Anda di halaman 1dari 8

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 4, Nomor 2, Juli 2011 (63-96)


ISSN 1979-5645

Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional


Di Kota Makassar

Ika Monika (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)


Juanda Nawawi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Indar Arifin (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Email: Ikamonika@gmail.com

Abstract
This writing intend to know and describes the policy of local government in case to conserve
traditional art on Makassar city and what kind of factors that influence the conserve of tradi-
tional arts of Makassar city. The result of the research showing that the local government Ma-
kassar city have a policy in case to conserve traditional arts of Makassar city. The local govern-
ment policy in case to conserve the traditional arts in Makassar city is : (1) Held a group arts de-
velopment; (2) became a facilitators of facilities and infrastructure to art group at traditional
arts event; (3) Became a mediator to all people to develop touring potential for get a fund assis-
tance from the private agencies; (4) cooperate with arts group in Makassar city; (5) Held a daily
event, traditional arts show. the supporting factors of executioning the conserve of traditional
arts in Makassar city are : (1) government, (2) Society. And the obstacles factors to execute the
conserve is : (1) modernization, (2) lack of teenager interest to learn traditional arts; (3) the me-
dia raise less information about traditional arts; (4) Sosial change; (5) All traditional artist that
lack in creativity and innovation.
Keywords: Three, Policy, traditional arts, Makassar city

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui Untuk mengetahui dan menggambarkan kebijakan
pemerintah daerah dalam melestarikan kesenian tradisional di Kota Makassar dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pelestarian kesenian tradisional di kota Makassar. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemerintah daerah kota Makassar memiliki kebijakan dalam hal
melestarikan kesenian tradisional khas kota Makassar. Adapun kebijakan pemerintah daerah
dalam melestarikan kesenian tradisional di Kota Makassar adalah : (1) melaksanakan pem-
binaan kelompok kesenian; (2)menjadi fasilitator sarana/prasarana kepada kelompok seni da-
lam kegiatan pertunjukan seni tradisional; (3) menjadi mediator kepada masyarakat dalam
mengembangkan potensi wisata untuk mendapatkan bantuan dana dari instansi swasta; (4)
bekerja sama dengan kelompok seni di Kota Makassar ; (5) mengadakan acara rutin pagelaran
seni tradisional. Faktor pendukung pelaksanaan pelestarian kesenian tradisional di Kota Makas-
sar adalah : (1) pemerintah ; (2) masyarakat. faktor penghambat dalam pelaksanaan kesenian
tradisional adalah : (1) Modernisasi ;(2) kurangnya minat remaja mempelajari kesenian tradi-
sional;(3) media massa kurang memuat informasi dan tayangan tentang kesenian tradisional;
(4) perubahan sosial;(5) para pelaku seni tradisional yang kurang kreatif dan inovatif.
Kata kunci: tiga, Kebijakan, kesenian tradisional, Kota Makassar

89
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar
(Ika Monika, Juanda Nawawi, Indar Arifin)

PENDAHULUAN rasa keindahan dari dalam jiwa manusia.


