Anda di halaman 1dari 22

PENGEMBANGAN INQUIRY LEARNING BERBASIS LIFE SKILL

DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA


PADA MATERI LISTRIK

Naskah Best Practice


Bahan Simposium Nasional bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

Oleh:
AAY SUSILAWATI, M.Pd.

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BAKTI NUSANTARA 666


Jln. Percobaan No. 65 Telp. (022) 70721934 Fax (022) 87825730,
Kabupaten Bandung-Jawa Barat
TAHUN 2018

1
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian yang berjudul “Pengembangan Inquiry
Learning Berbasis Life Skill Dalam Meningkatkan Keterampilan Ilmiah Siswa Pada
Materi Listrik” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika
keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Kab. Bandung, 16 November 2018


Yang membuat pernyataan,

Aay Susilawati, M.Pd.

2
HALAMAN PENGESAHAN
Surat Pengesahan Kepala Sekolah

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, mengesahkan karya inovasi pembelajaran berjudul:

“PENGEMBANGAN INQUIRY LEARNING BERBASIS LIFE SKILL


DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA
PADA MATERI LISTRIK”

Adalah karya Inovasi Pembelajaran yang dibuat oleh Aay Susilawati, M.Pd.

Kab. Bandung, 16 November 2018


Yang mengesahkan,
Kepala Sekolah SMK Bakti Nusantara 666

(Deni Danis Suara, S.T., M.Kom)

3
PENGEMBANGAN INQUIRY LEARNING BERBASIS LIFE SKILL
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA
PADA MATERI LISTRIK

Aay Susilawati *

SMK Bakti Nusantara 666, Cileunyi Kab. Bandung


* aaysusilawati@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana penerapan inquiry learning berbasis life skill
dalam meningkatkan keterampilan ilmiah siswa pada materi listrik dinamis. Jenis
penelitian ini adalah research and development, menggunakan desain ADDIE. Subjek
yang digunakan dalam uji terbatas dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Rekayasa
Perangkat Lunak sebanyak 2 kelas yaitu XI RPL 1 dan XI RPL 3 berjumlah 36 orang.
Berdasarkan uji ahli tentang pengembangan media, ditinjau dari pencapaian
penumbuhan life skill pengembangan inquiry learning ini dapat dikatakan efektif,
efisisen dan praktis. Sedangkan hasil uji lapangan pengembangan inquiry learning
dalam meningkatkan nilai rata-rata keterampilan siswa. Hasil yang dilakukan di dua
kelas yaitu XI RPL 1 dan XI RPL 3 dari kedua kelas tersebut, terlihat hasilnya dapat
meningkatkan nilai keterampilan siswa, hal ini terlihat dari hasil peningkatan nilai rata-
rata keretampilan peserat didik, dimana kelas XI RPL 1 meningkat sebesar 21,
sedangkan XI RPL 3 meninngkat sebesar 9. Hal ini menunjukkan bahwa inquiry
learning yang dikembangkan berhasil dan dapat digunakan untuk meningkatkan nilai
keterampilan ilmiah siswa.

Kata Kunci : inquiry learning, life skill, keterampilan ilmiah

1. Pendahuluan.
Latar Belakang
Pendidikan menjadi tombak bagi setiap orang yang ingin melakukan
perubahan, baik perubahan dalam pola hidup, pemikiran bahkan perubahan ekonomi.
Perubahan dalam hidup baik buruknya, tergantung dari Pendidikan dan pengalaman
belajar yang didapat oleh setiap orang. Pengalaman belajar tersebut digunakan untuk
dapat mencari solusi atau menyelesaikan setiap problema kehidupan. Selain itu, dengan
pengalaman belajar diharapkan dapat mengilhami saat menghadapi permasalahan
dalam kehidupan nyata.

