Anda di halaman 1dari 16

Proposal Wawancara Budidaya Unggas

“Berwirausaha Ternak Ayam Petelur”

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Caroene Adinda P. (07)
Hana Fitriyatul L. (12)
Mega Fahma L. (21)
Mulyo Hadi Sasono (27)
Rezha Setya P. (30)
Tri Susanti (33)

XII MIPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SRENGAT
JL. RAYA BAGELENAN KEC. SRENGAT KAB. BLITAR
TELP. 0342 551096 KODE POS 66152
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin-Nya semua yang kita harapkan
dapat terwujud. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan dan
kini dapat ditunjukan kepada pembaca yang budiman. Adapun proposal yang kami susun ini
berjudul “Berwirausaha Ternk Ayam Petelur”.
Untuk menyelesaikan proposal ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sumino, selaku Kepala SMA Negeri 1 Srengat.
2. Bapak Syamsul Hilal selaku Pembimbing Mata Pelajaran Kewirausahaan.
3. Rekan-rekan kelas XII-MIPA 2, yang telah memberikan sumbangan pemikiran.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Proposal ini.
Penulis sadar sepenuhnya, proposal ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan prposal ini.
Semoga prposal ini bermanfaat bagi masyarakat luas dan khususnya menjadi amal sholeh
bagi kita semua. Amiin.

Blitar, 15 Januari 2019

Penulis

Daftar Isi

ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................iii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................4

C. Tujuan ........................................................................................................................................5

KAJIAN PUSTAKA

A. Budidaya Unggas .......................................................................................................................6

B. Budidaya Ayam Petelur .............................................................................................................6

C. Pemberian Pakan ........................................................................................................................9

D. Perawatan Kesehatan dan Kebersihan .....................................................................................11

E. Masa Panen ..............................................................................................................................11

F. Penyakit Ayam .........................................................................................................................12

G. Keuntungan dan Risiko ............................................................................................................13

METODIOLOGI

A. Rencana Wawancara ................................................................................................................16

B. Waktu dan Tempat ...................................................................................................................16

C. Daftar Pertanyaan .....................................................................................................................16

PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................................................................17

B. Saran ........................................................................................................................................17

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara heterogen. Tidak hanya ragam suku, agama, dan
budaya, tetapi juga ragam mata pencaharian. Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini
merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon pekerja yang berkeinginan
untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini
sangat terbatas. Hal ini menyebabkan jumlah penganguran semakin banyak. Oleh
karena itu, sebagai calon tenaga kerja, kita harus mampu berfikir kreatif dan inovatif
yang mampu membaca peluang. Salah satu mata pencaharian yang telah melahirkan
banyak wirausaha sukses adalah dari peternak. Banyak sekali peternak di Indonesia,
mulai dari peternak ikan, unggas, reptil, dan masih banyak lagi yang lainnya. Di
kesempatan kali ini yang akan diulas adalah dari sektor peternak unggas.
Peternakan unggas itu membudidayakan unggas seperti ayam, kalkun, bebek,
dan angsa dengan tujuan untuk mendapatkan daging dan telur, atau juga bulu
dan kotoran. Lebih dari 50 miliar ayam dipelihara setiap tahunnya sebagai sumber
daging dan telur. Ayam yang dipelihara untuk menghasilkan telur disebut dengan
ayam petelur, sedangkan ayam yang dibesarkan untuk menghasilkan daging
disebut ayam broiler atau ayam buras. Pada tahun 2011, total produksi telur ayam
dunia mencapai 65181280 metrik ton dengan nilai yang hampir mencapai US$ 54
miliar. Sedangkan produksi daging ayam mencapai 90001779 metrik ton dengan nilai
mencapai US$ 128 miliar.
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan
untuk daging dan telur atau bulunya. Umumnya merupakan bagian dari
ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Salah
satu unggas yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah ayam petelur. Karena latar
belakang itulah kelompok

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, penulis telah merumuskan masalah, yaitu:
1. Bagaimana cara berternak ayam petelur?
2. Sejauh mana prospek beternak ayam petelur?

C. Tujuan

4
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan yang dapat kami rumuskan adalah:
1. Mengetahui cara berternak ayam petelur.
2. Mengetahui sejauh mana prospek beternak ayam petelur.

