Anda di halaman 1dari 4

8.

Melatih penjumlahan dan pengurangan jarimatika


Kegiatan melatih penjumlahan dan pengurangan jarimatika ini telah
memberikan konstribusi pada Misi SDN Beringin Indah yang ke 2 yaitu
“Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, dan inovatif sesuai dengan
perkembangan zaman”.
1) Berkonsultasi dengan kepala sekolah (Nasionalisme : Musyawarah, Etika
publik : Sopan, santun)
a. Capaian Hasil Kegiatan
Tahapan kegiatan pertama yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Tahapan kegiatan
berkonsultasi guna mendapat izin pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Sekolah,
dengan sikap sopan dan santun (Etika Publik) guru berdiskusi musyawarah
(Nasionalisme) Dengan sikap sopan dan santun diharapkan kepala sekolah
menyetujui rencana kegiatan yang diajukan. Kepala Sekolah menyambut dengan
baik kegiatan yang ingin kami laksanakan.
b. Analisis Dampak
Meminta izin kepada Kepala Sekolah dengan sikap sopan dan santun
(Etika Publik) tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Perilaku sopan dan
santun (Etika Publik) harus diterapkan dalam meminta izin Kepada Sekolah
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan agar terjalin hubungan yang baik.
Bersikap sopan dan santun (Etika Publik) akan menyenangkan hati Kepala
Sekolah dan memberikan izin atas kegiatan yang diajukan. Jika meminta izin tanpa
sopan santun (Etika Publik) maka akan menyinggung perasaan Kepala Sekolah
yang berakibat fatal karena akan menimbulkan kesenjangan. Bila Kepala Sekolah
tersinggung maka beliau bisa saja tidak mendukung dan tidak memberikan izin
kegiatan yang direncanakan. Di setiap kegiatan atau hal baru yang akan di
laksanakan oleh guru maka hendaknya di bicarakan musyawarah (Nasionalisme)
terlebih dahulu dengan kepala sekolah, ketika hal tersebut tidak dilakukan maka
akan timbul rasa tidak saling menghargai atas jabatan yang diemban, utamanya
terhadap pimpinan.

58
2) Menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
(Akuntabilitas: Kejelasan)
a. Capaian Hasil Kegiatan
Tahapan kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan adalah menyampaikan
kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan penyampaian ini
adalah untuk memberikan kejelasan (Akuntabilitas) terhadap siswa tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan tersebut disampaikan pada kelas IV, V
dan VI. Selain menyampaikan kegaiatan yang akan dilaksanakan, disampaikan pula
mengenai jadwal dan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut, sehingga siswa
dapat mempersiapkan diri mereka sebelum kegiatan dilaksanakan.
b. Analisis Dampak
Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan agar
mendapat kejelasan (Akuntabilitas) sehingga memahami maksud dan tujuan
mereka diajak berpartisipasi dalam kegiatan. Jika tidak menyampaikan tentang
tujuan pelaksanaan kegiatan dengan jelas (Akuntabilitas), maka siswa tidak akan
memahamai tujuan pelaksanaan kegiatan. Hal demikian akan mendorong siswa
berpikir bahwa kegiatan yang dilakukan hanya melaksanakan semata tanpa
memiliki tujuan dan manfaat bagi peserta didik ke depannya dan jika siswa tidak
mengetahui tujuan kegiatan yang dilakukan, maka siswa akan kesulitan meminta
izin kepada orang tua. Jika siswa tidak paham maka siswa sulit memberikan
pemahaman kepada orang tua dan akhirnya mereka dilarang mengikuti kegiatan.
3) Memperkenalkan dan memperagakan jarimatika kepada siswa
(Akuntabilitas : kejelasan)
a. Capaian Hasil Kegiatan
Tahapan kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan dengan
langkah awal yaitu memperkenalkan dengan menjelaskan (Akuntabilitas) seputar
tentang jarimatika, selanjutnya setelah siswa paham guru memperagakan tehnik
jarimatika kepada siswa sebagai salah satu alternatif dalam menyelesaikan soal
matematika, guru memberikan penjelasan (Akuntabilitas) secara rinci karena ini
merupakan hal baru bagi siswa dan belum pernah diterapkan sebelumnya.
b. Analisis Dampak
Memperkenalkan dan memperagakan jarimatika kepada siswa dengan
memberikan penjelasan (Aktualisasi) dengan sejelas-jelasnya kepada siswa agar
tidak muncul persepsi dan pemahaman berbeda terhadap siswa, apabila guru tidak

