil tindakan, reaksi respon klien terhadap pemasangan

4
Puskesmas PELAYANAN MEDIS
…… No. Dokumen : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi :
Tgl. Mulai :
SPO Berlaku
………………….
Halaman :
Nip.

infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena


yang dipasang, dan petugas yang melakukan) pada catatan
dokumentasi
VI.Unit Terkait 1. Unit pelayanan Puskesmas

VII.Catatan 1. Informed Consent


Mutu 2. Rekam medis

Anda mungkin juga menyukai