Anda di halaman 1dari 28

KINERJA PEGAWAI DALAM PENERAPAN LAYANAN

PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU BERBASIS


ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN DAERAH
SUMATERA SELATAN

MEIZY KARIMANTO
NIM. 07011381320003

Jurusan Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi Politik Universitas Sriwijaya
Jalan Srijaya Negara Kampus Unsri Bukit Besar Palembang Telp. 364469
Email: karimanto26@gmail.com

ABSTRAK

Skripsi ini dilatar belakangi oleh penerapan layanan peminjaman dan pengembalian
buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan yang tidak semuanya
berjalan dengan tujuan awal pelayanan berbasis elektonik. Hal tersebut terlihat dari sistem
katalog berbasis komputer yang tidak sama dengan kondisi pada rak buku. Tujuan skripsi
ini adalah menjelaskan tentang kinerja pegawai dalam penerapan layanan peminjaman dan
pengembalian buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Narasumber penelitan ini
berjumlah empat orang, sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Hasil skripsi ini menunjukan bahwa
kinerja pegawai dalam penerapan layanan peminjaman dan pengembalian buku berbasis
elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan belum berjalan sesuai dengan tujuan
utama diterapkannya layanan peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik.
Dimensi kualitas kerja belum berjalan sesuai dengan tujuan utama diterapkannya layanan
peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik yang dalam penyusunan buku
pada rak tidak sama dengan data pada katalog dan dimensi komunikasi bagian internal
yang tidak terlalu memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Penerapan layanan
peminjaman dan pengembalian buku berbasis elektronik di Perpustakaan Daerah Sumatera
Selatan perlu dianjurkan ketelitian di dalam layanan pencarian buku, yaitu dengan cara
meletakan buku sesuai dengan nomor kode pada rak buku.
Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Pelayanan Publik Berbasis Elektronik
A. PENDAHULUAN dapat memperoleh ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan teknologi secara gratis, dengan cara meminjam

merupakan suatu unsur yang sangat buku di perpustakaan umum. Begitu

berpengaruh di suatu negara. Apabila pentingnya perpustakaan bagi masyarakat

suatu negara menguasai ilmu sehingga Unesco mengeluarkan

pengetahuan dan teknologi, maka negara manifesto perpustakaan umum pada

tersebut akan menjadi negara yang maju. tahun 1972. Manifesto Perpustakaan

Seperti negara – negara lain, Indonesia Umum Unesco (Sulistyo, 1993:46)

harus mampu memanfatkan teknologi di menyatakan bahwa perpustakaan umum

dalam kegiatan pemerintahannya. Karena memiliki 4 tujuan utama, yaitu;

teknologi membuat Indonesia mampu


1. Memberikan kesempatan bagi umum
beradaptasi dengan perkembangan untuk membaca bahan pustaka yang
dapat membantu meningkatkan
globalisasi. Untuk memperluas ilmu mereka ke arah kehidupan yang lebih
baik.
pengetahuan, masyarakat diharuskan 2. Menyediakan sumber informasi yang
cepat, tepat, dan murah bagi
banyak membaca buku dan artikel – masyarakat, terutama topik yang
berguna dan sedang hangat
artikel. Buku adalah sarana kita untuk dibicarakan dalam kalangan
masyarakat.
meningkatkan wawasan, karena seperti 3. Membantu warga untuk
mengembangkan kemampuan yang
yang kita ketahui begitu banyak ilmu dimilikinya sehingga yang
bersangkutan akan berguna dan dapat
pengetahuan yang di tuangkan di dalam membantu masyarakat dan
bermanfaat bagi masyarakat
sebuah buku. Hampir semua jenis buku sekitarnya.
4. Menjadi tempat utama bagi
bisa kita temui di perpustakaan umum. kehidupan budaya masyarakat
setempat.
Perpustakaan umum memiliki peran yang “Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka
sangat penting dalam mencerdasakan pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundangundangan
masyarakat. Dengan adanya perpustakaan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
umum, masyarakat yang tidak mampu administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Ruang
lingkup pelayanan publik menurut beberapa komputer yang berguna untuk
Undang-Undang Pelayanan Publik
meliputi pelayanan barang publik dan mengisi data pembuatan kartu online
jasa publik serta pelayanan administratif
yang diatur dalam peraturan perundang- perpustakaan dan untuk mencari lokasi
undangan. Dalam ruang lingkup tersebut,
termasuk pendidikan, pengajaran, buku yang ingin di pinjam, serta untuk
pekerjaan dan usaha, tempat tinggal,
komunikasi dan informasi, lingkungan mengetahui tersedia atau tidaknya buku
hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi,
perbankan, perhubungan, sumber daya yang diinginkan pengunjung.Sistem
alam, pariwisata, dan sektor strategis
lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009). tersebut merupakan pemanfaatan

teknologi informasi pada aspek
Dengan adanya undang–undang
pelayanan publik atau dikenal dengan
yang mengatur tentang pelayanan publik,
istilah e-government. Tidak hanya sebatas
perpustakaan umum di harapakan mampu
pembuatan ID ke anggotaan, dalam
memberikan pelayanan yang maksimal.
rangka penerapan e-government
Pada Perpustakaan Daerah Sumatera
perpustakaan daerah juga memiliki
Selatan sistem pelayanan peminjaman
website yang bisa di buka oleh semua
dan pengembalian buku sudah
pengunjung dan di dalam website
menerapkan sistem bertanda. Sistem
tersebut tersedia kolom pencarian buku
bertanda mengharuskan semua anggota di
secara online.
bekali dengan kartu online berbentuk

seperti ATM dengan ID dan password

sebagai keanggotaannya. Para pengguna

kartu online tinggal memindai kartu ke

alat yang disediakan untuk memasuki

perpustakaan dan melakukan transaksi

peminjaman atau pengembalian buku.

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan

juga menyediakan internet gratis dan


Tabel 1 Data Pengunjung Perpustakaan 2995 pengunjung yang terdiri dari 886
Daerah Sumatera Selatan Tahun 2016
Pekerja Aanggota Bukan Jumlah pria dan 2109 pelajar SLTP.
an Anggota

Pria Wani Pri Wani Pria Wani


ta a ta ta Penerapan e-government di
SD 204 1603 150 1412 355 2015
9 6 5
SLTP 275 928 611 1181 886 2109 Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan
SMA 266 3529 828 1383 349 4912
8 6
Mahasis 538 7576 503 9330 588 8509 membuat pendataan pengunjung
wa 17 6 8 55 6
Umum 518 4249 130 984 648 5233
0 1 1 perpustakaan menjadi lebih mudah.
Dosen 556 289 168 191 724 480

