Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENJASORKES

PERMAINAN SEPAK TAKRAW

DIBUAT OLEH :

NAMA : OCTASYABILA SUAGTRI

KELAS : XI.2

NIS : 185555
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA

SMK SMTI PADANG

TP 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas Penjasorkes (olahraga) dengan judul “permainan bola
takraw”.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang , 15 agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… iii

BAB I PEMBAHASAN …………………………………………. 3

 A. Sejarah perkembangan sepak takraw ……………………………….. 3


 B.teknik teknik dasar sepak takraw ……. 4
 C.peraturan oermainan sepak takraw …… 5
 D.Gambar bola takraw dan lapangan sepak takraw……….
A.SEJARAH PERKEMBANGAN PERMAIAN BOLA TAKRAW

Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari olahraga tradisional


Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula mengembangkan
permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.

Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok bangsawan di


daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga
dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat terbuka, sebagai hiburan dan
pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu senja.

Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di Riau dikenal
dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera dan Jambi dengan
nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.

Ada pendapat bahwa Sepak raga berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini
diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan
Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini. Ketiga daerah tersebut memang
sebagai penghasil rotan yang merupakan bahan baku utama untuk membuat bola takraw.
Namun memang pada
pengembangan olahraga Sepak raga selanjutnya, Sulawesi Selatan adalah merupakan
daerah yang lebih maju dalam memperkenalkan teknik-teknik sepakan dan aturan-aturan
permainan olahraga ini, terutama dengan seorang tokohnya yang bernama : Abdul Rahman
Daeng Palalo.

Di Sulawesi Selatan sejak awal sudah diperkenalkan macam-macam sepakan, yaitu :

1. Anrong Sempa’, yaitu sepakan yang khusus menggunakan kaki saja. Sepakan ini terbagi
menjadi :

 Sempa’ Sarring, yaitu sepakan keras/tinggi.

 Sempa’ Biasa, yaitu sepakan biasa tidak begitu keras, tingginya 3 meter.

 Sempa’ Ca’di-Ca’di, yaitu sepakan kecil/perlahan-lahan.


2. Ana’ Sempa’, yaitu sepakan dengan menggunakan bagian-bagian badan selain kaki
misalnya : tangan, lengan, siku, kepala, perut, bahu, paha, lutut dan lain-lainnya.

Orang-orang Sulawesi Selatan yang terkenal dengan para pelaut Bugis/Makassar yang
memiliki keberanian mengarungi samudera luas, membawa permainan sepak raga ke negeri
lain. Sewaktu berlabuh, sekedar untuk mengisi waktu senggang, mereka bermain sepak raga.
Permainan ini kemudian diikuti penduduk setempat yang akhirnya berkembang sampai desa
desa seperti halnya di : Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.

Pada bulan September 1970 Tim Sepak raga Malaysia (PSM) di bawah pimpinan Encik
Khir Johari mantan Menteri Perdagangan Malaysia beserta rombongan mengadakan
kunjungan muhibah ke Indonesia. Selama kunjungan tersebut mereka mengadakan
demonstrasi memperkenalkan permainan Sepak raga Jaring di beberapa kota, antara lain:
Jakarta, Bandung dan Medan.

Kunjungan muhibah dari Tim Sepak raga Malaysia ini mendorong Indonesia untuk
berpartisipasi terhadap permainan tersebut, mengingat permainan ini dasarnya dari
permainan Sepak raga yang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian melalui
Rapat Kerja Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda yang diikuti oleh para Asisten III
Bidang Olahraga dan Pemuda, Kepala-kepala Kantor Pembinaan Olahraga Pendidikan,
Keolahragaan, Kepemudaan dan Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia pada tanggal 29
September – 5 Oktober 1970 di Cipayung Bogor, Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda :
Mayor Jenderal Supardi mengintruksikan agar permainan Sepak raga Jaring segera
dikembangkan dan dibina di daerah-daerah di Indonesia.

Pada tanggal 16 Maret 1971 dibentuk suatu organisasi yang dinamakan “Persatuan
Sepak raga Seluruh Indonesia” (PERSERASI) dengan Ketua Umum : Drs. M. Yunus Akbar,
dan sebagai penasehat Mayor Jenderal Supardi (Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda),
M.F. Siregar M.Sc. (Direktur Keolahragaan/Sekjen KONI Pusat) dan Soeworo (Wakil Sekjen
KONI Pusat).

