Anda di halaman 1dari 8

ENGKAU JANGAN BERPURA-PURA

Syaikh rah.a.memberikan nasihatnya pada hari Ahad pagi, 14 Syawal 545 H

Beliau berkata, bahwa Nabi saw bersabda,

‫هللا من براء أمتى من واألتقياء أنا‬.

"Aku dan orang-orang bertakwa dari umatku bebas dari berpura-pura."

Dalam beribadah, seorang yang bertakwa tidak akan berpura-pura, tetapi

ibadah itu sudah menjadi tabiatnya. Dengan lahir dan batinnya, dia menyembah

Allah swt tanpa berpura-pura sedikit pun. Akan tetapi dalam semua keadaannya

orang munafik selalu berpura-pura. la beribadah hanya pada lahirnya saja, tanpa

disertai batin, ketika beribadah kepada Allah swt. Orang seperti itu tentu saja

tidak bisa masuk surga, karena surga adalah tempat orang-orang bertakwa. Setiap

tempat tentu saja mempunyai syarat. Setiap amal tentu saja ada pelakunya, dan

setiap kerusakan sudah barang tentu ada pelakunya. Oleh karena itu, bertaubatlah

dari kemunafikanmu, wahai orang-orang munafik, kembalilah dari pelarianmu.

Mengapa engkau menerima tawaran syaitan? Engkau melakukan shalat atau puasa

hanya karena makhluk, bukan karena Al-Haq Azza wa Jalla. Demikian pula ketika

engkau bersedekah, zakat, dan haji. Engkau adalah orang yang "Bekerja keras

Lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas." (Q.S. Al-Ghâsyiyah [88]: 3-4)

Seperti itulah keadaanmu jika tidak bertaubat dan memohon ampunan dari-Nya.

Ikutilah sunah tanpa disertai bid'ah, dan ikutilah mazhab salafush-shalih. Engkau

hendaknya berjalan di atas dasar yang lurus, tanpa keraguan dan kekeliruan

Hendaknya engkau mengikuti sunah Nabi saw. tanpa disertai kepura-puraan

rekayasa. atau memperberat diri. Sesungguhnya kemampuanmu seperti orang

orang sebelummu.

Mengapa engkau menghafal Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkannya?

Engkau menghafal hadits, tetapi engkau tidak mengamalkannya. Mengapa engkau


berbuat seperti itu? Engkau mencegah manusia tetapi tidak meninggalkannya, dan

engkau memerintahkan manusia tetapi tidak mengamalkannya. Apakah engkau

tidak mendengar firman Allah swt, "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu

mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. Ash-Shaff [61]: 3)

Engkau mengatakan sesuatu, kemudian engkau mengingkarinya tanpa

rasa malu. Engkau mengaku beriman, padahal tidak beriman? Arti iman adalah

bersabar ketika menghadapi ujian Orang yang beriman adalah orang yang

pemurah terhadap apa yang ia miliki. Pemurah itu bukan untuk tujuan nafsu,

tetapi karena Allah, bukan karena syaitan. Jika sescorang meninggalkan pintu

Allah swt, maka orang seperti itu akan duduk di pintu-pintu makhluk. Orang

yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, ia akan menutup pintu-pintu makhluk di

depan-Nya dan memutus pemberian mereka dari-Nya. Terhadap orang seperti itu,

Allah akan menegakkannya dari tidak ada sesuatu menjadi ada sesuatu. Celaka

pada pagi hari musim penghujan engkau suka duduk-duduk, padahal tidak lama

lagi akan datang kemarau panjang dan air pun akan habis schingga matilah engkau

Pada musim kemarau air tentu saja akan habis meskipun pada musim penghujan

banyak air Engkau akan kaya, mulia, dan makmur jika engkau bersama Allah

swt. Jika seseorang telah kaya karena bersama Allah swt, maka segala sesuatu akan

membutuhkannya. Semua ini akan diraih dengan semangat dan kerja keras, tidak

bisa datang dengan bersantai-santai

Jadikanlah diam itu sebagai perangaimu, wahai ghulam, tidak ingin dikenal

sebagai pakaianmu, dan lari dari makhluk sebagai tujuanmu. Lakukanlah jika engkau

memang mampu membuat lubang di bumi sebagai tempat persembunyianmu.