4
Pandangan tentang kemampuan seseorang dalam memecahkan permasalahan,
merupakan salah satu kecakapan hidup yang harus dimiliki setiap orang. Pendidikan
kecakapan hidup dijelaskan pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada pasal 1 Ayat (1) dijelaskan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara". Dengan
demikian, pembelajaran yang dilakukan dipahami sebagai alat untuk mengembangkan
potensi diri ada Siswa, dimana potensi ini merupakan bekal hidup atau kecakapan
hidup yang akan ditanam dalam diri untuk menyelesaikan semua rintangan dan
permasalahan dalam kehidupan nyata.(Wahab, 2012).
Berhubungan dengan Pendidikan kecakapakan hidup, ini merupakan salah satu
tujuan dari Pendidikan yang diterapkan di SMK atau sekolah menengah kejuruan,
dimana tujuan utama SMK adalah mengantarkan siswa untuk siap bekerja. Bekerja
merupakan salah satu kecakapan hidup untuk bisa memperbaiki kebutuhan hidup,
perekonomian, dan hal lain sebagai upaya menyelesaikan permasalahan hidup. Dalam
pencapaian tujuan daripada pendidikan SMK tersebut, bergantung ada proses
pembelajaran yang dilakukan selama di kelas. Oleh karena itu, pembelajaran yang
dilakukan di kelas harus berorientasi pada siswa dan mengacu pada peningkatan life
skill (kecakapan hidup).
Peningkatan kecakapan hidup tidak akan terlaksana jika pembelajaran selalu
didominasi oleh guru. Oleh karena itu, sesuai tuntutan kurikulum bahwa pelaksanaan
pembelajaran harus berorientasi pada siswa. Siswa harus terlibat aktif dalam
pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik student center dan dapat menumbuhkan kecakapan hidup
serta keterampilan ilmiah siswa salah satunya adalah model pembelajaran inkuiri. Hal
ini sesuai dengan pendapat Wicaksana (2014) bahwa pengembangan model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kecakapan hidup pada siswa SMK. Sari, dkk
(2016) bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan
ilmiah berupa keterampilan proses sains.
Berdasarkan kebutuhan dan latar belakang masalah yang diperoleh, maka perlu
dilakukannya penelitian yang berjudul “Pengembangan Inquiry Learning Berbasis Life
Skill Dalam Meningkatkan Keterampilan Ilmiah Siswa Pada Materi Listrik”

5
Rumusan Masalah
Pertanyaan penelitian ini adalah:
1) Bagaimanakah desain inquiry learning berbasis life skill dalam meningkatkan
keterampilan Ilmiah Siswa pada Materi Listrik?
2) Seberapa tinggi efektivitas, efisien, dan kepraktisan inquiry learning berbasis life
skill yang dikembangkan?
3) Bagaimanakah peningkatan keterampilan Ilmiah Siswa pada materi listrik setelah
menggunakan inquiry learning berbasis life skill?

Tujuan
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:
1) Untuk mendeskripsikan proses pengembangan inquiry learning berbasis life skill
dalam meningkatkan keterampilan Siswa.
2) Untuk mendeskripsikan efektivitas, efisien dan kepraktisan inquiry learning
berbasis life skill yang dikembangkan.
3) Untuk melihat peningkatan keterampilan Siswa pada materi listrik setelah
mengikuti pembelajaran dengan menerapkan inquiry learning berbasis life skill.

Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah:
1) Bagi peneliti, penelitian ini merupakan ajang pembelajaran bagi peneliti untuk
terus belajar dalam mengembangkan suatu media, atau produk yang dapat
digunakan dalam meingkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
2) Bagi Siswa, mendapatka pengalaman .dalam mengikuti pembelajaran yang
berbeda dari pembelajaran yang biasanya, sehingga Siswa senantiasa antusias
dengen pelaksanaan pembelajaran yang baru, selain itu Siswa berkesempatan
mengembangkan life skill yang mereka miliki dalam proses pembelaran.
3) Bagi kolega, hasil penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sumber atau referensi
dalam menigembangkan penelitian leih lanjut, selain itu sebagai alternative cara
mengajar..
4) Bagi lembaga, hasil penelitian dapat dijadikan langkah evaluasi dalam
meingkatkan kualitas Pendidikan di Lembaga dan meningkatkan profesionalisme
guru..

6
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RnD)
dengan desain ADDIE. Adapun penjelasan penerapan pengembanngan yang dilakukan
dideskripsikan pada tabel 1.