Pegawai 317 2483 375 352 354 2835 Penerapan e-government tersebut dengan
4 9
Banpust 93 16 44 31 137 47
aka cepat mendata jumlah pengunjung
Total 678 8886 987 1486 776 1037
12 3 1 4 83 27
perpustakaan dan mengkelompoknya
Sumber : Arsip Perpustakaan Daerah
Sumatera Selatan Tahun 2016
berdasarkan jenis kelamin dan
Tabel 1 menunjukan bahwa
berdasarkan jenjang pendidikan seperti
pengunjung di Perpustakaan Daerah
table 1 yang menunjukan data
Sumatera Selatan pada tahun 2016
pengunjung pada tahun 2016 yang
sebanyak 181410 pengunjung yang
didominasi oleh mahasiswa dan umum.
terdiri dari 77683 pria dan 103727
Tabel 2 Data Anggota Perpustakaan
wanita. 259093 pengunjung tercatat
Berdasarkan Tingkatan Pendidikan
156675 sebagai anggota perpustakaan Tahun 2016
No Pekerjaan Anggota
dan 24735 sebagai pengunjung biasa. Pria Wanita
1 SD 79 98
Berdasarkan data tabel 1, tercatat bahwa 2 SLTP 8 51
pengunjung terbanyak pada tahun 2016 di 3 SMA 57 73
4 Mahasiswa 1948 3242
dominasi dari kalangan mahasiswa yaitu 5 Umum 188 165
6 Dosen 16 19
sebanyak 143951 pengunjung yang
7 Pegawai 96 128
terdiri dari 58855 pria dan 85096 wanita. 8 Banpustaka 3 1
Total 2395 3777
Pengunjung paling sedikit di dominasi Sumber : Arsip Perpustakaan Daerah
Sumatera Selatan Tahun 2016
oleh pelajar tingkat SLTP yaitu sebanyak
Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah mengetahui jumlah anggota perpustakaan

anggota pada tahun 2016 sebanyak 6.172 dan langusung bisa mengkelompokan

yang terdiri dari 2395 pria dan 3777 anggota perpustakaan berdasarkan

wanita. Berdasarkan tabel 1, tercatat jenjang pendidikan seperti tabel 2 yang

bahwa anggota paling banyak di menunjukan data anggota yang di mulai

dominasi oleh kalangan mahasiswa yaitu dari jenjang pendidikan SD sampai

sebanyak 5190 mahasiswa yang terdiri dengan Banpustaka

dari 1948 pria dan 3242 wanita.Anggota


Tabel 3 Rekap Peminjaman Buku Tahun
paling sedikit di dominasi oleh 2016
Bulan Kembali
Banpustaka yaitu sebanyak 4anggota
Januari 2586 Transaksi
yang terdiri dari 3 pria dan 1 wanita. data Februari 2550 Transaksi
Maret 4772 Transaksi
pada tabel 2 menunjukan rendahnya April 5030 Transaksi
minat pelajar SLTP untuk berpartisipasi Mei 3918 Transaksi
Juni 2411Transaksi
menjadi anggota perpustakaan, hal ini Juli 930 Transaksi
terlihat dari jumlah anggota perpustakaan Agustus 2253 Transaksi
September 3750 Transaksi
pada tingkat SLTP yang berjumlah 59 Oktober 4038 Transaksi
November 4307 Transaksi
anggota,yang terdiri dari 8 pria dan 51
Desember 3101 Transaksi
wanita pelajar SLTP.
Jumlah 39646 Transaksi
Sumber : Arsip Perpustakaan Daerah
Penerapan layanan peminjaman
Sumatera Selatan Tahun 2016
dan pengembalian buku berbasis
Tabel 3 menjelaskan transaksi
elektronik di Perpustakaan Daerah
peminjaman buku pada tahun 2016 yang
Sumatera Selatan membuat pendataan
berjumlah 39646 transaksi. Transaksi
anggota perpustakaan menjadi lebih cepat
yang paling banyak terjadi pada Bulan
dan akurat, dengan penerapan tersebut
April yaitu berjumlah 5030 transaksi dan
perpustakaan akan dengan cepat
transaksi paling sedikit terjadi pada Bulan manual yang dalam penerpanannya

Juli, yaitu berjumlah 930 transaksi. banyak menggunakan alat tulis seperti

Penerapan layanan peminjaman buku dan pena. Penerapan layanan

dan pengembalian buku berbasis peminjaman dan pengembalian buku di

elektronik pada Perpustakaan Daerah Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan

Sumatera Selatan bertujuan untuk dapat menekan biaya dan dapat

memberikan pelayanan yang cepat, tepat memanjakan pengunjung dengan sistem

dan akurat bagi pengunjung yang cepat, dengan di terapkannya

perpustakaan. Karena dengan di pelayanan peminjaman dan pengembalian

terapkannya e-government di buku berbasis elektronik pengunjung

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan dapat melihat koleksi buku secara online

diharapkan dapat mempermudah kerja dari manapun dan kapanpun. Jika buku

pegawai perpustakaan. Hal ini terlihat yang di inginkan tidak tersedia, maka

dari tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 yang pengunjung tidak perlu susah payah

merupakan contoh dari sistem datang ke perpustakaan daerah Sumatera

komputerisasi. Dengan sistem Selatan. Tetapi semua sistem tidak ada

komputerisasi tersebut pegawai dengan yang sempurna, selalu ada kekurangan di

mudah dapat mengetahui jumlah anggota, dalamnya seperti halnya penerapan

jumlah pengunjung dan jumlah transaksi layanan peminjmanan dan pengembalian

peminjaman buku dengan mudah. buku di Perpustakaan Daerah Sumatera

Sebelum layanan peminjaman dan Selatan. Kekurangan tersebut terlihat

pengembalian buku berbasis elektronik di pada ke tidak samaan antara data di

terapkan, pegawai harus mencatat daftar dalam komputer pencarian buku dengan

pengunjung, daftar anggota dan data kenyataam di lapangan yang sering di

transaksi peminjaman dengan sistem alami pengunjung. Dengan adanya


kekurangan tersebut, timbulah sebuah politik.(Overman, 1984:1). Dalam hal ini

pertanyaan tentang bagimana kinerja dapat disimpulkan bahwa manajemen

pegawai dalam penerapan layanan di publik merupakan sebuah kinerja

bidang pelayanan peminjaman dan kompleks dari aktornya yaitu pemerintah

pengembalian buku berbasis elektronik di dan seluruh pegawainya untuk melayani

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan? publik dengan sebaik-baiknya dan publik

merasa terpenuhi semua keinginannya


Karena tidak semua bagian
dengan bagusya kinerja atau pengaturan
pelayanan perpustakaan diselenggarakan
dari dalam organisasi publik itu sendiri.
secara baik melalui layanan peminjaman
Pengaturannya yang bukanlah murni
dan pengembalian buku berbasis
untuk sekedar mencapai profit organisasi
elektronik, maka perlu di teliti kinerja
melainkan melayani konsumen yang
pegawai dalam penerapan layanan
berupa masyarakat sehingga harus
peminjaman dan pengembalian buku
memperhatikan manajemen semua aspek
berbasis elektronik di Perpustakaan
yang menjadi penunjang kinerja
Daerah Sumatera Selatan.
organisasi. Manajemen Publik Menurut
B. TINJAUAN PUSTAKA
Shafritz dan Russel (dalam Kebab,
a. Manajemen
2008:93) diartikan sebagai upaya
Secara mendasar dapat diartikan,
seseorang untuk bertanggung jawab
manajemen publik merupakan penelitian
dalam menjalankan suatu organisasi, dan
interdisipliner aspek generik organisasi.
pemanfaatan sumber daya (orang dan
Merupakan perpaduan dari perencanaan,
mesin) guna mencapai tujuan organisasi.
pengorganisasian, dan pengendalian
Menurut Donovan dan Jackson (1991:11-
fungsi manajemen dengan manajemen
12) manejemen publik diartikan sebagai
sumber daya manusia, keuangan,
aktivitas yang dilakukan dengan
informasi fisik, dan sumber daya
serangkaian keterampilan (skill). publik merupakan media ataupun aktor

