RPP 5.C
RPP 5.C
RPP (5.C)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti 1 Kompetensi Inti 2
Menghargai dan menghayati ajaran Menghargai dan menghayati perilaku
agama yang dianutnya jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Kompetensi Inti 3 Kompetensi Inti 4
Memahami pengetahuan (faktual, Mencoba, mengolah, dan menyaji
konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret (menggunakan,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang mengurai, merangkai, memodifikasi,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan membuat) dan ranah abstrak
budaya terkait fenomena dan kejadian (menulis, membaca, menghitung,
tampak mata. menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui metode
discovery learning, peserta didik dapat:
1. Menuliskan setiap kesalahan rima akhir pada puisi rakyat yang dibaca dengan
cermat.
2. Menentukan kalimat janggal pada puisi rakyat dengan cermat.
3. Menentukan struktur puisi rakyat yang salah dengan cermat.
4. Menentukan kesalahan tanda baca pada puisi rakyat yang dibaca dengan cermat.
5. Membetulkan kesalahan dari segi isi puisi rakyat yang dibaca dengan cermat.
6. Membetulkan kesalahan dari segi syarat pantun dengan cermat.
7. Membetulkan kesalahan dari segi penggunaan kata pada puisi rakyat yang
dibaca dengan cermat.
8. Membetulkan kesalahan dari segi ejaan pada puisi rakyat yang dibaca dengan
cermat.
D. Materi Pembelajaran
FAKTUAL
1. Struktur puisi rakyat dan karakteristiknya
a) Struktur Pantun dan Karakteristiknya
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada
larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik 1
dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat
saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan
hasil. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
b) Struktur Gurindam dan Karakteristiknya
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat,
pada larik 1 apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
c) Struktur Syair dan Karakteristiknya
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a).
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
KONSEPTUAL
1. Variasi Puisi Rakyat dari Segi Kalimat yang digunakan
a) Kalimat Perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah
atau suruhan. Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya.
b) Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk
kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya). Contoh: Sebaiknya kau pikir
dahulu.
c) Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk
melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari). Contoh: Marilah kita jaga agar
lestari.
d) Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum,
heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main). Contoh:
Alangkah indahnya alam Indonesia ini.
e) Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak
melakukan kegiatan (jangan, hidari). Contoh: Janganlah berprasangka buruk
kepada sesama.
2. Penggunaan kata/ kalimat pada puisi rakyat
a. Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat
1) Kata penghubung tujuan merupakan kata penghubung modalitas yang
menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar,
dan guna).
2) Kata penghubung sebab (kausal) menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau
tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena
itu).
3) Kata penghubung akibat menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi
atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan
akibatnya.
4) Kata penghubung syarat menjelaskan suatu hal bisa terpenuhi apabila syarat
yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika,
jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
3. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
a. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh: Pagi-pagi saya sarapan.
b. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau
predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau
lebih.
1) Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa
kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.
2) Kalimat majemuk hubungan syarat ditandai dengan: jika, seandainya,
asalkan, apabila, andaikan. Contoh: Jika hidup bermalas-malasan, masa
depan tak tentu arah.
3) Kalimat majemuk hubungan tujuan ditandai dengan: agar, supaya, biar.
Contoh: Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
4) Kalimat majemuk konsensip ditandai dengan: walaupun, meskipun,
biarpun, kendatipun, sungguh pun. Contoh: Walaupun belajar banyak
godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
5) Kalimat majemuk hubungan penyebaban ditandai dengan: sebab, karena,
oleh karena. Contoh: Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan
sahabat.
6) Kalimat majemuk hubungan perbandingan ditandai dengan: ibarat, seperti,
bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh: Belajar di waktu kecil
seperti melukis di atas batu.
7) Kalimat majemuk hubungan akibat ditandai dengan: sehingga, sampai-
sampai, maka. Contoh: Dian belajar begitu keras sehingga dapat
memenangi olimpiade itu.
8) Kalimat majemuk hubungan cara. Contoh: Dengan cara menjual koran,
dia mendapatkan uang untuk hidup
METAKOGNITIF
1. Praktik menelaah struktur puisi rakyat.
2. Praktik melengkapi struktur puisi rakyat (melengkapi bagian identifikasi/
gambaran umum, deskripsi bagian).