Semula PB. PERSERASI hanya didukung 4 Pengurus Daerah, yaitu : Sulawesi


Selatan, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Pada bulan April 1971 Indonesia juga mendapat kunjungan muhibah lagi dari Tim Sepak
raga Singapura (PERSES) yang dipimpin oleh Encik Akhmad Ghazali mantan Anggota
Parlemen Singapura, untuk melakukan demonstrasi dan pertandingan persahabatan di
beberapa daerah di Indonesia.

Menjelang SEA Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1979 PERSERASI


diterima sebagai anggota KONI Pusat.

Pada tahun 1986 PERSERASI menyelenggarakan Konggres ke II di Jakarta. Salah satu


keputusannya adalah terbentuk Pengurus Baru dan keputusan lainnya adalah nama
Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dirubah menjadi Persatuan Sepak
Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI).

PB. PERSETASI periode 1987 – 1991 dipimpin oleh Ir. H. Marjoeni Warganegara
sebagai Ketua Umum. Mulai tahun 1992 – 2000 PB.PERSETASI
dipimpin oleh : Prof. Dr. Beddu Amang, MA. (Kabulog). Sejak terpilihnya Beddu Amang, sepak
takraw nasional mulai kelihatan gregetnya. Jajaran Bulog dengan Dolognya di berbagai
daerah lalu menjadi bapak angkat olahraga ini. Bahkan kemudian mulai tahun 1998
dikembangkan pembinaan Sepak takraw Wanita dan Sepak Takraw Bulatan (Circle Games).

Pada Munas PB. PERSETASI yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 30 Agustus 2006
bersamaan dengan Kejuaraan Nasional Antar Regu, hasil musyawarah disepakati semua
Pengprov seluruh Indonesia salah satu keputusannya adalah nama “PERSETASI” dirubah
menjadi “PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia).

Sepak Takraw (jaring/kompetisi) mulai dipertandingkan secara nasional pada PON X


tahun 1981 sampai sekarang untuk Putra. Pada PON X/1981 Sepak takraw baru dibina dan
dikembangkan oleh 12 daerah (Pengda), sehingga pada PON X dan XI tidak perlu diadakan
babak Pra PON atau babak kualifikasi.
Selanjutnya sejak PON ke XII diadakan babak Pra PON atau kualifikasi, berhubung Sepak
takraw sudah dibina dan berkembang di seluruh
Indonesia kecuali Propinsi Maluku yang baru tahun 1996 membentuk Pengdanya.

Babak Kualifikasi PON XIV/1996 dan sebelumnya Sepak takraw diadakan di 4 wilayah,
babak kuialifikasi yang dikaitkan dengan Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) PERSETASI diikuti
oleh 26 daerah.

Sepak Takraw Wanita pada PON ke XIII dipertandingkan untuk eksibisi, baru pada PON
ke IV/1996 di Jakarta dipertandingkan secara resmi dan diikuti oleh daerah : Riau, DKI Jakarta,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan kalimantan Tengah. Sedang untuk Sepak takraw
Bulatan (Circle Game) baru dipertandingkan secara resmi dalam PON ke XV tahun 2000 yang
lalu di Surabaya, baik putra maupun putri.

Sudah banyak Kejuaraan yang masuk menjadi kalender PB. PERSETASI untuk
kejuaraan Nasional, yaitu : Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Mahasiswa
Nasional (POMNAS), Kejuaraan Nasional Yunior, Kejuaraan nasional Senior, Kejuaraan
Nasional wanita, Kejuaraan Nasional Antar klub, dan kejuaraan Antar Perguruan Tinggi
Seluruh Indonesia.
B.TEKNIK DASAR LATIHAN SEPAK TAKRAW DAN GAMBARNYA:

Cara Smash Sepak Takraw

1. Teknik Cara Latihan Smash Sepak Takraw (Sepak Telapak Kaki)


Latihan smesh sangat penting dalam bermain sepak takraw, karena banyak poin diperoleh
dari teknik ini. Biasanya gerakan smash dilakukan dengan teknik sepak telapak kaki yaitu
seluruh kekuatan berada dipergelangan kaki. Teknik ini juga dapat digunakan untuk
menjangkau bola yang jauh dan juga menahan smash lawan. Untuk latihan smesh pada
sepak takraw dapat Anda lakukan dengan cara berikut ini.

