Anda di halaman 1dari 2

Peran Aktif Bangsa Indonesia Pada Masa Perang Dingin dan Dampaknya Terhadap Politik

dan Ekonomi Global


Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas
aktif,kebijakan ini menegaskan bahwa indonesia tidak ikut dalam blok manapun karena cita-
cita bangsa indonesia adalah mewujudkan perdamaian dunia. Berdasarkan semangat tersebut
Indonesia mempelopori pembentukan gerakan non blok dengan negara
Mesir,Yugoslavia,India dan Ghana. Gerakan ini lahir sebagai solusi dari munculnya banyak
kekisruhan di dunia internasional era 1950an karena kekuatan negara-negara adidaya mulai
memperebutkan negara-negara yang berada di kawasan asia timur dan asia tenggara,seperti
Malaysia,Indonesia,Thailand.
Tujuan Indonesia bergabung kedalam gerakan non blok adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kerjasama antar negara non blok,terutama dalam bidang teknologi
dan ekonomi
b. Dalam bidang ekonomi,indonesia membantu menyelesaikan masalah-masalah
ekonomi internasional yang menunjang pembangunan berkelanjutan
c. Pada 1992-1995 presiden suharto menjabat sebagai sekretaris jenderal GNB

1. Gerakan Nonblok
GNB dalam bahasa inggris disebut Non-Aligned Movement merupakan suatu
organisasi internasional yang berkeinginan untuk lepas dari kekuatan blok
manapun. Blok barat maupun blok timur sama-sama mengklaim ideologi yang
paling benar. Atas dasar keyakinan itu,masing-masing blok berupaya
memperluas ke negara-negara dunia ke-3. Kepentingan utama mereka
memperebutkan penguasaan atas sumber-sumber daya alam di negara-negara
dunia ke-3 tersebut. Pertarungan ideologi keduanya lebih banyak berdampak
negatif,misalnya terbaginya jerman menjadi 2 bagian( Jerman Barat dan
Jerman Timur),perang vietnam,dan perang korea. Ketakutan terbesar dunia di
era perang dingin adalah terjadinya perang nuklir. Indonesia akhirnya
memutuskan untuk menerapkan sistem politik luar negeri bebas aktif yang
diperkenalkan pertama kali oleh bung hatta pada 2 september 1948. Hukum
pelaksanaan politik bebas aktif tergambar dalam pembukaan UUD 1945 aline
a pertama dan keempat.
Pada 28 april-2 mei 1954 diselenggarakan konferesi kolombo di Sri
Lanka. Setelah itu perdana menteri Ali Sastroamidjojo menyarankan untuk
diadakan konferensi yang lebih besar. Pada 18-21 april 1955 diadakannya
konferensi asia afrika di bandung. Konferensi tersebut menjadi cikal bakal
lahirnya gerakan non blok.
Konferensi asia afrika dihadiri oleh
29 pemimpin negara,23 diantaranya dari asia dan 6 dari afrika. Pada
konferensi pemimpin dari 29 negara mendeklarasikan komitmen untuk tidak
terlibat dalam konfrontasi blok barat dan blok timur. Konferensi ini berhasil
menyatukan kekuatan bersama negara-negara dunia ke-3 untuk menghadapi 2
kubu adidaya,barat dan timur. Pada akhir konferensi ditandatangani deklarasi
bandung yang berisi:
1. Menghormati hak dasar manusia dan tujuan serta asas yang termuat dalam
piagam PBB
2. Tidak melakukan intervensi terhadap pesoalan negara lain
3. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
4. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara perundingan,
persetujuan, arbitrasi atau cara damai lainnya

2. Terbentuknya GNB
Tanggal 1 sampai 6 September 1961 diadakan KTT di Beograt, Yugoslavia
yang menghasilkan keputusan untuk membentuk GNB yang didirikan oleh
lima pemimpin dunia yaitu :
1. Josip Broz Pito
2. Soekarno
3. Gamal Abdul Nasser
4. Pandit Jawaharlal Nehru
5. Kwame Nkrumah

Bagi negara yang ingin bergabung dalam GNB ada syarat yang harus
dipenuhi yaitu:
1. Menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai
2. Mendukung gerakan – gerakan kemerdekaan nasional
3. Tidak menjadi anggota salah satu pakta militer amerika serikat / Uni
Soviet

Tujuan didirikanya GNB adalah sebagai berikut :


1. Meredakan ketegangan dunia sebagai akibat persaingan dan
permusuhan dua blok adidaya.
2. Mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai.
3. Mengusahakan terwujudnya hubungan antar bangsa secara
demokratis
4. Menentang kolonialisme, Politik Apartheid dan Rasialisme
5. Memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerjasama
atas dasar persamaan derajat.
6. Meningkatkan solidaritas diantara negara negara anggota gerakan
Non-Blok
7. Menggalang Kerjasama antara negara berkembang dan negara
maju menuju terciptanya tatanan ekonomi dunia baru

Anda mungkin juga menyukai