Anda di halaman 1dari 25

Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok :Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim
Dunia
Kompetensi Inti
KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami Pertemuan 1
kondisi wilayah 3.1.1 Mengidentifikasi letak dan luas Indonesia
dan posisi secara fisiografis
strategis 3.1.2 Menentukan batas-batas wilayah Indonesia
Indonesia sebagai 3.1.3 Mengaitkan letak, luas, dan batas wilayah
poros maritim Indonesia dengan poros maritim dunia
dunia. Pertemuan 2
3.1.4 Menganalisis karakteristik wilayah daratan
Indonesia
3.1.5 Menganalisis wilayah perairan Indonesia
Pertemuan 3
3.1.6 Menjelaskan perkembangan jalur-jalur
transportasi di Indonesia
3.1.7 Mengidentifikasi jalur perdagangan
internasional di Indonesia
Pertemuan 4
3.1.8 Mengidentifikasi potensi sumber daya kelautan
di Indonesia
3.1.9 Menganalisis pengelolaan sumber daya
kelautan di Indonesia

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 1


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

4.1 Menyajikan 4.1.1 Membuat peta posisi strategis Indonesia


contoh hasil sebagai poros maritim dunia
penalaran tentang 4.1.2 Merangkum informasi potensi kelautan
posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dalam bentuk
wilayah tabel dan grafik
Indonesia sebagai
poros maritim
dunia dalam
bentuk peta,
tabel, dan/atau
grafik.

MATERI AJAR

Pertemuan 1

Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi letak dan luas Indonesia secara fisiografis
3.1.2 Menentukan batas-batas wilayah Indonesia
3.1.3 Mengaitkan letak, luas, dan batas wilayah Indonesia dengan poros
maritim dunia

A. Letak Wilayah Indonesia


Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki posisi geografis yang unik yang
strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada diantara dua
samudra dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat
nadi perdagangan nasional.
Hubungan antara posisi geografis yang strategis dan keberadaan negara
Indonesia di masa mendatang akan ditentukan oleh dua hal. Pertama, seberapa
baik negara Indonesia menyelesaikan proses perundingan perbatasan, mengingat
Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan negara tetangga
dengan masalah perbatasan laut yang belum selesai. Hasil perundingan perbatasan
degan negara lain akan mennetukan strategi pengolahan perbatasan dan
pertahanan. Kedua, strategi yang akan dilakukan Indonesia dalam mengantisipasi
pengaruh China dan negara besar lainnya di kawasan Asia Timur. Letak dan
kondisi geografis Indonesia sangat mempengaruhi keberadaannya di masa depan.
Hal ini tidak dapat disandarkan hanya kepada pemerintahan saja. Masyarakat
Indonesia juga perlu mendukung pemerintah untuk menghadapi tantangan atas
fakta geografis Indonesia

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 2


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

1) Letak Astronomis
Letak astronomis adalah posisi letak suatu negara berdasarkan garis lintang
dan garis bujur. Negara Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan 950 BT –
1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We pada 60 Lintang Utara.
Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote, pada 110 Lintang Selatan.
Wilayah Indonesia paling barat terletak di kota Sabang (950 Bujur Timur).
Wilayah Indonesia paling timur adalah kota Merauke pada 1410 bujur Timur.

Gambar 1. Peta Letak Astronomis Indonesia

Sumber: http://99gambar.blogspot.co.id/2015/06 /

Letak lintang ini memnyebabkan Indonesia beriklim panas dengan ciri-ciri


sebagai berikut:
a. Curah hujan tinggi.
b. Terdapat hutan hujan tropis yang luas dengan nilai ekonomi tinggi.
c. Menerima sinar matahari sepanjang tahun.
d. Sumber daya alam melimpah dengan flora fauna beragam.
e. Tanah subur
f. Penguapan tinggi sehingga kelembaban udara tinggi.

2) Letak Geografis
Letak Geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dari kenyataan di
permukaan bumi. Secara geografis, kepulauan Indonesia diapit oleh dua benua

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 3


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

besar, yaitu benua Asia dan Benua Australia, serta dua samudera yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia.

Gambar 2. Peta Letak Geografis Indonesia

Sumber: gambarcantik.blogspot.com

Perpaduan antara letak astronomis dengan letak geografis Indonesia


menimbulkan kondisi berikut:
a. Memperoleh sinar matahari sepanjang tahun
b. Penguapan yang tinggi sehingga tingkat kelembaban juga tinggi
c. Curah hujan tinggi
d. Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat
e. Terdapat dua musim, musim hujan dan kemarau akibat pergerakan angin
muson.
f. Vegetasi beragam.