Tabel 1. Penerapan penngembangan model ADDIE dalam mengembangkan


lembar kerja siswa berbasis life skill
Tahap
Aktivitas
Pengembangan
Analisis Tahap awal sebagai perencanaan dalam pemecahan masalah
yang terjadi yang memerlukan solusi
Berangkat dari masalah tersebut dibutuhkan pengembangan
perangkat yang dapat dijadikan salah satu solusi dalam
pemecahan masalah yang terjadi
Mengidentifikasi produk yang disesuaikan dengan karakteristik
siswa, materi, tujuan belajar dan daya dukung
Selain itu mengidentifikasi model atau startegi pembelajaran
yang sesuai untuk mendukung penggunaan produk yang
dikembangkan.
Desain Merancanng desain produk yang akan dikembangkan sesuai
dengan karakteristik pengemabnagn produk yang jelas dan
penerapan konsep serta karakteristik siswa yang tepat
Petunjuk perancangan produk ditulis secara rinci dan
sistematis.
Development Mengembangkan produk yang diperlukan dalam pengembangan
Berbasis pada hasil produk secara real, yang nantikan akan
divalidasi ahli dan diuji keefektifan, efisien dan kepraktisan pada
uji terbatas
Membuat instrument untuk mengukur keberhasilan produk.
Implementation Menggunakan produk dalam pembelajaran atau lingkungan
nyata.
Melihat tujuan pengembangan produk baru dalam pembelajaran
atau lingkungan yang nyata.
Sekaligus mengevaluasi keberhasilan produk, mengevaluasi apa
yang menjadi tujuan pengembangan produk.
Evaluation Melihat kembali dampak pengembangan produk apakah dapat
memecahkan permasalahan yang dihadapi
Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk
Mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran.
Mencari informasi tentang apa saja yang dapat membuat produk
menjadi lebih baik lagi.

7
3. Pembahasan Masalah
Hasil Pengembangan
Hasil pengembangan dari Lembar Kerja Siswa inquiry learning berbasis life
skill dilihat dari hasil validasi ahli dan uji terbatas dalam implementasi atau penggunaan
langsung dalam pembelajaran.

Hasil Validasi Ahli


Indikator yang ditanyakan kepada ahli adalah hal-hal yang berkaitan dengan
relevansi penggunaan lembar kerja siswa yang dikembangkan dengan kurikulum,
karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, daya dukung pembelajaran, teori
belajar, sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kontekstual mata pelajaran. Hasil
validasi ahli terhadap lembar kerja siswa, bahwa lembar kerja siswa yang
dikembangkan sudah sesuai dengan kaidah pembuatan lembar kerja siswa, sesuai
dengan karakteristik siswa, karakteristik materi pelajaran dan yang lebih penting bahwa
lembar kerja pesrta didik yang dikembangakan berorientasi pada pembelajaran yang
kontekstual, hal ini yang dapat membuat pembelajaran lebih bermakna (meaningfull).

Hasil Uji Lapangan


Uji lapangan yang dilakukan merupakan rangkaian evaluasi betha test. Adapun
hasil pembahsan setelah dilakukan uji lapangan, diantaranya:

Hasil Uji Efektivitas dan Efisiensi Pengembangan Lembar Kerja Siswa


Rata-rata nilai keterampilan siswa yang dieproleh dari penerapan
pengembangan Lembar Kerja Siswa berorientasi pada inquiry learning berbasis life
skill.
Grafik 1
Peningkatan Nilai Rata-Rata Keterampilan Siswa
100
77 76
80 68
55
60

40
21
20 9
0
XI RPL 1 XI RPL 3

Awal Akhir Peningkatan

8
Pada Grafik 1 terlihat pada dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa
berorientasi inquiry learning berbasis life skill dapat meningkatkan nilai rata-rata
keterampilan siswa, dimana nilai awal yang didapat kelas XI RPL 1 adalah 55 dan
meningkat menjadi 77 sehingga nilai peningkatan mencapai nilai 21, sedangkan di
kelas XI RPL 3 nilai awal 68 dan nilai akhir 76, sehingga meningkat sebesar 9.
Adapun indikator keterampilan yang ingin dicapai siswa dari pemgembangan
Lembar Kerja Siswa dengan orientasi inquiry learning dan berbasis life skill
diantaranya: 1) mendemonstrasikan perbaikan alat listrik yang meliputi, (ketepatan
pengguanaan alat, kommunikasi, dan ekberhasilan), dan 2) Menyajikan hasil
praktikum berupa perbaikan alat listrik dalam bentuk laporan, yang meliputi:
sistematika penulisan laporan, landasan teori, menarik kesimpulan, dan kerapihan dan
ketepatan waktu). Dari indikator keterampilan ini, untuk mendemontsrasikan
dikarenakan praktikum service listrik dilakkukan di luar sekolah, maka untuk
memundahkan dalam menilai keterampilan pada indikator pertama yaitu
mendmeonstrasikan sevice listrik siswa, guru menugaskan peserat didik untuk
mengirim video pelaksanannya yang kemudian diupload di youtube sedangkan alamat
link diberikan ke guru utnuk dilihat dan dinilai, dari video tersebut, guru dapat menilai
semua keterampilan siswa secara objektif, sedangkan keterampilan dalam menyajikan
hasil dilihat dari inquiry learning yang dikumpulkan siswa. Dalam pelaksanaanya
tetapi dilakkukan peer assessment agar penilaian yang dilakukan dapat dilakukan
secara objektif. Dibawah ini terlihat beberapa hasil penerapan konsep listrik dalam
memperbaiki alat listrik rusak yang telah dilakukan oleh siswa
Tabel 2 contoh perbaikan alat listrik yang dilakukan siswa

No. Judul dan Gambar alat yang diperbaiki

Service DVD yang rusak


1.

