Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tabel 1
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Terakhir
Tabel 2
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan tabel 3 di atas, rata-rata usia responden adalah 64,56 tahun, dengan standar
deviasi 4,003 tahun. Usia termuda adalah 60 tahun dan usia tertua adalah 70 tahun.
Adapun usia yang paling sering muncul adalah 60 tahun, dengan nilai tengah yaitu 65
tahun.
Tabel 4
Tekanan Darah Sistole Sebelum Perlakuan
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistole sebelum
diberikan perlakuan adalah 176,56 mmHg, dengan standar deviasi 8,502 mmHg.
Tekanan darah terendah adalah 166 mmHg dan tekanan darah tertinggi adalah 193
mmHg. Adapun tekanan darah yang paling sering muncul adalah 169 mmHg, dengan
Tabel 5
Tekanan Darah Sistole Setelah Perlakuan
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistole setelah
diberikan perlakuan adalah 160,78 mmHg, dengan standar deviasi 11,032 mmHg.
Tekanan darah terendah adalah 146 mmHg dan tekanan darah tertinggi adalah 179
Tabel 6
Tekanan Darah Diastole Sebelum Perlakuan
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah diastole sebelum
diberikan perlakuan adalah 91,00 mmHg, dengan standar deviasi 5,477 mmHg. Tekanan
darah terendah adalah 81 mmHg dan tekanan darah tertinggi adalah 100 mmHg, serta
Tabel 7
Tekanan Darah Diastole Setelah Perlakuan
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah sistole setelah
diberikan perlakuan adalah 85,00 mmHg, dengan standar deviasi 5,0 mmHg. Tekanan
darah terendah adalah 79 mmHg dan tekanan darah tertinggi adalah 94 mmHg, serta
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data sebagai syarat
uji parametrik. Adapun uji normalitas yang digunakan adalah dengan membagi nilai
skewness dengan standar errornya. Nilai skewness tekanan darah sistole sebelum dilakukan
perlakuan sebesar 0,737 dan standar error sebesar 0,717, sehingga hasil bagi skewness
dengan standar errornya sebesar 1,028. Nilai skewness tekanan darah sistole setelah
dilakukan perlakuan sebesar 0,184 dan standar error sebesar 0,717, sehingga hasil bagi
skewness dengan standar errornya sebesar 0,257. Nilai skewness tekanan darah diastole
sebelum dilakukan perlakuan sebesar -0,264 dan standar error sebesar 0,717, sehingga hasil
bagi skewness dengan standar errornya sebesar -0,368. Nilai skewness tekanan darah diastole
setelah dilakukan perlakuan sebesar 0,440 dan standar error sebesar 0,717, sehingga hasil
bagi skewness dengan standar errornya sebesar 0,613. Seluruh hasil bagi nilai skewness
dengan standar error menghasilkan nilai ≤ 2 atau ≥ -2 yang berarti semua data berdistribusi
normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang digunakan
adalah statistik parametrik yaitu uji paired t-test pada masing-masing kelompok data
Hasil uji paired t-test untuk tekanan darah sistole sebelum dan setelah diberikan
Tabel 8
Distribusi Rata-Rata Tekanan Darah Sistole
Tabel 8 di atas menunjukkan uji statistik untuk tekanan darah sistole mempunyai nilai p
value sebesar 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistole sebelum dan
setelah diberikan perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan
darah systole yang bermakna dari rata-rata 176,56 mmHg menjadi 160,78 mmHg setelah
diberikan perlakuan.
Hasil uji paired t-test untuk tekanan darah diastole sebelum dan setelah diberikan
Tabel 9
Distribusi Rata-Rata Tekanan Darah Diastole
Tabel 9 di atas menunjukkan uji statistik untuk tekanan darah diastole mempunyai nilai p
value sebesar 0,000 (p value < 0,05), menunjukkan bahwa Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah diastole sebelum dan
setelah diberikan perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan
darah diastole yang bermakna dari rata-rata 91,00 mmHg menjadi 85,00 mmHg setelah
diberikan perlakuan.
Dari hasil uji statistik menggunakan paired t-test, menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistole sebelum dan setelah diberikan
perlakuan (p = 0,000) maupun tekanan darah diastole sebelum dan setelah diberikan