 Anda harus berdiri dengan satu kaki, sedangkan kaki satunya berada lurus di depan
badan. Arahkan telapak kaki tepat dekat dengan bola dan posisikan tubuh Anda
berada diposisi yang tepat untuk melakukan sepakan.
 Setelah posisi kaki sudah siap lakukan dorongan atau sepakan sekeras mungkin dan
kekuatan utama dapat berada pada pergelangan.
 Pandangan fokus pada bola dan arah sasaran yang Anda inginkan.

Baca Juga : Ukuran lapangan Sepak Takraw


Cara Servis Sepak Takraw

2. Teknik Cara Servis Sepak Takraw


Latihan Servis merupakan gerakan awalan saat pertandingan baru dimulai. Servis ini
dilakukan oleh pemain yang disebut tekong, jika dapat melakukan dengan baik maka tidak
menutup kemungkinan tim akan memperoleh poin. Untuk teknik servis dalam sepak takraw
terdapat dua jenis, yaitu servis atas dan servis bawah. Teknik servis atas dilakukan dengan
cara melambungkan bola di atas kepala, kemudian dengan kelenturan yang baik tendang bola
sekeras mungkin kearah daerah lawan yang dianggap lemah. Sedangkan servis bawah bola
dilambungkan tidak lebih dari bahu, untuk melakukan tendangan akan lebih mudah.

Cara Menyundul Bola Sepak Takraw

3. Teknik Menyundul Bola Pada Permainan Sepak Takraw


Dalam permainan sepak takraw, menyundul bola menggunakan kepala bagian depan
mempunyai tujuan untuk memberikan umpan kepada teman dan juga dapat dilakukan untuk
menyerang lawan. Untuk tekniknya diawali dengan:

 Berdiri dan mengambil sikap kuda kuda.


 Condongkan badan kebelakang, kemudian letakkan kedua tangan berada di samping
badan dan bengkokkan siku anda.
 Pandangan mata kearah bola dan tempat sasaran yang ditujuh.
 Saat menyundul pastikan menggunakan kepala bagian depan, gerakkan badan
kearah depan dan juga leher digerakkan untuk menambah dorongan bola.

Cara Tepak Sila Sepak Takraw

4. Teknik Sepak Sila Permainan Sepak Takraw


Teknik merupakan gerakan menendang bola menggunakan kaki bagian dalam, gerakan ini
mempunyai tujuan untuk memberikan umpan kepada teman atau menahan bola dari
serangan lawan. Caranya melakukannya adalah sebagai berikut:

 Berdiri satu kaki, kaki yang satunya diangkat setinggi lutut dan dibengkokkan.
 Saat menendang bola gerakan kaki dari bawah ke atas, untuk arah dan kecepatan
disesuaikan dengan kebutuhan.
 Pandangan fokus kebola dan kemudian kearah sasaran yang diinginkan.

Cara Salto Sepak Takraw

5. Teknik Salto (Sepak Kuda) Permainan Sepak Takraw


Gerakan sepak kuda ini dilakukan dengan menggunakan punggung kaki, gerakan ini
dilakukan saat mengontrol bola yang berada di posisi rendah dan juga digunakan untuk
melakukan serangan secara salto. Untuk Anda yang ingin melatih teknik ini berikut ini
caranya:

 Berdiri menggunakan satu kaki sebagai tumpuan dan posisinya sedikit ditekuk.
 Kaki yang digunakan untuk melakukan tendangan berada didepan pinggul dan lurus.
 Saat menendang bola, gunakan punggung kaki kemudian gerakan mendorong kearah
lawan atau depan dan kaki harus lurus.
 Gerakan ini juga dapat dilakukan dengan cara salto, namun sebelum itu pastikan diri
Anda mampu melakukan lompatan salto. Jika tidak maka akan sulit untuk
mendapatkan tendangan yang keras dan terarah.

Cara Menahan Bola Sepak


Takraw

6. Teknik cara menahan bola Sepak Takraw.


Dalam melakukan gerakan menahan bola terdapat dua cara yang dapat kita lakukan, yaitu
menahan bola dengan dada.

 Menahan bola dengan dada.


Jika melukakannya dengan dada maka badan harus mengambil sikap kuda kuda dan
dada condong kedepan. Saat bola datang dan menyentuh dada, maka dorong bola
sekeras atau sejauh bola yang diinginkan. Pandangan harus tetap fokus berada di
depan dan arah daerah yang ditujuh.

Menahan bola dengan paha.


Untuk menahan bola dengan paha, ini biasanya dilakukan jika posisi bola dalam
keadaan rendah atau setinggi perut dan pinggang. Berdiri dengan satu kaki dengan
sedikit ditekuk, kemudian posisi kaki satunya diangkat dan paha lebih ditonjolkan.
Setelah bola datang arahkan paha dan lakukan pantulan kedaerah yang diinginkan
sebaik mungkin.
Peraturan permainan sepak takraw

1. Lapangan

Menjadi salah satu media penting yang umumnya dibutuhkan oleh hampir semua cabang
olahraga. Mulanya sepak takraw ini memang tidak mempunyai lapangan tertentu karena dulu
permainan ini dimainkan dengan membuat bentuk lingkaran manusia lalu mengumpannya
satu sama lain. Saat permainan ini masuk ke Malaysia dan waktu tersebut olahraga bulu
tangkis sedang populer, maka dijadikanlah lapangan bulu tangkis tersebut menjadi lapangan
untuk bermain sepak takraw.
 Ukuran lapangan sepak takraw yang ideal yaitu mempunyai panjang 13,40 meter dan
lebar 6, 10 meter.

 Mempunyai tinggi atap ruangan 8 meter


 Pada keempat sisi lapangan harus terbebas dari hambatan kurang lebih 3 meter yang
ditandai dengan garis pinggir dengan menggunakan cat yang lebarnya 3 cm

 Posisi titik tengah lingkaran berjarak 4,25 meter yang diukur dari garis tengah
lapangan. 2,4k meter yang diukur dari garis belakang, 3,05 meter yang diukur dari garis
samping dan radius lingkaran 30 cm yang diukur pada sebelah dalam.
2. Tiang

Peraturan permainan sepak takraw lainnya yang juga perlu Anda tahu berkaitan dengan tiang.
Hal ini sangat penting karena tiang akan sangat berpengaruh pada jalannya pertandingan.
Aturan untuk tiang permainan takraw adalah sebagai berikut.
 Untuk tinggi net putra yaitu 2,55 meter di pinggir dan minimal 1,52 meter ditengah
 Untuk tinggi net putri yaitu 1,45 meter dan minimal 1,42 meter ditengah
 Kedudukan tiang net yaitu 30 cm yang diukur dari garis pinggir.
3. Net

 Untuk net yang dipakai yaitu terbuat dari tali, nylon maupun benang dengan lubang
6-8 cm

 Panjang netnya tidak lebih dari 6,11 dan lebarnya 70 cm

 Pada kedua ujung net ditandai dengan pita berukuran 5 cm yang ditarik dan diikatkan
pada tiang.
4. Bola

Karena merupakan permainan yang menggunakan bola, maka peraturan permainan sepak
takraw selanjutnya ialah mengatur tentang bola yang boleh untuk digunakan. Bola untuk
bermain takraw juga berbeda dengan bola kebanyakan. Untuk lebih lengkapnya adalah
sebagai berikut.
 Bola berbentuk bulat yang terbuat dari rotan maupun plastik
 Untuk beratnya kurang lebih 170 sampai 180 gram untuk putra dan 150-160 untuk
putri

 Keliling lingkaran bola yaitu 42-44 cm untuk putra dan untuk putri 43-45 dengan
strains atau anyaman yang terdiri dari 9-11 dan 12 lubang
5. Pemain

 Dimainkan oleh dua regu dimana setiap regunya terdiri dari 3 pemain yang
mempunyai 2 pemain cadangan.