Service stop kontak

1.

2. Service Joy Stick Game

9
Service Speaker Aktif

3.

4. Pembahasan
Beberapa hal yang dapat dibahas dalam pengembangan Media berupa Lembar
Kerja Siswa (LKPD) orientasi inquiry learning berbasis life skill agar dapat menjawab
setiap pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, dimana ada tiga
rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah desain inquiry learning berbasis life skill dalam
meningkatkan keterampilan Siswa?, Seberapa tinggi efektivitas, efisien, dan
kepraktisan inquiry learning berbasis life skill yang dikembangkan?, dan
Bagaimanakah peningkatan keterampilan Siswa pada materi listrik setelah
menggunakan inquiry learning berbasis life skill?. Adapun jawaban dari ketiga
rumusan masalah tersebut, diantaranya:

Desain inquiry learning berbasis life skill.


Desain inquiry learning berbasis life skill yang dibuat didasarkan pada
kebermaknaan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara
utuh, oleh karena itu, inquiry learning yang didesain dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
(LKPD) yang mengacu pada tahapan model pembelajaran inquiry learning, yang mana
inquiry learning ini akan digunakan untuk memberikan arahan kepada peserat didik
untuk melakkukan tugas penerapan konsep berupa perbaikan alat listrik. Adapun
rancangan dan karakteristik inquiry learning yang dikembangkan digambarkan pada
gambar 4.2 dibawah ini:

10
Gambar 2
Rancangan Pengembangan Inquiry learning Berbasis Life Skill

Meaningfull Kontekstual Life Skill

Pembelajaran
Abad 21 Authentic
(Kurikulum Student Center Keterampilan
Assesment
2013)

Saintifik Inquiry
approach Penemuan
Learning

Inquiry learning Berbasis Life Skill

Efektivitas, Efisiensi, dan Kepraktisan Inquiry learning Berbasis Life Skill.


Inquiry learning berbasis life skill yang dikembangkan dilakukan uji ahli, dari
beberapa indicator yang dianalisis atau diuji yaitu dilihat dari efektivitas, efisiensi, dan
kepraktisan . hal -hal yang menjadi kendala jika dilihat dari efektivitas, efisiensi dan
kepraktisan, bahwa pelaksanaan praktikum secara langsung tidak dapat dilakukan di
dalam kelas secara utuh, hal ini berdampak dari penugasan kepada siswa, dan siswa
harus memberikan tambahan waktu untuk menyelesaikan progress project yang akan
dilakukan. Tetapi jika ditinjau dari pencapaian penumbuhan life skill pengembangan
inquiry learning ini dapat dikatakan efektif, efisisen dan praktis.

Peningkatan nilai rata-rata keterampilan siswa setelah menggunakan inquiry


learning berbasis life skill
Dari hasil uji lapangan secara terbatas, yang dilakukan untuk menguji
kebermanfaatan dan keberhasilan pengembangan inquiry learning dalam
meningkatkan nilai rata-rata keterampilan siswa. Hasil yang dilakukan di dua kelas
yaitu XI RPL 1 dan XI RPL 3 dari kedua kelas tersebut, terlihat hasilnya dapat
meningkatkan nilai keterampilan siswa, hal ini terlihat dari hasil peningkatan nilai rata-
rata keretampilan peserat didik, dimana kelas XI RPL 1 meningkat sebesar 21,
sedangkan XI RPL 3 meninngkat sebesar 9. Hal ini menunjukkan bahwa inquiry
learning yang dikembangkan berhasil dan dapat digunakan untuk meningkatkan nilai
keterampilan.

