ibadah itu sudah menjadi tabiatnya. Dengan lahir dan batinnya, dia menyembah
Allah swt tanpa berpura-pura sedikit pun. Akan tetapi dalam semua keadaannya
orang munafik selalu berpura-pura. la beribadah hanya pada lahirnya saja, tanpa
disertai batin, ketika beribadah kepada Allah swt. Orang seperti itu tentu saja
tidak bisa masuk surga, karena surga adalah tempat orang-orang bertakwa. Setiap
tempat tentu saja mempunyai syarat. Setiap amal tentu saja ada pelakunya, dan
setiap kerusakan sudah barang tentu ada pelakunya. Oleh karena itu, bertaubatlah
Mengapa engkau menerima tawaran syaitan? Engkau melakukan shalat atau puasa
hanya karena makhluk, bukan karena Al-Haq Azza wa Jalla. Demikian pula ketika
engkau bersedekah, zakat, dan haji. Engkau adalah orang yang "Bekerja keras
Lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas." (Q.S. Al-Ghâsyiyah [88]: 3-4)
Seperti itulah keadaanmu jika tidak bertaubat dan memohon ampunan dari-Nya.
Ikutilah sunah tanpa disertai bid'ah, dan ikutilah mazhab salafush-shalih. Engkau
hendaknya berjalan di atas dasar yang lurus, tanpa keraguan dan kekeliruan
orang sebelummu.
tidak mendengar firman Allah swt, "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
rasa malu. Engkau mengaku beriman, padahal tidak beriman? Arti iman adalah
bersabar ketika menghadapi ujian Orang yang beriman adalah orang yang
pemurah terhadap apa yang ia miliki. Pemurah itu bukan untuk tujuan nafsu,
tetapi karena Allah, bukan karena syaitan. Jika sescorang meninggalkan pintu
Allah swt, maka orang seperti itu akan duduk di pintu-pintu makhluk. Orang
depan-Nya dan memutus pemberian mereka dari-Nya. Terhadap orang seperti itu,
Allah akan menegakkannya dari tidak ada sesuatu menjadi ada sesuatu. Celaka
pada pagi hari musim penghujan engkau suka duduk-duduk, padahal tidak lama
lagi akan datang kemarau panjang dan air pun akan habis schingga matilah engkau
Pada musim kemarau air tentu saja akan habis meskipun pada musim penghujan
banyak air Engkau akan kaya, mulia, dan makmur jika engkau bersama Allah
swt. Jika seseorang telah kaya karena bersama Allah swt, maka segala sesuatu akan
membutuhkannya. Semua ini akan diraih dengan semangat dan kerja keras, tidak
Jadikanlah diam itu sebagai perangaimu, wahai ghulam, tidak ingin dikenal
sebagai pakaianmu, dan lari dari makhluk sebagai tujuanmu. Lakukanlah jika engkau
bulu, dan kedua mata hatimu terbuka lebar. Naiklah engkau ke bumi rumahmu
kemudian terbang ke udara ilmu Allah swt. Lindungilah barat dan timur, lautan
dan daratan, bahkan gunung dan pantai Engkau melindungi langit dan bumi,
dan engkau bersama dalil yang menemani. Barulah lidahmu mulai berbicara pada
saat itu. Dalam keadaan seperti itu, lepaskanlah pakaian tidak ingin dikenal dan
tinggalkanlah lari dari makhluk. Keluarlah engkau dari persembunyianmu dan
temuilah mereka. Sekarang, semua itu tidak akan membahayakan lagi bagi dirimu.
Engkau jangan mempedulikan jumlah mereka yang sedikit atau banyak. Jangan
pedulikan pula jika mereka menerima atau berpaling, memuji atau memaki
Engkau akan menemukan bahwa engkau bersama Tuhanmu Azza wa Jalla di mana
ketika di hadapan-Nya. Jika hatimu merasa jauh dari-Nya, berarti adabmu buruke
terhadap-Nya. Jika engkau mendekat, berarti baik adabmu. Para pelayan berani
bergurau di depan pintu ketika raja belum datang. Tetapi manakala sang raja
datang, semuanya akan diam dan bersopan santun. Betapa tidak, karena mereka
adalah orang-orang yang dekat dengan raja. Ketika itu, setiap orang di antara
berpaling dari Al-Khaliq. Engkau akan meraih kejayaan jika meninggalkan tuhan-
memberi bahaya dan manfaat Sesungguhnya engkau masih sakit, fakir, mati, dan
tiada Sampai kapan engkau pergi dan berpaling dari Al-Haq Azza wa Jallat Sampai
kapan engkau memakmurkan dunia dan menghancurkan akhirat. Setiap diri hanya
memiliki satu hati, lalu bagaimana mungkin ia bisa mencintai dunia dan akhirat?
Mustahil dalam satu hati ada Khaliq dan makhluk Mustahil yang demikian itu
bisa terjadi dalam satu keadaan. Semua ini merupakan kedustaan. Ingatlah bahwa
Setiap wadah tentu akan mengeluarkan isinya, itulah gambaran bahwa amalan
dengan masalah ini, sebagian sufi berkata, "Selamatnya batin ada pada lahirnya.
Batinmu tampak nyata bagi Allah swt dan bagi orang-orang khawash-Nya. Jika
engkau berada di depan salah seorang di antara mereka, beradablah kepadanya
engkau bertawadhu' kepada Allah swt adalah jika engkau merasa kecil dan tawadhu
tawadhu' itu akan diangkat derajatnya oleh Allah swt. Perbaikilah adab di depan
أكابر الكف.
Yang dimaksud tua oleh Nabi saw bukan hanya tua dalam hal umur, tetapi
juga tua dalam hal ketakwaan, ketaatan menjalankan perintah serta meninggalkan
Larangan, dan mematuhi Al Qur'an dan hadits Jika tidak demikian berapa
banyak orang yang tua umurnya. yang justru tidak memuliakan atau memberi
alam kepada orang-orang shalih. Orang tua di sini maksudnya adalah orang-orang
ang takwa, halil wara mengamalkan ilmu, dan ikhlas Orang tua ini dapat
dipandang dari segi kebersihan hati dan berpaling dari segala sesuatu selain Allah
swt. Orang tua berarti orang yang bermanfaat kepada Allah swt dan dekat kepada
Nya Orang yang banyak memiliki ilmu hati akan bertambah dekat pula dengan
Tuhannya. Setiap hati yang masih terselip cinta dunia di tentu masih terhijab dari
Allah swt. Setiap hati yang masih cinta akhirat, dia masih terhalang dari kedekatan
dengan Allah swt. Semakin seseorang mencintai dunia, akan berkurang pula
cintanya pada akhirat. Semakin besar cinta seseorang pada akhirat, akan semakin
berkurang pula cintanya kepada Al-Haq Azra u Jalla Olch larena itu, ketahuilah
kemampuan dirimu, janganlah engkau menempatkan diri di tempat Allah swt tidal
menempatkanmu. Itulah sebabnya sebagian sufi berkata, "Bagi orang yang tidak
engkau masuk rumah untuk bertamu, janganlah engkau duduk di tempat yang
menghafal ilmu tanpa amal Semua itu tentu tidak ada gunanya bagimu Nabi
saw bersabda, "Pada hari kiamat, Allah Azza wa Jalla berfirman kepada para nabi
dan ulama. "Kamu adalah penjaga manusia, Llu apa yang kamu perbuat dalam
penjagaanmu?' Dia berkata kepada para raja dan orang-orang kaya, Kamu adalah
fakir, merawat anak-anak yatim, dan mengeluarkan hak-Ku dari yang aku wajibkan
atas kamu?