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

5
A. BUDIDAYA UNGGAS

Peternakan unggas adalah usaha


membudidayakan unggas seperti ayam, kalkun, bebek, dan angsa dengan tujuan untuk
mendapatkan daging dan telur, atau juga bulu dan kotoran. Lebih dari 50 miliar ayam
dipelihara setiap tahunnya sebagai sumber daging dan telur. Ayam yang dipelihara
untuk menghasilkan telur disebut dengan ayam petelur, sedangkan ayam yang
dibesarkan untuk menghasilkan daging disebut ayam broiler atau ayam buras Pada
tahun 2011, total produksi telur ayam dunia mencapai 65181280 metrik ton dengan
nilai yang hampir mencapai US$ 54 miliar Sedangkan produksi daging ayam
mencapai 90001779 metrik ton dengan nilai mencapai US$ 128 miliar

B. BUDIDAYA AYAM PETELUR


Budi daya ayam petelur (layer) masyarakat dewasa ini memang sedang dalam zona
ketidakpastian dan ketidakstabilan. Beberapa bulan yang lalu, pihak peternak layer
harus menerima kenyataan pahit ketika harus menjual telur di bawah biaya pokok
produksi. Beberapa spekulasi mencuat ke permukaan. Faktanya, harga telur yang naik
selalu tidak sebanding ketika disandingkan dengan jumlah penurunan harga yang
begitu kentara.Ada yang berkata, produksi telur berlebih di tingkat peternak adalah
penyebabnya. Ada pula yang berasumsi bahwa pengurangan Hatching Egg (HE) yang
lumrahnya digunakan untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), malah
masuk ke pasar becek, dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu,
beberapa pihak menilai, penurunan daya beli masyarakat menyebabkan fluktuasi
harga. Namun, agak mengherankan ketika mengingat penurunan harga justru terjadi
menjelang Idul Fitri, momentum yang biasanya menjadi kesempatan bagi para
peternak broiler dan layer dalam memasarkan produknya.Dari beberapa permasalahan
tersebut, tidak ada yang bisa secara gamblang menyimpulkan mana yang benar dan
mana yang salah, karena tidak adanya bukti serta data yang kuat. Semisal, apakah
benar asumsi produksi telur oleh peternak memang berlebih? Bisa benar, bisa juga
salah. Karena memang tidak ada yang tahu persis berapa populasi sebenarnya yang
dipelihara oleh para peternak dan berapa pula hen day production para peternak.
Mungkin dari beberapa peternak sudah memberikan data populasi ke dinas terkait,
namun, apakah data tersebut valid? Lalu bagaimana dengan para peternak yang belum
melaporkan populasinya ke instansi yang berwenang? Meskipun mereka berproduksi

6
tiap hari.Sepanjang bulan Juni hingga Akhir Juli, para peternak mengeluh ketika harga
acuan yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan melalui Permendag No.27 Tahun
2017 tentang penetapan harga acuan pembelian di petani—di mana peternak juga
termasuk didalamnya. Pasalnya, peraturan tersebut masih belum mampu menaikkan
harga dengan optimal. Dalam Permendag tersebut tertulis beberapa komoditi hasil
kegiatan budi daya, seperti harga minimum daging ayam ras Rp 18.000 per kilogram,
dan harga telur ayam ras Rp 18.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga acuan di
tingkat end user jelas tertulis harga minimum Rp 32.000 per kilogram untuk daging
ayam ras pedaging, dan Rp 22.000 untuk harga telur ayam ras di tingkat konsumen
akhir.Belum lagi, kondisi komoditi jagung yang notabene menjadi penentu dari
sebagian besar biaya produksi para peternak melambung tinggi di beberapa wilayah di
Indonesia. Terutama di wilayah Pulau Jawa, di mana produksi telur yang tinggi tidak
didukung dengan produksi jagung di daerah pulau Jawa. Para peternak mengeluhkan
harga jagung yang terlampau tinggi ditambah lagi ketersediaan yang tidak mampu
memenuhi permintaan para peternak. Lengkaplah sudah tanggungan para peternak
layer. Ketika mereka harus melakukan kegiatan produksi yang hasil akhirnya sudah
dapat dipastikan inefisien ketika harga pakan dengan komponen terbesarnya adalah
jagung itu tinggi. Ditambah lagi, ketidakberdayaan para peternak layer ketika harga
telur yang dibangun oleh pasar bebas merosot di bawah biaya pokok produksi.
Sebagai catatan, untuk komoditas non pangan, harga akan dengan mudah terkoreksi
naik ketika para pelaku usaha menahan penjualan untuk mengurangi produk yang
beredar di masyarakat. Namun sekali lagi, telur merupakan komoditas barang pangan
perishable yang mudah rusak. Sehingga, ketika telur dihasilkan, harus langsung
terserap oleh konsumen.

