A.
Molekul Sel Jaringan Organ Sistem Organ Organisme
Populasi Komunitas Ekosistem Bioma
B.
1. Molekul = bagian paling kecil dan tak terpisahkan dari senyawa murni yang memiliki
ciri unik kimia dan fisik.
a. Persoalan yang menjadi kajian tingkat molekul.
1) Virus. Manfaat : penemuan beberapa vaksin seperti vaksin virus flu burung.
2) Interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein. Manfaat : penemuan keragaman gen
di bidang penyakit darah, hepatitis B, maupun malaria.
3) Genetika. Manfaat : penemuan bukti asal nenek moyang melalui pemeriksaan
genetik.
4) Pemeriksaan DNA. Manfaat : membantu mengidentifikasi jenasah yang rusak
melalui pemeriksaan DNA.
b. Penelitian biologi dalam bidang molekuler.
1) Rekayasa genetika
Tujuan : untuk mencari atau membentuk jenis tanaman atau hewan dengan sifat
unggul tertentu.
2) Kloning
Tujuan : untuk membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel,
ataupun gen.
2. Sel = unit terkecil dari kehidupan.
Kajian pada tingkat sel banyak membantu mengatasi masalah-masalah.
a. Penyebab penyakit, seperti :
1) Clostridium botulinum menyebabkan keracunan makanan,
2) Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus,
3) Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks.
b. Kegunaan dalam industri dan melibatkan mikroba yang dipakai.
Evaluasi Bab 1
A.
1. D 6. C 11. A
2. E 7. B 12. A
3. D 8. C 13. D
4. B 9. E 14. A
5. D 10. D 15. C
B.
1. Manfaat penerapan biologi dalam beberapa aspek kehidupan antara lain:
a. Dapat mengatasi berbagai masalah pangan, sandang, papan, dan keterbatasan
energi.
b. Dapat mengatasi penyakit yang disebabkan mikroba.
c. Dapat lebih memahami cara menjaga kesehatan.
2. a. Rekayasa genetika adalah teknik yang bertujuan untuk mencari atau membentuk
jenis tanaman atau hewan dengan sifat unggul tertentu.
b. Pengklonan adalah usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu
individu, sel, ataupun gen.
c. Teknik inseminasi buatan atau teknik kawin suntik adalah teknik yang digunakan
untuk menghasilkan keturunan sapi atau domba tanpa mengenal musim kawin.
d. Kultur jaringan adalah teknik yang digunakan untuk memproduksi tanaman
budidaya dalam waktu singkat, dalam jumlah banyak, tanpa memerlukan lahan
yang luas, dan dengan kondisi steril.
e. Transplantasi adalah teknik pencangkokan organ pada penderita penyakit yang
mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuh.
3. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah :
a. Molekul adalah bagian paling kecil dan tak terpisahkan dari senyawa murni yang
memiliki ciri unik kimia dan fisik.
b. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
d. Organ adalah struktur tubuh yang tersusun atas beberapa macam jaringan yang
berbeda.
e. Sistem organ adalah organ-organ yang bekerja sama melakukan fungsi tertentu.
f. Organisme adalah kesatuan beberapa sistem organ yang saling bekerja sama.
g. Populasi adalah kelompok makhluk hidup sejenis yang berkumpul dalam suatu
area pada waktu yang sama.
h. Komunitas adalah beberapa populasi yang berbeda saling hidup bersama dalam
lingkungan yang sama.
i. Ekosistem adalah interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
4.
No. Cabang Ilmu Biologi Cabang Ilmu Terapan
1. Ekologi Pertanian
2. Zoologi Peternakan
3. Embriologi Kedokteran Kandungan
4. Mikrobiologi Bioteknologi
5. Botani Pertanian
5. Urutan metode ilmiah dalam studi biologi
a. Merumuskan masalah penelitian
b. Tujuan penelitian
c. Hipotesis
d. Pemilihan metode kerja
e. Mengumpulkan data
f. Pengamatan/observasi
g. Data pengamatan
h. Analisis data
i. Penafsiran data
j. Kesimpulan
BAB II VIRUS
1. - kapsid
- DNA
- kepala
- selubung
- serat ekor
- bidang dasar
2. Manfaat virus
No. Bidang Manfaat Virus
1. Kesehatan - Sebagai alat untuk membunuh populasi sel tumor
- Terapi gen ( mengganti sel-sel yang rusak/tidak
berfungsi)
- Terapi antivirus
2. Industri Alat produksi protein
3. Pertanian Sebagai pestisida biologi
Evaluasi Bab 2
A.
1. B 6. A 11. C 16. C
2. E 7. D 12. A 17. A
3. C 8. A 13. D 18. D
4. C 9. D 14. B 19. A
5. E 10. B 15. C 20. C
B.
1. Tiga karakter utama yang membedakan virus dengan sel hidup adalah:
a. Materi genetik semua sel makhluk hidup terdiri atas dua tipe asam nukleat, yaitu
RNA dan DNA. Adapun materi genetik pada virus hanya salah satunya saja.
b. Semua sel hidup mereproduksi semua bagian selnya, mulai dari nukleus,
sitoplasma, organel-organel dalam sitoplasma, sampai membran luarnya. Virus
juga mampu melakukan reproduksi, tetapi yang direproduksi virus adalah materi
genetiknya saja.
c. Semua sel hidup memiliki sistem metabolisme untuk mengubah energi potensial
dari bahan makanan menjadi energi yang dibutuhkan untuk reproduksi,
pertumbuhan, perkembangan, bergerak, dan aktivitas tubuh yang lain. Virus tidak
memiliki sistem metabolisme yang dibutuhkan untuk proses biologisnya sehingga
tidak mampu tumbuh, melakukan pembelahan diri, maupun bergerak.
2.
- Siklus Litik :
a. Tahap adsorpsi : partikel virus (ekor fage) menempel pada daerah reseptor
spesifik di permukaan tubuh bakteri.
Tahap penetrasi : fage melubangi dinding sel bakteri dengan enzim lisosim
kemudian memasukkan DNA ke dalam sitoplasma sel bakteri.
b. Tahap replikasi : DNA fage menonaktifkan DNA bakteri dan menggunakan mesin
metabolisme bakteri untuk bereplikasi dan membuat selubung protein.
c. Tahap lisis : fage baru menghancurkan dinding sel bakteri sehingga ratusan fage
keluar dari bakteri.
- Siklus Lisogenik :
a. Tahap adsorpsi : partikel virus (ekor fage) menempel pada daerah reseptor
spesifik di permukaan tubuh bakteri.
Tahap penetrasi : fage melubangi dinding sel bakteri dengan enzim lisosim
kemudian memasukkan DNA ke dalam sitoplasma sel bakteri.
b. Tahap penyisipan gen virus : DNA fage menyisip ke dalam DNA bakteri
membentuk profage.
c. Tahap pembelahan : sel bakteri yang mengandung profage membelah diri
menghasilkan anakan sel bakteri yang mengandung profage.
3.
Cara Penularan Jenis Virus
Melalui kontak kulit Virus Herpes
Melaui darah HIV, virus ebola, virus hepatitis
Melalui gigitan hewan (serangga) Virus rabies, virus sindbis
Melalui saluran pernapasan (tersebar Virus flu (orthomyxovirus, rhinovirus dan
lewat udara atau air ludah) enovirus) dan virus cacar (varicella-zoster)
Melalui saluran pencernaan Rotavirus, coronavirus, virus polio, virus
hepatitis A, beberapa adenovirus
Melalui hubungan seksual HIV, virus herpes simpleks, virus papiloma
(HPV; human papilloma virus)
Melalui mata Beberapa adenovirus, echovirus, virus
coxsakie, virus herpes.
4.
a. AIDS disebabkan oleh HIV. HIV menyerang sel darah putih (limfosit T) sehingga
sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh rentan terkena penyakit. Virus HIV
dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, ibu yang mengandung
dan menyusui.
b. Influenza disebabkan oleh orthomyxovirus. Virus flu hanya menyerang membran
trakea. Virus flu menyebar melalui udara ketika penderita flu batuk atau bersin.
c. Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zooster (VZV). Virus tersebut
menyebabkan demam dan bintul-bintul berisi cairan di kulit dan dalam rongga
mulut. Virus menyebar melalui udara atau sentuhan pada cairan di dalam bintul-
bintul.
5. Manfaat virus bagi manusia dan lingkungan antara lain untuk mencari terapi
antivirus, alat untuk membunuh populasi sel tumor, untuk terapi gen, sebagai alat
produksi protein untuk kepentingan industri dan penelitian, dan sebagai pestisida
biologi.
Evaluasi Bab 3
A.
1. C 6. A 11. A 16. D
2. B 7. E 12. B 17. B
3. D 8. A 13. C 18. B
4. C 9. A 14. E 19. A
5. D 10. C 15. B 20. C
B.
1. Empat tipe arkea berdasarkan lokasi hidupnya:
a. Arkea Metanogenik hidup di tempat yang kekurangan oksigen. Arkea metanogenik
dapat mengubah karbon dioksida menjadi metan.
b. Arkea Termoasidofilik hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan ber-PH rendah
(asam).
c. Arkea Halofilik hidup di air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi.
d. Arkea Pereduksi Sulfur menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai
sumber energinya.
2. Cara reproduksi bakteri:
a. Pembelahan Biner
Sel bakteri mula-mula tumbuh hingga menjadi dua kali ukuran aslinya. Di akhir
pertumbuhan, membran sel induk membentuk membran dan dinding sel baru yang
membagi dua sel bakteri.
b. Pertukaran Materi Genetik
- Transformasi: Sel bakteri mangambil DNA asing dari lingkungan dan
menggabungkannya dengan DNA mereka.
- Transduksi: Cara pertukaran materi genetik dengan perantara virus. Ketika virus
menginfeksi sel bakteri, Virus mengambil beberapa bagian dari DNA bakteri.
Jika virus keluar dari bakteri pertama dan menginfeksi bakteri lainnya, virus
tersebut membawa DNA dari makhluk hidup yang pertama.
- Konjugasi: Bakteri pemberi mengirimkan materi genetiknya ke bakteri
penerima melalui jembatan sitoplasma. Sebelum melakukan pengiriman, bakteri
pemberi membuat salinan materi genetiknya terlebih dahulu.
3. Pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh nutrisi:
a. Bakteri autotrof: mendapatkan karbon dari CO2
b. Bakteri heterotrof: mendapatkan karbon dari nutrisi organik, seperti gula.
c. Bakteri kemoautotrof: mendapatkan energi dengan memecah senyawa kimia
anorganik, seperti amonia, nitrit, dan sulfur.
d. Bakteri parasit: mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain yang masih hidup
dan bersifat merugikan inangnya.
e. Bakteri saprofit: mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup lain yang
telah mati.
f. Bakteri simbiotik: hidup di dalam tubuh inang dan di antara keduanya memiliki
hubungan saling menguntungkan.
