Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Risiko Perilaku Bunuh Diri

A. Pengertian dan Gejala Perilaku Bunuh Diri


Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupannya. Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena pasien berada dalam
keadaan stres yang tinggi dan menggunakan koping yang maladaptif.

WHO (2001) membagi bunuh diri menjadi empat kategori sosial, yaitu :
1. Bunuh diri egoistik terjadi pada orang yang kurang kuat integrasinya dalam suatu
kelompok sosial.
2. Bunuh diri altruistik terjadi pada orang-orang yang mempunyai integritas berlebihan
terhadap kelompoknya, contoh : tentara Korea dalam peperangan dan pelaku bom
bunuh diri.
3. Bunuh diri anomik terjadi pada orang-orang yang tinggal di masyarakat yang tidak
mempunyai aturan dan norma dalam kehidupan sosialnya.
4. Bunuh diri fatalistik terjadi pada individu yang hidup di masyarakat yang terlalu ketat
peraturannya.

Pernyataan yang Salah tentang Bunuh Diri (MITOS)

Banyak pernyataan yang slah tentang bunuh diri yang harus diketahui perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan tingkah laku bunuh diri antara lain :

No Mitos Fakta
1 Orang yang bicara mengenai bunuh diri, Kebanyakan orang yang bunuh diri telah
tidak akan melakukannya memberikan peringatan yang pasti dari
keinginannya
2 Orang dengan kecendrungan bunuh Mayoritas dari mereka ambivalen (mendua,
(suicidal people) berkeinginan mutlak antara keinginan untuk bunuh diri tetapi
untuk mati takut mati)
3 Bunuh diri terjadi tanpa peringatan Orang dengan kecendrungan bunuh diri
sering kali
4 Perbaikan setelah suatu krisis berarti risiko Banyak bunuh diri terjadi dalam periode
bunuh diri telah berakhir perbaikan saat pasien telah mempunyai
energi dan kembali kepikiran putus asa untuk
melakukan tindakan destruktif
5 Tidak semua bunuh diri dapat dicegah Sebagian besar bunuh diri dapat dicegah
6 Sekali seserang cenderung bunuh diri, ia Pikiran bunuh diri tidak permanen dan untuk
selalu cenderung bunuh diri beberapa orang tidak akan melakukannya
kembali
7 Hanya orang miskin yang bunuh diri Bunuh diri dapat terjadi pada semua orang
tergantung pada keadaan sosial, lingkungan,
ekonomi dan kesehatan jiwa
8 Bunuh diri selalu terjadi pad pasien Pasien gangguan jiwa mempunyai risiko lebih
gangguan jiwa tinggi untuk bunuh diri, tapi bunuh diri dapat
juga terjadi pada orang yang sehat fisik dan
jiwanya bertanya tentang bunuh diri tidak
akan memacu bunuh diri
9 Menanyakan tentang pikiran bunuh diri Bunuh tidak menanyakan pikiran bunuh diri,
dapat memicu orang untuk bunuh diri tidak akan dapat beresiko tinggi untuk bunuh
diri
(sumber: Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, 2006)

Perbedaan antara percobaan bunuh diri dan bunuh diri

Percobaan bunuh diri Bunuh diri


Umumnya terjadi pada kelompok usia muda Dewasa dan usia lanjut
Lebih umum terjadi pada wanita muda yang Lebih umum terjadi pada pria (lebih banyak
tidak menikah pada bujangan, bercerai atau duda)
Bersifat ambivalen (mendua) Bersifat tegas
Menggunakan metode yang tidak mematikan Menggunakan metode yang lebih mematikan
Berkaitan dengan perilaku menarik perhatian Berkaitan dengan keinginan yang kuat untuk
mati
Cara yang sering dipakai adalah dengan Cara yang sering dipakai adalah menggantung
meminum racun diri, minum racun keras, atau membakar diri
Stressor sering kali berupa konflik dalam Stressor bervariasi meliputi sakit stadium
keluarga terminal dan faktor sosio ekonomi
(Sumber: Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, 2006)

B. Penyebab/Alasan Bunuh Diri

Tabel 1. Penyebab/Alasan Tingkah Laku Bunuh Diri

No Penyebab/Alasan bunuh diri


1 Kegagalan untuk adaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress
2 Perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal atau
gagal melakukan hubungan yang berarti
3 Perasaan marah atau bermusuhan. Bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri
sendri
4 Cara untuk mengakhiri keputusasaan
5 Tangisan minta tolong
Tabel 2. Faktor Risiko Tingkah Laku Bunuh Diri
(Stuart dan Sundeen, 1998)
Faktor Risiko tinggi Risiko rendah
Umur 45 tahun dan remaja 24-25 tahun dan < 12 tahun
Jenis Laki-laki Perempuan
Status kawin Cerai, pisah, janda/duda Kawin
Jabatan Profesional Pekerjaan kasar
Pekerjaan Pengangguran Pekerja
Penyakit fisik Kronik, terminal Tidak ada yang serius
Gangguan mental Depresi, halusinasi Gangguan kepribadiaan
Pemakaian obat dan Ketergantungan tidak
alkohol

Sementara itu, Cook dan Fontaine (1987) menerangkan penyebabbunuh diri dari masing-
masing golongan umur.

Tabel 3. Penyebab Bunuh Diri pada Anak

1 Pelarian dari penganiayaan atau pemerkosaan


2 Situasi keluarga yang kacau
3 Perasaan tidak disayang atau selalu dikritik
4 Gagal sekolah
5 Takut atau dihina di sekolah
6 Kehilangan orang yang dicintai
7 Dihukum orang lain

Tabel 4. Penyebab Bunuh Diri pada Remaja

1 Hubungan interpersonal yang tidak bermakna


2 Sulit mempertahankan hubungan interpersonal
3 Pelarian dari penganiayaan fisik atau pemerkosaan
4 Perasaan tidak dimengerti orang lain
5 Kehilangan orang yang dicintai
6 Keadaan fisik
7 Masalah dengan orang tua
8 Masalah seksual
9 Depresi

Tabel 5. Penyebab Bunuh Diri pada Mahasiswa

1 Selft-ideal terlalu tinggi


2 Cemas akan tugas akademik yang banyak
3 Kegagalan akademik berarti kehilangan penghargaan dan kasih sayang orang tua
4 Kompetesi untuk sukses
Tabel. 6 penyebab Bunuh Diri pada Usia Lanjut

1 Perubahan status dari mandiri ketergantungan


2 Penyakit yang menurunkan kemampuan berfungsi
3 Perasaan tidak berarti di masyarakat
4 Kesepian dan isolasi sosial
5 Kehilangan ganda (seperti pekerjaan, kesehatan, pasangan)
6 Sumber hidup berkurang

Gambar 1. Penyebab Biopsikososial Tingkah Laku Bunuh Diri (Lovallo, 1997)

Situasi Sosial :
Biologi :
1. Isolasi / menarik
1. Faktor genetik diri
2. Penggunaan fisiologi Psikologi : 2. Kemiskininan
yang berlebihan 1. Strategi koping 3. Pengaruh
3. Respon stres yang maladaptif lingkungan yang
4. Perubahan pada 2. Minta buruk
neurotransmitter pertolongan
sistem saraf pusat 3. Putus asa
5. Trauma pada masa 4. Tidak berdaya
kanak-kanak 5. Perasaan ragu-
ragu
6. Berpikiran negatif
7. Hubungan yang
pebuh dengan
tekanan
C. Pengkajian
Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga
macam perilaku bunuh diri, yaitu :

Isyarat bunuh diri


Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri,
misalnya dengan mengatakan “Saya akan perghi jauh” atau “Saya sudah tidak sanggup lagi
menanggung penderitaan itu”.

Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga
diri rendah
1. Ancaman bunuh diri
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mengakhiri
kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien
telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh
diri.
2. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk
mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan cara
gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, dan menjatuhkn diri dari tempat yang
tinggi.

Pengkajian tingkat risiko bunuh diri lain yang dapat dilakukan meliputi:
a. SIRS (Suicidal Intention Rating Scale)
Skor 0: tidak ada ide bunuh
Skor 1: ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh
diri
Skor 2: memikirkan bunuh diri secara aktif, tidak ada percobaan bunuh diri
Skor 3: mengancam bunuh diri, misalnya “tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh
diri”
Skor 4: aktif mencoba bunuh diri

b. Pengkajian tingkat risiko bunuh diri berdasarkan intensitas risiko dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 7. Pengkajian Tingkat Risiko Bunuh Diri

No Perilaku/gejala Intensitas Risiko


Rendah sedang Tinggi
1 Cemas Rendah Sedang Tinggi atau
panik
2 Depresi Rendah Sedang Berat
3 Isolasi- Perasaan Perasaan tidak Tidak
menarik diri depresi yang berdaya, berdaya,
samar, tidak purus asa, putus asa,
menarik diri menarik menarik diri,
protes pada
diri sendiri
4 Fungsi sehari- Umumnya Bauk pada Tidak baik
hari baik pada beberapa pada semua
semua aktivitas aktivitas
aktivitas
5 Sumber- Beberapa Sedikit Kurang
sumber
6 Strategi Umumnya Sebagian Sebagian
koping konstruktif konstruktif besar
destruktif
7 Orang Beberapa Sedikit atau -
penting/dekat hanya satu
8 Pelayanan Tidak, sikap Ya, umumnya Bersikap
psikiater yang positif memuaskan negatif
lalu terhadap
pertolongan
9 Pola hidup Stabil Sedang (stabil- Tidak stabil
tidak stabil)
10 Pemakaian Tidak sering sering Terus
alkohol dan menerus
obat
11 Percobaan Tidak atau Dari tidak Dari tidak
bunuh diri yang tidak sampai sampai
sebelumnya fatal dengan cara berbagai cara
yang agak yang fatal
fatal
12 Disorientasi Tidak ada Sedikit Jelas atau ada
dan
disorganisasi
13 Bermusuhan Tidak atau Beberapa Jelas atau ada
sedikit
14 Rencana Samar, Seing Sering dan
bunuh diri kadang- dipikirkan, konstan
kadang ada kadang- dipikirkan
pikiran, tidak kadang ada dengan
ada rencana ide untuk rencana yang
merencanakan spesifik

D. Diagnosa Keperawatan

Risiko Bunuh Diri

bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien.

Data : Nn. S. 17 tahun mengungkapkan bahwa dirinya telah kehilangan segalanya setelah
menjadi korban pemerkosaan pria yang tidak dikenalnya. Nn. S. Merasa dirinya tidak
berharga berharga lagi dan tidak ada gunanya hidup lagi

Anda mungkin juga menyukai