1. Persiapan Lokasi/Kandang
Usahakan lokasi kandang jauh dari permukiman warga, Bertujuan untuk
menghindari bau yang timbul dari kotoran ayam atau dari ayam itu sendiri. Lokasi
yang jauh dari keramaian juga dapat mengurangi resiko stress pada ayam, serta untuk
mencegah penyebaran wabah penyakit terhadap manusia. Yang tidak kalah
pentingnya adalah lokasi dapat dijangkau alat transportasi,Untuk memudahkan
pengawasan serta pemeliharaan. Adapun jenis kandang yang dapat digunakan untuk
budidaya ayam petelur ada 2 tipe:
Yang pertama; kandang umparan/koloni. Kandang model ini biasanya adalah
semua ayam diletakkan dalam satu kandang, Kelemahan kandang ini adalah telur

7
ayam bececeran di lantai,Sehingga butuh waktu lebih lama untuk mengumpulkan
telur-telur yang dihasilkan.
Yang kedua; kandang baterai. Kandang model ini yang paling banyak digunakan
oleh para peternak ayam petelur, Karena memang didesain khusus untuk ayam
petelur, Agar memudahkan kita saat panen/pengumpulan telur.Kandang model ini
hanya bisa diisi dengan 1 ayam dalam 1 kandang, Supaya tidak memakan
tempat, Kandang bisa dibuat bersusun/bertingkat, maksimal 4 tingkat.
Usahakan sinar cahaya matahari bisa masuk ke kandang, dan sirkulasi udara
teratur
2. Pemilihan Bibit
Bibit ayam petelur yang populer di Indonesia ada dua jenis yaitu:
a. Ayam ras petelur putih yang mempunyai ciri bulu warna putih,telur putih
kecoklatan, berat badan ayam dewasa sekitar 1,7 kg.
b. Ayam ras petelur cokelat yang mempunyai bulu warna cokelat, telur cokelat, berat
badan ayam dewasa sekitar 2,1 kg, Ayam jenis ini sedikit lebih besar dibanding
dengan ayam petelur putih.

Berikut ini cara memilih bibit ayam petelur:


a. Bibit harus sehat & tidak cacat
b. Bulu menutup rata
c. Pertumbuhannya normal
d. Bibit dari indukan yang unggul/penjual yang terpercaya.

Ataupun jika anda ingin membeli bibit dari anakan (DOC/Day Old Chicken)
adalah:
a. Anak ayam dihasilkan dari induk yg sehat
b. Bulu menutup rata dan halus
c. Tidak cacat pada tubuhnya
d. Nafsu makan bagus
e. Ukuran badan normal
f. Berat badan ideal
g. Tidak ada fases/kotoran pada duburnya

C. PEMBERIAN PAKAN
Agar mendapatkan hasil produksi yang maksimal, Berikanlah pakan yang
berkualitas, Yang mempunyai unsur kandungan protein, karbohidrat, mineral, kalsium
serta vitamin, Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Adapun pakan untuk ayam
petelur yang sering diberikan adalah: Konsentrat, dedak, dan jagung yang sudah
digiling.
Pakan biasanya diberikan dua kali sehari tiap pagi dan sorehari, Dengan takaran
yang pas, jangan sampai kurang, atau lebih.