4.
a. Fiksasi nitrogen: Proses perubahan nitrogen yang ada di atmosfer bumi menjadi
amonium (NH4+).
b. Kemosintesis: Proses perubahan karbon dioksida menjadi sesuatu yang dapat
dimakan oleh makhluk hidup lain dengan menggunakan energi kimia.
c. Bioremediasi: Proses yang menggunakan mikroba untuk mengubah elemen kimia
beracun menjadi sesuatu yang dapat kembali ke lingkungan tanpa membahayakan
lingkungan tersebut.
d. Simbiosis: hubungan/interaksi antara dua makhluk hidup.
5.
Manfaat bakteri bagi pertanian:
- untuk menyuburkan tanah
- menjadi agen untuk membuat pupuk alami
- membantu mencerna rerumputan pada saluran pencernaan hewan ternak.
Manfaat bakteri bagi indutri:
- untuk pembuatan berbagai produk makanan lewat fermentasi
- untuk menghasilkan antoibiotik
- untuk mengambil mineral berharga, seperti tembaga dari bijihnya.
Manfaat bakteri bagi bioteknologi:
- menghasilkan hormon insulin dan antibodi.
BAB IV PROTISTA
klasifikasi
Evaluasi Bab 4
A. 1. B 6. A 11. D 16. C
2. A 7. C 12. E 17. C
3. C 8. E 13. E 18. B
4. C 9. C 14. A 19. D
5. D 10. C 15. C 20. E
B.
1. Ciri-ciri umum protozoa:
a. Bersifat heterotrof, makanannya meliputi bakteri, jenis protista yang lain, atau
detritus.
b. Umumnya bersel satu dan sebagian besar bersifat mikroskopik.
c. Dapat bergerak bebas (motil).
d. Umumnya tidak memiliki dinding sel, hanya membran sel yang umumnya
mengandung silika atau kalsium karbonat.
e. Hidup secara soliter (sendiri) atau koloni di seluruh tempat yang terdapat cairan.
f. Bentuk tubuh berbeda-beda pada fase yang berlainan dalam siklus hidupnya.
Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoil
dan fase dorman dalam bentuk sista.
2. Peranan protozoa terhadap makhluk hidup lainnya:
a. Parasit contohnya Entamoeba coli.
b. Dapat menunjukkan sumber minyak bumi contoh Globigerina sp.
c. Fosil Foraminifera digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau petunjuk
sejarah bumi.
d. Radiolaria yang mati digunakan untuk bahan penggosok dan bahan peledak.
3. Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan jalan memutus daur hidup
hospes perantara (nyamuk Anopheles), yaitu dengan membersihkan bak atau kolam
penampungan air dari jentik-jentik nyamuk Anopheles betina dan mengubur kaleng-
kaleng kosong sehingga tidak ada genangan air.
4. Ciri umum alga:
a. Memiliki pigmen kkolorofil sehingga mampu berfotosintesis.
b. Memiliki pigmen karoten, fikosianin, xantofil, dan fikoeritrin.
c. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
d. Bersifat uniseluler dan multiseluler.
e. Memiliki dinding sel yang mengandung kalsium karbonat, silika, protein, atau
kombinasi ketiganya.
f. Hidup di air tawar, air laut, tanah, batuan, tumbuhan, pohon, bahkan dapat melekat
pada hewan.
g. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri, fragmentasi, dan spora.
h. Reproduksi secara seksual dengan peleburan sel gamet.
Ciri khas dari masing-masing filum alga:
A. Filum Chrysophyta (alga keemasan) : berwarna keemasan karena mengandung
pigmen karotenoid, yaitu fikoksantin.
B. Filum Chlorophyta (alga hijau) mengandung pigmen klorofil a dan b yang
memberikan warna hijau.
C. Filum Rhodophyta (alga merah) merupakan alga multiseluler berukuran besar
yang berwarna merah.
D. Filum Phaeophyta (alga cokelat) merupakan alga multiseluler yangmengandung
pigmen fukoksantin.
5. Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta
Ciri-Ciri Jamur
eukariotik menggunakan spora sebagai heterotrofik
alat perkembangbiakan.
Jamur
Volvariella volvacea
Klasifikasi Liken
berdasarkan
Klasifikasi Mikoriza
klasifikasi
ektomikoriza endomikoriza
definisi
definisi
Hifa jamur tidak sampai menembus Hifa jamur sampai
ke dalam korteks akar. Hifa hanya pada bagian korteks
sampai pada epidermis akar saja. akar tumbuhan.
Evaluasi Bab 5
A.
1. C 6. C 11. D 16. C
2. D 7. D 12. D 17. D
3. B 8. D 13. C 18. D
4. C 9. C 14. E 19. A
5. A 10. C 15. D 20. B
B.
1. Ciri-ciri umum fungi:
a. Memiliki struktur filamen multiseluler yang disebut hifa.
b. Berkembang biak dengan spora.
c. Hidup di tempat yang lembab dan hangat.
d. Bersifat heterotrofik.
e. Bersifat eukariotik.
f. Ukuran bervariasi dari uniseluler sampai multiseluler.
2. Pengelompokan jamur berdasarkan pada struktur tubuh dan cara reproduksinya, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota, dan Mycophycophyta.
Contohnya zygomycota dikelompokkan berdasarkan struktur berdinding tebal yang
terbentuk saat terjadi reproduksi secara seksual. Ascomycota dikelompokkan
berdasarkan adanya struktur yang disebut askus. Basidiomycota dikelompokkan
berdasarkan adanya bagian reproduktif berupa basidium (basidia).
3. Beberapa contoh peranan jamur:
a. Rhizopus stolonifer berguna untuk pembuatan tempe dan roti.
b. Rhizopus oryzae berguna untuk pembuatan sake.
c. Saccharomyces cerevisiae berguna untuk pembuatan roti atau anggur.
d. Monilia sitophila berguna untuk pembuatan oncom.
e. Penicillium berguna untuk menghasilkan antibiotik dan untuk meningkatkan
kualitas keju.
f. Volvariella volvacea berguna untuk bahan makanan.
g. Auricularia polytrica berguna untuk bahan makanan.
h. Ustilago maydis menyebabkan penyakit corn semut pada jagung dan sejenis
gandum (oats).
i. Epidermophyton floccosum menyebabkan penyakit kaki atlet.
j. Scelerothium rofsie menyebabkan penyakit busuk pada tanaman.
4. Simbiosis jamur:
a.Lumut kerak (liken) : hubungan simbiosis antara jamur dengan satu atau lebih alga
dan atau sianobakteria yang hidup bersama-sama membentuk satu kesatuan yang
stabil dan khas.
b.Mikoriza: hubungan simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan.
5. Liken dikelompokkan berdasarkan bentuk talus dan habitatnya.
Berdasarkan bentuk talusnya dibedakan menjadi:
- Krustosa : korteks menempel langsung pada substrat
- Foliosa : talus berbentuk daun
- Frutikosa : talus berbentuk silinder atau pita bercabang banyak
Berdasarkan habitatnya dibedakan menjadi:
- Kortikolus : hidup pada pohon
- Terikolus : hidup pada permukaan tanah
- Saksikolus : hidup pada batu-batuan
c. Mempunyai kloroplas.
d. Multiselular.
e. Umumnya mempunyai dua generasi dalam siklus hidupnya yaitu generasi diploid
dan haploid.
Kingdom Plantae
Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta
1. Klasifikasi Tumbuhan
Monokotil Dikotil
Evaluasi Bab 6
A.
1. C 6. C 11. E 16. A
2. B 7. E 12. A 17. A
3. D 8. B 13. D 18. D
4. A 9. E 14. B 19. B
5. B 10. B 15. C 20. E
B.
1.
Ciri Penting Lumut Paku Tumbuhan
Berbiji
Pembuluh Tidak ada ada Ada
(jaringan)
angkut
Fase kehidupan Gametofit (haploid) Sporofit (diploid) Sporofit (diploid)
dominan; generasi dominan; generasi dominan; generasi
sporofit berupa gametofit berupa gametofit
protonema. protalium. mengalami reduksi
dan bersifat
mikroskopik.
Alat reproduksi Spora Spora Spora
Struktur tubuh Tidak sejati (belum Umumnya sudah Sudah
terdiferensiasi); daun terdifferensiasi; akar terdifferensasi
berupa talus, akar serabut, batang dengan baik
berupa rizoid,batang berpembuluh berupa menjadi akar,
tidak berpembuluh. rizom, memiliki batang, dan daun
daun tropofil (untuk sejati.
fotosintesis) dan
sporofil (penghasil
spora).
2.
Perbedaan Lumut Daun Lumut Hati Lumut Tanduk
Susunan tubuh Mempunyai daun yang Bentuk tubuh mirip Memiliki struktur
tumbuh tegak ke atas dan dengan bentuk hati berupa
berbentuk pipih. manusia. lengkungan tipis
mirip tanduk.
4.
Ciri-Ciri Gimnosperma Angiosperma
Habitus Semak, perdu, pohon Terna, semak, perdu, pohon
Sistem akar Tunggang Serabut dan tunggang
Batang Tegak lurus, bercabang-cabang Bercabang cabang atau tidak
Daun Jarang yang berdaun lebar dan Kebanyakan berdaun lebar, ada
bersifat majemuk yang berdaun majemuk dengan
komposisi yang beraneka ragam
Sistem tulang Tidak beraneka ragam Beraneka ragam
daun
Bunga - Bunga sesungguhnya belum - Ada
ada
- Membentuk strobilus dan - Tidak
stronilus
- Makrosporangium (bakal - Bakal biji tidak tampak,
biji) tampak menempel pada terdapat di dalam putik
makrosporofil (daun buah)
- Makrosporofil dan - Makrosporofil dan
mikrosporofil tidak tampak mikrosporofil (benang sari)
tampak. Keduanya terpisah
atau ada yang terkumpul pada
satu bunga
Penyerbukan - Serbuk sari jatuh ditetes - Serbuk sari jatuh di kepala
penyerbukan pada bakal biji putik
- Jarak waktu antara
penyerbukan sampai - Jarak waktu relatif lebih
pembuahan relatif panjang pendek
Anatomi - Akar dan batang memiliki - Hanya sebagian anggota yang
kambium memiliki cambium pada akar
dan batangnya
- Berkas pembuluh angkut - Bertipe kolateral terbuka atau
bertipe kolateral terbuka tertutup
- Xylem terdiri atas trakeid - Terdiri atas trakea dan trakeid
- Pada floem tidak terdapat - Terdapat sel-sel pengiring
sel-sel pengiring
c. Pada umumnya bereproduksi secara seksual, walaupun ada juga yang tidak.
d. Berbeda halnya dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
e. Pada beberapa fase dalam hidupnya bersifat motil (tidak diam). Walaupun hewan
spons adalah hewan yang diam, tetapi pada fase larva dapat berenang bebas.
f. Pada umumnya, hewan mempunyai kemampuan merespon stimulus dari
lingkungan secara cepat karena memiliki sel-sel saraf, otot, dan jaringan
kontraktil.
