Pada Rabu 11 Maret 2015, lebih dari 2000 staf pengajar di Universitas Indiana
(Indiana University / IU) menerima surat elektronik sebagai berikut: “Apakah anda
sadar bahwa Universitas Indiana membahayakan privasi anda? Sudahkah mereka
menghubungi anda terkait hal itu?” Pengirim dari surat elektronik ini adalah Glen
Roberts dari Kota Minyak, Pensylvania yang memperkenalkan dirinya dalam
websitenya sebagai seorang pembawa acara, advokat privasi dan usahawan internet.
Dengan mencari di internet, Robert menemukan sebuah file IU yang berisi nama dari
2760 staf pengajar, beserta juga Nomor Jaminan Sosial, alamat dan nomor telpon
mereka yang kemudian diunduh dan diposting oleh Robert di Websitenya. File
tersebut dibuat oleh University Graduate School untuk memberikan informasi terkait
minat penelitian para anggota staf pengajar sehingga mereka dapat diberitahu tentang
kesempatan pendanaan yang mungkin mereka minati. Semua informasi yang ada di
dalam Web tersebut harusnya dilindungi oleh sebuah “Safeword card”. Menurut
Norma Hollan selaku Direktur Pelayanan Komputasi Universitas: “Kami punya
sesuatu yang dinamakan “firewall, “sebuah istilah internet yang sebenarnya berfungsi
untuk melindungi akses ke data yang tidak bersifat untuk publik. Safeword card
tersebut hanya mengizinkan pengguna yang sudah terotorisasi dan terotentikasi untuk
mengakses data tersebut”. Namun ternyata file sensitif ini tidaklah terlindungi.
Menurut Jeffrey Albert, Dekan Madya, file tersebut adalah file lama yang secara
tidak sadar terlewatkan saat sistem web tersebut sedang diupgrade agar jadi lebih
aman. Pihak universitas segera menghapus file tersebut dan menonaktifkan layanan
halaman lama itu. Situasi tersebut disebut sebagai “sebuah pembuka mata” oleh
Wakil Presiden IU untuk Urusan Publik, Christopher Simpson: “beruntungnya data
yang lebih sensitif tidak terkompromi. Walaupun kami sangat sensitif untuk
mengeluarkan informasi seperti ini, hal ini sangatlah berbeda dari memiliki akses
individual kepada informasi paling sensitif yang dimiliki oleh universitas. Hal ini
adalah pengingat yang baik. Seperti itulah kami memandang masalah ini.”Namun
Roberts menyatakan potensi masalah keamanan lainnya. “anda harus ingat bahwa
walaupun Halaman saya telah membuat anda mengetahui tentang hal ini dengan cara
yang kurang menyenangkan, bahaya sebenarnya berada pada mereka yang mungkin
telah secara diam-diam menyimpan informasi yang ada di dalam situs ada,” tulisnya
dalam sebuah dialog web bersama dengan Mark S. Bruhn, Petugas Keamanan
Informasi IU. Roberts mengklaim bahwa Pasal Privasi tahun 1974 “melarang para
agensi (seperti IU) untuk menanyakan Nomor Jaminan Sosial kecuali dalam beberapa
situasi tertentu. Kenyataaan bahwa Nomor Jaminan Sosial tersebut dimuat di database
internet fakultas sungguh membuat kami gusar,” Tulis Roberts dalam pembicaraan
Web nya dengan Bruhn “Bahkan jika file tersebut tidak seharusnya tersedia untuk
diakses oleh publik, namun pengumpulan informasi tersebut dalam sebuah “data base
internet” menunjukkan kegagalan memahami prinsip tentang privasi pribadi yang
paling dasar sekalipun.”
Banyak anggota staf pengajar yang bereaksi dan menyatakan ketidaksetujuan mereka
dengan taktik Roberts. Mereka khawatir kalau Nomor Jaminan Sosial mereka dibuat
mudah diakses untuk alasan-alasan tertentu dan lebih dari seratus staf pengajar
mengirim surat elektronik untuk memprotes Roberts. “saya pergi ke website Roberts
dan berkata “saya suka dengan orang yang waspada, namun bukankah anda harus
memposting informasi ini di tempat yang lebih pantas untuk menyatakan maksud
anda?” kata Kurt Zorn, dari School of Public and Environmental Affair IU. “Saya
rasa dia mungkin sudah banyak melakukan kerusakan dengan melakukan hal ini
dibandingkan dengan pihak universitas secara tanpa sadar. Mungkin ada cara yang
lebih efektif untuk menarik perhatian atas sebuah masalah.” Professor Hukum
bernama Ed Greenebaum menambahkan bahwa dia percaya kalau Roberts membuat
sebuah pendapat tentang universitas tersebut tanpa informasi apa pun, yang mana hal
itu tidaklah adil. “dampaknya adalah mendekatkan kami dengan masalah yang
katanya dia coba cegah, dan dampaknya lebih parah daripada sebelumnya,” kata
Greenebaum. “Kekhawatiranku bukanlah pada niatan pihak universitas namun pada
alasan orang ini mengapa dia merasa perlu memfasilitasi pendistribusian Nomor
Jaminan sosial kami, yang menurut saya hal itu tidaklah konsisten.” Dengan IU yang
mengancam akan mengambil langkah hukum dan banyaknya protes dari staf pengajar
IU, akhirnya Roberts menghapus file IU dari halaman webnya dan mengatakan
bahwa dia tidak mempunyai niatakan untuk memposting nama dan Nomor Jaminan
Sosial lagi.