Menurut Ott, Hyde dan Shafritz pada penentu yang memiliki peran dalam

tahun 1990 mengartikan bahwa setiap permasalahan sosial dan hal

manajemen publik adalah upaya untuk tersebut dilakukan dengan bentuk wacana

memfokuskan pada bagaimana organisasi atau debat dan melakukan perbaikan serta

publik mengimplementasikan kebijakan melaksanakan setiap amanah rakyat

publik yang telah disepakati bersama. sebgai bentuk akuntabilitas kepada

Menurut Nor Ghofur pada tahun 2014 rakyat.Peran seperti ini sangat terlihat

mengartikan bahwa manajemen publik pada pemerintah dan setiap aktor

adalah manajemen pemerintah, yang pembuat kebijakan dan pengatur setiap

artinya manajemen publik juga masalah dan pengaturan sosial.

bermaksud untuk melakukan b. E-Government

perencanaan, pengorganisasian,
E-Government adalah
pengontrolan terhadap pelayanan kepada
penggunaan teknologi informasi oleh
masyarakat. Menurut Yeremias T. Keban
pemerintah untuk memberikan informasi
mengartikan manajemen publik sebagai
dan pelayanan bagi warganya, urusan
upaya untuk menunjuk pada manajemen
bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
instansi pemerintah
dengan pemerintahan. e-government
Manajemen dalam masyarakat
dapat diaplikasikan pada legislatif,
suatu proses, oleh karena itu merupakan
yudikatif, atau administrasi publik, untuk
subjek untuk menantang dan debat.
meningkatkan efisiensi internal,
Model manajemen dalam domain publik
menyampaikan pelayanan publik, atau
harus menerima dan memenuhi
proses kepemerintahan yang demokratis.
persyaratan akuntabilitas publik. Hal ini
Model penyampaian yang utama adalah
dapat disimpulkan bahwa manajemen
Government-to-Citizen atau Government-
to-Customer (G2C), Government-to- meningkatkan kualitas layanan publik

Business (G2B) serta Government-to- secara efektif dan efisien. Melalui

Government (G2G). Keuntungan yang pengembangan E-Government dilakukan

paling diharapkan dari e-government penataan sistem manajemen dan proses

adalah peningkatan efisiensi, kerja dilingkungan pemerintah dengan

kenyamanan, serta aksesibilitas yang mengoptimalisasikan pemanfaatan

lebih baik dari pelayanan publik. E- teknologi informasi.

Goverment (electronic goverment), yaitu


c. E-Government di Perpustakaan
suatu pemanfaatan teknologi informasi
Daerah Sumatera Selatan
baik internet maupun non-internet, untuk
Bicara tentang penerapan E-
menyediakan pelayanan yang lebih
Government di Perpustakaan Daerah
nyaman dan efisien terhadap warga dan
Sumatera Selatan, hal ini dapat di lihat
organisasi atas informasi dan pelayanan
dari proses peminjaman dan
pemerintah. Menurut Richardus (2004:4)
pengembalian buku yang telah
e-government merupakan suatu
terkomputerisasi. Dalam proses
mekanisme interaksi baru antara
peminjaman buku, pengunjung di
pemerintahan dengan masyarakat dan
wajibkan mendaftarkan diri menjadi
kalangan lain yang berkepentingan
anggota perpustakaan dengan cara
dimana melibatkan penggunaan teknologi
membuat kartu anggota perpustakaan.
informasi dengan tujuan memperbaiki
Pembuatan kartu anggota diawali dengan
mutu pelayanan yang selama berjalan.”
mengisi data diri pada komputer yang
Pengembangan E-Government
tersedia, selanjutanya petugas
merupakan upaya untuk mengembangkan
administrasi akan melakukan pengecekan
penyelenggaraan kepemerintahan yang
kelengkapan data diri, kemudian calon
berbasis elektronik dalam rangka
anggota perpustakaan diwajibkan berfoto
di tempat yang disediakan, dalam dari system konvensional menjadi system

beberapa menit kartu anggota sudah terotomasi yang kemudian terbebtuknya

dapat digunakan. layanan OPAC. Layanan OPAC

membantu pengunjung perpustakaan


Pada proses peminjaman buku
dalam mencari buku, karena layanan ini
diawali dengan pengecekan kartu anggota
mampu mempersingkat waktu dalam
melalui alat yang telah terkomputerisasi,
pencarian buku. Layanan OPAC
lalu pengunjung dapat mencari buku yang
menampilkan jumlah ketersedian buku,
diinginkan melalui komputer yang
menampilkan kode buku, kode rak buku
disediakan. Apabila buku yang
sehingga mempermudah pengunjung
diinginkan tersedia maka pengunjung
dalam mencari buku yang di inginkan.
dapat langsung mengambil buku sesuai

dengan arahan pada komputer. Jika e. Hubungan Perpustakaan Daerah


Sumatera Selatan dengan Manajemen
pengunjung ingin meminjam buku, Sektor Publik.

pengunjung diwajibkan melapor pada Manajemen sektor publik

petugas yang ada, selanjutnya petugas merupakan sebuah kinerja kompleks dari

akan mendata buku yang dipinjam aktornya yaitu pemerintah dan seluruh

melalui alat yang terkomputerisasi. pegawainya untuk melayani publik

dengan sebaik-baiknya dan publik merasa


d. Online Public Acces Catalog
terpenuhi semua keinginannya dengan
Online Public Acces catalog
bagusya kinerja atau pengaturan dari
(OPAC), yaitu layanan pencarian buku
dalam organisasi publik itu sendiri.
berbasis digital. OPAC merupakan
Perpusataan Daerah Sumatera Selatan
bagian layanan otomatis perpustakaan
merupakan perpustakaan milik
yang berbasis komputer. Pada tahun
pemerintah yang meenyediakan sumber
1994, layanan perpustakaan telah berubah
bacaan untuk semua masyarakat
Sumatera Selatan dengan kata lain terhadap gejala-gejala yang menjadi

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan objek permasalahan.

berhubungan langsung dengan

manajemen sektor publik, karena


Kinerja Pegawai dalam Penerapan Layanan
manajemen sektor publik merupakan pada Pelayanan Peminjamnan dan
Pengembalian Buku Berbasis Elektronik di
perpaduan dari perencanaan, Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan

pengorganisasian, dan pengendalian

fungsi manajemen dengan manajemen


a. Kualitas Kerja (Quality of Work)
sumber daya manusia, keuangan,
b. Ketepatan (Promptness)
informasi fisik, dan sumber daya politik
c. Inisiatif (Initiative)
dalam menciptakan pelayanan yang baik
d. Kemampuan (Capability)
bagi pengunjung perpustakaan.
e. Komunikasi (Communication)
f. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir adalah


Kinerja Pegawai T.R. Mitchell (1978:343)
penjelesan sementara terhadap yang dalam Sedarmayanti (2001:51)

terjadi pada objek permasalahan kita.


Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Sedangkan menurut Uma Sakaran dalam Berdasarkan Teori T.R. Mitchell

bukunya Business Research (dalam C. METODE PENELITIAN

Sugiyono, 2011:65) mengemukakan Jenis penelitian pada penelitian


bahwa, kerangka berfikir merupakan ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan
model konseptual tentang bagaimana dan Taylor dalam buku Moleong (2004 :
teori berhubungan dengan berbagai faktor 3) mendefinisikan penelitian kualitatif
yang telah diidentifikasi sebagai masalah sebagai penelitian yang menghasilkan
yang penting. Kerangka pemikiran ini data deskriptif berupa kata-kata tertulis
merupakan penjelasan sementara
atau lisan dari orang-orang dan perilaku deskriptif kualitatif adalah penelitian

yang dapat diamati. yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Penelitian ini menggunakan variable mandiri, baik satu variable atau

metode penelitian deskriptif. Menurut lebih tanpa membuat perbandingan, atau

Sugiyono (2005 : 21) menyatakan bahwa menghubungk anantara variable satu

metode deskriptif merupakan suatu dengan variable lain, dan membahas

metode yang digunakan untuk mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari

menggambarkan atau menganalisis suatu objek yang diteliti dengan

hasil penelitian tetapi tidak digunakan menggabungkan hubungan antar variable

untuk membuat kesimpulan yang lebih yang terlibat didalamnya, kemudian

luas. Dalam pelaksanaannya penelitian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori

deskriptif meliputi data, analisis dan dan literature-literatur yang berhubungan

interpretasi tentangarti dan data yang dengan Kinerja Pegawai dalam

diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai Penerapan Layanan Peminjaman dan

penelitian induktif yakni mencari dan Pengembalian Buku Berbasis Elektronik

mengumpulkan data yang ada di di Perpustakaan Daerah Sumatera

lapangan dengan tujuan untuk Selatan, hal ini dilakukan untuk

mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur menjelaskan bagaimana kinerja pegawai

bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di dalam penerapan e-government di

masyarakat. (Nazir, 1998: 51) Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan.

Metode yang digunakan didalam D. PEMBAHASAN

penelitian ini adalah Metode penelitian


Bab ini berisi penjelasan dari data
ini bersifat deskriptif kualitatif dengan
dokumentasi, observasi dan wawancara
tujuan penelitian ini untuk menguraikan
hasil penelitian mengenai Kinerja
sifat-sifat dari suatu keadaan, penelitian
Pegawai dalam Penerapan Layanan
Peminjaman dan Pengembalian Buku a. Kualitas Kerja

Berbasis Elektronik di Perpustakaan Kualitas kerja adalah segala

Daerah Sumatera Selatan. Uraian dalam macam bentuk satuan ukuran yang

bab ini didasarkan pada hasil dan berhubungan dengan kualitas dan mutu

pembahasan yang diperoleh baik secara hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam

langsung melalui wawancara maupun suatu ukuran. Hal ini dapat dijadikan

tidak langsung melalui bahan tertulis dan sebagai tolak ukur untuk mengukur baik

observasi yang dilakukan pada saat buruknya kerja pegawai perpustakaan

penelitian. dalam penerapan e-government pada

pelayanan peminjaman dan pengembalian


Untuk melihat keberhasilan
buku. Dimensi kualitas kerja memiliki
kinerja pegawai dalam penerapan layanan
tiga indikator yaitu;
peminjaman dan pengembalian buku
1. Hasil kerja yang di peroleh dari
berbasis elektronik di Perpustakaan
penerapan layanan peminjaman dan
Daerah Sumatera Selatan dalam
pengembalian buku berbasis
penelitian ini menggunakan teori kinerja
elektronik.
pegawai dari T.R Mitchell sebagai
Perpustakaan Daerah Sumatera
ukuran keberhasilan kinerja tersebut.
Selatan selalu menginginkan hasil kerja
Lima dimensi yang menjadi ukuran
yang maksimal dari setiap pegawainya,
dalam melaksanakan kegiatannya yaitu
terlebih lagi setelah di terapkan e-
kualitas kerja, ketepatan inisiatif
government di perpustakaan diharapkan
kemampuan dan komunikasi, kinerja
mampu membuat hasil kerja pegawai
dikatakan baik apabila unsur-unsur dan
menjadi lebih baik lagi dan penerapan e-
fungsi-fungsi dari manajemen tersebut
government diharapkan dapat
bergerak sesuai dengan alurnya.
mempersingka waktu dalam proses
pencarian buku. Tetapi, apakah hasil menunjukan hasil pencarian yang tidak

kerja yang di peroleh sesuai dengan yang sesuai dengan posisi buku di dalam rak

diharapkan? Untuk itu perlu di lakukan buku. Hal ini jelas tidak sesuai dengan

observasi dan wawancara dengan kabid tujuan penerapan e-government yang

layanan dan informasi; bertujuan memberikan pelayanan yang

”Memang bener, dengan adonyo cepat dan tepat, dengan kata lain hasil
penerapan e-government pada pelayanan
peminjeman dan pengembalian buku kerja yang diperoleh tidak semuanya
jelas mempengaruhi kinerja pegawai.
Proses minjem buku yang dulunyo agak berjalan dengan baik.
lamo sekarang lebih cepet, karno pegawai
sudah di sedioi komputer untuk mencatat 2. Kesesuaian hasil kerja dengan tujuan
peminjem buku secara otomatis”. (
Wawancara, 2 Oktober 2017) penerapan layanan peminjaman dan

Petugas bagian peminjaman ikut pengembalian buku berbasis

menambahkan: elektronik.

“Ya Alhamdulillah nian dengan adonyo Penerapan layanan peminjaman


sistem yang lah terkomputerisasi bikin
gawe kami lebih cepet dan mudah dan dan pengembalian buku berbasis
jugo masyarakat jadi lebih enak kalo nak
minjem buku disini”.( Wawancara, 2 elektronik di Perpustakaan Daerah
Oktober 2017)
Sumatera Selatan bertujuan untuk
Berdasarkan wawancara dengan
membuat proses peminjaman dan
pegawai perpustakaan, pihak
pengembalian buku semakin efektif dan
perpustakaan mengatakan jika hasil kerja
efisien, tetapi apakah hal tersebut
yang di peroleh semakin lebih baik
berjalan dengan baik sesuai dengan yang
setelah di terapkannya layanan berbasis
di harapkan organisasi? Pertanyaan
teknologi informasi. Tetapi pada
tersebut langsung di jawab oleh Kabid
kenyataanya pengunjung masih saja
Layanan dan Informasi melalui
memiliki keluhan khusunya di bagian
wawancara langsung:
pencarian buku. Berdasarkan observasi,
“Tentu setiap tujuan dak selalu bejalan
katalog pencarian buku terkadang dengan sempurna tapi dalam
pelaksanaannyo kinerja pegawai sudah peminjaman dan pengembalian buku
baik dan sesuai dengan yang diharapkan
organisasi, terutama pada bagian jelas memiliki manfaat bagi organisasi,
peminjeman dan pengembalian buku
yang sudah lebih cepet prosesnyo” pegawai maupun anggota perpustakaan.
Sumber: Wawancara langsung, 2 Oktober
2017 Manfaat yang di rasakan oleh organisasi,
Pada kenyataanya setiap tujuan
pegawai maupun anggota perpustakaan
terkadang tidak selalu berjalan sesuai
dan hal tersebut di jelaskan oleh Kabid
dengan yang diharapkan begitu juga
Layanan dan Informasi melalui
dengan hasil kerja yang di peroleh dari
wawancara:
penerapan e-government pada proses
“Manfaatnyo jelas ado, bagi kami yo
peminjaman dan pengembalian buku hasil kerjanyo makin baik dan cepet hal
itu kan buat tujuan organisai tercapai dan
yang tidak sesuai dengan tujuan jugo pegawai makin enak kerjanyo.
Apolagi dengan anggota perpustakaan
penerapan e-government. Penerapan yang ngerasoi langsung manfaatnyo, jadi
anggota perpustakaan makin nyaman
layanan peminjaman dan pengembalian ngunjungi perpustakaan karno proses
peminjaman buku yang lebih
buku berbasis elektronik yang bertujuan cepet”(Wawancara, 2 Oktober 2017)