Invertebrata Vertebrata
dibedakan dibedakan
menjadi
menjadi
2.
Faktor Lapisan Rongga Simetri Segmentasi Tulang Tingkat
Pembeda Embrional Tubuh (selom) Tubuh Tubuh Belakang Organisasi
Porifera diploblastik aselomata radial/asimetri nonmetamerik avertebrata rendah
Coelenterata triploblastik aselomata radial/bilateral nonmetamerik avertebrata rendah
Plathyhelminthes triploblastik aselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah
Nemathelminthes triploblastik pseudoselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah
Annelida triploblastik euselomata bilateral metamerik avertebrata rendah
Mollusca triploblastik euselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah
Arthropoda triploblastik euselomata bilateral metamerik avertebrata rendah
Echinodermata triploblastik euselomata bilateral pada nonmetamerik avertebrata rendah
larva, radial
pada dewasa
Chordata triploblastik euselomata bilateral metamerik vertebrata tinggi
3. Peranan:
a. Porifera: untuk bahan pembuatan spon, contoh: spong.
b. Coelenterata: menyediakan makanan dan tempat hidup bagi hewan laut, contoh:
koral.
c. Plathyhelminthes: berperan negatif sebagai parasit di saluran pencernaan manusia,
contoh: cacing pita babi.
d. Nemathelminthes: berperan negatif sebagai parasit di saluran pencernaan manusia,
contoh: cacing perut.
e. Annelida: menyuburkan tanah, contoh: cacing tanah.
f. Mollusca: sebagai bahan makanan, contoh: kijing dan remis.
g. Arthropoda: sebagai bahan makanan, contoh: udang.
h. Echinodermata: sebagai bahan pembuatan obat, contoh: teripang.
i. Chordata: sebagai bahan makanan, contoh: ikan.
Kegiatan 7.4 Membandingkan Ordo pada Kelas Insekta (Filum Arthropoda)
Evaluasi Bab 7
A.
1. C 6. E 11. E 16. B
2. B 7. E 12. B 17. E
3. E 8. B 13. - 18. C
4. B 9. E 14. E 19. D
5. A 10. D 15. C 20. D
B.
1. Ciri-ciri umum Kingdom Animalia:
a. Merupakan makhluk hidup yang eukariotik dan multiseluler.
b. Merupakan makhluk hidup heterotrofik yang mendapatkan energi yang
dibutuhkan oleh tubuh dari makhluk hidup lainnya.
c. Pada umumnya bereproduksi secara seksual, walaupun ada juga yang tidak.
d. Berbeda halnya dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak mempunyai dinding
sel.
e. Pada beberapa fase dalam hidupnya bersifat motil (tidak diam). Walaupun
hewan spons adalah hewan yang diam tetapi pada fase larva dapat berenang
dengan bebas.
f. Pada umumnya, hewan mempunyai kemampuan merespon stimulus dari
lingkungan secara cepat karena memiliki sel-sel saraf, otot, dan jaringan
kontraktil.
2. Pengelompokan hewan didasarkan atas beberapa karakteristik berikut ini:
a. Tingkat organisasi: dengan melihat sel-sel, jaringan-jaringan, atau organ-
organ yang ada pada hewan, para ahli dapat mengelompokkan hewan ke
dalam suatu filum tertentu.
b. Lapisan embrional: tubuh hewan berasal dari embrio yang terdiri atas lapisan
lapisan sel. Jika tubuh terdiri atas dua lapisan sel disebut diploblastik. Jika
terdiri dari tiga lapisan sel disebut triploblastik.
c. Rongga tubuh: hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya rongga
tubuh(selom). Suatu hewan dikatakan aselomata jika tidak memiliki rongga
tubuh, pseudoselomata jika memiliki rongga tubuh yang semu, dan
euselomata jika memiliki rongga tubuh sejati.
d. Simetri tubuh: hewan disebut bertubuh simetri bilateral jika hanya terdapat
satu cara pemotongan melalui poros tengah tubuhnya yang dapat
menghasilkan dua bentuk yang serupa. Simetri radial jika terdapat beberapa
cara pemotongan melalui poros tengah tubuh yang dapat menghasilkan dua
bentuk yang serupa. Asimetri jika tidak terdapat cara pemotongan apapun
yang dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa.
e. Segmentasi tubuh: hewan yang memiliki tubuh bersegmen disebut metamerik,
sedangkan yang tidak bersegmen disebut nonmetamerik.
f. Tulang belakang: berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (vertebra),
kingdom animalia dibedakan menjadi dua kelompok utama yaitu invertebrata
dan avertebrata.
3. Pembagian kelas-kelas dalam arthropoda didasarkan pada jumlah pasang kaki dan
bagian tubuhnya.
4. Ciri-ciri khusus yang dimiliki filum chordata yang membedakan dengan
kedelapan filum lainnya adalah notokorda (tali/sumbu tubuh sementara), tali saraf
dorsal berlubang, celah faring, dan ekor pasca anus yang berotot.
5. Peranan:
a. Porifera: bahan baku perlengkapan mandi karena mengandung sponging.
b. Coelenterata: pembentuk karang (koral) sebagai habitat organisme dan
melindungi pantai dari gelombang, serta bahan baku kosmetik.
c. Plathyhelminthes: sebagai parasit (cacing pita) dan bahan penelitian
(planaria).
d. Nemathelminthes: sebagai parasit (cacing tambang, cacing gilig, dan kremi).
e. Annelida: menyuburkan tanah (cacing tanah), bahan makanan berprotein
(cacing wawo dan palolo), dan pengobatan (lintah).
f. Mollusca: bahan makanan berprotein tinggi (cumi, gurita, dan bekicot) dan
bahan perhiasan (kerang mutiara).
g. Arthropoda: bahan makanan berprotein tinggi (udang-udangan dan kepiting),
menghasilkan madu (lebah madu), penyerbuk tumbuhan (serangga), dan kain
sutra (ulat sutera).
h. Echinodermata: bahan makanan berprotein tinggi (teripang laut) dan barang
perhiasan (kerangka bintang laut dan ular laut).
i. Chordata: bahan makanan (ayam, ikan, dan sapi), bahan kulit (reptil dan
kambing), alat transportasi (gajah dan kuda), dan hewan peliharaan (kucing
dan ikan).
Contoh: keragaman pada spesies ayam Gallus gallus, yaitu ayam petelur, ayam
kampung, ayam kate, dan ayam hutan.
Arti: keragaman yang dapat dilihat dari berbagai ekosistem yang ada.
1. Tiga kawasan
2. Kawasan oriental :
- wilayah : Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali
- ciri khas : mamalia berukuran besar, berbagai spesies primata, hewan endemik,
dan burung yang warnanya tidak mencolok.
- contoh : orang utan, harimau jawa, harimau sumatra, gajah, macan.
Kawasan Australia:
- wilayah : Lombok, Papua, Maluku, dan daerah lain di timur Indonesia yang dulu
pernah bersatu dengan daratan benua Australia.
- ciri khas: burung berwarna mencolok, mamalia berkantung atau berukuran kecil.
- contoh: burung cendrawasih, kanguru pohon, kuskus, walabi, biawak raksasa,
buaya papua.
Kawasan peralihan oriental-australia:
- wilayah: Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di Nusa Tenggara.
- ciri khas: memiliki tingkat endemisme makhluk hidup yang tinggi.
- contoh: komodo, babi rusa, anoa, dan maleo.
Evaluasi Bab 8
A.
1. B 6. B 11. C 16. E
2. C 7. C 12. E 17. C
3. E (palawija) 8. B 13. D 18. B
4. A 9. E 14. D 19. B
5. C (kecuali) 10. C 15. D 20. A
B.
1. a. Keragaman tingkat gen mewakili variasi-variasi yang diturunkan dalam populasi
dan antarpopulasi dari suatu makhluk hidup. Contoh keragaman pada spesies
ayam, Gallus gallus yaitu ayam petelur, ayam kampung, ayam kate, dan ayam
hutan.
b. Keragaman tingkat spesies adalah beragamnya spesies pada suatu tempat atau
habitat. Contoh keragaman spesies pada keluarga polong-polongan yaitu petai
cina, kacang panjang, kacang tanah, dan kacang kapri.
c. Keragaman tingkat ekosistem dapat dilihat dari berbagai ekosistem yang ada.
Tiap ekosistem memiliki keragaman spesies yang berbeda antara satu dengan
yang lain. Contoh: ekosistem hutan bakau, ekosistem hutan pegunungan, dan
ekosistem savanna.
2. Persebaran hewan dan tumbuhan secara biogeografis dibagi menjadi tiga kawasan
yaitu:
a. Kawasan oriental
Kawasan ini meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Bali yang termasuk Paparan Sunda. Hewan dan tumbuhan di kawasan ini
memilik ciri khas hewan dari Benua Asia antara lain mamalia berukuran besar,
berbagai spesies primata, hewan endemik dan burung yang warnanya tidak
mencolok.
b. Kawasan Australia
Kawasan imi meliputi wilayah timur Indonesia , yaitu Lombok, Papua, Maluku,
dan daerah lain di timur Indonesia yang pada zaman dahulu pernah bersatu
dengan daratan Benua Australia. Kawasan ini dihuni oleh tumbuhan dan hewan
tipe Australia, yaitu berupa burung berwarna mencolok, mamalia berkantong, atau
berukuran kecil, tidak ditemukan primata.
c. Kawasan peralihan oriental Australia
Kawasan ini meliputi kawasan peralihan dengan batas kawasan garis wallacea dan
garis weber yaitu Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di Nusa Tenggara (secara
Biogeografis disebut kawasan sunda kecil). Kawasan ini memiliki tingkat
endemisme makhluk hidup yang tinggi.
3.
a. Nilai ekonomi: keragaman SDAH dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan
masyarakat.
b. Nilai biologis: keragaman SDAH dapat menunjang kehidupan bagi makhluk
hidup.
c. Nilai ekologis: keragaman SDAH dapat menunjang keseimbangan lingkungan.
d. Nilai sosial: keragaman SDAH dapat digunakan untuk tempat rekreasi/pariwisata
dan untuk mempertahankan tradisi.
4. Keunikan keragaman fauna berdasarkan posisi penyebarannya:
a. Kawasan oriental
ciri khas: - mamalia beukuran besar
- beragam spesies primata
- burung berwarna mencolok
b. Kawasan Australia
ciri khas: - tidak ada primata
- burung berwarna mencolok
- hewan berkantong
c. Kawasan peralihan
ciri khas: tingkat endemisme tinggi
komponen
ekosistem
Evaluasi Bab 9
A.
1. B 6. B 11. D 16. A
2. D 7. C 12. D 17. C
3. A 8. E 13. D 18. B
4. C 9. B 14. C 19. C
5. A 10. A 15. D 20. D
B.