Jadikanlah semua kebaikan itu menjadi perangaimu agar imanmu meningkar,

langkah keyakinanmu menjadi mantap, sayap kebenaranmu mengeluarkan

bulu, dan kedua mata hatimu terbuka lebar. Naiklah engkau ke bumi rumahmu

kemudian terbang ke udara ilmu Allah swt. Lindungilah barat dan timur, lautan

dan daratan, bahkan gunung dan pantai Engkau melindungi langit dan bumi,

dan engkau bersama dalil yang menemani. Barulah lidahmu mulai berbicara pada

saat itu. Dalam keadaan seperti itu, lepaskanlah pakaian tidak ingin dikenal dan
tinggalkanlah lari dari makhluk. Keluarlah engkau dari persembunyianmu dan

temuilah mereka. Sekarang, semua itu tidak akan membahayakan lagi bagi dirimu.

Engkau jangan mempedulikan jumlah mereka yang sedikit atau banyak. Jangan

pedulikan pula jika mereka menerima atau berpaling, memuji atau memaki

Engkau akan menemukan bahwa engkau bersama Tuhanmu Azza wa Jalla di mana

saja engkau berada

Kenalilah Al-Khaliq, wahai ghulam, hendaknya engkau menerapkan adab

ketika di hadapan-Nya. Jika hatimu merasa jauh dari-Nya, berarti adabmu buruke

terhadap-Nya. Jika engkau mendekat, berarti baik adabmu. Para pelayan berani

bergurau di depan pintu ketika raja belum datang. Tetapi manakala sang raja

datang, semuanya akan diam dan bersopan santun. Betapa tidak, karena mereka

adalah orang-orang yang dekat dengan raja. Ketika itu, setiap orang di antara

mereka akan lari ke sudut-sudut. Pada hakikatnya, menghadap makhluk adalah

berpaling dari Al-Khaliq. Engkau akan meraih kejayaan jika meninggalkan tuhan-

tuhan, memutuskan asbab, meninggalkan memandang makhluk yang dianggap

memberi bahaya dan manfaat Sesungguhnya engkau masih sakit, fakir, mati, dan

tiada Sampai kapan engkau pergi dan berpaling dari Al-Haq Azza wa Jallat Sampai

kapan engkau memakmurkan dunia dan menghancurkan akhirat. Setiap diri hanya

memiliki satu hati, lalu bagaimana mungkin ia bisa mencintai dunia dan akhirat?

Mustahil dalam satu hati ada Khaliq dan makhluk Mustahil yang demikian itu

bisa terjadi dalam satu keadaan. Semua ini merupakan kedustaan. Ingatlah bahwa

Nabi saw bersabda

‫اإليمان كان اللي‬

"Dusta adalah perkara yang jauh dari iman"

Setiap wadah tentu akan mengeluarkan isinya, itulah gambaran bahwa amalan

itu menunjukkan keyakinan, dan lahirmu menunjukan batinmu. Berkenaan

dengan masalah ini, sebagian sufi berkata, "Selamatnya batin ada pada lahirnya.

Batinmu tampak nyata bagi Allah swt dan bagi orang-orang khawash-Nya. Jika
engkau berada di depan salah seorang di antara mereka, beradablah kepadanya

dan bertaubatlah kepada Allah swt sebelum menjumpai-Nya. Tanda-tanda bahwa

engkau bertawadhu' kepada Allah swt adalah jika engkau merasa kecil dan tawadhu

di depan orang-orang shalih. Maka bersikaplah tawadhu', sesungguhnya orang yang

tawadhu' itu akan diangkat derajatnya oleh Allah swt. Perbaikilah adab di depan

orang yang lebih tua darimu. Sesungguhnya Nabi saw bersabda

‫أكابر الكف‬.

"Keberkahan itu terletak pada orang-orang tua di antara kalian."

Yang dimaksud tua oleh Nabi saw bukan hanya tua dalam hal umur, tetapi

juga tua dalam hal ketakwaan, ketaatan menjalankan perintah serta meninggalkan

Larangan, dan mematuhi Al Qur'an dan hadits Jika tidak demikian berapa

banyak orang yang tua umurnya. yang justru tidak memuliakan atau memberi

alam kepada orang-orang shalih. Orang tua di sini maksudnya adalah orang-orang

ang takwa, halil wara mengamalkan ilmu, dan ikhlas Orang tua ini dapat

dipandang dari segi kebersihan hati dan berpaling dari segala sesuatu selain Allah

swt. Orang tua berarti orang yang bermanfaat kepada Allah swt dan dekat kepada

Nya Orang yang banyak memiliki ilmu hati akan bertambah dekat pula dengan

Tuhannya. Setiap hati yang masih terselip cinta dunia di tentu masih terhijab dari