8
Jika pemberian pakan kurang, Maka akan berimbas pada hasil produksi
nantinya, Dan apabila kelebihan maka akan menambah biaya pakan, Serta membuat
ayam kegemukan karena terjadi penumpukan lemak, Sehingga produksi telur
menurun.
Tata cara pemberian pakan ayam petelur adalah salah satu kunci keberhasilan
budidaya. Hal ini karena pakan sangat erat kaitannya dengan untung rugi usaha,
mengingat pakan ayam petelur tidak murah. Ayam layer atau ayam petelur adalah
ayam betina dewasa yang sengaja dipelihara untuk diambil telur. Ayam ini bisa
dipelihara dikandang kloni atau dikandang batrei. Tapi lebih disarankan menggunakan
kandang batrei. baca: Cara membuat kandang batrei ayam petelur
Kalau pemberian pakan tidak pas bisa jadi rugi. Kalau pakan terlalu banyak
boros dan kalau sedikit ayam tidak produktif. Belum lagi harus memberi pakan ayam
sesuai kebutuhan tingkatan umur. Untuk itu kami mencoba memberi info sedikit
mengenai hal itu. Seperti yang sudah diketahui pakan Ayam dibedakan berdasarkan
umur, yaitu periode starter, grower, layer:
1. Periode stater adalah ayam umur 0 – 4 minggu (anak ayam)
2. Periode grower adalah ayam umur 4 – 16 minggu (masa pertumbuhan)
3. Periode layer adalah ayam umur 16 minggu – sampai akhir (masa produksi telur)
Kalau ingin membuat sendiri ini ada patokan kandungan gizi yang harus dipenuhi
menurut SNI sebagai berikut :

Cara meracik sendiri pakan ayam petelur:


1. Siapkan 8 bahan pakan untuk meracik pakan layer ayam petelur yaitu jagung,
dedak padi, bungkil kedelai, kapur/lime stone granular, DCP (dicalcium phospat),
garam, vitamin premix & mineral premik.

9
CPO 1% dapat menggantikan 2% Jagung atau 3% Dedak Padi

Bungkil
1% dapat menggantikan 0.5% Bungkil kedelai
Kelapa
CGM 1% dapat menggantikan 1.25% bungkil kedelai
tepung ikan 1% dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai
MBM 1% dapat menggantikan 1% Bungkil kedelai
dapat menggantikan 0.75% Dedak Padi atau 0.5%
Pollard 1%
jagung
RSM 1% dapat menggantikan 0.75% Bungkil kedelai
PKM (inti
1% dapat menggantikan 0.25% Bungkil kedelai
sawit)

Waktu pemberian pakan ayam petelur:


1. Pemberian pakan ayam petelur dapat diberikan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore.
2. Kebutuhan pakan dalam 1 hari untuk 1 ekor ayam adalah 100 gram
3. Pembagian dan waktu pemberian pakan ayam petelur
1. Jam 7.00 ( pagi) diberikan 30 % sampai 40 %
2. Jam 15.00 (sore) diberikan 60 % sampai 70 %
4. Pemberian pakan lebih banyak sore hari karena keinginan makan ayam lebih besar
pada jam tersebut. Usahakan juga pemberian pakan tepat waktu agar menghindari
ayam stres.

D. PERAWATAN KESEHATAN DAN KEBERSIHAN


Untuk merawat kesehatan ayam petelur adalah dengan memberikan vaksin
serta vitamin secara rutin, Tujuanya adalah untuk menjaga kekebalan tubuh. Selain
perawatan kesehatan, Yang harus diperhatikan juga adalah perawatan/kebersihan
kandang. Pentingnya menjaga kebersihan kandang bertujuan agar ayam terhindar dari
segala penyakit serta virus, Yaitu dengan memastikan lokasi kandang tetap kering atau
tidak ada genangan air. Kotoran yang sudah menumpuk harus segera
dibersihkan, Bisa juga di semprot dengan desikfetan atau cuci kutu, Agar kandang
lebih steril.

E. MASA PANEN

10
Ayam petelur akan mulai produksi telur saat menginjak usia 4 bulan, Dan akan
menghasilkan telur setiap hari sehingga kita bisa panen/mengumpulkannya setiap
hari. Sebelum telur-telur itu kita pasarkan alangkah baiknya kita sortir terlebih
dahulu, Yaitu dengan memisahkan telur yang mempunyai kualitas bagus dengan yang
abnormal.
Adapun ciri-ciri telur abnormal yaitu; bentuknya lonjong atau gepeng, ukuran lebih
besar atau lebih kecil. Setelah telur yang mempunyai kualitas bagus terkumpul, kita
bisa menjualnya langsung kepasar atau ke tengkulak.