1. Enam jenjang kehidupan dalam ekosistem :
a. Individu: makhluk hidup tunggal yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
b. Populasi: sekelompok individu dari spesies yang sama dalam suatu
tempat dan waktu tertentu.
c. Komunitas: berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup
bersama dalam suatu tempat dan waktu tertentu.
d. Ekosistem: komunitas yang berbeda berkumpul dalam suatu kelompok
yang memiliki ciri khas tersendiri.
e. Bioma: berbagai ekosistem yang terdapat di wilayah geografis yang
sama dengan iklim dan kondisi lingkungan yang sama.
f. Biosfer: lapisan tipis pendukung kehidupan yang membentuk kulit
bumi.
2. Jaring-jaring makanan: rantai-rantai makanan yang saling berhubungan.
Rantai makanan: proses makan dan dimakan di antara organisme dengan urutan satu
arah yang mengakibatkan terjadinya perpindahan energi dari satu organisme ke
organisme lainnya.
3. Dalam aliran energi terjadi pengurangan efisiensi dari satu aras trofik ke aras
trofik yang ada di atasnya karena energi yang tidak ditransfer ke tingkatan berikutnya
diubah menjadi panas dan ikut hilang bersama radiasi dari bumi.
4. Siklus nitrogen: beberapa bakteri memecah bahan organik dan menggunakan
N2 kembali dalam bentuk amonium atau nitrat bagi tumbuhan. Beberapa bakteri yang
lain mengembalikan N2 ke atmosfer.
5. Satu upaya manusia untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem adalah
dengan melestarikan hewan-hewan dan tumbuhan yang langka sehingga tidak terjadi
kepunahan. Karena dengan punahnya salah satu spesies hewan atau tumbuhan maka
peranan hewan tersebut juga akan hilang sehingga mempengaruhi makhluk hidup
lainnya hingga akhirnya keseimbangan ekosistem terganggu.
3. Yang perlu kita lakukan sebagai manusia agar keseimbangan alam tetap berjalan
adalah tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan
lingkungan seperti penebangan hutan dan pencemaran lingkungan, tetapi giat
melakukan konservasi alam dan daur ulang limbah.
3. Yang akan terjadi jika banyak pohon ditebangi dan dilakukan pembangunan
perumahan di daerah konservasi tanah adalah kesuburan tanah berkurang dan
terjadi erosi, terjadi banjir, terbentuknya gurun, dan hilangnya habitat satwa.
4. Konservasi hutan sangat penting karena banyak manfaat yang diberikan oleh hutan
antara lain pengatur iklim dunia seperti siklus oksigen dan sumber utama penghasil
bahan mentah untuk jenis obat-obatan dan makanan yang baru.
Evaluasi Bab 10
A.
1. E 6. D 11. C 16. D
2. D 7. C 12. C 17. A
3. E 8. E 13. A 18. E
4. B 9. B 14. C 19. E
5. C 10. A 15. B 20. E
B.
1. Penebangan hutan dapat berdampak pada perubahan iklim karena tumbuhan di hutan
berperan dalam siklus oksigen, karbon, dan air. Berkurangnya tumbuhan di hutan
menyebabkan karbon dioksida yang terserap lebih sedikit dan oksigen yang
dihasilkan lebih sedikit. Bertambahnya karbon dioksida di atmosfer akan
menimbulkan efek rumah kaca, sehingga terjadi perubahan rata-rata suhu bumi dan
memacu terjadinya perubahan iklim.
2. Sulfur dioksida adalah gas hasil pembakaran bermacam-macam bahan bakar. Sulfur
dioksida dapat dikurangi dengan mengurangi pembakaran yang menghasilkan gas
tersebut dengan menggunakan sumber energi yang aman bagi lingkungan seperti
energi matahari, energi angin, biofuel, dan biogas.
4. Karena sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dapat menyediakan energi
yang dibutuhkan tetapi tidak merusak lingkungan sehingga pemakaian sumber energi
alternatif dapat mengatasi masalah keterbatasan bahan bakar fosil dan kerusakan
lingkungan.
ribosom
kapsul
pili
nukleoid
membran sel
membran nuklear
RE kasar
nukleolus
RE halus
sentriol
mitokondria kloroplas
RE halus nukleolus
RE kasar
badan Golgi
sentrosom
mitokondria
peroksisom
membran plasma
mikrovili
lisosom
Kegiatan 1.4 Mengenal Perbedaan Struktur Sel Prokariota dan Sel Eukariota
Evaluasi Bab 1
A.
1. D 6. C 11. E
2. C 7. B 12. D
3. C 8. A 13. D
4. C 9. E 14. A
5. E 10. B 15. E
B.
1. Perbedaan yang paling mencolok antara sel prokariota dan sel eukariota adalah
ukuran sel prokariota sangat kecil 0,0001 – 0,0003 mm atau10 x lebih kecil dari sel
eukariota.
2.
Struktur Fungsi Hewan Tumbuhan
Vakuola pusat Berisi air dan sampah, menyediakan tidak ada ada
tekanan turgor untuk menyokong sel.
3. Perbedaan gambar yang dihasilkan mikroskop cahaya, TEM, SEM, dan STM adalah:
Macam Deskripsi
Mikroskop cahaya Menghasilkan pembesaran objek hingga 1.000 x, dapat
mengamati sel hidup.
Mikroskop TEM Menghasilkan pembesaran objek hingga 500.000 x, mengamati
objek yang telah mati.
Mikroskop SEM Menghasilkan pembesaran objek hingga 150.000 x, mengamati
objek yang telah mati, tampilan objek dalam bentuk tiga
dimensi.
Mikroskop STM Menghasilkan pembesaran objek hingga 1.000.000 x, mengamati
objek yang telah mati, dapat mengamati molekul penyusun
lapisan luar sel.
4. Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah membatasi ukuran sel, melindungi isi sel,
serta terlibat dalam proses transpor, absorpsi, dan sekresi.
5. Struktur membran sel adalah lapisan yang mengelilingi bagian luar sel, tersusun atas
dua lapis molekul fosfolipid (bagian kepala yang suka air / hidrofilik, dan bagian ekor
yang tidak suka air / hidrofobik)
Fungsi membran sel adalah untuk memisahkan sitoplasma sel dari lingkungan luar
dan media transportasi substansi tertentu dari dalam atau keluar sel.
2. Komponen kimiawi yang menyusun sel adalah protein, asam nukleat, karbohidrat,
dan lipid.
3. Tiga struktur bagian yang menyusun nukleotida adalah lima gula karbon, yaitu
ribosa atau deoksiribosa, kelompok fosfat dan nitrogen yang mengandung basa
pembeda antarnukleotida.
4. Nukleotida deoksiribosa mengandung basa adenin, guanin, sitosin, dan timin.
Sedangkan nuklotida ribosa terikat pada adenin, guanin, sitosin, dan urasil yang
menggantikan timin.
5. Karbohidrat : karbon, hidrogen, dan oksigen.
Protein: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Lipid: karbon, hidrogen, dan oksigen.
Asam nukleat: karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan fosfor.
Faktor yang memengaruhi proses difusi adalah gradien konsentrasi melewati membran,
ukuran molekul, dan semudah apa molekul tersebut larut dalam lemak.
4. Osmosis Difusi air yang melewati membran semi permeabel, air bergerak
melewati membran dari konsentrasi molekul air bebas yang tinggi
ke konsentrasi molekul air bebas yang rendah atau tekanan air
tinggi ke tekanan air rendah.
Daerah hidrofilik
protein Polar bersifat
hidrofilik
Daerah hidrofobik
protein
Evaluasi Bab 3
A.
1. B 6. A 11. E
2. B 7. C 12. A
3. B 8. D 13. A
4. C 9. D 14. C
5. B 10. C 15. E
B.
1. Model membran plasma yang dikenalkan S.J. Singer dan G.L. Nicolson adalah model
mosaik cair yaitu struktur dasar membran dimana terdapat protein yang mengambang
di dua lapisan lipid.
2. Difusi: perpindahan molekul-molekul dalam cairan mengikuti gradien konsentrasi
yang menurun, dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah.
3. Osmosis: difusi air yang melewati membran semi permeabel, air bergerak melewati
membran dari konsentrasi molekul air bebas yang tinggi ke konsentrasi molekul air
bebas yang rendah atau tekanan air tinggi ke tekanan air rendah.
4. Transpor pasif : perpindahan substansi ke dalam atau ke luar sel mengikuti gradien
konsentrasi yang menurun.
Transpor aktif: pemindahan substansi-substansi melewati membran sel melawan
gradien konsentrasi dengan menggunakan energi.
5. - Larutan isotonik : larutan yang memiliki konsentrasi air di dalam dan di luar sel
sama. Tidak ada kecenderungan air untuk masuk atau keluar dari sel darah merah.
- Larutan hipertonik : larutan yang memiliki konsentrasi partikel-partikel terlarut
lebih tinggi dari pada sitoplasma sel dan menyebabkan air meninggalkan sel
secara osmosis. Sel darah merah akan mengerut karena air di dalam sel keluar dari
sel secara osmosis sampai konsentrasi air di dalam dan di luar sel sama.
- Larutan hipotonik : larutan yang memiliki konsentrasi partikel-partikel terlarut
lebih kecil daripada sitoplasma sel dan menyebabkan air masuk ke dalam sel
secara osmosis. Sel darah merah akan menggembung bahkan meledak pecah di
dalam air murni.
Epidermis
(dermal)
Korteks
(dasar)
Stele
(pembuluh)
Epidermis
Floem
Korteks
Sklerenkim
Empulur
Xilem Ikatan
pembuluh
Kegiatan 4.3 Mengamati Jaringan pada Batang Monokotil
Epidermis
Jaringan dasar
Ikatan pembuluh
Epidermis atas
Parenkim palisade
Rongga udara
Epidermis bawah
Kutikula
Kolenkim
Epidermis atas
Parenkim Stomata
palisade
Parenkim
bunga karang Epidermis bawah
Evaluasi Bab 4
A.
1. E 6. D 11. C
2. A 7. B 12. D
3. D 8. E 13. E
4. E 9. A 14. A
5. C 10. D 15. B
B.
Epitel pipih
selapis
Epitel kubus
selapis
Epitel silindris
selapis
a Keterangan :
b d A : jaringan ikat longgar
c e a : sel
A B b : serat kolagen
c : serat elastis(rekuler)
f
g B : jaringan adiposa
h d : droplet lemak
C e : nukleus
i
j C : darah
f : sel darah putih
k D g : sel darah merah
l n h : plasma
m o
E F
serabut otot
nukleus nukleus
pertemuan
unit serabut otot antara 2 sel
kontraksi
otot
otot jantung
otot rangka
nukleus
serabut otot
otot polos
arah signal
dendrit
badan sel
akson
jalur sinyal
nukleus
nodus
selubung Ranvier knop sinaptik
mielin
Evaluasi Bab 5
A.