Selain mengekspresikan rasa keindahan dari
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 ten- dalam jiwa manusia, kesenian juga mempu-
tang Pemerintahan Daerah melahirkan nyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi
berbagai implikasi yaitu perubahan sosial ser- menentukan norma untuk perilaku yang tera-
ta fasilitas yang cukup signifikan melahirkan tur serta meneruskan adat dan nilai-nilai ke-
kesempatan nyata bagi daerah untuk bangkit budayaan. Secara umum, kesenian dapat
mengembangkan potensi daerah, mem- mempererat ikatan solidaritas suatu
bangun daerahnya yang merupakan bagian masyarakat.
tak terpisahkan dari Pembangunan Nasional. Kesenian daerah (tradisional) pada da-
Menyikapi kondisi tersebut yang didasari sarnya adalah anonim,ia tidak bisa dibatasi
pemahaman kebhinnekaan suku, agama dan atas klaim wilayah. Ia menjadi tak terbatasi
budaya yang tersebar keseluruh pelosok oleh garis yang pasti, untuk itulah kesenian
nusantara, setiap daerah mempunyai budaya bisa ditempatkan sebagai sarana mencip-
yang berbeda-beda yang mencirikan dae- takan ketahanan budaya yang harus disikapi
rahnya masing-masing. sebagai ketahanan nasional.
Kebudayaan merupakan suatu identitas Masyarakat perlu untuk melestarikan ke-
bangsa, ciri khas suatu bangsa, karakter budayaan khususnya kesenian tradisional
bangsa ataupun sebagai tanda negara terse- yang ada di daerah tempat tinggal. Keberhasi-
but mempunyai sejarah perjalanan hidup dari lan pelestarian kesenian daerah (tradisional)
awal sebuah negara itu bisa terbentuk. Ke- sangat ditentukan oleh kemampuan aparat
budayaan merupakan sebuah simbol kebang- dalam merumuskan program atau kebijakan
gaan bagi suatu masyarakat tertentu bahkan untuk dilaksanakan oleh aparat pemerintah
menjadi penentu dari maju tidaknya suatu dalam kelompok–kelompok masyarakat yang
negara. ikut serta bersama– sama melaksanakan pro-
Melestarikan kebudayaan erat kaitannya gram atau kebijakan yang telah diputuskan
dengan apa yang telah dicita – citakan oleh yang harusnya didukung atau ditunjang oleh
kemerdekaan bangsa ini yaitu cita – cita un- sarana dan prasarana yang ada.
tuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” , Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata
mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah merupakan bagian integral dari pem-
makna yang berdasarkan pada konsep iptek bangunan daerah yang pada hakekatnya
atau konsep biologi genetika,melainkan suatu merupakan proses bersifat integratif baik da-
konsepsi kebudayaan. Mencerdaskan ke- lam tataran perencanaan, pelaksanaan mau-
hidupan bangsa merupakan upaya untuk pun pengendalian yang dilakukan secara
meningkatkan kadar kebudayaan bangsa, se- berkesinambungan. Pembangunan ini dil-
bagai suatu proses humanisasi untuk akukan dalam rangka meningkatkan kese-
mengangkat harkat dan derajat insan dari jahteraan masyarakat, mengingat dunia
bangsa kita. kepariwisataan memiliki ruang lingkup yang
Salah satu bagian dari kebudayaan adalah besar, maka kegiatan pembangunan sektor
Kesenian tradisional. Kesenian tradisional budaya dan pariwisata tidak hanya menjadi
memiliki bobot besar dalam kebudayaan. tanggung jawab Pemerintah Daerah, melain-
Kemajuan kebudayaan bangsa dan perada- kan harus dilakukan bersama-sama dan
bannya membawa serta, dan secara timbal- didukung oleh seluruh komponen masyara-
balik dibawa serta,oleh kemajuan keseniann- kat.
ya. Kesenian tradisional juga merupakan sa- Pemerintah daerah Kota Makassar telah
rana yang digunakan untuk mengekspresikan mengeluarkan beberapa kebijakan dalam

90
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 2, Juli 2011

rangka pelestarian kesenian daerah (tradi- daerah bersama kelompok – kelompok


sional) salah satunya tertuang pada pera- masyarakat. Pada bagian ini akan diuraikan
turan daerah kota Makassar Nomor 3 Tahun secara mendalam mengenai hal tersebut. Pa-
2009 tentang fungsi dan tugas tata kerja Di- da bagian ini akan dibahas dan diuraikan hasil
nas Kebudayaan dan Pariwisata Bab II pasal 8 temuan dari lapangan mengenai kebijakan
pada sub bagian seksi kesenian,selebihnya pemerintah daerah dalam melestarian Kese-
adalah berupa kebijakan pemerintah (ke- nian Tradisional Kota Makassar.
bijakan publik) dengan sejumlah aktivitas Pemerintah Kota Makassar dalam men-
pemerintah untuk memecahkkan beberapa jalankan kebijakan tersebut dalam rangka pe-
masalah yang terkait dengan kesenian antara lestarian kesenian tradisional tentunya tid-
lain : (1) Pembinaan Kelompok Kesenian, (2) aklah berjalan dengan mudah sesuai dengan
Kerja Sama dengan kelompok kesenian di Ko- apa yang diharapkan, Pemerintah Kota Ma-
ta Makassar, (3) sebagai Fasilitator (Sarana / kassar akan mendapatkan tantangan sebagai
Prasarana) dalam hal Kesenian tradisional, (4) penghambat dari tugas dan fungsinya dalam
sebagai Mediator untuk masyarakat rangka pelestarian kesenian tradisional yang
mendapatkan bantuan Dana dari Instansi dilaksanakan, namun dilain pihak Pemerintah
Pemerintah dan Non Pemerintah, (5) mem- Kota Makassar juga mendapatkan beberapa
buat acara rutin pagelaran kesenian tradi- faktor pendukung untuk melaksanakan tugas
sional khas Makassar. dan fungsinya dalam rangka pelestarian
kesenian tradisional. Kebijakan (aktivitas
METODE PENELITIAN pemerintah) kota Makassar dalam rangka pe-
lestarian (merawat, melindungi, mengem-
Metode yang penelitian yang bangkan) kesenian tradisional khas Makassar
digunakan adalah deskriptif dengan adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pem-
menggunakan teknik pengumpulan data studi binaan kelompok kesenian. Dinas Pariwisata
kepustakaan dengan membaca buku, maja- Dan Kebudayaan Kota Makassar bagian kese-
lah, surat kabar, dokumen- dokumen, un- nian melaksanakan pembinaan kelompok
dang-undang dan media informasi lain yang kesenian yang ada di Kota Makassar Pem-
ada hubungannya dengan masalah yang binaan kelompok kesenian yang dilakukan
diteliti, dan observasi yaitu mengamati secara berupa pengkaderan yang dilaksanakan oleh
langsung objek yang di teliti serta interview dinas kebudayaan dan pariwisata kepada
dan wawancara mendalam dengan grup/kelompok kesenian yang ada di Kota
menggunakan pedoman wawancara Makassar. kelompok / grup kesenian yang
telah melaksanakan pengkaderan akan
HASIL DAN PEMBAHASAN diberikan fasilitas oleh dinas kebudayaan dan
pariwisata, fasilitas yang diberikan dalam
Kesenian Tradisional suatu daerah adalah bentuk sarana dan prasarana (baju tradision-
salah satu aspek dari kebudayaan yang al, alat musik tradisional). Selain fasilitas, da-
mempunyai potensi yang besar dalam pem- lam hal pembinaan Dinas kebudayaan dan
bangunan kebudayaan dan pariwisata di sua- pariwisata kota Makassar juga membantu
tu daerah. Keberhasilan pelestarian kesenian kelompok–kelompok seni yang ada di Kota
tradisional suatu daerah sangat ditentukan Makassar untuk aktif dan mengikut sertakan
oleh kemampuan pemerintah daerah dalam dalam kegiatan dan acara–acara yang
merumuskan program dan kebijakan peles- diselenggrakan pemerintah kota Makassar
tarian kesenian tradisional yang nantinya dan non pemerintah, program ini juga mem-
akan dilaksanakan oleh aparat pemerintah bantu memperkenalkan kelompok–kelompok