F. PENYKIT AYAM
Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam petelur dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan karena
salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dengan antibiotika
1. Foel typhoid
Sasaran yang disering adalah ayam muda/remaja dan dewasa, disebabkan karena
salmonella gallinarum. Gejalanya ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau
kekuningan. Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
2. Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan, disebabkan karena bakteri dari
genus Salmonella. Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
3. Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain
menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati, disebabkan karena
pasteurella multocida. Gejalanya pada serangan yang serius pial ayam (gelambir
dibawah paruh) akan membesar. Pengendalian: dengan antibiotika
(Tetrasiklin/Streptomisin).
4. Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, disebabkan
karena makhluk intermediet antara bakteri dan virus. Gejalanya ayam yang
terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek. Pengendalian: dapat
disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.

11
5. Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yang populer di peternak ayam Indonesia. Pada
awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.Tungau (kutuan)
Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa,
penyakit ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit
ini disebut Newcastle disease.
6. Infeksi Bronkitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini
menurunkan produksi telur. Bila menyerang ayam petelur menyebabkan telur
lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan kuning telur mudah
berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah). Belum ada
pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi.
7. Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak cacar,
disebabkan karenavirus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
8. Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa
unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
9. Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika
Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam
umur 3–6 minggu.

G. KEUNTUNGAN DAN RESIKO BETERNAK AYAM PETELUR


1. Keuntungan Bisnis Ternak Ayam Petelur
Inilah keuntungan bisnis ternak ayam petelur yang bisa sobat dapatkan, antara
lain:
a. Permintaan Tinggi
Usaha budidaya ayam petelur dilakukan untuk diambil telurnya sebagai
komoditas ekonomi. Permintaan masyarakat Indonesia terhadap telur setiap
hari bertambah besar. Hal ini karena telur merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia yang sering disebut bahan sembako. Ditambah lagi jumlah
populasi penduduk di tanah air baik yang berada di kota maupun desa
semakin bertambah banyak. Menjadikan permintaaan akan telur ayam sangat
tinggi akhir-akhir ini dan selamanya.

12
Telur merupakan kuliner yang disukai semua orang sebagai teman nasi.
Banyak olahan makanan yang menggunakan telur sebagai bahan dasar.
Misalkan martabak, kue bolu ulangtahun dan pernikahan, sistik, sale pisang
ambon, berbagai macam kue dan lain sebagainya. Sehingga penjualan telur
laris manis setiap hari. Dan prospek usaha beternak ayam petelur menjanjikan
untung besar. Dengan cara mengandalkan penjualan telur perhari. Karena
produktifitas ayam menghasilkan telur setiap hari sangat tinggi. Usaha ini
layak anda pertimbangkan sebagai bisnis sampingan yang sangat menjanjikan
keuntungan tinggi saat ini dan masa depan.

b. Pasar Luas
Pangsa pasar bukan hanya mengandalkan setiap rumah tangga. Namun dari
kalangan pengusaha kuliner atau industri makanan skala besar atau skala
kecil. Misalnya industri makanan rumahan. Seperti di desa penulis banyak
industri makanan ringan skala kecil secara rumahan. Ini menjadi pangsa pasar
utama. Memang banyak jenis telur yang dijual di pasaran. Seperti telur
puyuh, telur ayam omega, telur ayam kampung dll. Tapi telur ayam yang
banyak dicari orang adalah telur ayam negeri.
Lalu apa yang membuat telur ayam negeri lebih banyak dibeli orang?
Penjualan hingga ke warung-warung di gang kecil. Hal ini karena telur ayam
negeri berukuran besar dengan harga murah. Pangsa pasar yang luas
membuat usaha beternak ayam petelur sangat prospektif. Omzet perhari
hingga perbulan lumayan tinggi. Bagaimana sobat tertarik membuka usaha
ternak ayam petelur yang potensial dan menguntungkan?
Bisnis beternak ayam petelur maka bisnis utamanya adalah produksi telur dan
penjualannya. Hal ini berbeda dengan usaha beternak ayam potong yang
usaha pokoknya adalah daging. Dari perbedaan ini maka jenis ayam broiler
pun berbeda. Bagi produksi telur yang banyak digunakan jenis ayam broiler
petelur atau pullet. Untuk usaha utama bisnis penjualan daging ayam maka
jenis ayam yang diternakkan adalah ayam broiler ras pedaging.
2. Resiko Beternak Ayam Petelur
Berikut ini adalah beberapa resiko betrenak ayam petelur:
a. Kematian