1. B 6. E 11. E
2. C 7. D 12. D
3. E 8. C 13. C
4. A 9. C 14. A
5. D 10. D 15. A
B.
1. Fungsi jaringan epitel:
a. Lapisan paling luar yang melindungi tubuh.
b. Sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi yang mengatur tekanan osmotik cairan
tubuh.
c. Melakukan proses absorbsi.
d. Sebagai kelenjar.
e. Membantu proses respirasi.
f. Sebagai alat penerima rangsang dari luar.
g. Sebagai alat gerak.
2. Jaringan epitel selapis biasanya terdapat di tempat-tempat yang tidak berisiko
mengalami banyak kerusakan dan hanya berfungsi dalam absorpsi dan filtrasi.
Sementara itu, epitel berlapis banyak sering ditemukan di tempat yang berisiko
mengalami banyak kerusakan dan biasanya sel-sel epitelnya dapat beregenerasi
dengan cepat.
3. Darah dimasukkan dalam jaringan ikat karena darah mengandung sel-sel seperti sel
makrofag, sel plasma, dan sel leukosit yang tertanam dalam cairan. Selain itu darah
juga mengandung komponen substansi dasar yaitu plasma yang bersifat amorf,
homogen, kental, dan mengisi ruang kosong antara sel-sel tersebut.
4. Jaringan yang terdapat pada jantung dan fungsinya:
- Jaringan otot merupakan jaringan utama pembangun jantung.
- Jaringan epitel yang melapisi sekat-sekat yang ada dalam jantung mencegah
kebocoran dan menyediakan permukaan halus sehingga darah mengalir dengan
sedikit gesekan.
- Jaringan ikat membuat jantung elastis dan memperkuat dinding serta katup-
katupnya.
- Jaringan saraf mengatur ritme kontraksi otot-otot jantung.
5. 12 sistem organ dalam tubuh manusia:
a. Sistem pencernaan makanan
b. Sistem otot
c. Sistem rangka
d. Sistem sirkulasi
e. Sistem respirasi
f. Sistem ekskresi
g. Sistem integumen
h. Sistem saraf
i. Sistem endokrin
j. Sistem imunitas
k. Sistem limfatik
l. Sistem reproduksi
3.
No. Nama Tulang Jumlah
1. Tulang dahi (frontal) 1
2. Tulang ubun-ubun (parietal) 2
3. Tulang pelipis (temporal) 2
4. Tulang baji (sfenoid) 1
5. Tulang tapis (etmoid) 1
6. Tulang kepala belakang (oksipital) 1
7. Tulang pipi (zigomatik) 2
8. Tulang hidung (nasal) 2
9. Tulang rahang atas (maksila) 1
10. Tulang rahang bawah (mandibula) 1
11. Tulang air mata (lakrimal) 2
12. Tulang langit-langit (palatum) 1
13. Tulang vomer 1
14. Tulang konka depan 1
4.
No. Nama Tulang Jumlah
1. Tulang leher (vertebra servikalis) 7
2. Tulang punggung (vertebra torakalis) 12
3. Tulang pinggang (vertebra lumbalis) 5
4. Tulang panggul (sakrum) 1
5. Tulang ekor (koksik) 1
8. Fungsi Rangka:
a. Memberi bentuk pada tubuh.
b. Menahan dan menegakkan tubuh.
c. Melindungi organ-organ vital dalam tubuh, misalnya otak dilindungi oleh
tengkorak.
d. Merupakan tempat pelekatan bagi otot rangka.
e. Merupakan alat gerak pasif.
f. Merupaan tempat untuk pebentukan sel-sel darah.
Jenis Sendi
Evaluasi Bab 6
A.
1. C 6. E 11. E 16.A
2. B 7. A 12. B 17.C
3. D 8. C 13. C 18.B
4. C 9. D 14. C 19.E
5. A 10. D 15. C 20.C
B.
1. Komponen penyusun sistem gerak adalah rangka dan otot.
2. Berdasarkan sifatnya persendian dibagi menjadi tiga macam yaitu sendi mati
(sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
Berdasarkan arah geraknya persendian dibagi menjadi enam macam yaitu sendi
engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, sendi geser, dan sendi elipsoid.
3. Sifat kerja otot adalah:
- Sinergis yaitu otot yang bekerja bahu-membahu, contohnya menelungkupkan
telapak tangan
- Antagonis yaitu otot yang bekerja berlawanan, ada otot yang kontraksi dan yang
lainnya relaksasi. Contohnya otot bisep dan trisep
4. Kelainan yang terjadi pada sistem gerak antara lain:
- Osteoporosis : penipisan jaringan tulang yang membuat tulang menjadi rapuh dan
mudah patah.
- Rakitis : bentuk tulang yang abnormal karena kurang mengonsumsi kalsium,
fosfor, dan vitamin D.
- Osteomielitis : infeksi pada tulang karena bakteri Staphylococcus
- Reumatoid arthritis : penyakit karena peradangan dan penebalan membran
sinovial yang diikuti degenerasi tulang.
- Patah tulang : tulang patah atau retak karena kecelakaan.
- Keseleo : cedera otot yang menyebabkan ligamen terlepas dari tulang.
- Mialgia : infeksi atau peradangan pada otot.
- Distrofi otot : penyusutan pada otot.
5. Kontraksi pada otot terjadi jika sarkomer memendek karena filamen halus bergerak
melewati filamen kasar. Sarkomer yang berkontraksi penuh filamen halusnya
tumpang tindih di bagian tengah sarkomer. Pergeseran filamen pada sarkomer
dipengaruhi oleh ion Ca 2+ dan ketersediaan ATP.
B.
vakuola kontraktil
vakuola
makanan
silia
A Keterangan:
b c A : Sel-sel tubulus pada metanefridium
a mengubah komposisi cairan selom.
B : Cairan selom memasuki
metanefridium melalui nefrostom.
e f g C : Sel-sel tubulus memproduksi cairan
d urine yang diekskresikan melalui
B C nefridiofor.
a : metanefridium b : kapiler
c : kandung kemih d : nefrostom
e : tubulus pengumpul f : nefridiofor
g : urine
a Keterangan :
a : tubulus Malpighi
b : usus tengah (lambung)
c c : rektum
d d : usus
b e : garam, air, dan limbah nitrogen
f : tubulus Malpighi
e k l g : usus tengah
h : reabsorbsi air, ion, dan molekul
f organik penting
i : usus
j j : rektum
i k : feses dan urine
l : anus
g h
Kegiatan 10.4 Cara Kerja Ginjal
1. Tahap filtrasi glomerulus
Terjadi pada kapiler glomerulus dalam kapsul Bowman.
Hasil dari tahap ini berupa filtrate glomerulus (urine primer).
Kandungannya adalah serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein.
2. Tahap reabsorpsi
Terjadi pada tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus
distal, dan saluran pengumpul.
Hasil dari tahap ini berupa urine sekunder.
Kandungannya adalah garam dan zat-zat yang bersifat racun seperti ureum,
sedangkan zat-zat yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino tidak
ditemukan dalam urine sekunder.
3. Tahap augmentasi (sekresi)
Terjadi pada tubulus kontortus distal.
Hasil dari tahap ini berupa urine.
Kandungannya adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu.
Evaluasi Bab 10
A.
1. A 6. C 11. D
2. D 7. B 12. B
3. B 8. E 13. D
4. E 9. A 14. E
5. A 10.D 15. C
B.
1. Untuk menjaga keseimbangan osmosis tubuh, ikan air laut beradaptasi dengan cara
banyak meminum air laut dan menghasilkan sedikit urin. Selain itu ikan air laut
berusaha menghilangkan kadar garam berlebih dalam tubuhnya lewat insang atau
desalinasi.
2. a. Filtrasi : proses penyaringan yang terjadi pada kapiler glomerulus dalam kapsul
Bowman.
b. Reabsorbsi : penyerapan kembali filtrat glomerulus sehingga substansi yang
masih berguna seperti glukosa, asam amino, dan air dikembalikan ke darah.
c. Augmentasi : proses penambahan zat-zat seperti ion hidrogen, ion kalium,
amonia, dan obat-obatan tertentu dari darah ke dalam filtrat di tubulus kontortus
distal.
3. Keberadaan gula dalam urin berbahaya karena menunjukkan adanya penyakit
diabetes mellitus. Penyakit ini menyebabkan kadar gula dalam tubulus distal berlebih
sehingga dapat mengganggu kerja ginjal (mengganggu proses reabsorbsi).
4. Proses pembentukan urin tidak membutuhkan kerja bakteri sedangkan proses
pembentukan feses membutuhkan kerja bakteri menguntungkan yang hidup di dalam
usus besar. Oleh karena itu tidak ditemukan bakteri di dalam urin orang yang sehat.
5. Sistem ekskresi pada belalang dilakukan oleh pembuluh malphigi yaitu kumpulan
benang halus yang berwarna putih kekuningan dengan pangkalnya melekat pada
pangkal dinding usus. Darah mengalir lewat pembuluh malphigi. Saat cairan bergerak
melewati pembuluh, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat,
sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali secara osmosis dan transpor aktif.
Asam urat dan sisa air masuk ke dalam usu halus, dan sisa air akan diserap lagi.
Kristal asam urat diekskresikan ke anus bersama feses.
2n spermatogonium
diferensiasi
2n spermatosit primer
pembelahan meiosis I
n n
spermatosit sekunder
pembelahan meiosis II
spermatid
n n n n
spermiogenesis
sperma
sperma sperma sperma
oogonium
2n
diferensiasi
oosit primer
2n
oosit sekunder
pembelahan meiosis I
n n badan polar
pertama
diferensiasi
n n
badan polar
kedua
ovum
Kegiatan 12.3 Penyakit pada Sistem Reproduksi
b c Keterangan:
a a : korpus luteum
b : degenerasi korpus luteum
c : oosit primer di dalam folikel
d : folikel yang pecah
d e : oosit sekunder
f : ovulasi
g : ovarium
i h : folikel matang
e i : folikel sedang tumbuh
h
f g
Evaluasi Bab 12
A.
1. C 6. C 11. B 16. D
2. C 7. C 12. D 17. D
3. E 8. A 13. B 18. A
4. C 9. C 14. C 19. D
5. B 10. B 15. B 20. C
B.
1. Komponen penyusun organ reproduksi pria :
- Genitalia bagian dalam : testis, epididimis, saluran vas deferens, dan saluran
ejakulatori.
- Genitalia bagian luar : skrotum, penis, dan uretra.
Komponen penyusun organ reproduksi wanita :
- Genitalia bagian dalam : uterus, serviks, ovarium, dan oviduk.
- Genitalia bagian luar : mons veneris, labia mayor, labia minor, klitoris, vestibula,
kelenjar Bartholin, hymen, dan vagina.
2. Mekanisme spermatogenesis :
- Spermatogonia melakukan mitosis menghasilkan spermatosit primer.