3. Praktik memvariasikan beragam puisi rakyat (pantun).
4. Praktik membuat telaah ketepatan struktur, syarat pantun, dan penggunaan
bahasa pada puisi rakyat.
PROSEDURAL
1. Cara melengkapi puisi rakyat
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Discovery Learning
Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia SMP/MTs.
Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Halaman 165 s.d 178.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia
SMP/MTs. Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Halaman 89 s.d 94.
G. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Langkah-
langkah Rincian Kegiatan Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pendahuluan Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis 10
untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan menit
berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik,
kerapihan kelas dan sumber belajar.
Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari
guru berhubungan dengan kondisi peserta didik.
Guru menjelaskan pentingnya mempelajari dan
menjaga kelestarian puisi rakyat yang ada di
seluruh Indonesia.
Peserta didik menerima informasi tentang hal apa
yang akan dipelajari.
Peserta didik merespons pertanyaan dari guru
tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
Peserta didik menerima kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai.
Peserta didik menerima penyampaian lingkup
penilaian.
Kegiatan Inti
Simulasi Peserta didik mengamati beragam gurindam, syair, 15
pantun yang ditayangkan di salindia. menit
Guru meminta persepsi siswa tentang struktur
umum pantun, syair, dan gurindam pada teks yang
dibaca/ didengar.
Pengumpulan Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok 20
Data dengan anggota 6-7 orang. menit
Peserta didik membaca contoh puisi rakyat yang
dibagikan oleh guru.
Peserta didik mencermati struktur puisi rakyat
yang telah dibacanya.
Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang
digunakan dalam puisi rakyat.
Pengolahan Peserta didik mengerjakan LKPD yang dibagikan 25
Data guru mengenai telaah model puisi rakyat. menit
Pembuktian Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi 25
hubungan antar komponen yang ditemukan menit
berdasarkan telaah model puisi rakyat dengan puisi
rakyat yang dibagikan.
Menarik Peserta didik menyimpulkan struktur puisi rakyat. 15
Simpulan Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan puisi menit
rakyat.
Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan
tentang struktur dan ciri bahasa puisi rakyat.
Peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk
bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi
dengan menyebutkan nama kelompoknya.
Peserta didik menerima konfirmasi dari guru atas
jawaban yang kurang tepat dan menerima
penghargaan bila jawaban benar dengan reward
berupa poin.
Kegiatan Akhir
Penutup Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir- 10
butir pokok materi yang telah dipelajari. menit
Peserta didik bersama guru melakukan
indentifikasi keunggulan dan kelemahan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Peserta didik menerima umpan balik tentang
proses pembelajaran.
Peserta didik diwajibkan membaca minimal satu
buah buku (selain buku Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII yang ditulis Depdikbud) yang
berkaitan dengan struktur puisi rakyat. Hasil
bacaannya dituangkan pada jurnal harian dan wajib
dibawa pada pertemuan yang akan datang.
Peserta didik menerima penyampaian tentang
kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya.
Pertemuan 4
Langkah-
langkah Rincian Kegiatan Waktu
Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pendahuluan Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis 10
untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan menit
berdoa, guru menanyakan kehadiran peserta didik,
kerapihan kelas dan sumber belajar.
Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari
guru berhubungan dengan kondisi peserta didik.
Guru memutarkan video berisikan kisah inspiratif
untuk merangsang kognitif siswa.
Peserta didik menerima informasi tentang hal apa
yang akan dipelajari.
Peserta didik merespons pertanyaan dari guru
tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
Peserta didik menerima kompetensi dasar dan
indikator yang akan dicapai.
Peserta didik menerima penyampaian lingkup
penilaian.
Kegiatan Inti
Simulasi Peserta didik menggali informasi membaca contoh 15
telaah/ beragam pola pengembangan dari buku menit
sumber selain buku siswa.
Guru meminta persepsi siswa tentang struktur dan
kebahasaan pada puisi rakyat berdasarkan
informasi yang didapatnya dari buku.
Pengumpulan Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok 20
Data dengan anggota 6-7 orang. menit
Peserta didik membaca contoh pantun yang
dibagikan oleh guru.