hatimu. Maha Suci Drat Yang telah menetapkan takdir diriku dengan tegas. Setiap
kali aku melempar seekor burung, ia datang dengan kedua sayapnya terpotong
Tetapi karena aku adalah mukmin di tanah pekarangan raja, maka aku merasa
terhibur Wahai orang munafik, celaka engkau Engkau menghendaki agar aku
keluar dari negeri ini Keadaan akan berubah dan anggota badan akan terpisah
ka aku bercerai Tetapi aku takut akan siksa Allah swt. dan aku bukan orang
yang sombong Ala hanyalah orang yang mengikuti takdir. Aku menyetujui-Nya
Allah. Celaka, engkau menterawalan aku padahal aku berdiri di pintu Al Haq
jawaban Bangunlah satu hasta ke atas dan seribu hasta ke bawah. Di sana, engkau
akan melihat siks. Allah swt. Ketahuilah bahwa siksa Nya itu ada di dunia dan
engkau akan menyaksikan apa yang akan terjadi. Diriku mutlak berada di tangan
kekuasaan Allah swt Terkadang Dia menjadikan diriku bagai gunung, terkadang
bagai pasir, terkadang bagai lautan, terkadang bagai setetes air. terkadang bagal
matahari, dan terkadang bagai lilin. Dengan kehendale Nya, Dia telah membolak
setiap detik. Hari itu kepunyaanmu, tetapi detik ini kepunyaan selain dirimu
Jika engkau ingin dadamu lapang dan hatimu merasa tenang wahai ghulam
perkataan mereka. Tidak tahukah engkau bahwa mereka adalah orang-orang yang
tidak rela kepada Tuhannya? Bagaimana mungkin mereka menjadi orang yang rela,
mereka tidak melihat, dan mereka tidak beriman. Bahkan, mereka bersikap
ulama yang tidak pernah memikirkan apa pun selain Al-Haq Azza wa Jalla. Mereka
tidak pernah melihat dan mendengar apa pun selain Dia. Hendaknya engkau
bersabar terhadap perilaku manusia dalam mencari ridha Al-Haq Azza w Jalla
yang menimpamu berasal dari Allah swt kepada para hamba-Nya yang terpilih
Allah swt menguji dengan berbagai macam cobaan karena Dia ingin memutuskan
mereka dari segala sesuaru. Seolah-olah Allah swt menyempitkan dunia dan akhirat
hanya untuk-Nya, bukan untuk selain Dia. Mereka bukan bersama yang lain, tetapi
hanya bersama-Nya, seolah-olah mereka menjadi manusia lain. Allah swt berfirman
"Kemudian kami jadikan ta makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah
Semula ia adalah orang yang musyrik, tetapi sekarang tidak. Ia telah berbeda
derajat ruhani yang tinggi, keadaan hatinya telah sempit untuk melihat. Bagi
dirinya dunia, akhirat, surga, neraka, dan seluruh makhluk itu tampak sebagai
soutu yang un. Kemudian sesuatu itu menyerah di tangan nuraninya hingga ia
merasa lelah Dalam keadaan seperti itu, kodrat Allah swt ditampilkan sebagaimana
Ketahuilah bahwa tongkat Musa telah menelan banyak tali, tetapi perutnya
tidak berubah. Itulah adalah kodrat, bukan hikmah yang hendak diajarkan oleh
Allah swt kepada mereka. Sesungguhnya yang dilakukan oleh tukang sihir pada
at itu adalah hikmah dan rekayasa. Adapun yang terlihat pada tongkat Musa a.s
adalah kekuasaan Allah swt yang ajaib dan merupakan mukjizat. Itulah sebabnya
keadaan Musa? Temannya berkata, "Wajah Muka menjadi pucat, dan ular itu
jelas bahwa ini merupakan perbuatan Allah swt. Seorang penyihir tidak pernah
takut kepada sihirnya, dan seorang pembuat tidak akan takut pada benda yang
dibuatnya. Lalu pemimpin tukang sihir itu pun beriman kepada Musa as
Kapan engkau akan bangkit dari hikmah kepada kodrat, wahai ghulam
Keikhlasan amalmu itu kapan akan menyampaikan dirimu untuk dekat dengan
Tuhanmu? Cahaya manifat itu kapan akan menampakkan dirimu di hati orang
orang awam dan di hati orang-orang khan Karena ujian yang engkau hadapi.
janganlah engkau lari dari Al-Haq Acas w Jalla. Ujian yang engkau hadapi itu
adalah untuk mengetahui apakah engkau berlari kepada asbab dan meninggalkan
pintu-Nya atau tidak, dan apakah engkau kembali kepada lahir atau kembali kepada
batin Kembali kepada sesuatu yang bisa ditemukan atau kepada sesuatu yang tidak
dapat ditemukan Kembali kepada sesuatu yang tampak atau sesuatu yang tidak
tampak? Berikanlah kepada kami kedekatan dan kelembutan ya Allah dekat yang
tidak jauh. Sesungguhnya kami tidak kuasa jika jauh dari-Mu. dan kami tidak kuasa
ujian. Ya Allah, jika memang harus ada ujian, jadikanlah aku sejenis binatang yang
tak terbakar. Jadikanlah aku seperti Nabi Ibrahim a.s yang tidak dapat terbakar
sesuatu. Ya Allah, tolonglah kami dan peliharalah kami sebagaimana Engkau telah
menolong dan memelihara Nabi Ibrahim as Amin.