Allah swt. Setiap hati yang masih cinta akhirat, dia masih terhalang dari kedekatan

dengan Allah swt. Semakin seseorang mencintai dunia, akan berkurang pula

cintanya pada akhirat. Semakin besar cinta seseorang pada akhirat, akan semakin

berkurang pula cintanya kepada Al-Haq Azra u Jalla Olch larena itu, ketahuilah

kemampuan dirimu, janganlah engkau menempatkan diri di tempat Allah swt tidal

menempatkanmu. Itulah sebabnya sebagian sufi berkata, "Bagi orang yang tidak

memahami kemampuan dirinya, maka takdirlah yang akan memberikan kepadanya

kemampuannya. Janganlah engkau duduk di tempat engkau diberdirikan Jika

engkau masuk rumah untuk bertamu, janganlah engkau duduk di tempat yang

tidak dipersilakan oleh tuan rumah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya engkau


diberdirikan di tempat tersebut tanpa perintahmu. Jika engkau tidak bersedia.

mala engkau akan terhina dan terusir

Engkau telah menyia-nyiakan umur, wahai ghulam untuk menulis dan

menghafal ilmu tanpa amal Semua itu tentu tidak ada gunanya bagimu Nabi

saw bersabda, "Pada hari kiamat, Allah Azza wa Jalla berfirman kepada para nabi

dan ulama. "Kamu adalah penjaga manusia, Llu apa yang kamu perbuat dalam

penjagaanmu?' Dia berkata kepada para raja dan orang-orang kaya, Kamu adalah

juru kunci perbendaharaan-Ku,apakah kamu telah menyumbang orang-orang

fakir, merawat anak-anak yatim, dan mengeluarkan hak-Ku dari yang aku wajibkan

atas kamu?

Terimalah nasihat Rasulullah saw ini, wahai ghulam. betapa kerasnya

hatimu. Maha Suci Drat Yang telah menetapkan takdir diriku dengan tegas. Setiap

kali aku melempar seekor burung, ia datang dengan kedua sayapnya terpotong

Tetapi karena aku adalah mukmin di tanah pekarangan raja, maka aku merasa

terhibur Wahai orang munafik, celaka engkau Engkau menghendaki agar aku

keluar dari negeri ini Keadaan akan berubah dan anggota badan akan terpisah

ka aku bercerai Tetapi aku takut akan siksa Allah swt. dan aku bukan orang

yang sombong Ala hanyalah orang yang mengikuti takdir. Aku menyetujui-Nya

dan berserah diri kepada-Nya. Berilah keselamatan kepada hamba-Mu ini ya

Allah. Celaka, engkau menterawalan aku padahal aku berdiri di pintu Al Haq

Azza wa Jalla untuk mengajak manusia kepada-Nya Engkau akan memperoleh

jawaban Bangunlah satu hasta ke atas dan seribu hasta ke bawah. Di sana, engkau

akan melihat siks. Allah swt. Ketahuilah bahwa siksa Nya itu ada di dunia dan

di akhirat wahai orang-orang munafik. Zaman ibarat tali penghubung dan

engkau akan menyaksikan apa yang akan terjadi. Diriku mutlak berada di tangan

kekuasaan Allah swt Terkadang Dia menjadikan diriku bagai gunung, terkadang

bagai pasir, terkadang bagai lautan, terkadang bagai setetes air. terkadang bagal

matahari, dan terkadang bagai lilin. Dengan kehendale Nya, Dia telah membolak

balikkan diriku bagaikan membolak-balikkan siang dan malam. "Setiap waktu


Di dalam kesibukan. (QS. Ar-Rahman [55]: 29). Bahkan Dia dalam kesibukan

setiap detik. Hari itu kepunyaanmu, tetapi detik ini kepunyaan selain dirimu

Jika engkau ingin dadamu lapang dan hatimu merasa tenang wahai ghulam

janganlah engkau dengarkan perkataan orang. Janganlah engkau pedulikan

perkataan mereka. Tidak tahukah engkau bahwa mereka adalah orang-orang yang

tidak rela kepada Tuhannya? Bagaimana mungkin mereka menjadi orang yang rela,

sesungguhnya kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak berakal.