3) Letak Geologis
Letak geologis merupakan letak suatu wilayah berdasarkan jenis batuan yang
ada di permukaan bumi. Secara geologis, wilayah Indonesia terletak pada wilayah
sebagai berikut:
a. Dua jalur pegunungan muda dunia, yaitu Sirkum Meditrania di sebelah barat
dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Hampir seluruh wilayah
Indonesia dilalui oleh kedua sirkum ini, kecuali Kalimantan sehingga
Kalimantan tidak memiliki gunung api. Adanya kedua jalur pegunungan
tersebut menyebabkan Indonesia banya memiliki gunung api aktif yang
rawan menyebabkan gempa bumi.
b. Pertemuan tiga lempeng, yaitu

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 4


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

 Bagian utara berbatasan dengan tameng Asia dan perluasannya ke arah


selatan tenggelam di bawah permukaan air laut, yang dikenal dengan
Paparan Sunda (disebut Lempeng Asia);
 Bagian Barat dan selatan dibatasi oleh ”Benua Gondwana” yang terdiri
atas India, dasar Samudera Hindia, Australia, dan perluasannya ke arah
utara tenggelam di bawah permukaan air, yakni Paparan Sahul (disebut
Lempeng Indo-Australia);
 Bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (disebut Lempeng
Dasar Samudera Pasifik yang meluas ke arah barat daya).
c. Berada pada tiga dangkalan, yaitu dangkalan Sunda, dangkalan Sahul, dan
laut pertengahan Australia-Asiatik.

Gambar 3. Peta geologis Indonesia

Sumber:
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/Geology_indonesia_map.jpg/1200px
-Geology_indonesia_map.jpg

4) Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis adalah letak berdasarkan bentuk permukaan bumi
Indonesia seperti dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, dan lain-lain. Letak
geomorfologis ini memberi pengaruh berikut:
a. Suhu yang berbeda-beda berpengaruh terhadap jenis tanaman
b. Menentukana kandungan mineral dalam tanah atau batuan
c. Menentukan tingkat kepadatan penduduk. Jika relif tinggi, umumnya
memiliki kepadatan kecil, sebaliknya jika relif rendah memiliki tingkat
kepadatan penduduk tinggi.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 5


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

d. Pada gemorfologi tinggi, sulit dilakukan pembangunan.

5) Letak Maritim

Gambar 4. Peta batas maritim Indonesia

Sumber: www.wordpress.com

Letak maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan. Letak
maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik karena wilayahnya berbentuk
kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu:
a. Bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik
b. Bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia
c. Bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut China Selatan.

Letak maritim Indonesia ini memberi dampak bagi Indonesia yaitu:


a. Adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di
wilayah Indonesia.
b. Memberi potensi besar bagi perekonomian Indonesia untuk dikembangkan.

B. Luas Wilayah Indonesia


Indonesia terletak di 6oLU sampai 11o LS dan 95o sampai 141o BT.
Berdasarkan data Badan Informasi Geospasial (BIG), luas daratan Indonesia
1.922.570 km2 dan luas lautan 3.257.483 km2. Total keseluruhan wilayah
Indonesia, darat dan lautan adalah 5.180.053 km2.
Dari keseluruhan luas wilayah Indonesia, terdapat kurang lebih 13.466
pulau. Sekitar 6.044 yang telah diberi nama. Pulau terbesar Indonesia yaitu
Kalimantan, Papua, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 6


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Tabel 1.1 Data Luas Pulau Besar di Indonesia

No Nama Pulau Luas (km2)


1 Kalimantan 544.150,07 km
2 Maluku-Papua 494.956,85 km
3 Sumatera 480.793,28 km
4 Sulawesi 188.522,36 km
5 Jawa 129.438,28 km
6 Bali-NTB-NTT 73.070,48 km

C. Batas Wilayah Indonesia


Batas antara Negara Indonesia dengan negara tetangga dapat dibedakan
menjadi dua yaitu batas laut dan batas darat.
1. Batas Laut
Berdasarkan konvensi hukum laut internasional yang telah disepakati oleh
PBB pada tahun 1982, batas Negara Republik Indonesia degan negara-negara lain
terdiri atas tiga jenis yaitu:

a. Batas Teritorial
Batas teritorial adalah batas yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak
12 mil ke arah laut. Garis dasar adalah garis khayal yang yang ditarik pada
pantai pada saat air laut surut, menghubungkan titik-titik dari ujung pulau.
Indonesia mempunyai hak kedaulatan penuh di wilayah ini termasuk segala
sumber kekayaan yang ada di sekitarnya menjadi milik Indonesia. Negara lain
dapat berlayar di wilayah ini atas izin dari pemerintahan Indonesia.

b. Batas Landas Kontinen


Batas Landas Kontinen telah diatur dalam Konvensi Hukum Laut 1982 Pasal
76-85. Batas laut kontinen menurue pasal 76 konvensi Hukum Laut adalah:

1) Dasar laut dan tanah dibawahnya yang terletak di luar laut teritotialnya
sepanjanga adanya kelanjutan ilmiah dari wilayah daratannya sampai
pinggiran tepi kontinen; atau
2) Dasar laut dan tanah dibawahnya sampai jarak 200 mil laut dari garis pangkal
dimana laut teritorial diukur
3) Landas kontinen dimungkinkan dibawahnya sampai jarak 200 mil laut dari
garis pangkal dimana laut teritorial diukur
4) Landas kontinen dimungkinkan mencapai 350 mil laut dari garis pangkal
dimana laut teritorial diukur
5) Tidak melebihi 100 mil laut dari kedalaman 2500 meter.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 7


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

c. Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)


Zona ekonomi ekslusif bagi negara berkembang seperti Indonesia merupakan
hal yang sangat vital karena di dalamnya terdapat kekayaan sumber daya alam
hayati dan non hayati, sehingga mempunyai peranan penting bagi pembangunan
ekonomi bangsa dan negara.
Batas Zona Ekonomi Ekslusif adalah batas negara yang ditarik 200 mil dari
garis dasar ke arah laut lepas (laut bebas) saat air surut. Setiap negara yang berada
di wilayah ZEE berhak dan memperoleh kesempatan pertama dalam
memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan tidak
melupakan kewajiban untuk menghormati lalu lintas damai di lautan itu. Segala
sumber daya alam yang berada di bawah permukaan laut, dasar laut, dan di bawah
laut menjadi hak ekslusif negara Republik Indonesia. Segala kegiatan eksplorasi,
eksploitasi, dan penelitian di ZEE harus mendapat izin terlebih dahulu dari
pemerintah Indonesia. Lalu lintas laut, udara dan pemasangan kabel telepon di
bawah laut diperkenankan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum laut
internasional.

2. Batas Daratan
Wilayah daratan adalah daerah dipermukaan bumi dalam batas-batas alam
dan atau buatan. Batas wilayah bisa dari batas alam, seperti gunung, hutan dan
sungai, sedangkan batas buatan berupa patok-patok wilayah yang disepakati
kedua negara.Indonesia memiliki wilayah daratan yang berbatasan dengan tiga
negara, yaitu Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Batas – batas wilayah
darat Indonesia enga tiga negara dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Perbatasan darat antara Indonesia dengan Malaysia di Pulau Kalimantan
memiliki panjang kurang lebih 2000 km. sebagian besar batasnya merupakan
batas alam dan berupa punggung gunung/garis pemisah air (watershed). Garis
batas tersebut membentang dari Tanjung Datu di sebelah barat hingga ke
pantai timur Pulau Sebatik di sebelah timur.
b. Batas darat antara Indonesia – Papua Nugini mengacu kepada perjanjian
antara Indonesia dengan Australia mengenai garis – garis batas tertentu antara
Indonesia dengan Papua Nugini pada tanggal 12 Februari 1973, yang
diratifikasi dengan Undang – Undang Nomor 6 tahun 1973. Garis batas
Indonesia dengan Papua Nugini yang disepakati merupakan garis batas
buatan, kecuali pada ruas Sungai Fly yang menggunakan batas alam yang
berupa titik terdalam dari sungai Indonesia dengan Papua Nugini. Demarkasi
batas sepanjang perbatasan kedua negara (±820 km) telah dilaksanakan
bersama antara Indonesia dengan Papua Nugini dengan menempatkan 52
pilar dari MM 1 sampai dengan MM 14A yang merupakan batas utama
meridian monument.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 8


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

c. Batas darat antara Indonesia dengan Timor – Leste mengacu pada perjanjian
antara pemerintah Hindia Belanda dengan Portugis pada tahun 1904 dan
Permanent Cort Award (PCA) 1914, serta Provisional Agreement antara
Indonesia dengan Timor Leste yang ditanda tangani pada 8 April
2005.Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste terdapat dua sektor, yaitu
sektor barat sepanjang ± 120 km dan sector timur sepanjang ±180 km.
Pelaksanaan demarkasi batas darat sudah dilaksanakan sejak tahun 2002.
Sampai saat ini masih ada tiga batas yang belum diselesaikan.Ketiga batas
yang belum terselesaikan tersebut berada di Manusasi/Oben, Noel
Besi/Citrana, dan Memo/Dulumil.

3. Batas Udara
Batas wilayah Negara Indonesia di udara mengikuti batas kedaulatan negara
di darat dan di laut, dan batasnya dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan
perkembangan hukum internasional. Menurut Konvensi Chicago 1944, setiap
negara memiliki kedaulatan yang lengkap dan eksklusif terhadap ruang udara
di atas wilayahnya. Artinya, tidak satupun pesawat udara asing dapat
melewati wilayah ruang udara suatu negara tanpa izin dari negara yang
bersangkutan.

D. Kaitan Letak, Luas, dan Batas Indonesia dengan Poros Maritim Dunia
Indonesia secara astronomis terletak pada 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT-
141ºBT. Letak secara astronomis berarti letak berdasarkan garis lintang dan bujur.
Indonesia menjadi Negara beriklim tropis, dengan curah hujan yang tinggi,
menerima penyinaran matahari sepanjang tahun, dan banyak penguapan sehingga
kelembapan udara tinggi.
Posisi strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia diantara persilangan
samudra Hindia dan samudra Pasifik secara otomatis memberikan banyak potensi
sumber daya ekonomi laut yang bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk masa depan
bangsa dan tulang punggung pembangunan nasional, namun pemanfaatan potensi
sumber daya laut secara optimal haruslah diarahkan pada pendayagunaan sumber
daya ikan dengan memperhatikan daya dukung yang ada dan kelestariannya guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Poros Maritim Dunia menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang
besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa
maritime, pengamanan kepentingan dan keamanan maritime, pemberdayaan
seluruh potensi maritime demi kemakmuran bangsa, pemerataan ekonomi
Indonesia melalui tol laut, dan melaksanakan diplomasi maritime dalam politik
luar negeri Indonesia lima tahun kedepan. Sehingga dapat kita mengerti, bahwa
untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan mencakup praktek dan proses

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 9


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

pembangunan maritime diberbagai aspek, seperti politik, sosial-budaya,


pertahanan, infrastruktur, dan terutama sekali ekonomi.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 10


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Pertemuan 2

Indikator:
3.1.4 Menganalisis karakteristik wilayah daratan Indonesia
3.1.5 Menganalisis wilayah perairan Indonesia

A. Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia


Wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air dan berbentuk padat. Bentuk muka bumi berupa daratan dapat
dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan
pegunungan. Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas
penduduk yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan 17.504 pulau.
Umumnya, pulau-pulau tersebut memiliki karakteristik topografi tersendiri.
Susunan bentang alamnya dapat berupa dataran rendah, dataran tinggi, perbukitan,
dan pegunungan. Kenampakan fisik yang utama adalah pegunungan. Pegunungan
merupakan rangkaian gunung yang memanjang. Indonesia menjadi titik temu dua
rangkaian pegunungan muda dunia, yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik.
Pegunungan sirkum mediterania membentuk dua busur pegunungan, yaitu
busur luar dan busur dalam.
1. Busur dalam bersifat vulkanik karena berhubungan dengan proses subduksi.
Proses ini memicu lempeng menghujam, kemudian meleleh menjadi magma
dan menjadi gunung berapi. Busur pegunungan ini ditemukan di sepanjang
bukit barisan (Pulau Sumatera), jalur gunung api di pulau Jawa, Bali,
Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, Solor, Wetar, Kepulauan Banda, dan Pulau
Saparua. Gunung api yang ada di busur dalam antara lain Gunung Leuser,
Gunung Krakatau, Gunung Merapi, gunung Bromo, Gunung Agung, dan
Gunung Rinjani.

Gambar 5. Pegunungan Tengger di Jawa Timur

Sumber: clikilmu.blogspot.co.id

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 11


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

2. Busur luar tidak bersifat vulkanik karena hanya merupakan rangaian


pegunungan lipatan akibat tumbukan di tepi lempeng. Busur pegunungan ini
terdapat di pulau Simelu, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, dan Pulau
Enggano. Busur luar kemudian membentuk jalur pegunungan dasar laut
sepanjang pantai barat Sumatera dna pantai selatan Jawa. Busur pegunungan
ini kembali muncul di daratan Pulau Sewu, Rote, Timor, Babar, kepulauan
Kei, Pulau Seram, dan Pulau Buru.

Rangkaian pegunungan sirkum pasifik yang membentuk Cincin Api


Pasifik memiliki dua cabang di Indonesia,
1. Cabang yang memanjang dari Pulau Luzon ke pegunungan di Kalimantan
melalui pulau Pahlawan dan Kepulauan Sulu. Pada cabang sirkum pasifik di
Kalimantan, tidak ada gunung api aktif.
2. Cabang yang memanjang dari Pulau Luzon ke Samar, Mindanao, Kepulauan
Sangihe, dan Pulau Sulawesi lalu menyambung ke Busur Papua di Halmahera
lalu Pulau Papua. Busur Papua terbentuk akibat tumbukan Lempeng Australia
terhadap Lempeng Pasifik.

Gunung api Indonesia menjadi bagian Pasific Ring of Fire. Beberapa


gunung api di Indonesia terkenal dengan letusan yang dahsyat, contohnya gunung
Krakatau yang meletus tahun 1883 dnegan kekuatan setara 150 megaton TNT,
10.000 kali kekuatan bom Hirosima dan Nagasaki, gunung Toba yang
menyebakanterjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun setelah
ledakannya sekitar 74.000 tahun yang lalu..

B. Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia


Wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang digenangi air.
Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, melebihi luas daratan,
meliputi duapertiga dari luas negara Indonesia, yaitu 3.257.483 km2.

1. Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat
luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan. Berdasarkan proses
terbentuknya, danau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut;

a) Danau tektonik, adalah danau yang terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik
sepeti sesar/patahan. Contohnya Danau Singkarak, Danau Poso, Danau
Towuti, Danau Tempe, dan Danau Takengon.
b) Danau vulkanik, adalah danau yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi.
Contohnya Danau Kalimutu, Danau Batur, Telaga Warna, dan Danau Kerinci.
c) Danau Tektovulkanik, contohnya Danau Toba
d) Danau karst, contohnya Lokva Bengdogede di daerah Gunung Kidul.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 12


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Gambar 6. Danau Singkarak di Sumatera Barat

Sumber: www.katalogwisata.com

Danau terluas di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatera Utara. Danau ini
terletak 905 meter di atas permukaan laut. Danau Toba merupakan danau terdalam
ke-9 di dunia. Danau ini merupakan danau tipe vulkanik kaldera terbesar di dunia.
Danau terdalam di dunia adalah Danau Matano di Sulawesi. Danau ini terbentuk
akibat patahan tektonik pada masa Pliosen. Danau Matano merupakan danau
terdalam di Asia Tenggara dan terdalam ke-8 menurut WWF.

2. Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air
yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.
Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.
Sedangkan yang mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di
danau/laut. Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar. Sungai
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan
untuk irigasi mengairi sawah. Selain itu, sebagai sarana transportasi yang
menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan
rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar
terapung.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 13


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Gambar 7. Sungai di Jawa Tengah

Sumber: www.panoramio.com

3. Laut
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, laut adalah kumpulan air asin (dalam
jumlah banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau
pulau-pulau. Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun
kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa
batas wilayah dengan negara tetangga.Untuk landas kontinen negara kita berhak
atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200
meter.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut
zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.Kedalaman laut
di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun dangkal. Biasanya
mencapai 1.000 meter atau lebih.Air laut rasanya asin karena mengandung garam.
Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan laut, kerang dan
beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.

Laut Indonesia dikelompokkan dalam 18 ekoregion. Menurut UU Nomor 32


tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ekoregion
merupakan wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora,
dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan
integritas sistem alam dan lingkungan hidup. Kedelapan belas ekoregion ini
adalah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, Samudera Hindia sebelah selatan
Jawa, Selat Malaka, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Sulawesi, Selat
Makassar, Perairan Bali dan Nusa Tenggara, Teluk Tomini, Laut Halmahera, Laut

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 14


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Banda sebelah timur Sulawesi, Laut Banda sebelah selatan Sulawesi, Laut Seram
dan Teluk Bintuni, Laut Banda, Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Teluk
Cendrawasih, dan Laut Arafuru.

Gambar 8. Peta delapan belas ekeoregion laut Indonesia

Sumber: www.wordpress.com

4. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh
daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak
dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan
biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena
Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat
teluk.

5. Selat
Selat merupakan sebuah laut sempit dan membawa arus utama serta
memisahkan antara pulau. Selat dimanfaatkan untuk jalur transportasi laut,
bahkan menjadi sebuah akses atau jalur strategis masuk ke laut lepas bagi negara-
negara lock-land (negara yang tidak memiliki wilayah laut) untuk
mendistribusikan hasil sumberdaya ke seluruh dunia. Bagi negara Indonesia yang
dikenal sebagai negara maritim, selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar
pulau. Alat angkut yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal
penumpang.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 15


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

6. Samudera
Samudera merupakan laut yang sangat luas. Samudera berhubungan langsung
dengan kedua kutub bumi, yaitu kutub utara (Arktik) dan kutub selatan
(Antartika). Menurut National Geographic, samudera adalah tubuh perairan asin
yang menutupi nsebagian besar planet bumi. Samudera menutupi hampir
tigaperempat bagian bumi. Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 16


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Pertemuan 3

Indikator:
3.1.6 Menjelaskan perkembangan jalur- jalur transportasi di Indonesia
sebagai poros maritim dunia
3.1.7 Mengidentifikasi jalur perdagangan internasional di Indonesia sebagai
poros maritim dunia

A. Perkembangan Jalur Transportasi di Indonesia


Laut Indonesia penting bagi perdagangan dunia. Letak geografis
Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera menjadikan
Indonesia sebagai lalu lintas pelayaran internasional. Pelayaran rute Asia Selatan,
Eropa, Afrika, dan Australia melewati perairan Indonesia.
Perairan Indonesia memiliki beberapa jalur utama yaitu Laut Natuna, Laut
Jawa, Laut flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku dan Laut Banda. Titik-titik
strategis Indonesia yang dilalui oleh kapal perdagangan yaitu Selat Malaka, Selat
Sunda, Selat Lombok dan Selat Makassar, dalam geografi transportasi disebut
choke points, yaitu lokasi yang membatasi kapasitas sirkulasi dan tidak dapat
dilewati dengan mudah karena sangat mudah untuk diblokir.
Selat Malaka termasuk kategori jalur utama bersama dengan Terusan
Panama, Terusan Suez, dan Selat Hormuz. Jalur utama adalah jalur yang sangat
penting karena tidak memiliki jalur alternatif lain yang ekonomis. Selat Lombok,
Selat Sunda, Selat Makassar masuk dalam kategori jalur sekunder yang memiliki
jalur alternatif walaupun cukup rumit.
Di Indonesia terdapat tiga alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Alur ini
adalah jalur yang ditetapkan berdasarkan konvensi hukum laut internasional
sebagai jalur pelayaran dan penerbangan damai sehingga dapat terselenggara
secara terus menerus tanpa terhalang, dan secepat mungkin. ALKI
menghubungkan dua perairan bebas, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Hak dan kewajiban kapal dan pesawat asing yang melintasi ALKI diatur
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2002. Ketiga alur laut itu adalah
sebagai berikut:
1. ALKI I melalui alur Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut
Tiongkok Selatan
2. ALKI II melalui alur Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi
3. ALKI III-A melalui Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda (barat Pulau Buru),
laut Seram (timur Pulau Mongole), Laut Maluku, dan Samudera Pasifik.
4. ALKI III-B melalui Laut Timor, Selat Leti, Laut Banda (barat Pulau Buru),
laut Seram (timur Pulau Mongole), Laut Maluku, dan Samudera Pasifik.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 17


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

5. ALKI III-C melalui Laut Arafuru, Laut Banda, (barat Pulau Buru), laut Seram
(timur Pulau Mongole), Laut Maluku, dan Samudera Pasifik.

Gambar 9. Peta Alur Kelautan Indonesia (ALKI)

Sumber: www.sgt-indonesia.com

Pada saat ini, jalur transportasi dan perdagangan internasional sudah


berkembang. Di Indonesia terdapat armada angkatan laut (pelayaran), armada
pelayaran rakyat, armada perintis, dan angkutan laut khusus. Usaha jasa angkutan
memiliki beberapa bidang usaha menunjang, yaitu kegiatan usaha yang
menunjang kelancaran proses kegiatan angkutan, seperti di uraikan di bawah ini:
a) Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran dan barang
dan atau hewan dari dan ke kapal.
b) Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu kegiatan usaha
untuk pengiriman dan penerimaan barang dan hewan melalui angkutan darat,
laut, dan udara.
c) Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan
dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan
muatan yang diangkut melalui laut.
d) Usaha angkutan di perairan pelabuhan, yaitu kegiatan usaha pemindahan
penumpang dan atau barang atau hewan dari dermaga ke kapal atau sebaliknya
dan dari kapal ke kapal, di perairan pelabuhan.
e) Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan
usaha menyediakan dan penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan
atau alat apung untuk pelayanan kapal.
f) Usaha tally, yaitu kegiatan usaha perhitungan, pengukuran, penimbangan, dan
pencatatan muatan kepentingan pemilik muatan atau pengangkut.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 18


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

g) Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan,


pembersihan, perbaikan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pengurusan
peti kemas.
B. Jalur Perdagangan Internasional di Indonesia
Gambar 10. Peta jalur perdagangan maritim Indonesia abad ke-III –abad ke- XVII

Sumber: http://www.sgt-indonesia.com/detailpost/peta-kemaritiman-indonesia
Negara maritim adalah negara yang mampu memanfaatkan dan menjaga
wilayah lautnya. Hal ini terwujud pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit,
dua kerajaan maritim besar di Indonesia. Pada masa itu, Indonesia sudah
menguasai laut denga armada yang besar.
Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaan pada abad ke-6 sampai 10 masehi
dengan menguasai seluruh jalur perdagangan maritim si Asia Tenggara. Sriwijaya
menjadi pengendali jalur perdagangan antara India da Tiongkok sebagai negar
abenua yang kaya komuditas perdagangan. Sriwijaya menguasai Selat Malaka dan
Selat Sunda. Rute perdagangan rempah dan perdagangan lokal dikendalikan oleh
Sriwijaya degan cara menarik bayaran dari setiap kapal yang lewat.
Setelah kerajaan Sriwijaya runtuh, muncul Kerajaan Majapahit sebagai
kerjaan maritim besar di Jawa. Setelah penyatuan Nusantara oleh Majapahit,
aktivitas ekonomi maritim berkembang pesat. Kerajaan Majapahit menguasai
laut-laut Indonesia dan memberdayakan perairan di Nusantara sebagai jalur
perdagangan ekonomi, kerja sama antar negara, pertukaran budaya, dan
pertahanan dan keamanan. Pelabuhan uatama Majapahit terdapat di Bubat dan
Canggu. Di kedua pelabuhan ini seluruh kapal-kapal Nusantara dan mancanegara
yang membawa barang dagangan termasuk rempah-rempah berlabuh.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 19


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Setelah kerajaan Majapahit runtuh, demak berkembang menjadi pusat


ekonomi maritim di Nusantara. Pada zaman kejayaan kerajaan Islam demak,
banyak kota pelabuhan di sepanjang pantai utara. Contohnya Tuban, Panarukan,
Gresik, Sedayu, Brodong, Juwana, Jepara, Demak, Semarang, Banten, dan Sunda.
Sementara pusat ekonomi maritim di selat Malaka dikuasai Portugis. Setelah
Demak mengalami kemunduran, pelabuhan utama dikuasai oleh Jepara. Di jalur
Selatan berkembang jalur ekonomi maritim yang baru. Banten, di kawasan selat
Sunda menjadi pusat ekonomi yang baru dengan komunitas utama adalah lada.
Selain pelabuhan-pelabuhan di Jawa, pelabuhan di luar Jawa juga banyak
dikunjungi oleh pedagang. Contohnya Aceh, Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo
(Halmahera), dan Makassar. Para pelaut Sunda dan Makassar dan Bugis telah
melakukan pelayaran ke seluruh perairan Nusantara dan negara lain, seperti
Kamboja, Filipina.
Kemunduran bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim adalah ketika VOC
mulai menguasai jalur perdagangan terpenting nusantara. Setelah VOC diambil
alih oleh pemerintah Belanda, Batavia diprogramkan sebagai pusat perkapalan
dan perdagangan internasional di Asia Tenggara. Inggris juga melakukan hal yang
sama dengan membangn Singapura sebagai pelabuhan paling bebas di dunia. Pada
masa penjajahan Belanda, perusahaan kapal angkut Belanda berperan penting
dalam ekonomi maritim. Perusahaan ini membangun jaringan kapal ke titik-titik
terpencil nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Pada masa pendudukan Jepang, jaringan pelayaran antar pulau diambil
alih dan dikuasai Jepang. Kapal-kapal Tiongkok dan singapura tida banyak lagi
berlayar di Nusantara, begitu juga degan kapal-kapal pribumi. Setelah Indonesia
merdeka, laut Nusantara ditata. Deklarasi Juanda menjadi tonggak sejarah
pengakuan negara terhadap pentingnya sektor ekonomi maritim. Pemerintah juga
mengeluarkan aturan tentang nasionalisasi perusahaan-perusahaan maritim
Belanda.
Indonesia juga memiliki titik-titik strategis yang dilalui oleh 40% kapal-
kapa perdagangan dunia. Keempat titik strategis itu adalah Selat Malaka, Selat
Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makasar.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 20


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

Pertemuan 4

Indikator:
3.1.8 Mengidentifikasi potensi sumber daya kelautan Indonesia
3.1.9 Menganalisis pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia

A. Potensi Sumber Daya Kelautan Indonesia


Indonesia memiliki laut yang sangat luas dengan berbagai sumber daya
kelautan yang dimilikinya. Indonesia adalah kepulauan terbesar di dunia karena
memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. hal ini menempatkan Indonesia
sebagai negara yang dikaruniai sumber daya kelautan yng besar, termasuk
kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan.
Gambar 11. Potensi Kelautan Indonesia

Sumber: http://kmip.faperta.ugm.ac.id/

Sumber daya kelautan terdiri dari:


1. Sumber daya perikanan, baik berupa perikanan tangkap maupun perikanan
budidaya. Perikanan tangkap adalah semua aktivitas yang mencakup
penangkapan sejumlah spesies ikan pada perairan yang tidak dibudidayakan.
Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan
atau organisme air lainnya. Dua kelompok perikanan laut adalah kelompok
ikan pelagis (hidup pada permukaan laut) dan kelompok ikan domersal (ikan
yang hidup di dasar laut).
2. Energi kelautan, terdiri dari:
a. Energi gelombang laut (wave energy), yaitu energi yang dihasilkan dari
pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya.
b. Energi pasang surut (tidal energy), adalah energi yang dihasilkan dari
pergerakan air laut karena perbedaan pasang surut.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 21


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

c. Energi panas laut (ocean thermal energy conversion/OTEC), adalah


energi yang dihasilkan dari perbedaan temperatur antara permukaan yang
hangat dengan air laut dalam yang dingin tanpa menghasilkan gas rumah
kaca atau limbah lainnya.
3. Sumber daya minyak dan gas bumi. Minyak dan gas bumi menjdai sumber
energi, bahan bakar, dan devisa negara dari ekspor.kawasan potensial migas
inijuga mengandung barang tambang dan mineral seperti emas, perak, timah,
biji besi, dan mineral berat.
4. Wisata bahari, mencakup kegiatan rekreasi perahu, marina, kapal pesiar,
olahraga air, wisata satwa liar (taman laut), sejarah maritim, pendidikan dan
terkait dengan komponen berbasis tanah seperti hotel, resor, dan restoran.
5. Industri maritim, terdiri dari perusahaan yang kegiatannya menyediakan
produk dan layanan yang terkait dengan sektor maritim yang inovatif, seperti
desain kapal, konstruksi kapal, perdagangan kapal, pengoperasian kapal, dan
lain sebagainya.
6. Jasa angkutan laut, adalah setiap kegiatan pemindahan orang atau barang dari
satu tempat ke tempat lain yang dilakukan oleh perusahaan angkutan laut
dalam satu perjalanan atau lebih dengan bayaran. Jasa kelautan adalah terdiri
dari segala jenis kegiatan yang menunjang dan memperlancar kegiatan sektor
kelautan.
7. Alur laut Kepulauan Indonesia dapat dipergunakan sebagai alur laut yang
memungkinkan kapal-kapal asing untuk berlayar.

B. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia


Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya.
Petensi dan kekayaan ini perlu dikelola dengan baik sehingga ekonomi kelautan
dapat menjadi keunggulan kompetitif bangsa Indonesia. Pengelolaan sumber daya
kelautan di Indonesia dapat dilakukan dengan cara:

1. Sumber daya perikanan Indonesia, dikelola dengan menjaga keseimbangan


produksi dan kelestarian sumber daya. Di beberapada daerah perikanan
tangkap telah terjadi overfishing dan ilegal fishing di perairan perbatasan
Indonesia. Ada baiknya perikanan di Indonesia fokus pada perikanan
budidaya dengan trilogi pembangunan perikanan, yakni pengendalian
perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya, dan peningkatan
mutu dan nilai tambah.
2. Energi kelautan Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakt
Indonesia. Diperlukan sosialisasi mengenai energi kelautan Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan listrik di masa mendatang. Pemanfaatan energi
gelombang baru pada tahap penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL).

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 22


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

3. Industri minyak bumi. Industri ini sudah berlangsung sejak lama sehingga
produksinya semakin menurun. Produksi gas bumi Indonesia relatif
meningkat sejak tahun 1970-an dan cenderung stagnan pada saaat ini.
4. Pengelolaan wisata bahari perlu memperhatikan komponen produk dalam
industri pariwisata. Ketiga komponen produk adalah akses menuju daerah
tujuan wisata, dan atraksi wisata di daerah tujuan wisata. Untuk
pengembangan wisata nasional, pemerintah telah menetapkan saptapesona
yang mencakup suasana aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan
penuh kenangan. Lima komponen utama pengadaan wisata bahati adalah
objek pariwisata bahari, transportasi, pelayanan, promosi, dan informasi.

Gambar 12. Potensi wisata bahari Indonesia

Sumber: kompas.com

5. Pengelolaan industri maritim, harusnya bersih dari limbah, efisien, kokoh,


mandiri, dan mampu memberikan nilai tambah ekonomi yang tinggi. Dalam
pengelolaan industri maritim, perlu langkah langkah utama yang meliputi
penciptaan industri maritim nasional yang hemat energi dan besih,
pengembangan kawasan industri maritim terpadu dengan ekoregion,
pengembangan dan penguatan industri biteknologi kelautan yang ramah
lingkungan dan berbasis inovasi.
6. Pengelolaan jasa angkutan laut antara lain dapat dilakukan dengan
mengembangkan berbagai kebijakan yang mendukung, seperti meratifikasi
hukum-hukum internasional yang dapat mendorong perkembangan palayaran
nasional. Industri perkapalan nasional juga perlu dikembangkan agar jumlah
armada trasnportasi laut nasional dapat ditingkatkan.
7. Dengan adalanya alur laut Kepulaua Indonesia (ALKI), Indonesia menjadi
penghubung antara dua lautan bebas. ALKI hendaknya dikelola di bawah
sistem pengawasan yang efektif dan efisien untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan nasional. Pengelolaan ALKI yang baik akan meningkatkan

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 23


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

perekonomian negara dengan cara pembangunan pelabuhan-pelabuhan besar


di kawasan ALKI sebagai tempat persinggahan kapal-kapal asing yang
melintasi ALKI.

C. Posisi Strategis Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia


Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki
posisi strategis sebagai poros maritim dunia, poros maritim adalah gagasan
strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antarpulau,
pengembangan industri perkapallan dan perikanan, perbaikan transportasi laut
serta fokus pada kemananan maritim. Pada KTT Asia Timur di Myanmar tahun
2104, presiden Joko Widodo menyampaikan gagasan lima pilar utama yang
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu:
1. Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia
2. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri
perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama
3. Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim
dnegan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan,
serta pariwisata maritim.
4. Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja sama
pada bidang kelautan
5. Pembangunan kekuatan pertahanan maritim.

Bagian yang menjadi unsur terbesar dalam pembangunan poros maritim dunia
adalahs ebagai berikut:

a. Aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman sebagai aset andalan


pengembangan dan pembangunan poros maritim dunia. Aspek ekonomi
kelautan dan kemaritiman mencakup sumberdaya perikanan, migas lepas
pantai, mineral dasar laut, trasportasi laut, industri maritim, wisata bahari,
biodiversifikasi laut da potensi intangible lainnya, serta pulau kecil
terluar/terdepan.
b. Aspek komponen tata kelola untuk menentukan begaimana aspek ekonomi
kelautan dan kemaritiman dapat dikelola dan dikembangkan arahnya untuk
mewujudkan poros maritim dunia. Aspek ini mencakup penataan ruang laut,
pengaturan alur laut kepulauan, pengawasan laut, pertahanan dan keamanan
untuk kedaulatan NKRI, budaya bahari, sumber daya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi kelautan, serta kualitas dan daya dukung
lingkungan laut.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 24


Bahan Ajar Geografi Kelas XI SMA

Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang

DAFTAR RUJUKAN

Adisanjaya, Nym Ngurah. 2009. Jurnal [online]. Potensi, Produksi Sumberdaya


Ikan di Perairan Laut Indonesia dan Permasalahannya.. [diakses pada
21 Agustus 2014].

Ambara, Satwika. [online]. Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia. Diposting


tanggal 23 Agustus 2014. http://kmip.faperta.ugm.ac.id/potensi-kelautan-
dan-perikanan-indonesia/ [diakses pada 21 Agustus 2014].

Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia. 2014. Suplemen Sumber Belajar


Olimpiade Geografi jilid 1. Jakarta: Bina Prestasi Insani.

Sindhu P, Yasinto. 2017. Geografi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia | 25

Anda mungkin juga menyukai