11
5. Simpulan dan Saran
Simpulan
Desain inquiry learning berbasis life skill yang dibuat didasarkan pada
kebermaknaan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara
utuh, oleh karena itu, inquiry learning yang didesain dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
(LKPD) yang mengacu pada tahapan model pembelajaran project based learning
(PjBL), yang mana inquiry learning ini akan digunakan untuk memberikan arahan
kepada peserat didik untuk melakkukan tugas penerapan konsep berupa perbaikan alat
listrik.
Berdasarkan uji ahli tentang pengembangan media, ditinjau dari pencapaian
penumbuhan life skill pengembangan inquiry learning ini dapat dikatakan efektif,
efisisen dan praktis. Sedangkan hasil uji lapangan pengembangan inquiry learning
dalam meningkatkan nilai rata-rata keterampilan siswa. Hasil yang dilakukan di dua
kelas yaitu XI RPL 1 dan XI RPL 3 dari kedua kelas tersebut, terlihat hasilnya dapat
meningkatkan nilai keterampilan siswa, hal ini terlihat dari hasil peningkatan nilai rata-
rata keretampilan peserat didik, dimana kelas XI RPL 1 meningkat sebesar 21,
sedangkan XI RPL 3 meningkat sebesar 9. Hal ini menunjukkan bahwa inquiry
learning yang dikembangkan berhasil dan dapat digunakan untuk meningkatkan nilai
keterampilan.

Saran
Pengembangan inquiry learning yang akan dilakukan harus berdasarkan
permasalahan yang benar-benar terjadi dilapangan atau kehidupan nyata (real life). Hal
ini yang akan memberikan makna lebih pada siswa akan kebermanfaatan dari suatu
pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, at al. 2016. Pengembangan LKPD Berbasis Project Based Learning Untuk
Pembelajaran Materi Segitiga Di Kelas VII. Sriwijaya.
Aryani, Farida dan Cecil Hiltrimartin. 2011. Pengembangan LKPD untuk Metode
Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII di SMP
Negeri 18 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5 No.2 Juli 2011
: 129-144.
Gall, M. D. Gall, at al. (2007), Educational Research an Introduction Eighth Edition.
Boston: Pearson. p. 589.
Hendricks, P. 1998. Developing Youth Curriculum Using the Targeting Life Skills
Model. dalam http://www.extension.iastate.edu/4h/ex plore/lifeskills.htm, 2010
Joyce et al. (2006). Model Of Teaching. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon
Kusnandiono. 2009. Lembar Kerja Siswa. (Online),
(http://kusnankentus.blogspot.com/2009/05/lk s.html, diakses 14 Desember
2014).
Priyanto dan Harnoko.1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.
Richey, R.C. dan W.A. Nelson, 2000. Development Research”, Handbook of Research
for Educational Communication and Technology, ed. Jonnassen. New York:
Maximillan Library.p.1217.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Senowarsito. 2011. Pendidikan Kecakapan Hidup Sebagai Dasar Membangun Karakter
Siswa: Implementasinya dalam pembelajaran bahasa Inggris,
Makalah:disampaikan dalam Seminar Sehari ‖Implementasi Nilai-nilai
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Kontekstual‖ oleh PGRI
Suryanto, et al. 2016. Pengembangan LKPD Project Based Learning Bermuatan Sikap
Spiritual Sosial Dengan Penilaian Otentik. Lampung.
Trianto.2010. Perangkat Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publizer

13
Vaughan, T. 2006. Multimedia: Making It Work, Edisi 6. Terj. Theresia Arie Prabawati
dan Agnes Heni Triyuliana. Yogyakarta: Andi.
Winarno. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Genius Prima
Media.
Wahab Rohmalina, (2012), Psikologi Agama, Palembang : Grafika Telindo Press
Wicaksana, Ervan Johan (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri tentang
Mikroorganisme pada mata pelajaran IPA untuk meningkatkan kecakapan hidup
(Life skill) pada siswa SMK.
Branch, Robert Maribe. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach.
Department of Educational Psychology and Instructional Technology University
of Georgia 604 Aderhoid Hall Athens , GA 30602. USA.
Sari, dkk (2016). Materi Sistem Eksresi Kulit untuk meningkatkan keterampilan proses
sains siswa kelas XI SMA. Jurnal Sains

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LEMBAR KERJA SISWA


PENGEMBANGAN INQUIRY LEARNING BERBASIS LIFE SKILL
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA SMK
PADA MATERI LISTRIK

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tahap 1. Merumuskan masalah

TULISKAN PERMASALAHAN ALAT LISTRIK YANG DITEMUKAN :

15
Eksplor bagaimana cara memperbaiki alat listrik yang rusak, sesuai dengan permasalahan
kelompokmu dari berbagai sumber, baik dengan cara wawancara, amati video:, ceritakan
proses pencarian informasi yang kalian lakukan!