mereka tidak melihat, dan mereka tidak beriman. Bahkan, mereka bersikap

mendustakan dan tidak mau membenarkan. Hendaknya engkau mengikuti para

ulama yang tidak pernah memikirkan apa pun selain Al-Haq Azza wa Jalla. Mereka

tidak pernah melihat dan mendengar apa pun selain Dia. Hendaknya engkau

bersabar terhadap perilaku manusia dalam mencari ridha Al-Haq Azza w Jalla

Hendaknya engkau bersabar dalam menghadapi ujian yang menimpamu. Ujian

yang menimpamu berasal dari Allah swt kepada para hamba-Nya yang terpilih

Allah swt menguji dengan berbagai macam cobaan karena Dia ingin memutuskan

mereka dari segala sesuaru. Seolah-olah Allah swt menyempitkan dunia dan akhirat

mereka sehingga keberadaan mereka menjadi fana', sehingga keberadaan mereka

hanya untuk-Nya, bukan untuk selain Dia. Mereka bukan bersama yang lain, tetapi

hanya bersama-Nya, seolah-olah mereka menjadi manusia lain. Allah swt berfirman

"Kemudian kami jadikan ta makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah

Pencipta Yang paling baik (Q.S. Al-Mu'minún [23]: 14)

Semula ia adalah orang yang musyrik, tetapi sekarang tidak. Ia telah berbeda

dengan kawan-kawannya dan anak keturunannya. Yang semula ada di atasnya

berubah menjadi di bawahnya. Kini ia menjadi seorang Rabbani yang memiliki

derajat ruhani yang tinggi, keadaan hatinya telah sempit untuk melihat. Bagi

dirinya dunia, akhirat, surga, neraka, dan seluruh makhluk itu tampak sebagai

soutu yang un. Kemudian sesuatu itu menyerah di tangan nuraninya hingga ia

merasa lelah Dalam keadaan seperti itu, kodrat Allah swt ditampilkan sebagaimana

yang tampak pada tongkat Musa as Mahasuci Allah. Yang Menampakkan


kodrat-Nya kepada sesuatu yang Dia kehendak di tangan yang Dia kehendaki.

Ketahuilah bahwa tongkat Musa telah menelan banyak tali, tetapi perutnya

tidak berubah. Itulah adalah kodrat, bukan hikmah yang hendak diajarkan oleh

Allah swt kepada mereka. Sesungguhnya yang dilakukan oleh tukang sihir pada

at itu adalah hikmah dan rekayasa. Adapun yang terlihat pada tongkat Musa a.s

adalah kekuasaan Allah swt yang ajaib dan merupakan mukjizat. Itulah sebabnya

pemimpin tukang sihir berkata kepada temannya. "Perhatikanlah bagaimanakah

keadaan Musa? Temannya berkata, "Wajah Muka menjadi pucat, dan ular itu

sedang melakukan pekerjaannya." Pemimpin tukang sihir itu berkata, "Sungguh

jelas bahwa ini merupakan perbuatan Allah swt. Seorang penyihir tidak pernah

takut kepada sihirnya, dan seorang pembuat tidak akan takut pada benda yang

dibuatnya. Lalu pemimpin tukang sihir itu pun beriman kepada Musa as

demikian pula halnya dengan kawan-kawannya

Kapan engkau akan bangkit dari hikmah kepada kodrat, wahai ghulam

Perbuatanmu dengan hikmah itu kapan akan menyampaikannya kepada kodratullah

Keikhlasan amalmu itu kapan akan menyampaikan dirimu untuk dekat dengan

Tuhanmu? Cahaya manifat itu kapan akan menampakkan dirimu di hati orang

orang awam dan di hati orang-orang khan Karena ujian yang engkau hadapi.

janganlah engkau lari dari Al-Haq Acas w Jalla. Ujian yang engkau hadapi itu

adalah untuk mengetahui apakah engkau berlari kepada asbab dan meninggalkan

pintu-Nya atau tidak, dan apakah engkau kembali kepada lahir atau kembali kepada

batin Kembali kepada sesuatu yang bisa ditemukan atau kepada sesuatu yang tidak

dapat ditemukan Kembali kepada sesuatu yang tampak atau sesuatu yang tidak

tampak? Berikanlah kepada kami kedekatan dan kelembutan ya Allah dekat yang

tidak jauh. Sesungguhnya kami tidak kuasa jika jauh dari-Mu. dan kami tidak kuasa

menanggung kerasnya ujian. Berilah kami kedekatan dengan-Mu tanpa panasnya

ujian. Ya Allah, jika memang harus ada ujian, jadikanlah aku sejenis binatang yang

tak terbakar. Jadikanlah aku seperti Nabi Ibrahim a.s yang tidak dapat terbakar

bahkan tumbuhkanlah di sekitar kami buah-buahan. kayakanlah kami dari segala

sesuatu. Ya Allah, tolonglah kami dan peliharalah kami sebagaimana Engkau telah
menolong dan memelihara Nabi Ibrahim as Amin.

Anda mungkin juga menyukai