untuk memberikan layanan yang cepat Ditambahkan juga oleh Anggota dan

dan tepat malah membuat proses Pengunjung Perpustakaan :

pencarian buku semakin lama, hal ini “Dengan adonyo penerapan e-


government di pelayanan peminjeman
dikarenakan penempatan buku yang tidak buku di perpustakaan bikin kami lebih
cepet nyari buku yang pengen kami baco
sesuai dengan petunjuk yang dihasilkan dan jugo proses minjem bukunyo lebih
cepet karno tinggal scan bae dan dak nak
katalog pencarian buku. di catet manual nian”(Wawancara, 2
Oktober 2017)
3. Manfaat hasil kerja dari penerapan
Dapat di simpulkan bahwa
layanan peminjaman dan
penerapan e-government memiliki
pengembalian buku berbasis
banyak sekali manfaat terutama dari
elektronik.
efisiensi waktu yang dirasakan oleh
Hasil kerja dari Penerapan e-
pegawai maupun pengunjung, hal ini
government pada proses pelayanan
juga saya rasakan sebagai anggota pekerjaan lainnya. Ketepatan waktu

perpustakaan yang dalam proses memiliki tiga indikator,yaitu:

peminjaman dan pengembalian buku 1. Penataan kegiatan/rencana kerja

memerlukan waktu yang sangat penerapan layanan peminjaman dan

singkat. Hasil kerja pegawai melalui pengembalian buku berbasis

penerapan e-government membuat elektronik.

pengunjung semakin nyaman Setiap organisai pasti memiliki

melakukan proses peminjaman dan kegiatan atau rencana kerja kedepannya

pengembalian buku di Perpustakaan begitu juga dengan Perpustakaan Daerah

Daerah Sumatera Selatan hanya saja Sumatera Selatan dan yang menjadi

tidak semuanya berjalan dengan baik, pertanyaan bagaimana penataan kegiatan

terkadang katalog pecarian buku atau rencana kerja Perpustakaan Daerah

menunjukan lokasi buku yang tidak Sumatera Selatan yang berbasis

tepat sesuai dengan informasi di elektronik.

katalog dan membuat pengunjung “Tentu kami memiliki rencano kedepan,


salah satu rencano kami yaitu harus
menjadi kurang nyaman dalam mampu beradaptasi dengan kemajuan
teknologi dan melakukan pembaharuan
mencari buku. demi meningkatkan kualitas pelayanan
kami terutama di bidang pelayanan
b. Ketepatan Waktu peminjaman dan pengembalian buku.
Mungkin jugo fasilitas yang sekarang
Ketepatan waktu yaitu berkaitan bakal di perbaharui demi kenyamanan
pegawai dan anggota perpustakaan”
dengan sesuai atau tidaknya waktu (Wawancara, 2 Oktober 2017)

penyelesaian pekerjaan dengan target Semakin majunya dunia teknologi

waktu yang direncanakan. Setiap membuat organisasi di wajibkan mampu

pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai beradaptasi dan melakukan pembaharuan

dengan rencana agar tidak menggangu demi meningkatan rasa aman dan nyaman

bagi pegawai maupun masyarakat, hal ini


juga di lakukan oleh perpustakaan daerah apakah setiap hasil kerja sesuai dengan

Sumatera Selatan sebagai upaya rencana kerja yang telah di buat? Dan

meningkatkan kualitas pelayanan. untuk menjawab itu perlu di lakukan

Berdasarkan observasi dan wawancara observasi dan wawancara dengan kabid

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan layanan dan informasi:

memiliki rencana kerja yaitu harus “dengan adonyo penerapan e-government


diproses peminjemnan dan pengembalian
mampu beradaptasi dengan buku membuat kerja pegawai makin
gampang. Yo dari hasil kerja melalui
perkembangan teknologi, hal ini di penerapan e-government membuat
rencano kerja berjalan dengan baik dan
buktikan dengan kerjasama antara tepat waktu, jadi hasil kerja sesuai
dengan rencano kerja. Hal itu dapet kito
perpustakaan dengan PT.Telkom dalam liat dari proses minjem buku yang cepet
dak betele-tele”(Wawancara, 2 Oktober
menciptakan aplikasi E-Book yang 2017)

memanjakan pengunjung dengan bacaan Tidak semua berjalan dengan

2040 judul buku yang dapat dinikmati baik, hal ini dikarenakan proses

secara online. pencarian buku yang seharusnya tidak

2. Ketepatan rencana kerja dengan hasil lebih dari 5 menit terkadang memerlukan

kerja penerapan layanan peminjaman waktu 10-15 menit, hal ini disebabkan

dan pengembalian buku berbasis ketidaksesuaian data katalog dengan

elektronik. kondisi di dalam rak buku.

Bicara soal ketepatan rencana 3. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan

kerja dengan hasil kerja e-government tugas dalam penerapan layanan

pada proses peminjaman dan peminjaman dan pengembalian buku

pengembalian buku di Perpustakaan berbasis elektronik.

Daerah Sumatera Selatan tentu pegawai Ketepatan waktu dalam

dituntut untuk melakukan pekerjaan sesuai menyelesaikan tugas dapat berjalan

dengan rencana kerja yang ada, tetapi dengan baik apabila dilakukan dengan
sunguh-sunguh dan dengan kedisiplinan “Alhamdulillah nian mas, dengan adonyo
e-government kami nak minjem buku jadi
yang tinggi, karena dengan kedisiplianan enak, yo beberapo menit lah biso minjem
buku. enaklah dak ribet nak nyatet nyatet
yang tinggi menuntut pegawai untuk namo”(Wawancara, 2 Oktober 2017)

memaksimalkan waktu seefektif Peminjaman dan pengembalian

mungkin, namun bagaimana dengan buku sebelum diterapkannya e-

ketepatan waktu dalam menyelesaikan government memerlukan waktu yang

tugas dalam penerapan layanan cukup lama, hal ini dikarenakan proses

peminjaman dan pengembalian buku peminjaman buku yang masih manual

berbasis elektronik di Perpustakaan atau masih menggunkan pembukuan

Daerah Sumatera Selatan? Hal ini dapat dengan cara mencatat buku yang di

kita ketahui dari wawancara dengan pinjam dan mendata peminjam buku

Kabid layanan dan Informasi dan secara manual.