Tahap 2. Merumuskan Hipotesis;

Tuliskan HIpotesis kemungkinan kerusakan yang ditemukan dan cara memperbaikinya!

16
Tahap 3. Mengumpulkan Data (Melakukan perbaikan pada alat listrik yang rusak

Desain Proyek Perbaikan Alat Listrik yang Rusak, dengan Mengikuti Langkah Berikut:

Tuliskan Alat dan Bahan yang dibutuhkan

Tulis langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memperbaiki alat listrik yang rusak,
sesuai dengan permasalahan yang ditemukan

Lakukan praktek yang sesungguhnya, jangan lupa video pelaksanaannya! Upload ke


youtube dan tulis link/alamatnya.

Link youtube:

17
Tahap 4. Menguji HIpotesis;

Uji Hipotesis (dugaan sementara) cara memperbaiki kalian dengan kesesuaian pemecahan
atau perbaikan dari masalah kerusakan yang ditemukan berdasarkan praktek
sesungguhnya! Tuliskan penemuan-penemuan yang kalian dapatkan!

Tuliskan kesulitan selama pelaksanaan service

Tahap 5. Merumuskan kesimpulan

Tuliskan kesimpulan yang didapat dari hasil memperbaiki alat listrik

18
Tulis komentar kalian tentang manfaat memperbaiki alat listrik dalam kehidupan sehari-
hari!

Buatlah laporan sederhana dalam bentuk laporan, kumpulkan satu minggu setelah
pelaksanan praktikum selesai!

19
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

Indikator Skor
Indikator
Penilaian 4 3 2 1
1. Mendemonstrasikan Ketepatan Pengguna Penggunaan Penggunaan Tidak
perbaikan alat listrik penggunaan an alat alat tepat alat tidak mengguna
alat yang tetapi tidak tepat dan kan alat
tepat dan sesuai tidak sesuai
seuai proseur prosedur
prosedur
Komunikasi Menjelas Menjelaskan Menjelaska Tidak
kan cara cara n cara menjelask
memperb memperbaiki memperbaik an sama
aki dengan jelas i alat listrik sekali
dengan tetapi bukan kuranng
jelas dan merupakan jelas,dan
memberik solusi untuk bukan
an solusi memecahkan merupakan
untuk permasalahan solusi dari
emmecah yang permasalaha
kan dihadapi n
permasala
hannya
keberhasilan Berhasil Berhasil Berhasil Tidak
dalam dalam dalam berhasil
memperb emmperbaiki memperbaik dalam
aiki alat keursakan i tetapi memperba
listrik dan ditemukan menimbulka iki malah
dapat tetapi belum n membuat
digunaka dapat permasalaha permaslaa
n kembali digunakan n baru han baru
karena
ditemukan
permasalahan
baru
2. Menyajikan hasil Sistematika Laporan Pembuatan Laporan Laporan
praktikum berupa penulisan yang laporan tidak tidak yang
perbaikan alat listrik laporan dikumpul sistematis memuat dikumpulk
kan salah satu an hanya
dalam bentuk laporan
sistematis sistematika berbentuk
, memuat laporan/tida narasi,
pendahul k lengkap tidak rinci
uan,

20
landasan dan
teori, sistematis
prosedur
pelaksana
an, hasil
dan
kesimpul
an
dilengkap
i dengan
dokument
asi
Landasan Memuat Landasan Landasan Tidak
teori landasan teori yang teori yang emmuat
teori yang dimuat sesuai dimuat tidak landasan
sesuai tetapi kurang sesuai teori
dan lengkap dengan
lengkap permasalaha
dengan n yang
permasala dihadapi
han yang
dihadapi
Menarik Kesimpul Keismpulan Keismpulan Tidak
kesimpulan an yang yang ditulis yang ditulis memuat
ditulis masih bukan kesimpula
merupaka beririsan meruoakan n dalam
n solusi sebagai solusi dari laporan
dari solusi dari permasalaha
permasala permasalahan n yang
han yang yang dihadapi
dihadapi dihadapi
Kerapihan Laporan Laporan Laporan Laporan
dan yang yang yang yang
ketepatan dikumpul dikumpulkan dikumpulka dikumpulk
waktu kan rapih kurang rapih n rapih an tidak
dan tepat tetapi tepat tetapi tidak rapih dan
waktu waktu tepat waktu tidak tepat
waktu

21
22

Anda mungkin juga menyukai