- Spermatosit primer melakukan meiosis dua kali menghasilkan spermatid.
- Spermatid terdifferensiasi secara fisik menjadi spermatozoa.
Mekanisme oogenesis :
- Sel kecambah primordial berdiferensiasi menjadi oogonium.
- Oogonium melakukan mitosis menjadi oosit primer.
- Oosit primer melakukan meiosis pertama menjadi oosit sekunder dan polosit
pertama.
- Oosit sekunder melakukan meiosis kedua menghasilkan ovum dan polosit kedua.
3. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan
pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan. Menstruasi terjadi pada sekitar
hari ke 28 dalam siklus menstruasi, jika ovum tidak mengalami pembuahan maka
endometrium akan luruh. Proses peluruhan dinding rahim berlangsung selama 3-5
hari, kadang hingga 7 hari.
4. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi manusia :
- Kriptorkidisme : satu atau kedua testis tidak berada dalam skrotum sejak lahir,
tetapi tetap berada di saluran yang ada di rongga tubuh.
- Kanker rahim : penyakit kanker pada rahim.
- AIDS : penyakit yang disebabkan beraktivitas seksual dengan penderita AIDS.
- Sifilis : penyakit yang disebabkan bakteri Treponema pallidum. Gejalanya berupa
borok di alat kelamin dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
5. Kehamilan terjadi setelah proses pembuahan. Kehamilan dimulai dengan peristiwa
pembelahan sel sampai pembentukan blastosis. Kemudian blastosis menempel ke
endometrium yang disebut dengan tahap implantasi. Tahap selanjutnya adalah
pembentukan plasenta. Tahap terakhir adalah embriogenesis atau pembentukan
embrio yang terhidupkan. Pada tahap ini sistem organ menjadi lengkap hingga waktu
kelahiran.
BAB 13 SISTEM IMUNITAS
Kegiatan 13.1 Mengenal Sistem Kekebalan Tubuh pada Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem Limfatik
2. A 7. E 12. D 17. A
3. C 8. D 13. D 18. D
4. D 9. D 14. D 19. B
5. D 10. B 15. C 20. B
B.
1. Komponen sistem imun:
- Makrofag : sel darah putih berukuran besar yang terus menerus mencari molekul-
molekul antigen dari organisme asing yang masuk ke dalam tubuh, seperti bakteri,
virus, dan jamur.
- Limfosit : sel darah putih yang berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan
antigen-antigen penginvasi.
- Reseptor antigen : suatu struktur khusus yang terdapat di permukaan limfosit yang
dapat mengikat struktur khusus yang terdapat di antigen, mirip seperti kunci dan
anak kunci.
- Sel-sel pengenal antigen : molekul pengangkut yang akan mengangkut antigen
menuju permukaan sel, tempat limfosit T dapat mengenal mereka sebagai antigen.
- Antibodi : protein yang diproduksi oleh sel-sel limfosit B.
2. Peran Limfosit T pembunuh : menghancurkan sel-sel yang memiliki antigen spesifik
yang dikenali oleh limfosit T pembunuh.
Peran Limfosit T penolong : mengatur sistem imunitas dengan mengontrol kualitas
dan kekuatan semua respons imunitas yang ada.
3. Kelainan pada sistem imun :
- Lupus Eritematosus Sistemik : Sistem imunitas memperlakukan jaringan tubuh
sendiri sebagai unsur asing yang harus dilawan dan dihancurkan.
- Miastenia Gravis : merupakan penyakit autoimun bukan bawaan yang ditandai
oleh adanya antibodi dalam darah yang menghancurkan sel-sel otot sebagai salah
satu tempat bagi molekul-molekul asetilkolin.
- SCID : Penderita tidak memiliki limfosit T dan limfosit B sehingga tidak
memiliki respons imunitas adaptif.
- AIDS : Penyakit yang disebabkan virus HIV yang merusak sel-sel T penolong
sehingga penderita rentan terhadap semua agen penginfeksi.
- Alergi : sistem imunitas yang hipersensitif terhadap antigen lemah yang pada
umumnya tidak menimbulkan respon imunitas.
4. Respon imunitas adaptif :
- Respons Imunitas Humoral : protein yang disebut antibodi yang dapat menempel
dan menghancurkan antigen muncul di darah dan cairan tubuh lainnya. Respons
imunitas humoral melawan penginvasi yang beraksi di luar sel seperti bakteri dan
senyawa beracun yang dihasilkan organisme. Selain itu juga dapat mencegah
virus untuk memasuki sel.
- Respons imunitas sel yang dimediasi : sel-sel yang dapat menghancurkan sel-sel
lain diaktifkan. Aktivitas penghancuran tersebut terbatas pada sel-sel terinfeksi
atau menghasilkan antigen spesifik. Respon imunitas sel yang dimediasi
dihasilkan di dalam sel tubuh untuk melawan penginvasi, seperti virus. Selain itu,
respon imunitas sel yang dimediasi juga dapat menghancurkan sel-sel mutan,
seperti sel-sel kanker.
5. Autoimun adalah gangguan fungsi sistem imunitas dimana jaringan tubuh dikenali
sebagai benda asing sehingga jaringan tubuh sendiri diserang dan dihancurkan oleh
sistem imunitas.
A.
Zigot, pembelahan dan diferensiasi, embrio, biji, perkecambahan, epigen, hipogen,
primer dan sekunder.
B.
Keterangan:
a a : nukleus
b : ovul
b c : zigot
d : dua sel
e : proembrio
c f : kotiledon
e g : pucuk
d h : embrio
f i : akar
g h j : selaput biji
k : endosperma
i j
k
Keterangan :
a a : embrio daun
b b : embrio pucuk
c d c : embrio akar
d : embrio akar
e f e : selaput biji
f : kotiledon
g g : jaringan buah
h i h : kotiledon
j i : selaput biji
k j : endosperma
l k : plumula
m l : epikotil
n m : koleoriza
n : radikula
D.
Tipe perkecambahan : epigen
Pengertian : perkecambahan biji dimana kotiledon biji terangkat ke atas permukaan tanah
oleh perpanjangan sumbu embrio, biasanya terjadi pada tumbuhan dikotil.
Contoh : perkecambahan pada kacang kedelai.
A.
Pertumbuhan Primer
Pengertian : pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun
ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan
menggunakan alat auksanometer .
Jaringan yang terlibat : jaringan meristem
Pertumbuhan Sekunder
Pengertian : pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder
merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Jaringan yang terlibat : jaringan meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus
B.
- Tumbuhan Annual
Pengertian : Jenis tumbuhan yang menyelesaikan siklus hidupnya (waktu dari mulai
tumbuh lalu berbunga, menghasilkan biji, dan akhirnya mati) dalam satu tahun.
Contoh : gandum, padi, dan jagung.
- Tumbuhan Binnual
Pengertian : Jenis tumbuhan yang menyelesaikan siklus hidupnya (waktu dari mulai
tumbuh lalu berbunga, menghasilkan biji, dan akhirnya mati) dalam dua tahun.
Contoh : wortel, dan peterseli.
- Tumbuhan Parennual
Pengertian : Jenis tumbuhan yang dapat hidup dan bereproduksi selama bertahun-
tahun.
Contoh : pohon General Sherman
Evaluasi Bab 1
A.
1. E 6. B 11. C 16. A
2. A 7. A 12. A 17. B
3. C 8. C 13. E 18. A
4. D 9. D 14. A 19. A
5. B 10. D 15. C 20. E
B.
1. Pertumbuhan : proses pertambahan ukuran sel atau organisme yang bersifat
kuantitatif atau dapat diukur. Dengan kata lain, proses pertumbuhan memperlihatkan
pertambahan dalam hal ukuran dengan tidak memperhatikan perubahan kualitas,
seperti kedewasaan.
Perkembangan : proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses tersebut
berlangsung secara kualitatif.
2. Pertumbuhan primer : pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung
akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu
dengan menggunakan alat auksanometer .
Pertumbuhan sekunder : pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium
dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
3. Perkecambahan epigen: Perkecambahan biji yang kotiledonnya terbuka ke atas
permukaan tanah oleh perpanjangan sumbu embrio. Biasanya terjadi pada tumbuhan
dikotil.
Perkecambahan hipogen: Perkecambahan biji yang kotiledonnya tetap berada di
dalam tanah. Biasanya terjadi pada tumbuhan monokotil.
4. a. Auksin : menstimulus perpanjangan batang; mempengaruhi pertumbuhan akar;
diferensiasi dan percabangan; perkembangan buah; dominansi apikal;
fototropisme dan gravitropisme.
b. Sitokinin : mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar; merangsang
pembelahan dan pertumbuhan sel; merangsang perkecambahan; menghambat
penuaan.
c. Giberelin : merangsang pembelahan dan perpanjangan sel di batang,
mempengaruhi perkembangan buah, mempromosikan perkecambahan biji.
d. Asam Absisat : menghambat pertumbuhan, menutup stomata ketika ada tekanan
air, membantu mempertahankan dormansi.
e. Etilen : mengawali pematangan buah; melawan beberapa efek auksin; mengawali
atau menghambat (bergantung pada spesies) pertumbuhan dan perkembangan
akar, daun, dan bunga.
5. a. Nutrisi tumbuhan : berupa makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan
tumbuhan untuk membuat makromolekul organik seperti gula.
b. Kelembaban : kadar air yang dikandung dalam suatu lingkungan. Kelembaban
mempengaruhi proses penguapan pada tumbuhan.
c. Suhu : kisaran suhu yang dibutuhkan setiap jenis tumbuhan untuk dapat hidup.
d. Cahaya : cahaya bermanfaat dalam proses fotosintesis untuk membuat makanan.
Selain itu, cahaya juga berpengaruh dalam membukanya stomata dan merangsang
peningkatan transpirasi.
BAB 2 METABOLISME
Keterangan:
a : elektron dibawa melalui
a e NADH
b : glukosa
c : glikolisis
c f g d : piruvat
b d e : elektron dibawa melalui
NADH dan FADH2
f : siklus Krebs
g : sistem transpor elektron
6 NADH 4 CO2
2 FADH2 2 ATP
a Keterangan :
a : glikolisis
b : respirasi anaerobik
c : oksidasi piruvat
b d : siklus Krebs
e : sistem transpor elektron
c
Evaluasi Bab 2
A.
1. E 6. A 11. C 16. D
2. D 7. D 12. D 17. C
3. B 8. A 13. B 18. D
4. A 9. B 14. C 19. B
5. B 10. B 15. A 20. E
B.
1. Proses-proses yang terjadi dalam respirasi aerobik adalah glikolisis, siklus Krebs, dan
transpor elektron.
2. a. Enzim : merupakan protein katalis, yaitu senyawa protein yang mempercepat
proses reaksi tanpa habis bereaksi. Enzim membantu dalam proses penyusunan
dan pembongkaran zat. Tanpa dibantu enzim proses tersebut berjalan sangat
lambat bahkan tidak dapat berjalan sama sekali.
b. Fermentasi : proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen).
c. Respirasi anaerob : proses degradasi molekul organik untuk menghasilkan ATP
tanpa menggunakan oksigen.
d. Siklus krebs : reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian
membentuk asam sitrat.
e. Glikolisis : rangkaian reaksi yang dikatalis oleh enzim untuk memecah satu
molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat.
3. Hasil akhir katabolisme lemak: 1 gram lemak menghasilkan energi sebesar 2 x 38
ATP.
Hasil akhir katabolisme protein: 1 gram protein menghasilkan energi sebesar 38 ATP.
4. Dekarboksilasi oksidatif adalah perubahan piruvat menjadi asetil koenzim A di
mitokondria dengan menghasilkan 2 CO2 dan 2 NADH.
5. Respirasi aerobik: pembongkaran atau pemecahan senyawa yang komplek seperti
karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan menggunakan oksigen
dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Respirasi anaerobik: membongkar atau memecah senyawa yang komplek seperti
karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana tanpa menggunakan oksigen dan
menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Tipe-tipe RNA:
1. RNA ribosom (rRNA) : ditemukan pada ribosom sel.
2. RNA transfer (tRNA) : berfungsi membawa asam amino ke ribosom untuk
membentuk protein tertentu.
3. RNA dutal messenger (mRNA) : berfungsi membawa cetak biru genetika.
Kegiatan 3.4 Gen dan Kromosom
1. Sintesis protein : produksi protein yang dibutuhkan oleh sel atau virus untuk semua
aktivitas dan perkembangan.
2. Replikasi : proses DNA membuat salinan dari dirinya sendiri untuk setiap sel anak
atau virus baru, dengan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk sintesis
protein.
Tahapan Translasi
1. Inisiasi : menempelnya mRNA pada tempat spesifik di ribosom dan menempelnya
tRNA pertama (inisiator) yang menjadi penanda dimulainya proses penguntaian
polipeptida.
2. Translasi : proses penguntaian polipeptida dari asam amino yang dibawa oleh tRNA
3. Terminasi : lepasnya rantai polipeptida dari ribosom.
Kegiatan 3.6 Kode Genetika
Hubungan antara rangkaian DNA atau RNA dengan rangkaian asam amino adalah berupa
kode genetika. Kode genetika tersebut merupakan kode triplet yaitu kode yang terdiri atas
tiga basa untuk satu asam amino, dan satu asam amino dapat dikodekan oleh lebih dari
satu basa triplet. Kode genetika merupakan suatu petunjuk yang memberikan kesesuaian
antara kodon di dalam RNA dengan asam amino di dalam protein.
Evaluasi Bab 3
A.
1. A 6. D 11. - 16. A
2. B 7. D 12. E 17. B
3. E 8. D 13. E 18. D
4. D 9. A 14. C 19. D
5. B 10. B 15. B 20. D
B.
1. Setiap karakteristik atau sifat yang dimiliki anak merupakan cerminan dari gen yang
dimiliki anak tersebut. Gen anak berasal dari perpaduan gen orang tuanya. Oleh
karena itu, seorang anak bisa saja memiliki karakteristik seperti warna mata dan jenis
rambut yang sama dengan kedua orang tuanya, karena gen anak berasal dari orang
tuanya. Oleh karena itu, sifat-sifat yang dimiliki tersebut berbeda dengan saudaranya
yang memiliki gen-gen berbeda.
2. Hubungan antara gen, DNA, dan kromosom : gen, DNA, dan kromosom merupakan
seperangkat materi genetik yang berperan dalam proses pewarisan sifat. DNA
merupakan rangkaian panjang nukleotida., sedangkan gen merupakan segmen DNA
yang berfungsi mengkode (menyandi) polipeptida tertentu. Gen terdapat pada lokasi
tertentu di dalam kromosom.
3.
P G
S
4. Mitosis
Anafase dan Telofase
Profase Metafase 2n
sel-sel
anakan
Meiosis I Meiosis II
Anafase dan Telofase I
Profase I Metafase I
tetrad pindah silang n
n
(2n) kromosom
5. Sintesis protein terjadi melalui dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi
terjadi di dalam inti sel, sedangkan translasi terjadi di ribosom yang terletak di
sitoplasma. Proses sintesis protein melibatkan mRNA, rRNA, dan tRNA. mRNA
adalah cetak biru dari konstruksi protein, rRNA adalah tempat di mana protein dibuat.
tRNA adalah alat transportasi yang mengirimkan asam amino yang tepat pada waktu
yang tepat. Hasil akhir dari translasi adalah protein.
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I atau juga dikenal sebagai hukum segregasi (pemisahan) menyatakan
bahwa: Pada pembentukan gamet, gen yang merupakan pasangan akan disegregasikan
(dipisahkan) ke dalam dua sel anak. Hukum ini diperoleh dari eksperimen
menyilangkan tanaman ercis dengan satu sifat beda (monohibrid).
- Hasil dari persilangan monohibrid menunjukkan bahwa pada seluruh tanaman F1
hanya sifat salah satu tetua yang muncul. Sifat tetua yang hilang terjadi karena
tertutup disebut sifat resesif dan yang menutupi disebut sifat dominan.
- Hasil dari persilangan monohibrid menunjukkan bahwa setiap sifat organisme
ditentukan oleh suatu faktor yang disebut gen. Gen diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
- Alel gen (genotip) yang dimiliki individu dapat berupa homozigot dominan,
homozigot resesif, atau heterizigot. Pada saat pembentukan gamet, setiap faktor
atau gen dapat dipisah kembali secara bebas.
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II atau juga dikenal hukum pemisahan bebas merupakan hasil
kesimpulan dari percobaan Mendel melakukan persilangan dihibrid, trihibrid, dan
polihibrid. Mendel menemukan bahwa setiap sifat adalah bebas atau tidak tergantung
dengan sifat lainnya. Jadi pada pengamatan Mendel, sifat tinggi pada tanaman kapri
tidak dipengaruhi oleh warna bunga . Biji tanaman kapri yang kisut tidak dipengaruhi
oleh warna biji.
Gamet XC Y XC Xc
F1
Gamet Perempuan /
XC Xc
Gamet Laki-Laki
XC XCXC XCXc
Y XCY XcY
Gamet Xh Y XH Xh
F1
Gamet Perempuan / XH Xh
Gamet Laki-Laki
Xh XH Xh Xh Xh
Y XH Y Xh Y
Monohibrid intermediat
Dihibrid
Testcross Komplementer
Kriptomeri
Penyimpangan
Hukum Mendel Interaksi Berbagai Gen
Epistasis
Kegiatan 4.7
Kegiatan 4.8
Evaluasi Bab 4
A.
1. E 6. D 11. B 16. C
2. B 7. D 12. D 17. B
3. C 8. D 13. D 18. A
4. D 9. A 14. B 19. A
5. C 10. E 15. A 20. C
B.
1. Parental (P) : TTKK >< ttkk
(tinggi merah) (pendek putih)
Macam Gamet : TK tk
F1 : TtKk
(tinggi merah jambu)
Macam Gen F1 : T K t k
Macam gamet F1 : TK Tk tK tk
F1 X F 1 : TtKk >< TtKk
(tinggi merah jambu) (tinggi merah jambu)
Gamet F2 : TK TK
tK tK
Tk Tk
tk tk
Genotipe dan fenotipe F2 :
♀
TK Tk tK tk
♂
TTKK TTKk TtKK TtKk
TK (tinggi merah) (tinggi merah (tinggi merah) (tinggi merah
jambu) jambu)
TTKk TTkk TtKk Ttkk
Tk (tinggi merah (tinggi putih) (tinggi merah (tinggi putih)
jambu) jambu)
TtKK TtKk ttKK ttKk
tK (tinggi merah) (tinggi merah (pendek merah) (pendek merah
jambu) jambu)
TtKk Ttkk ttKk ttkk
tk (tinggi merah (tinggi putih) (pendek merah (pendek putih)
jambu) jambu)
1c D E 3F = 9 AbcDEF
1f = 3 AbcDEf
3F = 27 aBCDEF
3C D E 1f = 9 aBCDEf
3B 1c D E 3F = 9 aBcDEF
1f = 3 aBcDEf
1a 3F = 9 abCDEF
3C D E 1f = 3 abCDEf
1b
1c D E 3F = 3 abcDEF
1f = 1 abcDEf
Jadi rasio genotipe generasi F2 yang didapatkan adalah
81 A-B-C-DDEDF- : 27 A-B-C-DDEEff : 27 A-B-ccDDEEF- : 9 A-B-ccDDEEff : 27 A-
bbC-DDEEF- : 9 A-bbC-DDEEff : 9 A-bbccDDEEF- : 3 A-bbccDDEEff : 27 aaB-C-
DDEEF- : 9 aaB-C-DDEEff : 9 aaB-ccDDEEF- : 3 aaB-ccDDEEff : 9 aabbC-DDEEF- :
3 aabbC-DDEEff : 3 aabbccDDEEF- : 1 aabbccDDEEff.
BAB 5 EVOLUSI
1. Ada
2. Menurut Lamarck nenek moyang jerapah semuanya berleher pendek.
Menurut Darwin nenek moyang jerapah berleher pendek dan keturunannya ada yang
berleher panjang dan ada yang berleher pendek.
3. Melalui proses peregangan untuk mencapai makanan (daun-daun pada pohon yang
tinggi).
4. Berdasarkan teori Darwin, hanya jerapah berleher panjang yang akan survive karena
jerapah berleher panjang mampu menjangkau daun-daun pada pohon yang tinggi.
5. Teori evolusi Lamarck menyatakan bahwa suatu organisme selalu berusaha untuk
memperbaiki diri dengan memperkuat dan mengembangkan bagian tubuhnya. Bagian
tubuh yang digunakan akan tetap ada sedangkan bagian tubuh yang tidak digunakan
berangsur-angsur akan hilang. Perubahan pada organisme tersebut akan diwariskan ke
keturunannya.
Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa organisme yang mampu beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan akan tetap survive (hidup) sedangkan organisme yang
tidak dapat beradaptasi akan punah (seleksi alam).
Kegiatan 5.2
Teori evolusi Lamarck : Lamarck menyatakan bahwa keragaman dan perbedaan
makhluk hidup lebih disebabkan oleh perubahan yang menyebabkan adanya variasi-
variasi yang nyata di antara spesies. Perubahan tersebut berjalan sepanjang waktu dan
organisme berevolusi dalam suatu jalur dari penampilan yang kurang sempurna menuju
yang lebih sempurna. Selain itu Lamarck juga mencetuskan ide Use dan Disuse yaitu
struktur tubuh yang selalu digunakan akan berkembang sedangkan struktur yang tidak
digunakan akan hilang. Struktur yang dibutuhkan tersebut akan diturunkan dari orang tua
ke keturunannya.