 Pada tiap satu tim terdiri dari 3 regu dan 1 regu cadangan. Sehingga jumlah pemain
pada tiap timnya terdiri minimal 9 orang dan maksimal terdiri dari 12 orang
 Pemain pada posisi belakang akan melakukan sepak awal atau servis yang biasanya
disebut tekong

 Kedua pemain yang berada di depan disebut dengan apit


 Ketika permainan dimulai, para pemain diperbolehkan untuk berganti posisi. Misalnya
apit bisa menjadi tekong maupun sebaliknya.
6. Pakaian Pemain

 Semua pemain dalam olahraga sepak takraw harus menggunakan seragam kaos
berlengan dan sepatu model karet khusus. Apabila sedang musim dingin, bisa menggunakan
tracksut.
 Kaos pemain yang dikenakan harus disertai dengan nomor punggung dengan ukuran
tingginya tak kurang dari 19 cm
 Untuk kapten regu harus mengenakan ban kapten yang diletakan disebelah kiri

 Para pemain putri mengenakan celana pendek hingga sebatas lutut

 Para pemain dilarang memakai peralatan dan aksesoris yang bisa membahayakan
diri maupun orang lain
7. Pergantian Pemain

 Apabila ada permintaan manager dan pelatih, pemain bisa digantikan oleh pemain
cadangan dengan melaporkan pada pihak wasit serta pergantian pemain tersebut dilakukan
sewaktu bola mati.
 Pada semua regu diperbolehkan untuk mengganti pemain sebanyak 2 kali di setiap
set, dan pada set berikutnya bisa melakukan pergantian kembali.
 Selama pertandingan berlangsung, seorang pemain yang pernah bermain dalam 1
regu baik untuk menjadi pemain utama maupun cadangan tidak diperbolehkan untuk bermain
lagi dalam regu lainnya meskipun itu hanya sebagai pemain cadangan.
 Apabila pemain mendapatkan kartu merah dari wasit, maka dapat diganti oleh pemain
cadangan asal ada pergantian pemain di set sedang berlangsung.
8. Officials
Peraturan permainan sepak takraw selanjutnya dalam pertandingan ini ialah para officials.
Dalam perlombaan resmi sepak takraw dipimpin oleh:
- 1 satu orang sebagai official referee
- 2 orang sebagai wasit
- 6 orang sebagai penjaga garis yakni 4 penjaga untuk garis pinggir dan 2 penjaga untuk garis
belakang

9. Sistem Perhitungan Angka

 Jika penerima service terjadi kesalahan, maka secara otomatis akan memperoleh
angka sekaligus akan melakukan service lagi
 Angka kemenangan tiap set maksimum 21 angka, kecuali ketika nilai sama di 20-20
maka pemenang akan ditentukan dengan mengurangi 2 angka hingga batas akhir 25
 Memberikan kesempatan untuk beristirahat 2 menit pada masing-masing tim di akhir
set pertama dan kedua termasuk tie break
 Jika pada masing-masing regu memenangkan 1 set, kemudian permainan akan di
lanjutkan dengan set tie break dengan 15 point. Namun untuk posisi 14-14 pemenang akan
ditentukan dengan selisih 2 angka hingga akhir 17 angka.
10. Pinalty dan Hukuman

 Memperlihatkan sikap yang tidak sopan dan juga menghubungi pihak wasit dengan
kasar mengenai keputusan yang sudah diambil

 Meninggalkan lapangan perlombaan tanpa adanya permisi pada wasit yang


memimpin pertandingan serta melakukan hal yang tidak pantas selama perlombaan
berlangsung
 Memberikan bola pada pihak lawan dengan kaki maupun memberikannya dengan
cara dilempar secara kasar
11. Kesalahan Kedua Belah Pihak

 Terdapat pemain yang mengambil bola di lapangan, menginjak ataupun melewati satu
tapak kaki garis ditengah
 Bola mengenai tangan, memainkannya berlebih hingga 3 kali atau bola mengenai
pembatas
 Menjepit atau menahan bola antara badan dan lengan maupun antara kedua kaki
dengan bola
 Terdapat pemain yang melewati lapangan lawan walaupun diatas dan di bawah net.
Kecuali pada saat seat “The follow trugh ball”
GAMBAR LAPANGAN SEAPAK TAKRAW

GAMABAR BOLA TAKRAW

Anda mungkin juga menyukai