13
Anda memutuskan untuk berbisnis yang ada hubungannya dengan
makhluk hidup maka salah satu risiko yang bakal Anda alami adalah risiko
kematian. Risiko ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan risiko yang
lainnya. Oleh sebab itu agar Anda berhasil dengan peternakan yang Anda
geluti penting untuk mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan risiko
kematian itu datang. Caranya adalah dengan menjaga kesehatan ayam-
ayam petelur Anda, mengetahui berbagai macam penyakit ayam dan
memilih bibit yang unggul karena akan memiliki tubuh yang lebih kuat.
Jangan pernah menganggap remeh ayam yang sakit, sebab akan mudah
menular ke ayam yang lainnya. Untuk mencegah ayam sakit Anda harus
memberikan vaksinasi secara rutin.
b. Harga telur yang berubah-ubah
Misalnya saja adalah harga telur yang tidak stabil sehingga akan
menimbulkan kerugian. Sampai saat ini ketidakstabilan harga telur ayam
yang terjadi ini tidak bisa diantisipasi dan tidak bisa dicegah. Masanya pun
bisa bersifat sementara dan juga lumayan lama. Peternak ayam petelur
pernah mengalami kerugian berat dalam waktu yang lama yaitu di tahun
2009 sampai dengan awal 2010 terutama bagi peternak ayam skala kecil
dan pemula.
c. Musim yang Ekstrem
Pada musim kering yang berurutan tersebut peternak ayam akan
mengalami kerugian. Penyebabnya adalah terjadinya krisis pangan
terutama jagung yang mana menjadi salah satu bahan makanan pokok
ayam petelur. Jagung yang langka akan membuat bahan pokok makanan
ayam tersebut menjadi melambung tinggi sehingga peternak ayam harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya untuk pakan ayam. Bagi
Anda yang berniat untuk melakukan ternak ayam petelur harus
mewaspadai musim yang ekstrem ini sebab bisa mengancam bisnis yang
Anda jalankan.

14
BAB 3

METODIOLOGI

A. RENCANA WAWANCARA
Wawancara dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan pada narasumber. Pertanyaan
yang telah dibuat sebelumnya yang memenuhi kajian penelitian kita. Mulai dari modal,
administrasi, pemeliharaan hingga omset. Wawancara didokumentasi melalui rekaman video
sebagai bukti.
B. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu : 15 Januari 2019
2. Pukul : 14.52 WIB
3. Tempat : Desa Jeding RT.1 RW.1 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar
C. DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Berapa modal yang bapak perlukan untuk memulai usaha ini?
2. Bagaimana sejarah bapak memulai usaha ternak ayam petelur ini?
3. Mengapa bapak memilih ayam petelur?
4. Berapa jumlah ayam yang bapak punya?
5. Dengan perbandingan demikian berapa omset yang diterma?
6. Bagaimana cara awal pemibibitan?
7. Umur berapa ayam dapat dimasukkan kandang?
8. Umur prouktif ayam dapat bertelur dengan baik?
9. Penyakit yang dapat menyerang ayam sewatu waktu?
10. Cara mengatasi bila penyakit menyerang?
11. Ada beberapa kasus dimana ayam mati secara bersamaan, kalau demikian apakah
yang terjadi?
12. Berapa lama ayam beradptasi dengan situasi kandang yang baru?
13. Apakah ada yang terjadi pada saat ayam beadaptasi?
14. Bagaimana persaingan di derah sekitar?
15. Apakah ayam perlu juga di beri vaksin?
16. Mengapa vaksn diperlukan pada ayam?
17. Vaksin apa saja yang diperlukan dan fungsinya bagi tubuh ayam?
18. Bagaimana cara pemberian vaksin ada ayam?
19. Apakah ada bagian tertentu untuk ayam divaksin?

15
20. Kendala yang dihadapi selama menempuh usaha?

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Budidaya Ayam Petelur adalah materi yang kami angkat dalam pemenuhan tugas
biologi terapan yaitu budidaya unggas. Kami meimilih ayam petelur karena telur ayam
adalah salah satu produk unggulan di lingkungan tempat tinggal kami yaitu Blitar. Selain
itu ayam petelur lebih mudah dipelihara, bahkan wanita pun bisa melakukannya.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan proposal
ini. Dengan proposal ini, semoga kegiatan budidaya unggas kami berjalan dengan lancar
serta dapat bermanfaat bagi lingkungan sekolah dan masyarakat.

16

Anda mungkin juga menyukai