91
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar
(Ika Monika, Juanda Nawawi, Indar Arifin)

seni tersebut kepada masyarakat luas baik itu sebagai pengisi acara tersebut. Acara rutin
di dalam atau luar Kota Makassar serta mem- tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan
promosikan Kesenian tradisional Khas Kota instansi lainnya yaitu instansi non pemerintah
Makassar. 2. Bekerja sama dengan kelompok dalam rangka pelestarian kesenian tradision-
kesenian di kota Makassar. Dinas Kebudayaan al.
Dan Pariwisata bagian Kesenian Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam
menggunakan media Sanggar / kelompok hal melaksanakan pelestarikan kesenian
kesenian di Kota Makassar untuk bekerja sa- tradisional mempunyai beberapa faktor yang
ma dalam melestarikan kesenian tradisional. mendukung kegiatan pelestarian kesenian
Salah satu caranya yaitu mengaktifkan ke- tradisional tersebut diantaranya yaitu: a.
lompok – kelompok seni tersebut dalam Pemerintah. Salah satu faktor pendukung
kegiatan atau acara yang diselenggarakan yang sangat mempengaruhi pelestarian kese-
oleh Pemerintah Kota Makassar. 3. nian daerah (tradisional) adalah peran dari
Pemerintah menjadi fasilitator (sara- pemerintah pusat maupun daerah.
na/prasarana) dalam kegiatan pelestarian pemerintah melibatkan dan menggandeng
kesenian tradisional di Kota Makassar. Salah masyarakat setempt dalam upaya pelestarian
satu cara mendukung pelestarian kesenian seni budaya dan pengembangan wisata bu-
daerah (tradisional) adalah Dinas Kebudayaan daya. Pemerintah memberikan kesempatan
Dan Pariwisata memberikan fasilitas kepada yang sama kepada masyarakat dan komunitas
organisasi kesenian tradisional untuk seni budaya setempat untuk berpartisipasi
pelaksanaan kegiatannya dalam rangka peles- dalam pengelolaan dan pengembangan
tarian kesenian tradisional. Fasilitas bukan wisata budaya. Sehingga masyarakat setem-
dalam bentuk dana (uang) tetapi berupa Sa- pat tidak saja dapat meningkatkan kese-
rana dan prasarana seperti baju tradisional, jahteraannya namun secara tidak langsung
alat musik, dan lain-lain. 4. Pemerintah men- masyarakat juga dilibatkan dalam upaya pe-
jadi Mediator untuk Masyarakat mendapat- lestarian kesenian tradisional. Salah satu ben-
kan bantuan dana dari Instansi Non tuk dari dukungan dari pemerintah terhadap
Pemerintah dalam rangka pelestarian Kese- berbagai kelompok seni dapat dilakukan
nian Tradisional. Pemerintah mempunyai ke- dengan cara melibatkan mereka dalam pen-
bijakan yaitu membantu msyarakat yang dataan, inventarisasi, pendokumentasian,
ingin mengembangkan potensi pariwisata di pengembangan seni budaya tradisional. In-
daerah setempatnya (dalam hal ini kesenian donesia sanat berkepentingan menjaga dan
tradisional) untuk mendapatkan bantuan da- melestarikan beragam seni budaya tradision-
na dari Instansi–Instansi swasta. Dinas ke- al agar terus dapat dinikmati oleh generasi
budayaan Dan pariwisata mengarahkan berikutnya,perlu adanya serangkaian ke-
kepada masing–masing kecamatan yang ada bijakan yang terencana,kompherensif dan
di Kota Makassar untuk melaksanakan pem- terintegrasi dari pemerintah pusat maupun
binaan masyarakat pariwisata, pembinaan daerah untuk melindungi seni budaya tradi-
berupa mengajarkan masyarakat untuk sional dari ancaman kepunahan. B. Masyara-
mengembangkan potensi kepariwisataan kat. Manusia memiliki hubungan erat dengan
yang ada di masing–masing kecamatan. 5. kebudayaan,begitu juga untuk melestarikan
Mengadakan acara rutin pagelaran seni tradi- kebudayaan manusia sangat berperan pent-
sional. Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata juga ing. Sebab, manusia yang menciptakan bu-
melakukan acara rutin berupa pagelaran seni daya, dan manusia juga yang harus menja-
tradisional khas Makassar dan kelompok ke- ga,mempertahankan dan melestarikan bu-
lompok seni yang tersebar di kota Makassar daya tersebut. Salah satu unsur dari ke-