59
menjelaskan dengan baik maka akan muncul kekeliruan dan siswa tidak memahami
tentang tehnik jarimatika, ketika hal ini terjadi maka akan muncul pendapat dalam
benak siswa bahwa kegiatan yang dilakukan tidak berguna dan tidak membawa
manfaat bagi mereka, sehingga hal tersebut akan memunculkan stigma negatif
terhadap guru sebagai pendidik.
.
4) Membimbing siswa dalam memperagakan soal (Etika Publik: sabar,
Komitmen mutu: Pernghargaan, Nasionalisme: Adil, Anti Korupsi: tidak
memperkaya diri sendiri)
a. Capaian Hasil Kegiatan
Saya akan memberikan bimbingan kepada siswa dengan memperlakukan
secara adil (Nasionalisme) tanpa membeda- bedakan status sosial, selanjutnya
memberikan bimbingan kepada siswa, dalam proses pelaksanaannya terdapat siswa
yang mampu memahami dan memperagakan dengan baik dan adapula siswa yang
belum dapat memperagakan dengan baik, guru dituntut untuk tetap mendampingi
siswa yang belum memahami dengan sabar (Etika Publik), karena seorang guru
sudah paham bahwa kemampuan daya serap peserta didik itu berbeda-beda.
Adaupula siswa yang cepat memahami dan memperagakan maka guru memberikan
penghargaan (Komitmen Mutu) berupa kata-kata baik dan memotivasi sebagai
bentuk apresiasi kepada siswa.
Kegiatan pelatihan tehnik jarimatika ini merupakan inisiatif seorang guru
dalam mengasah aspek psikomotorik siswa, kegiatan ini dilaksanakan di luar dari
tugas dan jam mengajar guru, meskipun begitu kegiatan ini dilakukan tanpa
memungut biaya (Anti Korupsi) apapun dari siswa karena semata-mata demi
untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa dalam melakukan
pengurangan dan penjumlahan menggunakan tehnik jarimatika.
b. Analisis Dampak
Dalam melaksanakan kegiatan, jika nilai keadilan (Nasionalisme) dalam
memberikan membimbing tidak diterapkan maka akan berdampak pada siswa,
adanya kecemburuan sosial diantara mereka sehingga akan mempengaruhi mental
peserta didik yang seyogyanya guru berlaku adil dan menyamaratakan perhatiannya
terhadap seluruh siswa. Dalam membimbing siswa mengerjakan dan
memperagakan soal yang telah diberikan guru harus sabar (Etika Publik) dalam
menagani siswa yang memiliki daya serap yang kurang, jika tidak maka

60
pembelajaran tehnik jarimatika tidak dipahami seluruhnya oleh siswa yang
mengikuti kegiatan, dapat pula terdjadi kasus guru akan berbicara kasar terhadap
siswa yang memiliki kemampuan rendah tersebut.
Adapun siswa yang memiliki kemampuan yang baik dan cepat menagkap
pembelajaran maka guru memberikan penghargaan (Komitmen mutu) terhadap
siswa tersebut, jika tidak maka akan berdampak pada pola pikir siswa bahwa tidak
ada bedanya mereka yang telah memahami tehnik jarimatika dengan baik dengan
mereka yang kurang memahami, guru dituntut untuk peka dan memberi reward
terhadap siswa tersebut agar semangat belajarnya tetap dipertahankan. Dalam
kegiatan ini tidak memungut biaya (Anti Korupsi) dari siswa, apabila itu terjadi
maka akan muncul beberapa tanggapan baik dari pihak sekolah maupun orang tua/
wali murid bahwa kegian tersebut hanya untuk pribadi guru tersebut sehingga yang
terjadi adalah berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap guru yang
seharusnya memberi tauladan baik.

61

Anda mungkin juga menyukai