Penyebab utama mutasi dalam spesies adalah rekombinasi genetika. Faktor yang
mempengaruhi mutasi adalah radiasi cahaya matahari (radiasi sinar-X dan ultraviolet)
serta reaksi kimiawi (seperti zat radioaktif dan zat mutagenik).
Tahapan 1 : Labu kaca yang berbentuk leher angsa diisi air kaldu. Bentuk labu yang
demikian dimaksudkan untuk menghindari kontak langsung antara bagian
dalam labu yang berisi air kaldu dengan bagian luar (udara). Labu yang
berisi air kaldu dipanaskan dengan tujuan untuk mensterilkan air tersebut
dari mikroba.
Tahapan 2 : Setelah labu didinginkan. Dalam kegiatan tersebut jelas bahwa dalam air
kaldu dianggap tidak ada kehidupan.
Tahapan 3 : Leher labu kaca dipecahkan sehingga air kaldu bersentuhan dengan udara
luar secara langsung. Setelah didiamkan beberapa hari, air kaldu di dalam
labu menjadi basi atau busuk dan banyak mengandung mikroba.
Kesimpulan : Organisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari cairan kaldu steril
(benda tak hidup), melainkan dari makhluk hidup atau mikroba yang ada
di udara.
Evaluasi Bab 5
A.
1. D 6. C 11. B 16. A
2. E 7. E 12. B 17. C
3. C 8. A 13. A 18. B
4. A 9. A 14. D 19. E
5. - 10. B 15. D 20. C
B.
1. Teori Evolusi :
a. Teori Lamarck : Ide tentang use and disuse bahwa setiap organisme selalu berusaha
untuk memperbaiki dirinya dengan memperkuat dan mengembangkan bagian
tubuhnya. Bagian tubuh ini akan tetap ada, sebaliknya dengan tidak berfungsinya
suatu bagian atau organ tubuh maka organ tersebut akan berangsur-angsur hilang.
Kedua, Lamarck menyatakan mengenai ide tentang pewarisan sifat pada keturunan
yang diperoleh dari induknya.
b. Charles Robert Darwin : Teori evolusi yang menyatakan bahwa seluruh makhluk
hidup telah berevolusi dari suatu nenek moyang yang menyebar menjadi berjuta-
juta spesies melalui proses perubahan yang bertahap sehingga timbul variasi.
Kedua, Darwin mengeluarkan teori seleksi alam yang menyatakan kejadian alami
atau peristiwa alami menyeleksi organisme dengan suatu cara yang menghasilkan
individu-individu yang teradaptasi dengan lebih baik cenderung lolos hidup dan
bereproduksi, sementara yang tidak berhasil beradaptasi tidak akan berkontribusi
pada generasi selanjutnya.
c. August Weismann : Weismann menyangkal teori Lamarck dengan membuktikan
bahwa ekor mencit yang pendek sebagai akibat pemotongan tidak diturunkan pada
generasi selanjutnya.
d. Alfred Russel Wallace : Bersama Darwin ikut mengembangkan teori evolusi yang
secara ringkas menyatakan bahwa jika suatu spesies tidak dapat beradaptasi
(menyesuaikan diri) dengan lingkungannya, maka spesies tersebut akan punah.
2. Syarat-syarat yang diperlukan agar hukum Hardy-Weinberg dapat berlaku :
a. Ukuran populasi besar.
b. Populasi terisolasi, artinya tidak terjadi migrasi individu atau gamet-gamet ke
dalam atau keluar populasi.
c. Mutasi (perubahan gen) tidak mengubah populasi gen.
d. Perkawinan terjadi secara acak.
e. Seluruh individu memiliki keberhasilan reproduksi yang sama atau tidak terjadi
seleksi alami.
3. Beberapa pengaruh mutasi gen pada makhluk hidup :
a. Mutasi mengubah struktur DNA, tetapi tidak mengubah produk yang dihasilkan.
b. Mutasi mengubah rantai asam amino, tetapi tidak mengubah fungsi produk yang
dihasilkan.
c. Mutasi mengubah rantai asam amino dan fungsi produk, tetapi tidak begitu berbeda
dengan keadaan sebelum mutasi.
d. Mutasi menyebabkan fungsi sel rusak.
e. Mutasi terjadi pada sel somatik, jadi tidak diturunkan.
f. Mutasi menyebabkan kerugian atau menguntungkan.
4. Beberapa eksperimen yang dilakukan untuk menyingkap rahasia asal-usul kehidupan :
a. Percobaan Francesco Redi ( 1626-1697).
Pada percobaannya Redi menggunakan bahan tiga kerat daging dan tiga toples.
Stoples I : diisi dengan sekerat daging, ditutup rapat-rapat.
Stoples II : diisi dengan sekerat daging, dan dibiarkan tetap terbuka.
Stoples III : disi dengan sekerat daging, dibiarkan tetap terbuka.Selanjutnya ketiga
stoples tersebut diletakkan pada tempat yang aman.
Setelah beberapa hari, keadaan daging dalam ketiga stoples tersebut diamati. Dan
hasilnya sebagai berikut:
Stoples I : daging tidak busuk dan pada daging ini tidak ditemukan jentik / larva atau
belatung lalat.
Stoples II : daging tampak membusuk dan di dalamnya ditemukan banyak larva atau
belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Francesco redi menyimpulkan bahwa larva atau
belatung yang terdapat dalam daging busuk di stoples II dan III bukan terbentuk dari
daging yang membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yang ditinggal pada daging ini
ketika lalat tersebut hinggap di situ. Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila melihat keadaan
pada stoples II, yang tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih
banyak belatung, tetapi pada dagingnya yang membusuk belatung relatif sedikit.
b. Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)
Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun
percoban yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut :
Labu I : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15o C selama beberapa menit
dan dibiarkan tetap terbuka.
Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah
pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat
benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.kemudian didinginkan. Setelah dingin
keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan
dan orang selama lebih kurang satu minggu.
Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :
Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan
baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini
banyak mengandung mikroba.
Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti
semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila
labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung
mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak
(busuk).
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa
mikroba yang ada di dalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati),
tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi
kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut.
c. Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)
Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-
langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :
Langkah I : labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah
antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan parafin cair. Setelah itu pada
gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu
dipanaskan atau disterilkan.
Langkah II : selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan di tempat yang aman. Setelah
beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetap
jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.
Langkah III: labu yang air kaldu di dalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu di
dalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara.
Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa
hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu di dalam
labu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme. Melalui
pemanasan terhadap perangkat percobaannya, seluruh mikroorganisme yang
terdapat dalam air kaldu akan mati. Di samping itu, akibat lain dari
pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher
angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada
pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang
berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme
yang bergentayangan di udara untuk masuk ke dalam labu. Inilah yang
menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
5. Mutasi berpengaruh terhadap terbentuknya variasi baru dalam makhluk hidup.
Penyebab paling penting dari mutasi dalam spesies adalah rekombinasi genetika yang
diakibatkan oleh reproduksi seksual. Pada rekombinasi genetika, dalam gen dari dua
individu dipisahkan dan mengalami rekombinasi menjadi satu kombinasi baru,
menghasilkan galur baru, dan juga variasi baru.
BAB 6 BIOTEKNOLOGI
Tujuan bioteknologi :
1. Memproduksi makanan, pertanian, obat-obatan, dan industri.
2. Melindungi alam sekitar dari serangan hama dan penyakit tertentu, dan dari bahan
kimia yang mencemari tanah, sungai dan mata air.
3. Menghasilkan bibit unggul sehingga dapat menyediakan bahan makanan bagi dunia.
Prinsip-prinsip yang dimiliki oleh suatu proses sehingga dimasukkan dalam kategori
proses bioteknologi :
1. Bioteknologi memanfaatkan makhluk hidup (agen biologi).
2. Bioteknologi menghasilkan produk baru atau modifikasi.
3. Bioteknologi melibatkan lebih dari satu disiplin ilmu.
Vaksin adalah varian atau turunan dari patogen (biasanya bakteri atau virus) yang telah
dilemahkan sehingga tidak berbahaya dan digunakan untuk mencegah penyakit infeksi.
DNA
protein permukaan
plasmid bakteri
lapisan protein gen virus
vaksin
lapisan protein virus
Evaluasi Bab 6
A.
1. E 6. B 11. E 16. B
2. A 7. A 12. C 17. A
3. A 8. D 13. D 18. -
4. A 9. E 14. B 19. C
5. A 10. A 15. B 20. D
B.
1. Manfaat produk bioteknologi bagi umat manusia :
a. Penerapan bioteknologi di bidang kesehatan telah menghasilkan produk-produk
penting seperti hormon, antibiotik, vaksin, stem cell, PCR dan antibodi
monoklonal.
b. Penerapan bioteknologi di bidang pertanian dan perkebunan adalah adanya teknik
kultur jaringan dan tanaman-tanaman hasil rekayasa genetik seperti kedelai yang
toleran terhadap herbisida, jagung tahan hama, dan kapas tahan hama.
c. Penerapan bioteknologi di bidang pengelolaan limbah adalah penggunaan lumpur
aktif dalam pengolahan limbah.
2. Dampak buruk produk bioteknologi bagi masyarakat :
a. Berkurangnya atau terjadinya erosi genetika di berbagai kawasan sistem pertanian
atau di pusat-pusat keragaman hayati pertanian.
b. Sifat tanaman budidaya menjadi seragam sehingga meningkatkan kerentanan
terhadap sistem pertanian. Selain itu, nilai-nilai tradisional menjadi hilang
sehingga pemanfaatan keragaman hayati lokal menjadi tersingkir.
c. Menimbulkan kebergantungan petani lokal maupun nasional, khususnya bagi
negara-negara berkembang, terhadap sumber benih unggul hasil rekayasa genetik
yang pada umumnya hak patennya dimiliki oleh negara-negara maju.
3. Bioteknologi konvensional merupakan proses-proses bioteknologi yang telah
dilakukan sejak zaman dahulu, seperti pembuatan roti dan minuman anggur serta
domestikasi tumbuhan dan hewan. Bioteknologi konvensional menggunakan sel
tumbuhan, hewan, dan mikroba secara langsung untuk memperoleh produk.
Bioteknologi modern merupakan proses-proses bioteknologi yang menggunakan
teknik rekayasa genetika untuk memodifikasi material genetika dengan suatu tujuan
tertentu. Rekayasa genetika tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan,
menambahkan, atau mengganti suatu gen dalam suatu sel.
4. Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup dan produk
dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Prinsip-prinsip bioteknologi :
a. Bioteknologi memanfaatkan makhluk hidup (agen biologi).
b. Bioteknologi menghasilkan produk baru atau modifikasi.
c. Bioteknologi melibatkan lebih dari satu disiplin ilmu.
5. Peranan bioteknologi di bidang kesehatan dan kedokteran adalah dihasilkannya
produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, peralatan diagnostik, dan
sel induk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan
pengobatan berbagai penyakit.