wawancara dengan anggota Berdasarkan observasi dan

perpustakaan: wawancara yang dilakukan dengan Kabid

“kalo ngomongi soal ketepatan waktu, Layanan dan informasi beserta

ketepatan waktu dalem proses wawancara dengan anggota perpustakaan

peminjaman dan pengembalian buku yo dapat disimpulkan bahwa petugas bagian

bagus bagus bae. Minjem buku paling peminjaman dan pengembalian buku

lamo 5 menit waktunyo yo kalo balekke memliki ketepatan waktu dalam

paling 3 menitaan. Itulah untungnyo klo menyelesaikan tugas, hal ini didasari atas

lah terkomputerisasi, minjem buku yo penerapan e-government pada

dak pakek lamo”(Wawancara, 2 Oktober peminjaman dan pengembalian buku

2017) yang membuat proses peminjaman dan

Kalimat tersubut diperkuat oleh anggota pengembalian buku tidak lebih dari 5

perpustakaan:
menit atau hanya memerlukan waktu 1-3 didalam bekerja, hal ini juga di lakukan

menit saja. oleh pegawai perpustakaan daerah

c. Inisiatif Sumatera selatan yang di tekankan untuk

Inisiatif yaitu mempunyai member ide dan masukan demi kemajuan

kesadaran diri untuk melakukan organisasinya, tetapi apakah setiap

sesuatudalam melaksanakan tugas-tugas pegawai dapat memberikan ide dan jika

dan tanggung jawab. Pegawai harus di perbolehkan bagaimana cara

mampu melaksankan tugas tanpa harus memberikan idea tau masukan tersebut.

bergantung terus menerus kepada atasan, Wawancara dengan Kabid Layanan dan

hal ini dikarenakan inisiatif yang tinggi Informasi semoga dapat menjawab

membuat pegawai memiliki respon yang pertanyaan tentang ide atau gagasan

baik dalam membaca situasi yang ada di tersebut:

perpustakaan daerah Sumatera Selatan. ”Tentu pegawai perpustakaan di harusnya


berani memberikan ide dan masukan.
Setiap pegawai di haruskan memiliki Mereka dapat memberikan ide dan
masukan melalui rapat dan boleh juga
inisiatif dalam bekerja dalam menghadap atasan langsung jika itu
diperlukan. Hal itukan berguna untuk
berorganisasi tidak terkecuali pegawai meningkatkan kualitas pelayanan
kami”(Wawancara, 2 Oktober 2017)
perpustakaan daerah Sumatera Sealatan
Pernyataan ini di perkuat oleh pegawai
yang di haruskan mampu memiliki ide
perpustakaan
atau gagasan dalam bekerja. Dimensi
“iya benar kami memang bisa
insiatif memiliki dua indikator yaitu : memberikan ide atau masukan melalui
rapat atau mengadahap atasan secara
1. Pemberian ide/gagasan dalam langsung”(Wawancara, 2 Oktober 2017)

berorganisasi tentang penerapan Jika setiap pegawai mampu

layanan berbasis komputer. memberikan satu masukan dan ide maka

Setiap pegawai di harapkan setiap organisasi akan berjalan dengan

mampu memberikan gagasan atau ide baik, begitu juga dengan Perpustakaan
Daerah Sumatera Selatan. Berdasarkan wawancara dengan Kabid Layanan dan

wawancara dan observasi dapat di informasi:

simpulkan jika pegawai dapat ”jika ada masalah dalam penerpan e-


government pegawai langsung melakukan
memberikan ide dan masukan kepada tindakan, misalnya terjadi kerusakan
dikomputer maka meraka akan langsung
atasan melalui rapat atau mengahadap menghubungi operator di bidang
tersebut”(Wawancara, 2 Oktober 2017)
langsung kepada atasan jika itu
Pernyataan ini di perkuat oleh pernyataan
diperlukan. Ide dan masukan berguna petugas bagian pengembalian buku:

untuk mengintropeksi kekurangan yang “ya tentu kami akan merespon setiap
masalah yang ada, kalo kami bisa
ada dalam organisasi dan memberikan menyelesaikannya sendiri maka kami
akan selesaikan, jika tidak kami akan
jalan keluar dari setiap masalah yang ada. memanggil pegawai lain yang
berkompeten untuk menyelesaikan
2. Tindakan yang dilakukan dalam masalah tersebut”(Wawancara, 2 Oktober
2017)
menyelesaikan masalah layanan
Berdasrkan observasi dan
berbasis elektronik.
wawancara dapat di katakana jika respon
Sebagai organisasi yang melayani
pegawai dalam meyelesaikan suatu
masyarakat Perpustakaan Daerah
masalah, khususnya masalah dalam
Sumatera Selatan harus memiliki
penerapan e-government terbilang cukup
pegawai yang tanggap dalam
baik, hal ini diperkuat dengan adanya
mengahadapi setiap masalah yang datang,
pegawai yang memiliki respon cepat
karena jika tidak tanggap setiap masalah
dalam membantu anggota perpustakaan
akan semakin sulit untuk di selesaikan.
yang tidak bisa melakukan pendataan diri
Tindakan merupakan respon dari setiap
menggunakan kartu anggota
kejadian yang ada dan bagaimana
perpustakaan secara online. Pegawai
tindakan pegawai jika terjadi masalah
tidak memiliki inisiatif dalam penerpaan
dalam penerapan e-government, untuk
e-government karena pegawai
menjawabnya penulis melakukan
menjalankan tugas sesuai dengan standar menggunakannya saja. Satu lagi, pegawai
juga di haruskan mampu memanfatkan
operasional prosedur yang ada. sumber daya yang ada baik komputer,
wifi maupun fasilitas yang lain, karena
d. Kemampuan hal itu membatu mereka dalam
meningkatkan kemampuan dalam
1. Kemampuan dan Keterampilan dalam bekerja’(Wawancara, 2 Oktober 2017)

Penerapan Layanan Berbasis Pegawai seharunya di tempatkan

Elektronik. pada bagian sesuai dengan

Kemampuan adalah salah satu kemampuanya, tetapi tidak masalah jika

faktor yang mempengaruhi kinerja mereka dapat di tempatkan di bagian

seseorang yang dapat di hasilkan melalui yang berbeda, hal ini di karenakan setiap

pendidikan dan latihan. Setiap pegawai pegawai dituntut untuk menguasai

perpustakaan memiliki kemampuan yang banyak hal yang berhubungan dengan

berhubungan dengan perpustakaan yang proses kerjanya. Berdasarkan wawancara

di dapatkan melalui pendidikan formal dan observasi kemampuan pegawai

baik sekolah maupun kuliah dan yang perpustakan sudah terbilang cukup baik,

jadi pertanyaan apakah penempatan hal ini diperkuat dengan data pendidikan

pegawai sesuai dengan kemampuannya, pegawai yang mayoritas sudah sampai

khususnya petugas bagian pelayanan jenjang sarjana dan memiliki latar

peminjaman dan pengembalian buku belakang pendidikan di bidang

yang berbasis elektronik? Untuk perpustakaan dan pegawai perpustakaan

menjawab pertanyaan tersebut perlu Daerah Sumatera juga mendapatkan

dilakukan wawancara dengan Kabid pelatihan dan seminar untuk

Layanan dan Informasi: meningkatkan kualitas pelayanan di

“Tidak semua pegawai di tempatkan perpustakaan.


sesuai dengan latar belakang
kemapuannya tetapi semuakan rata-rata 2. Kemampuan Memanfaatkan Sumber
pustakawan jadi mereka mengerti tentang
perpustakaan, terlebih lagi kan komputer Daya dan Teknologi
sudah di program jadi pegawai tinggal
Setiap pegawai pemerintahan untuk melayani pengunjung yang ingin

diharapkan mampu beradaptasi dengan meminjam dan mengembalikan buku,

kemajuan teknologi yang semakin pegawai juga memanfaatkan fasilitas

berkembang setiap tahunnya, begitu juga yang ada untuk mempercepat pembuatan

pegawai perpustakaan daerah Sumatera kartu anggota perpustakaan.

Selatan yang di harapkan mampu e. Komunikasi

memanfaatkan sumber daya yang ada Komunikasi merupakan interaksi

dengan baik. yang di lakukan oleh atasan kepada

“kalau pegawai kami lah merato pacak bawahan dan juga interaksi yang di
pakek komputer galo, jadi fasilitas yang
ada pacak teguno dengan baik. apolagi lakukan organisasi dengan organisasi
wi-fi yang hamper seluruh pegawai
memanfaatkenyo dalam proses kerja lainya. Komunikasi di lakukan sebagai
setiap harinyo”(Wawancara, 2 Oktober
2017) media meberikan masukan baik berupa
Wawancara diatas dilakukan
saran, ide maupun krtitik dan dengan
dengan Kabbid Layanan dan Informasi.
adanya komunikasi maka akan
Berdasarkan observasi memang benar
menimbulkan kerjasama yang lebih baik
jika hampir setiap pegawai menguasai
dan harmonis baik dalam internal
penggunaan komputer yang telah
organisasi maupun eksternal organisasi.
terprogram dengan baik. Pegawai
1. Komunikasi Internal
perpustakaan memanfaatkan jaringan
Perpustakaan Daerah Sumatera
internet untuk melakukan teransaksi
Selatan diharapkan memiliki komunikasi
dengan masyarakat melalui website
yang baik baik internal dan eksternal,
banpustaka dan memanfaatkan jaringan
dalam internal perpustakaan sering
internet untuk berkomunikasi dengan
melakukan rapat demi meningkatkan
instansi lain yang terkait dalam hal
kualitas pelayanan, hal ini di perkuat
perkembangan perpustakaan. Pegawai

perpustakaan memanfaatkan komputer


dalam wawancara dengan Kabid Layanan di baca secara online. Koleksi E-Book di

dan Informasi: layankan dengan dua unit PC di ruang

“ya sering di adakan rapat, baik bulanan internet dan pengunjung dapat
maupun dadakan, dengan rapat ini
diharapkan banyak masukan dan kritik menggunakannya pada pukul 08.00
yang membangung khusunya pada
bidang pelayanan yang bersifat s.d.16.30 WIB untuk hari kerja dan untuk
elektronik. Kalau semuanya udah baik
kan masyarakat yang hari libur atau sabtu-minggu 09.00 s.d.
untung”(Wawancara, 2 Oktober 2017)
14.00 WIB. Perpustakaan Daerah
Pegawai perpustakaan daerah
Sumatera Selatan juga melakukan kerja
sering mengadakan rapat demi
sama dengan perpustakaan lain demi
meningkatkan kualitas layanan berbasis
kelengkapan jenis koleksi buku. hal
elektronik, namun berdasrkan observasi
”kalau komunikasi eksternalnyo, kami
pegawai perpustkaan kurang bekerjo samo dengan PT.Telkom buat
aplikasi yang memudahke pengunjung
memaksimalkan fasilitas yang ada untuk untuk nyari buku, kami jugo saling tuker
informasi dengan perpustakaan lain”
berkomunikasi sesame pegawai Wawancara, 2 Oktober 2017)

perpustakaan daerah Sumatera Selatan.

Seharusnya dengan adanya jaringan

internet dan jaringan LAN pada

perpustakaan membuat pegawai mampu


Gambar Aplikasi E-Book (Sumber :
berkomunikasi dengan cepat sesame Website Banpustaka)
Aplikasi E-Book merupakan hasil
pegawai perpustakaan.
kerja sama Perpustakaan Daerah
2. Komunikasi Eksternal
Sumatera Selatan dengan PT.Telkom
Perpustakaan Daerah Sumatera
dalam upaya meningkatkan kualitas
Selatan melakukan kerja sama dengan
pelayanan pada perpustakaan. Aplikasi
PT.Telkom Sumatera Selatan dalam
tersebut diharapkan membuat pengunjung
menciptakan E-Book yang terdiri dari

2040 judul buku yang bisa di nikmati dan


semakin nyaman dan membuat jumlah Berdasarkan observasi dan

pembaca semakin lebih banyak. wawancara dengan Kabid Layanan dan

Informasi dapat di simpulkan jika

Perpustakaan Daerah Sumatra Selatan

terbilang cukup baik dalam hal

komunikasinya, hal ini dapat dibuktikan

dengan adanya rapat internal dan adanya


Gambar Seminar Minat Baca
(Sumber : Website Banpustaka) kerjasama dengan perpustakaan lain dan

kerjasama dengan PT.Telkom dalam

mencipatakan aplikasi E-Book yang

sangat membantu pengguna layanan

perpustakaan. Perpustakaan Daerah

Gambar 9. Kolom Kritik dan Saran Sumatera Selatan juga sering


melalui website (Sumber : Website
Banpustaka) mengadakan seminar baik internal
Kolom kritik dan saran yang
maupun ekternal. Perpustakaan juga
disediakan Perpustakaan Daerah
menyediakan kolom kritik dan saran bagi
Sumatera Selatan membuat anggota dan
pengunjung baik kolom yang ada di
pengunjung perpustakaan bisa
website maupun yang ada di kotak saran
memberikan masukan berupa kritik
perpustakaan, hal itu merupakan bentuk
maupun saran tentang kenampakan yang
komunikasi Perpustakaan daerah
ada di Perpustakaan Daerah Sumatera
Sumatera Selatan dengan pemerintah dan
Selatan tanpa harus mengunjungi
masyarakat khususnya pelajar dan
langsung perpustakaan tersebut, dengan
mahasiswa. Komunikasi internal di
kata lain hal ini merupakan salah satu
perpustakaan daerah Sumatera Selatan
bentuk komunikasi tidak langsung antara
tidak begitu memanfaatkan jaringan LAN
pengunjung dengan pihak perpustakaan.
yang ada dan masih menggunkan pelayanan peminjaman dan pengembalian

komunikasi manual antar pegawai. buku berbasis elektronik sudah berjalan

E. PENUTUP dengan baik.

a. Kesimpulan 3. Pada aspek inisiatif belum

Berdasarkan penjelasan pada bab berjalan dengan baik, karena tidak ada

sebelumnya mengenai Kinerja Pegawai inisiatif dalam penerapan layanan

dalam Penerapan Layanan Peminjaman peminjaman dan pengembalian buku di

dan Pengembalian Buku Berbasis Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan

Elektronik di Perpustakaan Daerah berbasis elektronik. Pegawai

Sumatera Selatan dapat di simpulkan perpustakaan melakukan pekerjaan sesuai

bahwa: dengan standar operasional prosedur

1. Kualitas kerja pegawai yang ada.

Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan 4. Kemampuan yang di miliki

khususnya pada bidang pelayanan pegawai Perpustakaan Daerah Sumatera

peminjaman dan pengembalian buku Selatan pada bagian pelayanan

belum berjalan dengan baik. Manfaat peminjaman dan pengembalian buku

hasil kerja dari penerapan layanan sudah baik, karena sudah sesuai dengan

peminjaman dan pengembalian buku latar belakang pendidikan formal yang

berbasis elektronik sudah bisa dirasakan dibutuhkan organisasi. Pegawai

oleh pengunjung. Hasil kerja yang Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan

diperoleh kurang optimal dalam dibekali pelatihan dan seminar seputar

penyusunan buku pada rak. penerapan layanan peminjaman dan

2. Ketepatan waktu yang dihasilkan pengembalian buku berbasis elektronik.

dari kinerja pegawai Perpustakaan 5. Komunikasi internal di

Daerah Sumatera Selatan pada bidang Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan


terbilang belum baik, pegawai tidak layanan pencarian buku, yaitu dengan

memanfaatkan fasilitas jaringan LAN cara meletakan buku sesuai dengan

yang ada. Pegawai masih menggunakan nomor kode pada rak buku.

mekanisme manual dalam berkomunikasi 2. Anggota perpustakaan yang telat

antar pegawai. Komunikasi eksternal mengembalikan buku harus

pada Perpustakaan Daerah Sumatera mendapatkan teguran dan sanksi

Selatan terbilang sangat baik. sesuai dengan peraturan yang ada.

Perpustakaan bekerja sama dengan 3. Fasilitas yang ada seperti jaringan

PT.Telkom dalam menciptakan aplikasi internet gratis tidak perlu

E-Book dan memanfaatkan fasilitas menggunakan password, agar semua

elektronik yang ada dalam berkomunikasi pengunjung bisa menikmati layanan

dengan organisasi lain. internet gratis.

Berdasarkan beberapa uraian di 4. Perpustakaan harus selalu berinovasi

atas dapat disimpulkan jika kinerja dalam pelayanan peminjaman dan

pegawai dalam penerapan layanan pengimbalian buku, seperti

peminjaman dan pengembalian buku menciptakan aplikasi bacaan online.

berbasis elektronik di Perpustakaan F. DAFTAR PUSTAKA

Daerah Sumatera Selatan belum begitu


Buku:
baik. Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
b. Saran Pembaharuan.
1. Dalam penerapan layanan Ambar, Teguh Sulistiyani dan
Rosidah. 2009. Manajemen
peminjaman dan pengembalian buku Sumber Daya Manusia,
(Yogyakarta: Graha Ilmu).
berbasis elektronik di Perpustakaan
Anwar Prabu Mangkunegaran. 2005.
Daerah Sumatera Selatan perlu Evaluasi Kinerja. Bandung:
Refrika Aditama.
dianjurkan ketelitian di dalam
Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2010.
Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Reformasi Pelayanan Publik,
Pustaka Utama Teori,Kebijakan, dan
Implementasi. Jakarta: PT. Bumi
Donovan, F. dan A.C. Jackson. 1991.
Aksara.
Managing Human service
organizations. New York. N.Y.: Subarsono. 2005. Mewujudkan Good
Prenctice Hall. Governance dalam Pelayanan
Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
Eko Indrajit, Richardus. 2004. Strategi
University Press
Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Sugiyono, 2010. Metode Penelitian
Publik Berbasis Teknologi Administrasi. Bandung : Alfa
Digital. Yogyakarta : Andi Offset. Beta
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Sutarno. 2006. Perpustakaan dan
Sumber Daya Manusia. Masyarakat. Jakarta: Sagung
Yogyakrta : Liberty. Seto.
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Swastha, Basu dan Irawan. 1997.
Manajemen Pemasaran Modern.
Publik, Yogyakarta: Gaya Media. Yogyakarta: Liberty.

Herlambang, Susatyo, 2013, Pengantar Torang, Syamsir. 2013. Organisasi dan


Manajemen “cara mudah Manajemen “Perilaku, Struktur,
memahami ilmu manajemen”, Budaya & Perubahan
Gosyen Publishing, Yogyakarta. Organisasi”. Alfabeta. Bandung

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen


PT Raja Grafindo Persada. Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Lasa. 2009. Manajemen Perpustakaan
Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book. Wahyudi kumorotomo, dkk.1996. Sistem
informasi management dalam
Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan organisasi publik. Yogyakarta.
Umum Di Indonesia. Jakarta: Gadjah Mada University Perss.
PT. Bumi Aksara.
Widodo, Joko. 2006. Membangun
Ratminto, dan Atik Septi Winarsih. 2005. Birokrasi Berbasis Kinerja.
Manajemen Pelayanan. Jakarta : Bayumedai Publishing.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, Taslimah. 1996. Manajemen
Sedarmayanti. (2011). Manajemen Perpustakaan Umum.Jakarta :
Sumber Daya Manusia, Universitas Terbuka.
Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah :
Bandung : PT Refika Aditama Peraturan Gubernur Sumatera Selatan
Simamora. 1995. Kebijakan Kinerja No.50 Tahun 2015 Tentang
Karyawan. Yogyakarta. BPFE. Standar Operasional Prosedur
Pelayanan Perpustakaan Badan
Perpustakaan Provinsi Sumatera Informasi. Skripsi. Fakultas Ilmu
Selatan. Sosial UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA.
Undang-undang No.14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaaan Informasi Wijaya, Aditya. 2015. Penerapan E-
Publik. 2010. Yogyakarta : Jogja Government di Sekretariat
Bangkit Publisher. Daerah Kabupaten Semarang
(Inpres No.3 Tahun 2003 tentang
Undang-undang No.25 Tahun 2009 Kebijakan dan Strategi Nasional
Tentang Pelayanan Publik. 2010. Pengembangan E-Government).
Yogyakarta : Jogja Bangkit Skripsi. Semarang: Fakultas
Publisher. Hukum UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG.
Skripsi :
Liputo, S.M.N. 2015. Penerapan E-
Government di Kantor Kelurahan Internet:
Karampuang Kecamatan Holle, E.S. 2011. Upaya Meminimalisir
Panakkuang Kota Makassar. Praktek Maladministrasi Dalam
Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Meningkatkan Public Service.
Sosial dan Ilmu Politik Jurnal Pelayanan Publik Melalui
UNIVERSITAS HASANUDDIN Elektronic Government, Vol. 17,
MAKASSAR. No.3,(http://ejournal.unpatti.ac.id,
di akses 10 agustus 2017).
Nengtyas, S.W. 2010. Strategi Pelayanan
Perpustakaan Di Kantor Arsip Kusuma, D.M. 2013. Kinerja Pegawai
dan Perpustakaan Daerah Kota Negeri Sipil (PNS) di Kantor
Surakarta. Skripsi. Surakarta: Badan Kepegawaian Daerah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Kabupaten Kutai Timur. Jurnal
Politik UNIVERSITAS Administrasi Negara, Vol. 1, No.
SEBELAS MARET 4,(http://ejournal.an.fisip-
SURAKARTA. unmul.ac.id, di akses 10 agustus
2017
Prabandari, Ambar. 2015. Kualitas
Layanan Berbasis Teknologi

Anda mungkin juga menyukai