92
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 2, Juli 2011

budayaan adalah kesenian tradisional. bangsa Dunia ini dengan segala isi dan peristiwan-
Indonesia dianugrahi sejumlah besar jenis ya tidak bisa melepaskan diri dari kaitannya
tradisional,baik seni rupa maupun seni per- dengan media massa; sebaliknya, media mas-
tunjukan, namun sebanyak itu pula masalah sa tidak bisa melepaskan diri dari dunia
yang dihadapi sehubungan dengan warisan dengan segala isi dan peristiwanya. Hal ini
yang berharga itu. Salah satu ciri masyarakat disebabkan karena hubungan antara keduan-
maju adalah kemampuannya dalam me- ya sangatlah erat sehingga menjadi saling
nyelamatkan dan melestarikan kesenian bergantung dan saling membutuhkan. Segala
tradisional daerahnya. Indonesia sebagai isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi
bangsa yang dianugrahi begitu banyak jenis sumber informasi bagi media massa.
kesenian tradisional selayaknya sangat peduli Media massa mempunyai tugas dan
dengan upaya penyelamatan dan pelestarian kewajiban–selain menjadi sarana dan prasa-
itu. rana komunikasi–untuk mengakomodasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa
hal melaksanakan pelestarikan kesenian di dunia ini melalui pemberitaan atau pub-
tradisional mempunyai beberapa tantangan likasinya dalam aneka wujud (berita, artikel,
yang menjadi faktor yang menghambat laporan penelitian, dan lain sebagainya)–dari
kegiatan pelestarian kesenian tradisional ter- yang kurang menarik sampai yang sangat
sebut diantaranya yaitu : 1. Modernisasi. In- menarik, dari yang tidak menyenangkan
struksi presiden RI Nomor 16 tahun 2005 ten- sampai yang sangat menyenangkan – tanpa
tang kebijakan pembangunan kebudayaan ada batasan kurun waktu.
dan pariwisata menegaskan agar pemerintah Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui
daerah mengambil langkah nyata guna men- media massa, media massa dan manusia
goptimalkan akselerasi pembangunan ke- mempunyai hubungan saling ketergantungan
budayaan dan pariwisata dalam upaya tidak dan saling membutuhkan karena masing-
hanya melestarikan tetapi juga mense- masing saling mempunyai kepentingan, mas-
jahterakan masyarakat, membuka lapangan ing-masing saling memerlukan. Media massa
kerja, dan memeratakan pembangunan. Na- membutuhkan berita dan informasi untuk
mun dalam konteks kekinian dimana pola publikasinya baik untuk kepentingan media
pikir dan modernisasi terus berkembang , ke- itu sendiri maupun untuk kepentingan orang
budayaan dan seni tradisi yang pernah ada atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia
dan tumbuh berkembang di masyarakat se- membutuhkan adanya pemberitaan, pub-
makin terpinggirkan,bahkan berbenturan likasi untuk kepentingan-kepentingan terten-
dengan pemahaman perubahan masyarakat. tu. 3. Kurangnya minat remaja mempelajari
Kota metropolitan seperti Kota Makassar kesenian tradisional. Remaja saat ini cender-
tidak terlepas dari yang namanya moderni- ung menyukai sampai meniru kebudayaan
sasi. Faktor tersebut biasanya merupakan dari luar. Adanya fasilitas seperti inter-
faktor penghambat dari jalannya suatu net,tv,radio,majalah yang banyak menampil-
aturan.Modernisasi menyebabkan laju infor- kan kebudayaan asing membuat para remaja
masi dan komunikasi kian tahun semakin pe- tidak dapat membendung rasa keingintahuan
sat. Tidak heran orang-orang pada berlomba mereka untuk mencoba dan meniru,sehingga
untuk mendapatkan sesuatu yang mereka kebudayaan lokal mereka anggap sebagai hal
inginkan segera.Modernisasi menyebabkan yg kuno dan ketinggalan zaman dan ke-
kehidupan semakin hari kian modern. 2. Me- budayaan asing mereka anggap sebagai yang
dia Kurang Memuat Informasi dan Tayangan modern dan maju. 4. Perubahan Sosial. Pe-
Tentang Kesenian Tradisional. rubahan sosial adalah perubahan yang terjadi