Pengolahan Peserta didik mengerjakan LKPD latihan membuat 25
Data telaah pola penyajian berdasarkan contoh. menit
Pembuktian Peserta didik saling bertukar hasil diskusinya 25
dengan hasil telaah kelompok lain. menit
Menarik Peserta didik menyimpulkan pola penyajian setiap 15
Simpulan pantun yang telah ditelaah. menit
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya.
Peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk
bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi
dengan menyebutkan nama kelompoknya.
Peserta didik menerima konfirmasi dari guru atas
jawaban yang kurang tepat dan menerima
penghargaan bila jawaban benar dengan reward
berupa poin.
Kegiatan Akhir
Penutup Peserta didik bersama guru menyimpulkan butir- 10
butir pokok materi yang telah dipelajari. menit
Peserta didik bersama guru melakukan
indentifikasi keunggulan dan kelemahan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Peserta didik menerima umpan balik tentang
proses pembelajaran.
Peserta didik diwajibkan membaca minimal satu
buah puisi, gurindam, dan syair. Hasil bacaannya
dituangkan pada jurnal harian.
Peserta didik menerima penyampaian tentang
kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Reguler
a. Penilaian Spiritual
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh
peserta didik.
Nama Peserta Didik: ………………….....
Kelas: …………………............................
Tanggal Pengamatan:................................
Materi Pokok : …………………..............
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
3.
pendapat/presentasi.
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
4.
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Jumlah Skor
Kriteria penilaian:
4 = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2 = apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan
1 = apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Petunjuk Penskoran
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor akhir = Skor yang perolehan
X4
Skor maksimum
Skala Penilaian
Sangat Baik: apabila memperoleh skor 3,33-4,00
Baik: apabila memperoleh skor 2,33-3,32
Cukup: apabila memperoleh skor 1,33-2,32
Kurang: apabila memperoleh skor ≤ 1,33
Pola 1 Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya, Penghasil batik di Yogyakarta,
Jangan membuang di tengah jalan; Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kita tidak mau bertanya, Kalau kamu memiliki cita-cita,
Tidak bisa mencapai semua Hendaklah mau sedikit sengsara.
harapan.
Pola 3 Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat
Pola 5 Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu
Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang paling tepat!
1. Jelaskan bahasa yang digunakan pada pantun dengan benar!
2. Simpulkan prinsip penggunaan kata pada pantun dengan benar!
3. Simpulkan prinsip penggunaan kalimat pada pantun dengan benar!
d. Penilaian Keterampilan
Teknik : Penilaian kinerja.
Bentuk : Keterampilan proses.
Indikator Soal :
Bacalah pantun berikut!
Ambillah kapas menjadi benang
Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang
Berbuat baiklah dengan orang lain
Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada
larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik
satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat
saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan
hasil. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
Kegiatan
Berhitunglah 1 sampai 6! Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang
diterima! Lakukan seperti yang dicontohkan!
Pola 1 Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya, Penghasil batik di Yogyakarta,
Jangan membuang di tengah jalan; Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kita tidak mau bertanya, Kalau kamu memiliki cita-cita,
Tidak bisa mencapai semua Hendaklah mau sedikit sengsara.
harapan.
Pola 3 Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat
Pola 5 Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu
Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara
Pedoman Penskoran
Aspek Skor
Jawaban sempurna 5
Jawaban kurang sempurna 3
Jawaban tidak sempurna 1
Skor Maksimal 15
Nama: 1. Kelas:
2.
3.
Tanggal:
4.
5.
6.
Pola 1 Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya, Penghasil batik di Yogyakarta,
Jangan membuang di tengah jalan; Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kita tidak mau bertanya, Kalau kamu memiliki cita-cita,
Tidak bisa mencapai semua Hendaklah mau sedikit sengsara.
harapan.
Pola 3 Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat
Pola 5 Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu
Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara
Nama: 1. Kelas:
2.
3.
Tanggal:
4.
5.
6.
Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama
merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik 1 dan 2
dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun
larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat
berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat
(kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat
majemuk.
Kegiatan
Berhitunglah 1 sampai 6! Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang
diterima! Lakukan seperti yang dicontohkan!
Pola 1 Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya, Penghasil batik di Yogyakarta,
Jangan membuang di tengah jalan; Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kita tidak mau bertanya, Kalau kamu memiliki cita-cita,
Tidak bisa mencapai semua Hendaklah mau sedikit sengsara.
harapan.
Pola 3 Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat
Pola 5 Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu
Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara