JURNAL
JURNAL
MEIZY KARIMANTO
NIM. 07011381320003
ABSTRAK
Skripsi ini dilatar belakangi oleh penerapan layanan peminjaman dan pengembalian
buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan yang tidak semuanya
berjalan dengan tujuan awal pelayanan berbasis elektonik. Hal tersebut terlihat dari sistem
katalog berbasis komputer yang tidak sama dengan kondisi pada rak buku. Tujuan skripsi
ini adalah menjelaskan tentang kinerja pegawai dalam penerapan layanan peminjaman dan
pengembalian buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Narasumber penelitan ini
berjumlah empat orang, sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Hasil skripsi ini menunjukan bahwa
kinerja pegawai dalam penerapan layanan peminjaman dan pengembalian buku berbasis
elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan belum berjalan sesuai dengan tujuan
utama diterapkannya layanan peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik.
Dimensi kualitas kerja belum berjalan sesuai dengan tujuan utama diterapkannya layanan
peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik yang dalam penyusunan buku
pada rak tidak sama dengan data pada katalog dan dimensi komunikasi bagian internal
yang tidak terlalu memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Penerapan layanan
peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera
Selatan perlu dianjurkan ketelitian di dalam layanan pencarian buku, yaitu dengan cara
meletakan buku sesuai dengan nomor kode pada rak buku.
Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Pelayanan Publik Berbasis Elektronik
A. PENDAHULUAN dapat memperoleh ilmu pengetahuan
tersebut akan menjadi negara yang maju. tahun 1972. Manifesto Perpustakaan
Pegawai 317 2483 375 352 354 2835 Penerapan e-government tersebut dengan
4 9
Banpust 93 16 44 31 137 47
aka cepat mendata jumlah pengunjung
Total 678 8886 987 1486 776 1037
12 3 1 4 83 27
perpustakaan dan mengkelompoknya
Sumber : Arsip Perpustakaan Daerah
Sumatera Selatan Tahun 2016
berdasarkan jenis kelamin dan
Tabel 1 menunjukan bahwa
berdasarkan jenjang pendidikan seperti
pengunjung di Perpustakaan Daerah
table 1 yang menunjukan data
Sumatera Selatan pada tahun 2016
pengunjung pada tahun 2016 yang
sebanyak 181410 pengunjung yang
didominasi oleh mahasiswa dan umum.
terdiri dari 77683 pria dan 103727
Tabel 2 Data Anggota Perpustakaan
wanita. 259093 pengunjung tercatat
Berdasarkan Tingkatan Pendidikan
156675 sebagai anggota perpustakaan Tahun 2016
No Pekerjaan Anggota
dan 24735 sebagai pengunjung biasa. Pria Wanita
1 SD 79 98
Berdasarkan data tabel 1, tercatat bahwa 2 SLTP 8 51
pengunjung terbanyak pada tahun 2016 di 3 SMA 57 73
4 Mahasiswa 1948 3242
dominasi dari kalangan mahasiswa yaitu 5 Umum 188 165
6 Dosen 16 19
sebanyak 143951 pengunjung yang
7 Pegawai 96 128
terdiri dari 58855 pria dan 85096 wanita. 8 Banpustaka 3 1
Total 2395 3777
Pengunjung paling sedikit di dominasi Sumber : Arsip Perpustakaan Daerah
Sumatera Selatan Tahun 2016
oleh pelajar tingkat SLTP yaitu sebanyak
Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah mengetahui jumlah anggota perpustakaan
anggota pada tahun 2016 sebanyak 6.172 dan langusung bisa mengkelompokan
yang terdiri dari 2395 pria dan 3777 anggota perpustakaan berdasarkan
Juli, yaitu berjumlah 930 transaksi. banyak menggunakan alat tulis seperti
Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan dapat melihat koleksi buku secara online
diharapkan dapat mempermudah kerja dari manapun dan kapanpun. Jika buku
pegawai perpustakaan. Hal ini terlihat yang di inginkan tidak tersedia, maka
dari tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 yang pengunjung tidak perlu susah payah
terapkan, pegawai harus mencatat daftar dalam komputer pencarian buku dengan
Menurut Ott, Hyde dan Shafritz pada penentu yang memiliki peran dalam
manajemen publik adalah upaya untuk tersebut dilakukan dengan bentuk wacana
memfokuskan pada bagaimana organisasi atau debat dan melakukan perbaikan serta
Menurut Nor Ghofur pada tahun 2014 rakyat.Peran seperti ini sangat terlihat
perencanaan, pengorganisasian,
E-Government adalah
pengontrolan terhadap pelayanan kepada
penggunaan teknologi informasi oleh
masyarakat. Menurut Yeremias T. Keban
pemerintah untuk memberikan informasi
mengartikan manajemen publik sebagai
dan pelayanan bagi warganya, urusan
upaya untuk menunjuk pada manajemen
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
instansi pemerintah
dengan pemerintahan. e-government
Manajemen dalam masyarakat
dapat diaplikasikan pada legislatif,
suatu proses, oleh karena itu merupakan
yudikatif, atau administrasi publik, untuk
subjek untuk menantang dan debat.
meningkatkan efisiensi internal,
Model manajemen dalam domain publik
menyampaikan pelayanan publik, atau
harus menerima dan memenuhi
proses kepemerintahan yang demokratis.
persyaratan akuntabilitas publik. Hal ini
Model penyampaian yang utama adalah
dapat disimpulkan bahwa manajemen
Government-to-Citizen atau Government-
to-Customer (G2C), Government-to- meningkatkan kualitas layanan publik
petugas yang ada, selanjutnya petugas merupakan sebuah kinerja kompleks dari
akan mendata buku yang dipinjam aktornya yaitu pemerintah dan seluruh
Daerah Sumatera Selatan. Uraian dalam macam bentuk satuan ukuran yang
bab ini didasarkan pada hasil dan berhubungan dengan kualitas dan mutu
pembahasan yang diperoleh baik secara hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam
langsung melalui wawancara maupun suatu ukuran. Hal ini dapat dijadikan
tidak langsung melalui bahan tertulis dan sebagai tolak ukur untuk mengukur baik
kerja yang di peroleh sesuai dengan yang sesuai dengan posisi buku di dalam rak
diharapkan? Untuk itu perlu di lakukan buku. Hal ini jelas tidak sesuai dengan
”Memang bener, dengan adonyo cepat dan tepat, dengan kata lain hasil
penerapan e-government pada pelayanan
peminjeman dan pengembalian buku kerja yang diperoleh tidak semuanya
jelas mempengaruhi kinerja pegawai.
Proses minjem buku yang dulunyo agak berjalan dengan baik.
lamo sekarang lebih cepet, karno pegawai
sudah di sedioi komputer untuk mencatat 2. Kesesuaian hasil kerja dengan tujuan
peminjem buku secara otomatis”. (
Wawancara, 2 Oktober 2017) penerapan layanan peminjaman dan
menambahkan: elektronik.
untuk memberikan layanan yang cepat Ditambahkan juga oleh Anggota dan
Daerah Sumatera Selatan hanya saja Sumatera Selatan dan yang menjadi
dengan rencana agar tidak menggangu demi meningkatan rasa aman dan nyaman
Sumatera Selatan sebagai upaya rencana kerja yang telah di buat? Dan
2040 judul buku yang dapat dinikmati baik, hal ini dikarenakan proses
2. Ketepatan rencana kerja dengan hasil lebih dari 5 menit terkadang memerlukan
kerja penerapan layanan peminjaman waktu 10-15 menit, hal ini disebabkan
dengan rencana kerja yang ada, tetapi dengan baik apabila dilakukan dengan
sunguh-sunguh dan dengan kedisiplinan “Alhamdulillah nian mas, dengan adonyo
e-government kami nak minjem buku jadi
yang tinggi, karena dengan kedisiplianan enak, yo beberapo menit lah biso minjem
buku. enaklah dak ribet nak nyatet nyatet
yang tinggi menuntut pegawai untuk namo”(Wawancara, 2 Oktober 2017)
tugas dalam penerapan layanan cukup lama, hal ini dikarenakan proses
Daerah Sumatera Selatan? Hal ini dapat dengan cara mencatat buku yang di
kita ketahui dari wawancara dengan pinjam dan mendata peminjam buku
bagus bagus bae. Minjem buku paling peminjaman dan pengembalian buku
paling 3 menitaan. Itulah untungnyo klo menyelesaikan tugas, hal ini didasari atas
Kalimat tersubut diperkuat oleh anggota pengembalian buku tidak lebih dari 5
perpustakaan:
menit atau hanya memerlukan waktu 1-3 didalam bekerja, hal ini juga di lakukan
mampu melaksankan tugas tanpa harus memberikan idea tau masukan tersebut.
bergantung terus menerus kepada atasan, Wawancara dengan Kabid Layanan dan
hal ini dikarenakan inisiatif yang tinggi Informasi semoga dapat menjawab
membuat pegawai memiliki respon yang pertanyaan tentang ide atau gagasan
mampu memberikan gagasan atau ide baik, begitu juga dengan Perpustakaan
Daerah Sumatera Selatan. Berdasarkan wawancara dengan Kabid Layanan dan
untuk mengintropeksi kekurangan yang “ya tentu kami akan merespon setiap
masalah yang ada, kalo kami bisa
ada dalam organisasi dan memberikan menyelesaikannya sendiri maka kami
akan selesaikan, jika tidak kami akan
jalan keluar dari setiap masalah yang ada. memanggil pegawai lain yang
berkompeten untuk menyelesaikan
2. Tindakan yang dilakukan dalam masalah tersebut”(Wawancara, 2 Oktober
2017)
menyelesaikan masalah layanan
Berdasrkan observasi dan
berbasis elektronik.
wawancara dapat di katakana jika respon
Sebagai organisasi yang melayani
pegawai dalam meyelesaikan suatu
masyarakat Perpustakaan Daerah
masalah, khususnya masalah dalam
Sumatera Selatan harus memiliki
penerapan e-government terbilang cukup
pegawai yang tanggap dalam
baik, hal ini diperkuat dengan adanya
mengahadapi setiap masalah yang datang,
pegawai yang memiliki respon cepat
karena jika tidak tanggap setiap masalah
dalam membantu anggota perpustakaan
akan semakin sulit untuk di selesaikan.
yang tidak bisa melakukan pendataan diri
Tindakan merupakan respon dari setiap
menggunakan kartu anggota
kejadian yang ada dan bagaimana
perpustakaan secara online. Pegawai
tindakan pegawai jika terjadi masalah
tidak memiliki inisiatif dalam penerpaan
dalam penerapan e-government, untuk
e-government karena pegawai
menjawabnya penulis melakukan
menjalankan tugas sesuai dengan standar menggunakannya saja. Satu lagi, pegawai
juga di haruskan mampu memanfatkan
operasional prosedur yang ada. sumber daya yang ada baik komputer,
wifi maupun fasilitas yang lain, karena
d. Kemampuan hal itu membatu mereka dalam
meningkatkan kemampuan dalam
1. Kemampuan dan Keterampilan dalam bekerja’(Wawancara, 2 Oktober 2017)
seseorang yang dapat di hasilkan melalui yang berbeda, hal ini di karenakan setiap
baik sekolah maupun kuliah dan yang perpustakan sudah terbilang cukup baik,
jadi pertanyaan apakah penempatan hal ini diperkuat dengan data pendidikan
berkembang setiap tahunnya, begitu juga yang ada untuk mempercepat pembuatan
“kalau pegawai kami lah merato pacak bawahan dan juga interaksi yang di
pakek komputer galo, jadi fasilitas yang
ada pacak teguno dengan baik. apolagi lakukan organisasi dengan organisasi
wi-fi yang hamper seluruh pegawai
memanfaatkenyo dalam proses kerja lainya. Komunikasi di lakukan sebagai
setiap harinyo”(Wawancara, 2 Oktober
2017) media meberikan masukan baik berupa
Wawancara diatas dilakukan
saran, ide maupun krtitik dan dengan
dengan Kabbid Layanan dan Informasi.
adanya komunikasi maka akan
Berdasarkan observasi memang benar
menimbulkan kerjasama yang lebih baik
jika hampir setiap pegawai menguasai
dan harmonis baik dalam internal
penggunaan komputer yang telah
organisasi maupun eksternal organisasi.
terprogram dengan baik. Pegawai
1. Komunikasi Internal
perpustakaan memanfaatkan jaringan
Perpustakaan Daerah Sumatera
internet untuk melakukan teransaksi
Selatan diharapkan memiliki komunikasi
dengan masyarakat melalui website
yang baik baik internal dan eksternal,
banpustaka dan memanfaatkan jaringan
dalam internal perpustakaan sering
internet untuk berkomunikasi dengan
melakukan rapat demi meningkatkan
instansi lain yang terkait dalam hal
kualitas pelayanan, hal ini di perkuat
perkembangan perpustakaan. Pegawai
“ya sering di adakan rapat, baik bulanan internet dan pengunjung dapat
maupun dadakan, dengan rapat ini
diharapkan banyak masukan dan kritik menggunakannya pada pukul 08.00
yang membangung khusunya pada
bidang pelayanan yang bersifat s.d.16.30 WIB untuk hari kerja dan untuk
elektronik. Kalau semuanya udah baik
kan masyarakat yang hari libur atau sabtu-minggu 09.00 s.d.
untung”(Wawancara, 2 Oktober 2017)
14.00 WIB. Perpustakaan Daerah
Pegawai perpustakaan daerah
Sumatera Selatan juga melakukan kerja
sering mengadakan rapat demi
sama dengan perpustakaan lain demi
meningkatkan kualitas layanan berbasis
kelengkapan jenis koleksi buku. hal
elektronik, namun berdasrkan observasi
”kalau komunikasi eksternalnyo, kami
pegawai perpustkaan kurang bekerjo samo dengan PT.Telkom buat
aplikasi yang memudahke pengunjung
memaksimalkan fasilitas yang ada untuk untuk nyari buku, kami jugo saling tuker
informasi dengan perpustakaan lain”
berkomunikasi sesame pegawai Wawancara, 2 Oktober 2017)
Berdasarkan penjelasan pada bab berjalan dengan baik, karena tidak ada
hasil kerja dari penerapan layanan sudah baik, karena sudah sesuai dengan
yang ada. Pegawai masih menggunakan nomor kode pada rak buku.