93
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar
(Ika Monika, Juanda Nawawi, Indar Arifin)

sebagai suatu variasi dari cara hidup yang te- grup/organisasi kesenian yang ada di Kota
lah diterima karena adanya perubahan kondi- Makassar. Organisasi/grup kesenian yang te-
si geografi, budaya, komposisi penduduk, lah melaksanakan pengkaderan akan diberi-
ideologi, maupun adanya difusi atau kan fasilitas oleh dinas kebudayaan dan pari-
penemuan-penemuan baru dalam masyara- wisata,fasilitas yang diberikan dalam bentuk
kat. sarana dan prasarana ( baju tradisional,alat
Perubahan budaya yang terjadi pada musik tradisional). Selain fasilitas,dalam hal
masyarakat sekarang ,yakni perubahan dari pembinaan Dinas kebudayaan dan pariwisata
masyarakat tertutup menjadi masyarakat kota Makassar juga membantu kelompok–
yang lebih terbuka. Ilmu pengetahuan dan kelompok seni yang ada di Kota Makassar un-
tekhnologi telah mengubah dunia secara tuk aktif dan mengikutsertakan dalam
mendasar. Komunikasi dan sarana trans- kegiatan dan acara–acara yang diseleng-
portasi internasional telah menghilangkan grakan pemerintah kota Makassar dan non
batas batas budaya setiap bangsa. Peristiwa pemerintah, program ini juga membantu
transkultural seperti itu mau tidak mau akan memperkenalkan kelompok–kelompok seni
berpengaruh terhadap keberadaan kesenian tersebut kepada masyarakat luas baik itu di
kita. Kesenian tradisional kita adalah bagian dalam atau luar Kota Makassar serta mem-
dari kebudayaan nasional yang harus dijaga promosikan Kesenian tradisional Khas Kota
kelstariannya. 5. Para Pelaku Seni Tradisional Makassar. 2. Bekerja sama dengan kelompok
yang kurang kreatif dan Inovatif. Banyak yang kesenian di Kota Makassar dalam rangka pe-
beranggapan bahwa kesenian tradisional tid- lestarian kesenian tradisional di Kota Makas-
ak menghibur jika dibandingkan dengan sar.
kesenian yang sering disiarkan melalui tele- Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata kota
vise,yang sebagian besar adalah kesenian Makassar bekerja sama dengan kelompok
modern dan meninggalkan kesenian tradi- kesenian yang ada di Kota Makassar dalam
sional. Jika kondisi tersebut tidak diimbangi rangka melestarikan kesenian tradision-
dengan dengan kreatifitas para pelaku kese- al,kerja sama tersebut yaitu kelompok kese-
nian tradisional dalam rangka melakukan nian diaktifkan dan di ikutsertakan dalam
adaptasi terhadap perkembangan za- kegiatan pertunjukan seni yang diselenggara-
man,maka pelan-pelan kesenian tradisional kan oleh instansi pemerintah dan non
tersebut akan kehilangan pengikut atau pe- pemerintah. 3. Menjadi fasilitator (sara-
nonton. Kesenian tradisional tanpa penonton na/prasaran) dalam kegiatan kesenian dalam
ibarat guru yang tidak memiliki murid. Eksis- rangka pelestarian kesenian tradisional di Ko-
tensinya sebagai media hiburan akan hilang ta Makassar.
sehingga kesenian tradisional akan terancam Salah satu cara mendukung pelestarian
punah. kesenian daerah (tradisional) adalah Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata memberikan
KESIMPULAN fasilitas kepada organisasi kesenian tradi-
sional untuk pelaksanaan kegiatannya dalam
Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Me- rangka pelestarian kesenian tradisional. Fasil-
lestarikan Kesenian tradisional Kota Makassar itas bukan dalam bentuk dana (uang) tetapi
antara lain : 1. Pelaksanaan pembinaan ke- berupa Sarana dan prasarana seperti baju
lompok kesenian di Kota Makassar. Pem- tradisional, alat musi,dan lain-lain. 4. Menjadi
binaan kelompok kesenian yang dilakukan mediator untuk masyarakat dalam mengem-
berupa pengkaderan yang dilaksanakan oleh bangkan potensi pariwisata (kesenian tradi-
dinas kebudayaan dan pariwisata kepada

94
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 2, Juli 2011

sional) mendapatkan bantuan dana dari in- berbau tradisional di anggap kuno dan kam-
stansi swasta atau non pemerintah. pungan,sehingga masyarakat enggan menge-
Pemerintah mempunyai kebijakan yaitu tahui dan mempelajari kesenian tradisional
membantu msyarakat yang ingin mengem- daerhanya sendiri yang merupakan salah satu
bangkan potensi pariwisata di daerah setem- aspek dari pelestarian kesenian tradisional. b.
patnya (dalam hal ini kesenian tradisional) Remaja saat ini cenderung menyukai sampai
untuk mendapatkan bantuan dana dari In- meniru kebudayaan dari luar. Adanya fasilitas
stansi–Instansi swasta. Dinas kebudayaan seperti internet, tv, radio, majalah yang ban-
Dan pariwisata mengarahkan kepada mas- yak menampilkan kebudayaan asing membu-
ing–masing kecamatan yang ada di Kota Ma- at para remaja tidak dapat membendung rasa
kassar untuk melaksanakan pembinaan keingintahuan mereka untuk mencoba dan
masyarakat pariwisata, pembinaan berupa meniru,sehingga kebudayaan lokal mereka
mengajarkan masyarakat untuk mengem- anggap sebagai hal yg kuno dan ketinggalan
bangkan potensi kepariwisataan yang ada di zaman. c. Media Massa yang kurang memuat
masing–masing kecamatan. Biasanya Instansi tentang kesenian tradisional. saat ini, kita
swasta yang memberikan dana adalah instan- disuguhi oleh banyak alternative tawaran hi-
si yang bergerak dalam bidang pariwisata. 5. buran dan informasi yang lebih beragam di
Membuat acara rutin berupa pagelaran kese- televise dan media massa yang lain,yang
nian tradisional dalam rangka pelestarian mungkin lebih menarik dari kesenian tradi-
kesenian tradisional . sional . d. Perubahan Sosial. Karena semakin
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata juga menurunnya minat masyarakat untuk
melakukan acara rutin berupa pagelaran seni menyaksikan ataupun mempelajari kesenian
tradisional khas Makassar dan kelompok ke- tradisional sejalan dengan semakin majunya
lompok seni yang tersebar di kota Makassar suatu masyarakat semakin besar pula
sebagai pengisi acara tersebut. Acara rutin pengaruh dari luar yang diterima oleh
tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan masyarakat. e. Pelaku kesenian tradisional
instansi lainnya yaitu instansi non pemerintah yang kurang kreatif dan inovatif. Di era glob-
dalam rangka pelestarian kesenian tradision- alisasi seperti sekarang para pelaku seni ha-
al. Faktor Yang Mempengaruhi Pelestarian rus mampu mengemas kesenian tradisional
Kesenian Tradisional Di Kota Makassar. agar tetap menarik untuk disaksikan
Berdasarkan hasil observasi dan wa- masyarakat sebagai hiburan sehingga menja-
wancara langsung dengan narasumber yang ga eksistensi kesenian tradisional tersebut
terkait, ada beberapa faktor yang agar tidak punah.
mempengaruhi pelestarian kesenian tradi-
sional di Kota Makassar antara lain : 1. Faktor DAFTAR PUSTAKA
Pendukung. a. Pemerintah memberikan kes-
empatan dan fasilitas kepada masyarakat dan Agustino Leo, (2006)Dasar–dasar Ke-
komunitas seni budaya setempat untuk ber- bijakan Publik, Alfabeta, Bandung
partisipasi dalam pengelolaan dan pengem-
bangan wisata budaya. b. Partisipasi Abdul Wahab Solihin, (1997), Analisis Ke-
masyarakat dalam acara / kegiatan pelestari- bijakan dari formulasi ke implementasi Ke-
an kesenian tradisional Makassar. 2. Faktor bijaksanaan Negara, PT Bumi aksara, Jakarta
Penghambat a. Modernisasi menyebabkan
kehidupan semakin hari kian modern. Dam- Abdullah Irwan, (2006), Konstruksi dan
pak dari modernisasi menyebabkan kota Ma- Reproduksi Kebudayaan, pustaka pelajar, Jog-
kassar menjadi kota dunia dan hal-hal yang jakarta.

95
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar
(Ika Monika, Juanda Nawawi, Indar Arifin)

Sulawesi Selatan ( calling back the spirit mu-


Bastomi Suwaji, (1990), Wawasan Seni, sic,dance and cultural politics in lowland
Ikip Semarang Press, Semarang south Sulawesi) terjemahan Anwar Jimpe
Bagir Manan, (1994), Hubungan antara rahman, Inninawa, Makassar.
Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945, Sinar
Harapan, Jakarta. Victor M.S, (1994), Hukum Administrasi
Pemerintahan di Daerah, Sinar Grafika, Jakar-
Daulaly Zainul, (2011), Pengetahuan Tradi- ta.
sional konsep, dasar hukum dan praktiknya,
PT Raja Grafindo persada, Jakarta. Wibowo Eddi, Bahri T. Saiful, Tangkilisan
HNi, (2004), Kebijakan Publik Dan Ke-
Jones, Charles o, (1996), pengantar ke- budayaan, YPAPI, Jogjakarta.
bijakan publik (public policy), terjemahan
ricky ismanto, PT RajaGramfdo persada, Ja- Winarno Budi, 2002, Kebijakan Publik, te-
karta ori dan proses, Media Presindo, Jogjakarta
Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (2012),
INSISTPress, Yogyakarta

Mahendra PK, (2007), Pedoman Naskah


Akademik PERDA Partisipatif, Kreasi Total
Media, Yogyakarta.

Mattulada, (1988), Masyarakat dan Ke-


budayaan, Djambatan, Jakarta.

Muis Asdar RMS, (2009), Bukan Hanya


Fisik Kita Bangun Peradaban, Citra Pustaka,
Jogjakarta

Ni’matul Huda, (2005), Otonomi Daerah;


Filosofi, Sejarah Perkembangan dan Prob-
lematika, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nudgroho D Riant, (2003). Kebijakan Pub-
lik untuk : formulasi, implementasi dan evalu-
si, PT Elex Media Komputindo,Jakarta

Soenobo Wirjosoegito, (2004), Proses &


Perencanaan Peraturan Perundangan, Ghalia
Indonesia, Jakarta.

Subarsono A,G, (2006), analisis kebijakan


publik, konsep, teori dan aplikasi, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta

Sutton R Anderson, (2002), Pakkuru Su-


mange’ :music,tari dan politik kebudayaan

96

Anda mungkin juga menyukai